Anda di halaman 1dari 37

Verifikasi status Peraturan Daerah terkait Rencana Detail Tata Ruang, dilakukan

untuk: mengetahui posisi dokumen tata ruang dilihat dari aspek hukum yang
sudah memiliki kekuatan hukum tetap atau belum.

Verifikasi dilakukan untuk memeriksa apakah Rencana Tata Ruang pada hierarki di atasnya telah
ditetapkan sebagai Peraturan Daerah. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga konsistensi Pola dan
Jaringan Prasarana antarhierarki perencanaan.
Persyaratan Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT),
meliputi :
• Citra satelit optis resolusi tinggi < 1 meter
(Quickbird, Geoeye / Worldview, Pleiades, dll).
• Citra satelit resolusi tinggi yang diperlukan untuk
pemetaan 1 : 5.000 adalah citra satelit Raw Data
(Data Mentah).
• Perekaman maksimal 2 tahun.
• Tutupan awan kurang dari 10%.

Persyaratan Digital Elevation Model (DEM),


meliputi:
• Untuk menghasilkan data ketinggian (DEM atau
kontur), perlu sumber data ketinggian, seperti
foto udara stereo, DSM dari IFSAR, TerraSAR,
DSM dari LIDAR.
• Jika data-data tersebut tidak tersedia maka
dapat menggunakan DEM TerraSar (res 7 m)
untuk data yang tersedia di BIG dengan
mempertimbangkan keadaan relief daerah yang
akan dipertakan.
• Jika relief datar bisa menggunakan SRTM dan
ASTER, namun jika daerah bergunung
digunakan data yang lebih baik.
Tahapan Pemesanan Data Citra

Pencarian Data
• Penyiapan Batas
dalam bentuk SHP file,
KML, ZIP
• Penyiapan Batas • Pencarian data online; • Pemesanan data
dalam bentuk titik • Pencarian data offline
koordinat

Penyiapan Batas
Pemesanan Data
Order
Penentuan AOI (Area Of Interest)

Untuk penentuan AOI (Area of


Interest) memiliki beberapa kondisi
seperti:
• Minimal area untuk pemesanan
citra satelit adalah 25 km2.
• Lebar bidang polygon lebih dari
3 km.
• Tidak mengikuti batas alam.
Contoh Peta Citra Satelit
RDTR Kota Bukittinggi
Persiapan dan Desain Survei

Pengukuran GCP

Tahapan
Pelaksanaan
Koreksi Geometris dan Orthorektifikasi

Kegiatan
Pemetaan Proses Pemetaan Planimetris Rupabumi (Digitasi)

Survei kelengkapan lapangan

Proses Layout untuk album peta


Pengukuran GCP (Ground Control Point)
Koreksi Geometris dan Orthorektifikasi
Idealnya untuk pemetaan, citra satelit harus benar – benar tegak. Tapi hampIr selalu terdapat
faktor kemiringan. Maka harus dilakukan orthorektifikasi dan koreksi geometris untuk
menegaluruskan citra satelit tersebut agar sesuai dengan seharusnya.

Pada tahap orthorektifikasi citra dilakukan :


• Pengolahan GPS hasil Pengukuran GCP.
• Plotting GCP terhadap citra satelit pada titik yang
bersesuaian.
• Input citra satelit, titik GCP, dan DSM untuk
menghasilkan citra satelit orthorektifikasi. DSM
yang digunakan, misal TerraSAR-X res 7.5 m.
Survey Kelengkapan Lapangan
DIGITASI PETA BERDASARKAN CITRA YANG SUDAH DIKOREKSI
Proses digitasi untuk membentuk data vector dari data citra, pada proses digitasi dilakukan interpretasi
terhadap objek-objek yang Nampak di citra satelit

Yang dijadikan materi pemeriksaan


adalah hasil digitasi unsur-unsur:
• Deliniasi BWP (Bagian wilayah
perkotaan)
• Sungai
• Jalan
• Bangunan
• Penggunaan Lahan Eksisting
• Toponimi
Contoh Peta Wilayah Administrasi
RDTR Kota Bukittinggi
Pemeriksaan Peta Tematik, meliputi :
• Dilakukan verifikasi mengenai kesesuaiannya dengan Peta Dasar.
• Sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi pembuatan Peta Tematik terkait.
• Cek kelengkapan Peta Tematik yang sesuai dengan peraturan-perundangan.

