Anda di halaman 1dari 11

Judul: “RAIN!!

Cast:

 Lail : YN *Your Name


 Esok : Park Chanyeol
 Eljiah : Xi Luhan
 Maryam : Lisa
 Ibu suri :
 Istri walikota : Jessica jung
 Walikota : Park Yi Fan
 Claudia : Jiyho
 Ibu lail : Youn Haeso
 Ayah lail :Byun Baekhyun
 Ibu esok :
 Marinir(petugas di pengungsian): Kyuhyun
 Relawan (yang menerima lail dan maryam): Suho

Genre: romance, no nc,

Tentang: Cinta, Persahabatan, melupakan, perpisahan, dan HUJAN.

“terinspirasi dari sebuah novel buatan TereLiye yang berjudul HUJAN. Separuh dari pengalaman
sendiri dan dari akal pikiran. Maaf jika ff yang saya buat ini membuat anda bosan, ini pertama
kalinya saya membuat ff, sejujurnya saya hanya suka membaca ff tidak ada di pikiran untuk
membuatnya. Tapi, sejak membaca novel yang satu ini, saya berpikir bagaimana jika
mengaplikasikannya menjadi sebuah fanfiction, saya berfikir bisa membuat hati para teman-teman
yang membacanya menjadi baper, kebetulan cast utama yang saya gunakan adalah ChanYeolEXO,
kenapa? Karena saya adalah seorang ExoL, dan saya mencintai 12 pangeran tampan yang saya
punya. Wkwkwkw :D, jika pada saat membaca ff ini ada yang kurang mengerti bisa beri komentar,
atau silahkan berikan komentar atau saran anda di akun ig pribadi saya-> @idrisrahmy6104 atau
@myip__, Selamat membaca”

Ket: untuk mengenal lebih jauh bagaimana karakter pemeran yg ada di ff ini, kamu akan tau seiring
berjalannya ff ini..

CHAPTER 1
Dibalik pintu otomatis itu terdapat ruangan dengan desain yang terlihat sangat sederhana untuk
sebuah ruangan yang paling mutakhir di kota ini. Tapi akan kuberi tahu, ruangan itu memiliki
teknologi yang tinggi dan peralatan medis yang paling maju didunia. Teknologi terapi yang tidak
pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya.

Ruangan dengan dinding, langit-langitnya bahkan lantaiinya berwarna putih, dengan tinggi sekitar 5
meter, dan juga 2 kursi besar ditengahnya. Kursi yang berada disebelah kanan diduduki oleh seorang
pria berusia 35 tahun. Dia mengenakan pakaian dengan style yang bisa dibilang ‘keren’ oleh para
wanita yang melihatnya dan memegang tablet layar sentuh setipis kertas HVS dengan merek kelas
atas. Di depannya ada sofa merah yang diduduki oleh seorang gadis dengan mantel biru sampai
lututnya, menggunakan celana jeans hitam style yang tidak kalah kerennya duduk bersandar di sofa
itu.

Untuk saat ini hanya ada keheningan diruangan kecil itu, lampu yang hanya menerangi sudut-sudut
ruangan dan tempat dimana dua kursi itu dihuni oleh seorang pria dan wanita. Waktu menunjukkan
pukul 7.30 malam.

“namaku Xi Luhan, kau bisa memanggilku luhan” ucap pria denagn style yang menawan disertai
dengan senyuman hangatnya memulai percakapan. “namamu YN(Your Name), bukan?”. Gadis di
sofa merah itu menganngguk dengan perlahan. Matanya sembab, siapapun yang melihatnya mereka
bisa mengambil kesimpulan bahwa gadis manis ini baru saja sudah menangis.

“kamu akan merayakan ulang tahunmu yang ke-21 bulan depan, kamu seorang gadis yatim piatu,
tinggal disebuah apartemen bersama dengan seorang sahabat, kamu baru saja menyelesaikan
sekolah keperawatan, dan kamu juga memegang kartu lisensi kelas A untuk sistem kesehatan di
negara ini” ucap luhan sambil menarikan jarinya diatas tablet yang sedang ia pegang.

“wow, dan kamu juga bertugas di RS. Hangook, RS dengan perawatan yang sangat baik kedua
setelah RS Universitas Myungsei di Seoul” luhan membaca sesuatu di tablet tipisnya dan “DAEBAK!!
Kamu memiliki riwayat hidup yang sangat mengagumkan sejak umur 16 tahun, membantu orang-
orang yang berada di sektor 1, tempat yang sangat menyedihkan” sorak luhan, kamu hanya
mengangguk saat mendengar ucapan pria dengn wajah cantik yang sedaang ada di hadapanmu itu.

Luhan tersenyum, sebenarnya yang tadi itu hanyalah sebuah usaha untuk membuat suasana agar
tidak tegang, tapi seperti yang luhan lihat, sama seperti dengan pasien yang biasa di tangani oleh
luhan, kamu terlihat sangat gugup. Yah, siapapun itu pasti merasa sangat guup saat mengambil
keputusan ini, sama dengan pasien lainnya kamu berani memasuki ruangan itu dan mengambil
keputusan yang bisa di bilang sangat final ini.

