Disusun oleh:
Rafi Febriant Akbar (2111216032)
Nadira Andalibtha (2111237032)
Muhammad Alfath Putra Adrieza (2111196032)
Badra Andhipani Jagat (2111173032)
YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2022
Bab I
Desain Program
A. Pendahuluan
B. Dasar Pemikiran
Ide cerita ini berangkat dari keresahan penulis tentang kehidupan di masa SMA.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa masa SMA adalah proses yang begitu panjang menuju
pendewasaan. Akan banyak pergulatan batin, masalah percintaan, dan juga pilihan-pilihan yang
menentukan masa depan seseorang. Dalam cerita ini, Nando selaku karakter utama akan
mengalami banyak permasalahan yang dekat dengan keseharian anak-anak SMA. Dengan
pengemasan cerita yang sudah kita sering temui dimasa sekarang (genre superhero) kami
berusaha untuk membawakannya dengan cara baru. Maka dari itu, kami berharap bahwa tidak
semua orang yang memiliki kekuatan super dapat melalui problematika remaja dengan mudah.
C. Nama Program
D. Format Program
Skenario “Blackcoro” dibuat dalam format series yang ditunjukan untuk platform
streaming, dengan durasi sepanjang 6 menit per episodenya dan ditujukan untuk target audiens
17 tahun ke atas.
E. Tema Cerita
Cerita ini akan mengangkat tema diskriminasi, coming of age dan keluarga. Dalam
kehidupan pendewasaan seorang remaja akan banyak hal-hal yang berubah secara drastis
termasuk dari segi sosial. Itu mengapa dalam cerita ini akan banyak mengandung unsur
kekeluargaan, percintaan, dan juga relasi satu sama lain. Dengan ini, penulis berusaha untuk
membawa genre superhero kearah yang lebih realistis dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
F. Premis
Nando dan kekuatan supernya harus menghadapi masalah romansa remaja diri-
nya alami.
G. Penulis
Setelah mendapatkan kekuatan super kecoa dari pencetus nama Blackcoro, Nando
harus menghidupi masa – masa SMA dengan hati-hati. Nando merupakan anak pemalu pada
biasanya dan hanya memiliki satu tujuan yaitu mengejar wanita idamannya. Sayangnya, semua
itu gagal demi menjaga citra blackcoronya tetap terahasiakan. Nando harus menjalankan
kehidupan membosankannya dan dipenuhi oleh ejekan dari teman – teman satu angkatannya.
Hingga suatu saat iya bertemu wanita misterius bernama Diri-nya, yang Ia pernah temui dalam
mimpinya. Nando akhirnya perlahan berteman dengan Diri-nya / Sofia Ment guna mendapatkan
hati diri-nya. Hingga akhirnya Sofia bercerita tentang ayahnya. Nando berencana untuk
membantu Sofia agar kembali dekat dengan Ayahnya kembali. Namun, dalam prosenya Ia
menemukan rahasia baru tentang Sofia dan juga kekuatan supernya.
BAB II
Penokohan/Karakter
Fisiologis
Seorang pria berumur 17 tahun, tidak terlalu tinggi, sedikit gemuk, dan cara jalan
yang unik. Memiliki rambut yang acak-acakan dan kerap kali tidak memikirkan apa yang dia
kenakan. Nando selalu memberikan ekspresi yang berlebihan terhadap apapun yang ia temui.
Sosiologis
Nando hanya memiliki satu teman yaitu Ananta dan cenderung susah untuk berbicara
dengan wanita. Disebabkan oleh lingkungan sekolah yang dipenuhi hanya pria.
Psikologis
Nando cenderung mudah marah, pemalu, dan hanya fokus dengan dunianya sendiri.
Memiliki kekuatan bisa mengendalikan kecoak-kecoak yang ada di sekitarnya
B. Sofia Ment/Diri-nya (Deutragonis)
Fisiologis
Seorang wanita berumur 17 tahun, memiliki postur pendek, berambut hitam
pendek, dan postur tubuh yang tegap. Pakaian yang digunakan Sofia seringkali menandakan
kondisi emosi dan perasaannya.
Sosiologis
Tidak memiliki teman dan sedang mengalami depresi berat
Psikologis
Tidak bisa diajak berbicara dan terkadang meledak-ledak ketika merespon teman
bicaranya.
C. Manifesto/Bapak Sofia (Antagonis)
Fisiologis
Seorang pria berumur 2000 tahun (fisiknya 40 tahun). Memiliki postur tubuh yang
tegap, rambut yang panjang, dan wajah yang kelam. Selalu menggunakan pakaian bernuansa
ungu.
Sosiologis
Memiliki hubungan yang tidak baik dengan Sofia (anaknya) dan sering kali
mengutuk orang-orang yang sering mengganggunya.
Psikologis
Jarang berbicara dan seringkali menggunakan bahasa-bahasa yang manipulatif untuk
menggiring opini lawan bicaranya. Berambisi kuat dan selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Memiliki
kekuatan apa yang ia pikirkan akan menjadi kenyataan sesuai manifestasinya
D. Ananta (Tritagonis)
Fisiologis
Sosok remaja berusia 17 tahun, berkulit putih, tinggi 170 cm, memiliki postur
yang tegap, berambut hitam pendek, memiliki wajah yang rupawan, memiliki tubuh yang atletis.
Sosiologis
Ananta merupakn seorang remaja SMA, yang menjadi satu-satunya teman yang
dimiliki Nando di kelas.
Psikologis
Seorang remaja gay yang periang, mudah bergaul, dan banyak bicara. Merupakan
sosok yang sangat perhatian dan setia pada teman-temannya.
E. Ibu (Tritagonis)
Fisiologis
Seorang wanita berumur 30 tahun dengan postur badan yang ramping ideal dan badannya
tinggi. Rambutnya panjang dan hitam matanya coklat keemasan.
Sosiologis
Memiliki sifat yang penyayang dan perhatian kepada anaknya.
Psikologis
Memiliki sifat seperti ibu rumah tangga pada umumnya. Peduli dan sayang terhadap
anaknya. Terkadang juga bisa galak dan tegas kepada anaknya sebagai cara mendidiknya. mempunyai
sifat yang tegas dan pendirian yang kuat. Memiliki sifat pemberani dan adrenalin yang tinggi. Rela
mempertaruhkan apapun demi menyelamatkan keluarganya
(Printed with the demonstration version of Fade In)
Bab 3
Setting Cerita
1. Kamar Nando
Kamar Nando, menjadi sumber tempat dari segala pemikiran aneh dan mimpi
Nando. Kerap kali gambarkan sebagai tempat yang berantakan dan kumuh demi
menggambarkan pemikiran Nando yang tak bisa terfokus dan keterkaitannya dengan rumah
kecoa.
4. Jalanan
Menjadi tempat balapan antara Ibu, Nando, Manifesto, dan Blackcoro asli
5. Stasiun Kereta
Menjadi titik pertemuan utama antara Nando dan juga Sofia Ment/Diri-nya.
6. Rumah Sofia
Dipenuhi kegelapan dan situasi mencekam, menandakan sesuatu yang aneh
dan tidak mengenakan.
(Printed with the demonstration version of Fade In)
BAB 4
TREATMENT
1. Treatment Episode 1
Sequence 1
Diawali dengan Nando yang berada di sebuah kelas. Sinar matahari menembus
celah tirai jendela kelas dengan elok. Suasananya begitu tenang, hanya ada Nando,
dan bunga-bunga gladiol biru di dalam sebuah vas, tertata rapi di atas tiap-tiap meja
di kelas. Tak lama kemudian Nando menemukan sosok perempuan di sudut kelas
dekat papan tulis. Perempuan itu memiliki tubuh yang mungil, berambut hitam
pendek, dari belakang. Nando menghampiri sosok perempuan tersebut atas dasar
rasa penasaran. Namun, semakin dekat Nando dengan sosok perempuan itu, semakin
pudar ia dari pandangannya. Nando mencoba meraih sosok perempuan itu, namun
tidak berhasil. Nando termenung sambil memikirkan sosok yang baru saja secara
misterius hadir dan menghilang dalam kejadian absurd yang baru saja terjadi.
Akhirnya Nando terbangun dari tidurnya.
Sequence 2
Nando terbangun, merasa pusing, mencoba memproses apa saja yang baru saja
terjadi dalam mimpinya. Kemudian Nando menonjok tembok kamarnya hingga
menimbulkan retak karena rasa kesal akan konflik batin dalam dirinya. Ia merasa
haus akan jawaban, akan sosok yang ia sebut-sebut sebagai “diri-nya”, sosok yang
baru saja hadir dalam mimpinya. Tak lama kemudian, muncul sekelompok kecoa
dari celah retakan tembok tersebut, lalu terbang kearah Nando. Nando dapat
mengendalikan pergerakan kecoa-kecoa tersebut, menggiringnya untuk masuk
kembali dalam celah retakan tembok. Tak lama, Nando menelfon Ananta, teman
satu-satunya yang ia miliki, mengajaknya untuk berangkat sekolah bersama. Nando
berangkat dengan rambut dan seragam putih abu-abu yang dimasukan secara asal.
Nando menghampiri Ananta yang telah menunggu di sebuah gang, dengan cara
jalannya yang sangat unik. Nando menceritakan apa saja yang baru terjadi dalam
(Printed with the demonstration version of Fade In)
Ketika tiba di sekolah Nando berusaha bertahan dengan segala kemaluan dalam
dirinya. Tidak selang beberapa lama seketika Ananta menyolek Nando dan
memberitahu sesuatu. Ananta berkata bahwa hari ini ada ulangan kimia dadakan,
mata pelajaran ini dibenci oleh Nando. Nando kaget bukan main dan memilih untuk
tidur di kelas.
2. Treatment Episode 2
22 Agustus 2007, Nando bersama kecoa peliharaannya yang bernama Coro dan juga
ibunya sedang makan bakso di trotoar jalanan. Di tengah ketenangannya tiba-tiba
terdengar ledakan sonar berdengung seakan membelah langit. Diatas sana ada Superhero
bernama Blackcoro sedang melawan musuhnya yang bernama Manifesto. Nando, Coro,
dan ibunya bergegas menjauh dari arena pertempuran menaiki mobilnya. Ditengah
perjalanan, Manifesto jatuh didepan mobilnya dan ibu terpaksa mengerem mobilnya dan
hampir membuat Nando terlempar.
