Anda di halaman 1dari 13

No.

Aspek Kriteria

kondisi bangunan

Kondisi Jalan Lingkungan

Kondisi Penyediaan Air


Minum
Permasalahan
1.
kekumuhan Kondisi Drainase
Lingkungan

kondisi pengelolaan air


limbah
kondisi Pengelolaan
persampahan

kondisi proteksi kebakaran


Nilai strategis lokasi
kawasan
kepadatan penduduk
2. Pertimbangan Ekonomi kawasan
lain
Frekuensi terjangkit
penyakit
komitmen Pemda
status tanah
legalitas
3. kesesuaian dengan
kawasan
rencana tata ruang
Data
Jumlah dan Persentase bangunan bukan permanen RDTR, RTBL
Jumlah dan Persentase bangunan memiliki kapadatan tidak sesuai ketentuan RDTR, RTBL, Dokumen IMB, Peta Lokasi
Jumlah dan Persentase bangunan tidak memiliki persyaratan teknis RDTR, RTBL
Luas area tidak terlayani jaringan jalan Peta-peta kajian Perumahan dan Permukima
Luas area yang memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk Peta-peta kajian Perumahan dan Permukima
Panjang jalan tanpa saluran tepi Peta-peta kajian Perumahan dan Permukima
Jumlah rumah tangga yang tidak dapat mengakses air bersih Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minu
Jumlah rumah tangga yang tidak terlayani sambungan PDAM Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minu
Luas Area tidak terjadi genangan >30 cm, >2 jam dan 2x setahun Peta RIS
Area tidak tersedia drainase lingkungan Peta RIS
Panjang drainase lingkungan yang kotor dan berbau Peta RIS
panjang drainase lingkungan dengan konstruksi yang buruk Peta RIS
rumah tangga tidak memiliki jamban pribadi Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limba
rumah tangga yang memiliki akses MCK umum Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limba
Rumah tangga tidak memiliki sarpras persampahan sesuai standar Masterplan Persampahan Kota Bandung
rumah tangga yang tidak terlayani pengangkutan sampah ke TPS Masterplan Persampahan Kota Bandung

panjang jalan yang tidak dapat diakses damkar/ lebar jalan <1,5m RIS Kebakaran

lokasi terletak pada fungsi strategis kawasan/ wilayah (Pusat Kegiatan) Dokumen Pertanahan
Kepadatan penduduk pada lokasi sebesar 201-499 jiwa/ha RDTR, Statistik
rumah tangga yang memiliki usaha mikro statistik

rumah tangga yang anggotanya terjangkit penyakit lebih dari 3x setahun Statistik
tinggi
rumah dengan status tanah belum/ tidak resmi Dokumen Pertanahan

sebagian kawasan tidak sesuai dengan peruntukan pada RTR Dokumen Pertanahan RTRW
en IMB, Peta Lokasi

umahan dan Permukiman Kumuh


umahan dan Permukiman Kumuh
umahan dan Permukiman Kumuh
m Pengelolaan Air Minum (RISPAM)
m Pengelolaan Air Minum (RISPAM)

m Pengelolaan Air Limbah (RISPAL)


m Pengelolaan Air Limbah (RISPAL)
ahan Kota Bandung
ahan Kota Bandung
KEBUTUHAN DATA
PENYUSUNAN RP2KPKPK KOTA BANDUNG
Tahun Anggaran 2023
Jenis Data Tahun Data
No. Kebutuhan Data Metode Sumber Cross
Sekunder Primer
Section
1 SE DJCK 30 2020 RP2KPKPK √ - Survey Instansional DPKP √
2 RISPAM Kab Pamekasan √ - Survey Instansional DPKP √
3 Masterplan Persampahan Kab - Survey Instansional
Pamekasan √ DPKP
4 RTRW Kab. Pamekasan √ - Survey Instansional DPKP
5 RDTR di Kab. Pamekasan √ - Survey Instansional DPKP √
6 Peta Dasar √ - Survey Instansional DPKP √
7 Peta Guna Lahan √ - Survey Instansional DPKP √
8 Dokumen SSK Kab. Pamekasan √ - Survey Instansional DPKP √
9 Perda kota Bandung 13/2013 √ - Survey Instansional DPKP
10 SK Kumuh dan peta √ - Survey Instansional DPKP √
11 BA Penanganan kumuh TA 2022 √ - Survey Instansional DPKP √

12 Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air - Survey Instansional


Limbah (RISPAL) Kab. Pamekasan √ DPKP √
Peta-peta kajian Perumahan dan
13 - Survey Instansional
Permukiman Kumuh √ DPKP √
14 Peta Tematik √ - Survey Instansional DPKP √
15 RIS Kebakaran √ - Survey Instansional DPKP √
Peraturan dan pedoman terkait
16 - Survey Instansional
RP2KPKPK √ DPKP √
Tahun Data
Checklist
Time Ket
(√)
Series



No. Dokumen Aspek Kriteria

a. Ketidakteraturan
1. RDTR Kabupaten Pamekasan Bangunan

b. Tingkat Kepadatan
Bangunan
1. KONDISI
BANGUNAN
GEDUNG

c. Ketidaksesuaian
dengan Persyaratan
Teknis Bangunan

kondisi jalan li a. jaringan jalan ling


b. Kualitas permukaan
kondisi penyed a. akses aman air minu
b. kebutuhan air minum
kondisi drainas a. drainase lingkungan
b. drainase lingkunga
c. Kualitas konstruksi
Kondisi pengeloa. sistem pengelolaan
b. Prasarana dan saran
kondisi pengel a. prasarana dan sara
b. sistem pengelolaan
7. Kondisi prot a. prasarana proteksi k
b. sarana proteksi keba
Legalitas LahanKejelasan status pengu

Kesesuaian RTR
pertimbangan la.nilai strategis lokasi
b. kependudukan

c. kondisi Sosial, Ekon


Indikator

Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam RDTR, meliputi pengaturan bentuk, besaran, perletakan, dan tampilan bang
lantai, konsep identitas lingkungan,
konsep orientasi lingkungan, dan wajah
jalan.
KDB melebihi ketentuan RDTR, dan/atau RT
KLB melebihi ketentuan dalam RDTR, dan/a
Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi
· untuk kota metropolitan dan kota besar>250 unit/Ha
· untuk kota sedang dan kota kecil >200 unit/Ha

Kondisi bangunan pada lokasi tidak


memenuhi persyaratan:
pengendalian dampak lingkungan
pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum
keselamatan bangunan gedung
kesehatan bangunan gedung
kenyamanan bangunan gedung
kemudahan bangunan gedung
sebagian lokasi perumahan atau permukiman tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis
sebagaian atau seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan pada lokasi perumahan atau permukiman
Masyarakat pada lokasi perumahan dan permukiman tidak dapat mengakses air minum yang memiliki kualitas tidak berwana,
Kebutuhan air minum masyarakat pada lokasi perumahan atau permukiman tidak mencapai minimal sebanyak 60 liter/orang/
Saluran tersier dan/atau saluran lokal tidak tersedia, dan/atau tidak terhubung dengan saluran pada hierarki diatasnya sehing
Jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dar
Kualitas konstruksi drainase buruk karena berupa gelian tanah tanpa material pelapis atau penutup maupun karena telah terja
Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu kakus/kloset yang
Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman dimana: kakus/kloset tidak te
Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi perumahan atau permukiman tidak sesuai dengan persyaratan teknis, yaitu: 1
Pengelolaan persampahan pada lingkungan perumahan atau permukiman tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut: pewa
Tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: pasokan air; jalan lingkungan; sarana komunikasi; dan/atau
Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: Alat Pemadam Api Ringan (APAR); kendaraan pemadam kebak
Kejelasan terhadap status penguasaan lahan berupa:
1. kepemilikan sendiri, dengan bukti dokumen sertifikat hak atas tanah atau bentuk dokumen keterangan status tanah lainn
2. kepemilikan pihak lain (termasuk milik adat/ulayat), dengan bukti izin pemanfaatan tanah dari pemegang hak atas tanah
Kesesuaian terhadap peruntukan lahan dalam rencana tata ruang (RTR), dengan bukti Izin Mendirikan Bangunan atau Surat Ke
Pertimbangan letak lokasi perumahan atau permukiman pada : 1. fungsi strtagegis kabupaten/kota; atau 2. bukan fungsi strat
Pertimbangan kepadatan penduduk pada
lokasi perumahan atau permukiman
dengan klasifikasi:
1. rendah yaitu kepadatan penduduk di
bawah 150 jiwa/ha;
2. sedang yaitu kepadatan penduduk
antara 151– 200 jiwa/ha;
3. tinggi yaitu kepadatan penduduk
antara 201– 400 jiwa/ha;
4. sangat padat yaitu kepadatan
penduduk di atas 400 jiwa/ha;

Pertimbangan potensi yang dimiliki lokasi


perumahan atau permukiman berupa:
1. potensi sosial yaitu tingkat partisipasi
masyarakat dalam mendukung
pembangunan;
2. potensi ekonomi yaitu adanya
kegiatan ekonomi tertentu yang bersifat
strategis bagi masyarakat setempat;
3. potensi budaya yaitu adanya
kegiatan atau
warisan budaya tertentu yang dimiliki
masyarakat setempat
rletakan, dan tampilan bangunan pada suatu zona; dan/atau

dengan ketentuan teknis


an atau permukiman
miliki kualitas tidak berwana, tidak berbau, dan tidak berasa
mal sebanyak 60 liter/orang/hari
ada hierarki diatasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan
ngan dengan tinggi lebih dari 30cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih 2 kali setahun
up maupun karena telah terjadi kerusakan
madai, yaitu kakus/kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik baik secara individual/domestik, komunal maupun terpusat.
imana: kakus/kloset tidak terhubung dengan tangki septik; dan tidak tersedianya sistem pengolahan limbah setempat atau terpusat
n persyaratan teknis, yaitu: 1. tempat sampah dengan pemilahan sampah pada skala domestik atau rumah tangga; 2. tempat pengum
aratan sebagai berikut: pewadahan dan pemilahan domestik; pengumpulan lingkungan; pengangkutan lingkungan; pengolahan lingkungan
sarana komunikasi; dan/atau data sistem proteksi kebakaran lingkungan;
; kendaraan pemadam kebakaran; dan/atau mobil tangga sesuai kebutuhan.

eterangan status tanah lainnya yang sah; atau


ri pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah dalam bentuk perjanjian tertulis antara pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah
rikan Bangunan atau Surat Keterangan Rencana Kabupaten/Kota (SKRK).
ta; atau 2. bukan fungsi strategis kabupaten/kota
al maupun terpusat.
setempat atau terpusat
h tangga; 2. tempat pengumpulan sampah (TPS) atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada skala lingkungan; 3. sarana pengangkutan
ungan; pengolahan lingkungan

anah atau pemilik tanah


n; 3. sarana pengangkutan sampah pada skala lingkungan; dan 4. tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) pada skala lingkungan.
PST) pada skala lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai