Anda di halaman 1dari 3

NASKAH FILM

PENDEK “CANDU”
Oleh Grup Nikola Tesla
Sinopsis : Candu menceritakan tentang bagaimana teknologi mengatur hidup seorang
manusia sehingga ia tidak memiliki interaksi sosial yang baik bahkan mengasingkan diri
sendiri dari kehidupan sosialnya.
FADE IN
SCENE 1.EKT.RUMAH (PAGI)
CAST : Sopandi (Pemeran Utama)
Sopandi yang baru baru bangun tidur yang langsung memainkan hp, yang di ceritakan
sangat lama. Kemudian pergi ke wc untuk mandi akan tetapi sambil memainkan hp.
SCENE 2.EKT. DEPAN RUMAH
CAST : Sopandi (Pemeran Utama) dan Reza (Teman Sopandi)
Sopandi terus fokus memainkan hpnya dan mengacukan temanya yang memanggilnya.
Kemudian sopandi duduk di depan rumah.
SCENE 3.EKT. DEPAN RUMAH
CAST : Sopandi (Pemeran Utama)
Reza, Reska dan Rangga ( Teman Sopandi)
Ketika sopandi duduk di depan rumah ada seorang teman yang menghampirinya yaitu
Reza dan Rangga , akan tetapi sopandi melah mengacuhkanya dan terus bermain hp.
Kemudian ada salah satu temanya yang menelepon, tetapi sopandi tetap tidak
mempedulikanya.
SCENE 4.EKT. JALAN DEPAN RUMAH
CAST : Sopandi (Pemeran Utama) dan Afni Ilma A( Sebagai Penabrak)
Ketika Sopandi beranjak pergi, ia terus memandangi hp nya ketika jalan yang
mengakibatkan Sopandi tertabrak oleh Afni.
SCENE 5.EKT. RUMAH
CAST : Sopandi (Pemeran Utama)
Pada saat setelah mengalami tabrakan sopandi terbangun di kamarnya sambil kesakitan
dan bingung.
Kemudian di tutup oleh puisi yang menjelaskan tentang pesan moral berteknologi yang
baik.
PADA BAGIAN VOICE OVER
PENGISI SUARA : Mita Handayani
TEKS VOICE OVER
Menggunakan puisi buatan Afni Ilma A

Dalam gemerlap dunia teknologi tersimpan rahasia kecanduan yang tersembunyi


Layar terang yang memukau mata
Tapi hati dan jiwa semakin terpencil

Seperti ancaman tak terlihat Kecanduan teknologi menyelinap perlahan


Kita terjebak dalam dunia maya yang palsu
Seolah-olah tak ada yang lain yang penting

Kami terhipnotis dengan suara notifikasi


Gadgets kami menjadi teman setia
Mata lelah terus terpaku pada layar
Hingga tak peduli waktu yang berlalu

Berpaling dari dunia nyata yang indah


Kecanduan teknologi merampas semangat
Interaksi sosial berkurang seiring waktu
Kami merasa sendiri di tengah keramaian

Di balik senyuman palsu dan foto


sempurna Terdapat kekosongan yang terus
merambat Kami terbuai oleh likes dan
komentar
Lupa akan pentingnya kehidupan sebenarnya

Malam larut, kami masih melek di


ranjang Diulur waktu, mata tak bisa
terpejam Kecanduan teknologi
menggerogoti jiwa
Hingga tak lagi mampu beristirahat dengan nyaman
Mari kita sadar akan ancaman ini
Berikan waktu untuk istirahat dan refleksi
Letakkan handphone sejenak Dan nikmati kehidupan yang sebenarnya

Jangan biarkan kecanduan teknologi


menguasai Hargai interaksi manusia yang
nyata dan indah Kembalilah ke jalan yang
seharusnya
Dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak dan tepat.

SCENE TERAKHIR ( PENUTUPAN )


Adanya pesan yang terkandung dalam puisi ciptaan Nurul Hudayana, yang sengaja
tidak di bacakan akan tetapai hanya di tulis, agar para penonton membacanya dan
menghayatinya.

PUISI KESADARAN BERTEGNOLOGY

Dengan segala teknologi yang ada saat ini

bukankah kita malah diperbudak oleh caranya?

Itu harus digunakan untuk manfaat langsung bagi seluruh umat manusia

menghilangkan kemiskinan, kelaparan, penyakit dan untuk mencerahkan pikiran

Tetapi jangan lupa, teknologi itu hanyalah alat

Hidup ini tak hanya tentang layar dan

digital Jalinlah hubungan manusia yang

sebenarnya Jangan terlena dengan

teknologi

Yang kadang juga memabukkan

Kemudian ditutup oleh pengenalan anggota kelompok dan peran terhadap pembuatan film
pendek ini.

Anda mungkin juga menyukai