Anda di halaman 1dari 27

Penelusuran Nilai- nilai Sastra Novel Bidadari

Santa Monica melalui Pendekatan Struktural dan


Pendekatan Ekpresif

Tugas ini dibuat untuk melengkapi nilai bahasa


Indonesia

Penyusun:

Kata Pengantar
Bagi saya membaca novel merupakan hal yang baik. Karena dari sanalah kita
akan melatih ketertarikan kita tentang hal membaca. Membaca adalah hal yang baik.
Menurut saya kegemaran membaca dapat dimulai dari membaca novel. Dengan
membaca dari hal yang menyenangkan kemudian membiasakan diri dengan
membaca, itu akan melatih kita untuk terus membaca, membaca yang berat sekalipun.
Membaca mendatangkan banyak manfaat salah satunya adalah memberikan suatu
pelajaran. Dan mungkin dari sana juga akan mendatangkan suatu inspirasi atau
sebuah semangat hidup. Dan juga bsa menggali kreativitas.

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat
menyelesaikan tugas ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Ibu Selvi selaku
guru bidang studi yang memberikan tugas ini. Sehingga saya dapat belajar bagaimana
harus menganalisis suatu novel dan benar benar menerapkan apa yang selama ini saya
pelajari. Terima kasih juga karena beliau sudah membimbing saya untuk
menyelesaikan analisis novel ini.

Saya menggunakan analisis struktural dalam menyelesaikan analisis novel ini.


Informasi saya dapatkan dari berbagai sumber. Berbagai sumber telah saya sebutkan
dalam daftar pustaka. Saya berharap analisis novel ini dapat berguna bagi para
pembaca. Semoga analisis yang sudah saya kerjakan ini dapat menambah wawasan
bagi para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam kesalahan
pengetikan maupun kekurangan kata, harap memakluminya. Apabila ada saran
maupun kritik dapat di sampaikan agar bisa menjadi suatu koreksi diri bagi saya dan
dapat saya jadikan pelajaran untuk saya terapkan dalam pekerjaan saya yang akan
datang. Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan selamat membaca

1
Tangerang, 1 Februari 2011

Penulis

Daftar Isi

Kata pengantar……………………………………………………………2

Daftar Isi ………………………………………………………………...3

Sinopsis Cerita …………………………………………………………...4

Penulis Novel……………………………………………………………18

Pendekatan Struktural ……………..……………………………….…...19

Analisis Struktural………………………………………………………22

Kesimpulan……………………………………………………………...26

2
Daftar Pustaka…………………………………………………………..27

Sinopsis

Untuk Pelita hidup tersusun dari keping kepingan warna yang berwarna warni.

Setiap babak kehidupannya memiliki warna masing masing. Bagi dirinya Efraim lah

pemberi warna dalam hidupnya, tetapi Efraim jugalah yang menjebak dirinya dalam

suatu warna abu abu kelabu. Warna yang menggambarkan suatu duka

berkepanjangan, dan selama itulah Pelita terus terjebak dalam warna itu, warna duka

yang begitu kental sehingga sakit karena duka tidak lagi terasa. Sampai akhirnya ia

diharuskan untuk pergi ke Santa Monica, Amerika untuk menjalankan tugasnya

sebagai reporter. Dan dari hari itulah kehidupan Pelita yang baru akan di mulai. Di

Santa Monica Pelita bertemu dengan seorang pengamen yang cantik. Ia berambut

merah dan bermata biru yang sangat indah, biru yang tidak pernah Pelita lihat

sebelumnya. Mata itu membuat Pelita terpesona. Konon orang orang disana

3
memanggil pengamen cantik itu dengan sebutan Bidadari Santa Monica. Setiap

harinya selama seminggu Pelita terus datang ke tempat itu, ia mengamati pengamen

cantik itu dari kejauhan. Pengamen itu memainkan suatu alunan music menggunakan

harpa miliknya. Pelita mendengarkan music itu dengan deraian air mata, ia tidak

mengerti megapa tetapi tiap ia mendengar alunan music itu seperti ada rasa yang

berbeda di dalam hatinya. Sampai pada hari ketujuh saat hari terakhir Pelita

melaksanakan tugas liputan terakhir, hari itu sebelum Pelita pergi meninggalkan Santa

Monica ia kembali mengunjungi pengamen cantik itu, ia berniat akan melihat

pengamen cantik itu kemudian kembali ke hotel dan merapikan semua barang barang

nya kemudian ke airport dan kembali ke Jakarta. Setelah pengamen cantik itu selesai

mengalunkan music dari harpanya Pelita kemudian langsung berbalik dan berniat

untuk pergi meskipun entah mengapa ia merasakan hal yang sangat berat untuk

berpisah dengan pengamen cantik itu, sampai akhirnya ia mendengar suaranya di

panggil oleh seseorang. Ia kaget dan kebingunan karena ia sama sekali tidak memiliki

teman yang tinggal di Santa Monica hanya kru kru yang sama sama dari Jakarta lah

yang mengenal namanya. Tetapi semua kru berada di didekatnya semua dan tidak

satupun yang memanggil dirinya. Ketika Pelita menoleh ia sangat terkejut karena

ternyata yang memanggilnya adalah Bidadari Santa Monica itu, pengamen cantik itu

mengucapkan namanya dengan fasih yang merupakan suatu hal yang tidak mungkin

di ucapkan oleh seorang yang tinggal di luar sana dan dengan kebiasaan berbahasa

inggris. Bidadari itu menyapa Pelita dan Pelita masih terheran heran, kemudian Pelita

bertanya darimana pengamen itu mengetahui namanya, kemudian pengamen tersebut

mengatakan bahwa dirinya mengetahui nama Pelita dari seorang temannya, Pelita

heran karena mengingat ia sama sekali tidak memiliki teman di Santa Monica. Ketika

