Laporan SLHD Kabupaten Tapanuli Utara 2007
Laporan SLHD Kabupaten Tapanuli Utara 2007
Bu ku Lapo ran Statu s Lingkungan Dae rah Kabup aten Tapanuli Utara dan
Ba si s Data Stat u s Ling kungan Hidup Kabup aten Tapanuli Utara Tahun 2007
menyajikan ran gkuman isi Lapo ran Sta tus Ling kungan Hidup Daerah yang m eliputi
informasi tenta ng lingkungan hidup ya ng dihimpun dari pela ksanaan kegiatan
pem bangunan oleh Dina s dan Instan si terkait Pem erintah Kabupaten Tapanuli
Uta ra.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa menguca p kan terima ka sih kepada
berbagai piha k khu su snya In stan si Pem erintah dan Camat Se -Kabup aten Tapanuli
Uta ra yang telah turut se rta m em bantu dalam mem berikan data dan inform asi
sehingga pen yusunan Buku Lapo ran Statu s Ling kungan Daerah Kab upaten
Tapanuli Utara dan Ba si s Data Statu s Ling kungan Hidup Kab upaten Tapanuli Utara
Tahun 2007 dapat selesai tepat pada wa ktu nya.
Akhir kata Semoga Buku Lapo ran Status Lingkungan Dae rah Kab upaten
Tapanuli Utara dan Ba si s Data Statu s Lingkungan Hidup Kab upaten Tapanuli Utara
Tahun 2007 ini dapat be rmanfaat dalam m ewujudkan pem bangunan be rkelanjutan
yang be rwa wa san lingkungan di Kabupaten Tapanuli Utara.
Dra. I DA M. MANULLA NG
PENATA TI NGKAT I
NIP : 400045408
ABSTRAK
Pada bab II dijelaskan mengenai isu lingkungan hidup utama yang dikait kan
dengan kondi si sosial, ekonom i budaya, politik da n kem asyara katan d engan
menggunakan analisi s S-P-R. I su-i su lingkunga n hidup utama yang dibahas anta ra
lain : Perlindungan Habitat dan Popula si Orangutan Sum atera di Kawa san Hutan
Alam DAS Batan g Toru, Perlindungan E kosi stem Kawa san Dana u Toba, dan
Pem bangunan Pembang kit Tenaga Pana s Bumi (PLTP) Sarulla di Kecamatan
Pahae Jae.
Pada bab III sam pai dengan bab VI dibahas tentang kondisi, pen yebab,
dam pak, dan respo n perm asalahan pada m edia air, m edia udara, media hutan dan
lahan, media keane karagam an ha yati yang seluruhnya m erupakan media dari
lingkungan hidup di Kabupaten Tapanuli Uta ra
Pada bab VII be ri sikan tida k lanjut dari re spon yang sudah dilaksana kan
maupun yang direncan a kan. Pada bab ini dijelaskan Program dan Kegiatan
Pem erintah Kabup aten Tapanuli Utara di bidang pengelolaan lingkun gan hidup
tahun 2007 dan Rencana Program dan K egiatan Pemerintahan Kabupat en Tapanuli
Uta ra di bidang pengelolaan lingkungan hidup tahun 2008.
KATA S AM BUTAN
M ewujud kan lingkungan hidup yang indah, hijau, bersi h dan le stari di
Kabupaten Tapanuli Utara adalah merupa kan salah satu a rah kebija kan
pem bangunan Pemerintah Ka bupaten Tapa nuli Utara guna mendu kung visi
Kabupaten Tapanuli Ut ara yaitu M ewujud kan Kema kmuran Ma sya rakat Berb a si s
Pertanian melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang
berwawasan lingkungan demi pening katan kesejahteraan ma syarakat, melalui
upaya kon servasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan sumber daya alam
dengan m enerap kan teknologi yang ram ah lingkungan .
Untu k m engidentifikasi kan be sarnya perm asalahan dan kemajuan yang telah
dicapai oleh Pem erintah Kabupaten Tapanuli Uta ra p ada Tahun 2007 di bidang
lingkungan hidup, m a ka dibutuh kan data ling kungan hidup dalam upaya unt uk
merekam dan menganalisa seluruh kegiatan yang m encakup media Air, Uda ra,
Lahan, Hutan dan Keanekaragaman Hayati di Kab upaten Tap anuli Utara yang
dituang kan dalam bentuk Bu ku L aporan St atu s Lingkungan Hidup Dae rah (SL HD)
Kabupaten Tapan uli Utara Tahun 2007.
A khirnya kami menyam but baik pene rbitan Buku Laporan Statu s Ling kungan
Hidup Dae rah dan Kumpulan Data Stat us Ling kungan Hidup Kabupate n Tapanuli
Uta ra Tahun 2007 ini, dengan harapan bu ku ini dapat dimanfaatkan oleh sem ua
pihak untu k m em beri masukan/ sara n dalam penyusunan ren cana pem bangunan
daerah dengan m ene rap kan pembangunan yang be rkelanjutan dan berwawa san
lingkungan, se kaligus sebag ai alat untuk mengevaluasi pen gelolaan lingkungan
hidup di Kabupaten Tapanuli Uta ra.
TORA NG LUMBANTOBI NG
KATA PENGA NTAR
Bu ku Lapo ran Statu s Lingkungan Dae rah Kabup aten Tapanuli Utara dan
Ba si s Data Stat u s Ling kungan Hidup Kabup aten Tapanuli Utara Tahun 2007
menyajikan ran gkuman isi Lapo ran Sta tus Ling kungan Hidup Daerah yang m eliputi
informasi tenta ng lingkungan hidup ya ng dihimpun dari pela ksanaan kegiatan
pem bangunan oleh Dina s dan Instan si terkait Pem erintah Kabupaten Tapanuli
Uta ra.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa menguca p kan terima ka sih kepada
berbagai piha k khu su snya In stan si Pem erintah dan Camat Se -Kabup aten Tapanuli
Uta ra yang telah turut se rta m em bantu dalam mem berikan data dan inform asi
sehingga pen yu sunan Buku Lapo ran Statu s Ling kungan Daerah Kab upaten
Tapanuli Utara dan Ba si s Data Statu s Ling kungan Hidup Kab upaten Tapanuli Utara
Tahun 2007 dapat selesai tepat pada wa ktu nya.
Akhir kata Semoga Buku Lapo ran Status Lingkungan Dae rah Kab upaten
Tapanuli Utara dan Ba si s Data Statu s Lingkungan Hidup Kab upaten Tapanuli Utara
Tahun 2007 ini dapat be rmanfaat dalam m ewujudkan pem bangunan be rkelanjutan
yang be rwa wa san lingkungan di Kabupaten Tapanuli Utara.
Dra. I DA M. MANULLA NG
PENATA TI NGKAT I
NIP : 400045408
DAFTAR ISI
Halam an
KATA PE NGA NTAR i
DA FTAR ISI ii
BAB I AIR 1
BAB II UDARA 27
BAB III HUTA N DAN LA HAN 30
BAB IV KEANEKA RA GAMA N HAYATI 37
BAB V KESE HATAN MASYAAKAT 40
BAB VI LIMBAH P ADAT
BAB VI I KELEMBA GAAN 26
LAMBANG PEMERINTAHAN
KABUPATEN TAPANULI UTARA
TORANG LUMBANTOBING
BUPAT I KABUPATEN TAPANULI UT ARA
DRS. FRANS A. SIHOMBING, MM
WAKIL BUPATI KABUPATEN TAPANULI UTAR A
PETA PENUTUPAN LAHAN
KABUPAT EN T APANULI UTARA
PETA KAWASAN LINDUNG
KABUPAT EN T APANULI UTARA
Stat us Li ngku ng an Hi dup Daera h Ta hu n 2 00 7
BAB I
PE NDAHULUAN
Dalam Agenda 21 Bab 40, di sebut kan perlunya Pemerintahan baik Dae rah
maupun Nasional untuk mengumpulkan dan memanfaatka n data dan inform asi
multise ktoral pad a pro se s p engam bilan kep utu san untu k melaksana kan
pem bangunan berkelanjutan. Sehingga Info rmasi Bagi Pengambil Keputu san
merupa kan isu lintas sektor yang ut ama. Hal tersebut menuntut kete rsediaan data,
kea kuratan analisi s, se rta pen yajian informasi lingkungan hidup ya ng informatif.
Hal ini sejalan dengan pa sal 10 hu ruf h, Undang -undan g 23 Tahun 1997,
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang m ewajibkan pemerintah baik
Na sional maupun Daerah m enyedia kan informa si lingkun gan hidup dan
menyebarluaskannya kepa da ma sya rakat.
Selain itu Undang -undang No. 32 tahun 2004 Tentang Pem erintahan Dae rah
telah m elim pahkan ke wenangan pe ngelolaan lingkungan hidup ke pada Pem erintah
Dae rah (P rovin si/Kab upaten/K ota). Dengan meningkatnya kemam puan Pem erintah
Dae rah dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang b ai k (g ood en viron mental
governance ) diha rap kan a kan sem akin m ening kat kan kepedulian kepada
pelesta rian lingkungan hidup.
Sebagai tindak lanjut dari kesepa katan nega ra-nega ra Asia Pasifi k dan
am anat undang-undang tersebut, seja k tahun 2002 pada ting kat nasional telah
diterbit kan Laporan St atus Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) setiap tahun.
Sem entara untuk pem erintah dae rah sejak tahun 1982 telah dikembang kan Nera ca
Lingku ngan Hidup (NL H), kemudian pada tahun 1986 menjadi Nera ca
Kependudu kan dan Ling kungan Hidup Daerah (NKL D), da n m ulai tahun 1994
menjadi Neraca K ualitas Ling kungan Hidup Dae rah (NKLD).
Penyu sunan Lapo ran dan Kumpulan Data St atu s Ling kungan Hidup Dae rah
2007 Seja k ta hun 2001 se cara be rtahap lapo ran NKLD diintegra si kan kedalam
penyusunan La pora n Status Ling kungan Hidup Da erah P ropinsi dan
Kabupaten/ Kota dengan m ulai m enggunakan form at State-P re ssu re -Re spo ns
(SP R) dalam penyusunannya. Pada 2002 telah ditindaklanjuti dengan su rat Menteri
Negara Lingku ngan Hidup kepada Daerah untuk menyu sun lapo ran Stat us
LIng kungan Hidup Dae rah (SL HD) de ngan mengacu kepada Pedom an Um um
Penyu sunan La poran SL HD yang di keluarkan oleh K NLH.
Salah satu ciri poko k dalam penyusunan lapo ran SL HD terleta k pada
kem am puan m enganalisis seca ra komprehen sif hubun gan a spe k lingkungan fi si k
(gejala biofisi ka) dengan a spe k sosial-e konomi kedalam bahasa yang dapat
dipahami masya ra kat umum /awam . Keberha silan pem anfaatan laporan SL HD
terleta k pada m ening katnya pengertian dan kesada ran be rbagai lapi san m asyara kat
dalam turut mengatur, menjaga, dan melindungi kelesta rian lingkungan hidup.
Penyu sunan Lapo ran Status Ling kungan Hidup Da erah Ka bupaten Tapanuli
Uta ra bertujuan :
Jum lah pendudu k Kabupaten Tapanuli Uta ra pa da Tahun 2006 sebe sar
262.642 jiwa yang terdiri dari 130.429 jiwa laki-la ki dan 132.213 jiwa perempuan.
Ra sio jeni s kelamin Kabupaten Tapanuli Uta ra Tahu n 2006 sebesa r 98,65 ini berarti
bahwa jum lah pendudu k pe rem puan di Tapanuli Ut ara lebih banyak da ri pada
jumlah penduduk laki-laki. Sedang tingka t kepadata n pendudu k relatif rendah, yaitu
69,23 pendudu k pe r kilom eter persegi.
Banya knya rumah tangga tahun 2006 sebesar 56.345, dengan rata-rata
anggota rumah tangga sebe sa r 4,66 o rang, rata -rata besa rnya anggota rum ah
tangga tahun 2 005 tidak te rlalu berbeda , yaitu sebe sar 4,67 ora ng.
Kabupaten Tapanuli Ut ara m emiliki luas wilayah 3.800, 31 km2 atau 3 80.031
Ha sudah te rmasuk di dalamnya lua s periaran Danau Toba yan g be rada di
Kecam atan Muara.
Da ri luas wilayah 380.031 Ha lua s wilayah yang da pat diguna kan unt uk
lahan sawa h selua s 30.3 76 Ha dan untu k lahan kering selua s 348.788 Ha, dimana
daratannya diperguna kan untuk pem ukiman, saran a/prasa rana so sial, ekonomi dan
budaya.
Dalam mewujudkan efi siensi dan efe ktivita s pemanfaatan ruang serta unt uk
mewujudkan vi si dan misi pengem bangan wilayah Kabupaten Tapanuli Utara di
masa depa n, Pem erintah Kab upaten Tapanuli Uta ra telah membuat Ren cana Tata
Ruang Kabup aten Tapanuli Utara Tahun 20 01-2011 yang ditetap kan sesuai dengan
Peratu ran Daerah (Perda) Kabupaten Tapanuli Uta ra Nomor 21 Tahun 2001.
