01 Penyebab Dan Pencegahan Kebakaran Kelas D
01 Penyebab Dan Pencegahan Kebakaran Kelas D
SAFETY FIRST!!
BUDAYA KERJA
DATANG SEMANGAT
KERJA SELAMAT
KELUARGA SEJAHTERA
Dasar Hukum K3
• Undang-undang No 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
• Undang-undang No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
• Undang-undang No 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan & Gedung
• Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaaan
• Undang-undang No 24 Tahun 2007 Tentang Kebencanaan
• Undang-undang No 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan
• Undang-undang No 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Kerja
• Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan
jalan
• Undang-undang No 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
• Undang-undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
18 Syarat Keselamatan Kerja
Kriteria Tempat yang aman
Pasal 3 ayat 1 UU No 1 /1970
Pasal 7
1) Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud pasal 5
huruf a mempunyai tugas:
a. mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor
yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
b. memadamkan kebakaran pada tahap awal;
c. mengarahkan evakuasi orang dan barang;
d. mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
e. mengamankan lokasi kebakaran.
Kasus Kebakaran
Strategi Implementasi
Kecelakaan
Engineering
Control
SMK3
Kecelakaan
Musibah Kerja di
Human
analisis
Control
Identifikasi
Potensi
bahaya Kompetensi
SDM K3
Diterima /
Takdir Upaya Kesadaran
Perbaikan Dikendalikan Disiplin Kelompok Budaya
Individu
Masy.
Merubah Paradigma
Transformation Journey
Dulu Kini Dulu Kini
Budaya
Kebiasaan
Biasa
Bisa
Terpaksa
Dipaksa
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
Teori Heinrich / Bird (Domino)
Unsafe Act
Pengendalian
& Reduksi Perilaku tidak aman
• Pengetahuan
Sistem
Manajemen Risiko • Keahlian
Tehnik Accident
/ Sistem HSE • Kesadaran / motivasi
Edukasi
Manusia
S M A R T
Keselamatan Kerja
PENGERTIAN PENERAPAN :
Upaya-upaya untuk JSA
mengendalikan hazard dan JSO
meminimalisir risiko sampai
pada level yang diterima HIRADC
IJIN KERJA
MENINGKATKAN SMK3 / ISO 45001 /
CSMS
PRODUKTIVITAS
PERUSAHAAN
KECELAKAAN
KERJA
Kesehatan Kerja
PENGERTIAN PENERAPAN
Upaya-upaya untuk Lingkungan Kerja
mewujudkan derajat kesehatan Industrial Hygiene
pekerja yang setinggi-tingginya
(Fisik/Psikis) HRA (Analisa Penilaian
Kesehatan)
MENINGKATKAN Gizi Kerja
PRODUKTIVITAS Pemeriksaan Kesehatan
PERUSAHAAN
Pelayanan Kesehatan
SAKIT AKIBAT
KERJA
& SAKIT TIDAK
MENULAR
The Straits Times, July 24, 2003
Good Safety is
Good business
New Paradigm of
Safety
Management
Kebakaran
Kerugian kebakaran ialah :
1. Manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran).
2. Material (nilai bangunan dan aset yang rusak disebabkan
kejadian kebakaran).
3. Lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena kejadian
kebakaran, efek termal kebakaran serta peningkatan gas
CO2 dan polusi).
4. Ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu
berjalannya bisnis dampak dari kejadian kebakaran).
35
Perusahaan harus memiliki prosedur/rencana untuk menghadapi keadaan darurat yang potensial terjadi di
tempat kerja.
Keadaan darurat/emergency ? ………………………..
Jenis – jenis keadaan darurat di tempat kerja :
1. Alam/nature → gempa, badai, tsunami
2. Teknologi (Non alam) → fire, explosion, bom, spill Biologi/mikrobiologi → SARS, Covid19
3. Sosial → Huruhara Demo dll
Apa saja kondisi darurat yang dapat terjadi di tempat kerja anda ? ………………………………………………….
36
Apakah kebakaran?
• Terdapat di Udara
• Terdapat pada ikatan unsur lain
FIRE OKSIGEN
TETRAHEDRON
• Api terbuka
• Rokok
• Sinar Matahari
• Pengelasan
API
• Cair :
Bensin, Minyak tanah dll
• Listrik
• Gas : • Petir
gas alam, asetilen, propan dll • Gesekan Panas
• Padat : • Reaksi kimia
kayu, batu bara, plastik dll Chemical Chain Reaction • spontaneous combustion
BAHAN BAKAR PANAS
Percobaan 1
Lilin Gelas
penutup
Air
TRIANGLE OF FIRE
FIRE
FUEL
Percobaan 3
SOLAR
DIPANASKAN
GEJALA FISIK ?
Asap
Nyala api Bara
Abu
Cair Arang
Padat
Meledak
DALAM SUHU NORMAL
Gasoline/bensin pada suhu
Ruangan sudah mengeluarkan
Uap yang cukup untuk terbakar
kerosine
Bagaimana jika dipanaskan terus menerus?
Daerah miskin
Daerah kaya
gasoline
SIFAT/ PERILAKU API SEGI 5 KEBAKARAN
Awan
debu Deflagrasi/
Detonasi
Peralatan
Gelombang
ledakan
Akumulasi
debu
Menit→ 1 2 3 4 5 6 7
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Amankan
Deteksi Alarm Padamkan Evakuasi Lokalisir Investigasi
Rescue
FIRE PREVENTION
PENCEGAHAN KEBAKARAN
TANGGAP DARURAT
Level I. : Mampu diatasi dengan APAR
Level II : Pasca Flashover, Masih mampu diatasi
dengan kekuatan yang tersedia
Level III : Kebakaran sulit dikendalikan dengan
kekuatan yang tersedia EVAKUASI TOTAL
Level IV : Kebakaran berpotensi meluas
mengancam lingkungan sekitar
FIRE PREVENTION
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PASCA KEBAKARAN
• Investigasi
• Analisis
• Laporan
• Tindak lanjut
Metoda Perambatan Panas
(Heat Transfer Methods)
Metoda Perambatan Panas
KONDUKSI
Perambatan panas melalui molekul-molekul benda
padat
Metoda Perambatan Panas
KONVEKSI
Perambatan panas melalui molekul-molekul zat cair
atau gas
Metoda Perambatan Panas
RADIASI
Perambatan panas melalui gelombang-gelombang
panas yang dipancarkan dari sumbernya
PEMADAMAN
PENGENDALIAN KEBAKARAN → MENGELIMINASI SALAH SATU UNSUR
DARI SEGITIGA API
OKSIGEN
CARA
OKSIGEN PENGURAIAN OKSIGEN
• Bonding digunakan untuk meminimalkan perbedaan potensial (jumlah muatan) antara 2 objek.
• Grounding (contohnya earthing), di sisi lain, menyamakan perbedaan potensial (jumlah muatan)
antara objek dan bumi (earth).
Debu
Debu
Sumber Mekanik
Chemical Reaction
Lightning
9/30/2023 Created by ganjar budiarto 97
Bahan peledak
Kelalaian-Arson
Pembakaran Spontan
Ultra high
frekuensi
KLASIFIKASI KEBAKARAN
KLASIFIKASI PERMENAKER NO 04/MEN/1980
PERMENAKER No. 04/MEN/1980
KLAS “A” A
Kebakaran bahan padat kecuali logam
KLAS “B” B
Kebakaran bahan cair dan gas
KLAS “C” C
Kebakaran pada peralatan listrik yang bertegangan
D
KLAS “D”
Kebakaran logam
JENIS-JENIS MEDIA PEMADAM API
• MEDIA PADAT
– PASIR DAN TANAH
– TEPUNG KIMIA
– SELIMUT API
• MEDIA CAIR
– AIR
– BUSA
– ASAM SODA
• MEDIA GAS
– KARBON DIOKSIDA (CO2)
– HALOGENATED HYDROCARBON
– AF-11
– HALOTRON
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT (PASIR)
KELAS KEBAKARAN : B
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING
KEUNTUNGAN :
▪ MEMBATASI MENJALARNYA KEBAKARAN
▪ UNTUK KEBAKARAN KECIL MENUTUPI
PERMUKAAN BAHAN YANG TERBAKAR.
KERUGIAN :
▪ PENYEDIAANNYA TERBATAS
▪ JANGKAUAN PENDEK
▪ WAKTU PEMADAMAN RELATIF LAMA
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT (SELIMUT API)
KELAS KEBAKARAN : A , B
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING
KEUNTUNGAN : WAKTU PEMADAMAN
CEPAT
KERUGIAN :
▪ JANGKAUAN PENDEK
▪ MEMERLUKAN KETENANGAN
KELAS KEBAKARAN : A, B, C
CARA PEMADAMAN : PENYELIMUTAN DAN MEMUTUS
RANTAI REAKSI API (BREAKING
CHAIN REACTION)
KELAS KEBAKARAN : D
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING DAN MENYERAP
PANAS
KEUNTUNGAN :
▪ MUDAH DIDAPAT DALAM JUMLAH YG BANYAK
▪ MUDAH DISIMPAN, DIANGKUT DAN DIALIRKAN
▪ DAPAT DIPANCARKAN DLM BERBAGAI BENTUK
PANCARAN
▪ MEMPUNYAI DAYA SERAP YANG BESAR
KERUGIAN :
▪ MERUSAK BARANG-BARANG TERTENTU
▪ MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK
▪ UNTUK KELAS B (MINYAK) DAPAT MENIMBULKAN
SLOP OVER BILA SALAH TEKNIK PEMADAMANNYA.
CONTOH PEMADAMAN API DENGAN MEDIA PEMADAM JENIS
CAIR (AIR)
MEDIA PEMADAM JENIS CAIR (BUSA)
KELAS KEBAKARAN : B
CARA PEMADAMAN : COOLING DAN SMOTHERING
KEUNTUNGAN :
▪ DAYA PEMADAMAN TINGGI
▪ MENGHENTIKAN PENGUAPAN
JANGAN Merayap/merangkak
PANIK! untuk menghindari
ASAP
Jangan berbalik
arah karena akan
bertabrakan dengan
Menuju tangga darurat dengan orang-orang di
ambil nafas pendek-pendek belakang anda
Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap :
• Tahanlah nafas /tutup hidung dan mulut anda menggunakan kain basah
• Bergerak cepat menuju pintu darurat.
Tipe konstruksi
POWDER
CO2
STORED
PRESSUR
CARTRIDGE
E
10-15
kg/cm2
( N2 ) Dry Chemical Powder
Menurut KEPPRES RI No.23 Tahun 1992
Mengenai penggunaan bahan Chloro Flouro Carbon
Bahwa mulai 1 Januari 1997 tidak boleh digunakan
➢ Menyebabkan katarak .
Mechanical Foam 3 th 5 th
Chemical Foam 2 th 5 th
Dry powder 1 th 5 th
Halogen 5 th 5 th
CO2 10 th 10-5-5 th
PEMELIHARAAN APAR
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per -04/Men/1980
Pemeriksaan
Uraian 1 bl. 6 bl. 1 th.
Chek : Penempatan, ✓.
Chek : kelengkapan ✓.
Chek : label ✓.
RECORDING
No Reg. Lokasi Tgl Refill Tgl Test Hasil pemeriksaan
APAR
Alat Pemadam Api Ringan
DEFINISI APAR Adalah alat pemadam yang
bisa di-angkut, diangkat dan
dioperasikan oleh satu
orang.
JENIS APAR
JENIS BASAH JENIS KERING
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Pemasangan dan Penempatan APAR
✓ Pada posisi yang mudah dilihat,
dicapai / diambil dan dilengkapi
dengan tanda pemasangan .
✓ Harus sesuai dengan jenis dan
kelas kebakaran .
✓ Pada ketinggian 15 – 120 cm .
✓ Pada suhu antara 40 C – 490 C
TANDA PEMASANGAN
125 cm APAR
APAR
120 cm
15 cm
PERSYARATAN TEKNIS APAR
1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat)
2. Etiket harus dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas .
3. Segel harus dalam keadaan utuh .
4. Selang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan baik
5. Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang dengan erat
6. Untuk storage pressure tekanan tidak boleh kurang dari
batas yang telah ditentukan .
7. Untuk type cartridge tidak ada kebocoran pada membran
tabung gas .
8. Belum lewat masa kadaluwarsa .
KEGAGALAN APAR
WATER
HALON
POWDER
2
FOAM
Jenis tidak sesuai
Pin
Petunjuk tekanan
Pegangan (handle)
Nozzle
Tabung Utama
SEBELUM
MENGGUNAKAN APAR
CEK
TEKANAN
APAR
LANGKAH PENGGUNAAN APAR
INGAT PASS
1 2 3 4
FIRE FIRE
FIRE FIRE
FEP FSM
Fire Emergency Plan
Rev. 02/2021
RENCANA DARURAT KEBAKARAN
Keselamatan Kebakaran (Fire Safety)
POTENSI KEJADIAN DARURAT
Struktur ERT
HUMAN
Sumber Daya Manusia
VIOLATION
Kesiapan,
Ketanggapan dan
BANJIR Recovery
Kompetensi
Ketanggapan,
Ketanggapan dan
Recovery
GEMPA
BUMI
FIRE Tim ERT mengerti fungsi
dan tugasnya
Pencegahan, Ketanggapan
BOMB Ketanggapan dan dan Recovery
Fasilitas ERT
Ketanggapan dan Recovery
Recover
Proteksi Aktif / Pasif
Pengguna, atau badan pengelola bangunan gedung wajib ISO 45001:2018, SNI, NFPA)
Fire Safety, Natural Disaster,
menyediakan :
Medical arise, Human violation
a. Sarana Penyelamatan Jiwa
and Technology failure
b. Akses pemadam kebakaran
c. Proteksi kebakaran
d. Manajemen keselamatan kebakaran gedung
Keselamatan Kebakaran
Struktur Tim Tanggap Darurat
Keselamatan Kebakaran
Program Tim Tanggap Darurat
PROGRAM TIM TANGGAP
DARURAT 2019/2020
T UJUAN :
(1). M e n c e g a h terjadinya kej ad i an k e b a k a r a n d a n (2). Memi nimalisir d a m p a k aki b at kej ad i an d a r u r a t y a n g ti d ak d i i n gi ngkan
2019/2020
NO PROGRAM FREKUENSI PIC
Sept Oct Nov Dec Jan Feb M ar Apr May Jun Jul Aug
P e n g a j u a n f as i l i t as T i m T a n g g a p D a r u r a t ( F i r e k i t d a n M e d i c a l kit)
1 Once B u i l d i ng M a n a g e r
M e l a k s a n a k a n p at r ol i g a b u n g a n ( j oi n t p at r ol ) K e s e l a m a t a n K e b a k a r a n
s e b a g a i u p a y a p e n c e g a h a n k e b a k a r a n d a n d a r u r a t l ai n
BM, H S E , S e m u a Chief / L e a d e r (Eng, T R , S e c ,
2 Mont hly
Cleaning)
M e l a k s a n a k a n l at i h a n p e n a n g g u l a n g a n k e b a k a r a n , s i m u l as i d a n
4 evaku as i p en g h u n i S emes t er HSE
8 M e l a k u k a n s os i al i s a s i d a n p e n y u l u h a n k e p e n g h u n i T en t at i v e T e n a n t R el at i o n s
M e l a k u k a n k o o r d i n a s i d e n g a n D i n a s t er k ai t ( D a m k a r , R S , K e p o l i s i a n ,
9 dll) Q uar t er ly HSE
Mel a ks a n a k a n pem er i ks a a n R K K / S K K b er s am a d en g a n t im
10 D amkar Year l y HSE
Dibuat ol eh :
Chief W a r d e n / B M
Keselamatan Kebakaran
Tugas dan Tanggungjawab
1. CHIEF WARDEN (KEPALA) :
❑ Menyusun program kerja
❑ Melaksanakan koordinasi pengendalian dan penanggulangan kondisi darurat
❑ Mengkoordinasikan evakuasi penghuni / pemakai gedung
Larangan menggunakan
lift untuk evakuasi
kebakaran
Area :
Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya
Kondisi lantai basah, r. lab, permukaan mesin
(seperti tersandung, terpeleset, terjatuh, atau di
area penyimpanan bahan yang mudah terbakar)
yang bisa menyebabkan luka
Area :
Setiap lantai (pada koridor atau lobby
elevator)
Keselamatan Kebakaran
Fire Equipment Signs
Area :
Guard house (pos satpam)
Area :
Control Room, Reception Desk
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
1. Public Address System :
▪ Public Address System digedung ini dapat menjangkau semua area umum terasuk di area
kantor masing-masing tenants, sistem ini berguna untuk menyampaikan pesan dan instruksi
ketika terjadi kondisi darurat.
2. Manual Fire Alarm :
▪ Fire alarm terletak di indoor hydrant box (IHB) yang ada di setiap lantai. Adapun warna kotak
hydrant tersebut adalah warna merah.
▪ Lokasi hydrant box dapat dilihat pada lampiran Floor Plan masing-masing lantai.
▪ Semua penghuni gedung harus mengetahui dan terbiasa dengan lokasi fire alarm dan hydrant
box yang ada didekat area kerjanya.
▪ Untuk dapat mengaktifkan alarm tersebut, silahkan baca instruksi yang tertera pada hydrant
box tersebut.
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) :
APAR terletak di setiap koridor lantai dan dipasang pada dinding dengan warna merah pada
tabungnya. Instruksi penggunaan dapat dilihat pada tabung APAR tersebut
4. Hydrant (Outdoor dan Indoor) :
Selain terdapat manual fire alarm pada indoor hydrant, hydrant juga dapat digunakan untuk
memadamkan api dengan tekanan air yang ada. Agar dapat digunakan maka hydrant
membutuhkan selang (fire hose) untuk memadamkan api, dan hanya personil terlatih yang boleh
melakukannya.
5. Sprinkler :
Sprinkler dipasang di seluruh area umum bangunan, serta
di dalam kantor Tenants. Unit sprinkler sangat sensitif terhadap panas dan akan aktif secara
otomatis pada suhu 680C
.
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
6. Heat Detector :
Heat Detector akan aktif bila mendeteksi suhu yang mencapai 55o C
sampai dengan suhu ekstrem yang mencapai titik 63o C, atau dapat
pula aktif hanya dengan mendeteksi kenaikan suhu antara 12o C
hingga 15o C
7. Smoke Detector :
Cara kerja smoke detector adalah mendeteksi kebakaran dengan
variabel yang ditinjau yaitu asap
8. Fire Alarm Panel (MCFA)
Fungsinya untuk menerima sinyal masuk (input) dari semua detektor
serta komponen pendeteksi, lalu memberikan sinyal keluar (output)
melalui komponen yang sudah ditetapkan
9. Annunciator
Merupakan suatu alat yang menjadi bagian dari control panel fire
alarm system dengan fungsi sebagai monitoring tambahan namun
tidak dapat berfungsi aktif layaknya control panel
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
10. Tangga dan Pintu Darurat
▪ Tangga darurat dan rute Exit diidentifikasi dengan jelas oleh rambu yang ada di semua
lantai.
▪ Tangga darurat diberi tekanan udara untuk mencegah masuknya asap dan dirancang
untuk tahan api hingga 2 jam.
▪ Semua Penyewa dan karyawan mereka harus familiar dengan lokasi tangga darurat di
lantai masing-masing. Disarankan untuk berjalan menuruni tangga hingga ke lantai
dasar, sehingga rute evakuasi sudah diketahui dengan sangat baik oleh setiap
tenants, jika terjadi kebakaran.
11. Titik Kumpul (assembly point)
▪ Assembly point atau tempat berhimpun adalah tempat di area sekitar gedung atau di
luar lokasi yang dijadikan sebagai tempat berkumpul setelah proses evakuasi dan
dilakukan perhitungan pada saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran dan
gempa bumi
▪ Letak assembly poin bayangan (alternative)
12. Elevator (lift)
▪ Saat general alarm aktif, maka semua lift passanger akan turun ke lantai dasar secara
otomatis (homing). Pintu lift akan terbuka dan menutup kembali secara otomatis.
▪ Semua lift tidak dapat difungsikan saat kondisi darurat, kecual lift service yang dapat
difungsikan oleh petugas damkar / engineering gedung (dapat digunakan untuk
evakuasi korban dengan keterbatasan fisik).
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
Nama Perlengkapan Minimal Peruntukan Minimal
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 5 Kg: 3 Untuk keperluan memadamkan api atau membuka akses jalan penyelamatan
unit
Breathing Apparatus (SCBA) 6 L, 300 bar : 2 Untuk suplai oksigen kepada personil yang melakukan penyelamatan di saat kondisi
unit ruangan penuh asap
Fire Suit (baju tahan api) : 2 pcs Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
api
Helm (tahan api) : 2 pcs Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
api
Sepatuh Tahan Api : 2 pair Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
api
Sarung Tangan Tahan Api : 2 pair Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
Lampu Senter : 2 unit apiUntuk keperluan penanggulangan, evakuasi, pengamanan, penyelamatan &
Kapak Besar : 1 pcs penilaian
Untuk kerusakan
membukan jalan penyelamatan saat kebakaran masih berlangsung
Head Lamp : 2 unit Untuk keperluan penanggulangan, evakuasi, pengamanan, penyelamatan &
penilaian kerusakan
Megaphone (Toa) : 1 unit Untuk alat bantu panggil atau komunikasi kepada objek korban yang terjebak
digedung
Medical Bag (complete) : 1 pcs Untuk keperluan pertolongan pertama (termasuk oxygen, bidai dan fire blanket)
Pita penghalang (barrier tape) : 1 roll Untuk keperluan pengamanan dan pembatas akses masuk kedalam ke gedung
Nozzle jet : 2 pcs Untuk keperluan aksesoris hidrant tambahan jika dibutuhkan
Nozzle spray : 2 pcs Untuk keperluan aksesoris hidrant tambahan jika dibutuhkan
Linggis : 1 pcs Untuk keperluan membuka panel dalam kondisi emergency
Fire blanket : 2 pcs Untuk memadamkan api secara manual
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Training
External training / licensed training by Kemnaker :
❑ Fire Safety Manager : Chief Warden
❑ Petugas Peran Pemadam Tingkat D : Fire Fighter
❑ Petugas P3K di Tempat Kerja : First aider
Contoh Lisensi Damkar Tk. D
Internal by Management / sertifikat atau daftar hadir :
❑ Dasar-dasar MKKG / ERT
❑ Teori Keselamatan Kebakaran (Fire Safety)
❑ Praktikum Pemadaman Api (Hydrant, APAR, Karung
goni)
❑ Simulasi (Melakukan Evakuasi atau pertolongan Fire fighting drill Evacuation drill
medis)
Timeline Simulasi
Backdraft
Backdraft adalah situasi pembakaran
gas secara cepat yang biasanya
mengakibatkan ledakan. Backdraft
disebabkan oleh masuknya udara
secara tiba-tiba ke dalam api yang
telah menghabiskan sebagian besar
oksigen yang tersedia di sebuah
ruangan atau gedung.
Terima kasih