“baiklah,YN. Kita lansung saja” luhan menatap mata mu, dan kembali menarikan jarinya diatas
tablet mewahnya.

Bersamaan dengan waktu dimana luhan mengetuk layar, lewat perintah nirkabel, lantai pualam,
dua meter dari kursi mulai merekah. Sebuah robot keluar dari bawah lantai, membawa sebuah
peranti berbentuk bando, memberikannya kepada luhan kemudian kembali kebawah, lantai pualam
itu kembali tertutup seolah tidak ada apa-apa sebelumnya diatas lantai itu. Luhan mengambil bando
itu, dan memberikannya kepadamu. “kau harus mengenakan pemindai ini”. Kamu menuruti
perkataannya, mengenakan bando berwarna perak itu. Kamu memperbaiki tatanan rambutmu
setelah menggunakn bando itu. Luhan tersenyum saat melihatmu menggunakan bando itu dengan
baik.

“ini fase terakhir YN, sekaligus yang paling penting sebelum kamu memasuki ruang operasi. Di fase
ini, kami membutuhkan peta saraf otakmu, melalu semua cerita yang akan kau sampaikan” luhan
terdiam sejenak, berharap kau akan mengerti semua perkataannya, dan kemudian melanjutkannya
“kau tahu semua ini tidak mudah, menceritakan semua kejadian dari awal sampai akhir, dari yang
duka sampai yang suka,operasi yang akan dilakukan membutuhkan peta seluruh saraf otak yang
sangat akurat. Bando yang sedang kamu gunakan itu akan membantu bagian mana saja yang
menyimpan memori di kepalamu, dari bando itu akan terhubung dengan tablet yang ada ditanganku
sekarang, lantas merekonstruksi peta digital empat dimensi. Akan mengantarkan memori yang
bahagia, sedih, dan membuat semuanya menyatu. Ini dilakukan agar saat operasi dilakukan, tidak
akan ada memory bahagia yang ikut terlupakan, iyakan?” sekali lagi luhan berusaha membuat
suasana rileks, tapi setelah 15 menit kamu masuk kedalam ruangan itu, kesedihanmu terlihat sangat
jelas diwajahmu.

“sekali lagi, setela kamu masuk kedalam ruangan ini, proses ini tidak akan bisa dihentikan. Seperti
yang kukatakan tadi kamu harus menceritakan semuanya dari awal sampai akhir secara detail, aku
akan membantu dengan beberapa pertanyaan yang bisa membuatmu lebih mudah menceritakannya
dari awal. Aku adalah ahli fasilitator, penghubung pasien dengan bandok perak. Are you ready?”
ucap luhan dengan sedikit meyakinkan. Seperti dejavu, kamu mengangguk untuk kesekian kalinya.

Luhan menghla nafasnya, mengajukan pertanyaan untuk yang pertama kalinya “untuk
mempercepat waktu, aku akan mulai, YN sampai membawamu datang kemari sendirian, apa yang
ingin kamu lupakan?” 1 menit 2 menit 3 menit, suasana di ruangan itu lengang. “YN, kamu
mendengarku?” luhan bertanya dengan suara yang sangat lembut, bak seperti seorang ibu yang
bertanya pada buah hati kesayangannya. Kamu menunduk menyeka air mata yang sudah sejak tadi
kau tahan. Luhan yang melihat itu pun merasa iba. “menangislah, jika itu sangat sedih menangislah,
tumpahakan semua rasa sakit yang kau rasakan di ruangan ini, jangan biarkan ada yang tersisa. Aku
berjanji ini akan menjadi tangisan yang terakhirmu” luhan berusaha menenangkanmu sambil
mengusap pelan pundakmu. Setelah itu, luhanmengetuk layar tablet, sama seperti tadi, keluar
sebuah robot dari bawah lantai pualam, robot ini berbeda dengan yang tadi, membwa sebuah kotak
tisu, setelah luhan mengambilnya robot itu kembali lagi kebawah dan tertutupi oleh lantai.

“butuh tisu?” luhan menyodorkan kotak tisu padamu, kamu mengangguk dan kemudian perlahan-
lahan mengambil beberapa lembar tisu. Setelah membuatmu lebih tenang, luhan pun memulai. “jadi
YN-sshi, apa yang ingin kamu lupakan?” kembali pada pertanyaan yang pertama. Kali ini kamu
menjawab meskipun nada suara dengan oktaf yang sangat rendah, bahkan hampir tidak terdengar,
tapi luhan masih bisa mendengar apa yang kamu katakan. “aku.. hiks.. aku ingin melupakan hujan”.

CHAPTER 2
02 MEI 2009

SOUTH SEOUL, 07:30

“setelah sekian lama, akhirnya keluarga pemegang saham tertinggi Park corp, telah
memberitahukan kepada publik tentang siapa yang akan menjadi penerus pemegang sahamnya, ia
adalah gadis semata wayang dari pasangan Park yi Fan dengan istrinya Jessica jung, yaitu Park JiHyo”
berita itu tersebar dimana-mana, di TV, radio, di layar-layar tipis kereta bawah tanah, di dinding bis,
bisa dipastikan berita itu akan menjadi hot news untuk beberpa hari kedepan. Hampir semua orang
diKorea Selatan telah mengetahui berita itu. Tapi tidak dengan gadis kecil dan ibunya ini, ia sangat
sibuk ditengah-tengah padatnya masyarakat Seoul.
“kamu jangan sampai tertinggal YN” ucap seorang wanita paruh baya Dengan tag nama Yun Haeso,
ia adalah seorang Dosen paling pintar dan cantik di Dongguk university. Sambil berlari menerobosi
kepadatan di tengah masyarakat. Anak perempuan yang tadinya menatap keatas, bukan
memperhatikan berita yang baru saja, melainkan sedang menikmatai butiran gerimis air hujan yang
sedang menerpa wajah mulusnya pun mengangguk dan kemudian mengikuti ibunya dari belakang
sambil mempercepat langkahnya.

“kita hampir terlambat. Aduh, kenapa kota ini jadi tiba-tiba seramai ini sih, huff.. pasti gara-gara
berita sialan itu membuat YN terlambat sampai di sekolah barunya saja” gerutu haeso sambil berlari
kecil. Ya.. hari ini adalh hari petama YN memasuki sekolah barunya kelas 1 SMP, dan kebetulan arah
sekolah YN searah dengan arah tempat kerja ibunya, jadi hari ini, haeso ingin mengantarkan YN putri
kecilnya kesekolah barunya.

Setelah berjalan ±123 meter, YN dan ibunya sampai di statsiun kereta bawah tanah, YN pun duduk
sambil menunggu, YN memperhatikan berita di layar kecil pada sudut statsiun kereta dengan
seksama, sementara ibunya sibuk dengan gadgetnya, kelihatannya seperti berbicara dengan
seseorang.

YN pov

“semua orang menceritakan tentang gadis cantik itu, dirumah, dijalan, semuanya tentang penerus
saham itu, huff., dia kan mash kecil mana mungkin bisa mengurus perusahaan diwaktu seperti
sekarang, aku bahkan seumuran dengannya” YN menggurutu kesal didalam hatinya, gara-gara berita
itu, ia akan terlambat sampai disekolah barunya, kesan pertama sangat baik, bagaimana mungkin
bisa terlambat di hari pertama, sangat memalukan, setelah beberapa menit, saat YN memerhatikan
layar kecil itu dengan seksama, ada terpampang dengan jelas foto gadis yang dimaksud tadi
“wuahh,, daebak!!.., dia benar-benar cantik, kulitnya sangat mulus, putih, matanya berwarna biru,
sangat kembar dengan leader girlband TWICE” saat memuji gadis itu, entah kenapa perasaan YN
berubah menjadi tidak enak, saat melihat gadis itu, ia merasa sesuatu akan hilang darinya, apakah
itu? YN tidak tahu apa yang akan direbut oleh gadis itu darinya, mungkin itu hanya perasaan YN saja,
sehubung tadi malam YN baru saja menonton Drama dengan ending yang sangat menyedihkan.

You pof end

“Ayahmu ingin bicara denganmu” ucap haeso sambil memberikan benda berbentuk persegi panjang
dengan gambar buah apel yang telah digigit dibelakang benda itu. (maksudnya Iphone) dengan
girang YN mengambil Hp itu kemudian merapatkan di telinganya.

“Anyyeong, Princess!”

“Appa!” YN berseru sangat riang, jadi yang tadi ditemani oleh ibunya berbicara adalah ayahnya
sendiri.

“Bagaimana kabarmu hari ini, Princess?”

Tanpa ditahan YN langsung bercerita panjang lebar. Ayah YN sedang berada di luar negeri, ia sedang
ada di jepang menyelesaikan pekerjaanya, ayahnya bernama Byun BaekHyun. Keluarga YN termasuk
keluarga yang tergolong kaya raya. Sementara itu, ibunya sedang menuju sudut statsiun kereta
untuk membeli cokelat panas untuk putrinya, setelah kembali ia memasang headset di benda
persegi itu, dan memasang satu ditelinganya kemudian yang satunya lagi ditelinga putrinya sambil
memeberikan cokelat panas tadi.

“kamu pasti akan mendapatkan pangeran yang tidak kalah tampannya dengan yang didapatkan
gadis penerus saham itu, tidak perlu takut dengan itu sayang, kamu memiliki wajah yang sangat
cantik, appa saja jatuh cinta kepadamu” entah apa yang di bahas YN bersama ayahnya sebelumnya
sampai-sampai baekhyun, ayah YN berkata sepert itu. Haeso yang seolah mengerti kemana arah
pembicaraannya sekarang pun tersenyum jail ke anaknyanya itu, dan YN pun merasa malu-malu dan
menyalahkan ayahnya atas semuanya, mereka bertiga pun tertawa, keluarga yang sangat harmonis.