Kawasan budidaya adalah ka wa san yang ditetap kan den gan fungsi utama
untu k dibudidaya kan ata s da sa r kondi si dan potensi sum ber da ya alam, sum ber
daya m anusia dan sumber da ya buatan. Ka wa san budidaya di Kabupaten Tapanuli
Uta ra te rdiri dari :
Kawasan P riorita s ad alah Ka wa san yang diharap kan dap at dikembang kan
terdiri dari :
2. Kawasan Siborongborong
Menca kup Kecam atan Siboron gborong dengan poten si sektor pertanian,
perkebunan da n pe rindust rian terutama pengem bangan poten si ag roindu st ri dan
kerajinan tangan.
5. Kawasan Pahae
Meliputi Kecam atan Pahae Julu dan Pahae Jae dengan poten si se kto r pe rtanian
dan pertam bangan/ energi panas bum i untu k di kembang kan .
Jum lah pencari kerja yang te rdaftar di Ka bupaten Tapa nuli Uta ra tahun 2006
berjum lah 4.506 orang, yang t elah ditempatka n han ya b erjumlah 17 orang yang
tingkat pendidikan SM U atau h anya se kita r 0,4 pe rsen dari jum lah pencari kerja.
Sehingga total penca ri ke rja yang b elum ditem patkan b erjumlah 4.489 atau sekitar
99,6 persen da ri jumlah pencari kerja.
Di dalam upaya m eningkatkan kem ampuan para pencari ke rja Pem erintah
Kabupaten Tapanuli Ut ara telah mengadakan bebe rapa pelatihan ke rja yang terdi ri
dari pelatihan otomotif yang diikuti 16 o rang, pelatihan bangun an yang diikuti 16
orang dan ane ka kejuruan lain seban ya k 32 ora ng.
Jum lah Rumah Sakit Um um yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara tahun
2006 sebanya k 1 buah yang be rloka si di Kecamatan Tarutung, sedang kan sarana
keseha tan lainnya pada tingkat kecamatan terd apat sebanya k 18 unit puskesm as
(5 unit diantaran ya puskesm as berstatus ra wat inap) dan 59 unit puskesm as
pem bantu. Polindes sebanya k 1 56 unit, posyandu a da se kitar 362 unit, apoti k
sebanyak 6 unit, to ko obat seban ya k 14 unit, klinik bersalin swasta 2 unit dan Balai
Pengobatan swasta sebanya k 4 unit.
Jum lah dokte r di Kab upaten Tapanuli Uta ra (tida k te rm asu k RSU) pada
tahun 2006 se banyak 45 orang yan g te rdiri da ri do kt er umum sebanya k 38 orang
dan do kter gigi seban ya k 7 orang, se dang kan tenaga m edis bidan te rsedia 364
orang, pera wat seban yak 105 orang.
Pada Anggaran Penda patan dan Belanja Daerah Kabupa ten Tapanuli Utara
Tahun 2005 sampai dengan 2 007 unt uk Angga ran Pendap atan da n Belanja Dae rah
Se ktor Lingku ngan Hidup pada tahun 2005 berjumlah Rp. 2.121.134. 359,66
meningkat menjadi Rp. 5.805.151.70 0,00 pada tahun 2006 dan m ening kat kem bali
pada tahun 2007 menjadi Rp. 6.136.954.303,53 atau sekitar 1,35 % dari Angga ran
Pendapatan dan Belanja Dae rah Tahun 2007 se ca ra keseluruhan. Dari t otal APBD
Se ktor Ling kunga n Hidup yaitu sejumlah Rp. 6.136.954.303,5 3 atau sekitar 1,35 %
dari Angga ran Pendapata n dan Belanja Daerah Tahun 2007 secara ke selu ruhan
yang dikelola Kantor Ling kungan Hidup Kabupaten Tapanuli Utara sebe sar
Rp. 1.831.249 .994,55 atau sekita r 0,40 % dari AP BD Total Tahun 2007 dan yang
dikelola Kantor Kebersiha n dan Pertam anan Kabupaten Tapanuli Utara be rjum lah
Rp. 4.3 05.704.30 8,98 atau se kita r 0,94 % da ri APB D total Tahun 2007.
Tabel 1.1. Anggaran Pendap atan dan Belanja Daerah Kabu paten Tapanuli Utara
Se ktor Ling kungan Hidup Tahun 2005-2007 (Rp. )
Pada A ngga ran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli Utara
Tahun 2005 sampai dengan 2 007 unt uk Angga ran Pendap atan da n Belanja Dae rah
sektor Sosial, E konom i dan Bud aya atau selain dari se ktor Lingkungan Hidup pada
tahun 2005 be rjum lah Rp. 229.68 1.318.359, 15 mening kat pad a tahun 2006 m enjadi
Rp. 3 62.029.994.275,72 dan kem bali m eningkat p ada tahu n 2007 m enjadi
447.604.732.46 9,63 atau sekitar 98,65 % d ari APB D total Tahun 2007.
BAB II
ISU LINGKUNGAN HI DUP UTAM A
Bebera pa tahu n bela kangan ini ada b eberapa i su lingku ngan hidup utama di
Kabupaten Tapanuli Utara yang bersifat lintas media lingkungan, m em punyai
dam pak te rhadap lingkunga n beru pa ke rusa kan, pe ncemaran da n peru bahan
status, mempunyai dam pak t erhadap ke sehat an dan ke selamatan m anusia,
mempunyai dampak terh adap pe re konomian, ada indika si m enimbulkan m asalah
be sar di m asa depan, mempunyai skala dan inten sita s tinggi dan lua s, merupa kan
berita yang mempunyai tingkatan dura si tinggi dalam pemberitaan media,
menim bulkan rea ksi masyarakat, dam pa knya berpenga ruh pada daerah lain
diantaranya yaitu : Perlindungan Habitat dan Populasi Orangut an Sumatera di
Kawasan Hutan Alam DAS Bata ng Toru, P erlindungan Ekosi stem Ka wa san Danau
Toba, dan Pembangunan Pem bangkit Tenaga Pan a s Bum i (PLTP) Sarulla di
Kecam atan Pahae Jae.
2.1. Perli ndungan Habi tat da n P opulasi Orangutan Suma tera di Kawasan
Huta n DAS Bata ng Toru.
dari sebagian be sar ka wasan adalah berbukit deng an leren g yang relatif terjal
sehingga menyu sah kan a kses ke dalam. Fa ktor inilah yang kemungkinan
menyelam atkan kawa san ini dari konversi ke fung si lain selama ini. Iklim di
Kawasan Hutan Alam DA S B atang Toru berkisa r antara 18ºC di m alam hari sam pai
28ºC pa da siang hari dan Cu rah hujan diperkira kan cu kup tinggi.
Kawasan Hutan DAS Batang Toru m em punyai beragam tipe hutan data ran
tinggi dengan stru ktu r dan komposi si pohon be rbeda t erut ama dari
Diptero carpaceace, Fagaceace, Casu arinaceace, Lau raceace, dan A raucariacea ce.
Stru ktu r dan kompo sisi be rbeda yang kem ung kinan di sebabkan ketinggian,
sub strat/tan ah dan m icro -iklim sehingga di beberapa tem pat hutan dataran tinggi
yang ditandai st ru ktu r hutan relatif pende k dengan lapi san gam but di ata s pa si r
kwarza. Jeni s-jenis pohon umumnya ditemukan a dalah sam pinur t ali, sampinur
bunga, hoting (Fa gacea e), atur mangan (Casuarinacae), m alu tua (Trisania sp),
Meranti dan Kruing (Shorea spp. dan Diptero carps spp. ) dan Tapak Kuda
(Macaranga spp ) dan Kem pa s. Terdapat pula berbagai jenis kant ong semar
(Nepenthe s spp), angg re k (Orchidaceae ) dan Jahe -jahean (Zingiberacea ce).
Jeni s Faun a yang ditemuka n di Kawasan Hutan DAS Batang Toru selain
Orangutan (M awa s), siamang (imbo) dan gibbon (ung ko) juga te rdapat beruk
(Macaca neme st rina). Beberapa mamalia lain yang terihat terutama dari jenis-jeni s
tupai, bajing (term asu k sejenis bajing ra ksa sa Ratufa sp. ), ke kelawa r dan kalong.
Terdapat juga bebe rapa jeni s kucing, be ruang m adu, kijang dan kancil.
Marga burung yan g paling menonjol dari segi jumlah dan jumlah jenis adalah
Pycnonotidae (jeni s-jeni s cu cak dan kutilang), burung pemangsa beruku ran be sar
yang dilihat dan didengar adalah Elang-ular bido (Spilornis cheela), beberapa
burung enggang (Bucerotidae) dilihat dan/atau didenga r te rm asu k enggang gading
(Bu ceros vigil), enggang jambul-hitam (Acero s corruga tus) da n engga ng bad ak
(Bu ceros rhino ceos), bebe rapa jeni s burun g pelatu k (Picidae), madi (Eurylai midae),
takur (Capitonidae), pa ok (Pittidae), luntur (Trogonidae ), tepekong (He mip rocnidae),
kepodang (Oriolidae), pengoceh (Trimaliidae), pengicau (Syviidae), kangko k dan
kadalan (Cuculidae), kicuit dan apung (Mota cilidae), cabai (Dicaeidae ), m erpati-
merpatian (Columbidae), Srigunting (Dicruridae), dan kuau (P hasianidae). Te rdapat
juga vertab rata lain da ri jenis am fibi maupun sat wa melata kod ok dan kadal.
Da ri jenis inse cta dan a vertebrata lain terdapat bebe rapa jenis kup u-kupu
(Lepidopte ra) beru ku ran besa r dari Suku Pa pilionidae (dari genera Troides, Pa pilio
dan Graphium), suku Nymphalidae (m isalnya Ide a sp ) sedangkan b erb agai jenis
dari su ku Pieridae sangat umum di se kita r aliran sungai. Juga terdapat be rbagai
jenis m enari k da ri Ordo He mpitera , Coleoptera, Orthopte ra, Odonata, Dipte ra,
Dictyoptera, Phasmida.
Indone sia merupa kan salah satu titi k api kepun ahan spe sies di dunia.
Jum lah terbanyak, ya kni 284 spesie s, diindetifika si kan be rada di Pulau Sumatera
dan salah satu jenisn ya adalah Orangutan. Jumlah orangutan liar telah m enurun
seca ra kontinue dalam beberapa tahun tera khir a kibat hilangnya hutan -hutan
dataran rendah , nam un pada bebe rapa tahun te rakhir ini kecepata n penu runan
jumlah orangutan tersebut m ening kat. Pad a I UCN Red List hun 2002 Ora ngutan
Sum atera dikat egori kan sebagai jenis yang Critically Endangered (sangat kritis
terancam punah). Dalam ku run wa kt u 25 tahun popula si Orangu tan Sumatera
menurun hingga 80 % dan saat ini diperkira kan tinggal 7500 e kor.
Tabel 2.1. Ka rakte risti k Habitat dan Popula si Orangutan Sum atera di DA S Batang
Toru Tahun 2006
Nama Perkira an Luas Tipe Keu nikan / Stat us Kepenti ng an Anca man
Pop ulasi Ukura n (Ha) Habitat Keka yaa n Tata Gun a Kons ervasi Lainnya Utama
Populasi Habitat- Lah an Terhad ap
Orang uta n Habitat Pop ulasi
Biog eografi dan
Habitat
Orang utan
Bata ng 400 60. 000 Hutan Meng andung Pop ulasi Populasi o angut an Peneb ang
Toru tropis vege tasi Orang uta n terbes ar dite mu kan di an liar,
Barat dat aran pegun ung an di dalam biog eografi perbur uan
me nenga h pada el evasi Kawasan satwa bag ian s elatan. unt uk
dan renda h. lindung Tang kapan Air ko nsu msi,
dat aran Populasi beru kuran penting bag i PLTA ko nversi
ting g i. Orang utan kecil Sipan Sipah oras d an hut an
Hutan memp unyai (huta n PLTP Sarulla. unt uk
Diptero perbe daan lindun , Ditemu kan 60 jenis perta nian,
carpacea g eneti k/ cag ar satwa liar, kegiat an
Sarulla/ 150 37. 500 kultural alam) diant aranya 15 je nis prospe ksi
Bata ng deng a n Seb ag ian satwa liar t eranc am perta mb an
Toru populasi di besar punah. Di ka was an ini g an e mas
Timur bagian utara adal ah jug a da pat diju mp ai dan
Dana u To ba hut an 247 jenis burung Pembal ak
produ ksi diant aranya 3 jenis an ka yu
teranc am pu na h d an oleh HPH
52 je nis se da ng
me nuju kep unah an
secara glob al, 2 jenis
tumbu han lang ka
Amor phoph alus
baccari dan
Amor phoph alus g igas
dan tu mbuh an l ang ka
lainn ya 1 je nis
Raflesia- Raflesi a
g adutn esis
Ha yati dan E kosi stemnya, Pe ratu ran Pemerintah no. 7 Tahun 1999 t entang
Penga wetan Jeni s Tumbuhan dan Sa twa.
