Anda di halaman 1dari 4

“Kami tidak sendirian”

Mungkin sebelum masuk kedalam cerita saya ingin menjelaskan dulu latar belakang
dari kisah saya ini. Semua ini bermula karena keluarga saya masih memegang erat
atau kental dengan ajaran Jawa atau mungkin kita mengenalnya ajaran “kejawen”,
namun dalam hal ini bukan ajaran kejawen yang dalam artian menjadikan itu sebagai
kepercayaan atau agama, tapi kami hanya memegang erat “budaya” atau beberapa
“upacara-upacara adat” Jawa yang mungkin bagi sebagian orang nampak aneh atau
tabu. Hal ini dilatar belakangi karena keluarga dari ibu saya keatas kebetulan adalah
orang-orang yang bisa dibilang petapa, lalu ahli dalam ilmu jawa, pembuat keris ,
penggiat budaya atau seni, tetua dalam upacara adat, dan semacamnya. Lalu keluarga
ayah saya keatas pun juga adalah orang-orang penggiat seni dan juga masih percaya
dan melakukan praktik-praktik kejawen salam hal penyembuhan alternatif, primbon,
dan semacamnya.
Seperti hal nya dirumah kami memiliki beberapa pusaka-pusaka Jawa yang turun
temurun dari nenek buyut kami salah satunya adalah keris pusaka yang diturunkan
terus sampai 7 turunan kami yakni peninggalan dari canggah dari ibu saya yang beliau
dapat pada saat bertapa dulu sebanyak 2 pusaka, yang satu berisi khodam macan
putih, yang satu lagi berisi ular besar menyerupai naga, aneh kan? Mungkin banyak
yang tidak percaya dengan hal tersebut Awalnya kami terutama saya pun juga tidak
percaya dengan hal semacam itu pada saat saya kecil dan saya pikir hanya sebuah
cerita dongeng saja sampai saya sendiri tau bahwa kakek saya memakai keris tersebut
untuk menjaga padi di hutan dan menaruhnya di gubuk kecil di hutan tersebut buatan
kakek saya yakni dari serangan babi hutan atau celeng dan juga kera liar, beliau
mengajak saya dan anehnya hanya menaruh saja keris tersebut lalu meninggalnya
pulang, saya bertanya2 didalam hati lalu keesokan hari nya benar saja tiba2 ada 3
celeng sudah tergeletak bersimbah darah di kebun padi kakek saya dan aneh nya
posisi keris yg ada di gubuk itu sudah keluar dari selongsongmya, dari situ saya mulai
percaya dengan kakek saya dan sejarah yang beliau ceritakan pada saya yang tidak
mungkin juga saya ceritakan disini karena pasti sangat banyak dan akan terlalu lama.
Selanjutnya saat saya tumbuh menjadi remaja mungkin kurang lebihnya awal masuk
SMP pada saat itu keris tersebut tidak diturunkan ke keluarga kami melainkan kepada
adik dari kakek saya namun singkat cerita tidak ada yg bisa kuat memiliki keris
tersebut karena memang sifat khodam itu bisa dibilang pilih2, sebanyak 2 orang adik
dari kakek saya mengalami kejadian2 yang tak lazim saat mereka membawa keris
tersebut salah satunya yg paling parah adalah keris tersebut selalu bergerak2 dengan
keras di tempat dimana dia ditaruh yang kebetulan saat itu ditaruh di Almari beliau,
hampir setiap malam keris tersebut tidak bisa diam dan pada suatu hari adik kakek
saya tersebut mengalami kerasukan yang berkali kali awalnya itu beliau diam terus
dan tidak bisa diajak berbicara seperti biasa tapi lama lama seperti kerasukan macan,
berteriak , mengerang, sampai yang paling parahnya lagi beliau memanjat2 hal yang
tidak lazim di lakukan manusia yakni beliau memanjat diatas plafon ( plafon rumah
pedesaan ) dan bersembunyi disana dengan mengaum2 seperti macan sampai
menghebohkan desa. Pada akhirnya beliau sendiri dengan kondisi seperti itu
mengembalikan keris tersebut ke kakek saya dan setelah dikembalikan akhirnya beliau
pulih namun itupun juga tidak dengan waktu yang cepat.