ia menanyakan lagi siapa itu temannya pengamen cantik itu hanya mengatakan tidak

4
perlu dipikirkan dengan logika karena pengamen cantik itu di luar logika. Pada

akhirnya Pelita harus meninggalkan Santa Monica dengan penuh rasa bingung di

hatinya, pikirannya tidak berhenti memikirkan tentang hal terakhir yang ia alami

dengan bidadari itu. Pesawat dengan tujuan Jakarta sudah siap di landasan, seluruh

penumpang di persiapkan masuk ke dalam pesawat. Pelita mecari tempat duduknya,

20b ia meletakan barang nya di kabin yang berada di atas tempat duduknya, kemudian

ia duduk dengan rapi kemudian memakai safety belt. Beberapa saat setelah ia duduk

dengan tenang ada yang memanggil namanya, betapa terkejutnya ia melihat teman

duduk sebelah, rambut nya merah, Pelita merasa sangat kenal sekali dengan rambut

ini, dia adalah Bidadari Santa Monica itu. Bidadari Santa Monica itu mengatakan ia

juga akan ke Jakarta untuk menjenguk teman yang memberitahukan nama Pelita.

Ketika semuanya siap kapten pesawat berbicara dan Pelita mulai memejamkan

matanya. Tak lama saat ia memejamkan matanya tiba tiba pengamen cantik itu

menyentuh salah satu barang di tangan Pelita. Sebuah jam tangan mungil di tanga

Pelita yang berwarna merah mudah. Bidadari itu mengatakan warna nya sangat indah,

tetapi kemudian Pelita mengatakan itu dulu warna kesukaannya, tetapi sekarang sudah

tidak, setelah sekarang ia hanya mengenal warna abu abu. Bidadari it uterus bertanya

apa alas an Pelita mengenai hal itu, ia terus memaksa Pelita untuk menceritakan

semuanya. Dan Pelita dengan sangat terpaksa harus menceritakan semuanya karena

bidadari it uterus merengek dan menggangu dirinya. Dan satu hal lagi, ia terpaksa

harus membuka kembali luka hati yang selama ini sudah berusaha ia kubur sedalam

dalamnya. Tapi sebelum bercerita Pelita mengingatkan bidadari itu, ia mengatakan

bahwa cerita ini akan sangat membosankan karena semuanya tidak akan terjadi

seperti apa yang diharapkan. Tetapi bidadari itu terus memaksa dirinya.

5
Dan ia kembali membuka luka 7 tahun lalu. Yang sebenarnya hal yang begitu

indah. Pelita bekerja sebagai illustrator di salah satu majalah. Suatu kali ia diminta

untuk menjadi reporter oleh atasanny Pak Ian dan mewawancarai seorang artis. Tetapi

karena artis itu terlalu sombong dan sulit untuk di temui, Pelita mencari alternative

lain. Yaitu mewawancarai artis lain, seorang artis pria yang saat itu sedang naik daun.

Pria itu dikenal dengan wajah tampannya, setelah ia menanyakan dimana pria itu ia

pun segera bergegas mencari pria itu, petunjuknya pria itu sedang meroko di trotoar

depan villa tempat syuting ini berlangsung. Singkat cerita, inilah pertemuan

pertamanya dengan orang yang sangat dicintainya, Efraim. Saat itu ada sebuah mobil

audi hitam melintas dan turunlah seorang pria tampan dari dalam mobil itu. Tanpa

berpikir panjang Pelita pun langsung menghampiri mobil itu dan mewawancara pria

itu. Ia memberikan kartu namanya yang masih bertuliskan illustrator. Orang yang di

wawancarai itu pun heran, kemudian Pelita langsung mengatakan bahwa kartu

namanya salah cetak. Ia terus menanyakan semua hal hal yang ada di kertas

wawancara nya sampai akhirnya seorang kru memanggil nama artis yang seharusnya

ia wawancara dan seketika ia terkejut karena pria yang daritadi ia wawancarai

bukanlah artis yang ia cari. Ia malu dan kemudian berlari, kertas wawancara nya

terlepas tetapi ia terus berlari. Ia berpikir betapa bodohnya dirinya jelas jelas diberi

klu bahwa artis itu sedang merokok bukan turun dari sebuah mobil.

Keesokan harinya Pelita sudah melupakan semua kejadian itu. Sampai

akhirnya ketika ia memasuki lift ia mendapatkan sesosok pria yang sepertinya ia

kenal. Ia pria yang kemarin! Jerit pelita dalam hatinya. Ketika sampai di lantai yang

itu tuju, ia segera bergegas keluar, tetapi pria itu mengikuti nya dari belakang. Pelita

berlari dari pria itu, kejadian kemarin cukup membuat nya sangat malu. Ia berlari kea

rah pintu masuk belakang. Yang sebenarnya pintu itu dilarang digunakan pada saat

6
biasa. Itu hanya lah pintu darurat, tapi itu lah satu satunya jalan untuk menyelamatkan

dirinya. Sesampainya ia dimejanya ia langsung melonjorkan dirinya, ia sangat lelah

karena harus berlari menghindari pria tadi. Dan saat ia menolah ia melihat pria itu

telah ada di ruangan atasannya, Pak Ian. Pak Ian adalah kepala yang mengatur segala

pekerjaan yang bersangkutan dengan apa isi majalah, kapan majalah harus terbit dan

kapan tanggal terakhir segala tugas harus selesai atau deadline. Pak Ian menyerukan

dari dalam kantornya menanyakan bagaimana tentang tugas wawancaranya dengan

seorang artis wanita yang ia lakukan kemarin. Pelita dengan sigap menjawab bahwa

laporan nya akan segera selesai sebentar lagi. Sebenarnya ia sama sekali tidak

mendapatkan informasi apapun kemarin. Ia hanya mencari semua data artis itu dari

internet, ide yang cemerlang menurut dirinya sendiri. Tanpa memandang pria yang

kemarin ia temui, pria itu terus memandang Pelita, Pelita benar benar tahu apa yang

ada di pikiran pria itu, ia tahu bahwa pria itu mengetahui bahwa dirinya berbohong

dengan Pak Ian. Pak Ian terlihat sudah sangat dekat dengan pria itu, terlihat sekali dari

bagaimana ia berbicara dan bagaimana sebuah senyuman bahagia terus tersirat darui

wajah Pak Ian, padahal ia jarang sekali seperti ini, biasanya ia akan marah marah

terus apabila deadline sudah dekat. Setelah selesai bercakap cakap pria itu keluar dari

ruangan Pak Ian, tetapi anehnya ia tidak berjalan menuju arah keluar tetapi

menghampiri meja Pelita, Pelita panic kemudian berusaha menyibukan dirinya

dengan segala sesuatu yang ada di meja nya. Pria itu kemudian memberikan selembar

kertas, kertas yang kemarin ia jatuhkan, betapa malunya dirinya, kemudian pria itu

pergi dari meja Pelita. Betapa terkejutnya ketika ia melihat kertas itu telah terisi

jawaban dari artis yang sulit ia temui itu, yang begitu sombong, semuanya lengkap

berikut tanda tangannya. Betapa senangnya dirinya, dan ia sangat merasa berhutang

budi pada pria itu. Setelah hari itu pria itu sering sekali datang ke kantor Pelita,

7
hamper setiap hari. Banyak teman Pelita yang mengatakan bahwa ia adalah teman

kecil yang sangat disayangi Pak Ian. Untuk diketahui Pak Ian merupakan pria yang

pesolek, dan di percaya bahwa ia penyuka sesama jenis. Suatu hari Pelita kembali

diminta untuk meliput pembukaan suatu butik di Kemang. Pelita merasa sangat

terpaksa dengan tugas itu karena ia merasa sangat terbebani dengan tugas ganda yaitu

sebagai illustrator dan sebagai reporter. Dan dengan tugas ganda itu ia sama sekali

tidak mendapatkan tambahan gaji. Sebelum pergi meliput Pelita memutuskan untuk

berhenti dulu di sebuah kedai kopi favoritnya di seberang Kemang. Ia memesan

minuman ice caramel latte, sesaat kemudian terdengar hot caramel latte, barista di

kedai itu meneriakannama minuman itu, Pelita segera bergegas mengambil minuman

itu seketika ada tangan seorang pria menyambar minuman itu juga. Tangan Efraim

pria yang salah ia wawancarai dan sekarang ia adalah pemilik butik yang harus ia

wawancarai. Pelita merebut minuman itu dari tangan Efraim, tapi Efraim juga tidak

mau kalah, akhirnya terjadilah perebutan singkat sebuah kopi sampai akhirnya kopi

itu tumpah dan mengenai kemeja putih yang sangat kelihatan mahal milik Efraim.

Efraim kelihatan kesal, sampai saat itu Pelita masih ngoto bahwa itu minuman

miliknya sampai seorang barista kemudian menghampiri mewreka dan mengtakan

bahwa minuman Pelita baru keliar saat itu, sambil menyodorkan iced caramel latte.

Yang tadi itu hot caramel latte seru Efraim kesal. Pelita merasa sangat bersalah,

kemudia meminta maaf dan berusaha membersihkan kemeja Efraim denga tissue

tetapi sama sekali tidak berpengaruh. Kemudian singkat cerita tiba tiba terjadi hujan

deras. Dan berita buruknya tak seorangpun membawa paying, Pelita menatap Efraim

berharap bahwa Efraim membawa mobil dan mereka bisa menyebrang ke butik

Efraim tanpa basah kuyup. Tetapi buruknya efraim memandang ke sebrang jalan dan

memperlihatkan bahwa mobil audi nya terparkir di seberang sana. Untung nya ada

8
ojek paying disana, Efraim kemudian memanggil salah satu anak kecil disana untuk

meminjam paying dan menyebrang jalan. Mereka sepayung berdua, tanpa sebab tiba

tiba Pelita menjauh dari Efraim dan otomatis dirinya terkena hujan yang deras. Efraim

kaget kemudian menghampiri Pelita tetapi Pelita kemudian mendorong Efraim

sehingga beberapa menit kemudian mereka sudah basah kuyup di karenakn mereka

“berkelahi” di bawah hujan. Efraim tampak kesal dengan Pelita atas apa yang terjadi,

setelah ia menumpahkan kopi kemudian membuatnya basah kuyup. Saat Efraim dan

Pelita masuk ke dalam butik semua tamu sudah siap dan semua memandang ke arah

mereka berdua, mereka basah kuyup. Efraim segera berganti pakaian kemudian ia

memanggil salah satu pegawainya dan menugaskan untuk memberikan pakaian ganti

untuk Pelita. Karyawan Efraim memberikan pakaian kepada Pelita, pakaian itu

terlihat bagus terlihat dari serat serat benang nya, tetapi ketika dibuka ia terkejut,

sepasang setelan pria, kemeja berwarna maroon dan celana bahan pria. Dan

kebesaran, tetapi ia terpaksa memakai kemeja dan celana itu karena ttidak mungkin ia

meliput pembukaan butik itu dengan pakaian basah kuyupnya dan didukung dengan

kondisi butik Efraim yang ac nya sangat dingin, itu sangat tidak memungkinkan bagi

Pelita untuk bertahan dalam bajunya yang basah kuyup. Ia kemudian keluar dari

kamar ganti dan menyadari bahwa dirinya terlihat bodoh diantara para tamu yang

berpakaian sangat elit. Dari kejauhan Pelita melihat Efraim yang sangat sibuk

meladeni para tamu, Pelita tidak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa Efraim

begitu mempesona ia tampan dan pintar. Seketika Pelita tersadar ketika mendapati

dirinya sedang di tertawakan Efraim. Kemudian Pelita marah dan kesal atas perlakuan

itu. Ia marah kepada Efraim, Efraim kemudian menjadi kesal juga dengan Pelita

kemudian menyuruh karyawannya yang menjawab semua pertanyaan Pelita. Sepulang

dari butik Pelita menelpon sahabatnya yang sangat ia sayangi, Niki. Ia menceritakan

9
semuanya pada Niki, ia juga menceritakan tentang ketertarikannya pada Efraim.

Tetapi di kantor beredar suatu berita yang tidak enak bahwa Efraim adalah pacar Pak

Ian atau kasarnya homoan Pak Ian. Pelita merasa yakin bahwa Efraim adalah cowok

normal tetapi Niki meragukan hal itu. Dari saat itu ia sering kali mendapatkan tugas

untuk meliput tentang barang barang terbaru di butik Efraim ataupun meliput

pembukaan terbaru milik Efraim. Semakin hari ia pun semakin dekat dengan Efraim,

Efraim sering kali menjemput Pelita untuk mengantarnya pulang atau sekedar makan

siang bersama. Entah mengapa sejak kedaangan Efraim dan sejak Pelita dekat dengan

Efraim pak Ian menjadi lebih jutek kepada dirinya, ia seperti berusaha untuk

memaksa Pelita untuk tinggal di kantor lebih lama agar ia tidak dapat pulang bersama

Efraim. Pelita memiliki seorang teman akrab di kantornya bernama Ovie. Ovie sangat

menyukai Pak Ian, ia sering kali curhat tentang Pak Ian kepada Pelita. Tapi

belakangan ini Ovie merasa cemburu kepada Pelita, entah mengaa Ovie berpikir

bahwa Pak Ian menyukai dirinya, jelas jelas Pak Ian lebih menunjukan seperti hal

kebencian. Hari ini Pelita harus menemani Niki untuk pergi ke gereja, Niki harus

mengurus surat untuk pemberkatan nya di gereja. Niki sahabat baik yang amat ia

cintai akan segera menikah dengan seorang pria bernama Joshua. Saat Niki sibuk

mengurus segala surat, Pelita memeperhatikan beberapa tempelan yang ada di soft

board gereja. Ternyata gereja ini tidak seperti gereja gereja biasa. Gereja ini melayani

berbagai hal seperti masalah tumbuh kembang anak, psikologis dan masalah rumah

tangga. Ia kemudian berjalan jalan dan tertarik dengan suatu pintu di pojok gereja.

Bertuliskan pelayanan gay!, dan apa yang ia lihat di dalam sana, terdapat efraim dan

Pak Ian. Betapa terpukulnya dirinya, Niki yang sudah selesai segera menghampiri

sahabatnya yang sudah terlihat pucat, ia sangat terpukul atas apa yang ia lihat.

Kemudian Pelita pulang dengan uraian air mata, sepanjang jalan ia tidak berkata kata

10
sedikitpun. Keesokan harinya Pelita harus kembali meliput barang barang baru yang

ada di butik Efraim, ia benar benar malas, hatinya benar benar terpukul atas apa yang

telah ia lihat kemarin siang. Saat sedang melihat lihat barang disana muncul sosok

wanita yang sepertinya ia kenal, sosok sombong, sosok yang sempurna. Mentari, ia

adalah kaka Pelita yang selama ini mengejak segala apa yang berhubungan dengan

kehidupannya. Dan betapa terkejutnya dirinya melihat kakaknya berada disana.

Kakaknya segera menghampiri Pelita, kakaknya berbicara ketus kemudian berkata

bahwa Pelita tidak mungkin berada di butik mahal seperti itu karena gajinya tidak

akan mencukupi untuk membeli barang disana. Kemudian Efraim tiba tiba muncul,

Pelita memperkenalkan Mentari kepada Efraim. Sebelumya Pelita pernah bercerita

tentang kakaknya itu kepada Efraim dan Efraim tau bagaimana perilaku kakaknya

Pelita itu dari cerita Pelita. Kemudian Efraim membisikan kepada Pelita bahwa ia

akan membantu Pelita untuk membalas apa yang telah kakaknya selama ini lakukan

kepada Pelita. Singkatnya kemudian Efraim memberkan diskon kepada Mentari dan

sejak itu Mentari berusaha terus baik kepada Pelita agar bisa mendapatkan diskon.

Suatu hari segala yang selama ini menjadi pertanyaan bagi Pelita terjawab, Efraim

menyatakan cinta nya kepada Pelita. Betapa leganya dirinya mengetahui itu semua.

Dan Efraim menjelaskan kepada dirinya betapa Pelita sangat tidak peka atas segala

usaha Efraim. Semua nya begitu berwarna bagi Pelita sampai saat ini, hidupnya

begitu indah. Ia melewati hari harinya bersama Efraim dengan bahagia nya. Pak Ian

yang pernah ia dapati mencium Efraim sekarang sudah berusaha ia jadikan sahabat

baik. Pak Ian pun berniat baik. Ia berusaha menunjukan sisi ke macho an nya kepada

semua orang kantor saat ia mendengar gossip tentang dirinya yang gay. Dan

kemudian terdengar kabar bahwa Ovie dan Pak Ian berpacaran. Ovie dan Pelita

sekarang menjadi jauh, entah mengapa Ovie seperti menyimpan suatu kebencian.

11
Ovie membagikan cerita pada teman teman sekantornya bahwa ia telah di kenalkan

kepada orang tua Pak Ian. Kemudian salah seorang dari teman Pelita menanyakan

apakah Pelita sudah di kenalkan pada orang tua Efraim, karena menurut temannya itu

untuk mengukur keseriusan seorang pria dalam suatu hubungan adalah dari hal seperti

mengenalkan ke orang tua. Setelah hal itu kemudian Pelita terus memikirkan hal itu

dan akhirnya karena tidak tahan dengan rasa penasaran mengapa ia tidak kunjung

dikenalkan dengan orang tua Efraim ia pun bertanya kepada Efraim. Kemudian

Efraim mengatakan kepada Pelita bahwa keseriusan seorang pria tidak bisa dinilai

dari itu semua, setiap pria memiliki cara nya masing masing. Akhirnya Efraim

menyusun suatu rencana untuk melamar Pelita. Pelita sama sekali tidak mengetahui

satu hal pun, ia ke salon, kemudian memakai gaun indah dan samapi di sebuah café.