Kara kte risti k habitat dan Popula si Oranguta n Sumatera di DAS Batang Toru
diantaranya terdapat pada tabel 2.1.
2. Logging/Pembalakan
Sebagian be sar Kawasan Hutan DAS Batang Toru sebagai hutan p rodu ksi dan
izin HPH dipegang PT Teluk Nauli. Pada a khir tahun 90an peru sahan pe rkayuan
tersebut telah mendorong jalan a kse s yang masuk ke wilayah sepanjang lebih dari
30 km. jalan logging diawali dari kampung Su karamai pada jalan Pandan-Batang
Toru, m enuju ke arah uta ra kem udian mem belok ke a rah barat ( di sebelah utara
Hutan Lindung Regi ster 13 ). A ktivitas logging dilaku kan hingga t ahun 2003 . Di
loka si terdapat petunjuk bah wa ka yu kom ersil beru kuran besar telah ditebang
sepanjang jalan logging dan caba ng-cabang nya sampai dengan kilometer 30.
PT Teluk Nauli m enghentikan kegiatan penebangan sejak than 2003 dan jalan
logging dan beberapa fasilitas sudah tida k terawat dan tida k layak dipa kai lagi.
3. Perambahan
Peram bahan untuk membuka lahan pertanian baru dilaku kan di beberapa
tem pat di dalam maupun di se kitar ka wasan. Bagian ba rat dan selatan ka wa san
hutan Batang Toru mengalami tekanan dari masya karat Tapanuli Tengah dan
Tapanuli Selatan. Ditemukan di sebelah barat pem bukaan lahan sudah berada di
tepi punca k g unung yang m erupa kan bata s Kabupaten yang kelereng an cu kup
terjal. Terlihat juga satu loka si dengan lua s sekitar 0,7 5 ha di bagian ka wa san
selatan yang dibu ka dalam satu tahun t erakhir.
4. Perburuan
M asya ra kat sekitar kawa san m elakukan be rbagai tipe perbu ruan. Untu k sat wa
kecil ditangkap dengan m enggunakan jerat, sedang kan sat wa be sar dibu ru dengan
menggunakan anjing dan tomba k, atau senjata api. Nam un jum lah pemburu dan
sat wa yang ditang kap belum dapat dipastika n.
Ada bebe rapa upaya yang dapat dila kukan untu k m ele sta ri kan popula si dan
habitat Ora ngutan di Kawa san Hutan DAS B atang Toru diantaranya :
2. Status Perlindungan
Perlunya statu s perlindungan seluruh kawa san ditinjau kembali mengingat
keberadaan populasi orangutan Sum atera yan g dilindungi penuh oleh perundang-
undangan RI m ewajib kan up aya -upa ya pen yelamatan sat wa lang ka te rsebut.
Dae rah Tangkapan Air Da nau Toba dan DAS sungai A sahan merupa kan
Karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada Ban g sa Indone sia pada umumnya dan
kepada Sumatera Uta ra pada khu su snya dan m erup akan kekayaa n yang tak ternilai
bagi Sumatera Ut ara, Indone sia dan b agi Dunia. Ka wasan te rsebut memiliki nilai
ekologi, so sial budaya dan e konom i bagi kehidupan manusia di se kitar ka wa san
tersebut dan m erupa kan suatu ekologi yang tida k te rpi sahka n dengan eko si stem
kawasan di se kitarnya.
Danau Toba pada saat ini mengalami tekanan bai k oleh fakto r alam iah
maupun beragam aktifita s yang belum menerap kan prinsip-p rin sip kele starian
eko sistem sepe rti :
1. Penebangan hutan
Penebangan hutan di Ka wasan Danau Toba biasanya dilaku kan oleh
masya rakat setem pat untu k m emenuhi kebutuhan ma syara kat se kitar yang
berdam pa k pad a sem a kin ru saknya kawa san hutan di Kawasan Danau Toba
Selama ini pengam bilan keputu san cenderung tidak be rda sarkan
pertimbangan kualita s ekologi s di dalam pengelolaan ka wa san Danau Toba.
Upa ya-upaya ya ng dila ku kan di dalam penyelam atan Kawa san Dana u Toba
antara lain :
1. Penataan Ka wasan Danau Toba yang dituangka n dalam Peratura n Dae rah
Propin si Tingkat I Sum ate ra Utara Nomor : 1 Tahun 1990
2. Penetapan Tata Guna Lahan di Kawa san Danau Toba se suai dengan SK
Gubernur Sum atera Utara Nomor : 650/458/ BPS U/1997
3. Pem buatan Araha n Kebijaksanaan Umum Pelesta rian E kosi stem Danau Toba
sesuai dengan SK Gube rnu r Sumatera Ut ara Nomor : 660/067.K/ 2003 pada
tanggal 30 Juni 2003
4. Peratu ran Dae rah Pro pin si Sum atera Uta ra Nom or : 7 Tahun 2003 t entang
Ren cana Umum Tata Ruang Propin si Sumatera Uta ra yang m enyata kan antara
lain bahwa ka wasan Dana u Toba adalah ka wasan Andalan.
5. Bebera pa stu di tentang E kosi stem Kawasan Danau Toba telah banyak
dilakukan
Danau Toba sa ngat te rgantu ng pada kem am puan daya du kung eko sistem
diantaranya So sial, e konom i dan lingkungan hidup. Sehingga Pem bangunan di
Kawasan Dan au Toba adalah lintas se ktoral se rta lintas Kabupat en/Kota dan tidak
dapat dilaksanakan seca ra sen diri-sen diri sert a setiap a ktifitas pembanguna n di
Kawasan Dan au Toba ha rus berorienta si kepada p rin sip Sustainable De velopm ent
dengan mempedoani pengelolaan ekosi stem yang disepa kati bersama. Prin sip ini
dituang kan ke d alam Rencana Pengelolaan Ka wasan Danau Toba/Lake Toba
Eco system Managem ent Plan (LTEM P).
Dalam m encapai sa saran manfaat te rsebut di atas dila kuka n berdasa rkan 6
(enam) da sar pencapaian manfaat yaitu :
1. Data dan Info rma si yang cu kup untuk pro se s pe ren canaan dan perumu san
kebijakan, kebijakan di Ka wa san Eko si stem Danau Toba.
2. Perumu san, pengambilan keputu san dan pela ksanaan kebija kan di Kawa san
Eko sist em Danau Toba dida sa rkan ata s p rin sip manajemen ekosi stem yang
telah disepa kati bersama.
3. Masya rakat dan p ranata ma syarakat m am pu mengam bil peran proa ktif dalam
pelesta rian eko si sten Danau Toba.
4. Sedimen, udara, daratan dan pe rairan di Kawa san Danau Toba tida k m enjadi
sum ber/jalur stesso rs terhadap integ rita s eko si stem
7 (Tujuh) Sa saran Manfaat dan 6 (enam ) dasa r penca paian sa saran telah
dijabarkan dalam 59 prog ram dan ren cana kegiatan strategis yang ditindaklanjuti
oleh seluruh P em erintah Kabupat en/Kota di Kawasan Danau Toba se rta Sta ke
Holders lainnya dan di sertai du kungan regula si, teknologi dan dana unt uk
pengelolaan e kosi stem Ka wa san Danau Toba.
Dalam rangka m enunjang peningkatan kebija ksa naan diversifi ka si ene rgi dan
penghematan penggunaan bahan ba kar minya k, pem erintah Indone sia telah
Energi pana s bumi yang diha sil kan a kan digunakan u ntu k m em bangkit kan
tenaga list ri k yang selanjutnya a kan didistribu si ka n oleh PT (Persero) Peru sahaan
List rik Negara (PL N) Wilayah II, Sumatera Utara ke seluruh p elo sok Sumatera
Bagian Uta ra.
Pembangunan PLTP Sarulla dengan kapa sita s ± 330 MW dan pengem bangan
potensi lapangan pana s bum i Silang kitang a kan memberikan dam pa k po sitif seperti
meningkatnya lapangan kerja dan perekonomian masyarakat di sekitar
pem bangunan te rsebut, nam un di lain pihak tida k menutup kemung kinan a kan
munculnya dampak negatif terhadap komponen fisi k-kimia, kom ponen biologi
maupun komponen so sial ekonom i dan sosial buda ya serta ke sehatan ma syarakat.
Dampak penting yan g diindentifika si kan akan tim bul karen a adan ya
Pem bangunan PLTP Sarulla diantaranya :
1. Kualitas Udara
Kegiatan Pem bangunan PLTP Sarulla berd ampak terhadap komponen kualitas
udara adalah kegiatan konst ru ksi dan pengopera sian lapangan pa na s bumi.
Di samping itu, kebisingan juga diperki ra kan m erup akan dam pa k yang penting
pada kegiatan pem bangunan PLTP te rsebut.
akan m engubah kualitas air pene rim a yaitu Aek Pangga ruan apabila limbah cair
tidak di kelola dengan bai k
4. Gangguan Fau na
Pem bukaan lahan at au pem atangan lahan a kan memberikan dam pa k yang
bersifat t erus meneru s terhadap faun a, tida k terkembalikan, a pabila lahan
tersebut diguna ka n untuk lahan konst ru ksi P LTP.
Pada pem bebasan lahan, kere sahan sosial dapat timbul apabila tanah yang
dibeba skan, ganti rugin ya tida k se suai dengan keinginan masya ra kat, atau
pende katan yang diguna kan tida k sesuai dengan ga ya dan i stiadat set empat.
Pengga rap lahan yan g pend apatannya b erasal dari menyadap pohon ka ret
dengan adanya pembeba san lahan te rseb ut, pen dapatannya a kan berkurang
akibat lahan ga rapann ya t elah beralih tangan. Be rdasa rkan prakiraa n dampak,
sekitar 116 tenag a ke rja upahan a kan kehilangan mata pencaha rian (A NDAL
PLTP Sarulla Tapanuli Utara ).
2.3.3. Res pon Te rhada p Dampak Pe nti ng Pembangunan Pem ba ngkit Tena ga
Panas Bumi (P LTP) Sarulla
Upaya-upaya pengelolaan dan pem antauan dilaku kan oleh PLTP Sa rulla untuk
menanggulangi atau m eminalisir dam pa k negatif yang timbul oleh kegiatan
pem bangunan PLTP Sarulla antara lain :
- Pengelolaan terhad ap kebi singan perlu dilakukan selam a uji produ ksi sum ur.
- Untu k mengu rangi dampak terhadap kualitas uda ra selama pengujian sumur
dan pengopera sian lapangan uap a kan diguna kan Blow Out Pre vente r (B OP)
untu k meredam semburan liar dan pemasangan alat pemantau H2 S bese rta
alarmnya.
- Menghindari pem otongan bukit yang a kan m em pebesa r sudut lereng lo kal
hingga 50 % serta mem buat bronjong, sengkedan untu k mencegah
kem ung kinan terjadinya long sora n a kibat pe rubahan bentu k lahan
- Pengelolaan terha dap saluran air selam a pem atangan lahan dengan membuat
saluran ai r hujan dengan kem iringan landai, da sar saluran tida k m embuat kedap
seluruhnya dan dileng kapi sa ringan kasa r pada inlet gorong -go rong.
- Pengelolaan terhadap lim bah cair dari kegiatan uji produksi sum ur,
pengopera sian lapangan pana s bum i dan konde nsat m enara pendingin.
- Penam bahan ram bu-ram bu lalu lintas di tem pat yang dianggap rawan
kem acetan dan kecela kaan.
