HUKUM ISLAM
(Studi Pada Desa Kota Dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung
Selatan)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh:
M. Surya Rahmadi
NPM: 1521020230
Program Studi : Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah)
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/ 2021 M
PEMILIHAN KEPALA DESA MENURUT PERSPEKTIF POLITIK
HUKUM ISLAM
(Studi Pada Desa Kota Dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung
Selatan)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh:
M. Surya Rahmadi
NPM: 1521020230
Pembimbing
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Faisal, S.H., M.H.
Pembimbing II : H. Rohmat, S.Ag., M.H.I.
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/ 2021 M
ABSTRAK
ii
SURAT PERNYATAAN
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari karya
orang lain kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebut dalam footnote atau
daftar pustaka. Apabila di lain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya
M. Surya Rahmadi
NPM. 1521020230
iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS SYARI’AH
Alamat : Jl. Letkol H. Endro Suratmin (0721) 703260 Fak. 703260 Bandar Lampung (35142)
PERSETUJUAN PEMBIMBING
MENYETUJUI
Untuk dimunaqosahkan dan dipertahankan dalam Sidang Munaqosah
Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
Frenki, M.Si.
NIP. 198003512200901101
iv
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS SYARI’AH
Alamat : Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame 1 Bandar Lampung telp. (0721)703260
PENGESAHAN
TIM PENGUJI
v
MOTTO
ِالله َعلَْيو
ِ صلّى
َ ت رسولِ الل
ِ مس ْع ه: ال
َِ َالله َعْنو ق
ِ وعن عوفِ بن مالكِ َرض َِي
َ
ِصلُّو َن
َ صلُّو َِن علَْيهم ويه
َ وته،وُيبُّون هكم َِ ََّئمت هك ِْم ال
ذين هُتبُّوهنهم ه َ ار أ
ِ خيَ ه:يقول ِوسلَّم ه َ
َِ َويلعْنونكم ق
ال َ وتَ ْلعهنونَ هه ِْم، ضونَ هك ِْم
ضوهنهم ويهْبغ ه َِ ََّئمت هكم ال
ذين تهْبغ ه َّ وشَر هِار أ،علَْي هك ْم
َّ ما أَقَ هاموا في هك هِم، ال:قال
.َالصالِة َِ أَفَال نهناب هذ هى ِْم ؟،رسول اللَّوقه ْلنا يا ه:
)(رواهِالبخاري
Dari 'Auf Ibn Malik, berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sebaik-
baiknya pemimpin kalian ialah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan
mereka pun mencintai kalian, juga yang kalian mendoakan kebaikan untuk
mereka dan mereka pun mendoakan kebaikan untuk kalian. Sedangkan seburuk-
buruk pemimpin kalian ialah orang-orang yang kalian membenci mereka dan
mereka pun membenci kalian, juga yang kalian melaknat mereka dan mereka pun
melaknat kalian. 'Auf berkata: Kami berkata: Ya Rasulullah, bolehkah kita
memberontak kepada mereka? Beliau saw. bersabda: Jangan, selama mereka
masih mendirikan shalat di tengah kalian.
(HR. Bukhari)1
1
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Jakarta: Ummul Quro, 2011),
630.
vi
PERSEMBAHAN
Bertilia Fatoni tercinta terima kasih yang telah membesarkanku dengan penuh
kasih sayang, kepada Kakakku Nur Handayani dan Adikku Ahmad Zakaria yang
selama ini, Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmunya kepada
saya sehingga bisa menyelesaikan studi ini dan Almamater tercinta Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung yang telah mendewasakanku dalam berpikir
dan bertindak.
vii
RIWAYAT HIDUP
1996, Anak kedua dari pasangan Surni Abdurrahman dan Bertilia Fatoni.
Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sidorejo selesai tahun
pedidikan tingkat perguruan tinggi pada Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan
M. Surya Rahmadi
NPM. 1521020230
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, penggenggam diri dan seluruh ciptaan-
Nya yang telah memberikan hidayah, taufik dan Rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mewariskan dua sumber cahaya
kebenaran dalam perjalanan manusia hingga akhir zaman yaitu Al-Qur‟an dan Al-
Hadits.
Penulisan skripsi ini diajukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Hukum Tatanegara (Siyasah
Syar‟iyyah), Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
2. Bapak Dr. KH. Khairuddin, M.H. selaku Dekan Fakultas Syari‟ah Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung.
