Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dukungan sosial adalah informasi, dan umpan balik orang lain yang menunjukan
seseorang di cintai, di perhatikan, di hargai, di hormati, dan di libatkan dalam
komunikasi. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya pergerakan didalam diri
mahasiswa atau siswa yang menimbulkan kegiatan belajar atau proses pembelajaran
yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah kepada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang di inginkan oleh subjek belajar dapat tercapai dengan baik, menurut para
ahli dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorangan timbul baik dari
dalam maupun di luar diri siswa, yang mampu menimbulkan semangat dan
kegairahan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar.Remaja adalah
seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencangkup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik. Dimana remaja mempunyai rasa kaingin tahuan yang sangat besar
dan sedang mengalami proses perkembangan sebagai persiapan memasuki masa
dewasa itu.

Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga yang
terpisah atau tidak lagi hidup Bersama. Keluarga yang terpisah atau broken home
dapat terjadi karna beberapa alasan seperti perceraian, kematian salah satu orang tua,
atau perpisahan lain. Menurut Save M Degum, broken home adalah kurangnya
perhatian dari keluarga, kurangnya kasih sayang dari orang tua atau keluarga yang
orang tua nya memiliki kesibukan masing-masing. Dengan demikian akan lahir anak-
anak yang mengalami krisis kepribadian sehingga perilaku nya sering tidak sesuai.
Remaja broken home juga rentan mengalami depresi dan gangguan kepribadian,
menyalahgunakan narkoba, bahkan melakukan percobaan bunuh diri, maka dari itu
seseorang yang sedang broken home sangat membutuhkan dukungan sosial baik
secara emosional, fisik, serta dukungan motivasi belajar dari lingkungannya.
B. Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Dukungan sosial yang di maksud yaitu Dukungan emosional atau penghargaan,
Dukungan nyata atau instrumental, Dukungan informasi, Dukungan persahabatan.
2. Objek yang akan kami teliti yaitu 4 remaja yang mengalami Broken home.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
bagaimana hubungan antara dukungan sosial terhadap motivasi belajar remaja yang
broken home?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial terhadap motivasi belajar remaja
yang broken home.
E. Manfaat penelitian
1. Bagi penulis, Untuk mengetahui jalan pola pikir remaja yang broken home, agar dapat
menyesuaikan dengan kehidupan yang para remaja alami sekarang dan dapat
membantu memberikan pengetahuan kepada remaja yang mengalami broken home
bahwa broken home tidak selalu berdampak negatif,.
2. Bagi remaja, dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan antara
motivasi belajar dengan dukungan sosial, sehingga remaja khususnya remaja yang
orang tuanya bercerai dapat mempergunakan informasi ini sebagai pertimbangan
terhadap tindakan yang akan diambil selanjutnya.
3. Bagi lingkungan masyarakat, dapat menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan
remaja khususnya remaja yang orang tuanya bercerai mendapatkan dukungan dari
lingkungan sosial masyarakat tempat remaja itu tinggal.
BAB II

LANDASAN TEORI
F. Kerangka teoritis

1. Pengertian motivasi belajar


Motivasi memiliki akar kata dari Bahasa latin movere, yang berarti gerak atau
dorongan untuk bergerak. Dengan begitu, memberikan motivasi bisa diartikan dengan
memberikan gaya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat bergerak.
Sedangkan Motivasi belajar dapat diartikan sebagai penggerak atau pendorong yang
memungkinkan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar secara terus menerus. Motivasi
belajar ini merupakan fakor psikis yang bersifat non-intelektual yang berperan dalam
penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar sehingga memiliki banyak
energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Sementara menurut Brophy (dalam Bakhtiar, 2005:81) menyatakan bahwa motivasi belajar
merupakan dorongan yang diperoleh melalui pengalaman umum, yang distimulasi secara
langsung melalui modelling, mengkomunikasikan harapan, dan pengajaran langsung oleh
guru dan orang tua.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertiandari motivasi belajar adalah penggerak
atau pendorong untuk melakukan kegiatan belajar yang bertahan dalam penumbuhan gairah
dan tanggung jawab, serta bersemangat untuk belajar yang diperoleh melalui pengalaman
umum yang dapat mengubah tingkah laku.

2. Pengertian dukungan sosial

Dukungan sosial merupakan pertukaran hubungan antar pribadi yang bersifat timbal
balik dimana seseorang memberi batntuan kepada orang lain. Menurut Sarafino (1994)
dukungan sosial adalah suatu kesenangan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang
dirasakan dari orang lain atau kelompok. Lebih lanjut dukungan sosial diartikan sebagai
dukungan yang terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan atau non-verbal, bantuan nyata,
atau tindakan yang diberikan oleh keakraban atau didapat karena kehadiran orang yang
mendukung serta hal ini mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak
penerima (Gottlieb,1988).