- Mencegah dan m enekan timbulnya keteg angan anta ra penduduk lo kal dan
pe kerja luar
- Mengupaya kan agar pendudu k lo kal mampu m erebut peluang yang m endorong
terciptanya aktivita s pe re kon omian lokal
- Mengupaya kan ag ar pem bangunan dan keb eradaan PLTP m enjadi bagian dari
kehidupan ma sara kat di se kit ar p roye k
BAB III
AIR
Pada Gambar 3.2. tergambar bahwa sumber mata air yang bersumber dari
mata air yang dikelola oleh PDAM yang pemanfaatan sebagian besar untuk
keperluan air minum memperlihatkan bahwa debit air tertinggi terdapat pada Mata
Air Ugan dengan debit air maksimal 20 liter/detik sedangkan debit air maksimal
terendah terdapat pada Mata Air Tandiang dengan debit air 1 liter/detik
Gambar 3.2. Potensi Sumber Air Dari Mata Air Yang Dikelola Oleh PDAM Tahun
2007
25
20
Debit Air (lt/dtk)
15
10
0
Ugan Sitakka Horsik Naga Bintang Aek Nasia Goti Tandiang Aek Botik Ambar
Timbul Pinur Lalo
Mata Air
Sedangkan sumber air minum yang bersumber dari sungai/anak sungai yang
dikelola PDAM yang terpanjang adalah Talpang dengan panjang 20,1 km
sedangkan yang terpendek adalah Sisia-sia dengan panjang 4,5 km namun dari
banyaknya debit air maksimal yang terbanyak adalah sungai Sisulum dan Sidippula
sedangkan debit air maksimal yang paling sedikit adalah sungai Tampang. Hal ini
tergambar pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Potensi Sumber Air Dari Sungai Yang Dikelola Oleh PDAM
25
20
15 Panjang (km)
10 Debit Air (m3/dtk)
0
ng
a
di
m
ia
m
an
ul
-s
tin
tu
lu
pa
pp
lp
sia
Je
su
ar
m
Ta
di
Si
M
Ta
Si
Si
tu
Ba
Mata Air
Berdasarkan data dari PDAM kebutuhan akan air minum selalu meningkat
seperti tergambar Gambar 3.4. dimana pada tahun 2005 volume air minum yang
tersalurkan hanya 1.484.940 m3 meningkat secara tajam menjadi 1.549.668 m3
pada tahun 2006 sehingga ada kecenderungan kebutuhan akan selalu meningkat
berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk yang cenderung
meningkat juga dari tahun ke tahun.
1.550.000
1.540.000
1.530.000
1.520.000
1.510.000
Volume Air Minum
1.500.000
1.490.000
1.480.000
1.470.000
1.460.000
1.450.000
Tahun 2006 Tahun 2005
Dari segi kualitas air minum di Kabupaten Tapanuli Utara (tabel 3.1.)
berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapanuli berkerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Universtas Sumatera Utara (LPP USU) pada tahun 2006 dapat dijelaskan bahwa
dari hasil pengukuran dari semua parameter kualitas air yang dipantau semuanya
terdeteksi, demikian pula rata-rata konsentrasi masih jauh berada di bawah baku
mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 416/PER/MENKES/IX/1990 Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih. Hanya
ada satu lokasi yaitu Mata Air Desa Hutaginjang Dusun IV Kecamatan Muara yang
parameter pHnya tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan yaitu hanya 5,6
sedangkan baku mutu yang ditetapkan antara 6,5 sampai dengan 9.
Hal ini dapat disebabkan pengaruh aktifitas yang ada di sekitar lokasi tetapi
dapat pula terjadi secara alamiah yaitu kemungkinan terdapatnya senyawa belerang
pada sumber air tersebut. Pengaruh rendahnya pH ini dapat mengakibatkan
kelarutan logam dalam air meningkat, sehingga berpeluang terjadinya pencemaran
terhadap air tersebut. Jika disebabkan sebagai pengaruh aktifitas yang di sekitar
sumber air, ini dapat diatasi dengan cara mengelola aktifitas bersangkutan sehingga
ramah lingkungan. Akan tetapi jika terjadi secara alamiah, maka hal ini sulit untuk
diatasi, namun tidak akan mengganggu kehidupan biota air, karena sudah
beradaptasi.
Keterangan :
AM-1 : Sumber Air Minum Muara Nauli Desa Sipahutar I
AM-2 : PDAM Mual Natio Desa Pakpahan Kec. Pangaribuan
AM-3 : Air Sumur Bor Kecamatan Garoga
AM-4 : Mata Air Desa Hutaginjang Dusun IV Kecamatan Muara
tt : tak terdeteksi
Baku mutu : Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Kelas I
( PP No. 82 Tahun 2001)
Potensi air permukaan di Kabupaten Tapanuli Utara sangat besar, hal ini
nampak dengan banyak dilintasi oleh sungai atau anak sungai seperti Aek Sigeaon,
Aek Situmandi, Aek Batang Toru dan masih banyak lagi.
Potensi sumber air di Kabupaten Tapanuli Utara dipengaruhi oleh curah hujan
yang cukup tinggi di Kabupaten Tapanuli seperti terlihat pada tabel 3.2.
Untuk sumber air yang bersumber dari mata air yang dikelola PU Kabupaten
Tapanuli Utara dapat terlihat pada Gambar 3.7. bahwa debit air maksimal tertinggi
terdapat pada Mata Air Silangkitang I, Silangkitang II, Sipoholon (air panas), Aek
Panoguan, Aek Sidempula, Bondar Silom, Saba Tobing, Simasom dan Aek
Hutagalung dengan debit air 10 m3/dtk sedangkan debit air maksimal yang terendah
pada Mata Air Parhombanan di Kecamatan Sipoholon dengan debit air sebesar
0,028 m3/dtk.
Gambar 3.5. Potensi Sumber Air Dari Mata Air Yang Dikelola Oleh PU Tahun 2007
0,1
0,09
0,08
Debit (m3/dtk)
0,07
0,06
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0
ga u
g ar r a
or re d II
ng
oh P g-g de ng
S P uruitan g I
b J l
al J t
Aeek PNa La s)
S ilan ir ar n
A ek ar na n
B Sit em ua k
on ak p n
A ab lok
A k S an pu bu
A ba Kaom
A ur Ggko a J ae
im o r
ila ba M k
ito k a m
S ogRahlu
nc Ta Ae i-to oha
ila g so a
B (Air ba ole
da ku ul a
ut as ng
ol ar So or an
S Aehur ulaan
a ek Ae a on u i
Pa S k ro g al
le
S n D utas
S ngk ita da
S A e r S bak
H im obi a
nc itanSa ga go
m -s g
A A A gal m
ig a u
ab A ur Go PSibgg
e- ul
A nd Pa na
ek i o lta
S A k Rula
S a ek olo
ba B a
on ho le in
ig a n g
ek S T s
a Ae ng S -hu
u
ek e ek u
in n a
a o
n
i SR
a k il
n k n
d g
A D
k
al
k
ah
ek a
ig
S
S
o
B
a
ilim
Pa k
e k
S
A
ip
S
ab
S
S
ek
ek
A
A
Mata Air
Gambar 3.7. Potensi Sumber Air Permukaan Soda Sebagai Objek Wisata
Rata-rata pemanfaatan sungai pada gambar 3.8. untuk irigasi dan tercatat Aek
Simarlai-lai digunakan selain untuk Irigasi dan juga untuk keperluan air minum, dan
Aek Sampuran digunakan sebagai irigasi dan Balai percontohan pertanian.
Gambar 3.8. POTENSI SUMBER AIR DARI SUNGAI YANG DIKELOLA DINAS PU
TAHUN 2007
90
80
70
60
50 Panjang (Km)
40 Debit Air (m3/dtk)
30
20
10
0
k rik ri k
k arl i k
Ae pu a i
A e ian
S o ru
Ae bu r k-m n
Ae Sar n
an
Ba R i
Ae k H lla
du s
Ae A uma a
ga
Ta k
Ae k S li a
k k S Sig oti
Ae ng op
k ar s
k an ok
k ek nd
an a
k al a
l
m mo ao
Ae Sib ora
k ra
Ae Sim -pur
m -l
Si p u
k To
Ae ip u Si bi
Ae m a
Si ag
Ae Ae ek k G
ng
ali
t a is t
r
Sa a i
To i e
m
k id
Ae id e
Ae ek S
t
S
k
S
A
Mata Air
Selain Sumber Air yang bersumber dari Mata Air dan Sungai terdapat juga
sumber air yang berasal dari embung yang rata-rata memiliki volume 15.000 m3
kecuali Embung Sitio-tio Kecamatan Tarutung, sedangkan dari luasnya yang terluas
adalah Sidolgi Kecamatan Pagaran dengan luas 2 Ha dan yang tersempit adalah
Embung Sitio-tio yang luasnya 0,15 ha, dilihat dari kedalamannya rata-rata
kedalaman embung di Kabupaten Tapanuli Utara ± 2 m.
Terdapat juga sumber air dari rawa/gambut yaitu Rawa Sarulla Kecamatan
Purbatua degan luas sekitar 1,560 Ha dan kedalaman 0,6-1,0 m namun sampai
saat ini belum dimanfaatkan.
Dari segi kualitasnya air permukaan di Kabupaten Tapanuli (Tabel 3.5.) dari
beberapa sampel yang diuji oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tapanuli
Utara bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas
Sumatera Utara Tahun 2006 menunjukkan dari hasil pengukur terhadap ketiga air
permukaan yaitu Air Keramba Ikan Desa Sitali Kecamatan Muara, Air Sungai
Barumun Desa Sangkaran Kecamatan Siatas Barita dan Air Sungai Sigeaon
Kecamatan Tarutung terlihat dalam tabel bahwa masing-masing sungai ada baku
mutu yang tidak memenuhi sesuai dengan PP Nomor : 22 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air kelas I.
Pada keramba ikan Desa Sitali Kecamatan Muara dan air sungai Barumun
Desa Kecamatan Siatas Barita, nilai TSS sedikit melampaui baku mutu. Pada
keramba ikan ini dapat dimaklumi berasal dari sisa-sisa makanan ikan maupun
kotoran ikan, sedangkan pada sungai Barumun kemungkinan berasal dari aktifitas
yang ada sekitar sungai. Nilai TSS yang tinggi dapat mengganggu penetrasi cahaya
ke dalam air, yang berakibat penurunan oksigen terlarut dalam air. Hal ini dapat
diatasi dengan menambahkan suatu bahan koagulant sehingga bahan-bahan
tersuspensi tersebut mengendap.
4 Padatan mg/L 50 58 56 48
Tersuspensi
5 Padatan Terlarut mg/L 1000 268 244 180
6 Kekeruhan NTU - 3,27 3,38 3,63
7 Oksigen Terlarut mg/L >6 5,9 6,2 6,0
8 BOD mg/L 2 0,40 2,62 0,56
9 COD mg/L 10 8,81 9,61 11,22
Keterangan :
AP-1 : Keramba Ikan Desa Sitali Kec. Muara
AP-2 : Air Sungai Barumun Desa Sangkaran Kec. Siatas barita
AP-3 : Air Sungai Sigeaon Tarutung
tt : tak terdeteksi
Baku mutu : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/PER/MENKES/IX/1990
Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih
Air limbah yang berasal dari rumah tangga di Kabupaten Tapanuli Utara sangat
berpotensial mencemari sumber air. Rumah tangga yang bertempat tinggal di
bantaran/tepi sungai dapat mencemari sungai apabila pembuangan limbahnya
langsung ke sungai tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Dari data yang
diperoleh dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara terdapat 145
rumah tangga di Kecamatan Sipahutar yang berada di bantaran/tepi sungai
sedangkan di Kecamatan Siborong-borong terdapat 90 rumah tangga dan di
Kecamatan Muara terdapat 68 rumah tangga.
Selain limbah yang berasal dari rumah tangga pencemaran air dapat pula
disebabkan oleh limbah industri atau usaha lainnya. Berdasarkan hasil penelitian
kualitas air limbah di Kabupaten Tapanuli Utara terhadap beberapa sampel yaitu
Limbah Kolam terakhir PT Alami Agro Industri, Limbah cair Pencucian Benang Desa
Sangkaraya Kecamatan Siatas Barita dan Limbah Cair RSU Tarutung. Hasil
pengukuran terhadap limbah cair PT AAI dapat dilihat dari tabel 3.6.
Dari beberapa parameter yang dianalisis, nilai TSS dan pH tidak memenuhi
baku mutu yang ditetapkan oleh KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair untuk Industri Minuman Ringan. pH sedikit dibawah normal, hal ini
disebabkan bahan olahan berupa buah yang kandungan vitamin Cnya tinggi,
menyebabkan limbahnya bersifat sedikit asam. Suasana asam dapat meningkatkan
kelarutan senyawa logam dalam air atau dengan perkataan lain menyebabkan air
bersifat korosif. Hal ini dapat diatasi dengan menetralkannya dengan penambahan
kapur. Nilai TSS yang tinggi juga kemungkinan berasal dari ekstrak buah-buahan.
Hal ini dapat diatasi dengan cara penambahan koagulan.
Keterangan :
* : Limbah kolam terakhir PT. Alami Agro Industri
tt : tak terdeteksi
Baku mutu : KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Untuk
Industri Minuman Ringan
Keterangan :
tt : tak terdeteksi
Baku mutu : KEP-51/MENLH/10/1995 Lampiran B IX Tentang Baku Mutu
Limbah Cair Untuk Industri Tekstil
Hasil pengukuran terhadap kualitas limbah cair RSU Tarutung dapat dilihat
pada tabel. 3.8.