“jam istirahat appa hampir selesai. appa harus kembali bekerja”

“Yaaahhh...” YN terlihat sangat kecewa

“Ayolah, YN” ayahnya tertawa “minggu depan appa akan pulang. Kita akan menghabiskan waktu
selama seminggu bersama-sama bukan, kita akan mengunjungi kolam air mancur, sungai han, taman
bermain, lotte dutty free(yang mall itu loh). Kamu bebas memilihnya”

“keretanya datang, yah” ibu YN menyela percakapan, memberi tau. Ada beberapa kereta yang
menuju kearah tempat YN.

“Bye eomma, YN. Semoga sekolahnya menyenangkan”

“Bye, appa” YN melepas headset ditelinganya dengan tidak semangat.

YN dan ibunya menaiki kereta, tidak kurang dari 30 detik, kereta itu telah melaju dengan cepat kira-
kira 400km/jam. Saat perjalanan menuju kereta YN tidak sengaja tertabrak oleh anak lelaki yang
memiliki badan 1 jengkal lebih tinggi darinya, anak itu meminta maaf kepada YN lalu pergi, YN
bahkan tidak sempat melihat wajah anak lelaki itu.

Setelah berapa menit kereta melaju, tiba-tiba saja, lampu di dalam kereta itu padam, semua
penghuni kereta itu kebingungan, tapi setelah beberapa menit, lampu kembali menyala. Tidak ada
yang tahu bahwa dari kejauhan telah terjadi peristiwa yang sangat mengerikan, kurang dari 150km
telah terjadi bencana alam gunung meletus, letusan gunung yang jika diukur dari sudut ilmu
pengetahuan itu sangat bedampak bagi daerah disekitarnya. Dan kereta yang sedang dinaiki oleh YN
dan ibunya akan melalui jalur gunung meletus itu. Setelah jarak kereta dengan titik terjadinya
bencana itu sudah sangat dekat sekitar 50km, tiba-tiba ada gempa yang sangat dahsyat terjadi di
korea selatan, gempa itu mengakibatkan kereta yang ditumpangi YN dengan ibunya bertabrakan
denga kereta yang berlawanan arah dengan keretanya. YN terpisa dari jangkauan ibunya, suasana
dalam kereta api benar-benar sangat kacau, tidak ada yang tau apa yang sedang terjadi, haeso
berusaha menghubungi suaminya baekhyun di jepang, tapi nihil, letusan gunung tadi menyebabkan
jaringan komunikasi antarnegara terputus, sementara YN ia sedang berlindung di samping kursi,
bajunya basah akibat cokelat pansa tadi tumpah di seragam sekolah YN. Setelah berapa lama, kereta
akhirnya berhenti, haeso mendapati anaknya YN di samping kursi, dan kemudian langsung
memelukanya “Gwenchana?, tidak perlu khawatir sayang, ibu ada disini” haeso berusaha
menenangkan putrinya. “eomma” ucap YN sambil menatap mata ibunya. “apa yang terjadi di luar
sana, eomma?”,”ibu juga tidak tahu sayang”.
Setelah kejadian tadi, ada banyak penumpang kereta yang terluka, bahkan sudah ada yang tewas,
akibat terbanting di dalam kereta, juga sdah ada yang tertimbun dengan tanah akibat gempa bumi
tadi, beruntung, gerbong yang dinaiki oleh YN dengan ibunya adalah gerbong ke-21, tidak sama
dengan gerbong di depan semuanya sudah tertimbun oleh tanah.

CHAPTER 3
Ruangan dengan lantai pualam tanpa cacat itu lengan.

Luhan memperhatikan layar tabletnya yang berkedip-kedip. Bertanda bahwa bando perak itu telah
bekerja dengan baik sejak YN mulai bercerita. Benang-benang berwarna merah,kuning,dan bitu di
layar tablet sedikit mulai terbentuk, menandakan memori aktif.

“02 Mei 2009” Luhan berkata takzim. “itu hari yang tidak bisa kita lupakan, umurku saat itu 27
tahun, aku sedang menangani pasien di salah satu RS dikota Tamjoong” luhan tersenyum saat
mengngat hari itu, luhan juga termasuk orang yang selamat dari bencana alam yang dahsyat itu,
luhan ditinggalkan oleh keluarganya karena bencana itu juga, tapi ada yang membuat luhan bingung,
apa ini berhubungan dengan hujan? Hal yang ingin dilupaka oleh pasienna yang satu ini?? Luhan
sangat penasaran, tapi ia harus tetap profesional, ia harus mendengar semua cerita secara detail.
“itu hari yang sangat mengerikan. Kejadian itu sudah berlalu 8 tahun, tapi kenapa rasanya baru saja
terjadi kemarin” gadis yang ada diatas sofa hijau menunduk, sangat sakit mengingat kejadian 8
tahun yang lalu, satu hari itu menghancurkan hidupnya, tetapi juga memberi celah untuk seseorang
masuk kedalamnya. Luhan yang mengerti dengan apa ang ada di pikiran YN pun memberikan sedikit
waktu kepada YN untuk mengenangnya sebentar, kemudian menyuruhnya untuk melanjutkan
kembali ceritanya

******

Seorang petugas kereta bawah tanah itu masuk kedalam gerbong yang dinaiki oleh YN dan ibunya,
“apa ada yang selamat?” tanya petugas itu “memangnya apa yang sedang terjadi” tanya seorang
penumpang “ada letusan gunung apa beberapa menit yang lalu, dan di susul oleh gempa bumi”
petugas itu berhenti sebentar, mengatur nafasnya “tidak ada waktu untuk menjelaskan, bagi kalian
yang masih berjalan cepat keluar, setelah gempa bumi tadi, tidak menutup kemungkinan akan ada
gempa susulan yang terjadi, jika kita tidak segera naik ke atas (kanceritanya lagi dikereta bawah
tanah)kita semua akan mati tertimbun tanah disini” ucap petugas dengan nafas yang belum teratur
sempurna “tidak perlu menyelamatkan yg sudah tidak bisa diselamtkan, tidak akan ada waktu,
menyelamatkan yang masih bisa berjalan adalah prioritas utama”.

Semua penumpang yang masih bisa berjalan keluar dari kereta berjalan menuju tangga darurat, saat
semuanya sudah berkumpul di depan tangga darurat, tidak banyak hanya ada sekitar 61 orang
termasuk YN dan ibunya, “anak kecil, silahkan angkat tangan kalian” ucap petugas. YN dan seorang
lelaki tinggi mengangkat tangannya, YN menoleh bersamaan dengan anak lelaki itu, mereka sempat
bertatapan sebentar sebelum memalingkan wajah ke petugas kereta “kalian akan naik duluan, kau
silahkan duluan, di susul oleh anak gadis ini” seru petugas kepada anak lelaki itu dengan suara yang
serak, anak lelaki itu mulai memanjat tangga darurat. “tunggu dulu, apa kau tidak memiliki
keluarga?” ucap petugas sambil menghentikan gerakan anak lelaki itu “aku memiliki 4 kakak, dan
mereka terpisah denganku saat didalam kereta, mereka tertimbun di gerbong depan, dan
menyuruhku untuk lari ke gerbong ke belakang” ucap anak lelaki itu. Dengan wajah yang merasa
bersalah, petugas itu menyuruh anak lelaki itu melanjutkan kegiatannya, kemudian disusul oleh YN
bersama dengan ibunya. Beberapa menit, orang-orang sudah menaiki tangga darurat itu, dan anak
lelaki itu telah sampai di atas, ia membantu YN untuk cepat sampai di atas, saat YN sudah hampir
sampai, tiba-tiba gempa susulan yang dikhawatirkan oleh semua orang akhirnya datang, semua
orang yang ada di bawah tertimbun oleh tanah, “ayo cepat, YN, kau harus selamat sayang” ucap
haeso menyemangatkan YN anaknya, “eomma, aku akan naik ke atas dan menarikmu” ucap YN
dengan ketakutan, tapi apa yang dikatakan YN hanyalah sebuah kalimat, bahkan sebelum YN sampai
di atas, semua orang sudah terjatuh tertimbun oleh tanah, tangan haesoo sudah tidak kuat lagi,
seolah-olah ada yang menariknya dari bawah, tangan sang ibu sudah terlepas dari anak tangga,
“jangan berhenti YN, cepat naik, selamatkan dirimu sayang, Ibu mencintai mu anakku” ucap haeso
sambil terjatuh kebawah sana bersamaaan dengan tanah yang akan menimbunnya. “EOMMA!!!!!...”
dengan wajah yang sangat terkejut, YN melepaskan satu pegangannya pada anak tangga berusaha
merah tangan ibunya, tapi, untuk menyelamtakan ibunya , itu adalah bulshit.., “hiks... eomma!!
Eomma!!!! Hajima!! HAJIMA!!!” tangis YN menjadi-jadi. “Yahk!! Cepat naik, kau akan terjatuh” ucap
anak lelaki itu dari atas sambil memegangi tangan YN dan menahan tas yg dikenakan YN “lepaskan
aku ingin menyelamatkan ibuku, Ia harus selamat. LEPASKAN!!!!”. “YAHK!!, CEPAT NAIK!!!” ucap
anak lelaki itu tidak kalah kerasnya dengan YN.., setelah berusaha beberapa menit, akhirnya YN bisa
naik keatas dengan bantuan anak lelaki itu, jika bukan karena anak lelaki itu, mungkn YN sudah ada
dibwah bersama dengan ibunya dan ditimbuni oleh tanah, sesampainya dia atas, anak lelaki itu
membawa YN menjauh dari lubang tangga darurat itu, setelah dirasa cukup aman, mereka berhenti
berlari, YN melapaskan tangan anak lelaki itu, sambil menangis YN terjatuhdi jalanan trotoar,
menangisi nasib ibunya di bawah sana “eomma.. hikss.. eomma, EOMMA!!” YN menangis esjadi-
jadinya, meronta-ronta. Sementara, anak lelaki itu, sedang memperhantikan kota mereka yang
sangat hancur akibat bencana itu,,jika saja anak lelaki itu tidak memiliki hati, ia mungkin saja
meninggalkan YN di jalanan itu, tapi, ia adalah anak yang baik, ia menemani YN menangis di trotoar
jalanan itu, “ini kenakan jaketku” anak lelaki itu memasangkan jaketnya di tubuh YN, anak lelaki yang
bahkan YN tidak tahu siapa dia.

