Kebutuhan Data Dan Form Wawancara DPKP SPD Edit
Kebutuhan Data Dan Form Wawancara DPKP SPD Edit
1. Banjir rob sering kali terjadi di pesisir Kota Semarang, apa banjir rob berdampak
besar terhadap permukiman masyarakat pesisir?
Jawab : Banjir rob berdampak sangat besar terhadap permukiman masyakarat,
mengakibatkan adanya genangan terutama pada rumah-rumah yang lebih
rendak elevasinya dari jalan, serta adanya saluran yang tidak mengalir lancar
dikarenakan adanya sedimentasi dari tanah atau material lain yang dibawa air
rob, berakibat wilayah menjadi kumuh dan menjadi sarang penyakit.
2. Bagaimana solusinya?
Jawab : Pemerintah kota sudah berupaya dengan bekerjasama dengan beberapa
stakelholder seperti contohnya: BBWS telah membangun beberapa pompa
pelimpas tapi hal ini belum bisa dikatakan maksimal. Sehingga perlu
bangunan bendung laut unutk pengantisipasi permasalahan rob. Apa peran
Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang mengenai hal tersebut?
3. Apakah sudah ada regulasi dan kebijkan yang mengatur mengenai hal tersebut?
Jawab : Dinas Perkim sudah melakukan langkah-langkah berupa perbaikan
infrastruktur yaitu:
a. Perbaikan jalan
b. Perbaikan saluran
c. Perbaikan prasarana dan sarana sampah
d. Perbaikan rumah tidak layak pakai
e. Dan infrastrukur terbangun lainnya.
4. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat terkait penyusunan regulasi dan kebijakan?
Jawab : .....
5. Apakah regulasi dan kebijakan yang sudah disusun sudah diimplementasikan?
Seberapa besar progress yang sudah terlaksana?
Jawab : Masyarakat sudah membentuk KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang
secara swadaya sebagai penggerak masyarakat dalam pemeliharaan
lingkungan seperti contohnya : pembersihan sampah, pembersihan saluran
secara berkala.
6. Bagaimana respon masyarakat terhadap regulasi dan kebijakan tersebut?
Jawab : ....
7. Bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Disperkim?
Jawab : ....
8. Bagaimana sistem manajemen permukiman pesisir yang ideal menurut Dinas
Perumahan dan Permukiman Kota Semarang?
Jawab : Disperkim melakukan pengamatan baik secara langsung (turun kelapangan)
dan secara informasi baik dari kelurahan, BKM, KSM atau masyarakat, dan
monitoring ini dilakukan secara berkala
9. Bagaimana kondisi hunian masyarakat dari aspek status kepemilikan hunian? Apakah
berpengaruh terhadap pelaksanaan program yang dilakukan?
Jawab : ...
10. Apakah ada pengolahan air khusus di lokasi penelitian?
Jawab : Status kepemilikan berpengaruh terhadap program yang diterima. Banyak
bangunan ilegal/ bangunan tanpa surat resmi, sehingga Disperkim tidak dapat
melakukan perbaikan infrastruktur dan rumah tinggal.
11. Apakah air hujan dibiarkan mengalir begitu saja? Apakah ada embung yang
digunakan untuk menampung air hujan?
Jawab : Disperkim sudah melaksanakan pembangunan pemantauan air limbah rumah
tangga dengan dibangunnya IPAL Komunal dan septic tank rumah tangga
sehingga meminimalisir cemaran air tanah sebagai air konsumsi harian.
12. Bagaimana proses penyediaan air tanah di lokasi penelitian?
Jawab : Ada beberapa kolam penangkap air baik yang sudah dibangun Disperkim ada
juga yang masih alami.
13. Dari pemerintah sendiri, apakah sudah ada kebijakan terkait rain water harvesting,
lubang biopori dan hidroponik? Bagaimana respon masyarakat terkait hal tersebut?
Jawab : Penyediaan air tanah masyarakat menggunakan sumur dangkal dari
Disperkim memberikan program Pamsimas untuk wilayah-wilayah yang
kekurangan air dan air konsumsi tercemari sampah.
14. Stakeholder apa sajakah yang terlibat dalam mengatasi permasalahan yang terjadi?
Jawab : Dari Disperkim sudah melakukan langkah-langkah dibeberapa lokasi kering
air dengan memberikan bantuan bangunan PAK (Penadah Air Hujan) dari
beberapa lokasi sudah melakukan penghijauan lingkungan dengan sistem
hidroponik. Warga mendukung upaya yang diberikan Disperkim dan
melakukan inovasi-inovasi secara swadaya.
15. Bagaimana pembagian peran yang dilakukan oleh setiap stakeholder dalam
mendukung program?
Jawab : Stakeholder yang terlibat dalam terwujudnya perubahan wilayah yaitu
pemerintah pusat, provinsi, kota, organisasi masyarakat, masyarakat sendiri
dan perusahaan swasta berupa CSR.
16. Bagaimana pembagian peran yang dilakukan oleh setiap stakeholder dalam
mendukung program?
Jawab : Peran stakeholder disini sudah sesuai porsi masing-masing.
17. Bagaimana rencana pemerintah kedepan untuk mengatasi permasalahan permukiman
di pesisir Kota Semarang?
Jawab : Pemerintah kota melakukan penataan berupa NSD (New Site Development)
untuk permukiman pesisir. Dengan bangunan vertical building, bilaman
terkendala lokasi NSD, dilakukan pembangunan rumah apung atau rumah
panggung, karena pengurugan dilakukan untuk lokasi permukiman bukan
penyelesaian masyarakat yang tepat karena pemborosan dan memindah
kumuh lokasi lain.