Keterangan :
tt : tak terdeteksi
Baku mutu : KEP-58/MENLH/12/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Rumah Sakit
Dari keseluruhan parameter yang diukur, nilai TSS melampaui baku mutu yang
ditetapkan. Hal ini menunjukkan pengolahan terhadap limbah cair RSU Tarutung
belum baik. Nilai TSS yang tinggi dapat berasal dari limbah bahan organik sisa-sisa
bahan obat, dan air cucian limbah domestik rumah sakit. Kedua parameter ini dapat
menyebabkan turunnya kandungan oksigen terlarut dalam air yang dapat
mengganggu kehidupan biota air. Hal ini dapat diatasi dengan memperbaiki IPAL
rumah sakit tersebut.
Pencemaran air dapat pula disebabkan kegiatan pertanian dan perikanan yang
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan. Penggunaan pupuk di Kolam
di Kabupaten Tapanuli Utara terlihat pada tabel 3.10.
120.000
100.000
80.000
Pupuk Organik
60.000
Pupuk anorganik
40.000
20.000
0
2004 2005 2006 2007
1.200.000
1.000.000
800.000 2005
600.000 2006
400.000 s/d Agustus 2007
200.000
0
M g
g
G an
Si Pa r a
nk n
Si ar u n
ha lu
ar e
gu an
ua
bo ipa a
Pu ba n
po g
-b r
ha ita
on
ng ta
a s tu n
ng J a
Si S og
ia ga
T lo
S i t in
Pa J u
ua
u
a n gar
at
Pa Bar
ro hu
ho
or
ib
Ad an
ar
m
Pa e
rb
e
on
rm
at
m
Pa
1. Melakukan perlindungan sumber air minum baik yang bersumber dari mata air
dan sungai yaitu dengan melakukan penanaman pohon di sekitar sumber air
minum tersebut dengan jenis-jenis pepohonan yang mempunyai fungsi untuk
menyimpan air.
2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar sumber air minum untuk ikut
serta melindungi sumber air minum tersebut.
Dilihat dari kondisi air minum, air permukaan dan air limbah akan
menimbulkan beberapa tekanan-tekanan sebagai berikut :
pengrusakan kawasan hijau di sekitar sumber mata air akan menyebabkan debit air
yang dihasilkan oleh mata air tersebut berkurang. Seringkali masyarakat tidak
menyadari dampak dari pengrusakan kawasan di sekitar sumber air sehingga
seringkali masyarakat itu sendiri yang sengaja merusak kawasan tersebut.
Kegiatan usaha seperti RSU, pabrik dan industri lainnya yang mengeluarkan
limbah yang berbahaya perlu melakukan pengolahan yang khusus agar limbah
tersebut tidak membuat sumber air ataupun sungai menjadi tercemar. Kesadaran
para pengusaha untuk membuat Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) dengan baik
akan menjaga kualitas air yang berada di sekitar usaha tersebut.
Gambar 3.14. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) RSU Swadana Tarutung
Para petani dan para peternak ikan juga tidak menggunakan pupuk anorganik
dan pestisida secara berlebihan ke areal pertanian atau perikanannya yang dapat
merusakan kualitas air di sekitar areal tersebut. Diharapapkan penggunaan pupuk
anorganik dan digantikan dengan penggunaan pupuk organik yang lebih ramah
lingkungan. Demikian juga penggunaan pestisida untuk membunuh hama dapat
dialihkan dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
4. Penegakan Hukum
Penegakan Hukum sangat diperlukan disaat tidak ada kesadaran dari
masyarakat maupun dunia usaha untuk melakukan pengolahan limbah dengan
baik sehingga mencemari air. Penentuan baku mutu yang dapat ditolerir
terhadap limbah yang boleh masuk ke perairan umum diperlukan untuk
dijadikan parameter apakah limbah tersebut sudah layak untuk dibuang ke
perairan umum ataupun tidak.
BAB IV
UDARA
Udara merupakan su atu zat yang sangat dibutuh kan bagi m ahluk hidup. Ada
beberapa unsu r penting di udara diantaran ya o ksigen dan karbondio ksida. Oksigen
sangat diperlu ka n m anusia dan he wan untu k p rose s bernafa s sedang kan
karb ondio ksida diperlu kan oleh tumbuhan untuk pro ses foto sintesi s.
Kondi si udara di Kabup aten Tapanuli Uta ra m asih tergolong sejuk dan be rsih.
Hal ini dise bab kan oleh kondi si i klim rata-rata Kab upaten Tapanuli yang te rgolong
daerah dingin dan memiliki curah h ujan yang tinggi. Banya k h utan dan lahan yang
hijau di Kabupaten Tapanuli Utara menyebab kan ketersediaan oksigen di udara
sangat mencu kupi yang membuat sua sana sem akin seju k. Belum banyakn ya
kegiatan indu st ri yang m engeluarkan limbah udara dan jum lah kenda raan yang
masih relatif sedi kit jika dibanding daerah-daerah perkotaan sehingga tidak banyak
terjadinya pen cem aran juga m erupa kan salah satu faktor yang menye bab ka n uda ra
di Kabupaten Tapanuli Uta ra ma sih terg olong aman.
Kondi si iklim di Kabupaten Tapanuli sesuai dengan tabel 4.1. terlihat bahwa
rata -rat a suhu uda ra 20,1 te rmasuk kategori daerah dingin dan curah hujan yang
cukup tinggi berki sa r 24 00 mm /tahun atau 2 00 mm /bulan dengan kelem baban
udara juga cu kup tinggi beki sa r 84 mm yang menyebab kan Kabupaten Tapanuli
seringkali diguyur hujan dan sua sana menjadi agak dingin.
Pada tabel 4.2. jum lah ke ndaraan be rm otor di Kabupaten Tapanuli masih
tergolong kecil jika dibandingkan di kota-kota be sar lainnya di Sumatera Utara. Dari
tabel beri kut terlihat bahwa jum lah mobil penum pang berjumlah 387 kendaraan
dengan bahan ba kar ben sin, Bu s be rjum lah 83 unit dengan bahan baka r solar dan
beca be rm otor be rjum lah 225 unit dengan bahan ba kar ben sin.
Ketera ngan :
* : data tida k dipe roleh
Pada tabel 4.3. jumlah penyakit yang ban yak disebab kan kea daan udara yang
tercemar yaitu penya kit Infe ksi Salura n Pernafa san Akut (ISPA) di Kabupaten
Tapanuli Utara juga m asih tergolong ke cil jika dibandingkan dengan dae rah -dae rah
perkotaan lain di Sum atera Utara, te rdapa t 2258 kasu s yang terseba r di beberapa
pu skesma s di Kabupaten Tapanuli Utara.
Teka nan-tekana n tersebut di ata s jika tidak dire sp on dengan tinda kan
pencegaha n dan penanggulangan di masa depan akan dapat m engakibat kan
terjadinya pen cem aran udara yang sangat m em bahaya kan ke sehatan manusia.
Di dalam penanggulangan pen cem aran u dara ada be berapa ca ra atau upa ya
yang pe rlu dilakukan anta ra lain :
Hutan merup akan kawa san penghasil o ksig en terbe sa r yang apabila ru sak
dapat mengurangi m asu kan oksigen sehingga dapat mengurangi kualitas uda ra.
Kegiatan rehabilitasi, reb oisasi dan penghinjauan a kan m enjadi percum a jika
penyebab keru sa kan hutan sepe rti ilegal loging dan pembaka ran hut an tidak sege ra
diatasi. Ma syarakat di ka wasan hutan m em punyai peran yang sangat penting unt uk
melindungi hutan dengan tidak m em biarkan oknum -o knum ilegal logging dan
pem bakaran hutan m eru sak hutan dan tidak menjadi bagian dari oknum-oknum
tersebut untuk merusa k lingkungann ya sendiri.
Pemerintah Dae rah Ka bupaten Tapanuli sangat be rpe ran penting didalam
menegakkan hukum dan menang ka p pelaku -pelaku Ilegal Logging dan pembaka ran
hutan, agar diadili sehingga tim bul efek jera dari pelaku-pela ku ilegal logging dan
pem bakaran hutan untuk tida k m elakukannya lagi di kemudian hari.
BAB V
LAHAN DAN HUTAN
Hutan d an lahan m em punyai fungsi ekologi dan ekonom i, dim ana fungsi
ekologi bobotnya paling menonjol pada hutan kon servasi alam sedang kan fungsi
ekonom i menjadi tumpuan hutan produksi. Kedua f ungsi ini dapat dipulihkan
dengan m elalui program rehabilitasi yang pro po sional baik dilaku ka n oleh
peru sahaan m aupun kelompok masya rakat d engan mem il ih kombinasi te knologi
yang efe ktif sehingga ha sil rehabilitasi itu se ca ra ekologi s dapat
dipertanggungjawabkan, dan menjadi salah satu ga ran si bahwa hutan yang berhasil
dibangun nantinya a kan terjaga kelest ariannya ka rena m asyara kat secara sadar
terlibat didalam nya.
M asya ra kat yang te rlibat langsung memperoleh eko nom i yang signifikan
terhadap peningkatan kemakmurannya. Pende katan yang m em perhatikan dalam
melaksana kan kegiatan pem bangunan kehutanan perlu suatu perenca naan yang
tera rah dan terprogram agar pelaksanaa nnya dapat be rjalan dengan baik. Sebelum
kegiatan pembangunan kehutanan dila ksana kan pe rlu adanya data dasa r yang
beri sikan keadaan ka wa san hut an dan ka wasan di luar hutan yang lengka p dan
akurat.
Kawa san hutan te rsebut pada um um nya m engalam i keru sakan. Unt uk
mengantisipasinya kerusa kan yang lebih parah di tahun-ta hun mendatang perlu
dilakukan rehabilitasi hutan dan pengamanan hutan. Besarnya perm intaan
pengelolaan ka wa san hutan dan lahan untuk sektor lain mengakibatkan te kanan
yang be sar dalam mempertahan kan kawasa n hutan te rsebut.
Ketera ngan :
Data M enurut SK. 44/Menhut-II/2 005
Diantara luas kawa san hutan produ ksi te rdapat luas pengu sahaan hutan
tanaman industri oleh PT. Toba Pulp L e sta ri dengan lua s di kecamatan Siborong-
borong 351 8 ha, Kecam atan Sipahutar 8.081 ha, Kecamatan Tarutung 931 ha,
Kecam atan Sipoholon 10.191 ha, Kecam atan Adian koting 4.79 0 ha dan Kecamatan
Parmonangan 12. 299 ha dengan total ke seluruh an mencapai 39.811 ha.
Kondisi tanah yang tidak stabil dan berbatu di Kabupaten Tapanuli Utara
mengakibat ka n banya knya lahan -lahan kriti s di daerah ini. Sesuai dengan data dari
Dina s Kehutanan Kabupaten Tapanuli Uta ra Tahun 2006 terdapat lahan kritis
seluas 44.393,29 Ha yang terdi ri dari 16.284,15 ha bera da di dalam kawa san hutan
dan selua s 28.109 ,14 be rada di luar kawa san hutan . Lahan -lahan kriti s te rsebut
Ada bebe rapa ta ntangan/ancam an yan g dapat merusa k fung si lahan dan hutan
di Kabupaten Tapanuli Uta ra diantaranya adalah :
1. Tingginya tingkat keba kara n lahan dan huta n di Kabupaten Tap anuli Utara
Tingkat kebaka ran lahan dan hutan di Kabu paten Tapan uli Utara cu kup tinggi.
Salah satu penyebab tingginya tingkat keba karan lahan dan hutan di Kab upaten
Tapanuli Utara adalah kebia saan m asyara kat yang membuka lahan d engan
cara m embaka r lahan. Lahan ya ng diba kar jika tida k diawa si dengan bai k dapat
beri siko te rjadinya kebaka ran lahan dan hu tan yan g lebih m eluas. Asap ha sil
pem bakaran hutan dan lahanpun dapat m encemari kualita s udara yang
selanjutnya dapat menggang gu kesehatan masya raka t seperti pen yakit IS PA.
Ada pula kebia saan m asyara kat yang membaka r padang rum put yang
dim anfaatkan sebagai m akanan tern ak untu k mem peroleh rumput m uda yang
sangat disu kai te rna k setelah pembaka ran te rjadi, hal ini juga jadi penyebab
tingginya tingkat keba karan huta n dan lahan di Kabupa ten Tapanuli Utara.
2. Masya rakat di sekitar huta n m em punyai taraf hidup dan tingkat pendidikan yang
rendah
Sebagian besar m ata pen caharian di Kabupaten Tapanuli Utara adalah petani
tadah hujan yang sa ngat terga ntung pada musim, dimana masyara kat di
Pedesaan seb agian besa r m em punyai taraf hidup dan tingkat pendidikan yang
sangat rendah . Rendahn ya taraf hidup m asyara kat pedesaan menyebab kan
masya rakat m enggunaka n ha sil lahan dan hutan dengan sembarangan tanpa
ada upaya pe ngelolaan yang bai k untu k m em enuhi kebutuhan hidupn ya.
Pengelolaan lahan dan hutan yang tidak bai k be rakibat ru saknya lahan dan
hutan tersebut.