Gerimis mulai deras, membasahi kedua remaja ini, sejak kecil YN sangat menyukai hujan, tapi entah
kenapa hujan kali ini sangat menyakitkan bagi YN.

CHAPTER 4
Setelah beberapa menit menatap lubang tangga darurat itu, YN beralih mentapa kosong
kehancuran kotanya pada pagi yang geremis itu,

“gwenchana?” anak lelaki 15 tahun itu bertanya, YN mengangguk, menyeka air matanya yang entah
sampai kapan akan berhenti mengalir, “kita harus mencari tempat untuk berteduh sebelum hjan
semakin deras” lelaki 15 tahun itu berkata pelan, sambil memegangi lengan YN dan mengaknya
berlari menembus gerimis.

Anak laki-laki itu berlari menuju taman kota, sesampainya disana masih ada rumah-rumah plastik
yang bisa difungsikan untuk temapat berteduh, setelah beberapa menit anak laki-laki itu
memperbaiki rumahan itu, ia mengajak YN masuk kedalam rumah plastik itu untuk berteduh di
dalamnya

“siapa namamu?” tanya anak lelaki itu, sambil mengibaskan rambut yang menutupi jidatnya itu,
bagian atas sergama anak itu basah

“YN (your name)” ucapmu dengan pelan

“aku Chanyeol, teman-teman dan keluarga ku menjulukiku happy Virus” jawab chanyeol dengan
bangga, entah siapa yang bertanya padanya. Tapi, kamu mendengar semua apa yang di katakannya.

Kamu melihat Chanyeol memakai seragam yang sama denganmu, “kau satu sekoah denganku?”
tanya chanyeol mendahuluimu, ada banyak murid di sekolah mu itu, dari kelas 1 sampai 12, kamu
tidak mengnali anak laki-laki yag ada di depanmu itu

“aku kelas 10, dan kamu kelas 7kan?” kamu kaget, bagaimana mungkin ia mengetahuinya?, chanyeol
membalas wajah penasaranmu itu dengan cengiran khasnya “ ini hari pertama sekolah, setelah
kejadian ini, mungkin sekolah diberhentikan”

“apa mungkin mereka masih selamat?” sebuah pertanyaan yang keluar dari bibir indahmu itu
dengan nada suara ketakutan untuk mendengar jawaabannya

“selamat? Siapa?” tanya chanyeol.

“uri eomma, apa ia mungkin masih selamat?”

Hening untuk beberapa detik, hanya ada suara hujan yang menerpa atap rumah plastik itu, chanyeol
mengusap wajahnya “tidak akan ada yang selamat, ibumu, dan juga 4 kakakku, mereka tertimbun
reruntuhan lorong kereta”, chanyeol tertahaan sebentar, menatap kosong keluar jendela kecil
dirumah plastik itu, “4 kakakku itu, mereka semua sangat jahil, sering bertengkar dipagi hari, hanya
karena haal sepele, tapi mereka semua sangaat menyayangiku layaknya seperti ayah yang menjaga
anaknya, setelah ayahku pergi meninggalkanku, aku sangat terpuruk, tapi kakak-kakak ku
menghiburku, mereka juga merasa kehilangan tentunya, tapi mereka masih bisa memeluk erat
eommaku dan aku, berusaha menjadi keluarga yang harmonis, walaupun itu tanpa adanya ayahku”

Kamu menatap chanyeol iba, kamu senasib dengannya, kehilangan orang yang disayanginya.

“apa yang harus kita lakukan sekarang?”

“menunggu hujan reda” jawab chanyeol singkat, “setelah ini kita akan memeriksa rumah” chanyeol
menoleh kearahmu, “apa kamu mungkin punya keluarga dirumah?” tanya chanyeol. Kamu
menggeleng “ayahku sedang ada di jepang. Aku harus memberitahunya, kalau eomma sudah tiada”
mengingat ibumu, kamu kembali menangis., “kalau begitu kamu bisa ikut kerumahku YN, semoga
saja eomma baik-baik saja di toko” ucap chanyeol dengan rasa khawatirnya, chanyeol berharap
ibunya baik-baik saja, ia memohon kepada tuhan untuk tidak mengambil ibunya jga, setelah ayah
dan 4kakaknya itu kembaali ke tangan tuhan.

