Anda di halaman 1dari 32

OPTIK

8/25/2011 Lecture XXI 1


Pokok Bahasan

 Gelombang Elektromagnetik (EM)


 Cahaya
 Optika Geometri
 Indeks Bias

8/25/2011 Lecture XXI 2


Gelombang Elektromagnetik
 Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
dibangun oleh penjalaran medan listrik (E) dan medan
magnet (B).
 Konsep gelombang elektromagnetik dirumuskan oleh
James Clerk Maxwell :
 Bentuk umum Hukum Coulomb yang dikenal dengan hukum
Gauss (medan listrik timbul karena adanya muatan-muatan
listrik).
 Medan magnet bersifat dipol (kutub utara dan selatan)
 Medan magnet dihasilkan oleh arus listrik (Hukum Ampere)
 Medan listrik dihasilkan oleh perubahan medan magnet
(Hukum Faraday).

8/25/2011 Lecture XXI 3


 Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
dibangun oleh penjalaran medan listrik (E) dan medan
magnet (B).
 Konsep gelombang elektromagnetik dirumuskan oleh
James Clerk Maxwell :
 Bentuk umum Hukum Coulomb yang dikenal dengan hukum
Gauss (medan listrik timbul karena adanya muatan-muatan
listrik).
 Medan magnet bersifat dipol (kutub utara dan selatan)
 Medan magnet dihasilkan oleh arus listrik (Hukum Ampere)
 Medan listrik dihasilkan oleh perubahan medan magnet
(Hukum Faraday).

8/25/2011 Lecture XXI 4


Produksi gelombang elektromagnetik
 Gelombang Elektromagnetik
(EM) dapat dihasilkan oleh 
dua batang konduktor yang B
dihubungkan dengan suatu 
generator ac atau beterei E
 Kawat berarus menimbulkan
medan magnet.
 Perubahan fluks magnet
menghasilkan medan listrik
(emf)
 Gelombang EM merupakan
perpaduan medan listrik (E)
dan medan magnet (B).
 Gelombang EM merambat
dengan kecepatan tertentu.

8/25/2011 Lecture XXI 5


Bentuk antena transmitter dan receiver

 Antena digunakan untuk memancarkan (transmitter) dan menerima


(receiver) pancaran gelombang EM.
 Antena berbentuk batang – memancarkan dan menerima komponen
medan listrik E
E || to rod
 Antena melingkar (loop) – memancarkan dan menerima medan
magnet (prinsip induksi medan magnet)
8/25/2011  loop
BLecture XXI 6
Gelombang EM  
EB
 
Ev
 
 Bv
v
Kecepatan rambat gelombang EM :

E E 1
vc     3108 m / s
B B 00

Ini merupakan kecepatan cahaya di dalam ruang hampa,


jadi cahaya merupakan gelombang EM.

8/25/2011 Lecture XXI 7


Cahaya sebagai gelombang EM
 Cahaya sebagai gelombang EM dibuktikan secara
eksperimen oleh Frank Hertz pada tahun 1887, 8 tahun
setelah kematian Maxwell.

 Suatu lilitan dihubungkan dengan dua elektroda


yang berdekatan.
 Lilitan menghasilkan tegangan listrik, sehingga
terjadi medan listrik diantara kedua elektroda (gap)
 Jika medan listrik sangat kuat, maka terjadi ionisasi
pada gap, sehingga menimbulkan osilasi/getaran
dengan frekuensi tinggi (~ 108 -109 MHz).
 Frekuensi tinggi ini menghasilkan gelombang EM
yang akan dideteksi oleh receiver, karena adanya
perubahan medan magnet yang melalui loop
receiver.
 Gelombang EM ini memiliki kecepatan rambat 3 x
108 m/s (kecepatan cahaya dalam ruang hampa)
8/25/2011 Lecture XXI 8
Spektrum Gelombang EM
 Gelombang EM dapat diproduksi dan dideteksi dalam
rentang frekuensi yang luas ; disebut dengan spektrum
gelombang EM.

8/25/2011 Lecture XXI 9


Cahaya
 Cahaya merupakan salah satu jenis gelombang EM.
 Cahaya tampak
 Cahaya ultraviolet (UV)
 Cahaya infra merah
 Frekuensi cahaya ditentukan oleh frekuensi (f) atau panjang
gelombangnya (l).

c  fl f

 c – kecepatan cahaya (m/s)


 f – frekuensi (Hz = 1/s)
 l – panjang gelombang (m)
l

8/25/2011 Lecture XXI 10


Contoh soal :
1. Hitung panjang gelombang dari (a). Gelombang EM 60
Hz, (b). Gelombang radio FM 105,9 Hz, dan (c) cahaya
merah dari laser dengan frekuensi 4,74 x 1014 Hz.
2. Jika anda berjemur di pantai, bagaimana efek radiasi
cahaya UV terhadap mata, jika :
a) Tanpa kacamata (mata telanjang)
b) Menggunakan lensa kacamata biasa
c) Menggunakan kacamata yang bisa memblok UV.

8/25/2011 Lecture XXI 11


CAHAYA

8/25/2011 Lecture XXI 12


Mengapa kita mampu melihat benda ?
Apakah karena mata kita menghasilkan sinar-sinar
penglihatan ataukah karena benda memantulkan atau
memancarkan cahaya ?

benda memantulkan atau memancarkan cahaya

8/25/2011 Lecture XXI 13


Model Berkas Cahaya
 Model berkas atau sinar (ray) : cahaya menjalar dalam
lintasan garis lurus dalam berbagai situasi yang disebut
berkas-berkas cahaya.
 Model ini sangat baik untuk menjelaskan beberapa aspek
dari cahaya, seperti pemantulan (refleksi), pembiasan
(refraksi), pembentukan bayangan oleh cermin dan lensa.
 Penjelasan aspek diatas melibatkan berkas-berkas
cahaya pada berbagai sudut, sehingga disebut optika
geometri.
 Optik : Optika geometri dan optika fisis.

8/25/2011 Lecture XXI 14


Pemantulan
Normal terhadap Jika cahaya datang mengenai
permukaan
sumber permukaan yang kasar, maka
cahaya akan dipantulkan ke
berbagai arah (difusi)
Berkas
cahaya qi qr

qi = sudut datang
qr = sudut pantul
Hukum Pemantulan
Contoh : difusi cahaya matahari
qi = qr oleh awan

8/25/2011 Lecture XXI 15


mata ini tidak dapat
melihat cahaya yang
dipantulkan

Kedua mata dapat Hanya satu mata yang


melihat cahaya yang dapat melihat cahaya
dipantulkan. yang dipantulkan.

8/25/2011 Lecture XXI 16


Pemantulan oleh Cermin Datar
cermin datar
Geometri pada titik B
sudut ADB = CDB
AD = CD
maka : d0 = di

qr B’ jarak bayangan
qi B =
jarak benda
D
A C
d0 di

8/25/2011 Lecture XXI 17


Contoh soal :
 Seorang wanita dengan tinggi 1,60 m berdiri di depan
cermin datar vertikal. Berapa tinggi minimal cermin dan
jarak dari cermin ke lantai, jika ia ingin melihat seluruh
badannya di cermin. (Jarak antara mata dan ujung
kepala adalah 10 cm).

8/25/2011 Lecture XXI 18


Pemantulan oleh Cermin Lengkung
Cermin lengkung :
1. Cermin cembung (convex) : pemantulan terjadi pada
permukaan luar.
2. Cermin cekung (concave) : pematulan terjadi pada
permukaan dalam.
normal
permukaan qr
qi
normal
permukaan

cermin cermin
cembung cekung
8/25/2011 Lecture XXI 19
Titik Fokus dan Panjang Fokus
 Jika objek yang memantulkan dan mengeluarkan cahaya
sangat jauh (matahari atau bintang), maka berkas-
berkas cahaya “sinar” akan sejajar.
CB = CA = r
sumbu
utama B CF = BF
q
r q BF  FA , maka FA = FC
q A
F FA = f, maka :
C
r
f 
f 2
r F = titik fokus
FA = f, = panjang fokus
20
8/25/2011 Lecture XXI
r = jari-jari cermin
Pembentukan Bayangan ; Diagram Berkas
1. Berkas sejajar 1
sumbu utama
dipantulkan C F
melalui titik fokus.
2. Berkas melalui titik
fokus dipantulkan
sejajar sumbu
utama. C F

3. Berkas tegak lurus 2

cermin,
dipantulkan 3
kembali ke berkas
datang. C F
bayangan
8/25/2011 Lecture XXI 21
Persamaan Cermin dan Pembesaran
Cermin Cekung
h0 d 0 OF d 0  f
  
h0 A
hi d i FA f
O 1 1 1
hi C F
 
d0 di f

f Persamaan cermin
d0
di Pembesaran :
hi di
m 
h0 d0

Tanda minus artinya bayangan


8/25/2011 terbalik
Lecture XXI 22
Cermin Cembung

1 1 1
 
d0 di f
O A F C disini f berharga
negatif, dan bayangan
di bersifat maya/virtual
d0
(di belakang cermin).

Pembesaran :
hi di
m 
h0 d0

8/25/2011 Lecture XXI 23


Soal :
 Sebuah benda setinggi 2 cm diletakkan sejauh 20 cm di
depan cermin cekung yang berjari-jari 30 cm. Tentukan
(a). posisi bayangan, dan (b). tinggi bayangan.
 Sebuah benda setinggi 2 cm diletakkan pada jarak 10
cm di depan cermin cekung yang berjari-jari 30 cm. (a).
Gambarkan diagram berkasnya sehingga terbentuk
bayangan, (b). Tentukan posisi bayangan dan
pembesarannya.
 Sebuah spin mobil terbuat dari cermin cembung dengan
jari-jari 16 meter. Tentukan posisi bayangan dan
pembesarannya dari sebuah mobil truk yang berjawak
20 meter.

8/25/2011 Lecture XXI 24


INDEKS BIAS

8/25/2011 Lecture XXI 25


 Jika cahaya merambat dalam medium selain udara,
maka ia akan diperlambat, karena efek absorpsi dan re-
emisi oleh atom atau molekul dalam medium tersebut.
 Perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dan
dalam bahan disebut dengan indeks bias (n) :

c
n
v
 v adalah kecepatan cahaya dalam medium.
 Karena c > v, maka nilai indeks bias n selalu > 1.
 Akibatnya timbul hukum pembiasan (refleksi),
menggunakan Hukum Snell.

8/25/2011 Lecture XXI 26


Hukum Snell
sumber normal
berkas yg berkas yg normal
cahaya
dipantulkan dibiaskan

q1
q2
udara (n1)
udara (n2)
air (n2)
air (n1)

q2
q1
berkas yg
berkas yg dipantulkan
n2  n1 dibiaskan
n2  n1
sumber
cahaya

8/25/2011 Lecture XXI 27


 Prinsip refraksi dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya : seseorang yang berdiri didalam air, kakinya
akan terlihat.
 Sedotan di dalam air minum terlihat lebih pendek dari yang
sebenarnya.
 Sudut pembiasan bergantung pada kecepatan cahaya
didalam kedua media dan pada sudut datang.

n1 sin q1  n2 sin q2
Hukum Snell

 Jika n2 > n1, maka q2 > q1 (berkas mendekati normal).


 Jika n2 < n1, maka q2 < q1 (berkas menjauhi normal).

8/25/2011 Lecture XXI 28


Pemantulan Total Sempurna
 Jika n2 < n1, maka q2 < q1 (berkas menjauhi normal).
 Pada sudut datang tertentu, sudut bias q2 = 900 , maka
sudut datang disebut dengan sudut kritis qC.
n2 n2
sin qC  sin 90 
0

n1 n1

 Jika sudut datang > qC, maka cahaya akan dipantulkan,


sehingga disebut pematulan total sempurna (total internal
reflection, TIR).

n2 < n1

n1 q1 qC
q1 pemantulan total
8/25/2011 Lecture XXI sempurna (TIR)
29
Dispersi
 Pada kebanyakan medium, kecepatan cahaya bergantung pada
panjang gelombang (l) atau frekuensi (f), sehingga indeks
biasnya juga bergantung pada panjang gelombang, n(l).
 Medium tersebut dikenal sebagai medium dispersif.
 Akibatnya sudut bias bergantung pada panjang gelombang
cahaya.
 Contoh :
 Penguraian cahaya matahari oleh lapisan tipis air (pelangi)
 Penguraian cahaya putih oleh prisma.

8/25/2011 Lecture XXI 30


Contoh soal :
1. Cahaya datang mengenai gelas tebal dengan sudut
datang 600. Jika indeks bias gelas 1,5. Tentukan (a).
sudut bias didalam gelas qA, dan (b). sudut bias yang
keluar dari gelas qB?
2. Seorang perenang telah menjatuhkan kacamata
renangnya ke dasar kolam renang setinggi 1 m. Berapa
dalam letak kacamata renang tadi, jika dilihat dari atas
kolam renang.

8/25/2011 Lecture XXI 31


8/25/2011 Lecture XXI 32

Anda mungkin juga menyukai