Anda di halaman 1dari 130

Selamat Datang Peserta

Pelatihan Kebakaran D Kemnaker


Petugas Peran Kebakaran
Client Pelatihan
Pengalaman Kerja
MUHAMAD DAWAMAN, SE., M.KKK 1. PLN 26. Dover
1. PT Energizer Indonesia 27. Nufarm
HSE Trainer – HSE Auditor – HSE Assessor 2. Hutama Karya
2. PT Cahaya Sakti F 3. Elnusa Petrofin 28. Honda Lock
081383842104 3. UPT K3L Universitas Indonesia 4. Kyodo 29. Chinluh
5. MMKI 30. Rudolf
Pendidikan 6. Sharp 31. Tempo Scan Pacific
7. EJIP 32. Phapros
1. S1 IKOPIN Jatinangor Manajemen Produksi 8. Delta Mas 33. Victoria Care
2. S2 Universitas Indonesia Magister K3 9. DCVMI 34. Tempo natural Product
10. PAM Bogor 35. Supra Febrindo farma
11. Palyja 36. RS Semen Gresik
Sertifikat Trainer 12. NHM 37. Meares Soputan Mining
1. Kemnaker (Kebakaran DCBA, AK3 Umum, Auditor SMK3, Forklift) 13. Samsung 38. IPC (Pelindo II)
2. BNSP (AK3 Umum,Konstruksi, Accident Investigation, CSMS, HIMU,FSM) 14. Cikarang listrindo 39. Terminal Container Priok
3. Asesor FSM & TOT BNSP 15. IPC 40. Tempo Natural
4. Auditor SMK3, Construction, Sistem Peningkatan Produktivitas 16. Astra Agri 41. Taisho PI
17. Rutledge 42. Pritho
(SIMPPRO) 43. Rudi Sutadi
18. OPPO
Pengalaman Project 19. API 44. Kian Mulia Manunggal
20. Mayora 45. Polari Limunusainti
1. Project Safety culture & Safety Culture Maturity Level Mubadala (Gas), Putra Perkasa 21. Paragon 46. NGK
Abadi (tambang), PLN 22. KINO 47. Kaneta
23. Doulton 48. Unggul Indah C
2. Project BCP Saka Energy 49. PT Bando Indonesia
24. RS PMI Bogor
3. Project Ergonomic & Psycosocial PT Indonesia Power Priok,Labuan, Suralaya, Lontar dan 25. PPA BIB Kalsel 50. PPA SKS Kalteng
Grati PT Meares Soputan Mining (Minahasa Sulut) & Nusa Halmahera Minerals (NHM 26. Panasonic IDB 52. Rucika Karawang & Cikarang
Gosowong Malut) 27. Garuda Raja Paksi 53. Unilever Walls
4. Project FERA 24 Site Sub Contractor Unilever, Rudolf Chemical & Polymer Indonesia, 54. Sampoerna KRW,RKT,Delta
LDC Lampung, Paragon TI, Bandara Soetta
Organisasi
5. Consultant Fire Safety Manager Building
6. Consultant SMK3 Phapros, Li-Fung, DCVMI, Tempo SP,Victoria Care, Tempo Natural, 1. Sekretaris Masyarakat Profesi Keselamatan
Supra Ferbindo farma, Tempo Nagadi, Pritho, Rudi Soetadi, Indofarma, Taisho dan Kian Kebakaran Indonesia (MPK2i)
Mulia Manunggal Prima Tata Boga 2. Anggota INOSHPRO
7. Audit Project Construction PLTU Batang 3. Pengurus Penggiat Budaya K3 Indonesia
AGENDA
KEBAKARAN KELAS D

1. Manajemen Penangggulangan Kebakaran


2. Teori Api dan anatomi kebakaran I
3. Pengenalan Sistem Proteksi Kebakaran
4. Prosedur darurat bahaya kebakaran
Pak Ndul says:
“Jadi… kerja itu harus hard work
dan smart work, itu yang pertama.
Kemudian… one more, safety first.
Remember my friend, safety is the
first capital you have…..
You see… whatever you do, if you
neglected the safety, it will be
workless. it is nothing.
Your safety is number one…”

