Anda di halaman 1dari 21

Kumpulan Cerita Misteri Hantu Cakep di Gedung bekas bilyard di Malang

Aku Jess 24 tahun, aku mau cerita tentang gedung bekas tempat billyard di pinggiran kota Malang yang pernah ramai di akhir 90 sampai awal 2000an, tapi usaha billyard itu gulung tikar di sekitar tahun 2004-an. Gedung itu sampe sekarang gak dipake dan masih ada beberapa meja billyard dan perabotan yang masih tetep di dalam gedung tersebut. Pas jaman aku SMP dan SMA sering main2 ke sana, sempet denger2 juga cerita2 dari orang2 yang maen di sana. Katanya kalau malem sering ada cewek cakep yang misterius yang suka ikut mainlah, ada juga cerita kadang tuh cewek baju merah nongkrong di pojokan di sebelah telpon umum yang ada di dalam gedung itu. Sekitar tahun 2006 pas aku awal kuliah, pas ngobrol2 ternyata temanku satu kelas (namanya Doni) adalah keponakan pemilik tempat billyard itu. Ceritanya Doni ini pengen punya meja billyard sendiri di rumahnya, dia minta sama om-nya yang pemilik usaha billyard tersebut secara di dalam gedung tersebut masih ada beberapa meja billyard yang gak kepake. Diajaklah aku beserta 4 teman lain oleh si Doni untuk ngangkut tuh meja ke rumahnya, kita pake mobil pick-up milik Doni yang emang mobilnya banyak. Asal tau aja, Doni emang rada kaya tapi sayang agak goblok, masa di ngajak ngambil tuh meja jam 10 malem, dan kita2 yang diajak lebih goblok lagi karena mau2 aja diajak ngangkut meja billyard malem2 dari sebuah gedung yang kayak-nya sih angker. Sebenarnya aku sih rada2 segan juga malem2 ke sono, tapi karena diiming2i imbalan 50 ribu, yah boleh dah. Pas nyampe di gedung itu sih kita nyante2 aja walaupun jelas suasananya gak begitu enak, untung aja lampunya masih nyala karena katanya sih 1 bulan lalu mau dikontrak sama orang jadi lampunya dipasang. Kalau gelap2an sih, dikasih 50 ribu aku juga ogah nemenin ngambil tuh meja. Setelah milih 1 meja yang bagus kita ber-6 langsung bongkar tuh meja biar ngangkatnya gampang. Lagi asik2 bongkar, aku denger ada suara bola lagi disodok dengan keras. Aku langsung bilang "Maennya nanti aja, cepet-an kerjain ini dulu" secara aku sebenarnya udah gak betah di situ lama2.

Ternyata teman-teman langsung menoleh kanan kiri karena ngerasa gak ada yang mainin bola billyard. Jadi siapa dong??? Aku langsung merinding, perasaan jadi gak karuan, langsung mataku menyelidik ke seluruh ruangan. Dan.. di meja paling pojok deket telpon umum ada seorang cewek, bener2 kayak cewek asli. Walaupun cahaya remang2, aku bisa ngeliat dengan jelas cewek berbaju atasan merah dengan rambut sebahu dan make celana jeans. Cakep atau gak, gak tau, soalnya agak gelap tapi emang kayaknya cakep, seksi dan berkulit putih. Yang jelas gak masuk akal deh kalau itu manusia, dia lagi megang stick kayak lagi serius mau nyodok bola di meja billyard. Baru kali ini aku percaya legenda cewek cakep berbaju merah yang suka ikut main billyard setelah liat sendiri. Wah aku langsung lemes deh. Dengan segenap keberanian yang tersisa aku langsung lari keluar, dan teman-teman juga langsung ikut lari lintang-pukang keluar dari gedung itu. Gak pake acara ngambil meja deh, kita langsung naik ke mobil dan pulang sambil saling bertanya "Kamu liat ga? kamu liat ga?", ternyata semua pada liat, berarti emang beneran dong. Akhirnya Doni bayarin tukang buat ngambil tuh meja besok siangnya karena kita2 udah males (sebenarnya sih gak berani) ke gedung itu. Nah sekitar tahun 2007an pas ngobrol2 sama mbak Dina tetanggaku yang dulu pernah jadi scoregirl di tempat billyard tersebut, baru aku tahu cerita tentang tuh cewek. Kata mbak Dina sekitar tahun 97-an ada seorang cewek yang berantem dengan cowok-nya di gedung tersebut, karena sama2 mabok jadi rame deh. Si cowok disuruh pulang sama orang2 karena mau ngehajar si cewek, dan cewek-nya yang saat itu pake baju merah langsung kabur ke kamar mandi. Sama orang2 ditungguin, kok lama banget tuh cewek di kamar mandi, setelah pintunya diketok2 gak dijawab akhirnya pintunya didobrak. Dan.. tuh cewek udah mati bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya pake silet. Nah sejak saat itu hantu cewek cakep berbaju merah sering muncul di tempat itu, dan kadang2 ada orang yang ngeliat dia main billyard pas dini hari disaat gedung udah tutup.

2.

Bertemu UFO dan berkunjung ketempat mereka

Sesuai petunjuk yang kudapat, malam ini adalah malam saat piring terbang itu (UFO) untuk muncul dan melintas diatas Puncak Bogor, setelah memasukan peralatan sensor rakitanku untuk mendeteksi kehadiran UFO kemobil, akupun berangkat menuju ke Puncak Bogor. Setibanya di Puncak, maka mobil kuparkir jauh dari jalan diantara pohon-pohon teh, dan peralatan sensor rakitanku untuk mendeteksi kehadiran UFO yang kubawa kemudian kupasang, kusambung-sambung kabel-kabelnya dan kuhidupkan. Alat sensor yang kubuat itu telah berkali-kali kuperiksa unjuk kerjanya dan telah memuaskan hatiku, kulihat lampu hijau nyala dan meter bergerak-gerak tanda telah bekerja sempurna dan

mendeteksi getaran dari benda-benda yang melintas. Aku sebagai ahli teknik dan juga berbisnis dibidang elektronika, telah sejak lama niat dan bertekad untuk membuat alat yang bisa mendeteksi, mengetahui kehadiran piring terbang atau yang lebih dikenal dengan UFO, Benda terbang tak dikenal . Itu karena kemunculannya dibanyak tempat secara sangat misterius, dan telah menggemparkan masyarakat luas diseluruh dunia, apalagi kedatangannya maupun kepergiannya sulit untuk dideteksi oleh peralatan radar dengan teknologi bumi saat ini, membuat semakin banyak orang yang bertanya-tanya ingin mengetahuinya. Telah lama kuketahui dari buku, majalah dan surat kabar mengenai keberadaan UFO ini dan sifat-sifatnya saat mendekati bumi atau saat melintasi disuatu tempat. Adapun data yang berhasil kukumpulkan itu menerangkan antara lain bahwa :

1. UFO ini mengeluarkan getaran suara diatas batas pendengaran telinga manusia, akan tetapi bisa didengar oleh binatang, karena setiap menjelang kehadiran UFO para binatang seperti anjing, kucing, sapi, menjadi gelisah dan takut. 2. Juga mengeluarkan getaran elektro-magnetis berupa sinar yang warnanya berubahubah sesuai dengan kecepatan, ketinggiannya terbang, sedang naik atau turun, dll.

3. Mempunyai mesin anti gravitasi dan dapat menggunakan garis-pola magnetik Bumi
untuk bergerak melayang diatas Bumi, menggunakan tenaga, cara dan material yang belum dikenal dibumi. Akan tetapi aku yakin bahwa pesawat UFO itu setiap saat mengeluarkan daya magnetik kuat yang selalu berlawanan dengan polarisasi magnetik Bumi hingga bisa tertolak dan melayang diangkasa. Ingat pelajaran Fisika yang kita pelajari, bila magnit dengan polarisasi yang sama maka akan saling tolak menolak.

4. Getaran daya anti gravitasinya saat melintas rendah dari tanah, menyebabkan plat
besi tanda lalu lintas ditepi jalan yang kendur, dibawahnya, ikut bergetar dan berbunyi.

5. Kadangkala mengeluarkan panas yang berlebihan karena tingginya kecepatannya


dan bergesekan dengan atmosfir, udara, sehingga sering mendinginkan diri dengan mendarat diatas kolam air, sungai, danau, yang menyebabkan air mendidih dan mengeluarkan asap. Bila mendarat diatas tanah akan menghanguskan rumput, dan benda-benda lain dibawahnya karena temperaturnya yang tinggi.
Menganalisa hal-hal tersebut diatas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa UFO itu menggunakan semacam daya kekuatan yang bergetar untuk menimbulkan anti-gravitasi atau untuk bergerak, maka sebetulnya dengan membuat alat sensitif yang bisa mendeteksi getaran banyak gelombang maka akan dapat mengetahui kehadiran UFO dengan mudah.

