PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Gangguan jiwa adalah penyakit yang mempengaruhi emosi,
psikis, pola pikir perilaku penderita akibatnya dapat memicu
permasalahan pada system tubuh. (Hartanto, 2016)., dan Gangguan
jiwa juga dapat diartikan sebagai kumpulan sindrom yang
mempengaruhi perilaku seseorang yang dapat menyebabkan distress
dalam berbagai aspek.(Mahmud,2014). Gangguan jiwa tersebud dapat
dibedakan antara lain halusinasi, waham, deficit perawatan diri,
perilaku kekerasan, resiko bunuh diri, isolasi sosial, harga diri rendah.
(Hartanto, 2016). Pada kasus ini ditekankan pada pasien dengan
gangguan isolasi sosial.
Isolasi sosial merupakan kondisi dimana pasien selalu merasa
sendiri dengan merasa kehadiran orang lain sebagai ancaman.
Penurunan produktifitas pada pasien menjadi dampak dari isolasi
sosial yang tidak dapat ditangani. Klien akan merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain (Arisandy, 2022).
B. Tujuan
a. Tujuan umum :
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok
secara bertahap.
b. Tujuankhusus :
1. Klien mampu mengucapkan salam
2. Klien mampu menyebutkan nama lengkap
3. Klien mampu menyebutkan nama panggilan
4. Klien mampu menyebutkan asal
5. Klien mampu menyebutkan hoby
6. Klien mampu mengungkapkan perasaannya saat ini
7. Klien mampu mengungkapkan harapannya
BAB II
LANDASAN TEORI
Faktor predisposisi
a) Aspek perkembangan
b) Aspek biologis
Faktor presipitasi
b) Stressor psikologi
D. RENTANG RESPON
Adaptif Maladaptif
Saling tergantung
Respon adaptif ialah respon individu dalam menyelesaikan dengan
cara yang dapat diterima oleh norma – norma masyarakat. Menurut
Riyardi dan Purwanto T 2013 dalam (Syarifah, 2021) respon ini yaitu:
a) Manipulasi
b) Impulsif
Ialah reaksi sosial yang diisyarati dengan orang selaku subyek yang
tidak bisa diprediksi, tidak bisa dipercaya, tidak sanggup merancang
tidak sanggup buat belajar dari pengalaman serta miskin penilaian.
c) Narsisme
d) Isolasi Sosial
Menurut Deden & Rusdi, 2013 dalam (Syarifah, 2021) tanda dan gejala
isolasi sosial yaitu :
Indikasi Subjektif:
Indikasi Objektif
1) Klien banyak diam serta tidak ingin bicara
7) Kurang spontan
8) Apatis
a) Pengkajian
b) Analisa data
Melihat data subyektif & objektif bisa memilih permasalahan yang dihadapi
klien dengan menggunakan pohon masalah mampu diketahui penyebab,
affeck berdasarkan kasus tersebut. Dari output analisa data inilah bisa
menegakkan diagnosa keperawatan.
c) Diagnosa
G. Persiapan lingkungan
a. Ventilasi baik
b. Penerangan cukup
c. Suasana tenang
d. Pengaturan posisi tempat duduk (setting)
F F
K
K
O
F
K
J. Metode:
a) Dinamika kelompok.
b) Bermain peran dan stimulasi.
c) Media yang digunakan : Boneka / Sound sistem, kertas dan alat tulis
K. Antisipasi Masalah
1. Penanganan klien yang tidak efektif saat TAK, fasilitator memastikan agar
klien berperan aktif dalam TAK.
2. Penanganan untuk klien yang meninggalkan permainan tanpa pamit:
a. Ingatkan klien akan aturan permainan bahwa barang siapa yang akan
meninggalkan ruang TAK harus pamit terlebih dahulu pada perawat.
b. Jika klien tetap saja pergi jangan paksakan klien untuk mengikuti TAK
tapi setelah TAK selesai temui klien dan tanyakan mengapa tadi ia
meninggalkan TAK.
L. ProsesEvaluasi
Waktu
Kehadiran
Topik diskusi
Isu, ide dan pendapat anggota
Strategi leader
Rencana strategi berikutnya
Prediksi respon anggota pertemuan berikutnya
M. Proses Pelaksanaan
SP 1
1. Persiapan
a.Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial : menarik diri
b.Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a.SalamTerapeutik
1. Mengucapkan salam