Anda di halaman 1dari 5

HIDROLIKA TERAPAN

Buku Ajar ke-3

CONTOH SOAL
h1 h2
a h3
P

A B C

OLEH :
Ir. DWI PRIYANTORO, MS.
NIP. 19580502 198503 1 001

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2020
HIDROLIKA TERAPAN [CONTOH SOAL]

ANALISA KOMBINASI BANGUNAN UKUR DEBIT


DENGAN BANGUNAN PENGATUR DEBIT

h1 h2
a h3
P

A B C

Gambar di atas merupakan bangunan bagi yang diatur dengan “sluice gate”
yang ditempatkan pada ruas A - B dimana mempunyai penampang segi empat
dengan lebar 1 m. Untuk mengetahui debit yang melalui pintu diukur dengan
ambang lebar pada ruas B – C yang mempunyai penampang segi empat
dengan lebar 1,50 m. Apabila diketahui data seperti berikut :

a. Tinggi bukaan pintu (a) : 0,20 m


b. Kedalaman air (h1) : 0,80 m
c. Kedalaman air (h2) : 0,68 m
d. Akibat perubahan lebar penampang dan jarak alat ukur debit dari pintu,
kedalaman air h3 turun 0,18 m dari kedalaman air hilir pintu (h2)

Pertanyaan :
1. Berapa debit yang melewati pintu dalam l/det.
2. Tentukan tinggi ambang lebar (P) agar debit yang terukur kesalahannya
tidak melebihi 4% dari debit yang dihitung berdasarkan rumus pintu hasil
hitungan pertanyaan butir 1.

Ir. Dwi Priyantoro, MS 1


HIDROLIKA TERAPAN [CONTOH SOAL]

Penyelesaian:
A. Langkah pertama mendeskripsikan soal:

h = 0,18
h1 = 0,80
h2 = 0,68
h3 = 0,68 -0,18
= 0,50 P
a = 0,20
A B C

B. Langkah kedua menjawab pertanyaan dalam soal :


1. Menghitung debit yang melewati pintu dalam l/det.
• Menggunakan pers (2.1) buku ajar ke 2 hal II - 1.

Q = k . μ . a . b 2g.h 1 ................................................................................ (I)

dalam hal ini:


a = 0,20 m
b = 1,00 m (lihat soal)
g = 9,81 m/det2
h1 = 0,80 m
• Menentukan nilai K dengan grafik Gambar 2.2 (lihat buku ajar ke 2 hal II – 2)
dengan urutan:
h2
a. Hitung
a
h2 = 0,68 h2
= 3,40
a = 0,20 a
h1
b. Hitung
a
h1 = 0,68 h1
= 4,00
a = 0,20 a
Selanjutnya plotting ke grafik Gambar. 2.2 diperoleh nilai K = 0,52
• Menentukan nilai μ dengan grafik Gambar 2.4 (a) dimana sluice gate posisi
90 (lihat buku ajar ke 2 hal II – 3), dengan langkah :
h1
Plotkan nilai = 4,00 pada absis dan tarik ke atas menyentuh kurva yang
a
90 kemudian tarik ke sumbu ordinat pada grafik Gambar. 2.4 (a) akan
diperoleh μ = 0.58.

Ir. Dwi Priyantoro, MS 2


HIDROLIKA TERAPAN [CONTOH SOAL]

• Selanjutnya debit yang melewati sluice gate (pintu sorong) dihitung dengan
persamaan (I) sbb :

Q = (0.52) . (0.58) . (0.20) . (1.00) 2.(9,81).(0.80)

= 0.238 m3/det
= 238 l/det

2. Menentukan tinggi ambang lebar (p), dengan tahapan:


• Ditentukan dalam soal bahwa debit yang terukur pada alat ukur ambang lebar
hasilnya tidak boleh terjadi kesalahan melebihi 4% (debit yang terukur di
ambang lebar kesalahannya harus  4%).
• Berdasarkan hal tersebut selanjutnya evaluasi dilakukan dengan
menggunakan tabel hal I – 21 pada buku ajar ke-1.
Langkah evaluasinya sbb:
h3 = 0.50 m (lihat Gambar pada langkah pertama di atas)
b = 1.50 m (diketahui pada soal)
selanjutnya lihat tabel tersebut di atas, dalam hal ini:
- kolom H (tinggi air diatas ambang lebar)
- baris b (lebar ambang)
Pertama:
- pilih H = 20 cm, kmd lihat ke arah kanan untuk b = 150 cm.
diperoleh Q = 229 l/det
- kontrol kesalahan (E) terhadap hasil hitungan pertanyaan 1.
238 − 229
E = x 100 %
238
= 3,78 % memenuhi
Kedua:
- pilih H = 21 cm, kmd lihat ke arah kanan untuk b = 150 cm.
diperoleh Q = 247 l/det
- kontrol kesalahan (E) terhadap hasil hitungan pertanyaan 1.
238 − 247
E = x 100 %
238
= 3,78 % memenuhi

Ir. Dwi Priyantoro, MS 3


HIDROLIKA TERAPAN [CONTOH SOAL]

• Analisa untuk menentukan tinggi ambang lebar (P)

- hitungan pertama :
P = h3 – H
= 0,50 – 0,20
H = 0,30 m
h3 - hitungan kedua :
P P = h3 – H
= 0,50 – 0,21
= 0,29 m
Berdasarkan ketentuan persyaratan ( lihat paragaf terakhir buku ajar ke-1 hal I – 5),
maka yang dipilih adalah P = 0,30 m.

Ir. Dwi Priyantoro, MS 4

Anda mungkin juga menyukai