Semuanya ramai banyak tamu yang datang, Pelita kebingungan dan menanyakan

semua nya kepada Niki. Kemudian Niki mengakui bahwa ini semuanya rencana

Efraim. Sebenarnya dari siang hari tadi Pelita ditipu, Niki bilang bahwa malam mini

adalah acara lamaran Niki yang ke dua meskipun tidak masuk akal Pelita percaya

karena itu sahabatnya yang berbicara. Mereka menudian berdiri di pinggiran kolam,

Pelita masih bingung ada acara apa ini, mengapa ada Mentari mengapa ada mama dan

papanya. Sampai akhirnya ia terkejut karena di dorong dari belakang, ia tercebur ke

dalam kolam, posisi nya benar benar pas, karena kaget Pelita tidak mungkin untuk

meyelamatkan dirinya. Pelita berpikir jadi ini mengapa daritadi Niki menegaskan

orang salon untuk membuat make up nya water proof atau tahan air. Ketika ia sudah

di dalam air tiba tiba ada tangan hangat menyentuh tangannya, tanga yang ia kenal,

tanga Efraim, menarik dia ke sudut kolam, dari kejauhan Pelita melihat sebuah cincin,

cincin mutiara. Efraim mengambilnya kemudia memakaikan ke tangan Pelita. Dan

mereka pun kembali ke permukaan. Pelita memukul Efraim dan marah apa maksud

12
dari semua nya. Semua tamu bertepuk tangan tetapi Pelita tetap cemberut meskipun ia

sebenarnya sangat merasa bahagia. Kemudia Efraim menjelaskan bahwa keseriusan

seorang pria bukan hanya dengan mengenalkan ke orang tua, sikap dia hari ini pun

menunjukan bagaimana ia sangat serius dengan hubungannya. Kemudian sambil

tertawa Efraim berkata bahwa mereka sudah tunangan, Pelita mengamuk sambil

berkata bahwa ia sama sekali belom bilang iya, tetapi Efraim melanjutkan kata

katanya, kalau cincin sudah di pakai yah sudah tunangan, Efraim sengaja memilih

konsep itu karena dengan di dalam air Pelita tidak dapat menolak dirinya, karena

tidak dapat berbicara. Stelah hari itu semuanya berjalan makin baik mereka semakin

dekat dan Pelita pun semakin merasa yakin dengan Efraim. Tetapi Pelita tidak

kunjung di kenalkan dengan mama Efraim. Papa Efraim sudah meninggal lama

sebelum Efraim dewasa. Sampai akhirnya karena Pelita terus memaksa akhirnya

Efraim mengenalkan dirinya pada mamanya. Hari itu ia akan di kenalkan dengan

mama Efraim yang begitu ia ingin kenal, tetapi rasa nya begitu gugup. Pada pukul 7

malam akhirnya Efraim menjemput Pelita, perjalanan terasa begitu panjang entah

mengapa mungkin karenaPelita begitu gugup. Ternyata mama Efraim tidak hanya

sedingin di foto, sebelumnya Pelita pernah melihat mama Efraim, tetapi hanya

melalui foto yang ada di ruang keliarga rumah Efraim. Mama nya jauh lebih kelihatan

angkuh dari yang ada di foto. Pertama-tama mamanya begitu ramah tetapi lama

kelamaan mamanya seperti menyerang Pelita hingga Pelita seperti tidak tahan lagi

dan akhirnya Efraim mengantar mereka pulang. Sebelum mereka kembali mama

Efraim bilang bahwa mamanya akan segra ulang tahun dekat dekat ini dan Pelita di

undang untuk datang. Sebelumnya Pelita pernah memberikan Efraim sebuah lukisan

dan Efraim pasang di atas tempat tidurnya, 2 hari lalu mamanya melihat lukisan itu

dan sangat bagus, tetapi mamanya tidak mengetahui siapa pelukisnya karena

13
menggunakan nama inisial. Beruntung setelah serangan bertubi tubi yang Pelita

terima ia merasa bahagia karena akhirnya ada satu pujian keluar dari mulut mamanya.

Kemudian Efraim mengatakan bahwa Pelita sangat mahir dalam melukis, Pelita hanya

bisa tersenyum karena Efraim begitu lancang nya berkata seperti itu. Kemudian mama

Efraim memaksa Pelita untuk memberikan lukisan kepada nya pada hari ulang

tahunnya. Pelita hanya bisa menganga sehabis itu mereka pulang. Hari demi hari di

lewati Pelita dengan stress, sudah banyak sekali kanvas yang ia sia siakan, setiap

harinya Efraim menjenguk Pelita ke kos annya. Sampai akhirnya Pelita memutuskan

untuk menyerah, ia tidak mau melanjutkan semuanya. Ia mau menyerah. Semua nya

sudah berantakan, ia sudah tidak karu karuan lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk

bertemu Efraim dan bilang bahwa ia tidak jadi memberikan lukisannya dan tidak akan

datang juga. Bilang saja ke mamanya bahwa dia sakit dan mendadak tidak bisa

datang. Dan dari sini lah semuanya akan bermula, warna abu abu itu. Efraim bertanya

apa alasannya Pelita mau menyerah secepat itu ternyata alasannya mudah karena

Pelita kehabisan cat biru. Kemudian Efraim tertawa sambil berkata kalau begitu ayo

beli cat nya kemudian ia mengajak Pelita pergi. Semua nya terasa begitu berat,

meskipun itu hal kecil itu terasa berat oleh Pelita karena ia sedang di lingkupi oleh

berbagai macam perasaan, gugup stress dan takut dan lainnya. Sebelum pergi ke

tempat untuk membeli cat, Efraim memutuskan untuk berhenti dulu ke pom bensin.

Ketika Efraim sedang turun, hp Efraim berbunyi tanda ada sms masuk. Pelita yang

biasanya tidak pernah ingin tahu maslah mengenai Efraim tiba tiba menjadi ingin tahu

segalanya, ia segera meraih hp Efraim dan membuka sms yang baru masuk itu. Dari

mama Efraim, isinya bahwa pada hari ulang tahun mama nya, mama nya juga akan

mendapatkan sebuah lukisan. Tetapi bedanya dia adaah seorang pelukis terkenal,

Pelita tau siapa pelukis itu, dia pelukis yang sangat hebat. Pelita merasa tidak tahan

14
lagi, ia merasa bahwa ia akan di permalukan. Tepat saat Efraim mebuka pintu mobil,

Pelita segera membuka pintu nya dan berlari pergi. Hari sudah gelap Efraim

memberhentikan ,mobil nya di sisian jalan. Karena Efraim terus mengejar dirinya

Pelita berusaha mencari jalan sampai ia melihat suatu gang dan ia berlari kesana.

Karena sudah gelap tanpa sengaja ia menabrak seorang pria yang sangat besar,

tubuhnya begitu bau, bau bir, muka nya terdapat sebuah bekas luka, giginya kuning,

lega sekali karena sesudah meminta maaf pria itu mebiarkan elita pergi sampai

akhirnya dia mendengar suara perkelahian. Suara efraim dan pria itu. Ternyata pria itu

mau menodong Pelita dari belakang dan Efraim berusaha melindungi nya. Tetapi

tidak lama suara Efraim menghilang dan pria itu berlari. Di dada kiri Efraim tertancap

sebuah pisau. Pisau itu menembus dirinya, dan pada saat itu Pelita juga merasakan

sebuah pisau menusuk hatinya, menghancurkan hati nya. Pelita berteriak meminta

tolong, darah tidak kunjung berhenti dari dada Efraim. Akhirnya warga yang

mendengar membantu Pelita, memasukan Efraim ke mobil dan dibawa ke rumah

sakit. Pelita terus menangis, sebelum akhirnya sampai di rumah sakit Efraim harus

menghembuskan nafas terakhirnya, sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya,

Efraim sempat menggambar sebuah bentuk hati di telapak tangan Pelita dengan darah

nya sendiri. Bentuknya sudah tidak karuan karena ia jugabharus menahan rasa sakit di

dadanya. Saat sampai di rumah sakit para petugas berpakaian putih segera merebut

Efraim dari dirinya seketika semua nya seperti berhenti. Dan tanpa tersadar semuanya

sudah berubah, tidak ada lagi Efraim yang membuat nya tertawa, Efraim yang selalu

menenangkan dirinya, Efraim yang selalu melindungi nya. Efraim di kuburkan, tepat

saat ulang tahun mamanya. Mamanya begitu menggambarkan suatu kebencian di

muka nya. Ia menampar Pelita, tapi Pelita tidak sedikitpun marah atas itu karena ia

merasa pantas mendapatkan itu semua. Niki shabat terbaiknya mengantar kan Pelita

15
kembali ke kos an nya, ia memenita tolong kepada Niki untuk membuang semua hal

yang akan mengingatkan dirinya pada Efraim, tetapi Niki tidak ingin membuang itu

semua, ia berjanji akan menyimpan semua barang itu di tempat yang Pelita tidak

dapat lihat. Betapa beruntungnya Pelita memiliki teman seperti Niki. Keesokan

harinya Pelita bangun, dan ia sangat benci untuk bangun, Ia benci senyuman karena

hanya Efraim yang bisa membuatnya tersenyum, ia benci sinar matahari karena sinar

matahari membangunkannya di hari baru. Di hari yang ia harus hadapi bahwa tidak

ada lagi Efraim yang akan menemani dirinya. Dan sampai akhirnya ia terus

terperangkap dalam kesedihan. Dan sampai hari ini saat ia berada disamping bidadari

cantik itu. Bidadari itu tampak sedih mendengar semua cerita Pelita. Pelita berkata

kepada bidadari itu, tidak seperti yang di harapkan, semua orang yang aku ceritakan

juga akan merasakan prihatin seperti kamu. Sampai akhirnya mereka tiba di Jakarta,

Pelita mengambil bagasi nya dan ia berpisah dengan bidadari cantik itu. Sebelum

akhirnya ia naik ke taksi Bidadari Santa Monica itu memanggil dirinya. Dan memeluk

dirinya begitu erat, sangat hangat, pelukan yang sangat nyaman bagi Pelita. Kemudian

pengamen cantik itu mengeluarkan sesuatu dari tas nya. Katanya “ini ada titipan dari

teman ku, teman yang memberi tahu nama kamu, tapi bukanya di rumah saja yah”.

Kemudian mereka berpisah, karena begitu penasaran ia pun membuka nya di taksi.

Dan betapa terkejutkan ternyata isinya satu tube cat biru. Cat biru yang membuat nya

terpisah dengan Efraim. Akhirnya ketika ia sampai di kos an ia pun segera

membongkar semua lukisan yang telah di simpan Niki. Beruntung lukisan lukisan itu

tidak jadi di buang. Dan ia menemukan sebuah lukisan. Seorang wanita cantik

berambut merah yang sedang mengalunkan lagu dengan harpanya. Tetapi ada yang

kurang, mata nya belum sempat di warnai karena waktu itu cat warna biru Pelita

habis. Dan saat itu pun ia tersadar akan kejadian 7 tahun lalu, saat ia dan Efraim

16
melayat teman Pelita yang istrinya meninggal saat itu Pelita mengatakan bahwa setiap

orang yang di tinggal meninggal pasti lebih sedih sedangka yang meninggal sudah

tidak akan memikirkan apapun. Tetapi Efraim berkata kalau ia yang meninggal

duluan ia akan mengirimkan seorang malaikat untuk menjaga Pelita dan it benar,

malaikat itu Bidadari Santa Monica. Dari hari itu ia tersadar dan ia pun berjanji keluar

dari warna kelam warna abu abu yang selam ini telah menjebak dirinya. Dan dari hari

itu Pelita berjanji pada Efraim bahwa dirinya akan memulai hidup baru dengan hati

yang akan terus mencintai dirinya. Semuanya di mulai dari warna putih “ betapa

malaikatmu telah merubah hidupku, Efraim”.

Tentang Penulis

Alexandra Leirissa Yunadi adalah seorang penulis lepas yang hampir saja hilang

karena terseret oleh kesibukan. Namun melalui Bidadari Santa Monica ini, dia

kembali menemukan cinta pada hobi masa kecilnya itu.

Bidadari Santa Monica adalah novel dewasanya yang pertama. Sebelumnya,

Alexandra pernah menulis novel Teenlit berjudul Dua Pasang Mata, Dua Belas

Pendar Bintang dan novel anak-anak berjudul Cinta Ande-Ande Lumut.

Saat ini Alexandra tinggal di Jakarta bersama suaminya tercinta dan seorang

17
putri.Kebiasaan mengarang Alexandra sudah dimulai sejak kecil, yeitu dengan

memaksa gentian mendongengi maminya sbelum tidur. Menulis novel dia lakukan

pertama kali saat duduk di kelas 6 SD. Novel – novelnya itu beredar secara gratisdi

sekolahnya dan sekolah lain. Berawal dari rasa kesalnya karena sebuah cerpen yang

ditulisnya untuk majalah sekolah gagal dipublikasi lantaran majalah tersebut gagal

terbit, karya Alexandra akhirnya dikirimkan dan dipublikasikan di sebuah majalah

remaja pada saat dia duduk di kelas 1 SMU. Sejak saat itu dia sempat menjadi penulis

cerpen yang cukup aktif di berbagai media, terutama remaja. Dia juga pernah meraih

penghargaan dalam menulis. Antara lain juara 1 dan Harapan Lomba Cerpen Majalah

Anita tahun 1996, Juara Harapan Lomba Cerita Misteri Majalah Bobo 1997, Juara 2

Lomba Dongeng Majalah Bobo 1998 dan sebagainya.

Pendekatan Struktural

Pengertian pendekatan struktural

Pendekatan struktural merupakan pendekatan atau analisa novel dengan melihat

berbagai unsur-unsur intrinsik novel dan ekstrinsik novel. Unsur unsur intrinsik dan

ekstrinsik meliputi:

Intrinsik

 Tema

 Alur

 Latar

 Tokoh dan Penokohan

 Amanat

18
 Sudut Pandang

 Gaya Bahasa

Ekstrinsik

 Ekonomi
 Sejarah

 Politik

 Latar belakang penulis

 Pendidikan penulis

 Kepercayaan

 Budaya

19
Unsur Intrinsik

Tema

Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel (Drs.

Rustamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd)

Setting

Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi

waktu, tempat, social budaya (Drs, Rustamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd)

Sudut Pandang

Sudut pandang dibagi menjadi 4, sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga,

sudut pandang pengamat serba tahu, sudut pandang campuran.

Alur / Plot

Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian,

yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan

urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu

terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd) tetapi

adapun alur maju mundur atau campuran.

Penokohan

20
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari

cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro,

S.Pd)

Gaya Bahasa

Merupakan gaya yang dominant dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro,

S.Pd)

Unsur Ekstrinsik

Pendidikan Penulis

Pendidikan adalah salah satu faktor penggunaan gaya bahasa, istilah-istilah khusus, dan

penyusunan kata-kata dalam novel, semakin tinggi dan baik pendidikan sangat penulis maka

penulis bisa menerapkan apa yang ingin disampaikan dengan baik.

Kebudayaan

Biasanya unsur kebudayaan bisa berupa bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian,

organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenian. Unsur kemungkinan akan

mempengaruhi latar belakang cerita.

Kepercayaan

Keyakinan seseorang dalam sesuatu akan punya pengaruh besar dalam pembentukan sebuah

novel, karena ia akan menggunakan keyakinan nya dalam novel tersebut.

Latar Belakang

21
Merupakan gabungan dari pengalaman dan pengetahuan, latar belakang penulis sangat

berpengaruh terhadap sebuah masalah dalam sebuah novel.

Analisis Struktural

Tema

Tema di cerita Bidadari Santa Monica ini adalah tentang suatu cinta yang begitu kuat dan

suatu penepatan janji, seorang wanita terus terperangkap di dalam duka karena pacarnya

meninggal. Ia juga merasa menyesal karena ia berpikir bahwa ia lah penyebab dari segala

kematian pacarnya itu. Tetapi sampai suatu saat pacarnya mengirimkan dirinya seorang

malaikat seperti apa yang telah di janjikan kepada dirinya.

Alur

Alur yang dipakai oleh pengarang bidadari Santa Monica adalah alur maju mundur atau

campuran, terlihat dari urutan cerita Pelita di Santa Monica kemudian mengulang masa lalu

dan kembali lagi ke masa sekarang.

Latar

Novel Bidadari Santa Monica mengambil latar tempat di Santa Monica, Amerika kemudian

Jakarta seperti ti Kemang, kos an Pelita, butik Efraim, kedai kopi, tempat pemakaman

maupun pom bensin. Untuk latar waktu yaitu pagi hari, siang hari dan malam hari. Latar di

buku Bidadari Santa Monica ini sangat detail sehingga pembaca seperti terbawa dalam

suasana itu.