SAFETY FIRST!!
BUDAYA KERJA

DATANG SEMANGAT

KERJA SELAMAT

PULANG TETAP SEHAT

KELUARGA SEJAHTERA
Dasar Hukum K3
• Undang-undang No 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
• Undang-undang No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
• Undang-undang No 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan & Gedung
• Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaaan
• Undang-undang No 24 Tahun 2007 Tentang Kebencanaan
• Undang-undang No 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan
• Undang-undang No 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Kerja
• Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan
jalan
• Undang-undang No 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
• Undang-undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
18 Syarat Keselamatan Kerja
Kriteria Tempat yang aman
Pasal 3 ayat 1 UU No 1 /1970

1. Pencegahan Kecelakaan. 10. Suhu dan cuaca kerja.


2. Bahaya Kebakaran. 11. Ventilasi tempat kerja.
3. Bahaya Peledakan. 12. Tata Graha (House
4. Tanggap darurat. keeping).
5. Pertolongan Pertama 13. Ergonomi.
6. Alat pelindung Diri. 14. Keselamatan Transportasi
7. Penyebaran bahaya fisik, 15. Keselamatan Bangunan
kimia, radiasi dan lainnya. 16. Keselamatan Bongkar Muat
8. Penyakit akibat kerja. 17. Keselamatan listrik
9. Penerangan Tempat Kerja 18. Bahaya lain.
BAB III
TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Pasal 7
1) Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud pasal 5
huruf a mempunyai tugas:
a. mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor
yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
b. memadamkan kebakaran pada tahap awal;
c. mengarahkan evakuasi orang dan barang;
d. mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
e. mengamankan lokasi kebakaran.
Kasus Kebakaran

1. 2015 Kebakaran Pabrik “XX” di Bekasi jumlah


korban meninggal 29 orang
2. 2017 Kebakaran Pabrik Petasan di Tangerang
jumlah korban meninggal 49 orang
3. 2019 Kebakaran Pabrik Korek api di Binjai jumlah
korban meninggal 30 orang
4. 2021 Kebakaran Lapas kelas 1 Tangerang jumlah
korban meninggal 49 orang
5. 2023 Kebakaran Depo BBM Plumpang Jakarta
jumlah Korban meninggal 38 orang
Murphy’s Law
Jika sesuatu dapat
terjadi ………
(If something can
happen,………..)

Cepat atau lambat,……


(sooner or later,………)
........hal itu akan
terjadi.
(it will happen).
STRATEGI

Strategi Implementasi
Kecelakaan
Engineering
Control

SMK3
Kecelakaan
Musibah Kerja di
Human
analisis
Control
Identifikasi
Potensi
bahaya Kompetensi
SDM K3
Diterima /
Takdir Upaya Kesadaran
Perbaikan Dikendalikan Disiplin Kelompok Budaya
Individu
Masy.

Merubah Paradigma
Transformation Journey
Dulu Kini Dulu Kini

Product Oriented Customer Oriented Traditional Method E-Channel

Dulu Kini Dulu Kini

Operation Centric Customer Centric Take it or Leave it Providing Service


MEMBANGUN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN MUTU-K3L

Budaya

Kebiasaan

Biasa

Bisa

Terpaksa

Dipaksa
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
Teori Heinrich / Bird (Domino)

Unsafe Act
Pengendalian
& Reduksi Perilaku tidak aman
• Pengetahuan
Sistem
Manajemen Risiko • Keahlian
Tehnik Accident
/ Sistem HSE • Kesadaran / motivasi
Edukasi
Manusia

Standar & Unsafe Condition


Aturan
Kondisi tidak aman
• Mesin dan Peralatan
• Proses / Teknologi
• Lingkungan kerja
TUJUAN PENERAPAN SMK3
PP No.50 / Tahun 2012

S M A R T
Keselamatan Kerja
PENGERTIAN PENERAPAN :
Upaya-upaya untuk  JSA
mengendalikan hazard dan  JSO
meminimalisir risiko sampai
pada level yang diterima  HIRADC
 IJIN KERJA
MENINGKATKAN SMK3 / ISO 45001 /
CSMS
PRODUKTIVITAS
PERUSAHAAN

