Anda di halaman 1dari 6

Mesin Waktu 2036

Oleh : Ervin Faristiyanto

2036. Tahun ini adalah tahun era futuristik yang diidam-idamkan dalam beberapa
dekade yang lalu. Semua hal yang dianggap sulit atau mustahil dikembangkan di tahun-tahun
sebelumnya dan dianggap hanya gagasan saat ini sudah mampu diwujudkan walaupun tidak
semuanya. Hoverboard, hoverbike, mobil terbang, penemuan energi terbaharukan lainnya
sudah sangat familiar di tahun ini. Bahkan desas-desus tentang cetak biru mesin waktu
dikabarkan sudah ada di tahun ini.

Pagi yang cerah pada Sabtu, 6 September 2036. Kumulai pagi ini dengan beranjak dari
tempat tidurku. Kududuk diatasnya sebentar untuk mengumpulkan kesadaran. Lalu
kuputuskan untuk melihat keluar jendela kamarku. Pemandangan biasa yang sering terlihat
tak ubahnya hari-hari lainnya. Orang-orang dewasa yang libur dari kerjaanya ber-jogging ria
dan sekumpulan remaja di kompleks rumah tinggalku bersepeda bersama. Mobil pengangkut
sampah tanpa awak melakukan pekerjaannya seperti biasa. Perlu kalian ketahui aku adalah
seorang esper. Kemampuanku adalah retrokognisi yaitu kemampuan melihat masa lalu objek
tertentu termasuk manusia sekalipun. Meskipun aku seorang esper tapi orang tua ataupun
orang yang dekat denganku pun belum mengetahuinya sama sekali.

Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 06.35 pagi hari. Untuk saat ini rumahku
tinggal diriku seorang karena kedua orang tuaku pergi ke luar kota untuk beberapa bulan.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan meski aku kini seorang diri. Karena untuk saat ini aku
adalah remaja delapan belas tahun. Usia itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku
bertindak mandiri. Seperti biasa aktivitasku kala weekend itu-itu saja, mulai dari olah-raga,
bermain game, dan membaca buku. Semua itu kulalui hingga kuputuskan untuk rebahan di
atas tempat tidurku. 09.13 itu adalah waktu yang ditunjukan jam dinding di kamarku.
Kucoba hayati keadaanku saat ini dan kudapati kalau rebahan itu ternyata sangat nikmat.
Akhirnya karena terlarut aku tertidur.

“BOOM!!! Dor...dor, brakk!”

Kubuka perlahan mataku, jadi aku tertidur. Pikirku. Belum secara penuh kesadaranku
kembali aku dikejutkan dengan getaran dari lantai bawah merambah ke kamarku. Kuatnya
getaran itu membuat sebagian kaca rumahku pecah.

“Apa-apaan ini!”
Selesai kejutan yang pertama aku dikejutkan dengan suara bom dan baku tembak.
Terasa samar namun di bawah terdengar orang-orang berlarian sambil berteriak.

“Kita diserang!!!”

“Lari!!! Pergi ke bunker dekat Alun-alun Kota. Cepat segera!”

Kubergegas lari keluar, kusaksikan seketika weekend yang cerah berubah. Langit
dipenuhi kepulan asap bom, beberapa orang terluka dan tergeletak di tanah. Pasukan
misterius baku tembak dengan tentara milik negara.

Kupukul pipiku untuk memastikan ini nyata atau tidak.

“Ouch!! Aww”

Ternyata ini memang nyata, kehidupan futuristik damai berubah menjadi medan
perang. Aku kebingungan harus melakukan apa saat itu. Warga sipil terlihat sudah berlari
mencari perlindungan. Sementara aku disini terjebak oleh pasukan tentara yang sedang baku
tembak. Tiba-tiba datang seseorang tak dikenal menarik tanganku dan membawaku lari
dengan hoverbike miliknya. Dia membawaku ke sebuah basement yang terdapat di
Laboratorium IT kota tempat tinggalku. Keren, basement itu dipenuhi fasilitas teknologi
modern tahun ini dan paling mutakhir.

“Bisa kau jelaskan, kau ini siapa?”

“Aku adalah Johny seorang esper, kemampuanku adalah clairvoyance. Aku


membawamu kesini sebagai bagian misiku kali ini dan kau adalah Edward pengguna
retrokognisi, target misiku”

“Apa yang ingin kau lakukan padaku?!”

“Tenang, kita para esper memang sudah diperkirakan akan berkumpul di situasi seperti
ini”

“Tidak hanya diriku tapi juga ada esper lain disini” ujarnya.

Kursi putar tiba-tiba berbalik arah. Seorang gadis cantik bermata biru duduk di atasnya.

“Dia adalah Karren, pengguna prekognisi. Dia adalah seorang yang sudah membaca
kejadian hari ini jauh sebelumnya”

“Memangnya apa tujuan berkumpulnya para esper di sini?”


“Tentu menyelamatkan dunia ini”

“Bisa kau jelaskan sejauh apa yang klian ketahui soal situasi ini dan apa rencana kalian
sebenarnya?”

“Hari ini 6 September 2036, negara ini di serang oleh militer Jepang pukul 09.00 pagi.
Apa kau tahu desas-desus mesin waktu? Itu memang benar adanya dan saat ini hal itu
diperebutkan oleh Pemerintah Jepang. Tujuannya adalah untuk menjadi negara superpower
yang menguasai dunia. Dan yang akan kami lakukan adalah mengambil alih mesin waktu
yang sudah dibuat di tahun ini dan menggunakannya untuk menulis ulang peristiwa di masa
lalu agar kejadian hari ini tidak pernah terjadi”

“Hah!!! Apa kau gila? Apa yang kau bicarakan?”

“Tidak ini bukanlah hal yang gila, kami para esper disini adalah buktinya. Jadi apa kau
mau membantu kami?”

“... baiklah jika itu benar adanya, aku bersedia membantu, apa yang bisa kulakukan?”

“Sentuhlah cetak biru mesin waktu ini dan katakan secara spesifik kapan ia diciptakan
dan siapa penemunya. Kemampuanmu melihat masa lalu akan berguna disini,”

Kusentuh cetak biru mesin waktu itu.

“...Sabtu, 5 Januari 2036 pukul 16.30 sore dalam diskusi tertutup oleh Profesor Richard
di Gedung Bright Tech cetak biru ini ditampilkan untuk pertama kalinya, setelah mendengar
itu apa yang selanjutnya kau lakukan”

“Kita akan pergi dengan mesin waktu. Halo Alex, tolong kemari pengguna retrokognisi
sudah hadir di markas”

Karren menimpali secara tiba-tiba. Setelahnya ia menghungi temannya yang lain.


Seketika muncul percikan cahaya di dalam basement dan sesosok laki-laki berambut putih
muncul darinya.

“Yo, aku Alex pengguna teleportasi. Salam kenal Edward, keberadaanmu sudah
diceritakan oleh Johny sebelumnya”

“Lex, apa kau sudah selesai meretas akses mesin waktu saat ini?” tanya Johny.

“Sudah, diluar dugaanku ternyata tidak sesulit yang kukira”


“Semua persiapan sudah selesai. Edward kau akan ikut denganku ke masa lalu untuk
mengubah masa depan,” ujar Johny kembali.

“Kena..” Ingin ku bertanya namun Karren menyela.

“karena pengguna retrokognisi dan clairvoyance akan lebih cocok menjelajah ke masa
lalu”

“Baiklah, dimana mesin waktu itu?” tanyaku.

“Alex, tolong antar kami berdua ke sana” ucap Johny.

Alex dengan masing-masing tangannya menyentuh kami kemudian memindahkan kami


ke lokasi mesin waktu berada. Karena kemampuan clairvoyance milik Johny jadi dia dengan
mudah langsung paham sistem program mesin waktu yang akan kami naiki. Dan sesuai
rencana yang ia jelaskan berikutnya peranku disini adalah melenyapkan cetak biru mesin
waktu di masa itu apapun caranya tanpa menimbulkan paradoks waktu.

Kami pergi mengelana ke masa lalu, Januari 2036. Kurang lebih sekitar kami harus
melompat ke delapan bulan yang lalu. Dengan mesin waktu tersebut kami akhirnya sampai
kurang dari satu jam perjalanan pada 5 Januari 2036 pukul 00.01 dini hari. Melewati celah
waktu membuat kepalaku sedikit pusing dan terasa mual ketika tiba di masa itu. Kami sampai
dan mendarat di restricted area berlokasi di pinggiran kota kami. Sesuai rencana kami hidup
untuk saat ini menggunakan nama samaran dan berperan sebagai saudara satu sama lain.
Johny sebagai John Titor dan aku Edward sebagai Barrel Titor. Operasi dimulai.

Dikarenakan maintenance lanjutan mesin waktu jadi John Titor mempercayakan misi
menghancurkan cetak biru mesin waktu kepadaku. Selain itu keberadaannya di dekat mesin
waktu juga untuk menjaga mesin waktu itu sendiri. Dengan kata lain satu bertahan dan satu
lagi menyerang. Strategi yang umum.

“Pilihanku hanya dua menghancurkan cetak biru itu sebelum diskusi atau sesudah
diskusi” gumamku.

Kuputuskan untuk menghancurkan cetak biru itu sebelum diskusi dimulai. Pertama, aku
pergi ke gedung lokasi diskusi diadakan. Selanjutnya kucoba membuat kontak dengan salah
satu pegawai di sana. Kulihat wajah Profesor Richard dalam ingatannya di waktu-waktu yang
lalu dan sepertinya profesor itu sendiri seringkali kemari dengan Mobil Terbang merk
Procyon FC01 berwarna perak dan membawa koper hitam. Dengan ponselku ku-browsing
bentuk mobil itu. Akhirnya kuberhasil mendapatkan image-nya.

Masih ada waktu kucoba untuk membeli koper hitam yang bentuknya mirip dengan
yang selalu dibawa profesor itu. Sedikit lama ku menunggu, pukul 16.00 sore akhirnya
datang mobil serupa dengan image mobil Procyon FC01 dan berwarna perak, mobil terbang
itu berusaha untuk parkir di dekat helipad lantai atas gedung. Kudatangi dia. Walaupun
terlihat kurang matang tapi sebenarnya kusudah menyiapkan penyengat listrik bertegangan
rendah. Setidaknya itu cukup membuat orang pingsan. Bingo!, Profesor Richard keluar
dengan membawa koper hitam. Kemungkinan besar cetak biru sudah disiapkan didalamnya.
Kubersembunyi di tong sampah dekat pintu masuk. Walaupun samar suara langkah kaki
akhirnya mendekat ke pintu masuk. Saat keberadaannya kurasa sudah memenuhi jarak
serangku.

“...” kejutan listrik membuatnya pingsan seketika.

Kuambil kopernya dan menggantinya dengan koper kosong. Bergegas aku kembali
menuju mesin waktu yang dijaga oleh John Titor. Koper berisi cetak biru mesin waktu yang
ditemukan saat ini akan kami hancurkan dari di masa depan atau setidaknya kami berhasil
membuatnya menghilang di masa ini. Kami kembali ke tahun asal kami dengan mesin waktu
dan mengaturnya untuk mengantar kami pada 5 September 2036 pukul 23.59 tengah malam,
sembian jam tepat sebelum penyerangan militer Jepang dimulai. Kami para esper berkumpul
dan menghancurkan cetak biru itu. Kemudian misi terakhir kami yaitu melenyapkan mesin
waktu itu sendiri dan memutuskan untuk mengunci pengetahuan soal mesin waktu. Itu karena
pengetahuan tentang mesin waktu sangat berbahaya jika diwujudkan dan mengarahkan pada
kehancuran umat manusia.

Sabtu, 6 September 2036 pukul 02.12 dini hari aku akhirnya kembali kerumah dan
memutuskan tidur. Karena tidak biasanya aku tidur hingga waktu itu akhirnya aku terbangun
pukul 09.13 di pagi harinya. Waktu ini kurasakan tidak ada yang aneh. Hal ini membuatku
berpikir upaya menghancurkan cetak biru mesin waktu di masa lalu membuat hari ini damai
seperti hari-hari sebelumnya benar adanya dan terbukti. Terlihat aneh namun begitulah fakta
kejadian yang sebenarnya. Akhirnya semua berakhir dan kehidupan di Bulan September,
2036 ini berlangsung aman tanpa meninggalkan luka. TAMAT.
Akun Instagram : ervin.faristiyanto

Nomor WA : 0895739092439

Email : ervin.faristiyanto2@gmail.com

Alamat : Dusun Gambiran RT 03/RW 04, Desa Sukoharjo, Kecamatan


Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia, kode pos 59163.

Anda mungkin juga menyukai