Lalu pada saat saya kelas 2 atau 3 SMP keris tersebut diturunkan ke keluarga kami
bersamaan dengan gamelan lengkap + wayang sekotak yang mana ini juga bukan
gamelan biasa namun gamelan Jawa yang bahkan untuk menurunkannya pun ada
upacara kejawen khusus seperti menikahi gamelan tersebut mulai dari ada mas kawin,
siraman kembang2 7 rupa, tumpeng, ruwatan dan lain semacamnya. Mungkin saya
cerita langsung kejadian yang paling menakutkan bagi sebagian orang lah ya, yg
pertama keris jadi pada dasarnya dirumah keris tersebut kita taruh di almari kaca dan
kita balut dengan kain merah karena harus begitu memang kata kakek saya. Awalnya
tidak ada apa apa atau aman aman saja sampai suatu hari hal yang sama terjadi yaitu
keris itu bergerak keras didalam almari dan terdengar suara rauman2 seperti macan
atau geraman begitu sampe almari kami berbunyi kencang sekali dan itu di tengah
malam akhirnya kami sekeluarga panik karena memang baru pertama terjadi seperti
itu lalu kakek saya berkata keluarkan saja dari almari lalu kami keluarkan dari almari
dan ternyata benar keris itupun tidak bergerak Atau mengeluarkan suara lagi.
Lalu lama kelamaan keris itu memang mengeluarkan suara atau geraman dan lain-lain
namun kami sekeluarga pun sudah mulai terbiasa karena ternyata memang seperti
itulah khodam menunjukkan keberadaannya pada pemiliknya. Sampai hal
menyeramkan terjadi pada kala itu ibu saya sakit secara tiba2 badannya panas tanpa
alasan jelas dan kami bawa ke dokter pun juga tidak sembuh lalu keesokan hari nya
ternyata tepat sehari sebelum malam suro, pada kala itu saya tertidur lebih awal
dengan keadaan pintu kamar terbuka dan posisinya pandangan tidur saya menghadap
ke luar pintu lalu suara2 pun muncul dengan keras seperti langkah kaki tapi sampai
bergema terus geraman2 pastinya terus ada panggilan “leeee” “leeee” “leee” lalu saya
terbangun dengan setengah sadar melihat keluar pintu nampak jelas sosok harimau
putih dengan loreng cokelat yang sangat besar dan matanya merah menyala itu tampak
jelas sekali dimata saya langsung saya kaget pasti terus saya menutup muka saya
dengan guling dan ingin melanjutkan tidur lagi tapi ada suara ketok2 pintu saya dan
ada lanjutan suara “leee” “ojo lali” “leee ojo lali yo” begitu terus sampai lama lama
suara itu hilang dan saya menghela nafas, dan keesokan hari nya kakek saya
menelefon seolah tau kejadian tersebut dan mengingatkan jika ternyata malam suro
adalah waktu untuk melakukan istilahnya memandikan keris tersebut dengan kembang
7 rupa lalu mengolesinya dengan minyak keris, setelah kami melakukan hal tersebut
ibu saya pun sembuh. jadi saya berkesimpulan bahwa keris tersebut mengingatkan
saya untuk melakukan hal tersebut Akhirnya kami rutin melakukan hal tersebut dan
rutin untuk membukanya untuk sekedar membersihkannya, dan setelah itupun banyak
lagi hal hal yang menyeramkan seperti yang paling seram itu pada saat saya terbangun
tengah malam dan ingin mengambil minum tiba2 sosok macan putih tersebut dengan
jelas tertidur di ruang tamu, namun kami sekeluarga mulai terbiasa degan hal tersebut
dan menanggapi nya dengan tenang.
