Anda di halaman 1dari 37

BAB 21

SIFAT-SIFAT OPTIK PADA MATERIAL


KELOMPOK 4 :
- Muhammad Harley Darmawan
- Muhammad Ivan Dirhamsyah
- Mushthofa Kamal Robbani
- Nur Afifah
- Rahmadani Saputra

KELAS : Mprn-3A
21.1 Pendahuluan

Sifat optik adalah respon material kepada paparan radiasi


elektromagnetik dan cahaya tampak.
KONSEP DASAR
21.2 Radiasi Elektromagnetik
Elektromagnetik dianggap menyerupai gelombang yang terdiri dari
listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus satu sama lain dan
memanjang terhadap sumbu (Figure 21.1). Cahaya, panas, radar, gelombang
radio, dan x-ray adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik. Masing-masing
elektromagnetik dikarakterisasikan berdasarkan panjang gelombangnya, dan
juga bagaimana gelombang itu dibuat.
21.2 Radiasi Elektromagnetik

 Cahaya tampak berada pada


jangkauan yang kecil, dengan
panjang gelombang antara 0.4-
0.7 μm.
 Warna putih adalah campuran
dari semua warna.
 Radiasi cahaya tampak (visible)
adalah satu-satunya radiasi yang
dilihat mata sensitif.
21.2 Radiasi Elektromagnetik
Semua radiasi elektromagnetik bergerak pada kecepatan yang sama pada
keadaan hampa udara. Kecepatan (c) berhubungan dengan permitivitias listrik
pada keadaan hampa udara (ε0) dan kemampuan magnetik (permibilitas) pada
keadaan yang sama (μ0) yang diuraikan dengan rumus :
1
c
 0 0

Selanjutnya, frekuensi (v) dan panjang gelombang (λ) dari radiasi


elektromagnetik membentuk rumus kecepatan (c) :
c  
21.2 Radiasi Elektromagnetik

■ Dari sudut pandang mekanika kuantum, radiasi elektromagnetik terdiri


dari gelombang-gelombang, yang tersusun dalam sekumpulan energi
yang dinamakan foton. Energi (E) dari foton dapat didefinisikan
menggunakan rumus :

hc
E  h 

21.2 Radiasi Elektromagnetik
CONTOH SOAL
Cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang 5×10-7 m tampak
berwarna hijau. Hitung frekuensi dan energi dari fotonnya!
Jawab :
c 3 108 [m/s]
a)     6  1014
[s 1
]
 5 10 [m]
7

(6.63 10 34 [Js])(3 108 [m/s])


hc 19
b) E    3.98  10 [J]
 7
5 10 [m]
21.3 Interaksi Cahaya dengan Material Padat
Intensitas (I0) dari sinar yang mengenai permukaan dari material padat
tersebut harus sama dengan jumlah dari intensitas yang ditransmisikan,
diserap, dan direfleksikan ( IT, IA, IR ).

Reflected : IR Absorbed : IA

Transmitted : IT
Incident : I0
I 0  IT  I A  I R

Intensitas radiasi memiliki satuan watt/m2, sesuai dengan energi yang


ditransmisikan tiap satuan waktu menuju satuan luas yang tegak lurus
terhadap penyebaran sinar.
T  A R 1
21.3 Interaksi Cahaya dengan Material Padat

Material bisa transparent, translucent, dan opaque.


Banyak logam yang berwarna buram jika dilewati cahaya tampak
Material yang isolator dapat dibuat menjadi transparan. Selanjutnya, beberapa
bahan semikonduktor berwarna transparan dan beberapa lagi berwarna buram.