Menurur leavit (dalam Purba , 2006) dukungan sosial adalah suatu hubungan yang
didalamnya terkandung pemberian bantuan dan dukungan yang hubungan didalamnya
terkandung pemberian bantuan dan dukungan yang memiliki nilai khusus. Sementara Weiten
(dalam Karanina, 2005) mendefinisikan dukungan sosial sebagai suaatu bentuk bantuan yang
terdiri dari berbagai tipe yaitu dukungan emosional, dukungan penilitian, dukungan
informasi, dukungan informasi, dan instrumental dan tersedia dari anggota jaringan sosial.

dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa dukungan sosial adalah kumpulan proses sosial,
emosianal, kognitif, dan perilaku yang berlangsung dalam sebuah hubungan antar pribadi
yang bersifat timbal balik yang terdiri dari beberapa tipe yaitu dukungan emosional,
dukungan penilayan, dukungan informasi, dukungan instrumental dan tersedianya anggota
jaringan sosial.

3. Bentuk-bentuk dukungan sosial

a. Dukungan emosional

Dukungan ini biasanya diberikan oleh seseorang yang menjalin hubungan


dekat dengan individu, misalnya orang tua, pasangan hidup dan sahabat meliputi
ekspresi dan empati, memelihara dan penuh perhatian pada individu yang
bersangkutan. Dukungan emosional dapat memberikan rasa aman dan nyaman,
perasaan dimiliki dan di cintai dalam situasi-situasi stres yang dirasakan.
Dukungan emosional merupakan dukungan yang diwujudkan dalam bentuk
kelekatan, kehangatan, kepedulian, dan ungkapan empati sehingga timbul
keyakinan bahwa individu yang bersangkutan dapat di cintai dan diperhatikan.

b. Dukungan penilaian atau penghargaan

Menurut Clarke (dalam Yanita 2001) menyatakan bahwa, dukungan ini dapat
menjadi masukan bagi remaja individu sehingga dapat mendorong rasa percaya
diri dalam menghadapi masalah meliputi ekspresi dari penghargaan secara positif
pada remaja individu dan memberikan perbandingan yang positif antara remaja
individu dan orang lain. Dukungan ini dapat membantu individu untk
membangun perasaan yang lebih baik terhadap dirinya.

Dukungan penghargaan terjadi ketika pendukung mengekspresikan penghargaan


positif, dorongan untuk maju, persetujuan atas gagasan atau perasaan individu,
dan melakukan perbandingan positif antara individu dengan orang lain. Bantuan
penghargaan dapat berwujud penilaian atau penghargaan yang mendukung
prilaku atau gagasan individu dalam bekerja maupun peran sosial yang meliputi
pemberian umpan balik, informasi, atau penguatan, danperbandingan sosial yang
dapat digunakan untuk evaluasi dan dorongan untuk maju.

c. Dukungan berupa bantuan langsung

Dukungan bantuan langsung adalah jenis dukungan yang paling sering diterima
dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. Memberikan bantuan langsung dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya saat berada dalam kondisi stress. Dukungan
bantuan secara langsung dapat berupa benda-benda materi atau jasa, misalnya
meminjam uang, memberikan tumpangan, atau membantu menyelesaikan
pekerjaan. Bantuan ini dapat berupa bantuan instrumental yang dapat berwujud
barang pelayanan, dukungan keuangan, menyediakan peralatan, pemberian
bantuan dalam melaksanakan berbagai aktivitas, memberi peluang waktu, serta
modifikasi lingkungan.

d. Dukungan informasi

Dukungan informasi menurut sarafino (1944) mencakup pemberian nasihat,


arahan, atau umpan balik atas apa yang sedang dilakukan oleh atau terjadi pada
remaja individu. Bantuan informasi merupakan bantuan yang berupa nasehat,
bimbingan dan pemberian informasi. Informasi tersebut membantu individu
membatasi masalah melalui pemberian informasi, nasehat, sugesti,ataupun umpan
balik mengenai apa yang sebaiknya dilakukan.

4. Macam-macam dukungan sosial

Heller (dalam karania 2005) menyatakan bahwa dukungan sosial dapat dibedakan
menjadi dukungan sosial aktual dan dukungan sosial yang dipersepsikan sebagai berikut.

a. Dukungan sosial aktual adalah dukungan sosial yang didapat melalui perlakuan
obyektif dari oran lain, misalnya pemberian sumbangan bagi korban bencana
alam.
b. Dukungan sosial yang dipersepsikan adalah penilaian individu dalam
kehidpannya, bahwa dirinya diperhatikan dan dihargai serta akan mendapatkan
bantuan dari orang-orang yang berarti jika sedang membutuhkan. Dukungan
sosial yang dipersepsikan menekankan pada perasaan penerima bantuan.
Seseorang merasa didukung apabila dia mempersepsikan atau menilai bahwa
tingkah laku si pendukung benar-benar sesuai dengan kebutuhan maupun
harapannya. sumber dukungan sosial yang memiliki hubungan berarti dan sesuai
adalah berasal dari keluarga maupun orang terdekat yaitu orang tua, teman,
tetangga terdekat rumah, dan komunitas organisasi sekolah yaitu guru.

Anda mungkin juga menyukai