Sequence 2
Nando pun diselamatkan blackcoro dan Blackcoro menandai Nando sebagai penerusnya
dengan mewariskan kekuatannya kepada Coro, kecoa peliharaan Nando. 22 Agustus 2015,
malam hari Nando sedang mengerjakan tugas ospek untuk besok. Waktu sudah sangat
larut Nando pun sudah tidak fokus mengerjakan. Ibu pun memberi Nando semangkuk
indomie dan segelas kopi agar Nando tetap terjaga. Sebelum makan indomie Nando pergi
ke toilet dan tanpa sadar, Coro berjalan keluar kandangnya dan masuk ke dalam mangkuk
mienya. Tanpa sadar Nando memakan mienya dan meneguk sampai tak tersisa.
Sequence 3
Besoknya ia demam tinggi dan saat ingin pergi ke rumah sakit, ia ingin membawa
peliharaannya namun tak ada. Saat melihat jejaknya ternyata Coro berjalan kearah
(Printed with the demonstration version of Fade In)
mangkuk mie yang ia santap kemarin. Nando pun dibawa ke rumah sakit dan dirawat.
Nando sangat takut suntikan karena itu saat ingin disuntik ia berteriak, teriakannya
menyebabkan kaca disekitar pecah dan lampu berkedap-kedip. Dari stulah ia tersadar
bahwa ia menjadi penerus dar Blackcoro.
3. Treatment Episode 3
Sequence 1
Berawal dari Ananta yang mengajak Nando ke sekolah perempuan yang kebetulan
terdapat event di sana setelah ulangan kimia yang gagal. Nando yang sudah memesan
ojol segera membatalkannya. Tanpa basa-basi mereka segera pergi menuju sekolah
tersebut dengan supir milik Ananta. Tiba-tiba muncul 5 kecoa di bawah kaki Ananta.
Nando segera mengumpulkan 5 kecoa tersebut dan pura-pura membuangnya keluar.
Sequence 2
Sampailah mereka di sekolah perempuan tersebut. Mencium bau tidak enak, Nando
mengeluhkan bau badannya sebelum akhirnya Ananta secara spontan mengeluarkan
parfum gucci-nya dari saku mobil. Nando merebut parfum tersebut dan memakainya.
Di dalam event, Nando menemukan banyak perempuan cantik dari semua sisinya.
Akhirnya, Nando bertemu dengan orang yang ia suka, yakni Anastasia. Namun, ketika
ia datang ke sana, seseorang datang dan menantangnya. Ia berdebat dengan orang itu
dan kemudian keduanya saling terpacu oleh amarah. Mereka berdua akhirnya
bertengkar di koridor sekolah tersebut dan dilihat oleh puluhan orang di sana. Anastasia
kemudian menegur Bastian, orang yang bertengkar dengan Nando. Mereka
memperdebatkan tentang Nando dan Bastian sebelum akhirnya Anastasia mengkhianati
Nando dengan tidak mengakuinya sebagai teman dekat. 5 kecoa Nando dengan tiba-tiba
terbang ke wajah Bastian dan Nando memenangkan perkelahian. Anastasia lalu
menghampiri Nando, namun untuk mengucapkan selamat tinggal. Sementara Nando
yang awalnya ingin mengutarakan perasaannya, tidak jadi melakukanny
Sequence 3
Nando merasa hatinya hancur dan memutuskan untuk pulang dengan kereta hari itu. Di
dalam kereta Nando bertemu sesosok wanita yang Ia temukan dalam mimpinya, Diri-
nya. Perlahan menghampiri dan mengajak bicara. Namun diri-nya tak
mengindahkannya. Seketika Nando menyebut nama sang gadis, dan gadis itu pun
menonjok kelamin Nando. Mereka pun berkelahi hingga akhirnya turun di salah satu
(Printed with the demonstration version of Fade In)
4. Treatment Episode 4
“Dewa Kecoa”
Sequence 1
Cerita dimulai di sebuah stasiun kereta. Ketika Dirinya sedang pergi ke toilet di sana.
Dirinya kemudian terkejut saat melihat seekor kecoa di dalam toilet. Karena takut,
Dirinya pun berteriak. Nando yang kebetulan sedang berada di dekat sana langsung
bergegas menghampiri Dirinya. Melihat kecoa-kecoa di dalam toilet itu, Nando pun,
dengan kekuatannya, meminta pada Dewa Kecoa untuk mengusir pasukan-pasukannya.
Sequence 2
Dewa Kecoa atau kecoa utama tidak begitu saja menerima permintaan Nando. Mereka
pun berdebat beberapa saat sampai akhirnya Nando mampu meyakinkan Dewa Kecoa
untuk mengusir pasukannya. Setelah berhasil mengusir semua kecoa di sana, Dirinya
mengucapkan terima kasih dan hendak mentraktir Nando makan.
Sequence 3
Nando dan Dirinya makan bersama. Mereka mengobrol panjang lebar, bercerita tentang
diri mereka masing-masing. Namun, ketika topik pembicaraan mengarah pada topik
keluarga, Nando mengatakan bahwa dia tidak terlalu menyukai ayahnya. Nando juga
tidak ingin hal yang sama terjadi pada Dirinya. Nando pun meminta Dirinya untuk
bertemu dengan ayah Dirinya jika suatu saat ia mengajaknya.
5. Treatment Episode 5
“Tipu muslihat, Manifestasi Sesaat”
Sequence 1
Diri-nya menelfon Nando pagi – pagi buta meminta untuk segera bertemu. Nando pun
segera berangkat menemui Diri-nya di stasiun. Diri-nya bercerita bahwa bapaknya
meminta untuk segera bertemu. Namun Nando melihat wajah ketakutan dari diri-nya dan
(Printed with the demonstration version of Fade In)
BLACKCORO
EPISODE 1 :Introduksi Klasik Kisah Remaja
Contact
Bian (081287177616)
(Printed with the demonstration version of Fade In)
ANANTA
(mengulurkan tangan
mengajak tos)
Aseek, ada Fernando Baskoro akhirnya
datang juga. Kusut banget lo pagi-
pagi.
NANDO
(membalas ajakan tos
Anata)
Biasa lah nta, ga nyenyak tidur gue.
ANANTA
Wih kenapa tuh kalo boleh tau?
Biasanya sih cowo kalo tidurnya ga
nyenyak pasti gara-gara wanita.
NANDO
Bacot. Lo lupa sekolah kita isinya
batang semua?
ANANTA
Ya siapa tau tidur lo ga nyenyak
gara-gara mikirin guru kimia kita
tercintah.
NANDO
Anjir, ngapain gue mikirin nyokap lu
malem-malem?
ANANTA
(Anata tertawa)
Tai, nyokap gue. Terus kenapa lo ga
nyenyak tidurnya? Lo mules doang kali
makanya gelisah.
NANDO
Kalo gue cuma mau berak ngapain gue
cerita ke lu, tolol?
ANANTA
Ya, siapa tau kan? Lo mau cerita ke
siapa lagi kalo ga ke gue?
Mereka berhenti di pinggir jalan untuk menunggu angkutan
umum. Di samping mereka, beberapa anak dari sekolah lain
juga ikut berhenti untuk menunggu. Kebanyakan perempuan.
Nando dan Ananta berdiri bersisian sambil sesekali melirik
ke arah mereka.
NANDO
Gue capek nta ketemu batang mulu.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 4.
ANANTA
Gue mah engga.
NANDO
Ya lo mah kan beda nta. Maksud gue
badan lo kan tinggi, putih, ganteng,
keker juga. Lo ngajak mereka ngobrol
juga pada betah.
ANANTA
(tersenyum)
Mau gue kenalin ga ke mereka?
NANDO
Enggak lah, ngapain anjir? Lo juga
emang demen sama selain batang?
ANANTA
Heee, tai lu.
(Tertawa)
Angkutan umum yang ditunggu pun datang. Murid-murid lain
masuk lebih dulu diikuti oleh Nando dan Ananta yang masuk
paling akhir.
CUT TO:
ANANTA
Anjir, jangan gitu juga lah. Lo ga
mikir setelahnya apa? Iya lo bisa
ngelempar kecoa peliharaan lo ke muka
mereka. Tapi kalo abis itu kecoanya
terbang-terbangan gimana? Gue juga
takut, tai.
NANDO
(menepuk bahu Ananta)
Lo selow aja, gue bisa ngendaliin
mereka biar ga ke arah lu.
ANANTA
Tai, ngendaliin. Emangnya lo
Blackcoro?
Tiba-tiba seorang murid berlari masuk ke kelas dan
mengumumkan sesuatu. Pengumuman bahwa mata pelajaran pertama
yaitu Kimia akan mengadakan ulangan dadakan.
Sontak seisi kelas menjadi panik dan mulai membuka buku
pelajaran Kimia.
Nando tampak kesal mendengar kabar itu.
ANANTA (cont'd)
(menyoleh lengan
Nando)
Salah kita ngomongin si cantik tadi.
NANDO
elo sih tolol.
Nando menyandarkan punggungnya dan mendongak. Berusaha
mengingat-ingat sesuatu.
NANDO (cont'd)
Nta, lo tau ga kenapa gue ga nyenyak
tidur semalem?
ANANTA
(mengeluarkan buku
Kimia)
Bukan gara-gara berak?
NANDO
Gue mimpi ketemu cewe.
INTERCUT TO:
(Printed with the demonstration version of Fade In) 7.
NANDO (cont'd)
(tersenyum)
Kalo gue beneran bisa ngendaliin
kecoa gimana?
CUT TO:
Credits. End.
NIM : 2111237032
Menyadari bahwa ia salah memasuinki toilet, Nando kemudian keluar dan mencari toilet guru.
FADE IN:
(Printed with the demonstration version of Fade In)
ANANTA
Ndo, hari ini ke SMA tetangga gak?
NANDO
Gila lu, itu sekolah kan cewek
semua?
ANANTA
Mumpung lagi ada event di sana,
lagian emang lu kaga mau ketemuan
sama Anastasia?
NANDO
(semangat)
Ayok, Gas!
Ananta tersenyum.
ANANTA
(heran)
Lah, norak banget lu ndo.
Nando heran.
ANANTA
ARGHHH!
Supir Ananta terkejut dan mobil yang hampir dikendarai
mereka hampir menabrak sesuatu.
ANANTA
(marah)
Bangsatlah!
Nando tertawa.
SUPIR ANANTA
Mas, ini sudah sampai.
NANDO
(melirik Ananta)
Bangsat, rame banget!
NANDO
Ini ada acara apaan woi, kok rame?
ANANTA
Lomba antar sekolah
(Printed with the demonstration version of Fade In)
NANDO
(terkejut)
Hah?! Lomba antar sekolah?!
NANDO
Kenapa lu ga ngomong bakal serame
ini anjir?
ANANTA
Yaelah, cuman acara gini doang!
NANDO
Taiii, gua lupa pakai parfum!
NANDO
(kesakitan)
ARGHHH!!!
NANDO
Eh, goblok! Gua masih kebakar ini!
ANANTA
(Printed with the demonstration version of Fade In)
PARA SISWI
AAAAA!
NANDO
Anjir, akhirnya..
NANDO
Nta, temenin gua ke sana. Itu si
Anastasia cabut ke sana.
NANDO
Tasia, Anastasia!
NANDO
Gila, dia ngehindarin gua?
NANDO
(terkejut)
Eh maaf-maaf!
BASTIAN
Woi, mata tuh dipake dong!
NANDO
Sorry, gua ga sengaja.
BASTIAN
Oh, lo si Coro itu ya?! Junior
dekil dari sekolah homo itu kan?!
NANDO
(kesal)
(Printed with the demonstration version of Fade In)
ANASTASIA
Bastian!
ANASTASIA
Kamu kenapa sih?
BASTIAN
Si cupu ini nabrak gua!
NANDO
Apaan orang dia yang nabrak gua!
BASTIAN
Lu berani ya ngomong kaya gitu ke
cewe gua? Lu kira lu siapa,
anjing?!
NANDO
Gua temen deketnya Anastasia!
BASTIAN
Emang bener, Sya?
BASTIAN
Sya?
ANASTASIA
Bukan.
NANDO
Mending lu turunin tangan lu
sekarag sebelum sesuatu yang ga
enak kejadian.
BASTIAN
Jagoan lu?
BASTIAN
ARGHHHHHHHHHH IHHHH!!!
NANDO
Sya-
ANASTASIA
Gua ke atas dulu ya.
8. INT.STASIUN - SIANG
BLACKCORO
EPISODE 4 : DEWA KECOA
Written by
Draft #1 27/04/2022
Contact
BIAN (081287177616)
(Printed with the demonstration version of Fade In)
KELAS : B
NIM : 2111216032
Cut to black.
CUT TO:
DIRINYA
Denger, gue ga kenal lo. Lo juga ga
kenal gue. Kita ga pernah ketemu.
Kalo lo masih ngejar gue, mampus lo.
Dirinya langsung berbalik dan berlari meninggalkan Nando
yang masih kesakitan.
NANDO
Bentar, woi!. Duh, anjing.
Nando berusaha bangun. Masih sambil memegangi
selangkangannya. Mencoba mengejar dirinya.
CUT TO:
DIRINYA
(bergumam)
Dia kenal gue. Engga. Cuma kebetulan.
Pasti cuma kebetulan.
CUT TO:
NANDO
(terkejut)
Bangsat, apaan nih!
(Printed with the demonstration version of Fade In) 4.
NANDO (cont'd)
(tersenyum)
Ketemu, lu, bangsat.
Nando langsung berlari ke suatu arah. Menuruni tangga dan
berbelok di sebuah koridor sepi yang mengarah ke kamar mandi
umum.
CUT TO:
NANDO (cont'd)
Bentar, woi!
(Printed with the demonstration version of Fade In) 5.
DIRINYA
Tolongin gue tolol!
NANDO
Tenang-tenang, mereka ga bisa gigit.
Dirinya tidak membalas perkataan Nando dan malah berlari ke
arahnya.
NANDO (V.O.)
Pergi-pergi! Masuk lagi ke got!
Dirinya membungkuk dan menempelkan kepalanya di tubuh Nando.
Namun kecoa-kecoa itu tidak pergi. Sekarang berhamburan
mengitari mereka berdua.
CUT TO:
DIRINYA
Lo mau makan apa?
NANDO
Lo duluan aja yang pesen.
DIRINYA
Samain aja. Kalo lo yang milih
sendiri lama.
NANDO
Loh tapi--
DIRINYA
Gue emang bilang mau traktir lo
sebagai ucapan terima kasih. Tapi
bukan berarti kita udah jadi temen.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 6.
DIRINYA (cont'd)
Kenapa lo ngejar gue tadi?
NANDO
Eee, gue-kaya-pernah-liat-lo-
sebelumnya.
DIRINYA
Klasik. Gue kira karna apa.
NANDO
Di mimpi.
DIRINYA
(terdiam sesaat
sambil menatap Nando)
Mimpi?
NANDO
Iya gue mimpi ngeliat lu di kelas.
Trus waktu gue samperin, tiba-tiba lo
ngilang gitu aja.
DIRINYA
Trus cuma gara-gara itu lo ngejar
gue?
NANDO
Iya, eee, itu, kan--
DIRINYA
Terus lo tau nama gue dari mana? Lo
tau apa tentang gue?
DIRINYA (cont'd)
Bokap gue. Sorry, sebentar.
CUT TO:
DEWA KECOA
Kenapa kamu menghalangiku?
NANDO
Siapa, lo siapa, bangsat?
Terdengar gemuruh keras dan seluruh tempat itu pun bergetar.
DEWA KECOA
Kamu tidak bisa menggunakan kekuatan
di sini, Nando. Tidak juga untuk
keuntungan pribadi.
NANDO
Apa! Kekuatan apa? Jangan bilang lo
Blackcoro dalam diri gue?
NANDO
Salah? Gue cuma nyoba nyelamatin
orang. Apa tugas Dewa emang
ngegangguin manusia ga berdaya kaya
gitu?
DEWA KECOA
Semua tindakan menghasilkan akibat,
Nando.
NANDO
Terus kenapa? Apa akibatnya kalo gue
nyelamatin seseorang?
CUT TO:
DIRINYA
Bokap gue aneh.
NANDO
Aneh kenapa?
DIRINYA
Aneh aja, tiba-tiba nyeritain ga
jelas.
NANDO
Bokap gue ga pernah cerita ga jelas
sih.
DIRINYA
Gue ga suka cerita-ceritanya.
NANDO
Sorry kalo gue kelewatan. Tapi
menurut gue, selagi bokap lo masih
suka ngobrol--
DIRINYA
Lo mau ngomong sama dia?
NANDO
Eh
(tampak berpikir)
DIRINYA
Lo bilang lo ngeliat gue di mimpi
kan?
CUT TO:
DIRINYA
Lo kenapa bego?
NANDO
Hah, kenapa gue?
Dirinya menutup wajahnya dan berusaha mengatur napas.
DIRINYA
Makasih, ya.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 9.
NANDO
Eh, iya, ga masalah.
Dirinya menjulurkan tangan.
DIRINYA
Sorry yang tadi. Ayo kenalan lagi.
NANDO
(menjabat tangan
Dirinya)
Iya gapapa, gue nando.
DIRINYA
(terdiam sambil
menatap tangan
Nando.)
Sofia. Sofia Ment.
CUT TO:
SOFIA
Nan, lo tau bokap gue tadi cerita
apa?
Cut to black.
(Printed with the demonstration version of Fade In)
credits.End.
(Printed with the demonstration version of Fade In)
BLACKCORO EPISODE
5
TREATMENT SCENE
Sambil menyantap makanan, Nando mengobrol bersama ayah dan ibu Sofia.
Mereka membicarakan tentang sekolah dan cita-cita Nando, lalu berlanjut
ke Andre yang pernah mengalami kecelakaan. Topik itu membuat Andre marah
dan meninggalkan meja makan. Lalu mereka membahas tentang keturunan.
Nando yang mulai merasa tidak nyaman, namun memaksakan diri untuk
tertawa sehingga membuatnya terbatuk. Nando lalu menanyakan arah kamar
mandi dan bergegas ke sana.
Setelah dari toilet, Nando hendak berjalan kembali ke meja makan, namun
tiba-tiba lampu rumah mendadak padam. Nando yang kesulitan melihat karna
gelap berjalan perlahan sampai ia menemukan sebuah pintu misterius. Saat
mencoba membukanya, sebuah kilau cahaya merah muncul dari bawah kakinya.
Nando pun reflek menutup pintu itu dan menarik napas panjang. Ia
langsung memutuskan akan segera pergi dari sana.
Nando kembali ke ruang makan dan nampak kosong. Hanya ada ayah Sofia
di sana dan Ibunya yang sedang membuatkan teh untuk Nando. Nando
yang sebenernya sudah ingin pulang terpaksa duduk kembali dan
mengobrol dengan ayah dan ibu Sofia. topik pembicaraan mereka
kembali membuat Nando terpojok.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 2.
Kedua orang tua sofia mendesak Nando untuk terus bersama sofia dan
memberi mereka keturunan. Kemudian Nando yang mengatakan bahwa dia
harus segera pulang. Ibu Sofia pun memanggil Sofia untuk mengantar
Nando ke depan.
Nando dan Sofia berdiri di depan pagar sambil menunggu gojek. Saat gojek
tiba, Nando pun naik dan mengucapkan salam ke Sofia. Ia berjalan pergi
bersama gojek, namun perasaan takutnya justru semakin terasa.
DING DONG!
BRIGITTA
Hai
NANDO
Udah pada di dalam?
SOFIA NANDO
Oh mereka udah siap daritadi. eh..
BRIGITTA
Iya?
(Printed with the demonstration version of Fade In) 3.
NANDO
gw Nando.
SOFIA
Brigitta.- yuk masuk.
Brigitta membukan pintu rumah untuk Nando. Tepat setelah membuka pintu,
Nando tidak sengaja menyenggol dan melihat sebuah mobil mainan pullback
yang berada di lantai. Dirinya melihat mainan tersebut, kemudian
berlutut untuk mencobanya. Perlahan dia menarik mobil mainan
tersebut...namun, mobil tersebut tidak bergerak. Nando berdiri
kembali..bingung.
SOFIA (cont'd)
Nando, makasih ya udah mau dateng, gua
tau ini agak awkward dan kita baru banget
kenal, tapi makasih banyak udah mau
bantuin gua.
SOFIA (cont'd)
Shalom.
IBU (cont'd)
Ayo sini tante taro-in tasnya, yuk
duduk-duduk.
NANDO
Hehe iya makasih tante.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 4.
IBU BAPAK
Pah itu pada suruh makan Ayo, ini kok diliatin aja..
dong, keburu dingin. makan makan ayok.
IBU
Tante udah masak khusus buat hari ini loh.
BAPAK
Oh iya! Yaampun. Iya iya, Semua ayo
berdoa..
BAPAK (cont'd)
......Mari kita bersatu dalam doa, berdoa
menurut kepercayaan masing masing.
Nando membuat tanda salib, Perlahan kamera semakin mendekati Nando. Namun,
dalam hitungan TIGA detik, bapak berkata Amin, menutup doa.
BAPAK (V.O)
Amin.
BAPAK
Ayo, ambil ambil.
BAPAK
nando. ya
NANDO
om?
BAPAK
Gimana, sekolahmu?
NANDO
Ya gitu lah om, oke oke aja.
BAPAK
Nilai? Aman?
NANDO
Aman sih om.
BAPAK
Bagoos
(Printed with the demonstration version of Fade In) 6.
SOFIA
Ih, dia pinter tau pah di kelas.
Peringkat satu lagi.
BAPAK
Serius nando?
NANDO
Iya om.
BAPAK
Hebat.
IBU
IBU (cont'd)
oiya kamu udah tau belum, mau kuliah
dimana?
NANDO
Kuliah? Masih mikir mikir sih tan, tapi
kemungkinan ngambil kedokteran.
BAPAK
Wadohh seriusan? samaan dong kita, tos
dulu sini tos!
NANDO
Jauh om. Hehe.
BAPAK
Ya kamu sini, tos-an dulu kita.
Nando terpaksa berdiri dan menuju bapak kemudian mereka tos- an. Bapak
menggenggam tangan Nando dan berbicara kepada keluarganya:
(Printed with the demonstration version of Fade In) 7.
BAPAK (cont'd)
Ini baru cowo yang peduli masa
depan... ya dre.
BAPAK (cont'd)
Silahkan duduk lagi nando. Bagos. Itu baru
cita-cita, om suka! Jadi pelajaran buat
kalian semua, jangan sampai jadi seniman, ga
ada masa depannya!
IBU
Eh- Kamu udah bisa bawa mobil?
NANDO
Udah bisa sih tan, tapi gapunya alias
gamampu.
IBU
Ih jaman sekarang tuh bahaya ya bawa mobil
di Jakarta. Kanan--kiri semua motor nyelap-
nyelip-nyelap-nyelip.
Tuh liat kakanya Sofia..-
ANDRE
Bu..please lah..
IBU
-gapapa lumayan biar dia tau. Jadi
tuh..dia, abis dari klub malem dia bawa
mobil. Dia ngebuut terus ngeeng.........
DUAR!. ....................... mobilnya
nabrak. Dia langsung buru-buru telfon
tante...
ANDRE
Bu...
IBU
... "Ibu, bu.. aku kecelakaan", awalnya
tante panik..puanik banget, tapi tante
sadar dia abis clubbing, udah gitu tante
selalu ingetin dia jangan ngebut, dia
malah ngebut.
Terus..
BAPAK
(dari pelan ke keras) dre,
dre,.. Andre!
BAPAK
Ya tapi gitu nando, dia udah gabisa punya
keturunan lagi, alias Mandul.
SOFIA
Pah mah, ga seharusnya deh kita
ngomongin itu di depan dia.
BAPAK
Loh ya gapapa toh nya, ini biar jadi bahan
refleksi bersama. Biar ga kejadian lagi.
SOFIA
Ya tapi kan...
Bapak memotong.
BAPAK
Inget loh nando, keturunan itu
penting. Masa depan,..inget.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 9.
BAPAK (cont'd)
sama jangan narkoba...ih serem tau.
NANDO
Iya om.
Nando merasa tabu. Semua perkataan yang dia dengar tak dapat diterimanya
secara utuh, dirinya menatap ke arah anya memberi isyarat bingung...
Sofia memotong.
SOFIA
Git udah kenal nando kan?
SOFIA (cont'd) Oh
udah-udah.
NANDO
Ini sodara mu ya nya, aku gapernah tau
kayaknya.
SOFIA
Bukan-bukan.. Ehem-ehem.- kenalin,
pacarnya Sofia
Brigitta berpura dan bercanda memeluk Sofia. Bapak dan Ibu seketika
tertawa mendengar lelucon Brigitta, layaknya dipaksa. Nando dengan
terpaksa ikut tertawa. Seketika tertawa-nya nando membuat dirinya batuk,
secara terus menurus. Dirinya berusaha berpura untuk menghindari
situasi.
NANDO
Uhuk, uhuk
IBU
Aduh tukan keselek kamu Nando.
NANDO
Toilet ada di mana ya tan..om?
(Printed with the demonstration version of Fade In) 10.
BAPAK
Oh ada tuh disitu, lurus aja..terus kiri.
Nah itu tuh.
NANDO
Oke om
DEM.
Dirinya berjalan perlahan dan melewati pintu, Sebuah pintu tua, pintu
terlarang. Pintu tersebut membangkitkan rasa penasaran Nando....
Nando segera berjalan menuruni tangga ke arah ruang makan. Dia melihat
sekitar. Ruang makan nampak kosong beberapa lilin sudah
dinyalakan.Bapak sedang melihat keluar ke arah kaca halaman belakang.
Nando berfikir sejenak, dan segera menuju ke meja makan untuk
mengambil tas-nya dan segera pulang.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 11.
Dari arah bawah kaki Nando, mobil yang pertama kali dia tarik di
dekat pintu berjalan menuju dirinya, seakan ada sesuatu yang akan
datang...
BAPAK
Udah berenti batuknya nando? Duduk dulu
tuh, si tante udah bikinin teh.
BAPAK (cont'd)
Om inget banget, dulu Sofia sama kakanya tuh
dulu akuur banget. Tapi makin kesini, boro-
boro ngobrol, ketemuan aja jarang. Haha, ya
gitulah nando. Kadang makin gede makin
ngeselin.
NANDO
Iya om.
IBU
Kamu rencana mau punya anak berapa?
Celetuk ibu. Nando kaget. Ibu memberi teh yang telah dirinya buat untuk
nando.
IBU (cont'd)
Nih.
NANDO
Eh kenapa tan?
IBU
Kamu rencana mau punya anak berapa?
NANDO
Waduh tante, baru juga SMA, belum
kepikiran lah sampe situ HEHE.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 12.
BAPAK
masa belom kepikiran, keturunan tuh penting
loh nando. Eh-- Tapi, kamu.., udah pernah?
NANDO
Udah...apa ya om?
BAPAK
Itu...
BAPAK (cont'd)
Lupakan lah.
BAPAK (cont'd)
(berteriak)
Nya, nya, tolong itu tadi si brigitta
ngantuk, kamu beres beres kamar kamu ya,
masih berantakan tuh!
SOFIA
Oke pak!
BAPAK
Oke nando, jadi gini. Kamu tau kan
kakaknya Sofia?
NANDO
Kecelakaan kan?
BAPAK
Iya bukan kecelakaannya..
NANDO
(berbisik)
Mandulnya kan om?
BAPAK
Persis. Om tuh, takut banget, gapunya
penerus dan generasi berikutnya.
(MORE)
(Printed with the demonstration version of Fade In) 13.
BAPAK (cont'd)
Ya itu, satu-satunya harapan cuma ada di
Sofia doang. Nah Om mau nanya, saat dulu
kamu nembak anya.., kamu bener-bener sayang
dia atau ga? Atau cuma karena sebatas "cari
pengalaman" aja?
NANDO
Ya bener-bener sayang lah om.
BAPAK
Kamu beneran paham konsep dan tujuan
pacaran kan?
NANDO
Paham om, haha.
BAPAK
Bagus, artinya kamu nanti gabakal putusin
Sofia kan? Soalnya om tau banget, kalau
pacaran di masa muda potensinya tuh
"gede" banget buat putus.
Nando bingung. Dirinya berusaha mencari jawaban yang logis dan aman.
Ibu merangkul Nando dan mengelus pundak belakangnya.
NANDO
Kalau itu, akan aku usahakan ya.. om.
BAPAK
Loh.., kok di usahakan? Kamu kan tadi bilang
udah paham konsep pacaran, pacaran tuh
artinya udah mengikat janji hingga menjadi
pasutri. Jadi sebenernya kamu siap gak sih?
NANDO
Ya tapikan om.
SOFIA (V.O.)
Pah ini kenapa lampunya belom nanya.
BAPAK
Lagi pemadaman berkala nya dari PLN. Sabar
aja ya.
Tensi memanas.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 14.
BAPAK (cont'd)
..Gimana?
NANDO
Eh..- Maaf om, aku gapaham. Kenapa harus
aku, kenapa gak minta cowok lain aja? Aku
bingung banget semua ini buat apa? Aku juga
belum siap akan semua pertanyaan dan topik
ini.
BAPAK
Justru saya yang harus balik nanya, buat
apa..kamu pacarin anak saya?
IBU
Kamu emang paling baik deh, tante suka.
Dari semua orang yang udah pernah anya
deketin, kamu kayaknya yang terbaik deh.
(Printed with the demonstration version of Fade In) 15.
BAPAK
Makasih ya nando, udah mau sayang sama
Sofia.
Dengan Nando yang masih terdiam dan bengong, Bapak dan Ibu terus memuji
Nando.
NANDO
btw om, aku udah di telfonin mamah nih
daritadi.
BAPAK
Oh mau pulang ya?
(berteriak ke Sofia)
Sofia, cowok mu mau pulang, antar dulu
dia kedepan!..
Balik ke Nando
BAPAK (cont'd)
Inget ya. Jangan sampai Sofia tau soal
ini. Salam, buat Blackcoro. Bilang
dari, Manifesto.
IBU
Puji Tuhan nyala!
Nando dan Sofia berada di depan pagar, menunggu gojek. Nando masih
kehabisan kata. Sofia curiga.
SOFIA
Pasti bokap gw ngomong macem" ya ke lu?
ngomong apa mereka?
NANDO
Oh gak kok, bokap lu cuman bahas soal hobi
doang tadi, seru kok dia.
Gojek tiba.
SOFIA
Yaudah hati-hati ya.
NANDO
Oke bye.
Black Out.