Transparent
Translucent
Opaque

single polycrystalline polycrystalline


crystal dense porous
21.4 Interaksi Atom dan Elektron
Fenomena optik pada material padat terjadi karena interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan atom, ion, dan/atau elektron. Interaksi tersebut adalah
polarisasi elektronik dan transisi energi elektron.
 Polarisasi Elektronik
Salah satu komponen dari gelombang elektromagnetik adalah medan listrik
yang berfluktuasi dengan cepat. Medan listrik ini berinteraksi dengan awan
elektron yang mengelilingi atom didalam jalurnya untuk berinduksi electronic
polarization, atau mengganti awan elektron yang relatif terhadap inti atom
dengan tiap perubahan arah dari komponen medan listrik. Dua hal yang terjadi
pada polarisasi ini adalah :
a. Sebagian energi radiasi akan diserap.
b. Gelombang cahaya akan melambat seketika saat melewati medium
(pembiasan).
21.4 Interaksi Atom dan Elektron
 Transisi Elektron
Penyerapan dan emisi dari radiasi
elektromagnetik dapat melibatkan transisi
elektron dari satu kondisi energi ke yang
lainnya. Coba bayangkan atom yang
terisolasi, perhatikan Figure 21.3. Sebuah
elektron dapat berpindah dari kondisi
energi yang sudah ditempatinya (E2) ke
lapisan yang lebih tinggi dan dalam
kondisi kosong (E4), dengan catatan energi Figure 21.3 Untuk atom yang terisolasi,
foton diserap. Perubahan energi pada sebuah skema ilustrasi dari penyerapan
elekron (ΔE) yang terjadi, bergantung pada foton oleh eksitasi sebuah elektron dari 1
frekuensi radiasi. kondisi energi ke yang lainnya. Energi
foton (hv42) harus sama dengan perbedaan
E  h energi antara dua kondisi (E4-E2).
21.4 Interaksi Atom dan Elektron
Pada poin ini, ada beberapa konsep yang harus dimengerti, antara lain :
a. Karena kondisi energi dari atom masih berlanjut, hanya ∆E spesifik yang
tercipta diantara tingkat energi; sehingga, hanya foton dari frekuensi atom ∆E
yang dapat diserap oleh elektron transisi. Selanjutnya, semua energi foton
diserap pada setiap kejadian perpindahan elektron yang lain.
b. Selain itu, elektron yang ingin berpindah tidak akan tetap pada kondisi yang
ingin berpindah secara terus menerus (excited state); dalam waktu yang
singkat, elektron tersebut akan jatuh atau meluruh kembali ke keadaannya
(ground state) atau tidak ingin berpindah dengan emisi dari radiasi
elektromagnetik. Pada beberapa kasus, disana harus terdapat konservasi
energi untuk penyerapan dan pengemisian transisi elektron.
SIFAT OPTIK DARI
LOGAM
Sifat Optik dari Logam
Bayangkan sebuah logam dengan skema electron energy
band (lengkungan energi) yang hanya terisi sebagian
elektron Figure 21.4, Logam berwarna buram (opaque)
karena insiden radiasi memiliki frekuensi dengan jangkauan
elektron yang berpindah (ke kondisi energi yang belum
ditempati) berada diatas Fermi energy. Fermi energy untuk
logam adalah level energi dimana elektron berada di posisi
untuk berinteraksi dengan level energi di atasnya. Radiasi
diserap sesuai dengan rumus ∆E = hv. Penyerapan total
terjadi dalam dinding luar yang tipis (biasanya kurang dari
Figure 21.4
0,1 μm) sehingga hanya film metalik yang lebih tipis dari
0,1 μm yang mampu memancarkan cahaya terlihat.
Sifat Optik dari Logam
Faktanya, logam berwarna buram (opaque) untuk
semua radiasi elektromagnetik pada spektrum frekuensi
yang rendah, seperti dari gelombang radio, inframerah,
cahaya tampak, dan ke pertengahan radiasi ultraviolet.
Logam akan transparan (transparent) ke frekuensi yang
tinggi, contohnya radiasi sinar-x dan sinar-γ.
Kebanyakan dari radiasi yang diserap lalu diemisikan
kembali dari permukaan dalam bentuk cahaya tampak
dengan panjang gelombang yang sama, yang nantinya
terlihat sebagai refleksi cahaya; transisi elektron yang
menyertai radiasi ulang seperti pada gambar (b).
Reflektifitas untuk kebanyakan logam berada di antara
0.90 dan 0.95 dari 1; sisa nya dihamburkan untuk
energi panas.
SIFAT OPTIK DARI
NONLOGAM
21.5 Pembiasan (Refraksi)
Pembiasan adalah fenomena kecepatan cahaya melambat ketika menembus
material transparan dan hasilnya dibelokkan pada permukaan yang ditemuinya.
𝑐 1 1
n= (𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟) 𝑐=
𝜀0 𝜇 0
;𝑣 =
𝜀𝜇
𝑣

𝑐 𝜖𝜇
𝑛= = = 𝜀𝑟𝜇𝑟
𝑣 𝜀0𝜇0 𝑛 ≅ 𝜀𝑟
Karena radiasi elektromaknetik di medium
transparan disebabkan karena polarisasi
elektron, menyebabkan :
- Semakin besar atom atau ion :
*polarisasi elektron akan lebih besar pula.
*kecepatan akan melambat.
*index bias akan lebih besar.