Lalu berlanjut pada gamelan yang mungkin bagi sebagian orang yang pernah kerumah
saya atau teman2 dekat saya tau lah dengan hal ini bahkan mengalami langsung
kejadian tersebut jadi pada dasarnya gamelan kami dijaga juga oleh sesosok seperti
petapa dengan memakai sorban yang berwarna merah merah dan terkadang bisa
menjelma menjadi Ular berwarna gelap dan besar sekali. Hal tersebut kami alami
berkali kali yakni ketika gamelan tersebut mau disewa atau dipindahkan atau dipinjam
( keluar rumah ) selalu ada sosok ular besar yang menampakkan dirinya setelah
hampir semua gamelan diangkat dan semua orang juga tau hal tersebut dan tentu
membuat semua orang ketakutan, awalnya kami membunuhnya lalu di kejadian yang
sama di berikutnya ular tersebut muncul walaupun kami sudah membunuhnya dan
membuangnya Dan kami pun mulai tahu bahwa itu adalah jelmaan dari penunggu
gamelan kami dari mimpi yang saya alami yaitu pada kala itu malam setelah ular itu
kami bunuh di awal kemunculannya dan posisi gamelan sudah di kembalikan saya
mengalami mimpi yang cukup menakutkan dan sangat jelas seperti saya tidak
bermimpi. Di mimpi saya itu seperti ada yang memanggil saya dari belakang ( lokasi
gamelan ) dan suara yang memanggil tersebut seperti suara kakek saya dan saya pun
menuju kebelakang dan disana saya diperlihatkan dengan cahaya merah terang sampai
saya silau lalu saya mendengar suara “Lee enek aku ning kene” saya sedikit lupa pasti
kata2 nya namun itu yang saya ingat lalu seketika dari cahaya itu muncul ular besar
dan saya pun terkejut dan terbangun dari tidur saya, setelah itu saya menceritakan hal
tersebut ke orang tua saya dan akhirnya kami pun tidak membunuh ular tersebut dan
ular tersebut pun jarang menampakkan diri lagi saat gamelan ingin dipindahkan, jadi
seolah seperti hanya ingin memperkenalkan diri.
Setelah kejadian itu pun banyak hal hal terjadi seperti gamelan bunyi sendiri tengah
malam dengan suara yang jelas, penampakan cahaya merah tadi, dan sering sekali pas
saya mengambil minum dan saya melihat belakang ada cahaya merah yg lewat
dengan terang dari atas tangga ke arah kanan ( blind spot dari posisi saya ) seperti
lewat gitu.
Kejadian terseram yang pernah saya alami sendiri sama seperti halnya keris tadi,
singkatnya, waktu itu malem suro atau galungan gitu saya lupa pokonya besok nya itu
pasti ada siraman gamelan atau upacara gitu nah malem nya sebelumnya itu saya
pulang malem lupa darimana abis acara organisasi kalo gasalah nah itu posisi capek
banget terus saya langsung tutup pintu kamar terus tidur. Saya mimpi ada yg gedor2
pintu kamar mulai pelan sampe kenceng bgt terus tiba2 ada yang bukak terus saya
terbangun degan posisi pintu kamar sudah terbuka lebar persis seperti di mimpi saya
terus pas saya cek gaada siapa2 tapi pintu akses ke gamelan itu kyk abis ada yg buka
terus nutup karena kan pintu kaca jadi getar begitu pintunya. Terus saya tidur lagi lalu
tengah malem itu gamelan bunyi kenceng bgt terus saya kebangun bisa melek tapi kyk
gaisa gerak gitu jadi setengah sadar sampe sesak bgt terus saya melihat keluar kamar
itu beliau nya menunjukan sosok nya ( baju Jawa seperti petapa gitu terus pakek
sorban merah merah gitu terus senyum kearah saya sambil ngangguk2 gitu ) hampir 5
menitan kejadian kaku itu. Terus beliaupun jalan kebelakang akhirnya saya bisa
merem terus nafas mulai balik normal terus mulai lemes dibadan terus bisa sadar, itu
bukan mimpi tapi itu real terjadi, Nah kejadian kyk gitu aku ngalamin 2x. Kalo kata
mbahkung ku sih kyk gitu itu beliau ingin bertemu sama saya dengan maksud
menunjukkan kalo dia ada. Dan keesokan harinya kami sekeluarga pasti melakukan
siraman ke gamelan + semua pusaka2 kami pake kembang 7 rupa, air, minyak wangi
gitu biasanya sih sama acara wayang semacam ruwat gitu semalam suntuk setelah
siraman tadi dan makan2 bersama karena kalo nggak dilakukan pasti bakal ada
kejadian2 atau gangguan ke keluarga seperti ibu saya sakit atau saya yg diperlihatkan
sosok nya , atau suara panggilan dari belakang, bahkan pernah juga saat sarung
gamelan ada yg lupa di tutup sekalipun itu udah berbunyi sendiri dan tiba2 seperti ada
suara “leee adem Lee, ademmm” ya semacam itu lah akhirnya saat saya cek
kebelakang benar bahwa ternyata ada salah satu sarung gamelan yang belum di tutup
dan saya tutup.
