Anda di halaman 1dari 2

2.1.

Esensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

 Sila Pertama: “Ketuhanan Yang Maha Esa”


Sila ini memberikan kesadaran bahwa kita sebagai manusia hanyalah sementara dimuka bumi
ini. Yang diciptakan untuk berbuat kebaikan dan tidak melakukan apa yang telah di larang
untuk mendapatkan kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Tuntutan etika seperti berperilaku
bertanggung jawab, bersikap terhormat, dan menjunjung keselamatan, itu semua merupakan
menifestasi untuk kebaikan. Dan dengan menjalankan itu semua merupakan wujud syukur
atas nikmat Tuhan.

 Sila Kedua: “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”


Asas kemanusiaan atau humanisme menghendaki agar perlakuan terhadap manusia harus
sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu memiliki keinginan, seperti kecukupan
materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat, berperan nyata dalam
lingkungannya, serta bekerja sesuai kemampuannya yang tertinggi.

 Sila Ketiga: “Persatuan Indonesia”.


Seluruh masyarakat Indonesia harus menjunjung nilai ini, karena kekurangan yang dimilki
masing-masing individu apabila digabungkan akan menjadi sesuatu produktifitas yang lebih
tinggi daripada jumlah individunya. Suatu pekerjaan atau tugas yang dikerjakan bersama
dengan semangat nasionalisme yang tinggi dapat menghasilkan produktivitas yang lebih
optimal.

 Sila Keempat: “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan”
Sila ini mengajarkan kepada kita bagaimana bekerja secara totalitas kepada Negara. Setiap
orang memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap negaranya. Dan manajemen
keputusan yang didasarkan oleh musyawarah akan memperoleh keputusan akhir yang terbaik
karena melibatkan kerelaan dari semua pihak didalamnya.

 Sila Kelima: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”


Sila ini mendasari agar tidak terjadinya jurang diantara warga negara Indonesia. Ilmuwan dan
ahli teknik yang mengelola industri perlu selalu mengembangkan sistem yang memajukan
perusahaan, sekaligus menjamin kesejahteraan karyawan. Selama ini, pengelolaan industri
lebih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, dalam arti keuntungan perusahaan sehingga
cenderung mengabaikan kesejahteraan karyawan dan kelestarian lingkungan. Situasi timpang
ini disebabkan oleh pola kerja yang hanya mementingkan kemajuan perusahaan. Pada
akhirnya, pola tersebut dapat menjadi pemicu aksi protes yang justru merugikan pihak
perusahaan itu sendiri.

2.2. Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

 Perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia dewasa ini tidak berakar pada nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia sendiri, sehingga ilmu pengetahuan yang dikembangkan di
Indonesia sepenuhnya berorientasi pada Barat (western oriented).
 Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia lebih berorientasi pada kebutuhan pasar
sehingga prodi-prodi yang “laku keras” di perguruan tinggi Indonesia adalah prodi-prodi
yang terserap oleh pasar (dunia industri).
 Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia belum melibatkan
masyarakat luas, sehingga hanya menyejahterakan kelompok elite yang mengembangkan
ilmu (scientist oriented).

Anda mungkin juga menyukai