Catatan : Peta tematik jaringan infrastruktur skala 1:5.000, jika tidak ada yang digunakan peta dengan skala yang tersedia

Adapun peta tematik yang diperiksa adalah


1. Peta Sub BWP
2. Peta Kawasan Hutan
3. Peta Wilayah Sungai
4. Peta DAS
5. Peta Cekungan Air Tanah
6. Peta Geologi
7. Peta Jenis Tanah
8. Peta Curah Hujan 11. Citra Satelit
9. Peta Kemiringan 12. Peta Penggunaan Lahan
10. Peta Relief 13. Peta Rawan Bencana
14. Peta Kesesuaian Lahan
15. Peta Sebaran daya tarik wisata
16. Peta Kepadatan Penduduk
17. Peta Jaringan Transportasi
18. Peta Jaringan Listrik
19. Peta Sumber Daya Air
Contoh Peta Penggunaan Lahan
RDTR Kota Bukittinggi
Pemeriksaan Peta Rencana, meliputi :
• Dilakukan verifikasi mengenai kesesuaiannya dengan Peta Dasar.
• Klasifikasi pola ruang harus sesuai peraturan – perundangan.
• Aspek perencanaan harus tertuang dalam pola ruang dan jaringan prasarana.
• Terpenuhinya kepentingan stakeholder dalam perencanaan.
• Sesuai dengan ketentuan pemetaan dalam peraturan perundangan.

Peta rencana yang dilakukan pemeriksaan dan


sinkronisasi adalah
Pada pemeriksaan peta rencana,
yang dilakukan adalah : • Peta Pola Ruang yang meliputi pola kawasan
budidaya dan pola kawasan lindung
• Sinkronisasi dengan RTRW:
RDTR harus mengacu pada • Struktur jaringan prasarana yang meliputi
pola ruang yang telah • Rencana jaringan pergerakan,
ditetapkan dalam RTRW; • Rencana energi/kelistrikan,
Rencana struktur ruang
wilayah kabupaten/kota yang • Rencana pengembangan jaringan
termuat dalam RTRW; telekomunikasi,
Rencana pola ruang yang • Rencana pengembangan jaringan air minum,
termuat dalam RTRW • Rencana pengembangan jaringan drainase,
• Sinkronisasi substansi perda • Rencana pengembangan jaringan air limbah,
RDTR dengan peta
• Rencana pengembangan jaringan prasarana
lainnya
Studi Kasus

Kondisi eksisting
dengan perencanaan
tidak sesuai.

Proses zonasi
pertanian tumpang
tindih dengan
permukiman.

Penggunaan tanah
eksisting permukiman
namun direncanakan
menjadi pertanian.
Studi Kasus

Menentukan zonasi
dengan tepat

Penggunaan yang
Eksisting kurang
sesuai dengan zonasi
perumahan.

Kondisi eksisting
terdapat Perdagangan
dan Jasa sehingga
kurang tepat jika
dimasukkan ke zona
perumahan.
Pemeriksaan Album peta berpedoman pada:
• PP No.8 tahun 2013 dan Permen PU No.20 tahun 2011 untuk pewarnaan
• Sumber data sesuai dengan sumber data sebenarnya
• Indeks peta cetak skala 1:5.000 mengikuti indeks peta RBI

Kelengkapan peta dalam RDTR


ditampilkan dalam dua bentuk:
• Penuh satu BWP, skala peta
mengikuti ukuran kertas,
dicetak pada kertas ukuran
A1
• Per NLP (nomor lembar
peta) pada skala 1:5.000
dicetak pada kertas A1.
Pembagian lembar peta
(sheet) mengikuti indeks
peta RBI
Penyajian Layout Peta Penuh
Contoh Penyajian Layout Peta Penuh
Format Nomor Lembar Peta
Contoh Format Nomor Lembar Peta
Contoh Koreksi Layout Peta
• Sebelum Rapat Pleno dilangsungkan, dipastikan semua peta telah terverifikasi dan data-data spasial sudah terstruktur
secara rapi.
• Rapat pleno merupakan pemberian Surat Rekomendasi aspek perpetaan dihadiri oleh BIG fan Pemerintah Daerah sebagai
pemohon Konsultasi. Surat Rekomendasi diterbitkan oleh Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas

Anda mungkin juga menyukai