Anda di halaman 1dari 5

NOVEL Si Penjaga Kubur

(unsur intrinsik, ekstrinsik, sinopsis)

KELAS XII ATPH 1

DISUSUN OLEH

ANISSA SULASTRY

SMK NEGERI 1 GALANG


PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN AJARAN
2019/2020
Si penjaga kuburan
Pada suatu ketika aku dan keluarga hendak berlibur ke Bali, namun nasib buruk menimpa
kami, karena di tengah perjalanan ban mobil kami kempes. Dan yang lebih apes lagi, kempes
diwaktu malam hari sekitar jam 03:00 dini hari.

Aku pun menghubungi salah seorang pembantuku untuk mengirimkan sebuah ban serep yang
ada di rumah. Namun pembantuku tidak bisa mengantarkan malam ini karena tidak ada
kendaraan. Dan dia pun berkata bahwa pagi hari baru bisa ban tersebut diantarkan.

Kami pun tidak tahu harus berbuat apalagi karena kami berada di tengah perkebunan dan
jauh dari permukiman. Aku pun berjalan ke depan dan berharap ada permukiman warga.
Namun sudah 300 meter aku berjalan belum juga ku dapati pemukiman warga satu pun.
Setelah aku berjalan lagi sekitar 100 meter, sampailah aku di makam umum.

Bulu kudukku terasa sedikit merinding tertiup angin yang begitu menusuk tulang. Sementara
di depan makam aku melihat sesosok pria tua memakai peci dan batik, lengkap dengan sarung
yang membungkus kakinya. Dia sedang duduk tanpa sebuah penerangan sedikitpun.

Aku pun mendekatinya dan bertanya kepadanya,”Maaf pak sedang apa bapak disini?”.
Pria tua tersebut berkata,”Aku adalah penjaga kuburan ini”.
Aku,”Hah!!!!!! Penjaga kubur, juru kunci kali ya ?,”ungkapku sambil sedikit gugub.
Pria tua tersebut tidak berkata apa-apa dan hanya menganggukan kepala.

Aku pun kembali bertanya,”Pak kira-kira permukiman warga masih jauh enggak ya?”.
Pria tua tersebut berkata,”Itu permukiman”, ucapnya sambil menujuk kearah depan.

Aku pun terkaget-kaget setelah pria tersebut menunjuk ke arah depan, karena sebelum aku
menghampiri pria tersebut tidak ada satu pun permukiman didekat kuburan ini. Namun setelah
pria tua tersebut menunjuk kearah depan kenapa ada permukiman dan sebuah pasar lengkap
dengan orang yang berjualan.

Namun aku tidak menghiraukan hal tersebut aku pun hanya berkata dalam hati,”Mungkin aku
yang kurang memperhatikan dan sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal tersebut, ada
baiknya sekarang aku beli minuman dan makanan untuk mengganjal perutku yang sudah
kelaparan, sembari menunggu banuan dipagi hari datang”.

Aku pun bergegas menuju pasar malam tersebut. Suasana begitu ramai dan meriah para
pedagang yang menjajakan barang dagangannya. Akhirnya setelah sekejab aku berkeliling
untuk memilih makanan, akhirnya pilihanku jatuh untuk membeli sebuah pecel(makanan khas
Jawa).
Aku,”Ibu beli pecelnya 3 bungkus ya buk”.
Ibu tersebut menjawab,”Iya”,sembari menyiapkan pecel tersebut.

Setelah pecel tersebut selelsai dibuat, sang penjual pun memberikan pecel tersebut
kepadaku. Aku pun mencari gorengan sebagai lauk serta air untuk mengobati rasa harusku.
Setelah berbelanja di pasar malam tersebut, aku pun kembali kepada keluargaku yang sudah
tertidur di mobil kempes.

Sesampainya aku dimobil aku membangunkan anak dan istriku.


Aku,”Hey bangun, ini ayah bawa makanan”.
Istriku terbangun dan berkata,”Ayah dari mana saja si dari tadi ?”.
Aku,”Ayah dari pasar, beli makanan”.
Istriku,”Emang ada pasar di tengah kebun seperti ini”, merasa tidak percaya.
Aku,”Ada kira-kira 400 meter dari sini”.
Istriku terdiam dengan sedikit tidak percaya.
Aku,”Udah enggak usah dipikirin, sekarang mending mama makan bareng-bareng”.

Aku dan anakku pun mengambil bungkusan pecel tersebut, sementara istriku masih tidak
percaya ada sebuah pasar di tempat seperti ini. Aku pun menyuruhnya untuk segera mengambil
bungkusan pecel tersebut. Dan akhirnya dia pun mengambilnya.

Kami pun mulai melepas karet yang terikat dalam bungusan peccel tersebut, dan kami pun
membukanya. Setelah kami membuka bungkusan pecel kami dikagetkan oleh isi bungkusan
pecel tersebut, pasalnya karena isi bungkusan tersebut bukan pecel lagi tetapi belatung,
kalajengking, dan ular. Kami pun langsung membuang bungkusan tersebut keluar.

Sementara itu aku mengecek gorangan dan air mineral yang aku beli di pasar tersebut.
ternyata gorengan yang aku beli pun berubah menjadi ulat dan kalajengking, sementara airnya
berubah warna menjadi sedikit kekuningan dan berbau seperti bau kencing manusia. Aku pun
langsung membuangnya.

Di tengah ketegangan kami, pagi pun menjelang, sementara aku masih tidak habis pikir
tentang kejadian tadi malam. Aku pun memutuskan untuk mendatangi pasar tersebut dengan
ditemani istri dan anakku. Setelah aku sampai di lokasi tersebut yang ku lihat hanya sebuah
makan yang tadi malam ku jumpai.

Sementara itu aku tidak melihat satu pun tenda-tenda dan lampu yang di gunakan para
pedagang di pasar tadi malam. Aku pun berkata,”Berarti ayah dikerjain setan dong bu”. Kepada
istriku.
Istriku,”Ayah si malam-malam keluyuran dipinggir kuburan kayak gitu”.

--- oOo ---


Terkejut ya? Ya, siapa sangka ceritanya seperti itu, tapi cukup menarik juga bukan? Iya dong,
disini memang banyak sekali kisah-kisah singkat yang diangkat dari inspirasi kejadian sehari-hari
di dunia nyata. Nah, kalau untuk kisah di atas tidak jelas apakah dari kejadian nyata atau hanya
imajinasi si penulis saja.

Lalu adakah hikmah yang bisa kita petik dari kejadian yang ada dalam cerita tersebut, apa
pesan moral yang ingin disampaikan penulis? Untuk mengetahui lebih jauh mengenai karya
tersebut tentu akan lebih baik jika dilakukan analisa cerpen lebih dulu. Berbicara mengenai
analisa, berikut sudah disiapkan sedikit untuk anda.

Analisis Cerpen Si Penjaga Kubur


Analisis Unsur Intrinsik Cerpen

A. Tema
Apakah tema dalam cerpen di atas? Kalau berbicara mengenai tema maka bisa dilihat
bahwa cerita cerpen di atas menggunakan tema horor, petualangan, dimana para tokoh dalam
cerita di atas mengalami kejadian mistis ketika mengadakan perjalanan ke lokasi liburan.
Adanya tema ini dapat dilihat dari urutan kejadian yang digambarkan. Suasana horor dapat
dirasakan dari awal sampai akhir kisah.

B. Tokoh dan Penokohan


Dalam cerpen di atas ada tiga tokoh sentral yang diperankan yaitu tokoh aku, istri dan pak
tua. Tokoh aku berperan sebagai tokoh kunci atau tokoh utama dalam cerita di atas. Tokoh aku
merupakan tokoh protagonis yang memiliki sifat bertanggung jawab dan tidak mudah panik.
Hal itu bisa dilihat dari bagaimana cara dia menangani dan menghadapi masalah yang terjadi.

Tokoh kedua adalah pak tua yang merupakan tokoh antagonis yang terlibat konflik
langsung dengan tokoh utama. Pak tua inilah yang menghidupkan sebuah konflik dalam cerita
cerpen di atas. Sedangkan sang istri menjadi tokoh penengah yang perannya kurang begitu
sentral.

Dalam menggambarkan penokohan sifat atau watak tokoh di atas disampaikan oleh
penulis dengan cara dramatik yaitu penokohan yang disampaikan dengan tersirat melalui
kehidupan atau tingkah laku si tokoh dalam cerita tersebut.

C. Alur (Plot)
Kita tahu bahwa alur adalah urutan atau jalannya cerita di dalam cerpen yang disampaikan
oleh penulis. Dalam cerpen ini penulis menggunakan alur maju. Penulis menceritakan jalan
cerita secara urut dari awal mereka berangkat liburan, melintasi daerah yang tidak dikenal,
mengalami pecah ban dan puncak masalahnya menghadapi kejadian mistis. Hingga akhirnya
masalah terselesaikan, penulis kemudian memberikan sentuhan akhir cerita yang berakhir
cukup bahagia.

D. Setting (Latar)
Ada tiga setting yang bisa dilihat dalam karya di atas yaitu tempat, waktu dan suasana. Latar
tempat yang diambil dalam cerpen ini adalah di tengah perkebunan jauh dari pemukiman, latar
waktu yaitu malam hari sampai dini hari (malam hari sekitar jam 03:00 dini hari) dengan latar
suasana yang menegangkan dan menakutkan.

E. Sudut pandang pengarang (Point of view)


Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang pada cerita ini adalah sudut pandang orang
pertama tunggal. Penulis dalam cerpen berjudul “penjaga kubur” di atas menempatkan dirinya
sebagai orang pertama dalam cerita tersebut yaitu tokoh “aku”.

F. Amanat (Moral value)


Amanat yang bisa diambil dari cerpen di atas adalah bahwa dalam keadaan apapun
sebaiknya kita harus selalu berhati-hati, apalagi dalam sebuah perjalanan dan didaerah atau
tempat yang tdiak dikenal.

Ketika mengalami masalah di malam hari apalagi dalam perjalanan hendaknya tidak
gampang percaya pada orang asing. Kita juga sebaiknya mempelajari daerah sekitar dengan
lebih baik agar tidak timbul masalah.

Demikianlah sedikit analisa untuk karya cerpen kali ini. Semoga saja cerpen dan analisisnya
yang sudah dibagikan di atas bisa bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkan. Semoga
cerita di atas bisa menjadi hiburan sekaligus menjadi bahan belajar bagi pembaca. Mari
tinggalkan cerpen di atas dan kita lanjut saja ke beberapa cerpen lain dibagian bawah.

Anda mungkin juga menyukai