Anda di halaman 1dari 54

Percepatan Evaluasi Teknis

Perpetaan
Semarang, 21 September 2015
dalam penyusunan
Rencana
Detail Tata Ruang

PUSAT PEMETAAN TATA RUANG DAN ATLAS

KETELITIAN PETA
Ketelitian geometris
Ketelitian yang berkaitan dengan ketepatan
posisi peta. Hal tersebut erat kaitannya dengan
sistem referensi, skala kedetilan peta dan
objek terkecil yang dipetakan (unit pemetaan).
Ketelitian muatan ruang
Ketelitian yang berkaitan dengan kerincian
klasifikasi objek yang dipetakan. Ketelitian
muatan ruang dikelaskan dalam kelas unsur;
dan dibedakan menggunakan simbolisasi.

KETENTUAN DALAM PP 8/2013


UNTUK MENUJU ONE MAP POLICY

Penyusunan Peta Rencana


Tata Ruang wajib
dikonsultasikan kepada
Badan. (pasal 7)
Gubernur, dan
bupati/walikota wajib
menyerahkan duplikat
Peta rencana tata ruang
kepada Kepala Badan.
(pasal 31)

Di BIG, data tersebut


disimpan dalam
digital spatial
database salah satu
tujuannya agar
dapat terintegrasi
dengan Portal BIG.

Duplikat Album Peta


meliputi:
- digital spatial
database
- Album Cetak Peta
Rencana Tata
Ruang

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

PENGERTIAN RDTR

RDTR atau Rencana Detail Tata Ruang adalah rencana


secara terperinci tentang tata ruang kabupaten/kota yang
dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota (Permen
PU no 20/2011)

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

NGSI RDTR DAN PETA RDTR MENURUT PERMEN PU no 2

a. kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah


kabupaten/kota berdasarkan RTRW;
b. acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang
yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan
ruang yang diatur dalam RTRW;
c. acuan bagi kegiatan pengendalian
pemanfaatan ruang;
d. acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan
ruang; dan
e. acuan dalam penyusunan RTBL.

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

PETA RDTR

Peta RDTR menggambarkan peruntukan ruang detail per blok


fisik yang dilengkapi dengan rencana intensitas pemanfaatan
ruang, rencana jaringan prasarana pendukungnya dan
peraturan zonasi

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

NFAAT RDTR DAN PETA RDTR MENURUT PERMEN PU no


RDTR dan Petanya serta peraturan zonasi bermanfaat
sebagai:
a. penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai
kesamaan fungsi dan lingkungan permukiman
dengan karakteristik tertentu;
b. alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian
dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik
kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan/atau
masyarakat;
c. ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk
setiap bagian wilayah sesuai dengan fungsinya di
dalam struktur ruang kabupaten/kota secara
keseluruhan; dan
d. ketentuan bagi penetapan kawasan yang

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

ETENTUAN MENGENAI PETA POLA RUANG RDTR


Peta rencana pola ruang (zoning map) digambarkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Rencana pola ruang skala atau tingkat ketelitian
minimal 1:5.000
dan mengikuti ketentuan mengenai sistem informasi
geografis
yang dikeluarkan oleh kementerian/lembaga yang
berwenang;
b. Cakupan pola ruang ruang darat dan/atau ruang laut
dengan batasan 4 (empat) mil laut, diukur dari garis pantai
atau sampai batas negara yang disepakati secara
internasional
c. Penggambaran peta pola ruang dapat digambarkan
dalam beberapa lembar peta yang tersusun secara
beraturan mengikuti ketentuan yang berlaku;
d. peta rencana pola ruang juga berfungsi sebagai zoning map
bagi peraturan zonasi.
e. peta rencana pola ruang harus sudah menunjukkan batasan

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

TENTUAN MENGENAI PETA JARINGAN PRASARANA RDT


Peta rencana jaringan prasarana digambarkan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memuat jaringan jalan dan sistem prasarana
wilayah lainnya. Digambarkan pada satu lembar
peta secara utuh dan dapat digambarkan secara
tersendiri untuk masing-masing rencana jaringan
prasarana.
2) Rencana jaringan prasarana skala atau tingkat
ketelitian minimal 1:5.000 dan mengikuti
ketentuan mengenai sistem informasi
geografis yang dikeluarkan oleh
kementerian/lembaga yang berwenang;
3) untuk BWP yang memiliki wilayah pesisir dan laut
dapat dilengkapi dengan peta batimetri yang