Setelah mendapatkan petunjuk mengenai cara pembuatannya, alat deteksi UFO itu kemudian kubuat dengan hatihati dan sangat teliti. Aku membuat ribuan gulungan pada tiga buah magnit, dan kususun yang satu berdiri dan dua lainnya tidur saling menyilang, agar apapun polarisasinya dari getaran yang masuk dapat diterima oleh gulungan sensorku. Logikanya, bila bisa menggetarkan plat besi tanda lalu-lintas ditepi jalan, karena meng-gunakan sistim anti gravitasi yang polarisasinya selalu berlawanan dengan garis polarisasi magnetik bumi, maka getaran anti gravitasi-nya pasti bisa diterima oleh sensorku ini walaupun berkilometer tingginya. Dari gulungan sensor magnetik itu, kemudian kuumpankan ke penguat impedansi tinggi berupa mosfet dan diperkuat lagi oleh oleh op-amp dengan faktor-penguatan (gain) tinggi. Tak lupa kubuat filter 50 Hertz untuk membuang getaran listrik yang mungkin masuk. Hasil penguatan kuumpankan ke meter indikator, dan kuberi waktu tunda beberapa detik, kupastikan relay akan menutup beberapa detik setelah menerima sinyal UFO, dan akan menghidupkan lampu berkedip ataupun alarm mobil-ku.

Maka siaplah aku untuk mendeteksi kedatangan pesawat UFO...... Mobil kuparkir agak jauh dari jalan, apalagi dari bentangan listrik tegangan tinggi untuk menghindari gangguan dari listrik yang tak kuharapkan. Setiap kendaraan yang lewat ternyata menyebabkan meter dipanel bergerak-gerak, apalagi loncatan petir, meter bergerak dengan cepat, akan tetapi waktu tunda yang kubuat, menahan relay agar tidak menutup dan menunggu sampai mendapatkan sinyal yang kontinyu (terus menerus) dan kuat. Hingga jam dua belas malam lewat, yang kutunggu tunggu belum tiba juga, sensorku masih belum memperlihatkan aktifitas yang luar biasa, akhirnya aku jemu menunggu dan berjalan meninggalkan mobil menuju ketepi jalan untuk makan jagung rebus dan minum wedang jahe hangat kesukaanku. Tiba-tiba alarm dimobilku berbunyi mencuit-cuit, tanda bahwa sensorku menangkap getaran yang kuat dari UFO, aku berlari kearah mobil secepat-cepatnya sambil mataku menatap kelangit mencari-cari benda terbang. Tiba dimobil kulihat meter indikator telah bergerak mentok penuh kekanan, tanda menerima sinyal sangat kuat, dan lampu berkedip cepat serta bunyi alarm mencuit-cuit keras, menandakan kehadiran pesawat UFO disekitarku, melihat sinyalnya yang sangat kuat, berarti dekat sekali. Aku kemudian menengok kelangit dan menajamkan mata mencari-cari bentuk pesawat UFO, ternyata tak kulihat apa-apa hanya bintang-bintang dan bulan sabit yang menggantung dilangit, ada yang bergerak tapi itu hanya awan putih yang berarak. Sampai seperempat jam kemudian dan perlahan-lahan sensorku kehilangan sinyal, tidak juga aku berhasil melihat benda terbang yang kutunggu-tunggu itu. Aku sangat kecewa bercampur gembira, gembira karena sensorku berhasil mendeteksi kehadiran pesawat UFO, akan tetapi kecewa karena tidak berhasil melihat dengan mata-kepalaku bentuk pesawat tersebut..........

Timbulnya petunjuk cara untuk membuat sensor UFO, adalah setelah kepergianku ke Kebumen menjumpai Orang Pintar disana, karena diberitahu dan diajak oleh keluarga dari Jogya untuk sama-sama memperdalam ilmu bathin. Setelah beberapa kali kedatanganku kesana, dan mencapai kemajuan pesat, maka aku dan isteriku diajak bermeditasi didalam goa bawah tanah di- sanggar-nya, karena mengetahui keinginanku menyelidiki hal-hal aneh. Sebetulnya aku ini orang teknik yang kurang meyakini hal-hal yang berbau gaib, malah bisnisku dibidang Elektronika dan komunikasi menyebabkan cara berfikirku selalu berdasarkan logika, fisika dan teknik. Akan tetapi aku ingin tahu mungkinkah menyatukan antara gaib dan nyata ataupun men-jembatani diantaranya, sehingga kupelajari ilmu gaib untuk mewujudkan niatku itu. Malam itu udara cerah, bulan terlihat terang menyinari pepohonan yang melambai tertiup angin, aku dan isteriku masuk kedalam goa dengan membawa senter yang setelah tiba didalam lalu dimatikan. Aku duduk bersila dan Isteriku bersimpuh disisi kiriku dan kami memejamkan mata bermeditasi mengheningkan cipta didalam gelap. Dalam gua yang gelap, selama beberapa waktu tidak terjadi apa-apa, hening dan sangat tenang, hingga tiba-tiba menyorot sinar terang dari atas kearah kami, dan sinar tersebut ternyata menderek dan menarik kami keatas, bergoyang-goyang tubuh kami karena ditarik keatas yang menyebabkan kepala agak pusing karenanya. Setelah kami merasa telah duduk enak, maka kamipun membuka mata dan terkejutlah kami karena ternyata telah berpindah kesuatu ruangan besar. Panel kontrol berwarna warni terlihat berkelap-kelip, dikontrol oleh dua robot kecil yang melayang. Selain

kami terlihat beberapa orang yang sedang duduk mengelilingi sebuah bola kaca besar yang menyala terang, termasuk kami. Bola kaca memperlihatkan gambaran pesawat melayang naik meninggalkan permukaan Bumi dan terlihat di-bola kaca besar, planet Bumi perlahan-lahan menjauh menjadi kecil, kami yakin kami berada didalam pesawat ruang angkasa itu dan sedang meninggalkan orbit Bumi, kemudian byaaarr, bintang-bintang seakan menghambur kearah kami, terkejut kami semua yang berada dipesawat itu, ternyata kami semua sedang bergerak menembus bintang-bintang dengan kecepatan yang sangat tinggi menuju ke galaksi yang jauh, Aku yakin bahwa saat itu pesawat bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Kami semua terpana menyaksikannya karena semua ini sulit untuk diterima oleh akal...... Tiba tiba terlihat planet kuning kehijauan didepan kami yang perlahanlahan membesar dan mendekat, entah bagaimana, muncul penjelasan langsung kekepala kami, dan kemudian kami mengerti bahwa planet ini bernama planet Tera, jauhnya beberapa ribu tahun cahaya dari bumi di- galaksi ( gugus bintang ) lain, dan dengan teknologi yang jauh lebih maju dari bumi. Melayang diatas planet Tera membuat kami kagum karena peradabannya yang tinggi dengan gedung-gedung pencakar langitnya dari kaca tembus pandang dan terlihat matahari yang bersinar merah karena telah tua. Itu pula sebabnya semua gedung-gedungnya dari kaca agar bisa menyerap enersi matahari sebanyak-banyaknya, terlihat lautnya merah keemasan tidak biru seperti dibumi. Tera mempunyai tiga bulan yang menyala dan berbeda terangnya saat malam tiba. Banyak terlihat kendaraan terbang bersliweran, beterbangan dari satu tempat ketempat lainnya kadangkala malah masuk kedalam gedung-gedung kaca. Penduduknya terlihat sama seperti manusia dibumi hanya terlihat kecilkecil, mungkin karena dilihat dari atas dan jauh.

Cerpen - Misteri Hantu Aneh

Sudah menjadi rahasia umum, kalau jalan di ujung kampungku itu angker. Maka setiap melewati jalan itu, aku selalu menyanyi keras-keras, meskipun suaraku jelek. Jika malam jumat kliwon, siapa yang lewat akan mencium bau aneh, yang tidak bisa dijelaskan. seolah berasal dari dunia lain. Malam itu aku harus mengantar hantaran ke rumah Bibi Atun yang di dekat jalan itu. Padahal malam itu adalah malam jumat kliwon. Dengan nafas memburu dan jantung deg-degan, kuberanikan langkah kakiku menyusuri jalan itu. Kujejakkan kakiku di lorong gelap yang hanya bermandikan sebersit sinar rembulan. Selain aku, cuma suara jangkrik dan lolongan anjing di kejauhan yang menemani. Supaya tidak takut, aku menyanyikan lagu 'Tul Jaenak' keras-keras. Sebotol aqua di tangan kiri dan sepotong kerupuk di tangan kanan kuremas-remas agar menghasilkan bunyi "kriuk". Jantungku seperti mau copot ketika melihat sesuatu berwarna putih bergerak di sudut jalan. Warna putih yang berkibar-kibar dengan hikmat. Oh, ternyata cuma bendera lelayu warna putih yang lupa dicabut. Lalu tiba-tiba aku menyadari sesuatu, "berarti, baru ada orang meninggal siang tadi?". Angin malam bisu tidak menjawab. Dan siulan angin yang lembut seperti meniup telinga kiriku. Aku menoleh. Menoleh perlahan, dengan bola mata berputar ke arah tersebut. Aku menoleh dengan penuh rasa takut. Sejurus kemudian mataku terbelalak melihat sesosok asing di balik rerimbunan pohon toge. Seperti manusia, tapi bukan. Sorot matanya tajam, tidak bersahabat, penuh sinar kebencian dan dendam. Wajahnya tertutupi oleh rambutnya yang panjang dan tidak disisir. Kupingnya seperti kelelawar tapi bukan. Hidungnya seperti babi, tapi bukan. Gelapnya malam membuatku tak bisa memastikan apakah kakinya menginjak bumi atau melayang-layang.

