Anda di halaman 1dari 6

KARTU KENDALI LITERASI

SMA NEGERI 1 CIBEBER KARTU HAPALAN SURAT JUZ 30


TA. 2022-2023 SMA NEGERI 1 CIBEBER
TA. 2022-2023
NO MAPEL LITERASI PARAF
1 PPKn NO SURAT LANCAR BELUM LANCAR

2 B. Indonesia
1 An-Nas
3 B. Inggris Bahasa inggris tingkat dasar 1
(https://agussuryanaarin.blogspot.com) 2 Al-Falaq

4 Matematika Teori bilangan bulat dan pecahan 3 Al-Ikhlas


(umum)
4 Al-Lahab
5 Sejarah
Indonesia 5 An-Nasr
6 PJOK Sejarah PON
6 Al-Kafirun
7 PKWU
8 Seni Budaya 7 Al-Kausar

9 Geografi 8 Al-Maun
10 Sejarah
9 Quraisy
(minat)
11 Sosiologi Karakter Manusia 10 Al-fil
(https://sosial79.com)
11 Al-Humazah
12 Ekonomi
(https://yenssahabatekonomi.blogspot.com) 12 Al-‘Asr

13 Biologi Virus
13 At-Takasur
(https://sahabatherpetofauna.blogspot.com)
14 Kimia Tokoh-tokoh kimiawan dunia 14 Al-Qori’ah

15 BK Bullying 15 Al-‘Adiyat
(https://ruangbksmanser.blogspot.com)
16 Az-Zalzalah

17 Al-Bayyinah

PETUNJUK TEKNIS
LITERASI:
1. Bukti siswa sudah membaca buku dibuktikan dengan mengumpulkan
rangkuman atau peta materi dari hasil membaca dalam bentuk kertas hvs F4,
2. Rangkuman atau peta materi dikumpulkan di guru mapel yang bersangkutan,
3. Guru yang sudah menerima rangkuman atau peta materi memparaf buku
literasi siswa,
4. Guru mapel boleh bertanya kepada siswa terkait materi bacaan.
5. Maksimal waktu pengumpulan rangkuman/ peta materi adalah
h-1 PAS.

HAPALAN SURAT
1. Waktu menghapal diserahkan kepada siswa,
2. Waktu khusus menghapal untuk siswa laki-laki yaitu setiap hari jum’at setelah
shalat dhuha,
3. Waktu khusus menghapal untuk siswa perempuan yaitu setiap hari jum’at
setelah shalat dhuha dan Ketika shalat jum’at,
4. Waktu setoran surat yaitu waktu jam sekolah,
5. Petugas yang menerima setoran adalah tim Hapalan,
6. Tim hapalan surat dibentuk dan dipilih oleh sekolah,
7. Waktu hapalan selama 1 semester, jika ada surat yang belum hapal maka
dilanjutkan di semester selanjutnya.
Contoh Gerakan Literasi Sekolah
Setidaknya itulah 3 penyebab kenapa minat baca Indonesia masih
rendah. Terlepas dari ketiga penyebab tersebut, kegiatan literasi adalah
salah satu kegiatan yang wajib dilakukan berdasarkan kurikulum 2013.  Posterisasi Sekolah
Hal ini dilakukan tujuannya tidak lain adalah untuk menumbuhkan
kesadaran dalam diri siswa mengenai pentingnya membaca. Nah, Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata
kegiatan literasi itu sendiri bisa diwujudkan melalui contoh program mutiara yang ditempel atau digantung di beberapa spot di kelas atau di
gerakan literasi di sekolah berikut ini: sekolah.

 Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan  Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas


Jadwal berkunjung ke perpustakaan adalah contoh program gerakan Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun
literasiyang pertama yang bisa dilaksanakan di sekolah. Program ini bisa yang ada pada pohon literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa
diimplementasikan dengan cara menyusun jadwal sedemikian rupa sekelas / cita-cita siswa / karakter mulia yang harus dilakukan.
sehingga setiap kelas bisa mengunjungi perpustakaan. Bukan hanya  Membuat Sudut Baca di beberapa tempat di sekolah
berkunjung saja, tetapi wajibkan pula siswa untuk meminjam buku,
menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya Sudut baca merupakan suatu tempat khusus di bagian kelas/sekolah
kemudian wajibkan pula siswa untuk mengembalikan buku. dimana tersedia kumpulan buku bacaan dan tempat duduk yang nyaman
untuk membaca. Tempatnya bisa di depan kelas, pojok kelas, samping
 Pemberdayaan Mading Setiap Kelas kantin, depan ruang guru, samping mushola sekolah, dll.
Pemberdayaan mading di setiap kelas ini bisa dilakukan dengan cara  Membuat Papan Karya Literasi Siswa di Setiap Kelas
mewajibkan siswa untuk membaca bebas ataupun mencari referensi
apapun di sekitar sekolah setidaknya selama 10 menit. Setelah itu, Papan karya literasi adalah sebuah papan untuk menempelkan hasil
wajibkan siswa untuk membuat laporan, karangan ataupun resum dari karya literasi siswa. Papan karya literasi ini bisa diprogramkan di setiap
apa yang dibacanya ataupun diamatinya, dan hasilnya tempelkan pada kelas.
mading kelas. Sebagai langkah awal, program ini bisa dilakukan setiap
 Membuat Dinding Motivasi di setiap kelas
seminggu sekali.
Dinding motivasi adalah sebuah hiasan dinding kelas yang berisi kata-
 Membaca Buku Non Pelajaran Sebelum Proses kata motivasi untuk menginspirasi siswa.
Belajar Dimulai
 Mengadakan Lomba Duta Literasi Sekolah
Buku non pelajaran yang dimaksudkan di sini bisa berupa buku cerita,
novel ataupun buku jenis lain yang lebih mengajarkan nilai budi pekerti, Agenda Lomba Duta Literasi sekolah merupakan salah satu program
kearifan lokal, nasionalisme dan lain-lain yang lebih disesuaikan pada alternatif untuk memotivasi anak dalam ber-literasi. Beberapa kriteria
tahap perkembangan siswa. untuk menjadi Duta Literasi Sekolah antara lain adalah siapa peminjam
buku perpustakaan terbanyak dalam 1 semester / siapa yang berhasil Pelaksanaan contoh program gerakan literasi di sekolah memang
menyelesaikan banyak buku untuk dibaca dalam 1 semester dll. tidaklah mudah, sehingga salah syarat keberhasilannya juga adalah
telaten dan berkelanjutan. Program se-kreatif apapun jika hanya
 Mengadakan Lomba Karya Literasi Antar Kelas semangat melakukannya saat awal-awal pelaksanaan sedangkan
Lomba Karya Literasi antar kelas juga bisa menjadi salah satu program selanjutnya enggan maka ini juga akan percuma.
gerakan literasi sekolah yang menarik. Lombanya bisa berupa lomba Jadi, sekali lagi, apapun contoh program gerakan literasi di sekolah yang
mading antar kelas, lomba poster antar kelas, lomba membuat pohon hendak dilaksanakan, pasti membutuhkan komitmen serta perjuangan
literasi antar kelas, dll. dari semua pihak yang terlibat di dalam sekolah.
Nah, itulah beberapa contoh gerakan literasi di sekolah yang bisa
dilakukan. Sebagaimana disebutkan, beberapa poin tersebut hanya
contoh saja dan bila sahabat gurudigital.id memiliki program lain yang A. Landasan Hukum
lebih kreatif, boleh banget lhoh untuk bisa di-share disini….
a. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 3: “Pemerintah
Tetapi, perlu diingat apapun contoh program gerakan literasi di sekolah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
yang Kita rencanakan untuk dilaksanakan, namun bila tidak ada nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
kemauan dari seluruh warga sekolah untuk mensukseskan program akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
tersebut, maka tidak akan ada hasil yang bisa dicapai. Sehingga dalam yang diatur dengan undang-undang.”
hal ini, perlu diperhatikan juga poin-poin berikut ini: b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melaksanakan Gerakan c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
Literasi Sekolah tentang Perpustakaan.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009
 Berikan keteladanan pada para siswa supaya siswa menjadi tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu
tergugah saat melihat para gurunya membaca. Tak hanya guru Kebangsaan.
saja, ini juga perlu dilakukan oleh semua warga sekolah termasuk e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
kepala sekolah bahkan kalau perlu hingga penjaga sekolah juga 2013 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah
 Berikan akses yang mudah supaya siswa bisa tertarik mendatangi Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
perpustakaan Nasional Pendidikan.
 Bila tidak tersedia perpustakaan di sekolah, setidaknya sediakan f. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang
pojok baca di setiap kelas Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007
tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan
Pengembangan Bahasa Negara dan Bahasa Daerah.
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA).
i. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti.
j. Permendikbud Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2015-2019.
k. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan
Permendikbud No. 15 Tahun 2010 tentang SPM Dikdas di
Kabupaten/Kota.
l. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Gerakan
Pembudayaan Karakter di Sekolah.
m. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017
tentang Sistem Perbukuan.
n. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017
tentang Pemajuan Kebudayaan.
o. Permendikbud Nomor 26 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8
Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah

Anda mungkin juga menyukai