20 menit berlalu, hujan sudah reda, kamu berjalan mengikuti chanyeol, setelah berjalan ±10km,
kamu melihat sekeliling, dampak gempa bumu dan gunung meletus tadi tidak merusak seluruh kota
seoul, hanya daerah-daerah disekitar titik kejadian tadi, tapi, hanya karena bencana itu terjadi
dikejauhan 10km, buan berarti tidak ada dmpak yang ditimbulka, ada sedikit bangunan yang rusak,
termasuk rumahmu, tidak parah tapi sangat bahaya untuk ditempati, masyarkat di kota itu sdang
meratapi kesedihan, kerabat-kerabat mereka di kujauhan 10km itu tidak selamat.., “apa kau ingin
ikut bersamaku ketoko tempat ibuku?” tanya chanyeol, “kamu menoleh kearah chanyeol kemudian
menunduk “aku tidak mengenal siapapun sekarang, aku mengenalmu beberapa meit yang lalu,
aku..” kalimat itu terputus darimu, “aku bukan anak nakal, kau bisa ikut denganku, mungkin saja
toko kue masih bisa untuk ditempati” ucap chanyeol disamping harapan chaanyeol tentang toko kue
itu, ia berharap sangat besar semoga saja ibunya baik-baik saja.

Setelah berjalan beberapa menit, kalian telah sampai di depan toko kue, keadaan toko itu tidak jauh
berbeda dengan rumahmu tadi, kaca pintu utama retak, chanyeol langsung memecahkan pintu kaca
itu menggunakan tangannya dan memasuki toko kue, toko kue itu tidak terlalu berantakan, hanyaa
saja ada rak kue yang jatuh diberbagai sudut, “eomma! Eomma!!” teriak chanyeol mencari ibunya di
toko kue itu, ibu chanyeol terjebak di toilet toko itu, dan pintunya terlacak entah dari mana,
chanyeol dan ibunya kesulitan membuka pintu toilet itu, chanyeol berusaha semaksimal mungkin
untuk mendobrak pintu itu, tapi hasilnya nihil, chanyeol baru berumur 15 tahun, ia belum kuat untuk
itu, kamu yang melihatnya dari luar, memanggil siapa saja yaang bisa menolong, kamu meliihat ada
tim penyelamat yang sedang melintas “Ahjussi!!” teriakanmu membuat seorang marinir berhenti,
dan berlari kearahmu, kamu melihat id card yang menggantung dilehernya ‘Kim Joon-Myun’, “apa
ada yang bisa aku bantu?” tanya marinir itu, “didalam sana ada korban, pintu toiletnya tidak bekerja,
dan didalam toilet ada seseorang” ucapmu sambil menunjuk ke dalam, tanpa sepengetahuanmu
chanyeol memerhatikanmu dari, “gadis itu kelihatan sangat lugu” gumam chanyeol..,

Kamu berdiri di depan pintu toko, entah kenapa kamu sangat khawatir, yah.., mungkin karena, ibu
yang ada didalam adalah ibu anak lelaki itu.., well., siapapun itu, kamu mengepalkan jemarimu,
menatap chanyeol dan marinir itu membantu ibunda chanyeol untuk proses penyelamatan.

Semoga masih ada keajaiban.

CHAPTER 5
Ruangan dengan lantai pualam tanpa cacat itu lengan.

Gadis di atas sofa hijau, menyeka ujung matanya. Menceritakan kejadian 8 tahun yang lalu tidaklah
mudah, bahkan dia baru mula pada hari pertamanya.

“bagaimana keadaan ibu chanyeol? Apa dia selamat?” tanya luhan dengan hati-hati, ia harus
memastikan semua hal disampaikan dengan detail.

“kondisinya tidak baik, ada luka di kepalanya, saat di dalam toilet, gempa itu terjadi, dan ibu
chanyeol terbanting beberapa kali diruangan kecil dan sempit iru, dan pintu toilet itu dihalangi oleh
beberapa benda berat dan terkunci secara otomatis, tapi.. dia selamat, sebuah keajaiban yang
sangat besar untuk chanyeol, ibunya selamat”

Suhu panas akibat lengan dapat dirasakan siapa saja yang ada diruangan itu.
“hmm, keajaiban,.. ya itu adalah suatu keajaiban.., orang tuaku meninggal akibat kejadian itu. Takdir
tanpa perasaan memilih siapa yang dikehendakinya. Mungkn keajaiban itu datang melalui
pertolongan serta doa-doa dari orang yang tidak kita kenal”.

*****

Chanyeol dan marinir itu berhasil mengeluarkan ibunya dari tempat kecil itu dan segera
membawanya kerumah sakit untk segera di tangani.., kamu mengikuti chanyeol ke RS., selama
diperjalanan didalam ambulance, chanyeol tidak pernah melepaskan tangan ibunya.., berdoa dan
terus berdoa, berharapa ibunya selamat.

Setelah mengantar ibunya ke RS., kamu dan chanyeol datang kesebuah panti, marinir tadi
menyarankan kalian untuk sementara waktu tinggal di panti itu, setelah 30 menit perjalanan, kamu
sampai di sebuah panti, panti itu sangat luas, jauh dari bencana alam barusan, seorang wanita paruh
baya keluar dari pintu utama panti itu.., “apa kalian korban bencana tadi pagi?” ucap wanita itu,
dilihat dari wajahnya dia terlihat masih muda, tapi umurnya sudah berusia 45 tahun, “kalian bisa
memanggilku ahjumma”, “nde, ahjumma. Kami berdua adalah korban kecelakaan beberapa jam
yang lalu” ucap chanyeol dengan sopan.., “kalau begitu, ayo segera masuk, panti ini aman, jauh dari
titik kejadian.., tidak perlu khawatir” ucap ibu panti itu berusaha menenangkan. Panti ini terletak
sangat jauh dari kota seoul, ‘Love house’ , nama panti ini.

Kamu dan chanyeol, berjalan dibelakang ibu panti itu, “hanya ada satu kamar kosong yang tersisa,
kalian bisa berdua di dalam, ada dua kasur, kalian bisa menggunakan itu, dan juga di sana ada
lemari, kalian bisa memakai baju yang ada di dalamnya, berapa jam lagi waktu makan malam,
bersihkan diri kalian, dan kemudian beristirahatlah”, “nde, ahjumma, Gamsahamnida” ucap
chanyeol dan kamu secara bersamaan sambil menunduk hormat ke ibu panti. “bersihkanlah dirimu
duluan, ada hal yang harus kuurus” ucap chanyeol padamu, kamu hanya mengangguk kemudian
menatap punggung chanyeol yang menjauh darimu, kamu memasuki kamar dengan nomor 6104 itu,
membersihkan diri, setelah itu kamu mengambil beberapa lembar pakaian di dalam lemaari,
kemudian mengenakannya.., “bagaimana kabar ayah? Apa ayah sudah tahu kalau ibu sudah tiada?”
kamu kembali menangis memikirkan kejadian tadi pagi.., kamu benar-benar terpuruk”

Malam itu sangat dingin, entah kemana chanyeol, di dalam kamar yang luas itu, hanya ada YN
didalamnya, setelah beberapa meratapi kesedihanya YN pun tertidur, setelah apa yang dialaminya
hari ini, itu membuat badannya benar-benar lelah.

Berapa hari berlalu. Pagi ini, Mentari bersinar sangat terang, memancarkan cahaya indahnya seolah-
olah tidak ada yang terjadi kemarin.., YN menatap keluar jendela, dengan tatapan yang susah
diartikan, umurnya baru 13 tahun, tapi sudah tahu bagaimana rasanya kehilangan.., “kau sudah
bangun?” chanyeol datang sambil membawa nampan berisi susu putih dan beberapa lembar roti
bakar, “makanlah”.., kamu terdiam sebentar, sebelum meminum mengambil gelas berisikan susu
itu.., “bagaimana kabar ibumu?” tanyamu kepada chanyeol. Chanyeol tersenyum mendengar
pertanyaanmu, tapi tidak lama hanya sekian detik, kau bahkan tidak melihat senyuman itu “ia sudah
siuman” mereka terdiam sejenak.., “apa kau ingin menemaniku menjenguk ibu?”ajak chanyeol..,
“hmm, baiklah”. Chanyeol tersenyum kemudian melanjutkan sarapan paginya.

@RS
“eomma!”, girang chanyeol, “oh, channie?” ucap sang ibu sambil mengelus pelan pipi anaknya, ‘Kim
HaNa’ nama pasien dalam kamar itu. Kamu memasuki kamar itu sambil membawa nampan,
makanan siang untuk ibu chanyeol, “anyeonghaseo, YN-imnida” ucapmu memperkenalkan diri
sambil membungkuk, “ini makanan siang mu” chanyeol mengambil nampan yang kau bawa dan
meletakkannya di pangkuan ibunya “gomawo” ucapanya sambil tersenyum kearahmu. “eomma,
makanlah”.”tunggu sebentar channie, apa dia gadis yang kau ceritakan semalam?” tanya ibu
chanyeol, “nde eomma”.”aku sudah tau tenang mu anak manis, kau bisa memanggilku ibu,
walaupun tidak bisa menggantikan ibumu, tapi setidaknya, kau bisa datang kepadaku jika kau butuh
bahu untuk bersandar” ucap ibu chanyeol dengan sangat tulus epadamu, melihat ibu chanyeol
tersenyum hangat kepada YN, itu benar-benar mengingatkan YN tentang almarhum ibunya. “nde,
gomapseupnida” ucapmu sambil membungkuk. “eomma, aku ingin pergi dulu, ada tempat yang
harus kukunjungi bersama YN”.”eoh, hati-hati dijalan”

“apa semalam kau bersama ibumu?” tanya mu kepada chanyeol saat di koridor RS, “hmm? Eoh,
waeyo?”.”aniya, kau pasti sudah menceritakan semuanya kan?”.”tentu saja, pada awalnya uri
eomma sangat merasa terpuruk, kehilangan 4 putranya adalah hak yang sangat menyakitkan.
Eomma juga sudah tahu tentang keluargamu. Aku menceritakannya,tak apa kan?”.”gwenchanaa”

@tempat parkir RS

“ayo naik” perintah chanyeol

Anda mungkin juga menyukai