Bau aneh yang legendaris itu tercium samar-samar. Aku siap-siap dalam posisi kuda-kuda, siap berlari kapanpun terjadi hal-hal yang berbahaya. Sosok tersebut semakin mendekatiku. Aku secara refleks mengambil langkah seribu, pergi menjauh dari tempat itu. Tetapi ada sesuatu yang memegang kakiku sehingga aku tidak bisa bergerak. Bulu kudukku langsung kompak berdiri, seiring dengan semakin kuatnya cengkeraman di kakiku.

4.

TIPU DAYA SETAN

Kejadian aneh ini (23-08-01) berawal ketika saya bersama suami memeriksakan anak sulung kami ke sebuah Rumah Sakit di Bekasi. Pagi itu tidak ada hal yang aneh ketika kami meninggalkan RS. Dalam perjalanan pulang, mobil yang dikemudikan oleh suami terasa normalnormal saja namun 10 menit lepas dari RS, tiba-tiba melalui pandangan mata batin saya, saya didatangi oleh Anna' anak kedua saya yang telah meninggal dunia 3,5 tahun yang lalu. Anna terlihat cantik, lucu dan menggemaskan. Haru-biru saya dibuatnya. Seluruh kerinduan, rasa bersalah dan emosi saya bercampur-aduk saat itu. Tak terasa air mata membasahi pipiku. saya menangis sesenggukan. Terlebih-lebih anak' saya tersebut memberondong dengan pertanyaan dan pernyataan yang membuat saya merasa bersalah. Kenapa papa dan mama lupa sama Anna, kenapa tidak pernah mengirim doa kepadanya? Serta rajukan dan rengekan khas anak kecil lainnya. Diciumnya pipi saya berkali-kali. Kemudian perhatiannya beralih ke papanya, digoncang-goncangkannya bahu papanya yang sedang mengemudi. Namun karena suami saya belum terbuka mata-bathinnya maka ia kembali ke saya dan bertanya: Ma.. papa tidak bisa mendengar ya ma? Papa juga tidak bisa melihat Anna ya ma? Saya mengangguk perlahan. Saya jelaskan hal ini kepada suami, yang lalu membuatnya merasa bersalah pula karena telah "melupakannya". Namun dalam benak pikirannya ada banyak pertanyaan yang perlu segera mendapat penjelasan tentang kehadiran "roh" ini. Anna adalah anak kedua kami, ia meninggal dunia pada usia 8 bulan di kandungan. Menurut pengetahuan yang kami dapatkan selama ini, bahwa anak yang meninggal dalam kandungan roh-nya akan langsung menghadap ke Sang Pencipta. Tapi kenapa roh anak kami ini masih gentayangan di dunia fana ini? Apakah karena kami tidak melakukan aqiqah? ataupun selamatan hingga ia begini? Di mobil dalam perjalanan pulang itu saya dan suami terus memikirkan kemungkinan penyebab dari semua ini. Sesampai dirumah anak tersebut maunya nempel terus sama papanya. Suami saya yang kebetulan hari itu sedang tidak sehat, selalu berbaring ditempat tidur. "anak" itupun dengan manjanya ikut tiduran memeluk papanya dengan kepala bersandar di dada papanya, saya hanya senyum-senyum saja melihatnya. Suami saya bertanya melalui saya kepada anak kami tersebut mengenai banyak hal seperti: Dimana ia selama ini? Siapa yang mengasuhnya dari bayi hingga usia 3,5 tahun ini? Mengapa ia datang ke kami? Dan lain-lain pertanyaan yang intinya adalah untuk memuaskan rasa penasaran kami. Rasa penasaran kami membuat kami sepakat untuk pergi ke tempat praktek Pak Haji Bambang untuk mencari solusi dan penjelasan. Herannya, tiba saat kami hendak pergi "anak" kami tersebut tidak ingin ikut dengan alasan takut disuruh pulang oleh Pak Haji Bambang. Ia hanya berpesan agar jangan pergi lama-lama karena ia hanya punya waktu menginap satu malam saja, dan besok sudah harus pulang ke tempatnya. Akhirnya saya dan suami berangkat malam itu ditemani oleh anak kami yang paling kecil, Sasha. Seperti biasa kami mendaftarkan diri pada Bu Ika untuk konsultasi. Sambil menunggu giliran kami ngobrol dengan sesama pasien tentang pengalaman masing-masing. Pada malam itu teman pasien kami lebih banyak yang memiliki keluhan non-medis daripada medis. Tiba giliran saya yang langsung ditangani oleh Pak Haji Bambang.

Setan Pandai Menyaru


Saya utarakan kejadian gaib yang sedang saya alami. Pak Haji pada prinsipnya mengatakan bahwa kalau benar itu roh anak kami ya disuruh pulang saja karena toh alamnya sudah berbeda. Namun Pak Haji menyangsikannya. Kemudian ia meminta segelas air putih, dibacakannya doa pada air minum itu dan kemudian dimintanya saya minum. Saya minum seteguk, hampir terloncat saya dari kursi tempat duduk karena mendadak dihadapan saya ada bayangan nenek sihir dengan topi hitamnya menyeringai dengan gigi-gigi hitamnya yang tidak beraturan. Saya minum lagi seteguk serta saya ucek-ucek mata saya untuk memastikan. Tetapi bayangan nenek sihir tadi tetap saja ada. Pak Haji Bambang senyum-senyum saja melihat kelakuanku. Kemudian beliau bertanya: "Apa yang kamu lihat?" Saya jawab apa adanya, kemudian beliau tertawa sambil memberitahu bahwa itulah wujud sebenarnya dari penampakan roh anak kami. Woow seraaaaam. Itulah alasannya kenapa ia malam ini mau tidur dengan suamiku. Ternyata makhluk yang dicurigai sebagai penghuni RS tersebut naksir sama suamiku. Hiiiiii "Nah, sudah jelaskan? Sambung Pak Haji Bambang, tak perlu repot-repot, sampai dirumah nanti tangkap, masukin ke telor dan buang". Itulah tipu daya setan, setan memang pandai menyaru sebagai apa saja. Mulai sekarang janganlah sampai tertipu lagi.

Menangkap Makhluk Dalam Perjalanan Pulang


Malam itu, yang mendadak baru saya ingat adalah malam jum'at, jam menunjukkan pukul 23:20, kami pulang dengan hati mantab, bertekad menangkap setan tukang tipu itu. Suami saya walaupun belum bisa melihat makhluk gaib, tetapi sensitive terhadap kehadiran dan memiliki kemampuan untuk menangkapnya. Dengan melewati gang kami jalan pintas menuju tempat mobil diparkir, tak terasa bulu kudukku meremang berdiri dengan tebalnya, kupeluk erat Sasha. Tidak sepatah katapun yang saya ucapkan. Dalam hati saya terus berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Ternyata suamikupun merasakan hal yang sama. Sampai di mobil kuberitahu suami bawa makhluk yang menyaru sebagai "Anna" telah menunggu di dalam mobil di kursi tengah. Dengan berpura-pura belum tahu, kami naiki mobil dan kami jalankan perlahan. Kami berdoa memohon ijin dan ridlo, serta perlindungan-Nya dengan membuat pagar perlindungan gaib terhadap diri dan mobil kami. Tak lupa kami mempersiapkan telor ayam sebagai media penjara/penampung bagi mahkluk tersebut. Setelah persiapan mantab, saya melirik ke suami yang rupanya telah siap juga. Dengan hati dag-dig-dug, kupanggil "Anna" supaya ia maju ke depan. Dengan cepat Anna maju ke depan duduk diantara kami berdua, kuberi tanda ke pada suamiku agar ia segera menangkap makhluk tersebut. Memasuki jalan Surabaya, dengan tangan kiri tetap memegang kemudi mobil, dipakainya tangan kanan untuk menangkapnya. Shiuutkena. Lalu cepat-cepat dimasukkannya ke dalam telor. Belum sempat aku bernafas lega, tiba-tiba makhluk tsb loncat keluar dari telor dan kembali duduk di jok belakang sambil ketawa cikikikan memperlihatkan gigi-giginya yang hitam dan tak beraturan. Aku tidak menyangka akan terjadi hal yang demikian, karena pengalaman selama ini makhluk yang berhasil dijebloskan ke dalam telor tidak pernah bisa lepas begitu saja. Suamiku mengambil telor tersebut dan disyaratinya sekali lagi untuk memastikan bahwa telor tersebut telah siap. Ketika mobil kami tertahan lampu merah di Pasar Rumput, dicobanya lagi menangkapnya. Berhasil ketangkap namun lolos lagi.

Gagal memenjara makhluk tersebut ke dalam telor untuk kedua kalinya, kami sepakat untuk menunggu saat yang tepat.

Dzikir dan Do'a Melemahkan kekuatan Setan


Mobil kami mulai memasuki jalan tol, kami terus berdoa kepada Allah SWT memohon tambahan kekuatan bathin. Untuk menghilangkan kesunyian yang mencekam, suami menyetel cassette dzikir. Kuperhatikan mahkluk itu menutupi kedua kupingnya dengan tangan. Rupanya ia tidak ingin mendengar lantunan puji-pujian, dzikir dan do'a-do'a yang diperdengarkan dari tape mobil. Lama-kelamaan saking tidak tahannya mendengarkan lagu puji-pujian tersebut, makhluk itu terlihat berubah-ubah bentuk. Dari bentuk anak kecil ke bentuk nenek sihir, ke bentuk wanita dengan gigi-gigi taring yang tajam, kembali ke bentuk anak kecil, begitu seterusnya. Subhanallah, mengetahui efek dzikir yang demikian hebat kepada makhluk tersebut, suami menambah volume suara dengan harapan untuk makin memperlemah kekuatannya. Jam 00: 15 kami sampai di depan rumah. Khawatir makhluk itu akan kabur, tanpa keluar dari mobil suami menangkapnya dan berhasil. Makhluk itu tidak dapat keluar lagi dari dalam telor. Alhamdullilahirobbil alamin. Didalam telor makhluk tersebut memperlihatkan bentuk aslinya, seorang wanita muda yang sangat cantik, tengah menangis sambil memegangi perutnya yang hamil. Ia meninggal beberapa tahun yang lalu pada saat melahirkan, dengan membawa kekecewaan yang dalam karena perilaku suaminya. Ia meninggal dengan tidak iklhas. Astaghfirullah..

Rupanya tertangkapnya roh penasaran tersebut bukan merupakan akhir dari cerita kami malam itu. Kami masih harus berjuang menangkapi belasan makhluk halus yang beraneka bentuk, tementemen dari roh penasaran tadi, yang gentayangan di rumah kami, hingga pukul 02.30 dini hari. Melelahkan dan mendebarkan seperti sedang bermain film Poltergeist. (BET)

5. Tangga tangga menuju neraka

Azan magrib berkumandang seiring meredupnya cahaya mentari dari pandangan mataku. Dinginnya angin senja...... Seakan membekukan kakiku untuk tidak beranjak dari tempat itu. Tersenyum aku memandang sebuah nisan yg bertuliskan sebuah pesan. Pesan dari seorang pengusaha muda yang pernah mengalami suatu kegagalan dalam hidupnya. Kegagalan yg patut untuk membuat seseorang........ berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Benar sekali, didalam hidup selalu ada pilihan. Pilihan untuk menentukan langkah menuju sebuah harapan atau....... berhenti sehingga semua hanyalah mimpi dan tinggal kenangan. Kisah ini mungkin pernah terjadi pada setiap orang yg pernah mengalami kegagalan yg luar biasa, namun bila ia melihat nisan pesan itu .....mudah-mudahan ia melupakan niat sesatnya untuk menghadap Tuhan lebih cepat yg tanpa undangan apalagi tanpa dijemput oleh utusan-Nya.
''Sial.... Aku tertipu ...!'', umpatku setelah salah satu staff mengatakan bahwa rekan bisnisku telah lari tanpa membayar hutangnya sepeserpun. Keringat mengucur dari keningku mengingat barang itupun belum kubayar dari produsen utama. Mungkin tepatnya orang-orang memanggilku sebagai seorang broker. Kurebahkan badanku kekursi dengan pasrah....lemas....hilang sudah tenaga yg tersimpan dalam sendi-sendiku. Kupejamkan mataku sesaat namun kantuk tak kunjung menghampiriku juga. '' Hancurlah aku....!'', bisikku seakan berbicara pada diriku sendiri. Hari demi hari berlalu dan aku hanya menanti tanggal penagihan itu datang. Hari yg ditunggu itupun akhirnya tiba. Seorang utusan memberikan surat jatuh tempo pembayaran utang. Hm....baru yg pertama , ada kesempatan bagiku untuk mencari utang dan mengejar keuntungan untuk menutup itu. Namun dugaanku meleset , Indonesia mengalami gejolak ekonomi yg hebat....mungkin tak perlu kusampaikan karena semua pasti tahu mengenai zaman itu. Surat kedua datang lebih cepat dari dugaanku, kali ini ada red notes diatasnya.....''DIMOHON UNTUK SEGERA MELUNASI BILA TIDAK KAMI AKAN MENGAMBIL JALUR HUKUM'', tegas kalimat itu berhuruf besar dan bertinta merah. Kali ini tubuhku tidak lemas lagi.. tapi mulai mati rasa. Keringat bukan bercucuran lagi tapi giliran mataku yg mulai mengalir setetes demi setetes. Begitu keras cobaan ini bagiku, seakan tak kuasa lagi aku untuk menahan semua beban cobaan ini. Kuraih surat itu dan sekali lagi kumasukkan dalam laci mejaku. Kutarik nafasku sekali lagi dan kubakar semangatku kembali sesuai prinsip ''Banyak jalan ke Roma''. Berbeda dgn sebelumnya, kali ini aku membalas surat tagihan itu untuk meminta penangguhan waktu dengan alasan modal tertahan dalam bentuk barang. Satu bulan berlalu , kondisi ekonomi tak kunjung baik juga waktu itu. Penjualan gagal dan hanya memperoleh keuntungan yg sangat minim. Hari demi hari terasa berat bagiku. Kuputuskan untuk kembali kerumah lebih cepat hari ini, dengan langkah lunglai kutinggalkan gedung yang salah satu lantainya adalah kantor yang kusewa sejak dua tahun lalu. GUBBBRAAAKKK.kutolehkan pandanganku kebelakang .sesosok tubuh bergelimpang darah dan kepala yang pecah telah kaku seiring melayangnya nyawa pria itu .miris sekali bagikusungguh sangat menyeramkan. Beberapa detik orang orang terpana memandang tubuh kaku itu.hingga beberapa detik kemudian seorang wanita menjerit histeris setelah itu dan aku hanya bisa menelan ludahku sendiri dan keringat dingin menetes dari pelipis keningku. Pedih ..dan segera kutinggalkan tempat itu, di saat beberapa orang polisi menutup lokasi itu dan bayangan peristiwa tragis itu masih bergelayut di sisi gelap benakku, Satu bulan sejak surat penagihan kedua, seorang yang mengaku sebagai pengacara dgn ditemani beberapa Polisi datang ke ruangan kantorku. Mereka menyerahkan surat panggilan sebagai tersangka penipuan dan pengacara itu menolak untuk menerima pembayaran secara cicilan dariku. Putus sudah harapanku..terbayang jeruji besi dan lantai semen yang dingin akan selalu menemaniku dalam beberapa hari lagi. Bergetar tanganku..lalu berdiri kaku saat mereka meninggalkan diriku seorang diri, yang tak mampu bergerak lagi walaupun untuk memejamkan mata sekalipun.

Kuambil sehelai kertas dari laci mejaku dan kutuliskan sebuah surat dengan airmata yang terus menetes tak terbendungkan lagi : Wahai Istriku yang selalu tabah mendampingi diriku. Hari ini. saat engkau membaca surat ini .. aku telah tiada dari hadapanmu. Aku tahu betapa malunya dirimu saat itu namun aku sudah tak mampu untuk melanjutkan kehidupan ini lagi. Wahai istriku, sampaikan pada anak kita bahwa aku tak sempat melihat mereka tumbuh dewasa dan yang pasti aku tak mungkin melihat mereka menangisi kepergianku namun gantikan aku dalam memberikan senyummu setiap mereka bertanya tentang aku.. karena mereka akan malu kelak, bila mereka tahu tentang kepergianku. Wahai istrikuyang tak pernah lelah untuk mencintaikusampaikan salam hormatku pada ayah dan ibuku mereka pasti malu atas kepergianku ini..kepergian yang tak membuat mereka bangga karena telah melahirkanku. Wahai istriku yang telah memberikan cinta sepenuh hatimu padaku, selamat tinggal dan janganlah engkau tangisi kepergianku karena aku tidak patut untuk engkau tangisi.. tapi sesuatu yang patut engkau lupakan dalam hatimu dan dalam hidupmu. Kulipat surat itu lalu kuletakkan diatas meja dan ku tindih dengan vas bunga. Yah.setangkai bunga mawar pemberian istriku, untuk memberiku semangat hari ini sebagai tanda cinta kasihnya padaku. Ku langkahkan kakiku dengan gemetar..gemetar menuju gerbang kematian hari ini. Singkat cerita saat aku menaiki lift, aku berjumpa dengan penjaga lift dan dia bertanya hendak ke lantai berapa bila aku hendak naik ke atas. Setelah kusebutkan lantai teratas, seakan dia tahu niat dan tujuanku. Dia mencegahku dan menasehatiku dengan berbagai macam cara dan upaya. Yah..akhirnya aku gagal bukan karena nasehatnya tapi karena diriku tak tahan untuk menunggu lebih lama lagi. Aku pergi meninggalkan lift itu dan mencari tangga menuju keatas diiringi pandangan penjaga lift itu yang terlihat sedih atas kepergianku. Lantai demi lantai kunaiki dan berhenti aku sejenak karena kecapean sambil mengatur nafasku kembali. Kali ini aku berjumpa dengan seorang cleaning servise dan menanyakan aku hendak ke lantai berapa karena melihat diriku kelelahan menaiki tangga. Sekali lagi kusampaikan bahwa diriku hendak ke lantai teratas menuju atap gedung dan sama seperti penjaga lift tadi, dia berusaha mencegahku dengan berbagai macam upaya hingga HPnya berdering dan terdengar perintah turun dari salah satu rekannya. Diakhir kata ia mengatakan betapa sedihnya keluargaku bila mengetahui tentang itu, lalu ia meninggalkanku dengan tatapan sedih melihat kepergianku yang meniti tangga demi tangga. Mataku berkunang kunang dan tenggorokanku kering saat aku telah mencapai lantai teratas dari gedung itu. Berhenti sejenak dan kusandarkan diriku pada salah satu dinding di pembatas atap itu, Mau mati saja begitu susahnya, pikirku, melintas begitu saja dari benakku. Tak lama kemudian aku berdiri dan berusaha mencari tangga hingga akhirnya aku menemukan pada salah satu sudut atap gedung itu. Tunggu, nak. aku tahu untuk apa kedatanganmu hari ini , suara serak orang yg sangat tua terdengar agak kurang jelas dibelakangku. Kutolehkan ke belakang pandanganku. Berikan kesempatan bagiku untuk mengakhiri hidupku sebelum dirimu mengikuti jejakku, katanya lagi dengan senyum keyakinan akan menuju kematian. Hmternyata daftar menuju kematian yang sesat agaknya bukan hanya namaku hari ini. Baiklah , Pak tua sebagai yang muda.aku mempersilahkan dirimu mendahului dari diriku..!, kataku mempersilahkan dirinya. Ketika ia memegang tangga itu, timbul keheranan dibenakku dan terusik keingintahuanku untuk menanyakan mengapa ia ingin mengakhiri hidupnya dengan tragis hari ini. Pak tua..sebelum engkau terjun kebawah sana .bolehkah aku bertanya padamu ?, kataku seketika terloncat begitu saja tanpa kusadari lagi. Dengan tersenyum Pak tua itu berbalik dan berdiri dihadapanku.Bagiku sudah tiada guna lagi hidup ini, nak semua sudah kudapatkan ..istri yang baik dan setia.anak yang telah dewasa dan membanggakan bagiku.kesuksesan dan kehidupan yang mewahsemuanya telah kuraih ..jadi patutkah aku untuk hidup lagi ?, katanya dengan senyum yang meyakinkan lagi. Deg.jantungku berdegub kencang dan benakku semakin bingung dibuat pak tua ini.Bukankah engkau tidak dalam kegagalan , Pak tua ? . mengapa engkau mengakhiri hidupmu dengan cara seperti ini ?, tanyaku dengan mengkerutkan keningku dan menatapnya dari ujung kaki hingga rambutnya yang telah memutih, tak mungkin ia orang gila, benakku memberikan jawaban atas pandangan mataku karena lelaki ini terlihat sangat rapih dan bersih. Lalu mengapa engkau mau mati dengan cara ini juga , nak ?, balik ia bertanya yang tak terduga olehku. Dengan gagap aku menjawab,Tentu saja karena aku mengalami

kegagalan dalam hidupku, masih tersisa rasa kaget pada pertanyaannya yang tiba-tiba itu. Hm.engkau sungguh manusia yang rugi , nak !........dirimu belum mendapatkan apa-apa dalam hidupmu dan kini engkau mau mengakhiri hidupmu tanpa meraih apa-apa, nak, katanya dengan mantap dan tak lupa senyum tersungging dibibirnya yang pucat karena ditelan usia. Sekali lagi kaget diriku mendengar ucapannya sungguh tak terduga..dan aku hanya bisa menelan ludah seketika. Otakku berputar untuk melawan ucapan pak tua itu..semakin banyak darah mengisi otakku dengan penuh oksigen dan nutrisi protein tinggi. Wahai Pak tuabagiku tak layak kematian seperti ini mendampingi dirimusudahkah engkau mengucapkan salam perpisahan dengan seluruh keluarga.sahabat..dan rekanmu ? bila belum ..pulanglah dan datanglah dilain waktu, kataku dengan lembut padanya dengan sedikit bujuk rayu. Aku sudah mengucapkan hal itu melalui surat terakhirku , nak !.......walau mereka sudah tak ada disekitarku lagi.mereka sudah tak peduli lagi padakudan banyak yang telah mendahului pergi selamanya dariku,Ungkap Pak tua itu .kali ini dengan muka sedih terlihat dari raut wajah tuanya. Tapi aku masih peduli padamu hari ini , pak tua , mendadak kata-kata itu terlontar tanpa kusadari begitu saja. Benarkah itu.?, tanyanya yang langsung berubah senyum kembali diwajahnya. Ya Pak tua..! , kataku mantap dengan senyum tersungging manis dibibirku lalu memeluk pria tua itu dan kali ini reflek tanpa kusadari lagi. Kalau begitu aku membatalkan kematianku hari ini..karena masih ada yang peduli padakudan masihkah ada orang-orang yang peduli dan menyayangimu wahai anak muda ..?, tanyanya dengan lembut padaku. Ya ada, pak., kataku pelan namun masih jelas terdengar olehnya. Kalau begitu hari ini kita belum waktunya. untuk mengakhiri hidup dari atas atap gedung ini, nak, katanya sambil menepuk-nepuk pundakku. Ya pak! , kataku tertunduk malu karena untuk bunuh diri saja aku gagal melakukannya. Sudahlah .kalau begitu marilah kita pulang dan bertemu esok hari karena hari ini sudah sore, nak !, katanya dengan senyum lebar sambil merangkul pundakku untuk meninggalkan tempat itu. Yah..akhirnya hari itu aku gagal melakukan suatu perbuatan besar dalam hidupku .ya.perbuatan dosa terbesar dari larangan Tuhanku. Keesok harinya kembali aku keatap itu tapi bukan untuk bunuh diri, tetapi untuk bertemu dengan pak tua itu karena kami sudah berjanji kemaren ditempat ini. Hari ini dia tidak datang juga besoknya dan besoknya lagi hingga hari ketiga aku tidak ke atas atap lagi dan menganggap mungkin dia sudah lupa atau ada pekerjaan lain yang tidak bisa ia tinggalkan dan lebih penting dari pertemuan kami ini, yang hanya sekedar bertukar pikiran saja, hingga suatu hari salah satu staffku datang dengan terengah-engah keruanganku dan mengatakan bahwa pengacara yang dulu itu dan beberapa orang polisi datang. Apakah Polisi itu datang dengan surat perintah penangkapan atas diriku karena tidak datang menghadiri panggilan beberapa waktu yang lalu ?, pertanyaan itu langsung menghantui diriku. Tahan dulu mereka dibawah ..aku akan turun sebentar lagi!, kataku dengan senyum ketabahan. Tapi pak ? , dengan gugup stafku berkata sambil memandangiku tak percaya. Aku hanya tersenyum dan mengangguk kecil padanya seakan mengatakan untuk melakukan sesuai perintahku. Namun sayang perbuatanku tak sesuai ucapanku tadi. Kubuka laciku dan kuambil kembali surat wasiatku yang dulu itu dan meletakkannya diatas meja kembali dengan ditindih vas bunga berisikan setangkai bunga mawar putih. Yah.beberapa hari ini aku memang memesan mawar putih itu, seakan tahu bahwa dalam beberapa hari ini aku akan mengakhiri jalan kehidupanku. menuju kematian yang sesat itu. Mengapa aku memilih jalan itu karena bila aku mati maka tiada beban utang yang menjadi tanggung jawab keluargaku karena aku telah tiada dan mereka tidak bisa menuntut keluargaku tapi hanya bisa menuntut perusahaanku, yang tak tersisa apapun lagi selain beberapa asset terakhir dan lagi pula gaji karyawanku sudah kubayar penuh hingga bulan depan. Sama seperti beberapa hari yang lalu, aku menaiki tangga dan tidak menaiki lift karena selain ada penjaga lift yang akan mencegahku juga rawan bila bertemu dengan orang-orang yang akan menangkapku. Tangga demi tangga kulalui dengan tergesa-gesa kali ini kata lelah telah mati dari kamus tubuhku ..hanya kata terus dan terus menuju gerbang kematian dari atas sana..Ya dari atas atap gedung ini. Sepanjang perjalanku , aku hanya bertemu dengan tukang cat yang menyapaku saat berpapasan dan aku tidak memperdulikan sapaannya itu lalu ia melanjutkan pekerjaannya. Akhirnya sampailah aku diatas atap gedung itu, sama seperti kemaren segera kuraih tangga dan Tunggu , nak!, terdengar suara yang kukenal, seperti suara pak tua yang bertemu denganku, beberapa hari yang lalu diatap gedung ini. Berhenti aku sejenak lalu ia lanjut berkata, Bila engkau melakukan itu berarti sudah tak ada lagi yang peduli padaku didunia ini !, lontarnya menyentuh hatiku yang paling dalam. Seketika lemaslah diriku dan kaku. Dia menghampiriku dan memeluk diriku. Urungkanlah niatmu .karena masih banyak orang yang masih mencintai dan mengharapkan kehadiranmu didunia ini.termasuk diriku anak muda.!, katanya lembut dari samping telingaku dan mendekapku dengan erat. Tersentuh hatiku mendengarnya dan aku mengatakan, Bila aku

dipenjara kelak . maukah engkau mengunjungiku, pak tua?, ungkapku penuh harap seperti sebuah perjanjian. Dia melepaskan pelukannya. Tentu saja anak muda karena kepedulianmu masih membuatku hidup sampai hari ini, katanya lembut sekali dan penuh keyakinan. Yahitulah gayanya yang selalu tersenyum dan penuh keyakinan. Baiklah, pak aku harap engkau memegang janjimu padaku .!, kataku seperti anak-anak yang mengharapkan dipenuhi keinginannya sebagaimana yang telah di janjikan ayahnya. Kembali ia menepuk pundakku dan meninggalkan aku seorang diri yang masih tertunduk malu sekaligus bahagia karena hari inipun aku gagal mengakhiri hidupku dengan sia-sia. Tersadar aku manakala hujan deras tiba-tiba membasahi tubuhku. Berlari aku menuju tangga dan menuruni tangga demi tangga dengan kepasrahan terhadap apapun yang akan terjadi. Kubuka pintu ruanganku dan tampak dua orang Polisi berseragam dan pengacara yang waktu itu. Sungguh berbeda kali ini dia tersenyum padaku, lalu menghampiri diriku. Selamat Siang . Apa khabar, pak !, kata pengacara itu sambil menjulurkan tangannya dan menyalamiku dengan erat dilanjutka dua orang polisi lainnya. Saya sudah tahu maksud kedatangan bapaksaya siap ditangkap hari ini!, kataku agak tertahan tapi masih ada cukup ketabahan bagiku. Kedua Polisi itu saling berpandangan kecuali pengacara itu yang langsung tersenyum dengan perkataanku tadi. Maaf, paksaya datang kemari dengan disaksikan pak polisi ini bukan untuk menangkap bapak..tapi ingin menyampaikan sebuah surat dari klien saya kepada bapak..Klien saya adalah pemilik gedung ini dan beberapa perusahaan termasuk perusahaan yang pernah terlibat piutang dengan bapak.namun kedatangan saya bukan untuk menagih piutang tersebut tetapi untuk membacakan surat wasiat beliau kepada bapak.Beliau telah berpulang beberapa hari yang lalu akibat sakit keras karena lanjut usia..!, kata pengacara itu panjang lebar. Aneh pikirku scenario apa lagi ini. Belum aku menanyakan lebih lanjut lagi , pengacara itu berkata, Baiklah saya akan membacakan wasiat beliau!. Dalam surat wasiat yang dibacakan pengacara berbunyi : Anak muda..engkau yang telah menyadarkan aku tentang arti sebuah kepedulian..yang sangat berarti bagiku..Engkau menyadarkan aku bahwa masih ada orang yang masih menyayangi dirikuyahwalaupun itu hanya dirimu seorang..keluargaku telah tiada mendahului diriku akibat kecelakaan pesawat terbang beberapa tahun yang lalu. Sahabatku .. satu persatu meninggalkan aku karena usia lanjutnya..dan saat itu aku sudah tak punya siapa-siapa yang masih peduli dan menyayangiku lagiengkau telah menyelamatkan aku dari kematian yang sangat dibenci Tuhan dari atas atap ituTiada yang lebih menyayangi diriku selain dirimu anak muda..sayang aku tak sempat menanyakan namamu..tapi aku masih sempat mengenal ciricirimu hingga pengacaraku memperlihatkan fotomu padaku. Mungkin aku tak sempat bertemu denganmu, sesuai dengan janjiku keesok harinya saat setelah pertemuan pertama kita, namun aku yakin..rasa peduli dan sayangmu telah datang dan hadir dihatiku. Terimakasih anak mudaoleh karena itu tiada hadiah yang mampu kuberikan atas apa yang telah engkau berikan padaku, namun kuharap hadiah kecil ini dapat menjadi kenangan bagi ku wahai anak mudahadiah itu adalah kuserahkan seluruh hartaku padamu semoga engkau dapat menjaganya seperti kepedulianmu padaku dan jangan lupa engkau mendoakanku dan membuat perbuatan yang berpahala bagiku karena aku masih merasa kurang membawa bekal untuk menghadap Yang Maha Kuasa diatas sana. Mungkin suatu saat nanti kita akan berjumpa kelak bila Tuhan memberikan kesempatan itu. Wassalam. lalu pengacara itu berkata, Mengingat seluruh asset perusahaan beliau sudah menjadi milik bapak maka tuntutan perusahaan beliau kepada bapak otomatis gugur dan tidak berlaku lagi. Masih berdiri tak percaya lalu kugigit lenganku.sakit campur asin karena keringat masih membasahi tubuhku..aku tidak bermimpi hari ini. Ternyata Tuhan telah mendengarkan doaku selama ini. Amien Ya Allah.langsung tubuhku sujud mengucap syukur, lalu aku berdiri dan mengatakan sesuatu pada pengacara itu, Dimana kuburan beliau.tunjukkan padaku karena aku akan mengucapkan maaf padanya karena tidak hadir disaat terakhir dirinya. Singkat cerita sampailah kami kekuburan beliau..kuburan keluarga yang megah dan tampak beberapa deret kuburan lain dalam satu areal, dan satu kuburan lainnya yang ukuran dan mewahnya dengan kuburan bapak itu. Ya.itu adalah kuburan istrinya dan deretan lainnya adalah kuburan anak anaknya karena tanggal kematiannya sama semua sesuai dengan surat wasiat tersebut berarti meninggal pada waktu bersamaan yaitu meninggal akibat pesawat yang jatuh. Kupegang nisan yang bertulis nama bapak tua itu, Pak, terimakasih dan Tuhan telah mendengarkan doa bapak untuk bertemu dengan saya tadi siang. Mungkin Tuhan sengaja mengirim bapak untuk mencegah saya untuk bunuh diri hari ini. Saya akan menjaga semua amanat bapak dan melaksanakan semua yang bapak minta dari saya..termasuk kepedulian dan kasih sayang

saya sebagai anak kepada bapaknya. Semoga Tuhan meringankan jalan bapak saat menghadap-Nya, lalu kami berdoa dan meninggalkan tempat itu dan hingga hari ini aku setiap hari selalu kekuburannya dan berdoa untuknya. Yah..waktu cepat berlalu dan hari ini, disaat azan magrib ini, dikala senja telah meredup, aku berdiri memandangi nisan yang berisi pesan itu. Ya .pesan yang kutulis sebagai kenangan saat aku bertemu dengan Bapak tua yang telah kuanggap sebagai ayahku itu dan semoga bila rohnya hadir maka ia akan melihat nisan itu sebagai pesan untuk semua orang yang gagal dan menyampaikan bahwa masih banyak orang yang mencintai dia yang ingin mengakhiri hidupnya secara sesat. Tahukah anda apa tulisannya ? Saya tahu untuk apa anda datang kemari hari ini, namun bila anda mau menyisihkan sedikit waktu sajabacalah nisan ini karena saya rasa tidak akan mengurangi waktu anda untuk terjun dari tepi atap gedung ini. Jangan takut .. Saya tidak akan menanyakan keimanan anda, karena bila anda masih punya iman, tentu anda tidak akan datang kemari ! Jawablah langsung dari hati anda yang paling dalam ! Sudah siapkah anda untuk mati hari ini ? Sudahkah anda menulis surat sebagai pesan terakhir anda ? Sudahkah anda menyampaikan salam perpisahan dengan keluarga anda ? Sudahkah anda menyampaikan salam perpisahan dengan sahabat anda ? Sudahkah anda menyampaikan salam perpisahan dengan rekan rekan sekitar anda ? Bila anda belum melakukannya.. pulanglah dulu dan datanglah dilain kesempatan, namun bila anda sudah anda lakukannya maka lihatlah ke belakang anda ! adakah orang disana ? bila tidak berarti tiada yang dapat menolong anda.. kecuali anda mau melanjutkan membaca pesan ini ! sekali lagi saya sampaikan , saya rasa anda masih punya sedikit waktu lagi sebelum mengakhiri kehidupan anda. Seberapa berat bebankah masalah kehidupan anda ? Bandingkan kehidupan anda dengan yang lain ! Bandingkan dengan seorang yang pekerja yang pemecah batu kerikil di kaki cadas gunung yang curam ! yang setiap harinya maut siap untuk menjemputnya. Bila anda tidak tahu mengenai mereka maka datangilah mereka namun bila anda tahumana yang lebih baik antara anda dengan mereka ? atau mungkin.. Bandingkan diri anda lagi dengan anak yang ayah dan ibunya telah tiada ! bagaimana dengan anda, manakah yg lebih baik nasibnya dari pada anda ? Bila nasib anda lebih baik dibanding mereka ..pulanglah dan berusahalah untuk jauh lebih baik dari pada hari ini namun bila tidak .saya berpesan, sebelum anda terjun disisi pinggir atap gedung ini, lihatlah tulisan ditiap jenjang anak tangganya karena anda akan menunduk menuju jalan akhir kehidupan anda diujung atap itu... Anak tangga pertama. Anakku.. ayah dan ibu telah malu melahirkanmu namun apapun itu engkau adalah anak yang kusayangi hingga ujung kematian merenggut kehidupanmu Anak tangga kedua. Wahai kekasih pendamping hidupkuaku malu mendengar kematianmu hari ini namun apapun itu engkau adalah yang paling kucintai hingga akhir hayatmu dan wajahmu tetap terlukis indah dihatiku Anak tangga ketiga. Wahai ayahku atau ibukuanakmu malu mendengar kematianmu yang memilukan hatiku, namun apapun itu .engkau tetap pujaan hatiku yang telah melahirkan aku, Hmm..tidakkah engkau ingin melihat anakmu tersenyum manis atau engkau tak sempat melihat kami menangis ? Anak tangga terakhir . Ucapkan selamat tinggal pada duniakarena neraka akan menyambutmu. bersama tawa setan yang bergembira dibawah sana.

Itulah tulisan yang kuukir dengan jelas sebagai kenanganku dengan bapak tua itu. Hingga hari ini aku tak tahu berapa orang yang telah sampai dan di posisi mana terakhir dia untuk membatalkan niatnya. Namun yang kutahu tak ada seorangpun yang berakhir dibawah sana lagi hingga saat ini..yah.di saat gedung ini telah menjadi milikku kini.masihkah anda berputus asa ? .bila masih..berarti andalah yang akan menjadi orang pertama yang mengakhiri hidup anda. menaiki atap gedung ini dan berakhir hingga dibawah sana.. dalam pengetahuan saya sejak hari batu nisan pesan ini ditulis, dan bila tidak..tersenyumlah bahwa anda tidak sendiri dan masih ada orang yang disekitar anda.. yang selalu peduli , selalu mencintai dan menyayangi anda..baik yang anda sadari ataupun yang tidak anda sadari.................................................................................

6. Ibu dalam doa anaknya


Ketika nabi muhammad ditanya seorang sahabat tentang siapakah orang yang harus didoakan lebih dahulu , ia menjawab : ''ibumu, ibumu dan ibumu kemudian baru ayahmu''. Mungkin anda akan berpikir bahwa betapa besarnya kemuliaan yang didapatkan oleh seorang ibu. Namun sebenarnya ada makna yang tersirat, sangat mendalam bagi kita. Ibu adalah yang melahirkan, menyusui dan membesarkan, itulah tiga peran penting ketika ia berbuat untuk anaknya. Bagaimana dengan ayah ? Ia hanya membesarkan kita , makanya ayah hanya mendapatkan sepertiga kasih sayang anaknya, bila dibandingkan dengan ibu. Mungkin ketika kita mendengar banyak anak yang membuat derita bagi ibunya, melukai ibunya bahkan membunuh ibunya, itu sudah biasa kita saksikan. Namun seiring zaman timbul sesuatu yang berbeda, ketika ibu tidak lagi disayangi atau dikenali oleh anaknya sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Marilah kita mengkoreksi diri. Ibu-ibu zaman sekarang jauh lebih sibuk daripada ayahnya. Ibu-ibu zaman sekarang suka arisan dan kumpul sana dan sini sehingga

meninggalkan anaknya. Ibu-ibu zaman sekarang lebih suka memeras keringat dibanding memeras susu buat putra putrinya. Oh.....ibu mengapa engkau lupa, bahwa ada tiga kemuliaan dalam doa kami itu. Wahai ibuku , tidakkah engkau ingin merasakan seperti yang dirasakan ibu - ibu zaman dahulu, yang meninabobokan saatku tidur, yang terbangun dan mendekatiku manakala rasa takut menghampiriku, yang selalu memelukku saat sedih menyelimuti perasaanku, yang selalu tersenyum walau raut lelah dan marah menghiasi wajahmu. Oh ibuku......kembalilah padaku , pada anakmu yang merindukan keutuhan cinta dan kasih sayangmu, buat aku mengenali dirimu, buat aku mencintaimu , buat aku memberikan kasih dan sayangku padamu, seperti doa tiga kemuliaan yang kami panjatkan untukmu, ibu , ibu dan ibu...................

7. Kunjungan Meraga Sukma Yang Pertama kali ke Ratu roro kidul

etelah lilin itu dinyalakan, kemudian lampu kamar dimatikan, aku diharuskan

memandangi nyala apinya selama beberapa menit sambil berkonsentrasi, kemudian memejamkan mataku. Aneh, nyala api lilin seakan masih ada didepan mataku, padahal aku sudah memejamkan mata, terdengan guru pembimbing spiritualku berkata : " sebutkan warna-warna nyala api lilin yang kau lihat ", memang kemudian muncul nyala lilin warna merah, biru, kuning, hijau, bergantian, ada yang dua-tiga kali muncul, malah warna hitam juga muncul, setiap kusebutkan dicatat dengan teliti oleh guru pembimbingku. Setelah nyala api lilin kemudian tidak muncul lagi maka lampu kamar dinyalakan dan diperlihatkan kepadaku catatan deretan warna-warna yang muncul saat aku memejamkan mata. Setelah mempelajari catatan itu beberapa saat dan membandingkannya dengan beberapa catatan sebelumnya, kemudian dia menganggukan kepalanya, " Bagus ", katanya, " Mulai malam ini sudah bisa dilakukan upacara meraga sukma ". Aku sangat gembira karena tak sia-sialah usahaku mempersiapkan segala sesuatunya agar aku bisa meraga sukma, keluar dari tubuhku dan pergi kealam gaib yang sejak lama sangat kudambakan. Tujuh simpul gaib ditubuhku dibuka olehnya, agar roh-ku bisa melepaskan diri dari raga-ku dan pergi berpetualang kealam gaib. Setelah beberapa kali mengadakan peneropongan secara gaib maka aku disuruh meditasi, menjalani ritual khusus, yaitu cara atau kunci agar bisa melepaskan diri dari kurungan raga, setelah sebelumnya berdoa minta perlindungan kepada Tuhan......... Allah SWT. Saudaraku yang dari Solo telah sejak lama bisa meraga sukma dan menceritakan banyak pengalamannya yang fantastis (menurutku), dan membuatku sangat takjub dan tertarik untuk mempelajari ilmu ini, apalagi setelah dijelaskan bahwa kalau telah menguasainya dengan sempurna, maka batas ruang dan waktu menjadi tidak ada. Maksudnya adalah, bisa melihat kejadian-kejadian apa saja dan dimana saja, kapan saja, dari kamar tempat kita meditasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, selain tentunya bertemu dengan mahluk-mahluk alam gaib yang kasat mata. Setelah menjalani ritual yang disuruh oleh guru pembimbingku, kemudian aku disuruh melompat keluar melalui ubun-ubun kepalaku, tentu saja aku bingung, bagaimana caranya, akan tetapi kucoba untuk melakukannya, yaitu roh-ku melompat keluar dari raga-ku Sekali, dua kali gagal, yang ketiga kalinya sepertinya berhasil. Tiba-tiba aku sangat terkejut dan hampir berteriak kaget karena melihat diriku sedang duduk dengan serius dihadapanku melakukan meditasi. Lho koq bagaimana ini, aku bisa melihat diriku sendiri berada dihadapanku. Lalu aku sendiri yang sedang melihat diriku ini apa ?. Terdengar suara guru pembimbingku mengingatkan agar aku janganlah takut atau terkejut dengan kejadian ini. Ternyata saat ini aku sedang berada dalam alam yang bersinar kebiruan, dan anehnya aku bisa melihat ketempat yang gelap sekalipun dengan jelas. Aku menegok kesebelah diriku dan terlihat guru pembimbingku juga sedang duduk meditasi, disampingnya terlihat perwujudannya berpakaian putih-putih dan tubuhnya bercahaya, guru pembimbingku koq ada dua ?, fikirku. Wujud yang bersinar dari guru pembimbingku memberi isyarat agar aku mengikutinya, aku mencoba berjalan tapi sangat sulit dan kaku, beberapa kali hampir terjatuh. Tubuh bersinar guru pembimbingku dengan tidak sabar memberi lagi isyarat agar aku mengikutinya, aku mencoba berjalan sebisaku mengikutinya berjalan keluar rumah.

Setibanya diluar rumah kulihat tiba-tiba guru pembimbingku tidak jalan dilantai, akan tetapi telah terbang naik beberapa meter dari tanah dan menunjuk kearah Selatan. Terdengar bisikannya jelas ditelingaku : " Coba-lah, kau bisa terbang sepertiku, kita terbang menuju ke arah Selatan ". Kucoba menjejakkan kakiku kelantai, keanehan terjadi tubuhku melayang naik beberapa meter tapi agak menggeliat miring, hampir jatuh. Akhirnya aku berhasil menguasai tubuh halusku dan terbang mengikuti guru pembimbingku kearah selatan, terus menembus awan, melewati hutan, gunung dan akhirnya tiba ditepi pantai. Gelombang laut terlihat menerjang kearah pantai dengan dahsyatnya dan membasahi kakiku, terlihat pembimbingku berjalan kearah laut, dan aku terus mengikutinya dari belakang. Tubuhku mulai tenggelam kedalam laut, ketika air telah mencapai pinggangku terdengar pembimbingku berbisik : " Mohon agar bisa berjalan diatas air ", dan terlihat pembimbingku telah melesat dengan cepatnya diatas air terus menuju ke Selatan. Setelah memohon, pelan-pelan tubuhku terangkat dan bisa berjalan diatas air laut, pakaianku langsung kering seakan akan tidak pernah terendam air laut sebelumnya, kejadian ini sangat mengagumkanku sehingga membuatku menjadi bersemangat dan berlari cepat menyusul pembimbingku yang sudah jauh didepan. Terlihat ada bentuk gapura didalam laut dan pembimbingku sedang meminta ijin kepada pengawal untuk masuk kedalam istana, mendadak laut terbuka membentuk lubang, ruang yang sangat besar dengan gapura yang indah, lengkap dengan anak tangganya, kami masuk kedalam dengan takjub. Sayup-sayup terdengar suara gamelan dengan nada-nada yang belum pernah kudengar sebelumnya. Istana bersinar kehijauan dan terlihat banyak yang lalu lalang akan tetapi tidak sedikitpun diantara mereka yang menoleh kearah kami. Mendekati pintu depan istana pengawal mencegat kami dengan memalangkan tombak yang bersinar keemasan, dan sekali lagi pembimbingku menyampaikan salam niatnya. Terdengar suara merdu dari dalam dan para pengawal menyingkir memberi kami jalan masuk kedalam istana. Situasi Istana sulit untuk digambarkan, sangat indahnya, tiang-tiangnya berukir indah dan berkilauan berlapis emas dan lantainya juga berkilauan, dimana mana bertebaran hiasan-hiasan yang menakjubkan yang menambah indahnya istana ini. Terdengar lagi suara merdu menyambut kami, dan dengan takjub aku melihat sesosok tubuh molek dengan busana serba hijau dan gemerlapan yang dihiasi intan permata, parasnya cantik bersinar dan berseri, memakai mahkota emas yang berkilauan, menyambut kedatangan kami, mahluk cantik jelita yang duduk disinggasananya ini sulit untuk digambarkan kecantikannya. Kemudian memberi isyarat dengan melambaikan tangannya agar kami mendekat. Aku mendekat dan mengikuti pembimbingku yang menyembah dengan takzim sebagai tanda hormat, inikah Nyi Roro Kidul yang terkenal itu, Penguasa Laut Selatan, Ratu dari alam gaib, kesinikah aku dibawa oleh pembimbingku untuk menjumpainya dan memperkenalkan diriku. Terlihat Ratu Kidul turun dari singgasananya dan menyuruh kami berdiri, aku menundukkan muka tidak berani melihat wajahnya yang halus, cantik jelita dan bersinar, juga kearah busana atasnya yang agak tembus pandang dan memperlihatkan tubuh bagian atas yang aduhai. Ratu memanggilku untuk mendekat, kemudian menyentuh kepalaku dan memberikan sebuah keris kecil, yang dengan agak kebingungan kemudian kuterima. Kuanggukkan kepala

dan kuucapkan terima kasih atas pemberiannya. Ratu mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum kearahku atas sikapku yang agak gugup tapi tetap santun. Setelah selesai bertemu dengan Ratu Kidul, kemudian pembimbingku menggamit tanganku untuk mengajak pulang. Kami amit mundur, pamit dan meninggalkan istana dasar lautnya Ratu Kidul. Keris pemberian Ratu Kidul kugenggam erat-erat ditangan kananku. Lain dengan masuknya, kami keluar dengan mudah tanpa halangan apapun dari para pengawal dan kemudian tancap gas ' terbang kembali ketempat kami meditasi. Sambil terbang aku terus-menerus melirik ke keris pemberian Ratu Kidul, dan tak henti mengaguminya.

Perjalanan pulang terasa sangat cepat dan tiba-tiba sudah berada dihadapan raga kami yang masih terlihat asyik bermeditasi. Kulihat tubuh halusku memakai pakaian berwarna keperakan dan didadaku terlihat gambar Rajawali dan Naga sedang bercengkrama. Terus terang aku kaget dan kagum melihat penampilanku sendiri yang baru kuperhatikan, tidak dari awal saat keberangkatan ke Istana Ratu Laut Selatan. Tak terasa genggaman tanganku ke keris yang diberikan Ratu Kidul mengendur dan mendadak sontak tiba-tiba keris terbang berputar-putar serta menukik tajam masuk kedalam lengan kiriku dan menetap disana. Aku benar-benar terkejut atas kejadian ini dan terus meneliti keadaan tangan kiriku yang telah terisi keris. Takjub. Begitu mendekati raganya ternyata tubuh halusku langsung tersedot masuk bagaikan asap yang dengan sangat cepatnya kembali menyatu dengan ragaku, alam biru perlahan memudar dan kesadaran timbul dalam diriku Aku sudah kembali . Aku membuka mataku perlahan dan sinar lampu dari kamar sebelah memasuki bola mataku dan menimbulkan kesadaran bahwa telah kembali ke alam nyata . Kulihat guru pembimbingku-pun telah membuka matanya dan tersenyum kepadaku, kemudian berkata : " Sang Ratu telah berkenan memberimu keris ". Aku mengangguk-angguk dan keingintahuanku langsung menyeruak apakah guru pembimbingku melihat pakaian halusku, dan aku bertanya : " Apa bapak bisa melihat saya juga, seperti saya melihat bapak ? Kalau boleh tahu seperti apa tubuh halus saya ini dan bagaimana dengan pakaianku ? ". " Tentu saja aku melihat juga dan pakaian keperakan yang kau kenakan sangat indah apalagi dengan gambar burung dan ular naga besar didadamu ", jawabnya lengkap dan memuaskan hatiku. Akh, ternyata apa yang kulihat sama dengan yang dilihatnya, berarti ini bukan mimpi atau khayalan saja tetapi benar-benar terjadi. Dan tubuhku bergetar keras karena sensasi hebat yang tiba-tiba muncul kedalam hatiku. " Luar biasa, sungguh luar biasa, .... ", hanya itu yang bisa kuucapkan lirih. Tapi aku masih mengejar lagi dengan pertanyaan : " Sepertinya rumah ini ada mahluk halusnya terutama di pohon Nangka itu kelihatan galak ", dengan tersenyum pembimbingku berkata lagi : " Oh.... maksudnya mahluk berekor yang giginya runcing itu, dan dibelakang rumah mahluk perempuan dengan punggung bolong dan rambut riap-riapan, kalau tidak mengganggu biarkan saja, mereka kan dialamnya, kita dialam kita ". Memberi penjelasan lagi yang lebih meyakinkan kepadaku bahwa alam gaib itu memang ada, dan bisa kita lihat bila kita memang mempunyai kekuatan atau ilmu untuk menembus kealam gaib. Karena apa-apa yang kulihat ternyata dilihatnya juga sama tak berbeda, dan kita bisa saling melihat tubuh halus kita seperti didunia nyata saja. Bedanya, apapun yang kita mohon dialam gaib dapat langsung terkabul, dan bisa kita dapatkan seketika itu juga, misalnya kita minta emas balokan, langsung ditangan kita muncul emas balokan 24 karat dengan berat misalnya satu kilo, akan tetapi bila kita kembali keraga kita dan membuka mata ternyata dialam nyata......., tidak ada ditangan kita emas balokan tersebut. Hanya ada di alam gaib. Mungkin ada caranya untuk mewujudkannya kealam nyata tapi masih belum kuketahui bagaimana dan harus melakukan apa persyaratannya..... Wajah cantik sang Ratu dengan Istana megahnya, keris pemberiannya serta pengalaman gaib perjalanan Meraga Sukma itu masih terus terbayang-bayang hingga beberapa hari kemudian, sampai kemudian pengalaman-pengalaman gaib lainnya yang lebih mencekam kudapatkan dan terus berlanjut hingga kini. Demikianlah pengalamanku pertama kali bisa Meraga Sukma dan masuk ke-alam gaib yang menakjubkan, ternyata perjalanan dialam gaib yang rasanya lama itu, hanya memakan waktu 20 menit saja. Akan tetapi dialam sana banyak mahluk-mahluk gaib yang jahat sehingga sangatlah berbahaya memasuki alam gaib tanpa bimbingan dan perlindungan yang kuat, bisa-bisa kita

terperangkap dan tidak bisa keluar lagi sehingga dianggap telah mati (suri) oleh orang-orang, dan bila beberapa minggu atau bulan baru kita bisa kembali keraga kita mungkin raga kita sudah dimakamkan oleh keluarga kita (karena dianggap sudah mati, padahal belum). Bayangkan begitu kita sadar kita berada dua meter didalam tanah terkurung di kegelapan, sudah dibungkus kain kafan, dan tidak mungkin menggali keatas, kita berusaha berteriak minta tolong, siapa yang mungkin mendengar dan bisa menolong. Dengan panik tangan kita mencakar-cakar berusaha untuk menggali tanah keatas, kaki berusaha menendang-nendang, akan tetapi himpitan tanah sangat keras, meskipun sampai kuku terlepas dan kulit bahkan daging tangan terkelupas dari tulangnya, takkan mungkin melepaskan diri dengan menggali keluar, waktu membatasi, sebentar saja persediaan oksigen dalam lubang menipis, kita akan kesulitan menarik nafas dan kita akan mati lemas karena kehabisan oksigen, menjelang ajal, menyesalpun sudah terlambat, kemudian menjadi arwah penasaran gentayangan. Mati yang benar-benar mati dengan mata melotot, mulut berbusa dan jari tangan hancur berdarah. Masya Allah, semoga ini tidak terjadi pada diri anda........... H. Mohammad B.I. Mendadak sontak tiba-tiba keris pemberian Ratu Kidul terbang berputar-putar serta menukik tajam masuk kedalam lengan kiriku dan menetap disana.

Anda mungkin juga menyukai