Struktur kristal juga mempengaruhi index


bias, yaitu jika anisotropic akan menyebab-
kan bertambahnya besarnya nilai n.
21.5 Pembiasan (Refraksi)
CONTOH SOAL
Hitung kecepatan cahaya pada berlian yang memiliki konstanta dielektrik ε
5.5 (pada frekuensi dalam rentang yang terlihat) dan kerentanan magnetik
-2.17 × 10-5 !
Jawab :
   r  0  (5.5)(8.85 10 12 [F/m])  4.87 10 11[F/m]

   0  r   0 (  m  1)  (1.257 10 6 [H/m])(1- 2.17 10 5 )  1.257 10 6 [H/m]

1 1
v   1.28 108 [m/s]
 (4.87 10 11[F/m])(1.257 10 6 [H/m])
21.6 Pemantulan (Reflection)
Saat radiasi cahaya bergerak dari satu medium ke medium lain yang
berbeda index bias, cahaya tersebut akan disebar di permukaan medium 1
dan 2 walaupun mereka berdua tranparan.
𝐼𝑅
(1) 𝑅 = [ 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟]
𝐼0

*Reflitivitas bergantung pada inex bias


𝑛2 −𝑛1 2
(2) 𝑅 = ( ) padatan. Index bias padatan bergantung pada
𝑛2+𝑛1 pada panjang gelombang dan

𝑛𝑠 −1 2 *releksi dapat dihilangkan jika lensa dan alat


(3) 𝑅 = ( ) optik lainnya yang ada di permukaan
𝑛𝑠+1
dihilangkan dengan cara diberi lapisan
berbahan dielectric tipis seperti magnesium
fluoride (Mg2F)
21.6 Pemantulan (Reflection)
Indeks refraksi kuarsa bersifat anisotropik. Misal cahaya tampak melewati
dari satu butir ke yang lain dengan orientasi kristalografi yang berbeda dan
pada kejadian normal ke batas butir. Hitung reflektivitas pada batas jika
indeks bias untuk 2 butir adalah 1.544 dan 1.533 searah cahaya perambatan!
Jawab :

(n 2  n1 ) 2 (1.553  1.554) 2 6
R   8.45  10
(n 2  n1 ) 2 (1.553  1.554) 2
21.7 Penyerapan (Absorption)
Penyerapan cahaya oleh material nonlogam terjadi sebab dua mekanisme
dasar, yaitu :
1. Polarisasi elektron
2. Transisi elektron pada valence band - conduction band (lengkungan
valensi dan lengkungan konduksi)
ℎ. 𝑐 ℎ. 𝑐
𝐸𝑔 𝑚𝑎𝑥 = 𝐸𝑔 𝑚𝑖𝑛 =
λ (min) λ (min)
Eg melebihi max = transparan
Eg kurang dari min = buram
Eg diantara min-max = berwarna

*contoh : berlian memiliki Eg 5.6 eV, berwarna


buram pada radiasi yang memiliki panjang
gelombang kurang dari 0.22 μm.
21.7 Penyerapan (Absorption)
Interaksi dengan radiasi cahaya juga bisa terjadi pada padatan dielektrik
yang memiliki band gap (celah lengkungan) yang panjang. Sebagai contoh
perhatikan gambar berikut
I T I 0 e  

IT = intenstitas yang tidak


di serap
I0 = intensitas yang tidak
direfleksikan
β = koefisien serap (mm-1)
l = parameter panjang dari
mulai sinar hingga
permukaan material
21.7 Penyerapan (Absorption)
CONTOH SOAL
Fraksi cahaya yang tidak direfleksikan yang ditransmisikan melalui kaca
dengan ketebalan 200 mm adalah 0.98. Hitung koefisien absorpsi pada
material ini !
Jawab :
I T
 e  x
I 0
 I T 
ln    x
 I 0 
1  I T 
ln 0.98  1.0110  4 [mm 1 ]
1
    ln   
x  I 0  200 [mm]
21.7 Penyerapan (Absorption)
CONTOH SOAL
ZnSe memiliki band gap 2.58 eV. Berapa kisaran panjang gelombang cahaya
tampak yang transparan?
Jawab :
hc (4.13 10 15 [eV - s])(3 108 [m/s])
   4.8 10 7 [m]  0.48 [ m]
E 2.58 [eV]
Jadi, ZnSe murni akan transparan pada cahaya tampak yang memiliki
panjang gelombang antara 0.48 dan 0.7 μm
21.8 Penyebaran (Transmission)

Fenomena ini bisa daplikasikan sebagai contoh pada saat


cahaya menembus padatan transparan :
Sehingga didapatkan

I T I 0 (1 - R) 2 e  
*Maka dari itu, fraksi dari cahaya yang
terjadi di transmisikan melewati material
transparan tergantung pada pengurangan
yang dihasilkan dari penyerapan dan
refleksi.
* jumlah dari refleksivitas R, penyerapan
A, dan transmisivitas T ( R + A + T = 1 )
21.9 Warna

Warna adalah hasil dari penyerapan gelombang cahaya secara selektif.