Dading Huisan
Sabulubulu

Mengapa RDTR harus disusun


di atas peta skala 1:5.000?
Objek hukum dari RDTR (dan
Peraturan Zonasi) adalah blok
peruntukan dan blok hanya
tergambar pada peta skala 1:5.000
atau lebih besar. Pada peta skala
lebih besar dari 1:5.000, selain
blok juga akan tergambar unsur
lainnya seperti saluran, pagar dsb.
Konsekwensinya untuk setiap
unsur yang tergambar pada peta
harus ada aturan hukumnya.
10

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

EK HUKUM YANG TERGAMBAR PADA PETA POLA RUAN

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

EK HUKUM YANG TERGAMBAR PADA PETA POLA RUAN

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

OBJEK HUKUM YANG TERGAMBAR


PADA PETA JARINGAN PRASARANA RDTR

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

OBJEK HUKUM YANG TERGAMBAR


PADA PETA JARINGAN PRASARANA RDTR

Apakah Atap Bangunan Harus Didigitasi?


Atap bangunan didigitasi agar memudahkan survey
lapangan untuk mengidentifikasi persoalan peruntukan
dan pemanfaatan ruang yang ada sebagai bahan untuk
merumuskan peraturan zonasi yang tepat.
Selain itu, dari survey lapangan yang diplotkan pada atap
bangunan akan dapat diketahui pola tutupan lahannya.

Peta Pendamping Peraturan Zonasi

Aturan yang tertera pada bagian kanan peta


Aturan yang tertera pada bagian kanan peta
(zoning text) hanya berlaku untuk blok peruntukan
(zoning text) hanya berlaku untuk blok peruntukan
yang berwarna biru pada zoning map di sebelah
yang berwarna biru pada zoning map di sebelah
kiri
kiri

16

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

KETELITIAN SUMBER DATA UNTUK PETA RDTR


Syarat Sumber Data:
Memiliki ketelitian geometris yang sesuai dengan skala peta 1:5000
Memiliki resolusi spasial yang sesuai dengan ketelitian geometrisnya
Untuk menghasilkan data ketinggian (DEM atau kontur), perlu sumber
data ketinggian:
Foto udara stereo
Citra satelit optis resolusi tinggi 1 meter (Quickbird,
Geoeye/Worldview, Pleiades, Ikonos, dll)
DSM dari IFSAR, TerraSAR, dll.
DSM dari LIDAR

Foto Udara atau Citra Tegak Resolusi


Tinggi sebagai sumber data

Peta Rupabumi Indonesia skala 1:5000


sebagai standard teknis
atau acuan Peta RDTR

Peta RDTR berisi Zonasi yang harus


mengacu pada peta dasar skala 1:5000
*)Pewarnaan hanya ilustrasi, belum disesuaikan dengan ketentuan

Persyaratan Sumber
Data
Memiliki ketelitian geometris yang sesuai dengan skala
peta yang akan dibuat Perka BIG No. 15/2014 tentang
Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar
Memiliki resolusi spasial yang sesuai dengan ketelitian
geometrisnya
Untuk menghasilkan data ketinggian (DEM dan kontur),
perlu sumber data ketinggian:
Foto udara stereo
Citra satelit optis stereo
DSM dari Radar
DSM dari LIDAR

Klasifikasi Ketelitian Peta

Penghitungan Syarat Ketelitian


Geometri

ALTERNATIF SEMENTARA
PEMETAAN DASAR SKALA
BESAR

Citra Tegak Satelit


(Ortho-Image)
Peta Citra Tegak (Ortho-image) sebagai peta dasar

Menggunakan Data Model Ketinggian (DSM)


Jumlah dan sebaran GCP harus mencukupi
Pengukuran GCP menggunakan GPS Geodetik
teliti
Inpres tentang Citra Resolusi Tinggi:

Pengadaan melalui LAPAN


Koreksi Radiometrik oleh LAPAN
Koreksi Geometrik dan Distribusi oleh BIG

KRITERIA/PARAMETER PEMILIHAN TITIK GCP

Gambar 1: Ilustrasi Sebaran Titik GCP dan ICP

KRITERIA/PARAMETER PEMILIHAN TITIK GCP


Parameter kualitas data ditra satelit yang digunakan harus memenuhi spesifikasi seperti
ditunjukkan pada tabel berikut:

No

Persyaratan

Resolusi citra
0,2 mm x bilangan skala peta yang akan dibuat

Level citra satelit


Citra belum terkoreksi geometrik

Incident angle
Kurang dari 20

Cakupan awan
Minimal 10% per scene

KRITERIA/PARAMETER PEMILIHAN
TITIK GCP
Parameter kualitas data titik kontrol tanah / GCP harus memenuhi spesifikasi seperti ditunjukkan pada tabel berikut :

No

Persyaratan

Peralatan yang digunakan


GPS Geodetic dual frequency

Metode pelaksanaan:
RTK
Static Post-Processing

Ketelitian hasil pengukuran tiap titik horizontal 0,2 m

Sebaran GCP
Tersebar merata di setiap scene
Jumlah titik 5-15 per scene

Identifikasi obyek sebagai titik GCP


a. Bentuk obyek harus jelas dan tegas.
b. Warna obyek harus kontras dengan warna disekitarnya.
c.

Obyek harus dapat diidentifikasi secara jelas

d. Obyek harus berada atau mendekati permukaan tanah.


e. Obyek bukan di pojok atau sudut bangunan.
f.

Obyek bukan merupakan bayangan.

g. Obyek tidak memiliki pola yang sama


h. Obyek yang dipilih merupakan obyek permanen

KRITERIA DATA MODEL


KETINGGIAN DIJITAL/DEM
1. Resolusi spasial atau spacing grid yang dimiliki lebih
bagus dari 10 x resolusi citra yang akan dikoreksi
tegak
2. Memiliki sistem referensi sesuai yang ditetapkan BIG
yaitu SRGI atau WGS84

VERIFIKASI HASIL
PEMETAAN
1) Jumlah ICP
Minimal 10 per scene (Berdasarkan RSNI Ketelitian Peta)

2) RMSE ICP.
Lebih baik sama dengan 1,65

3) Ketelitian dengan Circular Error 90% (CE90)1,5175 x


RMSE = 2,5

ITEM PEMERIKSAAN VERIFIKASI


1. Kelengkapan item yang akan diverifikasi
a.Foto udara/Citra
b.Metadata
c.Data tambahan lain (data GCP, rencana jalur terbang, EO hasil AT,
parameter IO
d.KAK pemotretan dan KAK Pemetaan kolaboratif
e.Laporan pelaksanaan kegiatan

2. Identitas kontributor
3. Riwayat Data (metadata)
4. Jenis data vektor yang diberikan (2D atau 3D)
5. Sistem referensi dan kualitas geometri
6. Kesesuaian antar unsur
7. Kesesuaian unsur terhadap KUGI
8. Topologi dan kebersihan data

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

CITRA SATELIT TEGAK

Idealnya untuk pemetaan, citra satelit harus benar2 tegak. Tapi hampir selalu terdapat
faktor kemiringan. Maka harus dilakukan koreksi orthorektifikasi dan koreksi geometris
untuk menegakluruskan
Citra satelit tsb agar sesuai
dengan kondisi seharusnya.

Spaceborne Optical Sensor

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

OMETRICAL PROCESSING AND ORTHORECTIFICATION


z
y

O (Xo ; Yo ; Zo)
;;

-c

00 == -c
-c {a11
{a11 (X-Xo)
(X-Xo) ++ a12(Y-Yo)
a12(Y-Yo) ++ a13(Za13(ZZ0)
}
/
Z0) } /
{{ a31(X-Xo)
a31(X-Xo) ++ a32(Y-Yo)
a32(Y-Yo) ++ a33(Za33(ZZo)
}
Zo) }

p (x ; y ; -c)