Renda hnya tingkat pendidi kan ma sya rakat Tapanuli Uta ra juga m erupa kan
tekanan te rsendiri terha dap lahan dan huta n. Ku rang pendidikan t entang
lingkungan hidup bera kibat ku rangn ya p emahaman m asyara kat a kan
pengelolaan hutan dan lahan yang bai k, sehingga tida k dapat m enerap kan
metode-metode terte ntu dalam memanfaatkan hutan dan lahan yang
berwawasan lingkungan.
tidak segera ditanam i dan direhabilitasi akan be rakibat sem akin ru sa k lahan
tersebut ya ng berpoten si menjadi padang gurun.
4. Tingginya keb utuhan a kan pemanfaatan lahan di luar se ktor kehuta nan
Se ktor pert anian merupa kan se kto r andalan bagi Kabupaten Tapanuli Utara.
Untu k mening kat kan se kto r p ertanian perlu dila kukan bebera pa upa ya
diantaranya p erlua sa n areal pe rtanian. Perlua san areal pertanian se ring kali
memanfaat kan lahan di sektor kehutanan sehingga lahan di se kt or semakin
berkurang. Be rku rangnya lahan di se ktor kehutanan be ra kibat m enurunn ya
fung si perlindungan te rhadap lingkungan se kita r yang dimiliki hutan.
Menurunnya f ungsi pe rlindungan te rhadap ling kungan be rpotensi
mengakibat ka n bencana ling kungan sepe rti banjir dan tanah longsor.
5.3. Upaya P ena nggula nga n terhadap Ke rus aka n Huta n dan Laha n
1. Pem berantasan pencurian kayu di Hut an Nega ra dan Pe redaran Hasil Hutan
Illegal
Di dalam upaya menanggulangi ancaman keru sakan hutan pe rlu dilaku kan
kebijakan pem bera nta san pencu rian kayu di Hutan Negara dan Peredaran hasil
hutan illegal yang terdi ri dari p rog ram pembentu kan tim illegal logging dan
pening katan pengawa san ka wa san hutan. Dengan pemberanta san pen curian
kayu di Hutan Negara diharap kan Hutan Nega ra dapat terhindar dari keru sa kan
yang dila kukan oleh o knum-o knum illegal logging. Perlu juga diterap kan
hu kuman yang ma ksimal kepada pelaku illegal logging agar m em buat efek jera
pada para pelaku untuk tida k melaku kan kembali pencurian kayu di Hutan
Negara.
Pereda ran ha sil hutan illegal juga perlu dibera nta s ka rena selain m emicu
masya rakat untuk melaku kan pen cu rian kayu se ca ra illegal juga dapat m erusak
harga kayu -ka yu legal di pasa ran. Hal ini disebabkan kayu-ka yu ilegal tidak
memiliki ijin dan tidak membayar pajak dan ke wajiban lainnya sedang kan kayu-
kayu legal terkena pajak dan ke wajiban lainnya sehingga kayu -ka yu ilegal jelas
sangat merugi kan pendapata n nega ra.
fung sinya sebagai fung si lindung, demikian pula dengan hutan kon servasi
sum ber daya alam dikelola se suai dengan fung sin ya sebagai fung si kon servasi
sum ber daya alam
Reboi sasi adalah pena nam an pohon kem bali di dalam ka wasan hutan m ilik
negara dimana diperuntukka n untu k mengembalikan kawa san hutan te rsebut
sebagai fungsi lindung.
Untuk menghindari keru sakan huta n di Kabupaten Tapa nuli pada tahun 2006
dilakukan kegiatan Reboi sasi di Ke cam atan Ga roga selua s 150 ha dengan jum lah
pohon yang ditanami 249.900 ha, juga dilaku kan penghijauan di Kecamatan Garoga
seluas 35 ha dengan jum lah pohon yang ditanami 1.400 pohon dan di Kecamatan
Sipahutar selua s 15 h a dengan jumlah pohon yang ditanam i 6000 pohon.
Dalam rang ka pe rlindungan lahan kritis pad a tahun 2006 juga telah
dilaksanakan rehabilitasi lahan kritis DTA Ae k Sigeaon di Kecamatan Sipoholon
seluas 25 Ha dimana lahan tersebut adalah lahan m ilik masyarakat.
Penghijauan yan g dila ksana kan oleh Pem erintah Kabu paten Tap anuli Utara
be kerja sam a dengan kelom pok m asyara ka t setem pat pada tahun 2006 di
Kecam atan Ga roga selua s 35 Ha dengan jumlah pohon seban yak 1. 400 batan g dan
di Kecamatan Sipahutar selua s 5 0 Ha dengan jumlah pohon sebanya k 6.000 batang
seperti terlihat pada tabel 5.4.
Pembentu kan dan pem binaan kelem bagaan m asyara kat di se kita r hutan
dilakukan den gan kegiatan penyuluhan dan pem bentuka n Kelompok Tani Hutan
dengan memberi pem binaan dan penyuluhan kepada ma syarakat di dalam dan di
luar ka wa san hut an. Diharapkan dari kegiatan tersebut dap at m enjadi faktor
pendorong be rkembangnya kelembagaan kelompok tani dalam ke giatan hutan
rakyat.
BAB VI
KE ANEKARAGAMAN HAY ATI
Di dae rah sekitar PLTP Sarulla terdapat 6 jeni s komunitas tumbuhan yang
seluruhnya merupa kan komunitas budidaya. Jeni s-jeni s komunita s te rsebut adalah
kom unitas kebun kare t, kebu n kem enyan, kebun cam puran, ladang, p erkarangan
dan sa wah. Diantara keenam jenis komunitas tersebut, komunita s yang paling
dom inan adalah kebun ka ret dan sa wah. Di perkarangan terdapat 46 jeni s ta nam an
hias dan buah-buah an, de ngan jenis tanaman yan g dominan be rturut-tu rut dari
jenis buah -buaha n, hias dan industri, yaitu jeruk (Citrus sp), Nang ka (Arto carp us
heterophylla), Pisa ng (Mu sa paradisiaca ), bunga tahi ayam (Tagetes e recta), bunga
kertas (Zinna elegans), kelapa (Co cos nucife ra), dan co klat (Theo bro ma cacao).
Ke sam aan nilai dominasi antara jenis tanaman buah -buahan dan indu st ri dengan
jenis tanam an hia s dan perkarangan te rsebut menunjukkan f ung si perkarangan di
daerah pe nelitian selain berfungsi untuk kom ersial atau su bsi stem juga untuk
estetika. Jeni s-jeni s tanaman perka rangan di se kita r PLTP dapat terlihat pada tabel
6.1.
Ketera ngan :
Gol : Golongan Je nis Tanaman
S : Sayu ran
I : Indust ri
P : Pangan
H : Hia s
B : Buah
Bm : Bumbu m asa k
Kebun di daerah te rsebut dapat dibeda kan menjadi beberapa jenis, yaitu
kebun karet, kebu n karet-kemenyan dan kebun campuran. Jeni s-jeni s tanaman di
kebun cam puran di se kita r PLTP Sa rulla dapat terlihat pada tab el beri kut :
Tabel 6.2. Jeni s-jeni s Tanam an di Kebun Campuran di Se kitar PLTP Sarulla
Ket erangan :
Gol : Golongan Jenis Tanam an
S : Say uran
I : Industri
P : Pangan
H : Hias
B : Buah
Bm : Bumbu masas
Sebagian be sar jenis tanaman yang ada di ladang adalah jenis tanam an
pangan dan h oltikultur, yaitu singkong (Manihot utilisi ma), jagun g (Zea ma ys), ubi
jalar (Ipomoea bat atas), kacang t anah (ara chi s hypogea), cabe ke riting (Capsicium
anuum) dan kedele (Glysina max).
23 Cyca s sp Sika s
24 Lantana ca mara Bunga tahi ayam
25 Ficus sp Buah lo
26 Hibiscus tiliaceus Waru
27 Leucaena glauca Petai cina
28 Ananas como sus Nena s
29 Eucalyptu s sp Kayu putih (hutan)
30 Erytrina sp Dadap
31 Melast oma malabat ricu m Daun tiga u rat
32 Hyediotis sp Rerumputan
33 Artho carpus integ ra Nang ka
34 Euphato rium sp Kirinyu
35 Persea a me ricana Alpu kat
36 Bougenvillea spectailis Bunga ke rta s
37 Ca suarina sp Cem ara
38 Thuja orientalis Cem ara kipa s
39 Dend robiu m sp Anggrek
40 Mu sa pa rasidiaca Pisa ng
41 Stachitarpeta ja maicensis Jaro ng
42 Eugenia aquea Jambu air
43 Kalanchoe pinata Cocor bebe k
44 Ca rica papa ya Pepaya
45 Saccharu m officinaru m Tebu
46 Ro sa sp M awar
47 Solanum melongena Terong
48 Coleus sp Keladi hias
49 Cu curbita sp Labu-labuan
50 Cyca s ru mphii Paki s haji
51 Aleurites moluccanu s Kem iri
52 Ba mbusa sp Bam boo
53 Pinus me rcu sii Pinu s (hu tan)
54 Zea mays Jagung (kebun)
55 Oryza sativa Padi (sa wah)
56 Arenga pinata Aren
57 Clitorea te mat e Perdu
58 Axoopus sp Rerumputan manis
8 Ficus sp Buah lo
9 Oryza sativa Pada (sa wah )
10 Bixa oreleana -
11 Zea mays Jagung (kebun)
12 Arenga pinata Aren
13 Capsicum aninu m Cabe merah
14 Eucalyptu s sp Kayu putih
15 Cina momum sp Kayu manis
16 Erytrina sp Dadap
17 Psidiu m guaja va Jambu biji
18 Ca rica papa ya Pepaya
19 Saccharu m officinaru m Tebu
20 Ro sa sp M awar
21 Solanum melongena Terong
22 Coleus sp Keladi hias
23 Cu curbita sp Labu-labuan
24 Melast oma malabat ricu m Daun tiga u rat
25 Hyediotis sp Rerumputan
26 Axonopu s sp Rerumputan manis
27 Cyperus Bang sa t eki
28 Kylinga sp Rerumputan
29 Mi mosa pudica Putri malu
30 Glichena sp Paku ersam
31 Pteris sp Paku tan ah
32 Paspalum sp Rerumputan
33 Hibiscus rosa -sinensis Kem bang sepatu
34 Paspalum sp Rerumputan
35 Tithonia diversivolia Sem ak
36 Hy menocalis litholaris Bakung
37 Impa tient balsamina Paca r air
38 Calliandra callothrysu s Kaliandra m erah
39 Cy mbopogon sp Serai
40 Lilium sp Bunga lili
41 Citru s au rantifolia Jeru k tipi s
42 Impe rata sp Ilalang
43 Manihot uttilisima Ubi kayu
Su mber : Andal Jal an Alter natif Si bor ong- bor ong –SP. Tandosan - Si pir ok
Tabel 6.4. Tum buhan Asli (lo kal) Yang Tida k Dilindungi Tahun 2007
Su mber : Di nas Pertani an dan Per kebunan Kab. Tap. Utar a, 2007
Tabel 6.5. Tanaman (tumbuhan budidaya) Yang Tidak Dilindungi Tahun 2007
Su mber : Di nas Pertani an dan Per kebunan Kab. Tap. Utar a, 2007
Jeni s fauna yang ditemu kan di Ka wasan Hutan DAS Batang Toru selain
Orangutan (Mawa s), siamang (imb o) dan gibbon (ungko) juga te rdapat beruk
(Macaca ne mest rina). Beberapa mamalia lain yang terihat terutama dari jenis-jeni s
tupai, bajing (term asu k sejenis bajing ra ksa sa Ratufa sp. ), ke kelawa r dan kalong.
Terdapat juga bebe rapa jeni s kucing, be ruang m adu, kijang dan kancil.
Marga burung yan g paling m enonjol dari segi jumlah dan jumlah jenis adalah
Pycnonotidae (jeni s-jeni s cu cak dan kutilang), burung pemangsa beruku ran be sar
yang dilihat dan didengar adalah Elang-ular bido (Spilornis cheela), beberapa
burung enggang (Bucerotidae) dilihat dan/atau didenga r te rm asu k enggang gading
(Bu ceros vigil), enggang jambul-hitam (Acero s corruga tus) da n engga ng bad ak
(Bu ceros rhino ceos), bebe rapa jeni s burun g pelatu k (Picidae), madi (Eurylai midae),
takur (Capitonidae), pa ok (Pittidae), luntur (Trogonidae ), tepekong (He mip rocnidae),
kepodang (Oriolidae), pengoceh (Trimaliidae), pengicau (Syviidae), kangko k dan
kadalan (Cuculidae), kicuit dan apung (Mota cilidae), cabai (Dicaeidae ), m erpati-
merpatian (Columbidae), Srigunting (Dicruridae), dan kuau (P hasianidae). Te rdapat
juga vertab rata lain da ri jenis amfibi maupun sat wa melata kod o k dan kadal.
Da ri jenis inse cta dan a vertebrata lain terdapat bebe rapa jenis kup u-kupu
(Lepidopte ra) beru ku ran besa r dari Suku Pa pilionidae (dari genera Troides, Pa pilio
dan Graphium), suku Nymphalidae (m isalnya Ide a sp ) sedangkan b erb agai jenis
dari su ku Pieridae sangat umum di se kita r aliran sungai. Juga terdapat be rbagai
jenis m enari k da ri Ordo He mpitera , Coleoptera, Orthopte ra, Odonata, Dipte ra,
Dictyoptera, Phasmida.
Tabel 6.7. Daftar Jeni s Bu rung Yang Be rada di Sekitar PLTP Sarulla
Ketera ngan :
D : dilindungi
K : karnivora
A : a kar
I : ikan
O : om nivora
E : endem ik
Bj : biji-bijian
N : ne kta r
U : um um terdapat
B : buah-buahan
S : serangga
Di dae rah se kitar PLTP Sarulla juga terdapat 31 jenis m am alia yang dijum pai
(Tabel 6.8), dari semua jenis yang tercatat, 1 1 jenis dianta ranya te rmasu k jeni s-jeni s
mamalia yang dilindungi, masing-ma sing adalah sebagai beri kut : Arctitis binturong
(Binturung/Binturong), Cynogale Bennettii (Musang Air/Otter Civet), Hylobates Lar
(Ungko /White-h anded Gibbon ), Hylobates agilis (Serudu ng/ Dark-handed Gibbon),
manis javanica (Trenggiling/pangoline), Mu ntiakus munt jak (Kijang/Barking deer),
Tragulus ja vanicu s (pelandu k/Le sse r M ou se Dee r), Trag ulus napu (Napu/La rger
Mouse Deer), Felis bengalensis (Macan dahan/Leop ard Cat), Felis ma rmo rata
(Ku cing Hutan/Marbled Cat ), dan Larius insignis (bajing Tanah/Three-st ripped
ground squirrel)
Ketera ngan :
D : dilindungi
Jeni s faun a lainnya yang t erd apat di se kitar loka si adalah jenis amfibi/reptil
yang te rdiri dari tujuh jenis (Tabel 6.9. ).
Ketera ngan :
A : sering se kali dijumpai
B : jarang dijumpai
C : tidak ada dijumpai
Di daerah Silang kitang terdapat 16 jeni s i kan yang te rtan gkap d ari tiga aliran
sungai (Batangtoru, Hape song d an Sibarabara), tiga jenis diantara nya kadang -
kadang merupa kan sumber m akanan (Tabel 6.10. ).
Tujuh jenis moluska yang terd apat di daerah Silangkitang dan bera sal dari
kebun dan sa wah se kita r pemu kim am m anusia, satu jeni s diantaran ya, yaitu :
Melanoides tuberculata, te rnyata merupa kan hama (Tabel 6.11 )
Pada kelompok biota air, khusu sn ya plan kton dan benthos, di daerah Sa rulla
terlihat cukup beragam . Jumlah jenis plankton (phyt oplankton dan zoop an kton ) yang
ditemukan seban yak 11 jenis, te rdiri da ri 8 jenis phyt plan kton dan 3 jeni s
zooplan kton. Jeni s-jenis yang m endom inasi perairan di sekitar ren cana kegiatan
adalah Tabellaria fenest rata, Syned ra ulna dan Spirogya sp, untuk phytoplan kton
dan Panag rolaimus sp, Ast ramoeba radiosa dan Moina sp, untu k zooplankton.
Jum lah jenis yang ditemukan untu k benthos adalah sebanyak 1 0 jenis, dengan jeni s
yang dominan Melonoides sp, Gyraulus sp, dan Lu mbricus, sp.
TABEL 6.12. I NVE NTA RI SASI FAUNA S EPA NJANG JALAN SI BORONG-
BORONG-SP. TANDOSAN-S IPI ROK
Su mber : Andal Jal an Alter natif Si bor ong- bor ong –SP. Tandosan - Si pir ok
6.2. Teka nan Terhadap Kea nek ara gaman Ha yati di Kabupaten Ta panuli Utara
Ada bebe rapa t ekana n yang dapat meru sak ke ane karagam an ha yati di
Kabupaten Tapan uli Utara antara lain adalah :
1. Perburuan
M asya ra kat Kabupetan Tapanuli seringkali melaku kan perburuan terhadap
hewan -he wan liar seperti ular, o ranguta n, m onyet berbagai jenis burung bai k yang
untu k dipelihara, dikonsumsi maupun untuk dijual. Namun seringkali m asyara kat
tidak m enyada ri dan mengetahui bahwa hewan -he wan te rseb ut dilindungi oleh
Undan g-un dang. Pe rburuan he wan-he wan yang dilindungi dapat menyebab kan
hewan -he wan te rsebut mengalami penurunan populasi, te rancam punah dan
bah kan dap at punah.
4. Kura ngnya Data dan Inf orm asi Tentang Keaneka ragaman Haya ti
Data dan Inf orm asi tentang kea ne karagaman hayati san gat diperlu kan unt uk
menginvetarisi r jenis-jenis flora dan fau na yang dilindungi dan diperoleh data dasar
untu k m ela ku kan pe rlindungan terdapat jenis-jeni s flo ra dan fauna terseb ut agar
tidak mengalami kepunahan. Diperoleh data tentang jenis-jeni s flora dan
manfaatnya dapat digunakan untu k bahan-bahan pen gobatan, pert anian dan
tanaman hias yang sa ngat m enunjang pere konom ian masya rakat. Tanpa adan ya
data dan inform asi yang a kurat tentang keaneka ragaman hayati dapat
mengakibat ka n kea ne karagaman hayati itu menjadi menurun ataupun punah.
6.3. Upaya Penanggul anga n Terhada p Tekanan Kea nekara gaman Ha yati di
Ka bupate n Tapanuli Utara
BAB VII
AGE NDA PE NGELOLAAN LI NGKUNGAN HI DUP
Di dalam rangka mengata si perma salahan dan teka nan terhadap lingkungan
hidup Tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara m elalui Kantor
Lingku ngan Hidup telah m elaksanaka n berbagai pro gram dan kegiatan antara lain :
3. Prog ram Pengendalian Pencemaran dan Pe rusa kan Lingku ngan Hidup
- Penyu sunan SLHD Kabup aten Tapanuli Uta ra Tahun 2 006
- Monitoring Pemanfaatan Ruang di Ka bupaten Tapanuli Utara
- Penanaman Pohon Pened uh untuk Ling kungan Kantor, Se kolah dan se kitar
jalan proto kol di Kab. Tapanuli Utara
- Persiapan Kota Ta rutung mengi kuti Program ADIPURA
- Pem eliharaan Rehabilitasi Lahan DTA Sigeaon Ke c. Sipoholon sel. 25 Ha
Tahun I
- Pembuatan Laporan Pe riodi k per Bulan Volume Sampah Harian Tahun
Berjalan
- Pengadaan Alat-alat Labo rato rium Lingkungan Hidup
- Pem bangunan Ged ung Pengolahan Kom po s di TPA Sia ranga rang
- Pengadaan Me sin Pengolahan Kompos di TPA Sia rangarang
- Pengadaan 6 unit kenda raan roda dua pengangkut sam pah denga n Logo
Kem enterian Ling kungan Hidup leng kap dengan bak penam pung sampah
organi k dan anorgani k
- Pem buatan Pamplet Himbauan di Tepi Sungai Aek Sigeaon dan A ek Ristop
4. Prog ram Peningka tan K ualitas dan A kse s Inform asi Sumberda ya Alam dan
Lingku ngan Hidup
- Lom ba Pengetahuan Ling kungan Hidup Tk. S D/SLTP Kabupaten Tapanuli
Uta ra
- So sialisasi Ling ku ngan Hidup Tingkat SLTA se-Kab. Tapa nuli Utara
- Pem binaan Se kolah Peduli dan Berbuda ya Ling kung an (Program Adi wiyata)
- Peringatan Ha ri Lingkungan Hidup
- Pem binaan De sa Binaan Ling kungan di Kota Muara
Program pening katan kapa sita s sumber daya aparatur pengelola lingkungan
hidup bertujuan untu k m engata si m asalah kurangnya kemampuan sumber da ya
manusia aparatur pengelola lingkun gan hidup di Kabupa ten Tapanuli Utara yang
diperlu kan untu k m enjawab m asalah-ma salah lingkungan hidup.
1. Pendidikan dan Pelatihan P engawas Ling ku ngan Hidup di M edan yang be rtujuan
untu k m encipta kan penga wa san lingkunga n hidup daerah guna melaku kan
penega kan hukum terhadap pelaku -pelaku peru sakan lingkungan.
2. Sosialisa si Prog ram Adipura di Batam bertujuan untu k m em beri pemaham an bagi
aparatu r pengelola lingkungan hidup bagaim ana m ewujud kan Kota yang Be rsih
dan Teduh.
3. Worksho p Pengelolaan Kawasa n Danau Toba di Medan bertujuan untuk
m em berika n pemaham an tentang pengelolaan e kosi stem ka wa san Danau Toba.
4. Sosialisa si tent ang Emisi Gas Rumah Ka ca di Medan yang be rtujuan
m em berika n pem ahaman tentang bahaya emisi ga s rumah kaca dan
penanggulangannya.
5. Sosialisa si, workshop d an sem inar lain di bidang lingkungan hidup yang be rtujuan
untu k m em berikan pemaham an kep ada dae rah untuk melaku kan pengelolaan
lingkungan hidup
7.1.2. Program Pe ningka tan Pe ngembangan Sis tem Pel aporan Ca paian
Ki nerj a da n Ke ua nga n
Program pening kata n pengem bangan si stem pelaporan ca paian kine rja dan
keuangan dila ksanakan dalam rang ka memperoleh data tentang capaian kinerja
dan keuangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup gu na seb agai pedom an
untu k peng elolaan-pengelolaan lingkungan hidup ya ng aka n datang.
Penanam an Pohon Pened uh untu k Ling kungan Kantor, Se kolah dan se kitar
jalan proto kol di Kab. Tapanuli Utara dilaksanakan dengan p enanaman langsung
pohon-pohon pen eduh sepe rti angsana dan p hyli sium di sekitar jalan proto kol dan
pem berian bibit pohon peneduh te rsebut kep ada piha k Pengelola Kanto r dan
Se kolah di Kabupat en Tapanuli Utara
Kegiatan ini bertujuan untu k m eningkatkan keseju kan, ketedu han dan
keindahan di Kabupaten Tapanuli Uta ra. Selain itu penanaman pohon peneduh
dapat m engurangi pen cem aran udara yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Uta ra.
Gambar 7.2. Taman Kota sebagai salah satu Lo kasi Penilaian Adipura
Dalam rangka m ewujud kan Kota Tarutung yang bersih dan ted uh Pem erintah
Kabupaten Tapan uli bersama-sam a dengan m asyara kat melaku kan kegiatan
gotong-royong membersih ka n sungai dan jalan protokol, pem buatan tong sam pah
memakai gant ungan di jalan-jalan proto kol, penem patan tem pat sam pah pla sti k di
depan pertoko an, so sialisasi program Adipura kepada m asya ra kat kota Ta rutung
melalui pemasangan spandu k di jalan-jalan utam a, iklan di radio Bonafit FM dan
media cetak lo kal dan pembagian stiker b eri si him bauan untuk mewujudkan kota
Tarutung yang be rsih dan Teduh kep ada ma sya rakat.
5. Pem eliharaan Reh abilitasi Lahan DTA Sigeaon Kecam atan Sipoholon selua s 25
Ha Tahun I
Pemeliharaan Rehabilitasi Lahan DTA Sigeaon Kecamatan Sipoholon seluas
25 Ha Tahun I m erupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan Rehabilitas Lah an DTA
Sigeaon Ke camatan Sipoholon selua s 25 ha pa da tahu n 2006 yan g bertujuan unt uk
melindungi sum ber air permu kaan di Dae rah Tangkapan Air Sigeaon.
6. Pem buatan Laporan Periodik per Bulan Volume Sampah Harian Tahun Be rjalan
Pem buatan Laporan Periodi k per Bulan V olume Sampah Ha rian Tahun
Berjalan m enghasilkan keluaran berupa bu ku laporan bulanan dan laporan tahunan
volume sam pah h arian ta hun be rjalan m asing-m asing sebanya k 5 (lim a) e ksemplar.
Bu ku laporan tersebut dapat digunakan oleh instan si pengelola sam pah untuk
dijadikan data dasar pengelolaan sam pah.
Pada tahun 2007 guna meleng kapi pengadaan tahu n sebelum nya diada kan
pengadaan :
1. Spect rofotometer,
2. BOD M eter,
3. COD,
4. Water Sam pler,
5. Microscope,
6. Ne kton Sampler,
7. Salinity meter,
8. Perang kat Titra si,
9. Thermometer,
10. Ice box,
11. Jaket L apangan,
12. Jas La borat orium,
13. Peralatan S afety,
8. Pem bangunan Ged ung Pengolahan Kom po s di TPA Sia ranga rang
Pem bangunan gedung pengolahan komposdi TPA Siarang-arang yang terdi ri
dari satu unit bangunan gedung seluas 20 x 10 m , dengan dil engka pi satu ruang
jaga dan kamar m andi diperuntukkan untuk tempat beropera sinya mesin
pengolahan kompos. Di tem pat inilah pusat pen golahan kompos di Kab upaten
Tapanuli Utara.
Selama ini pem anfaatan sampah di Kota Tarutu ng ma sih bersifat t radisional
dengan melaku kan pemilahan se ca ra m anual terhadap sampah pla stik d an logam
yang ma sih dapat dijual. Untuk pemanfaatan sampah secara besa r dan
berkelanjutan diperlu kan te knologi pemanfaatan sam pah yang memadai. Pada
tahun 2007 ini Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah mengada kan me sin-
mesin pengolahan sampah dengan perincian sebagai beri kut :
- Mesin pencacah sampah organi k seban yak 1 unit
- Belt Conveyor Feede r seban yak 1 u nit
- Belt Conveyor Pem ilah sebanya k 1 unit
- Pengayak dan Pelembut kom pos seban yak 1 unit
- Be ko seban ya k 5 unit
- Se kop sebanya k 5 unit
10. Pengadaan 6 unit kenda raan roda dua p engang kut sampah denga n Logo
Kem enterian Ling kungan Hidup leng kap denga n bak penam pung sam pah
organi k dan anorgani k
Pengadaan 6 unit kenda raan ro da dua pengangkut sampah dengan Logo
Kem enterian Lingkun gan Hidup leng kap denga n bak penampung sampah organi k
dan ano rgani k dilaksana kan dalam ra ng ka menam bah arm ada pengangkut sampah
yang dapat m enyelu suri gang-gang yang sem pit. Selam a ini sering kali sampah-
sam pah di daerah-dae rah yang dilalui oleh gang-gang sem pit sulit diang kut
sam pahnya oleh tru k sam pah. Jadi diharapkan den gan Pengadaan 6 u nit
kendaraan roda dua pengangkut sampah dengan Logo Kem enterian Ling kungan
Hidup leng kap dengan ba k penampung sampah organik dan an orga ni k ini seluruh
sam pah dapat diangkut ke TPA. Dalam pem buatan kenda raan roda dua
pengangkut sampah juga dileng kapi den gan te knologi pemisahan sampah o rgani k
dan sampah non o rganik, hal ini dim aksudkan ag ar mem udakan didalam
pengolahan sampah te rsebut di TPA Siaran g-a rang.
11. Pem buatan Pamplet Himbauan di Tepi Sungai Aek Sigeaon dan A ek Ristop
Di dalam upaya mengurangi pencemaran sungai akibat seringnya m asyara kat
membuang sampahnya ke sungai Pem erintahan Kabupaten Tapanuli Uta ra
mengadaka n himbauan kepada ma syara kat di sekitar sung ai Aek Sigeaon dan Aek
Ri stop melalui pemasangan pam plet himbauan. Diharap kan denga n dipasangn ya
pam plet himbauan terseb ut dapat m eningkat kan ke sadaran m asyara kat untu k tidak
membuang sampah ke sungai.
7.1.4. Program P eni ngkata n Kuali tas da n Akses I nformasi Sumberdaya Alam
da n Li ngk ungan Hidup
Prog ram Pening katan Kualitas da n A kse s In forma si Sumberda ya Alam dan
Lingku ngan Hidup bertujuan untuk mem peroleh data dan inform asi yan g leng kap
dan akurat tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup. Data dan inform asi ini
diperlu kan sebagai pedom an untuk melaku kan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang bai k dan berkelanjutannya. Dat a dan informa si sumber da ya
alam dan lingkungan hidup tida k hanya diperuntu kkan bagi pemerintah saja tetapi
dari berbagai kalangan m asyara kat sepe rti sekolah, piha k swasta dan to koh -to koh
masya rakat agar seluruh kom ponen ma sya rakat ikut serta dalam upaya pele starian
pelesta rian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Didalam melaksana kan
prog ram peningkatan kualitas dan a kse s info rmasi sum berdaya alam dan
lingkungan hidup dila kukan m elalui :
2. Sosialisa si Ling kungan Hidup Ting kat SLTA se-Ka b. Tapanuli Utara
Sosialisa si Lingkungan Hidup Tingkat SLTA se-Kab. Tapanuli Utara
dilaksanakan dalam rang ka meningkat kan pengetahuan dan pemaham an tentang
lingkungan hidup bagi para si swa SLTA. Diharapkan para si swa S LTA dapat
menerapkann ya di lingkungan rum ah dan sekolahnya da n menjadi m otivator
dise kolahnya n antinya.
3. Pem binaan Se kolah Peduli dan Be rbuda ya Ling kungan (Program Adiwiyata )
Pendidikan lingkun gan hidup sangat penting diterapkan di lingkungan
sekolah. Si swa -si swa bu kan saja diajari pelajaran-pelajaran yang um um seperti
Matem ati ka, baha sa Ind one sia dan baha sa I ngg ris tetapi juja pelajaran budaya
lingkungan. Lingkungan yang be rsih dan seh at a kan m emberikan kenyam anan para
siswa untu k menerima pelajaran. Untu k merealisasi kan keinginan tersebut
Pem erintah Kabupaten Tapanuli Utara melaku kan pembinaan Sekolah Peduli dan
Berbud aya Lingkunga n (Prog ram Adiwiyata ) di SMPN 1 Sipahutar dan SMAN 1
Siborong-borong. Kegiatan yan g dilaku kan ce ram ah dan pemberian bantua n ala-
alat ke bersiha n.
3. Prog ram Pengendalian Pencemaran dan Pe rusa kan Lingku ngan Hidup
- Persiapan Kota Ta rutung mengi kuti Program ADIPURA
- Monitoring Pemanfaatan Sum ber Daya Alam di Kabupaten Tapanuli Utara
- Finishing Gedung Pengelolaan Kompos di TPA Sia rang -ara ng
- Pem bangunan Tempat Penge ringan dan Penso rtiran Sam pah di TPA
Siarang -ara ng
- Pengadaan Me sin Pengolahan Kompos di TPA Sia rang -ara ng
- Pengadaan Alat-alat Labo rato rium Lingkungan Hidup
5. Prog ram Peningka tan K ualitas dan A kse s Inform asi Sumberda ya Alam dan
Lingku ngan Hidup
- Lom ba Pengetahuan Ling kungan Hidup T k. S D/SLTP Kabu paten Tapanuli
Uta ra
- Peringatan Ha ri Lingkungan Hidup
- Penelitian Kualitas Air dan Limbah di Kabupaten Tapanuli Uta ra
- Pem buatan Laporan SLHD K abupaten Tapa nuli Utara Tahun 2008
- Pem buatan laporan periodik/ bulan volume sampah harian tahun berjalan
(DAK)
- So sialisasi tentang Prog ram Perlindungan Sum ber M ata Air kepada
Masya rakat di Kecam atan Tarutung, Sipoholon dan Sipahutar
Program pening katan kapa sita s sumber daya aparatur pengelola lingkungan
hidup bertujuan untu k m engata si m asalah kurangnya kemampuan sumber da ya
manusia aparatur pengelola lingkun gan hidup di Kabupa ten Tapanuli Utara yang
diperlu kan untu k m enjawab m asalah-ma salah lingkungan hidup.
Program pening kata n pengem bangan si stem pelaporan ca paian kine rja dan
keuangan direncana kan dalam rang ka memperoleh data tentang capaian kinerja
dan keuangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup gu na seb agai pedom an
untu k peng elolaan-pengelolaan lingkungan hidup ya ng aka n datang.
Dalam rangka m ewujud kan Kota Tarutung yang bersih dan ted uh Pem erintah
Kabupaten Tapanuli bersam a-sam a dengan ma syarakat direncanakan melalui
kegiatan gotong-royong m em bersih kan sungai dan jalan proto kol, pembuatan tong
sam pah m em akai gantungan di jalan-jalan protokol, penempatan tempat sam pah
plastik di depa n perto koa n, sosiali sa si prog ram Adipura kepada ma syarakat kota
Tarutung m elalui pem asanga n spa ndu k di jalan-jalan utam a, iklan di radio dan
media cetak lo kal dan pembagian stiker b eri si him bauan untuk mewujudkan kota
Tarutung yang be rsih dan Teduh kep ada ma sya rakat.
4. Pembangunan Tempat Pengeringan dan Pen sortiran Sam pah di TPA Siarang-
arang
Kegiatan Pembangunan Tem pat Penge ringan dan Penso rtiran Sam pah di
TPA Siarang-a rang dire ncanakan sebagai tinda k lanjut Pembangunan Gedung
Pengelolaan Kom pos di TPA Siarang-arang. Kegiatan ini direncanakan berupa
pem buatan gedung yang te rbu ka untuk tem pat m engeringkan dan menso rtir
sam pah yang telah diolah oleh m esin pengolah kom po s,
Kegiatan ini diharap kan dapat memaksim alkan fung si Pengolahan Kom po s di
TPA Siarang-aran g aga r dapat melaku kan pengolahan sam pah menjadi kom pos
dengan efe ktif dan efe sien.
Prog ram Perlindungan dan Kon servasi Sumber Daya Alam direncana kan
dilaksanakan pada Tahun 2008 dalam rang ka meningkat kan perlindungan sum ber
air di Kabupaten Tapanuli Uta ra. Pada tahun 2008 direncana kan pada 3 (tiga)
Kecam atan di Ka bupaten Tapanuli Uta ra yaitu Ke camatan Tarutung, Kecamatan
Sipoholon dan Kecam atan Sipahutar yang dianggap memiliki ancam an keru sa kan
sum ber air yang lebih besar dari kecam atan-ke cam atan lain di Kabupaten Tapanuli
Uta ra.
7.2.5. Program P eni ngkata n Kuali tas da n Akses I nformasi Sumberdaya Alam
da n Li ngk ungan Hidup
Prog ram Pening katan Kualitas da n A kse s In forma si Sumberda ya Alam dan
Lingku ngan Hidup bertujuan untuk mem peroleh data dan inform asi yan g leng kap
dan akurat tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup. Data dan inform asi ini
diperlu kan sebagai pedom an untuk melaku kan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang bai k dan berkelanjutannya. Dat a dan informa si sumber da ya
alam dan lingkungan hidup tida k hanya diperuntu kkan bagi pemerintah saja tetapi
dari berbagai kalangan m asyara kat sepe rti sekolah, piha k swasta dan to koh -to koh
masya rakat agar seluruh kom ponen ma sya rakat ikut serta dalam upaya pele starian
pelesta rian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Didalam melaksana kan
prog ram peningkatan kualitas dan a kse s info rmasi sum berdaya alam dan
lingkungan hidup direncan akan dilaku kan m elalui :
5. Pem buatan Laporan Periodik pe r Bulan Volum e Sam pah Harian dalam Tahun
Berjalan
Pem buatan Laporan Periodi k per Bulan V olume Sampah Ha rian Tahun
Berjalan m enghasilkan keluaran berupa bu ku laporan bulanan dan laporan tahunan
volume sam pah h arian ta hun be rjalan m asing-m asing sebanya k 5 (lim a) e ksemplar.
Bu ku laporan tersebut dapat digunakan oleh instan si pengelola sam pah untuk
dijadikan data dasar pengelolaan sam pah.
6. So sialisasi tentang Program Perlindungan Sum ber Mata Air kepa da M asyara kat
di Kecamatan Tarutung, Sipoholon dan Sipahuta r
Sosialisa si tentang Program Perlindungan Sum ber M ata Ai r kepada
Masya rakat di Kecam atan Tarutung, Sipoholon dan Sipahuta r diren cana kan pada
tahun 2008 dalam rang ka m em berikan pemaham an kep ada m asya ra kat betapa
penting program perlindungan sumber m ata air di Kecam atan Tarutung, Sipoholon
dan Sipahutar guna pele starian sum ber air untu k kebutuhan air m inum m asyara kat.
Dalam so siali sasi ini dijelaskan pro se s kegiatan Pe rlindungan Sum ber M ata Air
kepada M asya ra kat di Kecam atan Tarutung, Sipoholon dan Sipahutar agar
masya rakat ikut serta mensu kse skan program terse but.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBE R DATA :
RE FERENSI P USTAKA :
5. De ka Konsultan, PT,
Analisis Da mp ak Ling kungan Hidup (ANDA L) Jalan Alternatif Siborong-borong-
Sp. Ta ndosan -Sipirok, Medan, De ka Kon sultan, PT, 2006.
9. KNL H,
Buku Pedo man Umu m Penyu sunan Ne raca Kualitas Lingkungan Hidup Dae rah
(NKLD) Kabupaten/Ko ta, Jaka rta, KNLH, 2000.