Dan kejadian ini pun juga pernah dialami oleh ART saya dan hampir semua ART
pernah mengalami hal buruk atau gangguan tersebut dan itu bermacam macam karena
posisi kamar mereka tepat di depan lokasi gamelan. Mungkin salah satunya yang
terseram pada saat itu Art saya adalah oramg Sidoarjo ( suami istri ) yang mana pada
suatu hari beliau sedang membersihkan tangga yang mana berlokasi tepat di lokasi
gamelan tersebut, ia menyapu dari atas lalu tiba2 suara gamelan pun dengan kencang
berbunyi sebanyak 3x katanya terus beliau melihat kearah pintu sanggar ( lokasi
gamelan ) ada sesosok seseorang memakai baju merah2 dan mukanya tidak terlihat
jelas dan berwarna merah menyala dan ia langsung berlari keluar rumah dan
menelefon kami yang berposisi sedang tidak dirumah dan saat sampai dirumah beliau
menceritakan hal tersebut ternyata sebelum2 nya hal tersebut sering terjadi yaitu
ketukan2 pintu saat beliau di kamar sedang tidur , suara langkah kaki, dan yah paling
sering suara gamelan yang berbunyi sendiri akhirnya beliaupun ketakutan dan resign
dari rumah saya akhirnya kami pun berganti mengambil Art dari desa kami entah
saudara ataupun tetangga sekitar dengan harapan mereka tidak takut dengan hal
seperti itu karena disana pun sering juga terjadi seperti itu, namun ada satu hal yang
mungkin paling baru terjadi dan dialami oleh Art saya yang sekarang masih berada di
rumah saya yaitu pada saat beliau bersih2 beliau sering melihat wujud saya
kebelakang atau ke dapur atau menaruh gelas di dapur dan kembali kedepan rumah
padahal posisi saya masih diluar dan beliau kaget saat saya baru pulang dan sadar
bahwa yang tadi beliau lihat bukan saya padahal sosoknya jelas sekali kata beliau, dan
sama hal nya seperti yang dialami oleh art2 saya sebelumnya suara gamelan dan
ketukan2 di pintu kamar mereka pun juga terjadi baru baru ini dan posisi merek
sedang didalam kamar dan suara gamelan terus bersaut2an dengan keras dan
berbarengan mereka yang takut pun tidak berani keluar kamar dan memilih lompat
dari jendela kamar untuk menuju keluar rumah dan mereka kaget saat lampu tiba2
gelap dan mati semua lalu mereka menelefon saya yang berposisi sedang di kamar
mandi di kamar saya San saya tidak mendengar apapun. Mereka menangis ketakutan
dan menceritakan semuanya pada saya, dan saya hanya menanggapinya degan tawa
dan berusaha menenangkan mereka dan meminta untuk jangan takut dan anggap biasa
saja. Makin kesini pun mereka sedikit terbiasa dengan hal tersebut.

Ya pada dasarnya banyak sekali kejanggalan2 lain yang terjadi dirumah saya karena
latar belakang dan keadaan tadi namun tidak mungkin saya menceritakan semua
kejadian karena cukup banyak lagi kejadian lain yang terjadi namun diatas adalah
cerita yang mungkin dapat dikatakan terseram yang kami alami sendiri, mungkin bagi
sebagian orang cerita saya ini hoax atau dibuat2 atau banyak yang tidak percaya,
sayapun juga pasti demikian jika mendengar saja cerita ini namun saya sudah
mengalami nya sendiri mulai suara, gangguan, hingga sosoknya secara langsung.
Bahkan teman2 saya atau sahabat2 saya yang sering kerumah saya pun pasti tau betul
hal tersebut.
Oleh karena itu lah kami pun sekeluarga berkesimpulan bahwa :
“KAMI TIDAK SENDIRIAN”

Anda mungkin juga menyukai