Ortho Image :
Satellite Image,
and Physical
Orbit Parameters.
DEM data, in
raster format.
Control Points.
Geometric
Transformation &
Cubic
Convolution
Interpolation.

rr == -c
-c {a21
{a21 (X-Xo)
(X-Xo) ++ a22(Y-Yo)
a22(Y-Yo) ++ a23(Za23(ZZ0)
}
/
Z0) } /
{{ a31(X-Xo)
a31(X-Xo) ++ a32(Y-Yo)
a32(Y-Yo) ++ a33(Za33(ZZo)
}
Zo) }
Ps (Xe ; Ye ; Zs)
Ve

Z
P (X ; Y ; Z)

DEM surface

Pe (Xe ; Ye ; Ze)

Vx ; Vy

Koreksi geometris menggunakan ground control point (GCP)


yang menyebar merata diseluruh wilayah yang akan dipetakan

Pengukuran GCP menggunakan GPS type Geodetic


dengan ketelitian tinggi (fraksi cm)

Proses orthorektifikasi dan koreksi geometris dilakukan dengan bantuan DEM


karena ada dasarnya permukaan bumi tidak datar. Pada peta skala besar relief
permukaan bumi harus diperhitungkan untuk mendapatkan peta yang akurat.

Orthorektifikasi dan koreksi geometris dilakukan dengan memasukan semua data-data


parameter satelit dan hasil pengukuran lapangan untuk diproses di lab.

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

Alur Konsultasi Peta Tata Ruang Provinsi/Kab/Kota

SUMBER DATA
Resolusi spasial, resolusi temporal,
koreksi geometrik, nilai pergeseran
DATA SPASIAL DASAR/PETA DASAR
Geometris wilayah administrasi, garis
pantai, sungai, jalan, kontur

Memenuhi
syarat?

tidak

Perbaikan
Sumber data

ya
Memenuhi
syarat?

tidak

Perbaikan
Geometris

ya
DATA SPASIAL TEMATIK/PETA TEMATIK
Kelengkapan tema sesuai yg ditentukan
dalam NSPK

DATA SPASIAL RENCANA/PETA RENCANA

Kesesuaian data dasar, tematik dan


rencana

tidak

Memenuhi
syarat?

ya
Memenuhi
syarat?

ya
LAYOUT/ALBUM PETA
Sesuai dengan kaidah kartografis

Perbaikan Tema
&
Kelengkapannya

ya

tidak

Perbaikan peta
Rencana

Rekomendasi
teknis
perpetaan
untuk proses
selanjutnya

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

LATAR BELAKANG KONSULTASI TATA RUANG ON LINE

Jumlah kedatangan pemerintah daerah dalam proses


konsultasi > 5 kali. Hal ini dapat menimbulkan inefisiensi
anggaran dan sumberdaya di BIG.
Jumlah RDTR 1400 BWP/BWK tersebar di seluruh Wilayah RI
tidak sebanding dengan kapasitas BIG/Tim Konsultasi Peta
Rencana Tata Ruang.
Metode pengiriman data dan asistensi menggunakan email
kurang efektif (tidak interaktif) Penjelasan kurang dapat
dipahami
Saat ini telah berkembang aplikasi maupun teknologi yang
mendukung konsultasi jarak jauh yang interaktif dan dinilai
lebih efisien.

KONSULTASI TATA RUANG LANGSUNG

Lebih mudah
dipahami
Interaksi secara
langsung
Permohonan Jadwal
lebih sederhana
Lebih dapat
dipertanggungjawab
kan secara
Kelebihan
administrative
(berita acara,
diskusi,
dokumentasi,dll.)

Anggaran cukup
besar (Perjalanan)
Waktu lebih lama
Resiko Data
hilang/rusak
Hanya di record
dalam berita acara
Konsultasi sering
mendadak
Kekurangan

Kekurangan

KONSULTASI PETA TATA RUANG ONLINE

Menghemat Waktu
Anggaran lebih
hemat
Permohonan Jadwal
terstruktur sesuai
jadwal
Proses konsultasi
terekam dengan
baik (berita acara
Kelebihan
dan Video)
Data lebih aman

Jaringan internet
harus bagus
Perlu adaptasi
teknologi
Kadang kurang
dapat dipahami
Membutuhkan SDM
yang paham
teknologi.
Kekurangan
Sulit dibuktikan
secara administratif

Konsep Konsultasi Secara Online

KONSEP UMUM
-

Registrasi dan penjadwalan


Upload data dari Pemda ke BIG
(PSJ daerah PSJ Pusat)
Asistensi online melalui video
conference menggunakan
aplikasi yang dikembangkan BIG.
Tim konsultasi BIG terdiri dari
Pejabat Struktural,
Analis lintas pusat (sesuai
tupoksi dan keahlian)
Operator dan tenaga
administrasi.
Tim Pemda terdiri dari :
BKPRD Provinsi
koordinasi tata ruang dan
filtering data tata ruang.
Pemerintah
Kabupaten/Kota
PPIDS Support SDM dan
infrastruktur untuk BKPRD
dan Pemkab/Pemkot.

BIG
Tim Asistensi
Kapus PTRA
Kabid PTR
Analis (Lintas Pusat)
Operator
Tenaga Administrasi

Pemda

Teleconferenc
e

BKPRD Provinsi
Pemkab/Pemkot
Support PPIDS( SDM dan
Infrastruktur)

Sinergi BIG BKPRD - PPIDS

S
PPID

Perpres No. 27
Tahun 2014

BKPR
D
Permend
agri
50/2009

BIG
UU No
4/2011
dan
PP 8/2013

TUGAS BKPRD PROVINSI

Tugas BKPRD Berdasar Permendagri No. 50/2009


Pasal 4

Mensinergikan penyusunan rencana tata ruang


kabupaten/kota
dengan
provinsi
dan
antar
kabupaten/kota yang berbatasan;
Melakukan fasilitasi dan supervisi penyusunan rencana
tata ruang yang menjadi wewenang dan tanggung
jawab Pemerintah Kabupaten/Kota dalam provinsi yang
bersangkutan;
Melakukan fasilitasi pelaksanaan konsultasi substansi
teknis rencana tata ruang kabupaten/kota;

TUGAS BKPRD - PPIDS

Pasal 5 :
BKPRD Provinsi dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), dapat :
menggunakan tenaga ahli yang diperlukan;
Dalam hal perpetaan tata ruang dapat meminta bantuan tenaga ahli
perpetaan/geospasial, antara lain PPIDS
membentuk Tim Teknis untuk menangani penyelesaian masalah-masalah yang
bersifat khusus; dan
Perlu dibentuk tim teknis khusus perpetaan/geospasial untuk rencana tata ruang,
dapat melibatkan PPIDS
meminta bahan yang diperlukan dari SKPD Provinsi

Diagram Alir Tata Laksana Konsultasi semi Online(1)

REGISTRASI

Aplikasi
Aplikasi WEB
WEB
Surat
Surat Resmi
Resmi
SMS
SMS Gateway
Gateway

JADWAL

Tercatat
Tercatat Otomatis
Otomatis pada
pada aplikasi
aplikasi
konsultasi
konsultasi online
online BIG
BIG (sesuai
(sesuai
pada
pada waktu
waktu yang
yang tersedia)
tersedia)

ASISTENSI PERTAMA

Datang
Datang Langsung
Langsung ke
ke BIG
BIG
Membawa
Data
Dasar
Membawa Data Dasar

Pengarahan
Pengarahan dan
dan Penjelasan
Penjelasan
aspek
aspek teknis
teknis perpetaan
perpetaan oleh
oleh tim
tim
asistensi
asistensi

Citra
Citra Satelit/Foto
Satelit/Foto Udara
Udara
Laporan
Laporan teknis
teknis Survey
Survey GCP
GCP
dan
dan Orthorektifikasi
Orthorektifikasi
Digitasi
Digitasi Data
Data Dasar
Dasar

Catatan asistensi pertama kali


dituangkan dalam berita acara
Daerah melakukan perbaikan
Permohonan Jadwal Asistensi
kembali (dilanjutkan secara
online)

Diagram Alir Tata Laksana Konsultasi semi Online(2)


ASISTENSI ONLINE
Teleconference
Teleconference
Masing
Masing masing
masing menyediakan
menyediakan
perangkat
perangkat dan
dan akses
akses internet
internet

Data
Data di
di unggah/upload
unggah/upload melalui
melalui
simpul
simpul jaringan
jaringan daerah
daerah pusat
pusat
Analis
dari
BIG
mengunduh
Analis dari BIG mengunduh data
data
yang
yang telah
telah diunggah
diunggah
Melibatkan Pusat
Pusat selain
selain PTRA
PTRA
Melibatkan
jika
jika ada
ada pertanyaan
pertanyaan terkait
terkait
aspek
aspek teknis
teknis spesifik
spesifik (contoh
(contoh ::
masalah
masalah batas
batas wilayah)
wilayah)

BERITA ACARA
Catatan
Catatan dari
dari asistensi
asistensi ditulis
ditulis
dalam
dalam berita
berita acara
acara (online)
(online)
Proses
Proses asistensi
asistensi direkam
direkam oleh
oleh
software
software

STATUS
Belum
Belum sesuai
sesuai kaidah
kaidah perpetaan
perpetaan

perbaikan
perbaikan kembali
kembali
Sudah
Sudah sesuai
sesuai
asistensi
asistensi final
final

Proses Secara
Online

Diagram Alir Tata Laksana Konsultasi semi Online(3)

Asistensi
Asistensi Final
Final
Datang
Datang langsung
langsung ke
ke BIG
BIG
Pengecekan
Pengecekan terakhir
terakhir sebelum
sebelum
diterbitkan
diterbitkan berita
berita acara
acara rekomendasi
rekomendasi

Finalisasi
Finalisasi Perbaikan
Perbaikan
Diperbaiki
Diperbaiki sesuai
sesuai Catatan
Catatan Perbaikan
Perbaikan
terakhir
terakhir (finalisasi)
(finalisasi)

Rapat
Rapat Pleno
Pleno
Presentasi
Presentasi Perpetaan
Perpetaan Tata
Tata ruang
ruang yang
yang
sudah
sudah sesuai
sesuai dengan
dengan kaidah
kaidah perpetaan
perpetaan

Berita
Berita Acara
Acara Rekomendasi
Rekomendasi
Ditanda
Ditanda tangani
tangani oleh
oleh Kepala
Kepala Pusat
Pusat
PPTRA
PPTRA
Berisi
Berisi tentang
tentang rekomendasi
rekomendasi untuk
untuk
dapat
dapat digunakan
digunakan sebagai
sebagai lampiran
lampiran
Perda
Perda

Hasil
Hasil Akhir
Akhir
Setelah
Setelah perda
perda di
di sahkan,
sahkan, daerah
daerah
berkewajiban
berkewajiban mengirimkan
mengirimkan data
data
spasial
spasial digital,
digital, album
album peta
peta dan
dan Salinan
Salinan
Perda
Perda ke
ke BIG.
BIG.
Di
Di unggah
unggah ke
ke INA
INA Geoportal
Geoportal

JANGKA WAKTU DAN TAHAPAN KONSULTASI RDTR

Asistensi tahap I

Pengecekan sumber data dasar dan


metode koreksi geometris,
Manajemen data

Asistensi tahap II

Pengecekan kesesuaian IGD dengan


data terkoreksi
Pengecekan Kelengkapan IG Tematik

Asistensi tahap III


Asistensi Tahap IV
Rekomendasi
Akhir

Pengecekan Kelengkapan
Data Rencana
Pengecekan Kesesuaian
Pengecekan
Album Peta
dengan Ranperda
Berita Acara Rekomendasi
Perpetaan
ditandatangani Kapus
PPTRA

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

EKNIS ASISTENSI DAN KONSULTASI ONLINE

Hardware
Notebook
Seperangkat video
conference
Webcam
Microphone
Pengeras Suara

Software
Arcgis
Aplikasi system
telekonferensi
BIG
Geoportal BIG

Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang

JI COBA ASISTENSI DAN KONSULTASI ONLINE

Terima kasih
BERSAMA MENATA RUANG

No Action

Action

INDONESIA
YANG LEBIH BAIK

Anda mungkin juga menyukai