Tokoh dan Penokohan

1. Pelita

2. Efraim

22
3. Bidadari Santa Monica

4. Pak Ian

5. Niki

6. Ovie

7. Joshua

8. Mentari

9. Mama Efraim

Pak Ian, Niki, Ovie, Joshua, Mentari dan mama Efraim merupakan tokoh pendukung. Tokoh

utama nya adalah Efraim, Pelita dan Bidadari Santa Monica.

Pelita

Seorang illustrator yang bekerja di sebuah majalah. Mencintai lukisan dan menggambar.

Seorang yang mudah mereka reka ataupun menebak sesuatu tanpa bukti yang kuat. Mudah

menyerah. Tidak memiliki perasaan yang peka.

Efraim

Seorang pria yang sukses, memiliki kehidupan yang terlihat begitu sempurna. Ia memiliki

segalanya. Berkecukupan, pintar, memiliki orang yang ia cintai sampai akhirnya maut

memisahkan. Seorang yang santai, memiliki banyak akal tetapi terkadang kurang peka.

Bidadari Santa Monica

Seorang pengamen cantik di Santa Monica, Amerika. Memainkan alunan music dengan

harpa. Rambutnya merah cerah, sangat indah dengan mata yang biru kehijau hijauan. Ia

begitu tertarik dengan apa yang di ceritakan Pelita. Orang nya begitu penuh dengan rasa

penasaran. Ia adalah malaikat yang dikirimkan Efraim untuk menjaga Pelita.

23
Pak Ian

Orang yang sangat melankolis, perfeksionis dan sangat sensitive. Ia adalah atasan Pelita dan

juga sahabat masa kecil Efraim. Sebenarnya Pak Ian adalah seorang gay yang telah

menyimpan rasa kepada Efraim sejak mereka bersahabat sewaktu kecil. Pak Ian berusaha

sembuh tetapi ia tidak mampu.

Niki

Ia merupakan sahabat terbaik Pelita. Ia selalu ada di saat saat Pelita sedih. Niki adalah orang

yang sangat pengertian dan baik. Ia berusaha menenangkan Pelita setiap Pelita menghadapi

suatu maslaha. Ia juga pacar dari Joshua.

Ovie

Ia merupakan sahabat Pelita di kantor. Mereka merupakan sahabat yang sangat dekat sampai

akhirnya terjadi suatu kesalahpahaman diantara mereka. Sampai akhirnya Ovie memeutuskan

untuk keluar kantor karena sakit hatinya juga terhadap Pak Ian. Ovie merupakan orang yang

sangat keras kepala, pantang menyerah dan tidak tahu malu.

Joshua

Ia sebenernya tidak begitu jelas karakteristiknya dalam novel ini karena ia hanya muncul

sekali sekali saja. Tetapi disini tergambarkan sifatnya yang begitu pengertian dan baik.

Karena di saat Pelita membutuhkan Niki ia memaklumi segalanya meskipun semua acara nya

bersama Niki harus menjadi batal.

Mentari

24
Ia adalah kaka kandung Pelita. Ia sangat sombong dan suka memamerkan apa yang ia miliki.

Tetapi ketika adiknya bisa memberikan suatu keuntungan ia akan bersikap baik kepada

adiknya.

Mama Efraim

Ia adalah orang yang sangat perfeksionis, angkuh, sombong dan suka menyindir. Mama

Efraim orang yang sangat over protective kepada Efraim sejak papa Efraim meninggal karena

Efraim lah satu satunya yang dimilikinya.

Sudut pandang

Pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya

menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam

cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.

Amanat

Terdapat amanat dari penulis bahwa kita tidak seharusnya terus terperangkap dalam suatu

kesedihan, dan mengajarkan kita bahwa kita harus menghadapi hari baru setiap hari nya,

hidup dalam kenyataan.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa di novel ini bahasa nya cukup mudah di mengerti. Pengarang menggunakan

bahasa sehari hari agar lebih mudah di cerna. Pengarang menggunakan bahasa bahasa asing

sedikit dalam suatu istilah model sebuah pakaian dan menyebutkan beberapa merk merk

terkenal dalam bahasa asing.

25
Kesimpulan

Novel ini sangatlah mendetail sehingga pembaca bisamerasakan apa yang terjadi

disana, seperti menjadi pelaku disana. Tidak di ketahui jelas tentang pendidikan akhir dari

pengarang novel Bidadari Santa Monica, saya mencari di berbagai sumber tetapi kunjung

tidak menemukan tentang pendidikan akhirnya. Tetapi dari apa yang sudah say abaca, bahasa

yang ia gunakan cukup menggambarkan bahwa ia orang yang cukup berpendidikan tinggi.

Novel ini merupakan novel yang sangat bagus, gaya bahasa nya baik mudah di mengerti

tetapi tetap menggunakan beberapa bahasa yang bisa memebrikan suatu pelajaran baru bagi

kita. Terdapat juga beberapa pengalaman hidup yang dapat membuat kita semua bisa belajar

untuk lebih kuat. Novel yang sangat berbobot meskipun hanya fiksi dan sedikit tidak masuk

akal. Ending nya sangat tidak terduga. Ini sangat baik. Penulis sepertinya mencampurkan

antara kebudayaan timur dan barat. Dan menggunakan keyakinan nya sendiri sebagai

keyakinan tokoh dalam novel ini.

26
Daftar Pustaka
Leirissa Yunadi, Alexandra. Bidadari Santa Monica.Indonesia: Gramedia

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/pengertian-novel.html

http://www.bukabuku.com/authorscorner/detail/743/alexandra-leirissa-yunadi.html

http://www.goodreads.com/review/show/103927412

http://www.bukukita.com/Cerita-Fiksi/Metropop/72901-Bidadari-Santa-Monica.html

http://book.store.co.id/Bidadari_Santa_Monica__buku_13313.html

27

Anda mungkin juga menyukai