KECELAKAAN
KERJA
Kesehatan Kerja
PENGERTIAN PENERAPAN
Upaya-upaya untuk  Lingkungan Kerja
mewujudkan derajat kesehatan  Industrial Hygiene
pekerja yang setinggi-tingginya
(Fisik/Psikis) HRA (Analisa Penilaian
Kesehatan)
MENINGKATKAN  Gizi Kerja
PRODUKTIVITAS  Pemeriksaan Kesehatan
PERUSAHAAN
 Pelayanan Kesehatan

SAKIT AKIBAT
KERJA
& SAKIT TIDAK
MENULAR
The Straits Times, July 24, 2003

Safety equals to any other knowledge,


science and technology for better
business profitability and sustainability

Good Safety is
Good business

New Paradigm of
Safety
Management
Kebakaran
Kerugian kebakaran ialah :
1. Manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran).
2. Material (nilai bangunan dan aset yang rusak disebabkan
kejadian kebakaran).
3. Lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena kejadian
kebakaran, efek termal kebakaran serta peningkatan gas
CO2 dan polusi).
4. Ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu
berjalannya bisnis dampak dari kejadian kebakaran).
35

PENANGANAN KEADAAN DARURAT


PP 50 2012 Elemen 6.7

Perusahaan harus memiliki prosedur/rencana untuk menghadapi keadaan darurat yang potensial terjadi di
tempat kerja.
Keadaan darurat/emergency ? ………………………..
Jenis – jenis keadaan darurat di tempat kerja :
1. Alam/nature → gempa, badai, tsunami
2. Teknologi (Non alam) → fire, explosion, bom, spill Biologi/mikrobiologi → SARS, Covid19
3. Sosial → Huruhara Demo dll
Apa saja kondisi darurat yang dapat terjadi di tempat kerja anda ? ………………………………………………….
36

PENANGANAN KEADAAN DARURAT

Persyaratan SMK3 mengenai penyusunan prosedur penanganan keadaan


darurat meliputi;
• Identifikasi jenis keadaan darurat
• Penetapan personil/struktur regu tanggap darurat
• Dokumentasi prosedur/instruksi darurat
• Pelatihan personil terkait tanggap darurat
• Simulasi prosedur keadaan darurat
• Penyediaan & pemeliharaan fasilitas keadaan darurat (pemadaman,
komunikasi, dll)
• Prosedur pemulihan/recovery
PEMAHAMAN
Apakah API?
REAKSI KIMIA ANTARA BAHAN BAKAR, OKSIGEN
DAN SUMBER PANAS YANG DIIKUTI
PENGELUARAN CAHAYA, ASAP, TERJADINYA
SECARA CEPAT DAN SEIMBANG.

Apakah kebakaran?

PROSES MENJALARNYA API PADA PRODUK


YANG TERBAKAR DAN SIFATNYA TIDAK
TERKENDALI.
TEORI API

• Terdapat di Udara
• Terdapat pada ikatan unsur lain
FIRE OKSIGEN

TETRAHEDRON
• Api terbuka
• Rokok
• Sinar Matahari
• Pengelasan

API
• Cair :
Bensin, Minyak tanah dll
• Listrik
• Gas : • Petir
gas alam, asetilen, propan dll • Gesekan Panas
• Padat : • Reaksi kimia
kayu, batu bara, plastik dll Chemical Chain Reaction • spontaneous combustion
BAHAN BAKAR PANAS
Percobaan 1

Lilin Gelas
penutup

Air
TRIANGLE OF FIRE

FIRE
FUEL
Percobaan 3

SOLAR

DIPANASKAN
GEJALA FISIK ?
Asap
Nyala api Bara
Abu
Cair Arang

Padat

Meledak
DALAM SUHU NORMAL
Gasoline/bensin pada suhu
Ruangan sudah mengeluarkan
Uap yang cukup untuk terbakar

Flash point : Suhu terendah


dimana suatu zat (bahan bakar),
cukup mengeluarkan uap &
menyala (terbakar sekejap) bila
Minyak tanah Bensin diberi sumber panas yang cukup
Bagaimana cara agar
MINYAK TANAH terbakar?

Di panasi sampai menguap

kerosine
Bagaimana jika dipanaskan terus menerus?

Fire Point Suhu terendah dimana suatu


zat (bahan bakar) cukup untuk
mengeluarkan uap dan terbakar
(menyala terus menerus) bila diberi
sumber panas
kerosine
DAERAH BISA TERBAKAR (FLAMMBLE RANGE )

Tidak terbakar , mengapa?

Daerah miskin

Daerah bisa terbakar

Daerah kaya
gasoline
SIFAT/ PERILAKU API SEGI 5 KEBAKARAN

Awan
debu Deflagrasi/
Detonasi

Peralatan

Terbentuk awan debu Panas dari ledakan primer


menyulut awan debu

Gelombang
ledakan

Akumulasi
debu

Ledakan Primer Ledakan Sekunder


→ Mengidentifikasi Potensi Kebakaran
→ Menganalisa Risiko
→ Mengendalikan Risiko
Program Manajemen K3
Penanggulangan Kebakaran :
▪ Mencegah kebakaran,
▪ Memadamkan kebakaran
▪ Melokalisir kebakaran
▪ Evakuasi
▪ Rescue
Fenomena Kebakaran

Flash Over Zone


Awal api Tumbuh Flash over Full Fire Meluas Surut Padam

Menit→ 1 2 3 4 5 6 7
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Amankan
Deteksi Alarm Padamkan Evakuasi Lokalisir Investigasi
Rescue
FIRE PREVENTION
PENCEGAHAN KEBAKARAN

PRE FIRE FIRE EMERGENCY POST FIRE


CONTROL RESPONSE CONTROL

Identifikasi potensi kebakaran & Pencegahan kebakaran :


• Pengendalian zat, energi, proses, lingkungan
Analisa dampak dan mengurangi risiko kebakaran :
• Passive Fire Protection (Ketahanan kebakaran)
• Kompartemen, Smoke Control, Fire Stoping,

Analisa beban kebakaran dan kebutuhan sumberdaya?


• Sarana deteksi, Alarm, Alat Pemadam, Sarana
Evakuasi
• Organisasi Tanggap Darurat + F E R P
FIRE PREVENTION
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PRE FIRE FIRE EMERGENCY POST FIRE


CONTROL CONTROL CONTROL

TANGGAP DARURAT
Level I. : Mampu diatasi dengan APAR
Level II : Pasca Flashover, Masih mampu diatasi
dengan kekuatan yang tersedia
Level III : Kebakaran sulit dikendalikan dengan
kekuatan yang tersedia EVAKUASI TOTAL
Level IV : Kebakaran berpotensi meluas
mengancam lingkungan sekitar
FIRE PREVENTION
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PRE FIRE FIRE EMERGENCY POST FIRE


CONTROL CONTROL CONTROL

PASCA KEBAKARAN
• Investigasi
• Analisis
• Laporan
• Tindak lanjut
Metoda Perambatan Panas
(Heat Transfer Methods)
Metoda Perambatan Panas
KONDUKSI
Perambatan panas melalui molekul-molekul benda
padat
Metoda Perambatan Panas
KONVEKSI
Perambatan panas melalui molekul-molekul zat cair
atau gas
Metoda Perambatan Panas
RADIASI
Perambatan panas melalui gelombang-gelombang
panas yang dipancarkan dari sumbernya
PEMADAMAN
PENGENDALIAN KEBAKARAN → MENGELIMINASI SALAH SATU UNSUR
DARI SEGITIGA API

OKSIGEN

CARA
OKSIGEN PENGURAIAN OKSIGEN

CARA ISOLASI CARA


PENDINGINAN
(COOLING)
METODA PEMADAMAN API
- Cooling (Pendinginan)
- Smothering (Menghilangkan Oksigen)
- Starvation (Mematikan bahan)
- Breaking Chain Reaction (Memutus
rantai reaksi)
BAHAN BAKAR
COOLING/PENDINGINAN

Memadamkan api dengan air


SMOTHERING/ MENGISOLASI
BAHAN BAKAR
OKSIGEN

Menutup drum yang terbakar


BAHAN BAKAR STARVATION/
MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR

Menutup kerangan pada


Tangki yang terbakar
BREAKING CHAIN REACTION /
MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA
BAHAN BAKAR

Memadamkan API dengan APAR type


HALOGENATED HIDROCARBON
1. Listrik
2. Listrik statis
3. Mekanik (Hotwork)
4. Reaksi Kimia
5. Petir
Penyebab 6. Debu
Kebakaran & 7. BLEVE
8. Bahan peledak
Ledakan 9. Kelalaian-Arson
10. Pembakaran spontan
11. Ultra high frekuensi
Electricity - Listrik
Short Circuit
Overload
Electricity Malfunction
- Careless
- Unbalance Load
Penyebab
Kebakaran dari
Listrik
• Usia/masa kabel
• Jenis kabel (SPLN)
• Peralatan/perlengkapan (SNI)
• Teknisi kompeten
• Kabel terjepit atau terkelupas
• Beban berlebih satu titik
• Kabel roll yang permanen/Sementahun
• Peralatan listrik (dispenser, AC, Kulkas,
TV, Setrika) rusak
• Spanyol (Separo Nyolong)
Electrostatic –
Listrik Statis
Listrik statis adalah listrik
yang tidak mengalir (diam)
dan perpindahan arusnya
terbatas. Dihasilkan dari
gesekan benda. tidak bisa
dialirkan dalam suatu
rangkaian.
Electrostatic terjadi pada:
Bahan mudah menyala 1. Solid to solid
2. Solid to liquid
3. Solid to gas

• Bonding digunakan untuk meminimalkan perbedaan potensial (jumlah muatan) antara 2 objek.
• Grounding (contohnya earthing), di sisi lain, menyamakan perbedaan potensial (jumlah muatan)
antara objek dan bumi (earth).
Debu
Debu
Sumber Mekanik
Chemical Reaction
Lightning
9/30/2023 Created by ganjar budiarto 97
Bahan peledak
Kelalaian-Arson
Pembakaran Spontan
Ultra high
frekuensi
KLASIFIKASI KEBAKARAN
KLASIFIKASI PERMENAKER NO 04/MEN/1980
PERMENAKER No. 04/MEN/1980

KLAS “A” A
Kebakaran bahan padat kecuali logam

KLAS “B” B
Kebakaran bahan cair dan gas

KLAS “C” C
Kebakaran pada peralatan listrik yang bertegangan

D
KLAS “D”
Kebakaran logam
JENIS-JENIS MEDIA PEMADAM API
• MEDIA PADAT
– PASIR DAN TANAH
– TEPUNG KIMIA
– SELIMUT API

• MEDIA CAIR
– AIR
– BUSA
– ASAM SODA

• MEDIA GAS
– KARBON DIOKSIDA (CO2)
– HALOGENATED HYDROCARBON
– AF-11
– HALOTRON
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT (PASIR)

KELAS KEBAKARAN : B
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING
KEUNTUNGAN :
▪ MEMBATASI MENJALARNYA KEBAKARAN
▪ UNTUK KEBAKARAN KECIL MENUTUPI
PERMUKAAN BAHAN YANG TERBAKAR.
KERUGIAN :
▪ PENYEDIAANNYA TERBATAS
▪ JANGKAUAN PENDEK
▪ WAKTU PEMADAMAN RELATIF LAMA
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT (SELIMUT API)

KELAS KEBAKARAN : A , B
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING
KEUNTUNGAN : WAKTU PEMADAMAN
CEPAT
KERUGIAN :
▪ JANGKAUAN PENDEK
▪ MEMERLUKAN KETENANGAN

OBJEK YANG TERBAKAR < SELIMUT


CONTOH PEMADAMAN API DENGAN MEDIA PEMADAM JENIS PADAT
(SELIMUT API DAN TEPUNG KIMIA)
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT (TEPUNG KIMIA
MULTI PUPOSE)

KELAS KEBAKARAN : A, B, C
CARA PEMADAMAN : PENYELIMUTAN DAN MEMUTUS
RANTAI REAKSI API (BREAKING
CHAIN REACTION)

KEUNTUNGAN : DAPAT DIPAKAI PADA UDARA


BERANGIN, TIDAK MENGHANTAR
LISTRIK DAN TIDAK BERACUN.

KERUGIAN : MENIMBULKAN KERAK PADA


PERALATAN YANG DISEMPROT,
KOTOR/ BERDEBU, MENYEBABKAN
KARAT.
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT (TEPUNG KIMIA
SPESIAL)

KELAS KEBAKARAN : D
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING DAN MENYERAP
PANAS

KEUNTUNGAN : DAPAT DIPAKAI PADA UDARA


BERANGIN, TIDAK MENGHANTAR
LISTRIK DAN TIDAK BERACUN.