Warna yang dilihat adalah hasil dari kombinasi panjang gelombang yang
ditransmisikan. Jika penyerapan seragam untuk semua panjang gelombang
yang terlihat, material akan tampak tidak berwana.
Agar material berwarna, normalnya material akan melakukan eksitasi
elektron pada lengkungan energi dengan penyerapan foton berkisar dari 1,8
hingga 3,1 eV (menggunakan rumus Eg max-min). Tentu saja, sebagian dari
radiasi yang diserap ini dipancarkan kembali ketika elektron tereksitasi
kembali ke keadaan energi semula yang lebih rendah. Reemisi ini tidak perlu
terjadi pada frekuensi yang sama dengan penyerapan. Sebagai hasilnya,
warnanya tergantung pada distribusi frekuensi dari sinar cahaya yang dikirim
dan yang dikirim kembali
21.10 Opacity dan Transluensi dalam Isolator
Opacity (keburaman) terjadi karena sinar cahaya yang ditransmisikan
dibelokkan ke arah dan tampak menyebar sebagai hasil dari beberapa
peristiwa hamburan(bias) internal. Kapasitas tersebut terjadi ketika
hamburan sangat luas sehingga hampir tidak ada sinar yang
ditransmisikan, tidak terdeteksi, ke permukaan belakang.

Transluensi (tembus pandang) terjadi pada dua fase kaca- keramik jika
ukuran kristalit lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak,
dan ketika indeks bias kedua fase hampir identik (yang dimungkinkan
oleh penyesuaian komposisi). Material tembus pandang dapat terjadi
(salah satunya) karena proses pembuatan material tersebut, yaitu
dengan membuat pori2 yang dapat menyebarkan cahaya secara efektif.
21.11 Luminesensi (Luminescence)

Luminesensi adalah fenomena berupa pancaran cahaya oleh suatu material.


Material menyerap cahaya pada 1 frekuensi dan memancarkan kembali pada
material lain yang frekuensinya lebih rendah. Kondisi yang terperangkap
(trapped states) berupa pendonor atau penerima dimasukkan oleh kotoran
atau cacat.

- Jika pemancaran cahaya terjadi dalam


waktu kurang dari 1 detik, fenomena ini
disebut fluorescence.
- Jika pemancaran cahaya terjadi dalam
waktu yang lama, fenomena ini disebut
phosphorescence.
21.12 Fotokonduktivitas (Photoconductvity)

Konduktivitas bahan semikonduktor tergantung pada jumlah elektron bebas


dalam pita konduksi dan juga jumlah lubang pada pita valensi. Energi termal
yang terkait dengan getaran kisi dapat meningkatkan eksitasi elektron di
mana elektron bebas dan/atau lubang dibuat. Pembawa muatan tambahan
dapat dihasilkan sebagai konsekuensi dari transisi elektron yang diinduksi
foton di mana cahaya diserap; peningkatan konduktivitas petugas disebut
fotokonduktivitas. Jadi, ketika spesimen bahan fotokonduktif menyala,
konduktivitas meningkat.
21.13 Laser

Laser menghasilkan gelombang


cahaya yang berada dalam fase
(koheren) dan bergerak paralel
satu sama lain. Operasi laser
melibatkan inversi populasi dari
proses keadaan energi.

Lebih banyak elektron di dalam


excited energy states dibanding
dalam ground states
21.14 Serat Optik pada Alat Komunikasi

 Skema diagram yang menunjukkan komponen dari serat optic pada


sistem komunikasi.

 Serat memiliki diameter 125 μm atau kurang.


 Plastic cladding dengan ketebalan 60 μm dipakai pada serat.
21.14 Serat Optik pada Alat Komunikasi

 Indeks langkah serat optik.

 Indeks bertingkat serat optik.


KESIMPULAN
■ Contoh fenomena dari radiasi elektromagnetik adalah cahaya, panas, radar,
gelombang radio, dan x-ray.
■ Karakteristik transmisi cahaya antara lain transparent, translucent, dan opaque.
■ Interaksi antara atom dan elektron terdiri dari electronic polarization dan
electron transitions.
■ Sifat optik pada logam yaitu opaque dan sangat reflektif karena struktur pita
energi elektron.
■ Radiasi cahaya yang mengenai material non logam dapat dibiaskan, dipantulkan,
diserap, dan disebarkan.
■ Warna ditentukan oleh distribusi panjang gelombang.
■ Aplikasi dari fenomena optik antara lain luminesensi, fotokonduktivitas, laser,
dan serat optik.
THANK YOU FOR
YOUR ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai