2.a) Bahan Ajar Analisa Struktur 1 Metode Unit Load

BAHAN AJAR
ANALISA STRUKTUR 1
METODE DEFORMASI KONSISTEN
( METODE UNIT LOAD )
Oleh:
F.X. Ferry Munaf
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
SEPTEMBER 2023
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 1

METODE DEFORMASI KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN
SEMESTER GASAL R & RK - JUMAT, 29 JULI 2022
16 November 2023
Bahan Ajar Metode Deformasi Konsisten ( Metode Unit Load )
Daftar Isi
No BAB Materi Halaman
1 - Cover Bahan Ajar Analisa Struktur 1 ( Metode Deformasi Konsisten ) 1
( Metode Unit Load )
2 - Daftar Isi 2
3 - Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Perkuliahan RPP ) 4
4 - Pokok - Pokok Perkuliahan 5
5 Bab I Metode Deformasi Konsisten 6
6 I.1 Pendahuluan 6
7 I.2 Struktur Statis Tertentu 6
8 I.3 Struktur Statis Tidak Tertentu 7
9 I.4 Derajad Ketidak-tentuan Statis 7
10 I.5 Metode Analisa Struktur 8
11 Bab II Metode Unit Load 9
12 II.1 Penurunan Rumus 9
13 Bab III Balok Statis Tertentu 9
14 Contoh Soal III.1a) Balok Kantilever
Untuk Defleksi Dengan Muatan Terpusat 9
15 Contoh Soal III.1b) Balok Kantilever
Untuk Perputaran Sudut Dengan Muatan Terpusat 10
16 Contoh Soal III.2a) Balok Kantilever
Untuk Defleksi Dengan Muatan Terbagirata 11
17 Contoh Soal III.2b) Balok Kantilever
Untuk Perputaran Sudut Dengan Muatan Terbagirata 11
18 Contoh Soal III.3) Balok di Atas Dua Perletakan
Untuk Defleksi Dengan Muatan Terpusat 12
Untuk Defleksi Dengan Muatan Terbagirata 13
Beban P = K = 1 Ton 15
Beban P dan q 19
Beban q setengah bentang 23
Beban Terpusat P1 = P2 = P3 = P =1 Ton 24
24 Bab IV Portal Statis Tertentu 30
25 Contoh Soal IV.1) Muatan Terpusat 30
26 Portal Statis Tertentu
Contoh Soal IV.2) Muatan Terbagirata 32
Contoh Soal IV.3) Muatan Terpusat Kaki Miring 34
Contoh Soal IV.4) Muatan Terbagirata dan Horizontal 36
29 Bab V Balok Statis Tak Tentu 41
Contoh Soal V.1) Balok di Atas 3 Perletakan Muatan Terpusat 41

16 November 2023
Bahan Ajar Metode Deformasi Konsisten ( Metode Unit Load )
Daftar Isi
No BAB Materi Halaman
30 Bab V Balok Statis Tak Tentu 46
Contoh Soal V.2) Balok di Atas 3 Perletakan Muatan Terbagirata 46
31 Balok Statis Tak Tentu
Contoh Soal V.3) Balok di Atas 4 Perletakan Muatan Terbagirata 50
32 Bab VI Portal Statis Tak Tentu 59
Contoh Soal VI.1) Beban Terpusat 59
33 Portal Statis Tak Tentu 65
Contoh Soal VI.2) Beban Terbagirata 65
34 - Daftar Pustaka 71
35 - Lampiran I : SNI 72
36 Lampiran II : Rencana Pembelajaran Semester ( RPS ) 74

16 November 2023
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Perkuliahan ( RPP )
Mata Kuliah : ANALISA STRUKTUR 1
Judul ANALISA STRUKTUR 1
Kode 14231015 Semester : 3 SKS : 2 sks
Tujuan  Mahasiswa mampu menganalisis dan dapat menguasai dasar –
dasar perhitungan Metode Deformasi Konsisten dan Metode Slope
Deflection dan Metode Kolom Analogi Pada konstruksi Statis Tak
Tentu
 Mahasiswa mampu menganalisis dan dapat menguasai penerapan
dasar – dasar pengetahuan Metode Metode Deformasi Konsisten
dan Metode Slope Deflection dan Metode Kolom Analogi untuk
mendukung perancangan konstruksi dalam bidang Sipil
Topik  Dasar – Dasar Statis Tak Tentu
 Teori Lendutan
 Teori Putaran Sudut
 Metode Deformasi Konsisten / Metode Unit Load
 Metode Slope Deflection
 Metode Kolom Analogi
Persyaratan Mata Kuliah :

Persyaratan  Statika dan Mekanika Bahan
Persyaratan Topik :
Tidak ada
Perkuliahan Tatap Muka : 100 menit ( 2 x 50 )
Terstruktur : 120 menit ( 2 x 60 )
Mandiri : 120 menit ( 2 x 60 )
Penilaian Kehadiran ( 0 % )
Tugas Kecil dan Tugas Besar ( 25 % )
Ujian Tengah Semester ( 25 % )
Ujian Akhir Semester ( 50 % )
Buku Teks  Chu Kia Wang, Intermediate Structural Analysis
 Ghali, A & A.M. Neville, Structural Analysis
 Sidharta S.Kamarwan, Statika, Bagian dari Mekanika Teknik UI
Press
 Sidharta S.Kamarwan, Mekanika Bahan (Bagian dari Mekanika
Teknik) : UI Press
 Soemono, Mekanika Teknik (Kokoh)
Referensi  Timoshenko & Young, Theory of Structure
 Timoshenko & Young, Structure of Material

16 November 2023
POKOK – POKOK PERKULIAHAN
ANALISA STRUKTUR 1
Pertemuan Garis Besar Materi Perkuliahan

Ke
Metode Deformasi Konsisten
1
Metode Unit Load
2
Metode Unit Load
3
Metode Unit Load
4
Metode Unit Load
5
Metode Unit Load
Metode Slope Deflection
6
7
8 Ujian Tengah Semester
9
10
11
Metode Kolom Analogi
12
13
14
15
16 Ujian Akhir Semester

16 November 2023
BAB I. METODE DEFORMASI KONSISTEN
( CONSISTENT DEFORMATION METHOD )
METODE UNIT LOAD
I.1 Pendahuluan
Analisa Struktur adalah suatu proses untuk menentukan respon suatu sturktur
akibat pembebanan agar memenuhi persyaratan keamanan (safety), biaya
(economy), dan terkadang estetika (aesthetics).
Respon struktur ini biasanya diukur dengan perhitungan reaksi-reaksi (reactions),
gaya-gaya dalam batang (internal forces),dan perpindahan posisi (displacement)
struktur.
I.1 Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tidak Tertentu :
Struktur dapat diklasifikasikan dalam dua katagori umum yaitu Struktur Statis
Tertentu dan Struktur Statis Tidak Tertentu.
Penggunaan katagori struktur tersebut dalam analisa struktur memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan utama dalam menggunakan Struktur Statis Tidak Tertentu adalah
momen lentur dan gaya lintang yang dihitung lebih rendah dibandingkan dengan
perhitungan Struktur Statis Tertentu.
Kelebihan lainnya adalah Struktur lebih kaku untuk berat bahan yang sama
dibandingkan dengan Struktur Statis Tertentu.
Dua kelebihan ini merupakan hasil dari kontinyuitas dari batang struktur dalam
mengurangi besarnya perpindahan posisi dan tegangan.
Namun demikian, perhitungan Struktur Statis Tidak Tertentu menjadi lebih rumit
dibandingkan dengan Struktur Statis Tertentu.
I.2 STRUKTUR STATIS TERTENTU

Contoh balok Struktur Statis Tertentu diperlihatkan pada gambar I.1 (a) ; (b) dan
(c). Untuk menghitung basarnya reaksi perletakan, dapat langsung menggunakan
Rumus Syarat Kesetimbangan.Selanjutnya dapat dihitung dan di Gambar Diagram
Gaya Dalam-nya. P
Syarat Kesetimban gan :
HA A
MA
B X0
; EI Y0
RA (a) M0
Gambar I - 1a
P1 P2 P1 P2 P3
HA A B A
HA B C
Gambar I - 1b  ; EI
 ; EI
RA (b) RB RA Gambar I - 1c
(c) RB
Gambar
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR I.1-Struktur
1 ; FOLDER V - A PageBalok
6 Statis Tertentu
16 November 2023
I.3 STRUKTUR STATIS TIDAK TERTENTU
Jika suatu Struktur balok yang dijepit kedua ujungnya, atau balok yang terletak di atas tiga
tumpuan atau lebih, maka struktur tersebut akan menimbulkan lebih dari tiga buah reaksi
perletakan, padahal persyaratan kesetimbangan statik yang tersedia hanya 3 buah persamaan,
sehingga diperlukan penambahan persamaan. Tambahan persamaan ini diperoleh dari sifat
perubahan bangun struktur, baik berupa lendutan maupun perubahan sudut. Struktur
demikian disebut Struktur Statis Tidak Tertentu. Pada balok terjepit kedua ujungnya, terdapat
6 buah reaksi, sehingga diperlukan penambahan 3 persamaan lagi yang dapat diturunkan dari
perubahan bentuk. Struktur demikian disebut Struktur Statis Tidak Tertentu tingkat 3 (gambar
1.2c). Dengan 6 persamaan itu keenam reaksi dapat dicari. Setelah menghitung reaksi
perletakan, kemudian dapat dihitung dan di gambar Diagram Gaya Dalam-nya. Gambar I.2
memperlihatkan contoh Struktur Balok Statis Tidak Tertentu.
P1 P2 P1 P2 P4
P3
HA A B HA A B C D
C E
L1 ; EI L 2 ; EI L1 ; EI L 2 ; EI L 3 ; EI
RA RB RC RA RB RC RD
(a)
(b)
P
MB
HA A B HB
MA
L; EI
RA RB Gambar I.2 Struktur Balok Statis Tidak Tertentu
(c)
I.4 Derajad Ketidak-tentuan Statis (Degree of Statically Indeterminancy)
 Struktur Statis Tidak Tertentu terdapat beberapa kebebasan dalam pemilihan batang
atau reaksi-reaksi yang dikenal reaksi kelebihan (Redundant).
 Derajad Ketidak-tentuan Statis ditunjukkan dengan jumlah kelebihan reaksi pada
struktur.
Struktur balok seperti pada gambar I.1 (a) ; (b) dan (c) adalah Struktur Balok Statis
Tertentu dimana reaksi – reaksi pada tumpuan cukup diselesaikan dengan persamaan
Syarat Kesetimbangan, sedangkan struktur balok pada gambar I.2 (a) ; (b) dan (c)
adalah Struktur Balok Statis Tidak Tertentu, masing – masing derajad satu ; derajad
dua dan derajad tiga. Pada gambar I.2 (a), struktur balok tersebut mempunyai
kelebihan satu reaksi (RC), sedangkan Struktur balok pada gambar I.2 (b) kelebihan
dua reaksi (RC dan RD) dan pada gambar I.2 (c) terdapat kelebihan tiga reaksi ( RB ;
HB dan MB).
Struktur Portal pada gambar I.3 (a) adalah Struktur Portal Statis Tertentu dimana
dapat diselesaikan dengan Syarat Kesetimbangan gaya bidang Koplanar.
Bila Tumpuan Rol pada gambar I.3 (a) diganti Jepit ( Fixed ) seperti pada gambar I.3
(b), maka Struktur menjadi Struktur Portal Statis Tidak Tertentu derajad dua dimana
terdapat kelebihan dua reaksi (HA dan RA). Gambar I.3 memperlihatkan contoh

16 November 2023
P1 P1
struktur Portal.
C E D C E D h
h1 P2
h F h
1 P
2
F
HA A h2 HA A h2
B HB
B HA
RA RA
; EI ; EI MB
(a) RB (b) RB
GambarI.3 Struktur Portal Statis Tertentu ( a ) dan Statis Tidak Tertentu ( b )
I.5 Metode Analisa Struktur :
Terdapat dua metode umum dalam menyelesaikan Analisa Struktur Statis Tidak Tertentu.
I.5.1 Metode Gaya (Forces Method) atau Metode Flexibilitas (Flexibility Method).
Metode ini sederhana dan secara konsep mudah untuk dimengerti dan memberikan cara yang
efektif untuk jenis struktur tertentu. Dalam metode ini, struktur dirubah menjadi struktur
statis tertentu dengan cara melepas sejumlah kelebihan gaya. Akibat beban yang bekerja,
struktur menjadi tidak konsisten geometris dimana harus dikoreksi dengan mengerjakan
kelebihan gaya tersebut sehingga tercapai kompabilitas struktur. Metode ini sering disebut
juga metode kompabilitas (Compability Method).
I.5.2 Metode Perpindahan Posisi (Displacement Method).

Metode ini juga sederhana dan mudah dan memberikan metode yang efektif untuk kelompok
struktur tertentu. Dalam metode ini, kekangan (restraints) diberikan untuk mencegah
perpindahan posisi titik buhul sampai struktur mencapai kebebasan tertentu dan gaya yang
diperlukan untuk memberikan kekangan. Perpindahan posisi diperbolehkan terjadi pada titik
buhul terkekang sampai gaya kekangan yang dikerjakan dipindahkan sehingga terjadi
kesetimbangan dalam struktur. Metode ini dikenal juga sebagai metode kesetimbangan
(Equilibrium Method).
Suatu struktur balok sederhana yang memenuhi syarat kesetimbangan statis disebut Balok
Statis Tertentu karena hanya ada 3 reaksi yang dicari yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan 3 persamaan kesetimbangan seperti pada gambar I.1
Metode Deformasi Konsisten merupakan metode yang paling mendasar dan paling umum
untuk menganalisa Struktur Statis Tidak Tertentu. Pada Struktur Statis Tidak Tertentu yang
akan dianalisa, diubah menjadi Struktur Statis Tertentu dengan menghilangkan Redundant-
Redundant-nya.
Redundant ini dianggap sebagai beban-beban yang bekerja pada Struktur Statis Tertentu.
Sejumlah n persamaan simultan dapat diselesaikan oleh kondisi-kondisi geometri dengan
Redundant-nya sebagai bilangan yang tidak diketahui.
n = derajad ketidak tentuan. Setelah nilai Redundant telah didapat, maka reaksi-reaksi yang
lain dapat dihitung dengan persamaan statika.

16 November 2023
Metode Deformasi Konsisten dapat digunakan untuk menganalisa Struktur Balok, Portal atau
Rangka Batang.
BAB II. METODE UNIT LOAD
Defleksi / Lendutan Balok dan Portal Statis Tertentu
Untuk mendapatkan nilai defleksi / lendutan pada Balok Statis Tertentu dapat
dihitung dengan cara Metode Dobel Integral / Persamaan Differensial, atau dapat
dihitung dengan cara Metode Unit Load dan Metode Moment Area.
Pada Metode Unit Load hanya ada satu komponen defleksi dari suatu titik yang
dapat ditemukan untuk pemberian Satu Unit Load ( Satu satuan ).
Pada Metode Moment Area, total defleksi pada semua titik dapat dicari bila sifat
Moment Area-nya telah diketahui.
Kedua metode ini dapat digunakan untuk mencari Defleksi dan Perputaran Sudut
pada setiap titik suatu Balok atau Portal Statis Tertentu.
II.1 PENURUNAN RUMUS
P 1
A 
C B

M . m . dx
 ; EI   o E I
Gambar II - 1
Dimana :   Defleksi( Lendutan)
M  Momen akibat Gaya Luar
m  Momen akibat pemberianbeban
BAB. III BALOK STATIS TERTENTU sebesar1 ( satu ) satuan ( Unit )
Contoh Soal III .1a. : Balok Kantilever
1) Untuk Defleksi dengan Muatan Terpusat P ⇒ ( M X )
x P
Bagian Balok A− B
(a) Titik Awal B
A  B batas − batas x= 0 → x = ℓ
x B MX − P.x
 ; EI mX − 1. x
B
Gambar II - 1a

16 November 2023
2) Pada Titik B diberikan Muatan Terpusat / Gaya sebesar 1 ( satu ) Unit ( Satuan ) → ( mX
)
x 1
(b) 
M . m . dx

(  P . x ) . (  x ) . dx
A  B B   X X  
E I EI
B 0 0
 
 , EI P . x 2 . dx P . x3 
B  
B 0
E I 3 E I  0
Gambar II - 1b
P 3
B 
3E I
BAB.III BALOK STATIS TERTENTU
ContohSoal III.1b : Balok Kantilever
1) Untuk Perputaran Sudut dengan Muatan Terpusat P  ( M X )
x P
(a) Bagian Balok A B
A  B
Titik Awal B
B
batas  batas x  0  x  
 ; EI
MX  P.x
B
mX  (1)
Gambar II - 1c
2. Pada Titik B diberikan Muatan Momen 1 ( satu ) Unit ( Satuan ) → ( mX )
M 1 M 1
(b) ℓ ℓ
A M X . m X . dx (− P . x ).(− 1 ). dx
B θB = ∫ = ∫E I
0 E I 0
ℓ
 ; EI P . x . dx 1P. x ℓ
2
B
θB =∫ = ]0
Gambar II - 1d 0 E I 2 E I
P ℓ2
θ B=
2EI

16 November 2023
Contoh Soal III.2 a : Balok Kantilever
1) Untuk Defleksi dengan Muatan Terbagirata q ( Ton/m ) → ( MX )
q x
x
A  B Bagian Balok A-B
(a) Titik Awal B
QX  B
batas - batas x  0  x 
 ; EI
1
Gambar II - 2a B MX  q . x2
2
x q mX  (1) . ( x )
Q  q. 1
M X   QX . x
2
Q X  q. x
2 ) Pada Titik B diberikan Muatan Terpusat / Gaya sebesar 1 ( satu ) Unit ( Satuan ) → ( mX
)
x 1 1 2
(b) ℓ
M X . m X . dx (− ℓq . x ).(− x ). dx
2
A  B ΔB = ∫ = ∫
x B 0
E I 0
EI
ℓ
 ; EI 1 q . x 3 . dx 1 1 q . x4 ℓ
Δ B =∫ = . . ]0
B 0 2 E I 2 4 E I
Gambar II - 2b
q ℓ4
Δ B=
8EI
ContohSoal III.2b : Balok Kantilever

1) Untuk Perputaran Sudut denganMuatan Terbagirata q  ( M X )
q x
x Bagian Balok A-B
A  B Titik Awal B
(a) QX  B batas - batas x  0  x 
 ; EI 1
B MX  q . x2
Gambar II - 2c 2
x q mX  (1)
1
2.a) BAHAN  q: ANALISA
QAJAR .  STRUKTUR 1 ; FOLDERM- VX- A Page
Q X .11x
2
Q X  q. x
16 November 2023
2 ) Pada Titik B diberikan Muatan Momen 1 ( satu ) Unit ( Satuan ) → ( mX )
M 1 M 1 1 2
(b) ℓ
M X . m X . dx (− qℓ. x ).(− 1 ). dx
2
A B θB = ∫ = ∫
0
E I 0
EI
ℓ
 ; EI 1 q . x 2 . dx 1 1 q . x3 ℓ
θB =∫ . = . . ]0
B 0 2 E I 2 3 E I
Gambar II - 2d
q ℓ3
θ B=
6EI
Contoh Soal III.3 : Balok di atas dua perletakan
1) Untuk DefleksidenganMuatan Terpusat  ( M X )
1. REAKSI PERLETAKAN
P 1 1
x x M B
 0  RA x  P x  0  RA  P (  )
2 2
A    B 1 1
 MA  0   R B x   P x 2   0  R B  2 P (  )
1

C 1

2 2
2. PERSAMAAN GAYA DALAM ( M X )
RA  ; EI RB 1
TITIK AWAL : A - BATASAN : 0  x  
2
Gambar II - 3a Mx  R A . x  0.50 P . x
1
TITIK AWAL : B - BATASAN : 0  x  
2
Mx  R B . x  0.50. x
3. Pindahkanke dalam Tabel
2 ) Pada Titik C diberikan Muatan Terpusat / Gaya sebesar 1 ( satu ) Unit ( Satuan ) → ( mX
)
x
1 1 . REAKSI PERLETAKAN
A
x ∑ M B= 0 ⇒ R'A= 12 (↑)
1 
C  B
1
2
 1
 ∑ M A=0 ⇒ R'B = 2 (↑)
2
2 . PERSAMAAN GAYA DALAM ( m x )
 ; EI 1
R 'A R 'B TITIK AWAL : A -BATASAN : 0 < x < ℓ
2
Gambar II - 3b '
m X = R A . x = 0 . 50 x
1
TITIK AWAL : B -BATASAN : 0 < x < ℓ
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 12 2
METODE DEFORMASI KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN '
m X = RB . x = 0 . 50 x
16 November 2023 3 . Pindahkan ke dalam Tabel
Bagian Balok AC BC
Titik Awal A B
Batas - batas x=0 →x=½ℓ x=0 →x=½ℓ
EI 1 1
MX RA . x = ½ P . x RB . x = ½ P . x
mX R’A . x = ½ . x R’B . x = ½ . x
3 ) Menghitung Lendutan / Defleksi di Titik C : EI ΔC =∫ M X . m X . dx

Bagian : A − C :
0.5 ℓ 0 .5 ℓ
1 1
EI ΔC 1 = ∫ ( R A . x )( R 'A .x ) dx = ∫ ( P x )( x). dx
2 2
0 0
1 1 1
EI ΔC 1 = . . P . x3 ]0.5
0
ℓ
= P ℓ3
4 3 96
Bagian : B − C :
0 .5 ℓ 0 .5 ℓ
EI ΔC 2 = ∫ ( RB . x )( R 'B .x ) dx = ∫ ( 12 1
P x) ( x) dx
2
0 0
1 1 1
EI ΔC 2 = . . P . x3 ]0.5
0
ℓ
= P ℓ3
4 3 96
1
EI ΔC o = EI ΔC 1 + EI ΔC 2= P ℓ3
48
ContohSoal III.4 : Balok di atas dua perletakan
1) Untuk DefleksidenganMuatan Terbagirata q  ( M X )
x q
Q= q . ℓ ; Q X = q . x
A  B
C 1 1
QX 1 
2
Q 1
2
 ∑ M B= 0 ⇒ R A x ℓ− Q
2
ℓ= 0 ⇒ R A=
2
q ℓ (↑)
1 1
RA  ; EI
RB ∑ M A= 0 ⇒ − R B x ℓ+ Q ℓ= 0 ⇒ R B=
2 2
q ℓ (↑)
Gambar II - 4a
2 ) Pada Titik C diberikan Muatan Terpusat sebesar 1 ( satu ) satuan ( Unit ) ⇒( m X )
1
1 1
A 
B M  0  R 'A x   1 x   0  R 'A 
B
2 2
()
C
1 1 1 1
2

2

 M B  0   R 'B x   1 x 2   0  R 'B  2
()
R 'AMETODE DEFORMASI
 ; KONSISTEN
EI R 'B LOAD - 84 HALAMAN
- METODE UNIT
16 November 2023 Gambar II - 4b
Bagian Balok A-C B-C
Titik Awal A B
Batas - batas x=0 →x=½ℓ x=0 →x=½ℓ
EI 1 1
2 2
MX RA . x - ½ q x RB . x - ½ q x
mX R’A . x = ½ . x R’B . x = ½ . x
1 1
M X   QX . x   q x2
2 2
3) MenghitungLendutan /Defleksidi Titik C : EI C   M X . m X . dx

Bagian : A  C :
0.5  0.5 
1 1 1 1
EI  C1  
0
(R A . x  q x 2 ) ( R 'A .x ) dx 
2 
0
( q  . x  q x 2 ) ( x ) . dx
2 2 2
0.5  0.5 
1 1 1 1 1 
EI  C1  0
( q  x2 
4 4
q x3 ) dx  ( . . q  x 3 )  ( . q x4 ) 
4 3 4 0
5
EI  C1   q 4
768
Bagian : B− C :
0.5 ℓ 0.5 ℓ
1 1 1 1
EI ΔC 2 = ∫ (R B . x − q x 2 )( R'B . x) dx =
2
∫ ( q ℓ . x − q x 2 )( x). dx
2 2 2
0 0
0 .5 ℓ
1 1 1 1 1
EI ΔC 2 = ∫ (
4
q ℓ x 2 − q x 3 ) dx = ( . . q ℓ x3 )−( . q x4 )]0.5
4 4 3 4 0
ℓ
0
5
EI ΔC 2 = q ℓ4
768
5
EI ΔC o = EI Δ C1 + EI Δ C2= q ℓ4
384

16 November 2023
ContohSoal III.5
Balok Statis Tertentu di atas dua perletakandibebani muatanTerpusat
P  K  1 Ton di Titik C dan D seperti pada Gambar. EI  1
Ditanyakan: Hitung Defleksi/ Lendutandi Titik C dan D dengancara Unit Load
Jawab :
P  1 Ton K  1 Ton
I. MenghitungReaksi Perletakan
A
C D B Akibat Muatan Luar P dan K  ( M X )
2m 2m 2m M B
 0  RA x  P x 4  K x 2  0
  6 m ; EI R A  1 Ton (  )
RA
Gambar II - 5a
RB
M A
 0   RB x  P x 2  K x 4  0
R B  1 Ton (  )
II. Pada Titik C diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan ( Unit )  ( m X1 )

1
MenghitungReaksi Perletakan
A
C D B
Akibat PemberianGaya1 Unit ( Satuan )
2m 2m 2m di Titik C
  6 m ; EI
M B
 0  R 'A x   1 x 4  0
R 'A R 'B 4
Gambar II - 5b R 'A   0.667(  )
6
 M A  0   R 'B x   1 x 2  0
2
R 'B   0.333(  )
6
III. Pada Titik D diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan  ( m X2 )
1 MenghitungReaksi Perletakan
Akibat PemberianGaya1 (satu) Unit ( Satuan )
A
C D B di Titik D
2m 2m 2m M B
 0  R 'A' x   1 x 2  0
  6 m ; EI 2
R "A   0.333(  )
6
R 'A' Gambar II - 5c R 'B'
 M A  0   R 'B' x   1 x 4  0
4
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 15 R "B   0.667(  )
METODE DEFORMASI KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN 6
16 November 2023
Bagian Balok AC CD BD
Titik Awal A A B
Batas - batas x=0 →x=2 x=2 →x=4 x=0 →x=2
EI 1 1 1
Mx RA . x = 1 . x = x RA . x – P ( x – 2 ) RB . x = 1 . x = x
x – x + 2 = +2
mx1 R’A . x = ⅔ x R’A . x – 1 ( x – 2 ) R’B . x = ⅓ x
⅔x–x+2=
(–⅓x +2)
mx2 R”A . x = ⅓ x R”A . x = ⅓ x R”B . x = ⅔ x
IV. MenghitungLendutan /Defleksidi Titik C : EI C   M X . m X1 . dx

Bagian : A  C :
2 2
2
EI C1   (R A . x ) ( R .x ) dx   ( x ) (
'
A x) . dx
0 0
3
2
2 1 3
2
2 2 2 16
EI C1  0 3 x dx  . .x  
3 3 0 9
. 23     1.778Tonm3
9
Bagian : C  D :
4
EI C 2   [( R A . x  P ( x  2 )] [ ( R 'A .x  1 ( x  2 )] dx
2
4
2
EI C 2   [( x  1 ( x  2 )] [ ( x  x  2 )] dx
2
3
4 4
1 2
EI C 2  2 [( 2)] [ (  3 x  2 )] dx   ( 3 x  4) dx
2
4 4
2 1  1 
EI C 2  (  . . x 2  4 x)  ( . x 2  4 x)
3 2 2 3 2
1 1
EI C 2  ( . 4 2  4 . 4 )  ( . 2 2  4 . 2)
3 3
EI C 2  ( 5.333  16 )  ( 1.333  8)  10.667  6.667
EI C 2   4.000 Tonm 3

16 November 2023
Bagian : B − D :
2 2
1
EI ΔC 3 = ∫( R B . x )( R'B .x ) dx =∫ ( x )( x). dx
3
0 0
2
EI ΔC 3 = ∫ 13 x2 dx =
1 1 32
. . x ]0 =
3 3
1
9
8
. 23=+ =+0.888 Tonm 3
9
0
EI Δ C = EI ΔC 1 + EI ΔC 2 + EI ΔC 3
EI Δ C = 1.778 + 4.000 + 0.888 =+6.666 Tonm3
V . Menghitung Lendutan / Defleksi di Titik D : EI ΔD =∫ M X . m X2 . dx

Bagian : A − C :
2 2
1
EI ΔD 1 = ∫ ( R A . x )( R ''A . x ) dx =∫ ( x )( x). dx
0 0 3
2
1 1 1 32 1 8
EI ΔD 1 = ∫3 x 2 dx = . . x ]0 =
3 3 9
. 23 =+ =+ 0.888 Tonm 3
9
0
Bagian C − D :
4
EI ΔD 2 = ∫ [( R A . x − P ( x − 2 )][( R ''A .x )] dx
2
4
EI ΔD 2 = ∫ [(x − 1 ( x − 2 )][( 13 x )] d
2
4 4
1 2
EI ΔD 2 = ∫ [(+ 2)][( x)] dx = ∫( x) dx
2
3 2
3
2 1 1
EI ΔD 2 = ( . . x 2 )]42 = ( . x2 )]42
3 2 3
1 1
EI ΔD 2 = ( . 4 2 )−( . 22 )
3 3
EI ΔD 2 =( 5.333 )−( 1.333 )= 5.333 − 1.333
EI ΔD 2 =+ 4 .000 Tonm 3

16 November 2023
Bagian : B − D :
2 2
2
EI ΔD 3 = ∫ ( R B . x )( R ''B .x ) dx =∫( x )( x). dx
3
0 0
2
EI ΔD 3 = ∫ 23 x 2 dx =
2 1 32
. . x ]0 =
3 3
2
9
16
. 23 =+ =+ 1.778 Tonm3
9
0
EI Δ D = EI ΔD 1 + EI ΔD 2 + EI ΔD3
EI Δ D = 0.888 + 4.000 + 1.778 = + 6.666 Tonm3

16 November 2023
Contoh Soal III . 6
Balok Statis Tertentu di atas dua perletakan dibebani muatan Terpusat
P = 1 Ton di Titik D dan muatan terbagirata q = 1 Ton/m sepanjang AC
seperti pada Gambar . EI = 1 ; a = b = c = 2 m ; ℓ= 6 m
Ditanyakan : Hitung Defleksi / Lendutan di Titik C dan D dengan cara Unit Load
Jawab :
I. MenghitungReaksi Perletakan
x q  1 Ton/m
P  1 Ton Akibat Muatan Luar P dan q  ( M X )
Q  q .   2 Ton ; Q X  q . x  1 x ; P  1 Ton ; Q  P  3 Ton
A  
C
D B
M B
 0  RA x  Q x 5  P x 2  0
QX Q
a  2m b  2m c  2m R A  2 Ton (  )
RA   6 m ; EI
RB
M A
 0   RB x  Q x1 P x 4  0
Gambar II - 6a R B  1 Ton (  )
II. Pada Titik C diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan ( Unit )  ( m X1 )

Akibat PemberianGaya1 ( satu) Unit ( Satuan )
A

C
D B di Titik C
a2m b2m c2m M B
 0  R 'A x 6  1 x 4  0
  6 m ; EI 4
' '
R 'A   0.667(  )
R A Gambar II - 6b R B
6
 M A  0   R 'B x 6  1 x 2  0
2
R 'B   0.333(  )
6
III. Pada Titik D diberikanmuatanTerpusat sebesar1 ( satu ) satuan  ( m X2 )
A
C D B Akibat PemberianGaya1 ( satu ) Unit ( Satuan )
di Titik D
a  2m b2m c2m
  6 m ; EI M B
 0  R 'A' x 6  1 x 2  0
2 1
R 'A' Gambar II - 6c R 'B' R "A    0.333 (  )
6 3
 M A  0   R 'B' x 6  1 x 4  0
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page" 19 4 2
R 
METODE DEFORMASI KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMANB   0.667 (  )
SEMESTER GASAL R & RK - JUMAT, 29 JULI 2022 6 3
16 November 2023
Bagian Balok A-C C-D B-D
Titik Awal A A B
EI 1 1 1
Mx RA . x – ½ qx2 = RA . x – Q ( x – 1 ) RB . x = 1 . x
2 x – ½ x2 2 x – 2 x + 2 = +2
mx1 R’A . x = ⅔ x R’A . x – 1 ( x – 2 ) R’B . x = ⅓ x
⅔x–x+2=
(–⅓x +2)
mx2 R”A . x = ⅓ x R”A . x = ⅓ x R”B . x = ⅔ x
1 1
M X   QX . x   q x2
2 2
IV. MenghitungLendutan /Defleksi di Titik C : EI C   M X . m X1 . dx

Bagian : A  C :
2 2
1 2 2
EI C1   (R A . x ) ( R .x ) dx   ( 2 x 
'
A x ) ( x) . dx
0 0
2 3
2
4
2
1 4 1 1 1  4 1
EI C1   x 2  x 3 dx  ( . . x 3 )  ( . . x 4 )  ( . 23 )  ( . 2 4 )
0
3 3 3 3 3 4 0 9 12
EI C1  3.556  1.333  2.223Tonm3
Bagian : C − D :
4
EI ΔC 2 = ∫[(+ 2 )][( R 'A .x − 1 ( x − 2 )] dx
2
4
EI ΔC 2 = ∫[( x − 1 ( x − 2 )][( 23 x − x + 2 )] dx
2
4 4
1 2
EI ΔC 2 = ∫[(+ 2)] [(− x + 2 )] dx = ∫ (− x + 4) dx
2
3 2
3
2 1 1
EI ΔC 2 = (− . . x2 + 4 x )]24 = (− . x 2 + 4 x )]42
3 2 3
1 1
EI ΔC 2 = (− . 42 + 4 . 4 )−(− . 22 + 4 . 2)
3 3
EI ΔC 2 =(− 5.333 + 16 )−(− 1.333 + 8)= 10 .667 − 6.667
EI ΔC 2 =+ 4.000 Tonm3
16 November 2023
Bagian : B  D :
2 2
1
EI C 3   (R . x ) ( R .x ) dx   ( x ) (
'
B B x) . dx
0 0
3
2
1
2
1 1  1 8
EI C 3   x 2 dx  . . x 3   . 2 3     0.888 Tonm 3
0
3 3 3 0 9 9
EI C  EI C1  EI C 2  EI C 3
EI C  2.223  4.000  0.888   7.111 Tonm 3
V. MenghitungLendutan /Defleksi di Titik D : EI ΔD   M X . m X2 . dx

Bagian : A  C :
2 2
1 1 1
EI ΔD1   (R A . x  q x 2 ) ( R 'A' .x ) dx   ( 2x  x 2 ) ( x) . dx
0
2 0
2 3
2
1 1 
2
2 1 2 1 2 1
EI D1   x 2  x 3 dx  . . x 3  . x 4   . 23  . 24
0
3 6 3 3 6 4 0 9 24
16 16
EI D1    1.778  0.667  1.112 Tonm3
9 24
Bagian C  D :
4
EI D 2   ( 2 ) ( R
''
A .x )dx
2
4
1
EI D 2   ( 2 ) ( 3 x ) dx
2
4
2
EI D 2  2 3 x) dx
(
4 4
2 1  1 
EI D 2  ( . . x 2 )  ( . x 2 )
3 2 2 3 2
1 1
EI D 2  ( . 42 )  ( . 22 )
3 3
EI D 2  ( 5.333 )  ( 1.333 )  5.333  1.333
EI D 2   4.000 Tonm 3
16 November 2023
Bagian : B − D :
2 2
2
EI ΔD 3 = ∫ ( R B . x )( R ''B .x ) dx =∫( x )( x). dx
3
0 0
2
EI ΔD 3 = ∫ 23 x 2 dx =
2 1 32
. . x ]0 =
3 3
2
9
16
. 23 = + =+ 1.778 Tonm3
9
0
EI Δ D = EI ΔD 1 + EI ΔD 2 + EI ΔD3
EI Δ D = 1.112 + 4.000 + 1.778 = +6.890 Tonm3

16 November 2023
Contoh Soal III . 7
Balok Statis Tertentu di atas dua perletakan dibebani muatan Terbagirata q = 1 Ton/m
sepanjang A − C seperti pada Gambar . EI = 1 ; a = b = 3 m ; ℓ= 6 m
Ditanyakan : Hitung Defleksi / Lendutan di Titik C dengan cara Unit Load
Jawab :
x q  1 Ton/m I . Reaksi Perletakan Balok A − C − B ⇒ ( M X )
q = 1 Ton/m ⇒ Q= q . 3 = 3 Ton ; Q X = q . x = 1 x = x
A  
C
B ∑ MB=0 ⇒ R A x ℓ− Q x 4.5 = 0
QX Q
a  3m b  3m R A= 2.25 Ton (↑)
RA   6 m ; EI RB ∑ M A=0 ⇒ − R B x ℓ+ Q x 1.5 = 0
Gambar II - 7a R B= 0.75 Ton (↑)
II. Pada Titik C diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan  ( m X )
1 I.2 Reaksi PerletakanBalok A  B  ( m X )
A 
B
M B
 0  RA x 1 x 3  0
C
R 'A  0.50 Ton (  )
a  3m b  3m
R ' ' M A
 0   R 'B x   1 x 3  0
A   6 m ; EI R B
R 'B  0.50 Ton (  )
Gambar II - 7b
III . Menghitung Lendutan / Defleksi di Titik C : EI ΔC =∫ M X . mX . dx
1 1
Bagian : A − C : M X =− Q X .
2
x =− q x2
2 3
3
1 2 ' 1 1
EI ΔC 1 = ∫( R A. x − 2
q x )( R A . x ) dx =∫ ( 2.25 . x − . 1 . x 2 )( x ). dx
2 2
0 0
3
1 1 1 1 4 3
EI ΔC 1 =∫ ( 1.125 x2 − . 1 . x 3 ) dx = ( 1.125 . . x 3 ) − ( . 1 . x )]0
0
4 3 4 4
1 1 1 4
EI ΔC 1 = ( 1.125 . . 33 ) − ( . 1 . 3 )= 10 .125 − 5.0625 =+ 5.0625 Tonm 3
3 4 4
Bagian : B − C :
3 3
3 1
EI ΔC 2 = ∫( R B . x )( R'B . x ) dx =∫ ( . x )( x ). dx
0 0 4 2
3
EI ΔC 2 = ∫ 38 x 2 dx = (
3
8
1
. . x 3 )]30
3
0
1 27
EI ΔC = . 33 = =+3 . 375 Tonm3
2
8 8
EI Δ C = EI ΔC + EI ΔC = 5 . 0625 + 3 . 375 = + 8 . 4375 Tonm 3
16 November 2023 1 2
ContohSoal III.8
Balok Statis Tertentu di atas dua perletakan dibebanimuatanTerpusat
P1  P2  P3  P  1 Ton di Titik C ; D dan E seperti pada Gambar. EI  1
a  b  c  d  2 m ;  8 m
Ditanyakan: Hitung Defleksi/ Lendutandi Titik C dan D dengancara Unit Load.
Jawab : I. MenghitungReaksi Perletakan
P1  1 Ton P2  1 Ton P3  1 Ton
Akibat Muatan Luar P  1 Ton  ( M X )
A
 D E B M B
 0  R A x   P1 x 6  P2 x 4  P3 x 2  0
C R A  1.50 Ton (  )
a  2m b2m c2m d2m
  8 m ; EI M B
 0   R B x   P1 x 2  P2 x 4  P3 x 6  0
RA RB R B  1.50 Ton (  )
Gambar II - 8a
II. Pada Titik C diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan  ( m X1 )
Akibat PemberianGaya1 (satu) Unit ( Satuan )
A
C
 D
E
B 
di Titik C.
a  2m b2m c2m d2m
6
  8 m ; EI  M B  0  R 'A  8  0.75 (  )
R 'A Gambar II - 8b R 'B 2
 M A  0  R 'B  8  0.25 (  )
III. Pada Titik D diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan  ( m X2 )
Akibat pemberianGaya1 Unit ( Satuan )
A

C
D E B
di Titik D.
a  2m b2m c2m d2m 4
 M B  0  R 'A'  8  0.50 (  )
  8 m ; EI
4
R "'
A Gambar II - 8c R "B  M A  0  R 'B'  8  0.50 (  )
IV. Pada Titik E diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan  ( m X3 )
1 3) Menghitung Reaksi Perletakan

Akibat pemberian Gaya 1 Unit ( Satuan )
A
C
 D
 E
B
di Titik E.
a  2m b2m c2m d2m 2
  8 m ; EI
 M B  0  R 'A"' 
8
 0.25 (  )
R "A' DEFORMASI KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - R
"'
6

METODE 84 HALAMAN
Gambar II - 8d
B M A  0  R 'B''   0.75 (  )
16 November 2023 8
Bagian Balok A-C C-D E-D B-E
Titik Awal A A B B
Batas - batas x=0 →x=2 x=2 →x=4 x=2 →x=4 x=0 →x=2
EI 1 1 1 1
Mx RA . x = 1.50 x RA . x – P ( x – 2 ) RB . x – P ( x – 2 ) RB . x = 1.50 x
1.50 x – x + 2 = 1.50 x – x + 2 =
( 0.50 x + 2 ) ( 0.50 x + 2 )
mx1 ( 1 di C ) R’A . x = 0.75 x R’A . x – 1 ( x – 2 ) R’B . x = 0.25 x R’B . x = 0.25 x
0.75 x – x + 2 =
( – 0.25 x + 2 )
mx2 ( 1 di D ) R”A . x = 0.50 x R”A . x = 0.50 x R”B . x = 0.50 x R”B . x = 0.50 x
mx3( 1 di E ) R”’A . x = 0.25 x R”’A . x = 0.25 x R’’’B . x – 1 ( x – 2 ) R”’B . x = 0.75 x
0.75 x – x + 2 =
( – 0.25 x + 2 )
V .2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik C ; Titik awal di A

EI ΔC =∫ M X . m X1 . dx
Bagian : C − D :
V . 1 Menghitung
4 Defleksi / Lendutan di Titik C ; Titik awal di A
EI ΔC2 = ∫[( R AEI − P=∫
. xΔC '
( xM− .2 m)][( . Rdx
A .x − 1 ( x − 2 )] dx
2 X X1
Bagian : A −
4 C :
EI ΔC2 = ∫2 [(1.50 x − 1 ( x − 2 )][(2 0.75 x − x + 2 )] dx
EI ΔC 1 = ∫2 ( R A . x )( R'A .x ) dx =∫ ( 1.50 x )( 0.75 x). dx
04 0 4
EI ΔC2 = ∫[(0.50 2x+ 2)][(− 0.25 x1 + 2 3)]2 dx = ∫ (− 0.125
2 x 2 + 0.50 x + 4) dx
EI ΔC 1 = ∫21.125 x dx = 1.125 . 3 . x ]0 = 0.375 2 . 23 = + 3.000 Tonm 3
0 1 3 1 1
EI ΔC2 = (−0.125 . . x + 0.50 . x 2 + 4 x)]24 = (− 0.125 . . x 3 + 0.25 . x 2+ 4 x)]24
3 2 3
1 1
EI ΔC2 = (− 0.125 . . 43 + 0.25 . 4 2+ 4 . 4 )−(− 0.125 . . 23 + 0.25 . 22+ 4 . 2)
3 3
EI ΔC2 =(− 2.667 + 4 +16 )−(− 0.333 +1+ 8)= 17.333 − 8.667
3 - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN
EI ΔC =+ 8.666 Tonm
METODE DEFORMASI KONSISTEN
2 GASAL R & RK - JUMAT, 29 JULI 2022
SEMESTER
16 November 2023
V .3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik C ; Titik awal di B
Bagian : E − D :
4
EI ΔC3 = ∫ [( R B . x − P ( x − 2 )][( R 'B . x )] dx
2
4
EI ΔC3 = ∫ [(1.50 x − 1 ( x − 2 )][( 0.25 x )] dx
2
4 4
EI ΔC3 = ∫ [(0.50 x+ 2)][( 0.25 x )] dx =∫ ( 0.125 x 2+ 0.50 x ) dx
2 2
1 3 1 1
EI ΔC3 = ( 0.125 . . x + 0.50 . x 2 )]24 = ( 0.125 . . x 3 + 0.25 . x2 )]42
3 2 3
1 3 2 1 3 2
EI ΔC3 = ( 0.125 . . 4 + 0.25 . 4 )−( 0.125 . . 2 + 0.25 . 2 )
3 3
EI ΔC3 =( 2.667 + 4 )−( 0.333 +1 )= 6.667 − 1.333
EI ΔC3 =+ 5.334 Tonm 3
V .4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik C ; Titik awal di B
Bagian : B − E :
2 2
EI ΔC 4 = ∫ ( R B . x )( R 'B .x ) dx =∫ ( 1.50 x )( 0.25 x). dx
0 0
2
1 1
EI ΔC 4 = ∫ 0.375 x 2 dx = 0.375 . . x3 ]20 = . 23 =1.000 Tonm 3
3 8
0
EI ΔC = EI ΔC1 + EI ΔC2 + EI ΔC3 + EI ΔC 4

EI ΔC = 3.000 + 8.666 + 5.334 + 1.000 =+ 18.000 Tonm 3
VI.1 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik D ; Titik awal di A
EI ΔD =∫ M X . mX2 . dx
Bagian : A − C :
2 2
EI ΔD1 = ∫( R A . x )( R''A .x ) dx =∫ ( 1.50 x )( 0.50 x). dx
0 0
2
3 1 32 1
EI ΔD1 = ∫ 0.75 x 2 dx = . . x ]0 = . 23=+ 2.000 Tonm3
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA
0 STRUKTUR 1 ;4FOLDER
3 - V - A Page 26
4
16 November 2023
VI.2 Menghitung Defleksi di Titik D ; Titik awal di A
EI ΔD =∫ M X . mX2 . dx
Bagian C − D :
4
EI ΔD 2 = ∫ [( R A . x − P ( x − 2 )][( R ''A .x )] dx
2
4
EI ΔD 2 = ∫ [(1.50 x − 1 ( x − 2 )][( 0.50 x )] dx
2
4 4
EI ΔD 2 = ∫ [(0.50 x + 2)][( 0.50 x)] dx = ∫ ( 0.25 x 2+ x) dx
2 2
1 1 1
EI ΔD 2 = ( . . x 3 + . x 2 )]24
4 3 2
1 3 1 2 1 3 1 2
EI ΔD 2 = [( . 4 + . 4 )] − [( . 2 + . 2 )]
12 2 12 2
EI ΔD 2 =[(5.333+ 8.000)] − [0.667+ 2.000)]
EI ΔD 2 = 13.333 − 2.667 =+ 10.666 Tonm3
VI.3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik D ; Titik awal di B

EI ΔD =∫ M X . m X2 . dx
Bagian E − D :
4
EI ΔD 3 = ∫ [( RB . x − P ( x − 2 )][( R'''B . x )] dx
2
4
EI ΔD 3 = ∫ [(1.50 x − 1 ( x − 2 )][( 0.50 x )] dx
2
4 4
EI ΔD 3 = ∫ [(0 .50 x + 2)][( 0 .50 x )] dx =∫ ( 0.25 x 2 + x ) dx
2 2
1 1 1
EI ΔD 3 = ( . . x 3 + . x 2 )]24
4 3 2
1 1 1 1
EI ΔD 3 = [( . 4 3 + . 4 2 )] − [( . 23 + . 22 )]
12 2 12 2
EI ΔD 3 =[(5 .333+ 8 .000)] − [0. 667+ 2 .000)]
EI ΔD 3 = 13. 333 − 2 .667 =+ 10. 666 Tonm 3
16 November 2023
VI.4 MenghitungDeflksi/ LendutandiTtikD ; Titkaw ldi B
EIΔD=∫MX.mX2.dx
Bagi n : B − E : ¿
2
EI ΔD4 = ∫(RB.x)(R}B .x\)dx=IntcSub{size8{0} cSup{size8{2} {\(1.50x\) (0.50x\) .dx} {}#EIΔDrSub{size8{4} =IntcSub{size8{0} cSup{size8{2} {0.75xrSup{size8{2} dx}={ 3}over{4} . { 1}over {3} .xrSup{size8{3} \]rSub{size8{0} rSup{size8{2} ={ 1}over{4} .2rSup{size8{3} =+{underlineunderline {2.0 TonmrSup{size8{3} } {}#EIΔD=EIΔDrSub{size8{1} +EIΔDrSub{size8{2} +EIΔDrSub{size8{3} +EIΔDrSub{size8{4} {}#EIΔD=2.0 +10.67+10.67+2.0 ={underlineunderline {+25.34TonmrSup{size8{3} } {} }{¿ ¿
0
¿
VII.1 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di A
EI ΔE =∫ M X . m X3 . dx
Bagian : A − C :
2 2
EI ΔE 1 = ∫ ( R A . x )( R '''A .x ) dx =∫( 1.50 x )( 0.25 x). dx
0 0
2
1 1
EI ΔE 1 = ∫ 0.375 x 2 dx = 0.375 . . x 3 ]20 = 0.375 . . 23= + 1.000 Tonm 3
3 3
0
VII.2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di A

Bagian : C − D :
4
EI ΔE 2 = ∫ [( R A . x − P ( x − 2 )][( R'''A .x )] dx
2
4
EI ΔE 2 = ∫ [(1.50 x − 1 ( x − 2 )][( 0.25 x )] dx
2
4 4
EI ΔE 2 = ∫ [(0.50 x+ 2)][( 0.25 x )] dx = ∫( 0 .125 x 2+ 0.50 x ) dx
2 2
1 3 1 1
EI ΔE 2 = (0.125 . . x + 0 .50 . x 2 )]42 = ( 0.125 . . x 3 + 0.25 . x 2 )]42
3 2 3
1 1
EI ΔE 2 = ( 0.125 . . 43+ 0 .25 . 42 )−( 0.125 . . 23 + 0.25 . 22 )
3 3
EI ΔE 2 =( 2.667 + 4 )−( 0.333 +1)= 6 .667 − 1.333
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR31 ; FOLDER - V - A Page 28
EI ΔE =+ 5.334 Tonm
2
16 November 2023
VII. 3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B
Bagian : E − D :
4
EI ΔE 3 = ∫ [( R B . x − P ( x − 2 )][( R'''B .x − 1 ( x − 2 )] dx
2
4
EI ΔE 3 = ∫ [(1.50 x − 1 ( x − 2 )][( 0.75 x − x + 2 )] dx
2
4 4
EI ΔE 3 = ∫ [(0.50 x+ 2)][(− 0.25 x + 2 )] dx =∫ (− 0.125 x 2+ 0.50 x + 4 ) dx
2 2
1 3 1 1
EI ΔE 3 = (−0.125 . . x + 0.50 . x 2 + 4 x )]24 = (− 0.125 . . x 3 + 0 .25 . x2 + 4 x )]42
3 2 3
1 3 2 1 3 2
EI ΔE 3 = (− 0.125 . . 4 + 0.25 . 4 + 4 . 4 )−(− 0.125 . . 2 + 0 .25 . 2 + 4 . 2 )
3 3
EI ΔE 3 =(− 2.667 + 4 + 16 )−(− 0.333 +1+8)= 17 .333 − 8.667
EI ΔE 3 =+ 8.666 Tonm 3
VII.4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

Bagian : B − E :
2 2
EI ΔE 4 = ∫ (R B . x )( R 'B . x ) dx =∫ ( 1.50 x )( 0.75 x). dx
0 0
2
1 1
EI ΔE 4 = ∫ 1.125 x 2 dx = 1.125 . . x3 ]20 = . 23 =+ 3.000 Tonm 3
3 8
0
EI Δ E = EI ΔE1 + EI ΔE 2 + EI ΔE 3 + EI ΔE 4
EI Δ E = 1.000 + 5.334 + 8.666 + 3.000 = + 18.000 Tonm 3

16 November 2023
BAB.IV PORTAL STATIS TERTENTU
Contoh Soal IV.1
Suatu Portal Statis Tentu ABCD dengan perletakan sendi di A dan Rol di B dibebani
muatan terpusat P = 1 Ton di Titik E seperti pada gambar. EI = 1 ; ℓ = 6 m ; h = 4 m ;
a=3m;b=3m
Hitung Defleksi / Lendutan dengan cara Unit Load
Jawab :
P  1 Ton
X X I. MenghitungReaksiPerletakan ( M X )
C  EI
  D a) Akibat Muatan Luar P  1 Ton di Titik E
E
EI EI
h4m M  0  R x  P x 3  0  R
B
A A  0.5 Ton (  )
  M  0   R x  P x 3  0  R
A
B B  0.5 Ton (  )
HA  0 A X X B
X  0  H  0 A
a 3m b  3m
R A  0.5  6 m R B  0.5
Gambar IV - 1a
1
X X
C  EI
  D I. MenghitungReaksi Perletakan  ( m X )
E
EI EI b) Akibat PemberianMuatan Terpusat1 ( satu) Unit
h4m
  di Titik E
H 0
'
A X X B
A
M  0  R x 1 x 3  0  R
B '
A
'
A  0.5 (  )
a 3m b  3m M  0   R x 1 x 3  0  R
A '
B
'
B  0.5 (  )
 6 m
R 'A  0.50
Gambar IV - 1b
R 'B  0.50 X  0  H  0 '
A
Bagian Portal AC CE ED BD
Titik Awal A A B B
EI 1 1 1 1
Mx HA . x = 0 RA . x – HA . 4 = 0.5 x RB . x = 0.5 x 0
mx ( 1 di E ) H’A . x = 0 R’A . x – H’A . 4 = 0.5 x R’B . x = 0.5 x 0
II.1 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik E ; Titik awal di A

Bagian A  C : EI E   M X . m X . dx
4
EI ΔE  1 M
X X . m . dx  0
0
16 November 2023
II . 2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di A
Bagian C − E :
3
EI ΔE 2 = ∫ M X . m X . dx
0
3 3
EI ΔE 2 = ∫( R A . x )( R' A . x ). dx=∫ ( 0 . 5 x )( 0. 5 x ) dx
0 0
3
1
EI ΔE 2 = ∫ 0 . 25 x2 dx = 0 . 25 .
3
. x 3 ]30 = + 2. 25 Tonm3
0
II . 3 Menghitung Defleksi di E ; Titik awal di B

Bagian D − E :
3
EI ΔE 3 = ∫ M X . m X . dx
0
3 3
EI ΔE 3 = ∫ ( R B . x )( R'B . x ). dx=∫ ( 0 . 5 x )( 0 .5 x ) dx
0 0
3
1
EI ΔE 3 = ∫ 0 . 25 x2 dx = 0 . 25 .
3
. x 3 ]30 = + 2.25 Tonm 3
0
II . 4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

Bagian B − D :
4
EI ΔE 4 = ∫ M X . m X . dx = 0
0
EI Δ E = EI ΔE1 + EI ΔE 2 + EI ΔE 3 + EI ΔE 4
3
EI Δ E = 0 + 2 . 25 + 2 . 25 + 0 = +4 . 50 Tonm

16 November 2023
BAB. IV PORTAL STATIS TERTENTU
Contoh Soal IV.2
muatan terbagirata q = 1 Ton/m sepanjang C – D seperti pada gambar. EI = 1
h=4m ; a=3m ; b=3m ;ℓ=6m
Hitung Defleksi / Lendutan dengan cara Unit Load di tengah bentang C – D ( Titik E )
Jawab : q  1 Ton/m
X X
D
C  E EI
 I. MenghitungReaksi Perletakan  ( M X )
QX QX
EI Q EI a) Akibat Muatan Luar q  1 Ton/m di C  D
h  4 m Q  q .   6 Ton ; Q  q . x  1 x  x
  X
HA  0 A X X B M B
 0  RA .  Q . b  0
a  3m b  3m R A  3 Ton (  )
RA  3 Gambar
 IV
6 m- 2a RB  3 M A
 0   RB .  Q . a  0
1 R B  3 Ton (  )
X X
X  0  HA  0
C  EI

E
 D
EI
I. MenghitungReaksi Perletakan  ( m X )
EI
h  4 m b) Akibat PemberianMuatan Terpusat1 ( satu )
  Satuan (unit) di Titik E
H 'A  0 A X X B
 M B  0  R'A  0.5 (  )
a  3m b  3m
R  0.5
'
 6 m R  0.5
' M  0
A
 R'B  0.5 (  )
A
X  0
B
Gambar IV - 2b  H 'A  0
Bagian Portal AC CE ED BD
Titik Awal A A B B
EI 1 1 1 1
Mx HA . x = 0 RA . x – ½ qx2 – HA . 4 = RB. x – ½ qx2 = 0
( 3 x – 0.5 x2 ) ( 3 x – 0.5 x2 )
mx ( 1 di E ) H’A . x = 0 R’A . x – H’A . 4 = 0.5 x R’B . x = 0.5 x 0
1 1
M X   QX . x q x2
2 2
II.1 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik E ; Titik awal di A
Bagian A  C :
4
EI ΔE1  M
0
X . m X . dx  0
16 November 2023
II . 2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di A
Bagian C − E :
3
EI ΔE 2 = ∫ M X . m X . dx
0
3 3
EI ΔE 2 = ∫( R A . x )( R' A . x ). dx=∫ ( 3 x − 0 . 5 x2 )( 0 . 5 x ) dx
0 0
3
EI ΔE 2 = ∫( 32
1 3
4
x 2−
x ) dx = ( .
3
2
1
3
1 1
. x 3 )− ( . . x 4 )]30
4 4
0
1 1
EI ΔE 2 = ( . 33 ) − ( . 34 )]30
2 16
3
EI ΔE 2 = ( 13 . 50)− ( 5 . 0625)=+ 8 . 4375 Tonm
II .3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

Bagian E − D :
3
EI ΔE 3 = ∫ M X . m X . dx
0
3 3
1
EI ΔE 3 = ∫ ( R B . x − q x )( R'B . x ). dx=∫ ( 3 x − 0. 5 x )( 0.5 x ) dx
2 2
0 2 0
3
EI ΔE 3 = ∫ ( 321 3
4
x 2−
x ) dx = ( .
3
2
1
3
1 1
. x3 )− ( . . x 4 )]30
4 4
0
1 1
EI ΔE 3 = ( . 33 )− ( . 3 4 )]30
2 16
3
EI ΔE 3 = ( 13 .5)− ( 5 . 0625)=+ 8 . 4375 Tonm
II . 4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

Bagian B − D :
4
EI ΔE 4 = ∫ M X . m X . dx = 0
0
EI ΔE = EI ΔE1 + EI ΔE2 + EI ΔE3 + EI ΔE 4

EI ΔE = 0 + 8 . 4375 + 8 . 4375 + 0 = + 16 . 875 Tonm3
16 November 2023
Contoh Soal IV.3
muatan terpusat P = 1 Ton di Titik C seperti pada gambar. EI = 1
h = 4 m ; a = 4 m ;; b = 4 m ; ℓ = 8 m
Hitung Defleksi / Lendutan dengan cara Unit Load.
Jawab : I. MenghitungReaksi Perletakan  ( M X )
P  1 Ton
a) Akibat Muatan Luar P  1 Ton di Titik C
X
 D
M B
 0  RA x  P x 4  0
C EI
4
EI
h4m RA 
 0.50 Ton (  )
EI 8
 
HA  0 A X X B  MA  0   R B x   P x 4  0
4
a  4m b4m RB   0.50 Ton (  )
8
R A  0.5  8 m R B  0.5  X  0  HA  0
Gambar IV - 3a
1
X
I. MenghitungReaksi Perletakan  ( m X )
C EI
 D b) Akibat PemberianMuatan Terpusat1 unit
EI EI h4m di Titik C
  M B
 0  R 'A x   1 x 4  0
H 0 A
'
A
X X B
4
a  4m b4m R 'A   0.50 (  )
8
 8 m  M A  0   R 'B x   1 x 4  0
R 'A  0.5 Gambar IV - 3b R 'B  0.5 4
R 'B  0.50 (  )
8
 X  0  H 'A  0
Bagian Portal A-C C-D B-D

Titik Awal A B B
EI 1 1 1
Mx RA . x = 0.5 x RB . x = 0.5 x 0
mX ( 1 di C ) R’A . x = 0.5 x R’B . x = 0.5 x 0

16 November 2023
II . 1 Menghitung Defleksi / Lendutan di C ; Titik awal di A
Bagian A − C :
4
EI ΔC1 = ∫ M X . m X . dx
0
4
EI ΔC1 = ∫ ( R A . x )( R'A . x )dx
0
4 4
1 1 1
EI ΔC1 = ∫ ( . x )( . x )dx = ∫ x 2 dx
0 2 2 0 4
1 1 1 1
EI ΔC1 = . . x3 ]40 = . . 4 3 = + 5. 333 Tonm3
4 3 4 3
II . 2 Menghitung Defleksi / Lendutan di C ; Titik awal di B

Bagian C − D :
4
EI ΔC2 = ∫ M X . m X . dx
0
4
EI ΔC2 = ∫( R B . x )( R'B . x )dx
0
4 4
1 1 1
EI ΔC2 = ∫ ( . x )( . x )dx = ∫ x 2 dx
0 2 2 0 4
1 1 1 1
EI ΔC2 = . . x3 ]40 = . . 43 = + 5. 333 Tonm3
4 3 4 3
II . 3 Menghitung Defleksi / Lendutan di C ; Titik awal di B

Bagian B − D :
4
EI ΔC3 = ∫ M X . m X . dx = 0
0
EI Δ C = EI ΔC1 + EI ΔC 2 + EI ΔC3
EI Δ C = 5 . 333 + 5. 333 + 0 = + 10 .666 Tonm 3

16 November 2023
Contoh IV.4
muatan terbagirata q = 1 Ton/m sepanjang C – D dan Gaya Horizontal K = 1 Ton di Titik E
seperti pada gambar. EI = 1 ; h1 = 2 m ; h2 = 2 m ; h = 4 m a = 3 m ; b = 3 m ; ℓ = 6 m
Hitung Defleksi / Lendutan di Titik F dengan cara Unit Load di tengah bentang C – D dan
Lendutan di Titik E.
Jawab : I. MenghitungLendutandi Titik F
q  1 Ton/m I - A MenghitungReaksi Perletakan  ( M X1 )
X X
a) Akibat Muatan Luar q  1 Ton/m sepanjang
C D
  C  D dan K  1 Ton di Titik E :
QX
EI F  h2  2 m Q  q .   6 Ton ; Q X  q . x  1 x  x
Q QX EI
h  4 m EI E K  1 Ton
 X  M B
0
HA  1 h1  2 m
A X X B R A x 6  Q x 3  K x h1  0
RA x 6  6 x 3 1 x 2
a  3m b 3m
6 x3  1x 2
R A  3.333  6 m R B  2.667 RA 
6

20 10
6

3
 3.333Ton  
Gambar IV - 4a
 MA  0
1  R B x 6  Q x 3  K x h1  0
X X RB x 6  6 x 3 1 x 2
C
  
6 x 3 1 x 2
 2.667Ton   
EI F D 16 8
RB   
 6 6 3
E
EI EI
X
h4m  X  0  H A  K  0  H A  1 Ton (  )
 
H A'  0 X X I-A Menghitung Reaksi Perletakan ⇒ ( m X1 )
A B b ) Akibat Pemberian Gaya 1 (satu ) Unit di Titik F
a  3m b 3m
∑ M B= 0 → R' A = 0 . 5 (↑)
 6 m R 'B  0.5
R 'A  0.5 ∑ M A= 0 → R'B = 0 . 5 (↑)
Gambar IV - 4b ∑X= 0 → H' A= 0
Bagian Portal A-C C-F F-D E-D B-E
Titik Awal A A B B B
Batas - batas x=0 → x=0 →x=3 x=0 →x=3 x=2 → x=0→
x=4 x=4 x=2
EI 1 1 1 1 1
MX1 – HA . x = RA . x – ½ qx – HA . 4 = RB. x – ½ qx2 – K . 2 =
2
–K(x–2) 0
– 1 .x (3.333 x – 0.5 x2 – 4) ( 2.667 x – 0.5 x2 – 2 ) = (– x + 2)
mx1 (1unit di F ) 0 R’A . x – H’A . 4 = R’B . x = 0.5 x 0 0
0.5 x – 0 = 0.5 x
1 1
M X1 =− Q X . x =− q x2
2 2
16 November 2023
II-A . 1 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik F ; Titik awal di A
4
Bagian A − C : EI ΔF1 = ∫ M X1 . m X1 . dx
0
4
EI ΔF 1 = ∫ (− x ).( 0 ). dx = 0
0
II -A . 2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik F ; Titik awal di A
3
Bagian C − E : EI ΔF 2 = ∫ M X1 . mX1 . dx
0
3
EI ΔF 2 = ∫ ( R A . x −12 q x 2− H A . 4 )( R' A . x ). dx
0
3
10 1 2 1
EI ΔF 2 = ∫(3 x−
2
x − 4 )( x ) dx
2
0
3
EI ΔF 2 = ∫ ( 53
1 3
4
x − 2 x ) dx x 2−
0
5 1 1 1 1
EI ΔF 2 = [ . . x 3 − . x 4 − 2 . . x2 ] 30
3 3 4 4 2
5 1
EI ΔF 2 = ( . 33 ) − ( . 3 4 ) − ( 32 )
9 16
EI ΔF 2 = ( 15)− ( 5 . 0625)−( 9 ) =+ 0. 9375 Tonm3
II-A . 3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik F ; Titik awal di B
3
Bagian F − D : EI ΔF3 = ∫ M X1 . mX1 . dx
0
3 3
1 8 1 1
EI ΔF 3 = ∫ ( R B . x − q x 2 − K . 2 )( R'B . x ) dx=∫ ( x − x 2− 2 )( x ) dx
0 2 0 3 2 2
3
4 1 3 4 1 1 1 1
EI ΔF 3 = ∫(3 4
x 2−
x − x ) dx = ( .
3 3
. x 3 )− ( . . x 4 ) −( x2 )]30
4 4 2
0
4 1 1
EI ΔF 3 = ( . 3 3 ) − ( . 34 ) − . 32 ]30
9 16 2
EI ΔF 3 = 12 − 5 . 0625 − 4 . 5 = + 2 . 4375 Tonm3

16 November 2023
II - A. 4 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik F ; Titik awal di B
2
Bagian B  E : EI ΔF4  M
0
X . m X1. dx  0
II - A.5 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik F ; Titik awal di B
4
Bagian E  D : EI ΔF5  M
2
X1 . m X1. dx
4
EI ΔF5    K ( x  2 ) ( 0 ). dx  0
2
EI ΔF  EI ΔF1  EI ΔF2  EI ΔF3  EI ΔF4  EI ΔF5

EI ΔF  0  0.9375 2.4375  0  0   3.375 Tonm3
II. MenghitungLendutandi Titik E
q  1 Ton/m I - B MenghitungReaksi Perletakan  ( M X2 )
X X
a) Akibat Muatan Luar q  1 Ton/m sepanjang
C D
 EI F
 C  D dan K  1 Ton di Titik E
QX Q  QX
h2  2 m Q  q .   6 Ton ; Q X  q . x  1 x  x
h  4 m EI EI E  K  1 Ton
M B
0
 X
 h1  2 m RA x 6  Q x 3  K x 2  0
HA  1 X X
B RA x 6  6 x 3 1 x 2
A a  3m b  3m 6 x3  1x 2
 6 m
RA 
6

20 10
6

3
 3.333Ton  
R A  3.333 Gambar IV - 5a R B  2.667  MA  0
 RB x 6  Q x 3  K x 2  0
RB x 6  6 x 3 1 x 2
6 x 3  1 x 2 16
RB 
6

6
8
  2.667Ton 
3
 
 X  0  H A  K  0  H A  1 Ton (  )
X X
C    D
I - B MenghitungReaksi Perletakan ( m X2 )
EI F
 h2  2 m b) Akibat PemberianGaya1 (satu) Unit di Titik E
h  4 m EI E
EI
1 M B
 0  R "A .   1 . h1  0
 X  h1  2 m 1x 2 1
H 1
"
A X X R "A   ()
6 3
A B
a  3m b 3m  M  0  R "B .   1 . h1  0
A
1  6 m 1 1x 2 1
R "A  R "B  R "B 
6
 ()
3
3
Gambar
2.a) BAHAN AJAR IV
: ANALISA - 5b 1 ; FOLDER3- V - A
STRUKTUR Page 38  X  0  H"A  1  0  H"A  1 (  )
16 November 2023
Bagian Portal A-C C-F-D B-E E-D
Titik Awal A A B B
EI 1 1 1 1
2
MX2 – HA . x = – 1 . x = – RA . x – ½ qx – HA . 4 = 0 –K(x–2)
x (3.333 x – 0.5 x2 – 4) = (– x + 2)
mx2 (1unit di E ) – H”A . x = – 1 . x – R”A . x – H’’A . 4 = 0 –1(x–2)
x 0.333 x – 1 . 4 = (– x + 2)
1 1
M X2   Q X . x   q x2
2 2
II - B.1 MenghitungDefleksi / Lendutandi Titik E ; Titik awal di A

4
Bagian A  C : EI ΔF1  M
0
X2 . m X2 . dx
4 4
1 3 4
EI ΔE1   ( x) ( x ) dx   x dx 
2
. x ]0
0 0
3
1 3
EI ΔE1  . 4  21.333Tonm3
3
II - B.2 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik E ; Titik awal di A

6
Bagian C  F  D : EI ΔE2  M
0
X2 . m X2 . dx
6
1
EI ΔE2  ( RA . x 
0
2
q x 2  H A . 4) ( R 'A' . x  H 'A' . x ) . dx
6
10 1 1
EI ΔE2  (
0
3
x  x 2  1 . 4) ( x  1 . 4 ) dx
2 3
6
28 2 1 3 44
EI ΔE2  (
0
9
x  x 
6 3
x  16) dx
28 1 3 1 1 4 44 1 2
EI ΔE2  [ . .x  . .x  . . x  16 x ]60
9 3 6 4 3 2
28 1 1 1 44 1 2
EI ΔE2  [ . . 63  . . 64  . . 6  16 . 6 ]60
9 3 6 4 3 2
EI ΔE2  ( 224)  ( 54)  ( 264 )  ( 96 )   2 Tonm3
16 November 2023
II-B. 3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik F ; Titik awal di B
2
Bagian B − E : EI ΔE 3 = ∫ M X2 . mX2 . dx = 0
0
II-B. 4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik F ; Titik awal di B

4
Bagian E − D : EI ΔE4 = ∫ M X2 . mX2 . dx
2
4
EI ΔE 4 = ∫ [− K ( x − 2 )][− 1 ( x − 2 )] dx
2
4
EI ΔE 4 = ∫ ( x − 2 )( x− 2 ) dx
2
4
EI ΔE 4 = ∫ ( x 2− 4 x + 4 ) dx
2
1 3 1
EI ΔE 4 = ( x−4 . . x 2 + 4 . x )]42
3 2
EI ΔE 4 = ( 21. 333 − 32 + 16 ) − ( 2. 667 − 8 + 8 )
EI ΔE 4 = 5 . 333 − 2. 667 = 2. 666 Tonm 3
EI ΔE = EI ΔE1 + EI ΔE 2 + EI ΔE3 + EI ΔE4

EI ΔE = 21. 333 + 2 + 0 + 2 .666 = + 26 Tonm3

16 November 2023
BAB. V BALOK STATIS TAK TENTU
Contoh Soal V.1
Balok Statis Tak Tentu di atas tiga perletakan seperti pada gambar V.1a
Dimuati beban terpusat P = 1 Ton di Titik D
a = 4 m ; b = 4 m ; ℓ1 = ℓ2 = ℓ = 8 m
Ditanyakan : dengan menggunakan Metode Unit Load
a) Hitung Reaksi Perletakan
b) Persamaan Gaya Dalam
c) Tabel untuk menggambar Diagram Gaya Dalam
d) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab :
Balok Statis Tak Tentu dirubah menjadi Balok Statis Tertentu dengan asumsi
menghilangkan perletakan di B
Langkah Pertama : Akibat Muatan Luar
1. Hitung Reaksi Perletakan : RA dan RC
2. Tentukan Persamaan Momen di daerah AD, DB dan BC : ( MX )
3. Pada Titik B diberikan Gaya sebesar 1 ( Satu ) Satuan / Unit.(mx)
4. Hitung Reaksi Perletakan : R’A dan R’C
5. Tentukan Persamaan Momen di daerah AD, DB dan BC
P  1 Ton I. Perletakandi B dilepas
A D B Balok menjadiStatis Tertentu
 C
I.1 Akibat Muatan Luar  ( M X1 )
EI EI
a  4m
1  8 m
b4m
2  8 m
∑ M C= 0
R A . 16 − P . 12 = 0
Gambar V - 1a P  1 Ton
 R A = 0.75 Ton (↑)
D B
∑ M A= 0
A C
  − RC . 16 + P . 4 = 0
EI EI
a  4m b4m RC = 0.25 Ton (↑)
1  8 m 2  8 m I.2 Akibat PemberianGaya1 (satu)
R A  0.75 Gambar V - 1b R C  0.25 Unit di B  ( m X1 )
M C
0
1 R 'A . 16  1 . 8  0
A D
 
B C
EI EI R 'A  0.5 (  )
a  4m b4m M A
0
1  8 m 2  8 m  R 'C . 16  1 . 8  0
R 'A  0.5 '
R  0.5
C
Gambar
METODE DEFORMASI V --1c
KONSISTEN METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN
R 'C  0.5 (  )
16 November 2023
Bagian Balok A-D D-B C-B
Titik Asal A A C
Batasan x=0 → x =4 x=4 → x =8 x=0 → x =8
EI 1 1 1
MX1 RA . x = 0.75 x RA . x – P ( x – 4 ) RC . x = 0.25 x
mx1 R’A . x = 0.50 x R’A . x = 0.50 x R’C . x = 0.50 x
II .1 Menghitung Defleksi / Lendutan Akibat Muatan luar dan Pemberian
Gaya 1 (satu ) Unit di Titik B ; Titik asal di A
Bagian A− D : EI ΔBO =∫ M X1 . mX1 . dx
4 4
EI ΔB O1 = ∫ (R A . x )( R'A . x ) dx =∫ (0 .75 x) ( 0. 5 x ) dx
0 0
1
EI ΔB O1 = 0 . 375 . . x 3 ]40 = 8 Tonm3
3
II.2 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik B ; Titik asal di A
Bagian B  D : EI ΔBO   M X1 . m X1 . dx
8
EI B   [R A . x  P . (x  4 ) ] ( R 'A .x ) dx 
O
2
4
8
EI BO2   [0.75 x  1 x  4] ( 0.5 x ) dx 
4
8 8
1 1 
EI B   ( 0.125 x  2 x ) dx   0125 x3  2 . x 2 
O
2
2
4
3 2 4
8
1 3  1 1
EI B  
O
2 x  x2   (  . 83  82 )  (  . 43  4 2 )
24 4 24 24
EI BO2  42.667 13.333  29.334Tonm3
II.3 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik B ; Titik asal di C
Bagian C  B : EI ΔBO   M X1 . m X1 . dx
8 4
EI B   (R C . x) (R . x)   (0.25 x ) ( 0.5 x ) dx
O
3
'
C
0 0
8
8
1 
EI B   0.125 x dx  0.125. . x 3   21.333 Tonm3
O
3
3
0
3 0
EI Bo  EI B1O  EI BO2  EI B3O
EI B  8  29.334 21.333 58.667 Tonm
o
3

16 November 2023
Langkah Kedua : Akibat Redundant RB = X = 1 ( sebagai Muatan Luar )
2. Tentukan Persamaan Momen di daerah ADB, BC : ( Mx2 )
3. Pada Titik B diberikan beban sebesar 1 ( Satu ) Satuan / Unit
5. Tentukan Persamaan Momen di daerah ADB, BC : ( mx2 )
A D B C
  III. a) Akibat Redundant
EI EI
R B  X  1 di Titik B  ( M X2 )
RB  X 1
a  4m b4m M C
0
1  8 m 2  8 m  R A . 16  R B . 8  0
R A  0.5 R C  0.5 R A  0.5 (  )
Gambar V - 2a
M A
0
 R C . 16  R B . 8  0
R C  0.5 (  )
A D B C III. a) Akibat PemberianGaya1 (satu)

 
EI EI Unit di Titik B  ( m X2 )
1 M C
0
a  4m b4m
 R 'A . 16  1 . 8  0
1  8 m 2  8 m
R 'A  0.5 (  )
R  0.5
'
R  0.5
'
M
A C
Gambar V - 2b
A
0
R 'C . 16  1 . 8  0
R 'C  0.5 (  )
Bagian Balok A-D-B C-B

Titik Asal A C
Batasan x=0 → x =8 x=0 → x =8
EI 1 1
MX2 - RA . x = - 0.50 x - RC . x = - 0.50 x
mx2 - R’A . x = - 0.50 x - R’C . x = - 0.50 x
16 November 2023
IV .1 Menghitung Defleksi / Lendutan Akibat Redundant dan
Pemberian Gaya 1 (satu) Unit di Titik B ; Titik asal di A
Bagian : A − B : EI ΔB'=∫ M X2 . mX2 . dx
8 8
EI ΔB '1 = ∫ (−R A . x )(− R'A .x ) dx = ∫ (0.5 x )( 0.5 x ) dx
0 0
8
1 38
EI ΔB '1 = ∫ 0.25 x 2 dx = 0.25
3
x ]0 = 42.667 m3
0
IV.2 MenghitungDefleksidi Titik B ; Titik asal di C
Bagian : B  C : EI ΔB'   M X2 . m X2 . dx
8 8
EI B   (R C . x ) (  R . x ) dx 
'
2
'
C  (0.5 x ) ( 0.5 x ) dx
0 0
8 8
1 
EI B   0.25 x dx  0.25 . x 3   42.667m3
'
2
2
0
3 0
EI B'  EI B1'  EI B'2  85.334 m 3

Persamaan : EI Bo  EI B' . R B  0
Bo 58.666
RB    0.687 Ton (  )
B '
85.334
P  1 Ton
V. Setelah Nilai R B didapat,maka Struktur
menjadiStruktur Statis Tertentu, kemudian
A D B C
 dihitung Reaksi PerletakanR A dan R C
EI EI
a  4m b4m
 MC  0
1  8 m 2  8 m
R A . 16  R B . 8  P . 12  0
R A  0.407 R B  0.687 R C  0.094R A  0.407 Ton (  )

M B  0.752
 MA  0
Bidang M  R C . 16  R B . 8  P . 4  0
R C  0.094 Ton (  )
M D  1.628 M D   R A . 4   1.628Tonm
Bidang L L D   R A   0.407Ton
R A  0.407
RA RC M B   R C . 8   0.752Tonm
R C  0.094 L B   R C   0.094Ton
RA  P RB  RC L C   R C   0.094Ton
 0.593
 0.953 Gambar V - 3
16 November 2023
VI. Persamaan Gaya Dalam
A− D : 0 ≤ x ≤ 4
M X = R A . x = 0 . 407 x
L X = R A = 0 . 407
N X = − HA = 0
D − B:4≤ x ≤8
M X = R A . x − P (x − 4)= 0.407 x − 1 ( x − 4 )
L X = R A − P = 0 .407 − 1 = − 0 .593
N X = − HA = 0
B − C:0 ≤ x ≤ 8
M X =− RC . x = − 0 .094 x
L X = RC = 0.094
N X= 0
Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam

Bagian X Mx LX NX
A - D 0 MA 0 + 0.407 0
4 MD + 1.628 + 0.407 0
D - B 4 MD + 1.628 - 0.593 0
8 MBA - 0.752 - 0.593 0
B - C 0 MBC - 0.752 + 0.094 0
8 MC 0 + 0.094 0

16 November 2023
BAB. V BALOK STATIS TAK TENTU
Contoh Soal V.2 :
Balok Statis Tak Tentu di atas tiga perletakan seperti pada gambar.
Dimuati beban terbagirata q = 1 Ton/m sepanjang AB, serta beban Terpusat
P = 1 Ton di D. a = 4 m ; b = 4 m ; ℓ1 = ℓ2 = ℓ = 8 m
Ditanyakan : dengan menggunakan Cara Unit Load
Jawab :
Balok Statis Tak Tentu dirubah menjadi Balok Statis Tertentu dengan asumsi
menghilangkan perletakan di B
Langkah pertama : Akibat Muatan Luar
2. Tentukan Persamaan Momen di daerah AB, BD dan CD : ( MX1 )
3. Pada Titik B diberikan Gaya sebesar 1 ( satu ) Satuan / Unit
5. Tentukan Persamaan Momen di daerah AB, BD dan CD : (mX1 )
q  1 Ton/m
x P  1 Ton
B D I. Perletakandi B di lepas,Struktur menjadi
A  C
EI
 Struktur Statis Tertentu
QX EI
Q a  4m b4m I.a) Akibat Gaya Luar Q  q 1  8 Ton
1  8 m 2  8 m dan P  1 Ton  ( M X1 ) ; Q X  q . x  1 x  x
M
⇓  0  R A . 16  Q . 12  P . 4  0
C
Gambar V - 4a
q  1 Ton/m R A  6.25 Ton (  )
x P  1 Ton
B D C
M A
 0  R C . 16  Q . 4  P . 12  0
A 
EI
 
EI
R C  2.75 Ton (  )
QX Q a  4m b4m
I .b) Akibat pemberian gaya sebesar
1  8 m 2  8 m
satu unit di B ⇒ ( mX1 )
R A  6.25 R C  2.75
Gambar V - 4b ∑ M C = 0 → R 'A . 16 − 1 . 8 = 0
1 R'A = 0 .5 (↑)
A B D
EI  
EI
C
∑ M A= 0 → − R'C . 16 + 1 . 8 = 0
R 'A  0.5 a  4m b4m R'C = 0.5 (↑)
R  0.5
'
C
1  8 m 2  8m Gambar V - 4c
16 November 2023
Bagian Balok A-B D-B C-D
Titik Asal A C C
Batasan x=0 → x =8 x=4 → x =8 x=0 → x =4
EI 1 1 1
MX1 RA .x – ½ qx2 RC . x - P (x – 4 ) RC . x = 2.75 x
mx1 ( 1 unit di B ) R’A . x = 0.50 x R’C . x = 0.50 x R’C . x = 0.50 x
II.1 MenghitungDefleksi/ LendutanAkibat muatanluar dan 1 1
M X1   Q X . x   q x 2
2 2
PemberianGaya1 ( satu) Unit di Titik B ; Titik asal di A
Bagian A  B : EI ΔB   M X1 . m X1 . dx
8
1
EI B1   (R A . x  q . x 2 ) ( R 'A .x ) dx
0
2
8
1
EI B1   ( 6.25 x
0

2
. 1 . x 2 ) ( 0.5 x ) dx
8
EI B1   ( 3.125 x  0.25 x3 ) dx   277.333 Tonm3
2

Bagian B  D : EI ΔB   M X1 . m X1 . dx
8
EI B2   [R C . x  P . (x  4 ) ] ( R 'C .x ) dx
4
8
EI B2   [(2.75 x  x  4 )] [ ( 0.5 x )] dx
4
12
EI B2   ( 0.875 x 
8
2 x ) dx   178.666Tonm3

Bagian D  C : EI ΔB   M X1 . m X1 .dx
4
EI B3   (R c . x ) . ( R 'C . x ) dx
0
4
EI B3   (2.75 x ) ( 0.5 x ) dx
0
4
EI B3   ( 1.375 x2 ) dx   29.333Tonm3
0
EI B  EI B1  EI B2  EI B3

o
2.a)BAHAN
Bo AJAR  178.666
STRUKTUR 1; FOLDER - V- A 485.332
3
EI 277.333
: ANALISA 29.333 Page 47 Tonm
16 November 2023
Langkah Kedua : Akibat Redundant RB = X = 1( sebagai Muatan Luar )
2. Tentukan Persamaan Momen di daerah AB, BDC : ( Mx2 )
3. Pada Titik B diberikan beban sebesar 1 ( Satu ) Satua / Unit
5. Tentukan Persamaan Momen di daerah AB, BDC : ( mx2 )
A B D C III.a) Akibat RedundantR B  X  1 di B  ( M X2 )

 
EI EI
M C
 0   R A x 16  1 x 8  0
RB  X 1 a  4m b4m
R A  0.5 (  )
1  8 m 2  8 m
R A  0.5 M A
 0   R C x 16  1 x 8  0
Gambar V - 5a R C  0.5 R C  0.5 (  )
A B D C
  III.b) Akibat pemberianGaya sebasar
EI EI
satu unit di Titik B  ( m X2 )
R  0.5
'
1 R  0.5
' M C
0
A a  4m b4m C
 R 'A . 16  1 . 8  0
1  8 m 2  8 m
R 'A  0.5 (  )
Gambar V - 5b M A
0
 R 'C . 16  1 . 8  0
R 'C  0.5 (  )
Bagian Balok A-B C-B

Titik Asal A C
Batasan x=0 → x =8 x=0 → x =8
EI 1 1
MX - RA . x = - 0.50 x - RC . x = - 0.50 x
mx2 ( 1 unit di B ) - R’A . x = - 0.50 x - R’C . x = - 0.50 x

16 November 2023
pemberian gaya 1 unit di Titik B ; Titik asal di A
Bagian A − B : EI Δ=∫ M X2 . m X2 . dx
8 8
EI ΔB '1 = ∫ (−R A . x )(− R'A .x ) dx = ∫ (0.50 x )( 0.50 x ) dx
0 0
8
1 38
EI ΔB '1 = ∫ 0.25 x 2 dx = 0.25
3
x ]0 = + 42.667 m 3
0
IV .2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik B ; Titik asal di C

Bagian B − C : EI Δ=∫ M X2 . mX2 . dx
8 8
EI ΔB '2 = ∫ (−R c . x )(− R'c . x ) dx = ∫ (0. 50 x )( 0 .50 x ) dx
0 0
8
1 38
EI ΔB '2 = ∫ 0. 25 x 2 dx = 0 . 25
3
x ]0 = + 42 .667 m 3
0
EI ΔB = EI ΔB'1 + EI ΔB'2 =+ 85 .334 m3
'
Persamaan : EI ΔB o + EI ΔB' . R B = 0
ΔB o 485 . 332
RB = = = 5 . 688 Ton ( ↑)
ΔB ' 85 .334
V . Setelah Nilai R B di dapat, maka Struktur menjadi

Struktur Statis Tertentu, kemudian dapat dihitung
Reaksi Perletakan R A dan R C
M C
 0
R A . 16  Q . 12  R B . 8  P . 4  0
R A  3.406 Ton (  )
M A
 0
 R C . 16  Q . 4  R B . 8  P . 12  0
R C   0. 094 Ton (  )  R C   0.094Ton (  )
VI. Selanjutnya dicari PersamaanGaya Dalam dan
Menggambar DiagramGaya Dalam.

16 November 2023
BAB V. Balok Statis Tak Tentu
Contoh Soal V.3
Balok Statis Tak Tentu di atas empat perletakan sepertiGambar V - 6a
pada gambar.
Dimuati beban Terpusat P1 = P2 = P3 = P = 1 Ton di Titik E, F dan G
Ditanyakan : dengan menggunakan Metode Unit Load
Jawab : P1  1 Ton P2  1 Ton P  1 Ton 3
A  B
F C  D
E G
EI 4m EI EI
4m 4m 4m 4m 4m
  24 m
Gambar V - 6a
I. Langkah Pertama Balok Statis Tak Tentu diasumsikan sebagai Balok
Statis Tertentu dengan menghilangkan Perletakan di B dan C.
I.1 Menghitung Reaksi Perletakan Akibat Muatan Luar P = 1Ton di E ; F dan G

Perletakan di B dan C dilepas, sehingga balok menjadi Statis Tertentu, dihitung
defleksi / lendutan di B dan C yaitu Δ BBo dan Δ CCo .
P1  1 Ton P2  1 Ton P3  1 Ton
A 
B
 
C
  D
E F G
4m 4m 4m 4m 4m 4m
Gambar V - 6b   24 m
R A  1.5
I.1 Reaksi PerletakanAkibat Muatan Luar Gaya Terpusat P  ( M X1 ) R D  1.5
M D
 0  R A . 24  P1 . 20  P2 . 12  P3 . 4  0
R A  1.50 Ton (  )
M A
 0   R D . 24  P1 . 4  P2 . 12  P3 . 20  0
R D  1.50 Ton (  )
1
A E B F C G
    D
 BB o
 CB '
8m 16 m
2 1
R 
'
A   24 m Gambar V - 6c R 'D 
3 3
16 November 2023
I.2 Akibat PemberianGaya1 ( satu) Unit di Titik B  ( m X1 )
2
M D
 0  R 'A x 24  1 x 16  0  R 'A 
3
()
1
M A
 0  R 'D x 24  1. 8  0  R 'D 
3
()
1
A E B F C G
     D
 BC '
 CC o
16 m 8m
Gambar V - 6d   24 m
1 2
R "A  I.3 Akibat PemberianGaya1 (satu) Unit di Titik C  ( m X2 ) R "D 
3 3
1
M D
 0  R "A x 24  1 x 8  0  R "A 
3
()
2
M A
 0   R "D x 24  1 x 16  0  R "D 
3
()
Bagian Balok A-E E-B B-F F-C C-G G-D

Titik Awal A A A D D D
Batasan ( x ) 0→4 4→8 8 → 12 8 → 12 4→8 0→4
EI 1 1 1 1 1 1
MX1 RA . x RA . x – P1 (x – 4) RA . x – P1 (x – 4) RA . x – P1 (x – 4) RA . x – P1 (x – 4) RD . x
1.5 x 1.5 x – 1(x – 4) 1.5 x – 1(x – 4) 1.5 x – 1(x – 4) 1.5 x – 1(x – 4) 1.5 x
0.5 x + 4 0.5 x + 4 0.5 x + 4 0.5 x + 4
mx1 ( Akibat R’A . x R’A . x R’A . x R’D . x R’D . x R’D . x
1 Unit di B ) ⅔ x ⅔ x ⅔ x–x+8 ⅓x ⅓x ⅓ x
– ⅓ x+8
mx2 (Akibat R”A . x R”A . x R”A . x R”D .x – 1 (x – 8) R”D . x R”D . x
1 Unit di C ) ⅓ x ⅓ x ⅓ x ⅔ x–x+8 ⅔ x ⅔ x
– ⅓ x+8
4
[ A − E ] : EI ΔBB1o = ∫ ( 1 . 5x )( 23 x ) dx =+ 21 . 333 Tonm3
II .1 Menghitung Defleksi / Lendutan 0Akibat Muatan Luar dan
8
Pemberian
METODE DEFORMASI 1 (satu) - Unit
GayaKONSISTEN di UNIT
METODE TitikLOAD
B : -EI 2∫ M X1 . mX1 . dx
ΔBB o =
84 HALAMAN
[ E − B ] : EI ΔBB =
SEMESTER GASAL R & RK - JUMAT, 29
16 November 2023 4
o JULI
2
2022
8 ∫ (0. 5x +4 )( 32 x ) dx =+ 113.777 Tonm 3
EI Δ BB o = ∫ ( 1 .5 x )( 23 x ) dx +4 ∫ ( 0. 5 x + 4 )( x ) dx
12 3
12
0
o
4
12
1 3
+∫ (0 . 5 x + 4 )(− x +88 ) dx + ∫ ( 0 . 5 x + 4 )( 3 x ) dx
8
3 12 8
1
∫
8 4
[ F − C+∫
] 1o 3
:(0 .EI ΔBB)( x4 ) = + ∫(0 . 5 x+4
( 1.5x )( )(x3) dx
x ) dx =+ 120 . 889 Tonm
1
5 x+4 dx
4 3 8 0 3
8
[ C − G ] : EI ΔBBo5 = ∫(0 . 5x+4 )( 13 x ) dx =+ 56 . 889 Tonm 3
4
4
[ G − D ] : EI ΔBBo6 = ∫(1 .5x +4 )( 13 x ) dx =+ 10 .667 Tonm 3
4
o
EI ΔBB = EI ΔBBo1 + EI ΔBBo2 + EI ΔBBo3 + EI ΔBBo4 + EI ΔBBo5 + EI ΔBB6
EI ΔBBo = + 490 .666 Tonm 3
II .2 Menghitung Defleksi / Lendutan Akibat muatan luar dan

Pemberian Gaya 1 (satu) Unit di Titik C : EI ΔCC o=∫ M X1 . mX2 . dx
4 8
1
EI Δ CC = ∫ ( 1.5 x )( x ) dx +
o
3
∫( 0 .5 x + 4 )(13 x ) dx
0 4
12 12
1 1
+∫ (0 . 5 x + 4 )( x ) dx + ∫ ( 0. 5 x + 4 )(− x + 8 ) dx
8
3 8
3
8 4
2
+∫ (0 . 5 x+4 )( x ) dx +
3
∫ ( 1 .5 x )( 23 x ) dx
4 0
4
[ A − E ] : EI ΔCCo1 = ∫ (1 .5 x )(13 x ) dx = + 10. 667 Tonm 3
0
8
[ E − B ] : EI ΔCCo2 = ∫ (0 .5 x + 4 )( 13 x ) dx = + 56 .889 Tonm 3
4
12
[ B − F ] : EI ΔCCo3 = ∫ (0 . 5 x + 4 )( 13 x ) dx = + 120 .889 Tonm 3
8
12
1
[ F  C ] : EI CC   ( 0.5 x  4 ) (  x  8 ) dx  167.111 Tonm 3
o
4
8
3
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR8 1 ; FOLDER - V - A Page 52
METODE DEFORMASI KONSISTEN o - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN 2
[ C  G ] : EI CC 
SEMESTER GASAL R & RK - JUMAT,
16 November 2023
5  ( 0.5 x
29 JULI 2022
4
 4 ) ( x ) dx   113.777 Tonm 3
3
4
2
[ G  D ] : EI CC   ( 1.5 x ) ( x ) dx   21.333 Tonm 3
o
6
EI Δ CCo = EI ΔCC1o + EI ΔCC o2 + EI ΔCC o3 + EI ΔCC o4 + EI ΔCCo5 + EI ΔCC6o
EI Δ CCo = 490 .666 Tonm 3
III.1 Akibat Gaya RedundantR B  X  1 (  )  ( M X2 )

dan PemberianGaya1 (satu) Unit (  ) di Titik B  ( m x3 )
2
M D
 0  R 'A x 24  1 x 16  0  R 'A 
3
()
1
 M A  0   R 'D x 24  1 x 8  0  R 'D  3 (  )
A  BC  CC
     D
E B F C G
16 m 8m
1 R C  X 1
R "A    24 m R "D 
2
3 3
Gambar V - 7b
III.2 Akibat Gaya RedundantR C  X  1 (  )  ( M X3 )
dan PemberianGaya1 (satu) Unit (  ) di Titik C  ( m x4 )
1
M D
 0  R "A x 24  1 x 8  0  R "A 
3
()
2
 M A  0   R "D x 24  1 x 16  0  R "D  3 (  )
Bagian Balok AB BC CD

16 November 2023
Titik Awal A A D
Batasan x=0 → x=8 x = 8 → x = 16 x=0 → x=8
EI 1 1 1
MX2 = mx3 (RB = 1) - R’A . x - R’A . x + 1 ( x – 8 ) - R’D . x
- ⅔x - ⅔x+x–8=⅓x-8 - ⅓x
MX3 = mx4 (RC = 1) - R”A . x - R’’A . x - R’’D . x
- ⅓x - ⅓x - ⅔x
Pemberian Gaya 1 (satu) unit di Titik B
EI δBB = ∫ M X2 . mX3 . dx
8 16
2 2
EI δBB = ∫ (− x )(− x ) dx +
3 3
∫ ( 13 1
x − 8 )( x − 8 ) dx
3
0 8
8
1 1
+∫ (− x )(− x ) dx
0 3 38
2 2
[ A − B ] : EI δ BB1= ∫ (− x )(− x ) dx = + 75. 852 m3
0 3 3
16
1 1
[ B  C ] : EI δ BB2  ( 3 x
8
 8)(
3
x  8 ) dx   132.741 m 3
8
1 1
[ C − D ] : EI δBB3= ∫ (− 3
x )(− x ) dx = + 18. 963 m3
3
0
EI δ BB  EI δ BB1  EI δ BB2  EI δ BB3
EI δ BB  227.556m 3 (  ) Arah ke atas Positip
IV.2 MenghitungDefleksi/ LendutanAkibat Redundantdan

PemberianGaya1 (satu) unit di Titik C
EI δ CC  M X3 . m X4 . dx
8 16 8
1 1 1 1 2 2
EI δ CC   (  x ) (  x ) dx  8 (  3 x ) ( 3 x ) dx  (  3 x ) (  x ) dx
0
3 3 0
3
8
1 1
[ A  B ] : EI  CC1  ( 0
3
x ) (  x ) dx   18.963 m 3
3
16
1 1
[ B  C ] : EI δ CC2  ( 
8
3
x ) ( x ) dx   132.741 m 3
3
8
2 2
[ C  D ] : EI  CC3  ( 
0
3
x ) (  x ) dx   75.852 m 3
3
EI δ
SEMESTER  EI δ
CCGASAL R & RK  EI δ
CC1 - JUMAT, 29
CC2JULI 2022 CC3  EI δ
16 November 2023
EI δ CC  227.556m 3
(  ) Arah ke atas Positip
8
2 1
[ A − B ] : EI δ BC1= ∫ (− 3
x )(− x ) dx =
3
+37 .926 m3
0
16
[ B − C ] : EI δBC2= ∫ ( 13 x − 8 )(−
1
3
x ) dx = + 123. 259 m3
8
8
1 2
[ C  D ] : EI δ BC3  ( 
0
3
x ) (  x ) dx   37.926 m 3
3
EI δ BC  EI δ BC1  EI δ BC2  EI δ BC3

EI δ BC   199.111m3 (  ) Arah ke atas Positip
IV .4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik C ; Gaya 1 unit di Titik B

Analog dengan Defleksi / Lendutan di Titik B ; Gaya 1 unit di C
EI δCB=∫ M X3 . mX3 . dx ⇒ analog dengan IV .3 maka :
EI δCB= EI δBC = 199 .111 m 3 (↑) Arah ke atas Positip
Persamaan :
ΔBB' = δBB . X1 ΔCB' = δCB . X1
ΔBC' = δBC . X2 ΔCC' = δCC . X2
ΔBBo = 490 . 666 (↓) ; δ BB = 227 . 556 (↑) ; δ BC = 191 . 111 (↑)
ΔCCo = 490 . 666 (↓) ; δCC = 227 . 556 (↑) ; δCB = 191 .111 (↑)
 BB   BBo   BB'   BC' .............. ( 1 )

 CC   CC o
  CB'   CC'
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 55 ............... ( 2 )
490.666  227.556X  191.111X  0 ......... ( 1 ) [ 191.111]
16 November 2023
1 2
490.666  191.111X1  227.556X 2  0 ......... ( 2 ) [ 227.556]

VI. Persamaan Gaya Dalam
Daerah A  E : 0  x  4
M X  R KONSISTEN
METODE DEFORMASI A . x  0.328 x
- METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN
 R A  0.328 Ton
L X 2023
16 November
Daerah E  B : 4  x  8
Bagian X Mx Lx Nx
A - E 0 MA 0 + 0.328 0
4 ME + 1.312 + 0.328 0
E - B 4 ME + 1.312 - 0.672 0
8 MB - 1.376 - 0.672 0
B - F 8 MB - 1.376 + 0.500 0
12 MF + 0.624 + 0.500 0
F - C 12 MF + 0.624 - 0.500 0
16 MC - 1.376 - 0.500 0
C - G 16 MC - 1.376 + 0.672 0
20 MG + 1.312 + 0.672 0
G - D 20 MG + 1.312 - 0.328 0
24 MD 0 - 0.328 0
GambarDiagramGaya Dalam
P  1 Ton P2  1 Ton P3  1 Ton
METODE DEFORMASI1 KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN
16 November 2023
A  B  C D

E F G
Gambar V - 9b
Bidang Gaya Lintang

R CKa  0.672 R CKa  0.672
R BKa  0.500 R BKa  0.500
R A  0.328 R A  0.328
R D  0.328 R D  0.328
R CKi  0.500 R CKi  0.500
R BKi  0.672 R BKi  0.672
Gambar V - 9c
Bidang Gaya Normal

Gambar V - 9d
BAB.VI PORTAL STATIS TAK TERTENTU

16 November 2023
Contoh Soal VI.1
Suatu Portal Statis Tak Tentu ABCD dengan perletakan sendi di A dan B dibebani muatan
terpusat P = 2 Ton di titik F dan gaya Horizontal K = 1 Ton di Titik E seperti pada gambar.
h1 = 4 m ; h2 = 2 m ; h3 = 2 m ; h4 = 4 m ; h = 6 m ; a = 4 m ; b = 2 m ; ℓ= 6 m
Hitung Reaksi Perletakan dengan Metode Deformasi Konsisten ( Cara Unit Load )
Jawab :
P  2 Ton
B 2 EI 
h2  2 m
F C
K  1 Ton h4  4 m
E EI
2 EI h6m
h1  4 m
D
h3  2 m
A
a  4m b2m
 6 m
Gambar VI - 1
I. Portal Statis Tertentu denganGaya Luar ( M X1 ) II. Portal Statis Tertentu denganRedundantsebagai
dan PemberianGaya1 (satu) Unit di Titik D (m X1 ) Gaya Luar ( M X2 )
P  2 Ton dan PemberianGaya1 (satu) Unit di Titik D (m x2 )
¿ 
h2  2 m
B F C B F C
K  1 Ton
¿
E E h4  4 m
c2m
h1  4 m D D' h =6 m D' D HD
HA  K  1 h3  2 m h3  2 m
A A HD . D
D HA
Gambar VI - 1a a  4m b2m  6 m Gambar VI - 1b
VA  0  6 m VD  2 VA VD
I. Portal Statis Tak Tentu dirubah menjadi Portal Statis Tertentu
dengan merubah Perletakan Sendi di D menjadi Perletakan Rol.
I. a) Menghitung Reaksi Perletakan Akibat Muatan Luar  Beban P dan K :
X  0  K  HA  0  H A  K  1 Ton (  )
M D
 0  VA . 6  H A . 2  K . 2  P . 2  0  VA  0
M A
 0   VD . 6  K . 4  P . 4  0  VD  2 Ton (  )
Akibat Muatan Luar  Akibat PemberianGaya1 (satu) Unit di D
Beban P dan K  ( M X1 ) H D  1  (m X1 )
P  2 Ton
METODE DEFORMASI KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN X X
SEMESTERXGASAL R & RK - JUMAT, 29 X JULI 2022
16 November 2023
B F C B F C
h2  2 m h2  2 m
X
¿ ¿ ¿ ¿
2EI 2EI
¿ ¿
2EI 2EI
¿ ¿
2EI
¿ ¿
Gambar VI - 2a Gambar VI - 2b
I .b ) Akibat pemberian Gaya Satu Unit di D ⇒ HD = 1 (→)
∑X = 0 ⇒ H 'A= 1 (←)
∑ M D= 0 ⇒ − V 'A . 6 + H'A . 2 = 0
V 'A = 0 . 333 (↓)
∑ M A= 0 ⇒
'
HD . 2 − V D. 6 = 0
V 'D = 0 . 333 (↑)
Bagian Portal A-E E-B B-F F-C D-C
Titik Asal A E B C D
Batasan x=0 → x=0 → x=0 → x=0 → x=0 →
x=4 x=2 x=4 x=2 x=4
EI 2 2 2 2 1
MX1 HA . x HA . (4 + x) – K VA . x + H A . 6 – K . 2 VD . x 0
(x) .x = ( 4 ) = (4) (2x)
mX1 H’A . x H’A . (4+x) H’A . 6 – VA . x HD . 4 + V D . x HD . x

1.x=(x) (4 + x) (6 – 0.333 x) (4 + 0.333 x ) (x)
II .1 Menghitung Defleksi / Lendutan Akibat muatan luar dan

Pemberian Gaya 1 (satu) Unit di Titik D ; Titik asal di A
EI ΔDo =∫ M X1 . m X1 . dx
Bagian A − E : 2 EI
II.2 Menghitung
4 Defleksi/ Lendutan
4 di Titik D ; Titik
4
asal di E
1 1 1 1
EI ΔD o1 =
20
∫ ( x EI x ) odx = M X1∫. xm2 X1dx. dx
)( ΔD
20
= . .x 3 ] = 10.667 Tonm3
2 3 0
Bagian E  B : 2 EI
2 2
1
EI D   ( 4 ) ( x  4 ) dx  2  ( x  4 ) dx  20 Tonm3
o
2
2 0 STRUKTUR 1 ; FOLDER -0V - A Page 60
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA
II.3 DEFORMASI
METODE Menghitung Defleksi
KONSISTEN / Lendutan
- METODE diHALAMAN
UNIT LOAD - 84 Titik D ; Titik asal di B
Bagian2023B  F : 2 EI
16 November
4 4
1
EI D3o   ( 4 ) ( 6  0.333x ) dx  2 ( 6  0.333x ) dx  42.672Tonm
3
16 November 2023
Bagian Portal A-B B-C D-C
Titik Asal A B D
Batasan x=0 → x=6 x=0 → x=6 x=0 → x=4
EI 2 2 1
MX2 - HA . x VA . x – HA . 6 - HD . x
(-x) ( 0.333 x - 6 ) (-x)
mX2 - H’A . x VA . x – H’A . 6 -1.x
(-x) ( 0.333 x - 6 ) (-x)
III. 1 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik D ; Titik asal di A

EI ΔD' =∫ M X2 . m X2 . dx
Bagian A − B : 2 EI
6 6
1 1 2 1 1 36
EI ΔD 1 = ∫ (− x )(− x ) dx = ∫ x dx = .
'
x ] = 36 m3
20 20 2 3 0
III . 2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik D ; Titik asal di B
Bagian B − C : 2 EI
6
1
EI ΔD 2 = ∫ ( 0 . 333 x − 6 )( 0 .333 x − 6 ) dx = 75 .996 m 3
'
2 0
III.3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik D ; Titik asal di D
Bagian D − C : EI
4 4
1 34
EI ΔD '3 = ∫ (− x )(− x ) dx = ∫ x dx = 2
x ] =21.333 m3
0 0 3 0
EI δ D = EI ΔD'1 + EI ΔD'2 + EI ΔD'3 =+ 133. 329 m 3 (←)

Persamaan :
EI ΔD o  EI δ D . H D  0
Δ Do 82.227
HD    0.617 Ton  
δD 133.329
H  0  H A  K  H D  1  0.617  0.383 Ton ()
Setelah Gaya Horizontal H A dan HD didapat, Struktur Portal manjadi

Struktur Statis Tertentu, sehingga dapat dihitung Reaksi Perletakan
dan dapat digambar Diagram Gaya Dalam .
P  2 Ton
B 2 EI 
2.a) BAHAN AJAR
F
 2 m STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A
h : ANALISA Page C
62
METODE DEFORMASI2 KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN
K  1 TonR & RK - JUMAT, 29 JULI 2022 h4  4 m
SEMESTER GASAL
16 November 2023 E EI
2 EI h6m
H D  0.617
h 4m
IV . Menghitung Reaksi Perletakan :
H A= 0 . 383 Ton (←) ; H D = 0 . 617 Ton (←) ; K = 1 Ton (→) ; P = 2 Ton (↓)
∑ X =0 ⇒ H A + HD = K
∑ M D= 0 ⇒ VA . 6 + HA . 2 + K . 2 − P . 2 = 0
2 . 2 − 0 .383 . 2 − 1 . 2
V A= = 0 . 206 Ton (↑)
6
∑ M A= 0 ⇒ − V D . 6 − H D . 2 + K . 4 + P . 4 = 0
1 . 4 + 2 . 4 − 0 . 617 . 2
VD = = 1. 794 Ton (↑)
6
V .1 Persamaan Gaya Dalam
Bagian A − E : M Y = H A . y = 0. 383 y
0 ≤ y ≤ 4 LY =+ H A=+ 0 .383 Ton
NY =− V A=− 0 .206 Ton
Bagian E − B : M Y = H A . y − K .( y − 4 )= 0.383 y − 1 ( y − 4 )
4≤ y≤ 6 LY = H A − K =+ 0.617 Ton
N Y =− V A=− 0.206 Ton
V.3 PersamaanGaya Dalam V.4 PersamaanGaya Dalam
Bagian B  F : M X  VA . x  H A . 6  K . 2 Bagian F  C : M X  VD . x  H D . 4
0  x  4 M X  0.206 x  0.383.(6)  1 . (2) 0  x  2 M X  1.794 x  0.617. 4
M X  0.206 x  0.298 M X  1.794 x  2.468
L X   VA   0.206Ton L X   VD   1.794Ton
N X  H A  K   0.617Ton N X   H D   0.617Ton

Bagian
2.a) BAHAN AJAR :D − CSTRUKTUR
ANALISA : MY = − H-DV .- Ay Page 63
1 ; FOLDER
0 ≤GASAL
SEMESTER y R≤& RK4 - JUMAT,
M29X=JULI−20220 . 617 . y
16 November 2023
LX =+ H D=+ 0 .617 Ton
N X=− V D=− 1 .794 Ton
Bagian Batasan X / Y MX / MY LX / LY N X / NY
A - E 0 VI. Gambar MA Diagram Gaya 0 Dalam + 0.383 - 0.206
Bidang M 4 M CB  2.468 ME + 1.532 + 0.383 - 0.206
E - B 4 ME +1.532 VA  0.206
- 0.617 VA  0.206
- 0.206
B M BC  0.298 F 6 M CD  2.468 MB + 0.298 
- 0.617 - 0.206 0.617
M BE  0.298
B - F
 C0
4
M
MF
B + 0.298
+ 1.120
+ 0.206
H  0.617
+ 0.206
B
- 0.617
- 0.617
h2  2 m F - C 0 MF + 1.120 - 1.794 - 0.617
M F  1.120 h 4m H A  0.383
E MC4  1.794
V-D 0.617
 M E  1.532
D - C
2
0 MD
- 2.468
0
- 1.794
H B  0.617
+ 0.617 - 1.794

h6m
4 MC - 2.468 + 0.617
Bidang L- 1.794
h1  4 m
D 
H D  0.617
A h3  2 m
 6 m Gambar VI - 5b
H A  0.383
Gambar VI - 5a VA  0.206 VD  1.794
H B  0.617 H C  0.617
Bidang N
VD  1.794
Gambar VI - 5c
VA  0.206
BAB.VI PORTAL STATIS TAK TERTENTU

Contoh V.2
Suatu Portal Statis Tak Tentu ABCD dengan perletakan sendi di A dan di B dibebani muatan
terbagirata q = 1 Ton/m sepanjang C – D dan Gaya Horizontal K = 1 Ton di Titik E seperti
pada gambar. EI = 1. h = 4 m ; h1 = 2 m ; h2 = 2 m ; ℓ = 6 m
Hitung Defleksi / Lendutan di Titik A dan B dengan cara Unit Load
Jawab :
I . Portal Statis Tak Tentu dirubah menjadi Portal Statis Tertentu
dengan merubah Perletakan Sendi di B menjadi Perletakan Rol
I . a) Menghitung Reaksi Perletakan
Akibat Muatan Luar q = 1 Ton/m sepanjang C − D dan K = 1 Ton di Titik E ⇒ ( M X1 )

16 November 2023
X q  1 Ton/m Q = q .ℓ= 6 Ton ; Q X = q . x = 1 x = x

∑ M B= 0
C EI E D RA x ℓ − Q x 3 − K x 2 = 0
h4m QX Q  h2  2 m
K  1 Ton
EI
EI
E RA x 6 = 6 x 3 + 1 x 2
X2 
 h1  2 m 6x3 + 1x2
HA  K  1 A X X B RA=
6
 6 m 20
RA= =3.333 Ton ( ↑)
6
R A  0.333 R B  2.667
Gambar VI - 6a ∑ M A= 0
− RB x ℓ + Q x 3 − K x 2 = 0
RB x 6 = 6 x 3 − 1 x 2
6x3 − 1x2
R B=
6
16
R B= = 2.667 Ton ( ↑)
6
X ∑ X = 0 ⇒ H A = K =1 Ton (→)
C  EI D I. MenghitungReaksi Perletakan
 b) Akibat PemberianGaya1 (satu) Unit
EI
X2
EI E h  4m
di Titik B  ( m X1 )
 
H 'A  1 A X X B 1  M  0  R'  0
B
A
 6 m  M  0  R'  0
A
B
R 'A  0 Gambar VI - 6b
R 'B  0
 X  0  H'  1 (  )
A
Bagian Portal A-C C-D E-D B-E

Titik Awal A C E B
Batas - batas x=0 → x=0 →x=6 x=0 → x=0 →
x=4 x=2 x =2
EI 1 1 1 1
MX1 – HA . x = – x RA . x – ½ qx2 – HA . 4 = – K . (x + 2) = 0
(–x) (3.333 x – 0.5 x2 – 4) – (x+2)
mX1 – H’A . x = – x R’A . x – H’A . 4 = – 1 . (x + 2) = –1.x =
(H’A = 1 di A) (–x) 0 – 4 =(–4) – (x+2) (–x)
1 1
M X1   Q X . x   q x2
2 2
II.1 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik B ; Titik awal di A
4 - V - A Page 65
2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER
Bagian A  C : EI ΔB   M . m . dx
o
1 2022
SEMESTER GASAL R & RK - JUMAT, 29 JULI X1 X1
16 November 2023 0
4 4
EI ΔB   (  x ) . (  x ) . dx 
o
1  x . dx
2
II .3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik B ; Titik awal di E
2
Bagian E − D : EI ΔBo3 = ∫ M X1 . mX1 . dx
0
2 2
EI ΔB3o = ∫ [− K .( x + 2 )][− H'B .(x + 2)]dx=∫( x + 2 )( x + 2) dx
0 0
2
1 1
EI ΔB3o = ∫ ( x 2+ 4x + 4 ) dx =[(
3
. x 3 )+ 4 . x 2 + 4 x ]20
2
0
1
EI ΔB3o = ( . 23 )+(2 . 22 )+(4 . 2 )
3
EI ΔB3 = 2. 667 + 8 + 8 = + 18 . 667 Tonm3
o
16 November 2023
II . 4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik B ; Titik awal di B
2
Bagian B − E : EI ΔB o4 = ∫ M X1 . mX1 . dx
0
2
EI ΔB o4 = ∫ ( H B . x )( H 'B . x ). dx
0
2
EI ΔB o4 = ∫ (0 )( x ). dx = 0
0
EI ΔB = EI ΔBo1 +EI ΔBo2 + EI ΔBo3 +EI ΔBo4
o
EI ΔB o =+ 21. 333 +0 + 18 . 667 +0 =+ 40 Tonm3

III. MenghitungRedundantΔ 'B di B
X
III. a) SebagaiGaya Luar H 'B  X  1
C
 EI D arah gaya ke kanan (  ) :  ( M X2 )

EI EI E
 X2 
h4m X  0  H 'A  H 'B  1 (  )
H 'A  1
X X H 'B  X  1 M B
 0  R 'A  0
H"A  1 A B 1 M A
0  R 'B  0
 6 m
R 'A  0 R 'B  0
III.b) Akibat PemberianGaya X  0  H"A  1 (  )
1 (satu) Unit di B ke kanan M B
 0  R "A  0
 (  ) ( m X2 ) GambarVI - 7ab M A
0  R "B  0
Bagian Portal A-C C-D B-D

Titik Awal A C E
Batas - batas x=0 → x=4 x=0 → x=6 x=0 → x=4
EI 1 1 1
MX2 H’A . x = x R’A .x + H’A . 4 = 4 H’B . x = x
mX2 H”A . x = x R”A .x + H”A . 4 = 4 1.x=x
IV . 1 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik B
Akibat Redundant H B = X =1 di Titik B; Titik awal di A
4
Bagian A − C : EI ΔB'1 = ∫ M X2 . m X2 . dx
0
4 4
2.a) BAHAN' AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A2 Page 67
EI ΔB =
METODE DEFORMASI
1 ∫ ( x ).( x ). dx = ∫ x . dx
KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN
SEMESTER GASAL0R & RK - JUMAT, 29 JULI 2022 0
16 November 2023
1 34 1 3
EI ΔB'1 = x ] o = 4 =+ 21 . 333 m 3
3 3
IV.2 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik B ; Titik awal di C
6
Bagian C  D : EI ΔB  M
'
2 X2 . m X2 . dx
0
6 6
EI ΔB'2   ( 4 ) ( 4 ) . dx  16 . dx  16 x ]60
0 0
EI ΔB  16 . 6   96 m
'
2
3
IV.3 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik B ; Titik awal di B

4
Bagian B  D : EI ΔB3'  M
0
X2 . m X2 . dx
4 4
1 3 4
EI ΔB3'   ( x ) ( x ) . dx   x 2 . dx  x ]0
0 0
3
1
EI ΔB3'  . 43   21.333m3
3
EI δ B  EI ΔB1'  EI ΔB'2  EI ΔB3'
EI δ B  21.333 96  21.333  138.666m3
Persamaan :
EI ΔBo  EI δ B . H B  0
ΔBo 40
HB    0.288 Ton  
δB 138.666
H  0  H A  K  H B  1  0.288  0.712 Ton ()
Setelah Gaya Horizontal H A dan HB didapat, Struktur Portal manjadi

Struktur Statis Tertentu, sehingga dapat dihitung Reaksi Perletakan
dan dapat digambar Diagram Gaya Dalam .
q  1 Ton/m V. MenghitungReaksiPerletakan:
x
Q  q .   6 Ton ; K  1 Ton ; Q X  q . x  1 x  x
C
 EI D H A  0.712Ton ; H B  0.288Ton
E
QX Q  h2  2 m
M B
0
h  4 m EI
y
EI
E K 1
 y y
 h1  2 m
R Ax 6  Q x 3  K x 2  0
A B A R x 6  6 x 3 1 x 2
H A  0.712 H B  0.288
6 x3  1x 2
16 November 2023
 6 m
SEMESTER GASAL R & RK - JUMAT, 29 JULI 2022 A R 
6

20
6
 3.333Ton  
R A  3.333 R B  2.667  MA  0
VI. 1) Persamaan Gaya Dalam
Bagian A − C : M Y =− H A . y =− 0. 712 y
0 ≤ y ≤ 4 LY =− H A=− 0 . 712 Ton
N Y =− R A=− 3. 333 Ton
VI.2.b) MenghitungM Max Balok C  D VI.2.a) PersamaanGaya Dalam
dMX 1
M Max  0 Bagian C  D : M X  R A . x  Q X . x  H A . 4
dx 2
RA  q x  0 1
M X  R A . x  qx2  H A . 4
R 3.333 2
x A   3.333m
q 1 1
0  x  6 M X  3.333x  x 2  0.712. 4
1 2
M Max  R A . x  q x 2  H A . 4
2 1
M X  3.333x  x 2  2.848
1 2
M Max  3.333 . 3.333x  . 1 . 3332  2.848
2 L X  R A  q x  3.333 x
M Max  11.109  5.554 2.848  2.707Tonm N X   H A   0.712Ton
VI. 3) Persamaan Gaya Dalam

Bagian B − E : M Y = H B . y
0 ≤ x ≤ 2 M Y = 0 . 288 y
LY =− H B=− 0. 288 Ton
NY =− R B =− 2 . 667 Ton
VI. 4 ) Persamaan Gaya Dalam

Bagian E − D : M Y = H B . y − K .( y − 2 )= 0 .288 y − 1 ( y − 2 )
2 ≤ y ≤ 4 LY =− HB + K =+ 0 . 712 Ton
N Y =− R B =− 2 . 667 Ton
16 November 2023
Bagian Batasan X / Y MX / MY LX / LY N X / NY
A - C 0 MAC 0 - 0.712 - 3.333
4 MCA - 2.848 - 0.712 - 3.333
C - D 4 MCD -2.848 + 3.333 0.712
3.333 MMax +2.707 0 - 0.712
6 MDC - 0.848 - 2.667 - 0.712
B - E 0 MBE 0 - 0.288 - 2.667
2 ME + 0.576 - 0.288 - 2.667
E - D 0 ME + 0.576 + 0.712 - 2.667
2 MDE - 0.848 + 0.712 - 2.667
M CD  2.848 VI. Gambar Diagram Gaya Dalam

M DC  0.848 VCD  3.333
M CA  2.848 M DE  0.848

H A  0.712 H D  0.712
C  D
M Max  2.707 VDC  2.667

M E  0.576
 h4m H B  0.288
H D  0.712
Bidang M
Bidang L
A B
 6 m H A  0.712 H B  0.288
VA  3.333 VD  2.667
Daftar Pustaka
Gambar VI - 8a Gambar VI - 8b
H D  0.712 H D  0.712
1. Chu Kia Wang, Statically Indeterminate Strucures
2. Ghali, A& A.M. Neville, Structural Analysis
3.
Bidang N
R.D. Cook, Concept and Application of Finite Analysis
4. Timoshenko & Young, Theory of Structure
5. TimoshenkoGambar
& Young,VI - 8c of Material
Stucture
VA  3.333 VD  2.667

16 November 2023
LAMPIRAN I ( SNI )
PENGUKURAN
Besaran – besaran Fisis, Standar dan Satuan :
Sistem Satuan Internasional (S.I)
Satuan S.I untuk gaya disebut Newton (N)
1 N = 1 Kg.m/s2
Satuan Gaya adalah gaya yang akan mempercepat massa 1 Kg sebesar 1 m/s 2
Definisi : Satuan Gaya didefinisikan sebagai sebuah Gaya yang menimbulkan satu satuan
percepatan bila dikerjakan pada satu satuan massa.
Satuan ini disebut Newton (N).
F = m * a F = Gaya (Newton)
m = massa (Kg)
a = percepatan (m/s2)
Tabel : Satuan – satuan dalam F = m * a
Sistem Satuan Gaya Massa Percepatan

2
S.I Newton (N) Kilogram (Kg) m/s
c.g.s Dyne Gram (Gram) cm/s2
B.E Pound ( lb ) Slug Kaki/s2

16 November 2023
1 pon = 4.45 N
Percepatan Gravitasi (g) : 32.1740 Kaki/s2 ~ 32 Kaki/s2
g = 9.8006 m/s2 ~ 10 m/s2
5
1N = 10 dyne
1 Kg = 1000 gram = 103 gram
1 m/s2 = 100 cm/s2 = 102 cm/s2
Hubungan satuan SI - Satuan “lama” ( susunan satuan teknis ) g = 10 m/dt 2

Satuan
SI SI “ lama “ SI “ lama “
Gaya 1N 0.1 Kg 10 N 1 Kg
1 kN 100 Kg 10 kN 1 Ton
Gaya per panjang 1 N/m 0.1 Kg/m 10 N/m 1 Kg/m
1 kN/m 100 Kg/m 10 kN/m 1 Ton/m
Gaya per luas- 1 N/m2 0.1 Kg/m2 10 N/m2 1 Kg/m2
penampang 1 kN/m2 100 Kg/m2 10 kN/m2 1 Ton/m2
2 2
1 N/mm 10 Kg/cm 0.1N/mm2 1 Kg/cm2
Gaya per volume 1 N/m3 0.1 Kg/m3 10 N/m3 1 Kg/m3
1 kN/m3 100 Kg/m3 10 kN/m3 1 Ton/m3
1 MN/mm3 100 Ton/cm3
Momen dari suatu 1 Nm 0.1 Kgm 10 Nm 1 Kgm

gaya 1 kNm 100 Kgm 10 kNm 1 Tonm
Tenaga 1 J = 1 Nm 0.1 Kgm 10 J 1 Kgm
Perbedaan Temperatur 1K 1 oC 1K 1 oC
Temperatur Nivo 0K - 273 oC + 273 K 0 oC
Tegangan ( fy ) 1 MPa 10 Kg/cm2
240 MPa 2400 Kg/cm2
1 kNm = 106 Nmm

1 kNm = 100 Kgm
g = 9.8 ~ 10 N/Kg
1 N = 1 Kg * 1 m/s2 = 1 Kgm/s2
MPa = Mega Pascal
N = Newton
Nm = Newton meter
kNm = Kilo Newton meter

16 November 2023
FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2022 -2023 UP Kebanggaan Kita
Lampiran II : Rencana Pembelajaran Semester ( RPS )

MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun Mata Kuliah ( RMK ) BOBOT (sks) = 2 sks SEMESTER Tanggal
Penyusunan
Analisa Struktur 1 14241015 Rekayasa Struktur&Geoteknik T=1 P=1 3 24 Juli 2021
OTORISASI Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua PRODI
Ir. F.X. Ferry Munaf, MT Dr. Ir Jonbi MT.,MM.,MSi Ir. Akhmad Dofir MT.,IPM
Kode Dosen : 4283110051
Capaian Pembelajaran CPL-PRODI yang dibebankan pada MK
(CP) CPL1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius (S1)
CPL2 Menguasai secara mendalam konsep sains alam dan prinsip matematika rekayasa pada bidang rekayasa geoteknik, rekayasa
transportasi, rekayasa keairan dan rekayasa konstruksi prasarana (infrastruktur) (P2)
CPL3 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis
informasi dan data (KU5)
CPL4 Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, mengatur, mengoperasikan, dan memelihara bangunan teknik sipil dengan
mempertimbangkan aspek ekonomi, etika profesi, keselamatan, kesehatan kerja, kebencanaan, keberlanjutan dan berwawasan
lingkungan (KK9)
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK1 Mahasiswa mampu menganalisis dan dapat menguasai dasar – dasar perhitungan tentang Metode Deformasi Konsisten ( Metode Unit Load );
Metode Slope Deflection dan Metode Kolom Analogi (C2 dan C5)
CPMK2 Mahasiswa mampu menganalisis dan dapat menguasai penerapan dasar – dasar pengetahuan tentang Metode Deformasi Konsisten ( Metode
Unit Load ) ; Metode Slope Deflection dan Metode Kolom Analogi untuk mendukung perancangan konstruksi dalam bidang Sipil.(C6)
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK)

Sub-CPMK1 Mahasiswa mampu menghitung tentang Balok Menerus, Portal Tidak Bergoyang dan Portal Dengan Pergoyangan dengan Metode Deformasi
Konsisten ( Metode Unit Load ) (C2)(P1)(A1)
Sub-CPMK2 Mahasiswa mampu menganalisa perhitungan tentang Balok Menerus, Portal Tidak Bergoyang dan Portal Dengan Pergoyangan dengan
Metode Slope Deflection / Metode Kolom Analogi (C5)(P2)(A5)
Sub-CPMK3 Mahasiswa mampu menghitung tentang Balok Menerus, Portal Tidak Bergoyang dan Portal Dengan Pergoyangan dengan Metode Deformasi
Konsisten ( Metode Unit Load ) (C2)(P1)(A1)
Sub-CPMK4 Mahasiswa mampu menganalisa perhitungan tentang Balok Menerus, Portal Tidak Bergoyang dan Portal Dengan Pergoyangan dengan
RPS ANALISA STRUKTUR 1-A - REGULER : Folder - 4 - A - 1- Word Page 73

RABU, 21 JULI 2021 - 82 HALAMAN
16 November 2023 - SEMESTER GASAL
FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
Metode Slope Deflection / Metode Kolom Analogi (C5)(P2)(A5)
Korelasi CPL terhadap Sub-CPMK

Sub-CPMK1 Sub-CPMK2 Sub-CPMK3 Sub-CPMK4
CPL1    
CPL2  
CPL3    
CPL4  
Deskripsi Singkat MK Matakuliah ini terdiri dari beberapa materi, yaitu: Dasar - Dasar Statik Tak Tentu ; Metode Deformasi Konsisten ( Metode Unit Load ) ; Metode
Slope Deflection dan Metode Kolom Analogi
Tugas = 25 %, UTS = 25 %, UAS = 50 % ; Kehadiran = 0 %
Bahan Kajian: Materi 1. Perhitungan Balok Menerus, Portal Tidak Bergoyang dan Portal Dengan Pergoyangan pada Metode Deformasi Konsisten
Pembelajaran ( Metode Unit Load )
2. Perhitungan Balok Menerus, Portal Tidak Bergoyang dan Portal Dengan Pergoyangan pada Metode Slope Deflection
3. Perhitungan Balok , Portal Tidak Bergoyang dan Portal Dengan Pergoyangan pada Metode Kolom Analogi
Pustaka Utama :
1. Chu Kia Wang, Intermediate Structural Analysis
2. Ghali, A & A.M. Neville, Structural Analysis
3. Timoshenko & Young, Theory of Structure
Pendukung :
Bahan Ajar Analisa Struktur 1 - Ir. F.X. Ferry Munaf, MT
Dosen Pengampu Ir.Ferry Munaf,MT
Matakuliah syarat 1. Statika
2. Mekanika Bahan
Mg Ke- Kemampuan akhir tiap Penilaian Bantuk Pembelajaran, Materi Bobot
tahapan belajar Metode Pembelajaran, Pembelajaran Penilaian

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
Penugasan Mahasiswa,
(Sub-CPMK) [ 2x50 menit] [ Pustaka ] (%)
Indikator Kriteria & Bentuk Luring (offline) Daring (online)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kemampuan Metode Pembelajaran: Metode Pembelajaran: 25 %
Kriteria :
Agar Mahasiswa mampu mahasiswa Diskusi kelas  Penayangan video, diskusi, 1,2,3
Menghitung dan
menghitung, menganalisis menyimpulkan Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas TUGAS
menganalisis Struktur
dan dapat menerapkan perhitungan  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 1
Balok Statik Tertentu
Metode Deformasi Konsisten Metode Unit Load  Kuis
menggunakan )
(Metode Unit Load ) pada Struktur
Metode Deformasi 
pada Struktur Balok Statik Balok Statik Bentuk Pembelajaran:
Konsisten Bentuk Pembelajaran:
Tertentu Tertentu
( Metode Unit Load ) Presentasi oleh dosen
Presentasi oleh dosen
Penugasan:
via zoom meeting
Tugas ke - 1
Bentuk: Penugasan:
Metode Unit Load
Hasil perhitungan Tugas ke - 1
Perhitungan Struktur
Struktur Balok Statik Metode Unit Load
Tertentu Balok Menerus
menggunakan Balok Menerus
Metode Deformasi
Konsisten
2 Agar Mahasiswa mampu Kemampuan Kriteria : Metode Pembelajaran: Metode Pembelajaran: 1,2,3 25 %
menghitung, menganalisis mahasiswa Menghitung dan Diskusi kelas  Penayangan video, diskusi,
dan dapat menerapkan menyimpulkan menganalisis Struktur Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas TUGAS
Metode Deformasi Konsisten perhitungan Balok Statik Tertentu  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 1
(Metode Unit Load ) Metode Unit Load menggunakan  Kuis
)
pada Struktur Portal Statik pada Struktur Metode Deformasi Bentuk Pembelajaran:
Tertentu Portal Statik Konsisten Bentuk Pembelajaran:
Tertentu ( Metode Unit Load ) Presentasi oleh dosen
Penugasan:
via zoom meeting
Bentuk: Tugas ke - 1

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
Hasil perhitungan Metode Unit Load Penugasan:

Struktur Balok Statik Perhitungan Struktur Tugas ke - 1
Tertentu Balok Menerus Metode Unit Load
menggunakan
Metode Deformasi
Balok Menerus
Konsisten
Metode Deformasi Konsisten perhitungan Balok Statik Tak Tentu  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 1
(Metode Unit Load ) Metode Unit Load menggunakan  Kuis
)
pada Struktur Balok Statik Tak pada Struktur Metode Deformasi 
Tentu Balok Statik Tak Konsisten Bentuk Pembelajaran:
Tentu ( Metode Unit Load ) Bentuk Pembelajaran:
via zoom meeting
Bentuk: Penugasan:
Hasil perhitungan Tugas ke - 1
Penugasan:
Struktur Balok Statik Metode Unit Load
Tugas ke - 1
Tak Tentu Perhitungan Struktur
menggunakan Metode Unit Load
Balok Menerus
Metode Deformasi Perhitungan Struktur
Konsisten Balok Menerus
dan dapat menerapkan menyimpulkan menganalisis Struktur Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas
Metode Deformasi Konsisten perhitungan Balok Statik Tak Tentu  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC TUGAS
(Metode Unit Load ) Metode Unit Load menggunakan  Kuis KE - 2
)
pada Struktur Balok Statik Tak pada Struktur Metode Deformasi 

Tentu Konsisten Bentuk Pembelajaran:

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
( Metode Unit Load ) Presentasi oleh dosen Bentuk Pembelajaran:

Bentuk: Penugasan: Presentasi oleh dosen
Balok Statik Tak
Hasil perhitungan Tugas ke - 2 via zoom meeting
Tentu
Struktur Balok Statik Metode Unit Load Penugasan:
Tak Tentu
Perhitungan Struktur Tugas ke - 2
menggunakan
Metode Deformasi Portal Dengan Pergoyangan Metode Unit Load
Konsisten Perhitungan Struktur
( Metode Unit Load ) Portal Dengan Pergoyangan
5 Metode Pembelajaran: Metode Pembelajaran: 1,2,3 25 %
Kriteria :
Agar Mahasiswa mampu Kemampuan Diskusi kelas  Penayangan video, diskusi,
Menghitung dan
menghitung, menganalisis mahasiswa Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas TUGAS
menganalisis Struktur
dan dapat menerapkan menyimpulkan  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 2
Portal Statik Tak Tentu
Metode Deformasi Konsisten perhitungan  Kuis
menggunakan )
( Metode Unit Load ) Metode Unit Load
Metode Deformasi 
pada Struktur Portal Statik pada Struktur Bentuk Pembelajaran:
Konsisten Bentuk Pembelajaran:
Tak Tentu Portal Statik Tak
Tentu Presentasi oleh dosen
via zoom meeting
Bentuk: Penugasan:
Hasil perhitungan
Tugas ke - 2
Struktur Portal Statik Penugasan:
Metode Unit Load
Tak Tentu Tugas ke - 2
menggunakan Perhitungan Struktur
Metode Unit Load
Metode Deformasi Portal Dengan Pergoyangan
Konsisten
Portal Dengan Pergoyangan
6 Agar Mahasiswa mampu Kriteria : Metode Pembelajaran: Metode Pembelajaran: 1,2,3 25 %
menghitung, menganalisis Kemampuan Menghitung dan Diskusi kelas  Penayangan video, diskusi,
dan dapat menerapkan mahasiswa menganalisis Struktur Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas TUGAS
Metode Deformasi Konsisten menyimpulkan Portal Statik Tak Tentu Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 2
(Metode Unit Load ) perhitungan menggunakan  Kuis
)
pada Struktur Portal Statik Metode Unit Load Metode Deformasi

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
pada Struktur Bentuk Pembelajaran:

Konsisten
Portal Statik Tak
Tentu
Bentuk Pembelajaran:
Bentuk: Presentasi oleh dosen
Hasil perhitungan Penugasan: via zoom meeting
Tak Tentu
Struktur Portal Statik
Tugas ke - 2
Tak Tentu
menggunakan Metode Unit Load Penugasan:
Metode Deformasi Perhitungan Struktur Tugas ke - 2
Konsisten Portal Dengan Pergoyangan Metode Unit Load
( Metode Unit Load ) Perhitungan Struktur
7 Kriteria : Metode Pembelajaran: Metode Pembelajaran: 1,2,3 25 %
Agar Mahasiswa mampu
Kemampuan Menghitung dan Diskusi kelas  Penayangan video, diskusi,
menghitung, menganalisis
mahasiswa menganalisis Struktur Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas TUGAS
dan dapat menerapkan
menyimpulkan Portal Statik Tak Tentu Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 2
perhitungan menggunakan  Kuis
( Metode Unit Load ) )
Metode Unit Load Metode Deformasi 
pada Struktur Portal Statik
pada Struktur Konsisten Bentuk Pembelajaran:
Tak Tentu Bentuk Pembelajaran:
Portal Statik Tak ( Metode Unit Load )
Tentu Presentasi oleh dosen
Bentuk: via zoom meeting
Hasil perhitungan Penugasan:
Struktur Portal Statik Tugas ke - 2
Penugasan:
Tak Tentu Metode Unit Load
Tugas ke - 2
Metode Deformasi Metode Unit Load
Konsisten Perhitungan Struktur
( Metode Unit Load ) Portal Dengan Pergoyangan
8 Evaluasi Tengah Semester / Ujian Tengan Semester : Metode Deformasi Konsisten ( Metode Unit Load ) Portal Dengan Pergoyangan

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
Menghitung dan Diskusi kelas  Penayangan video, diskusi,

menganalisis Struktur Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas TUGAS
Balok Menerus  Tugas aplikasi teori dalam melalui Google Chrome ( GC KE - 3
menggunakan kasus ; Kuis
)
mahasiswa Metode Slope Bentuk Pembelajaran:
menyimpulkan Deflection Bentuk Pembelajaran:
menghitung, menganalisis perhitungan Presentasi oleh dosen
dan dapat menerapkan Metode Slope via zoom meeting
Metode Slope Deflection Deflection Bentuk:
Penugasan:
pada Struktur Balok Menerus pada Struktur Hasil perhitungan Penugasan:
Balok Menerus Struktur Balok Tugas ke - 3
Tugas ke - 3
Menerus Metode Slope Deflection
Metode Slope Perhitungan Struktur
Balok Menerus
Deflection Balok Menerus

Agar Mahasiswa mampu Kemampuan Menghitung dan Diskusi kelas  Penayangan video, diskusi,
menghitung, menganalisis mahasiswa menganalisis Struktur Tanya jawab tanya jawab, kumpul tugas TUGAS
dan dapat menerapkan menyimpulkan Balok Menerus  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 3
Metode Slope Deflection perhitungan menggunakan  Kuis
)
pada Struktur Balok Menerus Metode Slope Metode Slope 
Deflection Deflection Bentuk Pembelajaran:
Balok Menerus Bentuk: Presentasi oleh dosen
via zoom meeting
Struktur Balok Tugas ke - 3
Penugasan:
Menerus Metode Slope Deflection
Tugas ke - 3
Metode Slope Balok Menerus
Deflection Perhitungan Struktur
Balok Menerus

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3

Portal Tidak  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 3
mahasiswa Bergoyang  Kuis
)
menyimpulkan menggunakan Bentuk Pembelajaran:
menghitung, menganalisis perhitungan Metode Slope Bentuk Pembelajaran:
dan dapat menerapkan Metode Slope Deflection Presentasi oleh dosen
Metode Slope Deflection Deflection via zoom meeting
pada Struktur Portal Tidak pada Struktur
Bergoyang Portal Tidak Bentuk: Penugasan:
Penugasan:
Bergoyang Hasil perhitungan Tugas ke - 3
Tugas ke - 3
Struktur Portal Tidak Metode Slope Deflection
Bergoyang Perhitungan Struktur
Balok Menerus
Metode Slope Balok Menerus
Deflection
Agar Mahasiswa mampu Kemampuan
menghitung, menganalisis mahasiswa
dan dapat menerapkan menyimpulkan
Portal Tidak  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 4
Metode Slope Deflection perhitungan
Bergoyang  Kuis
pada Struktur Portal Tidak Metode Slope )
menggunakan 
Bergoyang Deflection
Metode Slope Bentuk Pembelajaran:
Deflection
Portal Tidak Presentasi oleh dosen
Bergoyang
Struktur Portal Tidak Tugas ke - 4
Penugasan:
Bergoyang Metode Slope Deflection
Tugas ke - 4
Metode Slope Metode Slope Deflection

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3

Kemampuan
mahasiswa
Portal Dengan  Tugas aplikasi teori dalam melalui Google Chrome (GC) KE - 4
menyimpulkan
Agar Mahasiswa mampu Pergoyangan kasus ; Kuis
perhitungan Bentuk Pembelajaran:
menghitung, menganalisis menggunakan Bentuk Pembelajaran:
dan dapat menerapkan Metode Slope Presentasi oleh dosen
Metode Slope Presentasi oleh dosen
Metode Slope Deflection Deflection via zoom meeting
Deflection
pada Struktur
pada Struktur Portal Dengan Bentuk: Penugasan:
Penugasan:
Pergoyangan Hasil perhitungan Tugas ke - 4
Portal Dengan Tugas ke - 4
Struktur Portal Metode Slope Deflection
Pergoyangan Metode Slope Deflection
Dengan Pergoyangan
Metode Slope Portal Dengan Pergoyangan
Deflection
Metode Slope Deflection perhitungan Portal Dengan  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 4
pada Struktur Portal Dengan Metode Slope Pergoyangan  Kuis
)
Pergoyangan Deflection menggunakan 
pada Struktur Metode Slope Bentuk Pembelajaran:
Portal Dengan Deflection Bentuk Pembelajaran:
Pergoyangan Presentasi oleh dosen
Struktur Portal Tugas ke - 4
Penugasan:
Dengan Pergoyangan Metode Slope Deflection
Tugas ke - 4
Metode Slope Metode Slope Deflection

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
Metode Slope Deflection perhitungan Portal Dengan  Tugas aplikasi teori dalam kasus melalui Google Chrome ( GC KE - 4
pada Struktur Portal Dengan Metode Slope Pergoyangan  Kuis
)
Pergoyangan Deflection menggunakan 
pada Struktur Metode Slope 
Bentuk Pembelajaran:
Portal Dengan Deflection Bentuk Pembelajaran:
Pergoyangan Presentasi oleh dosen
Penugasan:
Struktur Portal Tugas ke - 4
Tugas ke - 4
Dengan Pergoyangan Metode Slope Deflection
Metode Slope Perhitungan Struktur
Deflection Portal Dengan Pergoyangan
16 Evaluasi Akhir Semester / Ujian Akhir Semester : Metode Slope Deflection Portal Dengan Pergoyangan
Ketua Program Studi Kepala Satuan/Gugus Jaminan Mutu Koordinator/Dosen Mata Kuliah ybs

FM 1.8.5.1-4.420-62.v3
(Ir. Akhmad Dofir MT.,IPM) (...............................................................) ( Ir. F.X. Ferry Munaf,

MT. )
TUGAS : ADA 4 ( EMPAT TUGAS )

1. METODE DEFORMASI KONSISTEN / METODE UNIT LOAD : BALOK DI ATAS 4 PERLETAKAN
2. METODE DEFORMASI KONSISTEN / METODE UNIT LOAD : PORTAL DENGAN PERGOYANGAN
3. METODE SLOPE DEFLECTION : BALOK DI ATAS 4 PERLETAKAN
4. METODE SLOPE DEFLECTION : PORTAL DENGAN PERGOYANGAN


2.a) Bahan Ajar Analisa Struktur 1 Metode Unit Load

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

2.a) Bahan Ajar Analisa Struktur 1 Metode Unit Load

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 1

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 2

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 3

Persyaratan Mata Kuliah :

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 4

Pertemuan Garis Besar Materi Perkuliahan

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 5

I.2 STRUKTUR STATIS TERTENTU

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 7

I.5.2 Metode Perpindahan Posisi (Displacement Method).

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 8

II.1 PENURUNAN RUMUS

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 9

2. Pada Titik B diberikan Muatan Momen 1 ( satu ) Unit ( Satuan ) → ( mX )

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 10

ContohSoal III.2b : Balok Kantilever

3 ) Menghitung Lendutan / Defleksi di Titik C : EI ΔC =∫ M X . m X . dx

3) MenghitungLendutan /Defleksidi Titik C : EI C   M X . m X . dx

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 14

II. Pada Titik C diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan ( Unit )  ( m X1 )

IV. MenghitungLendutan /Defleksidi Titik C : EI C   M X . m X1 . dx

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 16

V . Menghitung Lendutan / Defleksi di Titik D : EI ΔD =∫ M X . m X2 . dx

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 17

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 18

II. Pada Titik C diberikanMuatan Terpusat sebesar1 ( satu ) satuan ( Unit )  ( m X1 )

IV. MenghitungLendutan /Defleksi di Titik C : EI C   M X . m X1 . dx

V. MenghitungLendutan /Defleksi di Titik D : EI ΔD   M X . m X2 . dx

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 22

V .2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik C ; Titik awal di A

EI ΔC = EI ΔC1 + EI ΔC2 + EI ΔC3 + EI ΔC 4

VI.3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik D ; Titik awal di B

VII.2 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di A

VII.4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 29

II.1 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik E ; Titik awal di A

II . 3 Menghitung Defleksi di E ; Titik awal di B

II . 4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 31

II .3 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

II . 4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik E ; Titik awal di B

EI ΔE = EI ΔE1 + EI ΔE2 + EI ΔE3 + EI ΔE 4

Bagian Portal A-C C-D B-D

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 34

II . 2 Menghitung Defleksi / Lendutan di C ; Titik awal di B

II . 3 Menghitung Defleksi / Lendutan di C ; Titik awal di B

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 35

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 37

EI ΔF  EI ΔF1  EI ΔF2  EI ΔF3  EI ΔF4  EI ΔF5

II - B.1 MenghitungDefleksi / Lendutandi Titik E ; Titik awal di A

II - B.2 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik E ; Titik awal di A

II-B. 4 Menghitung Defleksi / Lendutan di Titik F ; Titik awal di B

EI ΔE = EI ΔE1 + EI ΔE 2 + EI ΔE3 + EI ΔE4

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 40

METODE DEFORMASI KONSISTEN - METODE UNIT LOAD - 84 HALAMAN

A D B C III. a) Akibat PemberianGaya1 (satu)

Bagian Balok A-D-B C-B

EI B'  EI B1'  EI B'2  85.334 m 3

R A  0.407 R B  0.687 R C  0.094R A  0.407 Ton (  )

Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam

2.a) BAHAN AJAR : ANALISA STRUKTUR 1 ; FOLDER - V - A Page 45

II.2 MenghitungDefleksi/ Lendutandi Titik B ; Titik asal di C