3. Bapak Frenki, M.Si. selaku Ketua Prodi Hukum Tatanegara (Siyasah
Syar‟iyyah), Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
4. Bapak Hervin Yoki Pradikta, M.H.I. selaku Sekertaris Prodi Hukum
Tatanegara (Siyasah Syar‟iyyah) Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
5. Bapak Prof. H. Dr. Faisal, S.H., M.H. selaku Pembimbing I yang
mengarahkan dan membimbing saya sehingga skripsi ini selesai.
6. Bapak H. Rohmat, S.Ag., M.H.I. selaku Pembimbing II yang telah
mengarahkan dan memberi motivasi penulisan skripsi ini hingga selesai.
ix
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan sumbangan
pemikiran selama penulis duduk dibangku kuliah sehingga selesai.
8. Rekan-Rekan Mahasiswa/i Fakultas Syari‟ah khususnya Prodi Hukum
Tatanegara (Siyasah Syar‟iyyah) yang telah memberi semangat dalam
penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan, dan waktu yang dimiliki. Untuk itu
kiranya para pembaca dapat memberikan masukan dan saran guna melengkapi
skripsi ini.
Akhirnya dengan iringan terima kasih penulis memanjatkan doa kehadirat
Allah SWT, Semoga jerih payah dan amal baik bapak ibu serta teman-teman akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis pada khusunya dan para pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, 04 Mei 2021
Penulis,
M. Surya Rahmadi
NPM. 1521020230
x
DAFTAR ISI
xi
B. Dasar Hukum Pemilihan Kepala Desa Kota Dalam ...................................... 51
C. Pemilihan Kepala Desa Kota Dalam .............................................................. 54
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................................ 81
B. Rekomendasi ................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. : Nama-nama yang pernah menjabat Kepala Desa .............. 46
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
negara dalam bidang Hukum Islam yang akan, sedang dan telah berlaku, yang
Politik Hukum Islam sebagai suatu terma dan terjemahan dari siyasah asy-
1
Dasril Radjab, Hukum Tata Negara Indonesia Cetakan kedua (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2005), h. 64.
2
Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2015 Nomor 84 Pasal 6 Ayat 1
3
https://www.slideshare.net/aditurki/politik-hukumislamdiindonesia, Diakses 18-12-
2019
2
syar‟iyah yang bersifat umum, walaupun tidak ditetapkan di dalam nash dan
sebuah judul ini bahwa penulis berupaya untuk melihat dalam pelaksanaan
4
Pulungan, J. Suyuthi, Fiqh Siyasah: Ajaran Sejarah dan Pemikiran (Jakarta: Raja
Grafindo,1993), h. 78.
5
Indonesia, Undang-undang Deso Kelurahan dan Kecamatan (Bandung : Fokus
Media, 2014), h. 2.
6
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik ( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2005), h. 50.
3
rakyat yang diselenggarakan secara langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil
1945. Secara umum Pemilu yang dilaksanakan dari tingkatan atas seperti
ini memang menarik untuk dicermati, hal itu tidak terlepas dari adanya
realitas pemilihan kepala Desa yang masih dianggap sebagai media yang
oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah suatu lembaga Desa yang
7
Koswara Kartapradja, Otonomi Daerah, Untuk Demokrasi Dan Kemendirian Rakyat
(Jakarta : PT. Candi Cipta Paramuda, 2002), h. 302.
4
Indonesia terdapat banyak sebutan nama lain seperti Kepala Kampung, Desa,
Indonesia yaitu dipilih langsung oleh penduduk Desa dari calon yang
undang pemerintah untuk saat ini sangat sulit terselenggara dengan lancar
dalamnya.
terdapat banyak masalah dan persoalan sebagai gejala awal konflik pilkades.
Yang diwarnai dengan kericuhan dan konflik yang dapat merusak keutuhan
dan eksistensi masyarakatnya. Situasi seperti ini tidak jarang lagi terjadi di
terkait pelaksanaan pemilihan kepala Desa Kota Dalam yang diwarnai suatu
konflik dan kericuhan, hal ini didapatkan oleh penulis dari beberapa bukti
kericuhan, maka penulis merasa perlu untuk meneliti suatu sistem pemilihan
yang ada di Desa Kota Dalam, untuk memahami dan dapat menyimpulkan
masih sangat homogen yang mana hanya terdapat adat Lampung dan
didominasi oleh Agama Islam. Dalam hal ini kebudayaan dan kekeluargaan
hukumnya wajib, karena kita bisa bayangkan bagaimana jadinya jika dalam
Negara.
Islam memang tidak ada sistem politik secara spesifik akan tetapi
dalam totalitas ajaran agama Islam Al-Quran dan Hadits juga mengajarkan
6
pemimpin. Islam adalah agama yang mampu menempatkan diri dalam ruang
dan waktu di mana dan kapan ia berada bahkan Islam mewajibkan kepada
umat muslim untuk mengangkat seorang pemimpin dalam suatu Negara yang
akan kembali menjadi fokus dari penelitian ini yaitu mengenai tata cara
Lampung Selatan. Tata cara tersebut terdiri atas pendaftaran, pencalonan, dan
dalam kepanitiaan kepala desa, pemberian suara, dan partisapasi warga yang
7
dengan tanpa paksaan berupaya ikut serta mencalonkan diri menjadi kepala
desa.
pemilihan kepala desa Kota Dalam dalam perspektif politik hukun Islam
yang dilakukan oleh beberapa calon kepala desa apabila ditinjau dari sudut
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
praktis, adapun kegunaan dalam skripsi ini baik secara teoritis maupun
praktis yaitu:
dalam Islam.
penelitian. Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat
penelitian penulis.
pembagian daerah Indonesia atas daerah atas dan bawah, dengan bentuk
Pesisir Barat Nomor 07 Tahun 2016 tata cara pemilihan kepala desa,
dan daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi, dan akan dibagi
pula dalam daerah yang kecil dan wilayah administratif. Penelitian dalam
perlindungan hak manusia untuk memilih secara jujur dan adil. Dengan
8
Muhammad Yunus “Analisis Partisipasi dan Perilaku Pemilih Menjelang Pemilihan
Kepala Desa Serentak” Jurnal AKP, Volume 8, Nomor 2 (Agustus 2018).
10
Sementara itu skripsi yang akan dibuat oleh penulis dalam skripsi ini
akan membahas masalah tentang sistem pemilihan kepala desa Kota Dalam
9
Pikri Rohman, skripsi “Sistem Pemilihan Kepala Desa (Peratin) Perspektif
Ketatanegaraan Dalam Islam (Studi Kasus di Pekon Way Jambu Labuhan Krui Kecamatan Pesisir
Selatan Kabupaten Pesisir Barat)”, (Skripsi Universitas Islam Negeri Lampung: Bandar Lampung,
2017).
10
Taufiq Gunawan Skripsi “Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa di Desa Sriwulan
Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Masa Jabatan Periode 2009-2015”, (Skripsi Universitas
Negeri Semarang: Semarang, 2009).
11
sampel yang kemudian di olah menjadi suatu bahasan dalam skripsi ini,
dengan melalui izin terhadap pihak-pihak desa. Wawancara yang diambil dari
H. Metode Penelitian
berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang
jelas dan terang. Sedangkan analisis adalah cara untuk menguraikan dan
adalah masyarakat Desa Kota Dalam yang sudah mempunyai hak pilih
jumlahnya.
13
Ibid. h. 66.
14
Sed Ermayati, Syarifudin Hidayat, Metode Penelitian Cet. I (Bandung : Mandar
Maju, 2002), h. 121.
15
Monografi, Deso Kota Dalam Tahun 2015.
16
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Sosial (Bandung : Mandar Maju, 1996), h.
148.
13
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli dari
pada penelitian. Dalam hal ini penulis akan mengumpulkan sumber data
dari Kepala Desa, Panitia Pemilihan tokoh masyarakat dan Warga Desa
a. Wawancara (Interview)
b. Dokumentasi
primer yaitu data-data yang berasal dari izin lapangan dan data-data
referensi terkait.
5. Analisa Data
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Lapangan (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
h.102.
15
penelitian pada suatu yuridis atau cara untuk mencari kebenaran dan
analisis deduktif.
a. Metode Deduktif
b. Metode induktif
I. Sistematika Pembahasan
laporan penelitian ini secara garis besar dibatasi menjadi tiga bagian yaitu,
Bagian awal atau yang disebut sebagai pendahuluan skripsi secara berturut-
kata pengantar, daftar isi dan lampiran. Bagian kedua adalah substansi (inti),
terdiri atas, bab-bab dan sub bab. Bagian ketiga dalam skripsi ini berisikan,
dan lampiran. Untuk bagian kedua yang berisikan tentang substansi (Inti)
Dalam Islam.
Kota Dalam.
Lampung Selatan.
terdiri dari beberapa kata yang sebenarnya ada dalam ilmu pengetahuan
Islam dengan bahasa Arab, yang berasal dari dua kata yakni, fiqh dan
dan akurat sehingga dapat memahami tujuan ucapan dan atau tindakan
(tertentu).
18
Wahbah al-Zuhayli, Ushul al-Fiqh al-Islami, (Damaskus: Darul Al-Fikr, 2010), 18.
19
menentukannya”.19
politik hukum Islam atau Fiqh siyasah adalah ilmu tata negara Islam
negara dengan lembaga negara, baik hubungan yang bersifat intern suatu
19
A. Djazuli, Fiqh Siyasah, Implimentasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu
Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007), 28.
20
Ibid, 30.
21
Ibid, 33.
20
penadbiran itu dengan jiwa syariah, yang kita tidak peroleh dalilnya
yang akhusus dan tidak berlawanan dengan sesuatu nash dari nash-nash
dan hubungan antar penguasa dan rakyat serta hak dan kewajiban
22
Wahbah al-Zuhayli, Ushul al-Fiqh al-Islami, (Damaskus: Darul Al-Fikr, 2010), 25.
23
J. Pulungan Suyuti, Fiqh Siyasah, (Jakarta: Rajawali, 2012), 45.
24
Ibid. 47.
25
Ibid. 48.
21
dalam Fiqh siyasah juga menggunakan ilmu ushul Fiqh dan qowaid
Alasannya, masalah siyasah tidak diatur secara terperinci oleh syari‟at al-
metode-metode seperti:
a. Qiyas
tidak ada hukumnya dengan kejadian lain yang sudah ada hukumnya
26
A. Djazuli, Fiqh Siyasah, Implimentasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu
Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007), 30.
27
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah. (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 17.
22
1) Dasar (dalil)
b. Maslahah Mursalah.
namun tidak ada teks khusus (teks al-Qur‟an dan Hadits Nabi SAW)
yang baik yang tidak dilarang oleh al-Qur‟an dan Hadits Nabi SAW
secara langsung.
dan apabila suatu yang menurut anggapan kita baik dan bermanfaat
tetapi ternyata dilarang dalam kedua sumber tekstual itu, maka itu
28
Abdul Muin Salim. Fiqh Siyasah Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Qur‟an,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), 50.
23
bersifat netral dalam arti tidak ada larangannya dalam al-Qur‟an dan
diterapkan pada masalah yang lain pada masa dan tempat yang
yang cermat dan akurat juga dalam kepustakaan Fiqh, dikenal dengan
29
Wahbah al-Zuhayli, Ushul al-Fiqh. (Damaskus: Darul Al-Fikr, 1986), 858.
30
Ibid, 50
24
diperintahkan.
mencapai kemaslahatan.32
d. Al-„Adah
31
Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer 2. (Jakarta: Gema Insani, 1995), 457.
32
Ibid, 51.
25
adalah al-„adah. Al-„Adah ini ada dua macam, yaitu: al-adah ash
e. Istihsan
mujtahid. Maka dalam hubungan itu dalil yang satu ke dalil yang lain
maka konsep ini adalah memilah dari kedua dalil tersebut yang
33
Ibid.
34
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah. (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 19.
26
yang otonom walau sekalipun bagian dari ilmu Fiqh. Selanjutnya, Hasby
35
Ibid.
36
Abdul Muin Salim. Fiqh Siyasah Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Qur‟an,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), 70.
27
tersebut.
ruang lingkup kajian Politik Hukum Islam. Ada yang membagi menjadi
lima bidang. Ada yang membagi menjadi empat bidang, dan lain-lain.
kesimpulan ruang lingkup Politik Hukum Islam atau Fiqh siyasah adalah
sebagai berikut:37
37
Imam Al-Mawardi, Al-Ahkam Al-Sulthaniyyah wa Al-Wilayat Al-Diniyyah (Beirut:
Dar Al-Kutub Al-Alamiyyah, 2006), 34. Lihat juga, Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah (Jakarta:
Gaya Media Pratama, 2007), 13.
38
Ibnu Taimiyyah, Al-Siyasah Al-Syar‟iyat fi islah al Ra‟iyat, (Beirut: Dar Al-Kutub
Al-Arabiyat, 1996), 4.
28
persesuaian administrasi ini dengan jiwa syari‟ah yang kita tidak peroleh
dalilnya yang khusus dan tidak berlawanan dengan suatu nash dari nash-
nash yang merupakan syari‟ah aman yang tetap.41 Dan Hasby membagi
perundangan-undangan)
hukum)
39
Abdul Wahhab Khallaf, al-Siyasat al-Syar‟iyat, Dar al-Anshor, (Qahirat, 1977), 5.
40
Ibid. 67.
41
Hasby Ash Shaddieqy, Pengantar Siyasah Syar‟iyyah, (Yogyakarta: Madah, 2000),
28.
42
A. Djazuli, Fiqh Siyasah, Implimentasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu
Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007), 30.
29
bagian yakni:
sebagai berikut:43
43
J. Pulungan Suyuti, Fiqh Siyasah: ajaran, sejarah dan pemikiran, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1994), 4.
30
bersama.
1) Asas legalitas
Asas ini merupakan jembatan antara norma hukum dan norma etika
44
Ibid, 5.
31
pada:45
oleh pemerintah;
diberikan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hampir setiap
45
Ibid
46
Ibid, 7.
32
dan papan.
6) Adanya kerja sama dan saling percaya antar warga negara untuk
dalam Islam, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa arti pemilihan
dalam Islam. Dalam Islam Pemilihan itu dapat diartikan dengan baiat.
Jadi baiat adalah: pilihan rakyat atas imam, bersama dengan kepastian
Baiat dalam Islam yang biasa kita kenal adalah bai‟at al-Aqabah
yang di angkat. Adapun baiat itu menjadi salah satu syarat dari suatu
pengangkatan.
Sesungguhnya Baiat yaitu janji taat setia, seakan akan para pengangkat
mereka tidak akan menentang Amir dalam urusan-urusan itu bahkan akan
ketetapan syara‟, dan benarlah yang dimaksud dalam Hadits Nabi dengan
konsep Islam baik kita melihat dari al-Qur‟an, Hadits, Ijtihad dan
47
Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara, “Ajaran, Sejarah dan Pemikiran (Jakarta:
Universitas Indonesia, 2000), 75.
34
ٗۖ
فَت قَبىُ َٰٓ٘ ْا أَحَ ۡج َع ُوِٞض َخي سۡ َ ۡ ِٜو فٞ َجب ِعِِّّٜل ىِ ۡي ََيََٰٓئِ َن ِت إ
ٱۡل َ َٗإِ ۡر قَب َه َس ُّب
ِ
ل َ ٗۖ َك َُّٗقَ ِّذطُ ى َ ل ٱى ِّذ ٍَبَٰٓ َء ََّٗ ۡح ُِ ُّ َغبِّ ُح بِ َحَۡ ِذُ َِ ۡغفَٝٗ َٖبِٞ ُۡف ِغ ُذ فٝ ٍَِ َٖبِٞف
)03 : ُ٘ (اىبقشة َ َُ َ أَ ۡعيَ ٌُ ٍَب ََل حَ ۡعيَٰٜٓ ِِّّبه إ
َ َق
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-Baqarah [2]: 30)
organisasi.
di dapat dan bersumber dari al-Quran dan Hadits. Oleh karena itu kedua
Sebagai berikut:
a. Dalil Al-Qur‟an
ٗۖ َٰٓ ۡ
فَت قَبىُ َٰٓ٘ ْا أَحَ ۡج َع ُوِٞض َخي ۡ
ِ ٱۡلَ ۡسِٜو فٞ َجب ِعِِّّٜل ىِي ََيَئِ َن ِت إ َ َُّٗإِ ۡر قَب َه َسب
ُك َُّٗقَ ِّذط َ ل ٱى ِّذ ٍَبَٰٓ َء ََّٗ ۡح ُِ ُّ َغبِّ ُح بِ َحَۡ ِذُ َِ ۡغفَٝٗ َٖبِٞ ُۡف ِغ ُذ فٝ ٍَِ َٖبِٞف
)92 : ُ٘ (اىبقشة َ َُ َ أَ ۡعيَ ٌُ ٍَب ََل حَ ۡعيَٰٜٓ ِِّّبه إ َ ٗۖ َى
َ َل ق
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
36
َِٜ ۡغخَ ۡخيِفَْهٌُٖۡ فَٞج ى ِ صيِ َح٘ا ٱى ه ْ ُ٘ا ٍِْ ُنٌۡ َٗ َع َِي
ْ ٍَُْ ِ َءاٝ
َ ٱَّللُ ٱىه ِز
َٗ َع َذ ه
َ َٱعخَ ۡخي ۡ
َُْٖٛ ٌُ ٱىه ِزُٝ ََ ِّنَْ هِ ىٌَُٖۡ ِدَِٞ ٍِِ قَ ۡبيِ ٌِٖۡ َٗىٝ
َ ف ٱىه ِز ۡ ض َم ََب ِ ٱۡلَ ۡس
ََلََِّْٜٗ ۡعبُ ُذٝ ُبَ ِّذىَْهٌُٖ ٍِّ ِۢ بَ ۡع ِذ َخ ۡ٘فِ ٌِٖۡ أٍَۡ ْ ۚبَٞ ىٌَُٖۡ َٗىٚض َ َۡٱسح
َٰٓ
َ ُل ُٕ ٌُ ۡٱىفَ ِغق
ُ٘ َ ِل فَأ ُ ْٗىَئَ ِٔٔ ۚا َٗ ٍَِ َمفَ َش بَ ۡع َذ َرىٜۡ َشُِٜ٘ ب َ ُۡش ِش ُمٝ
)55 : (اىْ٘س
Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-
Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu,
maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. An-
Nur[24]: 55)
b. Dalil Al-Hadits
ِْ اع َٗ ُميُّ ُن ٌْ ٍَ ْغئُ٘ ٌه َع ٍ أَ ََل ُميُّ ُن ٌْ َس: عِ ابِ عَش قبه سع٘ه هللا
ٌْ ُْْٖ ِٖ ٌْ َُٕٗ َ٘ ٍَ ْغئُ٘ ٌه َعْٞ َاع َعي ٍ بط َس ِ اىْهَٚ َعيٛ ُش اىه ِزٍِٞ َهخِ ِٔ فَ ْبۡلَٞس ِع
ٌَتٞخِ ِٔ َُٕٗ َ٘ ٍَ ْغئُ٘ ٌه َع ُْْٖ ٌْ َٗ ْاى ََشْ أَةُ َسا ِعْٞ َ أَ ْٕ ِو بَٚاع َعي ٍ َٗاى هش ُج ُو َس
بهِ ٍَ َٚاع َعي ٍ ٍَ ْغئُ٘ىَتٌ َع ُْْٖ ٌْ َٗ ْاى َع ْب ُذ َسَٜ ِٕ َٗ ِٓ ج بَ ْعيَِٖب َٗ َٗىَ ِذ
ِ ْٞ َ بََٚعي
37
48
ِٔ ِهخٞاع َٗ ُميُّ ُن ٌْ ٍَ ْغئُ٘ ٌه َع ِْ َس ِع
ٍ ِّ ِذ ِٓ َُٕٗ َ٘ ٍَ ْغئُ٘ ٌه َع ُْْٔ فَ ُنيُّ ُن ٌْ َسَٞع
)ٙ(سٗآ اىبخبس
Artinya : Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang
kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal
rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya
perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang
memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal
tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang
pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara
barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang
dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan
ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang
dipimpinnya. (HR. Bukhori)
ِٔ َٞ ْغخَشْ ِعٝ ٍَب ٍِ ِْ َع ْب ٍذ: عِ أب٘ جعبىت بِ جغبس قبه سع٘ه هللا
هخِ ِٔ إِ هَل َح هش ًَ هٞ٘ث َُٕٗ َ٘ غَبػٌّ ىِ َش ِع
ُهللا ه
ُ َُ َٝ ًهتٞهللاُ َس ِع
ُ َُ َٝ ًَ ْ٘ َٝ ٘ث
ِٔ ْٞ َ َعي)ْٙاى َجْهتَ (سٗآ اىبخبس
Artinya : tiada seorang yang diamanati oleh allah memimpin rakyat
kemudian ketika ia mati ia masih menipu rakyatnya,
melainkan pasti allah mengharamkan baginya surga.(HR.
Bukhori)49
tentang bagaimana tata cara atau metode memilih pemimpin. Para ulama
48
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Jakarta: Ummul Quro, 2011),
835.
49
Ibid, 836.
38
dan Al-Hadits.
bersabda :
َ ِّظُ ٍَ ِْ َدٞ ْاى َن: عِ ابِ عببط قبه سع٘ه هللا
اُ َّ ْف َغُٔ َٗ َع َِ َو ىِ ََب
ِ هللاَٚ َعيٚث َٗ ْاى َعب ِج ُض ٍَ ِْ أَ ْحبَ َع َّ ْف َغُٔ َٕ َ٘إَب ثُ هٌ حَ ََْه
ِ ْ٘ ََ بَ ْع َذ ْاى
50 ه
)ٙ(سٗآ اىبخبس
Artinya : “Orang yang pintar (al-kayyis) adalah orang yang mampu
menguasai dirinya dan beramal untuk kepentingan sesudah
mati, dan orang yang bodoh (al-ajiz) adalah orang yang
memperturutkan hawa nafsuny dan pandai berangan-angan
atas Allah dengan segala angan-angan”. (HR. Bukhari)
c. Faktor Kepeloporan
50
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Jakarta: Ummul Quro, 2011),
839.
40
d. Faktor Keteladanan
keteladanan dalam dirinya, baik dalam hal ibadah, akhlaq, dsb. Maka
ًَ ٘ۡ َٞٱَّللَ َٗ ۡٱى
ُ٘ا ه َ ت ىِّ ََِ َمٞ َْٱَّللِ أُ ۡع َ٘ةٌ َح َغ
ْ َ ۡشجٝ ُب َسعُ٘ ِه هِٜبُ ىَ ُنٌۡ ف َ ىهقَ ۡذ َم
)82 : شا (اَلحضاةِٞٱَّللَ َمث َٰٓ ۡ
ٱۡل ِخ َش َٗ َر َم َش ه
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab [33]: 21)
Rasulullah.
e. Faktor Manajerial
keseluruhan.
imam atau pemimpin kita. Karena apa pun akibat yang dilakukannya,
pertama, pada saat ini dipegang oleh kaum syiah, sedangkan pola kedua,
umat atau yang lazim disebut syura. Alasannya adalah pertama, karena
tidak adanya nash yang qoth‟i tentang siapa pengganti setelah Nabi
ٌَُْٖۡٞۡ َ بٙصيَ٘ةَ َٗأٍَۡ ُشٌُٕۡ ُش٘ َس ْ ٍُ ُ٘ا ىِ َشبِّ ٌِٖۡ َٗأَقَب
٘ا ٱى ه ْ ٱعخَ َجبب ۡ ِٝ َ َٗٱىه ِز
)82 : ُٙ٘ (اىش٘س َ ُُْفِقٝ ٌََُْٖۡٗ ٍِ هَب َس َص ۡق
Artinya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka. (Q.S. Asy-Syura [42]: 38)
Bakar dan Ali bin Abi Thalib, dan kedua dengan cara tidak langsung atau
dengan perwakilan, seperti pada proses terpilihnya Umar bin Khatab dan
bai‟at adalah bentuk perjanjian antara kedua belah pihak dan perjanjian
51
Imam Al-Mawardi, Al-Ahkam As-Sulbhaniyah diterjemahkan oleh Khalifurrahman
Fath dan Fathurrahman (Jakarta : Darul Falah Fadli Basri, 2006), 5.
43
a. Dengan pemilihan “ahlul hilli wal „aqdi” (orang cerdik pandai yang
ditetapkan)
mahkota )
dasar pemilu, agar supaya kita mengetahui tujuan pemilu dalam Islam,
maka kita akan membahas tentang masalah ini. Di dalam suatu negara
Amir mereka.
persetujuan umat (ahli syura) dan tidak boleh memaksa seorang untuk
44
52
Imam Al-Mawardi, Al-Ahkam As-Sulbhaniyah diterjemahkan oleh Khalifurrahman
Fath dan Fathurrahman (Jakarta : Darul Falah Fadli Basri, 2006), 15.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku / Literatur
Abdul Muin Salim. 2002, Fiqh Siyasah Konsepsi Kekuasaan Politik dalam
Al-Qur‟an, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara, “Ajaran, Sejarah dan Pemikiran
(Jakarta : Universitas Indonesia, 2000), h. 75.
Radjab, Dasril. 2005. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
B. Sumber Wawancara
Asli Jauhari, wawancara dengan penulis, Desa Kota Dalam, Lampung Selatan,
28 Desember 2019.
C. Sumber Online