TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dukungan
1. Pengertian Dukungan
Menurut Hudak dan Gallo (1997, dalam Indriyani, 2013) dukungan dapat
keluarga terdiri atas suami, istri dan anak atau individu yang dapat meluas
2. Sumber Dukungan
Menurut Gallo dan Reichel (1998, dalam Indriyani, 2013) terdapat tiga
3. Fungsi Pendukung
a. Dukungan Informasiona
8
9
b. Dukungan Penilaian
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
1. Pengertian
yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia, adanya rasa memerlukan
bantuan dari orang lain maka manusia akan melakukan kontak ataupun
maka interaksi sosial dimulai pada saat itu, mereka saling menegur,
adalah suatu hubungan antar dua individu atau lebih. Individu manusia
gerakan untuk mengutarakan kepada orang lain. Pada interaksi sosial ini
dengan menunjukkan suatu perilaku atau ciri khusus, seperti kontak mata
sangat kurang, ekspresi wajah kurang hidup, gerak gerik yang tertuju,
sebaya, tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain kurangnya
faktornya, yakni proses meniru, skala sikap, dan dorongan untuk berubah.
Pada proses meniru, terdapat dua faktor, yakni imitasi dan identifikasi.
Pada skala sikap terdiri dari dua hal, yakni simpati dan empati.
simpatinya.
c. Faktor dorongan untuk berubah terdiri dari dua hal, yakni sugesti dan
sebagai berikut:
a. Kerjasama(cooperation)
b. Akomodasi(accommodation)
pranata.
c. Asimilasi(assimilation)
kepunyaan bersama..
d. Akulturasi(acculturation)
kebudayaan sendiri.
e. Disosiatif(dissociation)
intelektual, emosional yang lebih rendah atau lebih tinggi dari anak
meliputi mereka yang tuli, buta, gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi
khusus, antara lain anak cacat, anak tuna, anak berkelainan, anak
menyimpang, dan anak luar biasa. Selain itu, WHO juga merumuskan
khusus, yaitu:
Mereka berproses dan tumbuh tidak dengan modal fisik yang wajar.
(Purwanti, 2012).
Menurut Irwanto, Kasim, dan Rahmi (2010) secara garis besar faktor
terjadi pada periode embrio, periode janin muda, dan periode aktini
lain anak lahir sebelum waktunya, lahir dengan bantuan alat, posisi
proses kelahiran yaitu masa dimana kelainan itu terjadi setelah bayi
keracunan.
Neale dan Kring (2006) terdiri dari gangguan pemusatan perhatian atau
anak berkebutuhan khusus apabila termasuk kedalam salah satu atau lebih
perhatian guru menurut Kauff dan Hallahan (dalam Bandi, 2006), antara
(Bandi, 2010).
c. Hiperaktif (ADHD/ADD)
Mangunsong, 2012)
d. Tunalaras
e. Tunarungu
Asociation for the Deal and Hard of Hearing, 2011 dalam Slvina,
2006).
Setiap anak yang mengalami gangguan pendengaran seringkali
f. Tunanetra
g. Autis
h. Tunadaksa
i. Tunaganda
cacat ganda atau lebih dari satu. Misalna seorang anak yang
j. Anak berbakat
yang seibu dan seayah ataupun hanya seibu atau seayah baik itu kakak
sepanjang hidup karena rentang usia yang dekat antar sibling. Hal ini
karena rentang usia yang jauh. Pada umumnya orangtua akan mendorong
anak yang berusia lebih besar untuk membantu orangtua dalam berbagai
(Neff, 2011).
anak usia sekolah hingga remaja awal memiliki respons dan dampak yang
lebih positif. Sementara bagi usia yang lebih besar, respons dan
perasaannya cenderung cemas pada masa depan, seperti akan menjadi apa
orang-orang terdekat mereka dalam hal ini teman dan pacar, akankah
dengan saudara autisnya. Hal ini juga dapat menimbulkan rasa frustasi
lain dan suatu saat mungkin orang tua tidak ada di dekat mereka baik
hal ini terjadi, seringkali tidak hanya aktivitas normal keluarga yang
dalam diri mereka sendiri (Wong, 2008). Saudara kandung yang lebih tua
secara khusus dapat marah karena mereka menjadi orang tua pengganti
untuk saudara kandung laki-laki dan perempuan mereka yang lebih muda
(Nurmaningtyas, 2013).
tetapi pada setiap usia akan berbeda-beda. Walker (2010, 85-86) adanya
persamaan jenis kelamin pada anak dan perbedaan usia anak yang terlalu
dekat.
Faktor-faktor yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak itu
sendiri seperti:
a. Temperamen
tua.
dibandingkan dengan anak normal, selain itu juga lebih sedikit mengikuti
ikut terlibat dalam terapi dan senang hati mengajari saudara berkebutuhn
bahwa subjek yang mempunyai dukungan keluarga yang baik dan asupan
nilai p-Value 0,001 (>0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan
6. Pada penelitian ini yang telah dilakukan oleh (Pawiono, Latri, &
merawat anak retardasi mental mengalami depresi ringan dan sedang dari
hasil uji statistic spreaman’s rank menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang kuat (r= ,0675) antara dukungan kelurga dengan tingkat depresi
anak (28,6%).