KERUGIAN : MENIMBULKAN KERAK PADA


PERALATAN YANG DISEMPROT,
KOTOR/ BERDEBU, MENYEBABKAN
KARAT.
MEDIA PEMADAM JENIS CAIR (AIR)
KELAS KEBAKARAN : A, B
CARA PEMADAMAN : COOLING/ SMOTHERING

KEUNTUNGAN :
▪ MUDAH DIDAPAT DALAM JUMLAH YG BANYAK
▪ MUDAH DISIMPAN, DIANGKUT DAN DIALIRKAN
▪ DAPAT DIPANCARKAN DLM BERBAGAI BENTUK
PANCARAN
▪ MEMPUNYAI DAYA SERAP YANG BESAR

KERUGIAN :
▪ MERUSAK BARANG-BARANG TERTENTU
▪ MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK
▪ UNTUK KELAS B (MINYAK) DAPAT MENIMBULKAN
SLOP OVER BILA SALAH TEKNIK PEMADAMANNYA.
CONTOH PEMADAMAN API DENGAN MEDIA PEMADAM JENIS
CAIR (AIR)
MEDIA PEMADAM JENIS CAIR (BUSA)

KELAS KEBAKARAN : B
CARA PEMADAMAN : COOLING DAN SMOTHERING

KEUNTUNGAN :
▪ DAYA PEMADAMAN TINGGI
▪ MENGHENTIKAN PENGUAPAN

KERUGIAN : MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK


CONTOH PEMADAMAN API DENGAN MEDIA PEMADAM JENIS
CAIR (BUSA)
MEDIA PEMADAM JENIS GAS CO2
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
AKTIF : Sistem perlindungan
bangunan terhadap kebakaran
menggunakan peralatan yang dapat
bekerja secara otomatis maupun manual

PASIF: Sistem proteksi kebakaran


yang terbentuk atau terbangun melalui
pengaturan penggunaan bahan dan
komponen struktur bangunan,
kompartemenisasi bangunan
berdasarkan tingkat ketahanan terhadap
api, serta perlindungan terhadap
bukaan.
BILA TERJADI KEBAKARAN
❶ Segera beritahukan kepada
petugas dan penghuni lainnya (jika ❹ Informasikan ke floor warden
diperlukan, berteriaklah bahwa dan orang lain tentang
ada kebakaran). kebakaran tersebut.

❷ Aktifkan alarm atau berteriak ❺ Segeralah keluar melalui pintu darurat


bila mampu segera padamkan menuju tempat berkumpul (meeting/
dengan APAR atau media assembly/muster point) yang terdekat
pemadam lainnya, jika anda dengan anda.
sudah merasa yakin bisa
menggunakannya.
❸Jika api sudah membesar,
segera aktifkan alarm
kebakaran secara manual
(dekat lift)
KETIKA MENDENGAR BUNYI ALARM
❶ Tetap tenang dan tunggu instruksi selanjutnya
❷ Jika diinstruksikan untuk evakuasi:
• Hentikan pekerjaan
• Tinggalkan barang Anda JANGAN
• Pergilah melalui pintu keluar darurat/pintu keluar PANIK!
yang ditunjuk oleh floorwarden ke tempat
berkumpul dan tunggu informasi dari Floor
Warden

❸ Jangan menggunakan lift/elevator

❹Tutup pintu ketika meninggalkan ruangan.


❺ Segera ikuti alur evakuasi menuju tempat berkumpul terdekat
TERJEBAK KEPULAN ASAP KEBAKARAN

JANGAN Merayap/merangkak
PANIK! untuk menghindari
ASAP

Jangan berbalik
arah karena akan
bertabrakan dengan
Menuju tangga darurat dengan orang-orang di
ambil nafas pendek-pendek belakang anda
Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap :
• Tahanlah nafas /tutup hidung dan mulut anda menggunakan kain basah
• Bergerak cepat menuju pintu darurat.
Tipe konstruksi

POWDER

CO2
STORED
PRESSUR
CARTRIDGE
E
10-15
kg/cm2
( N2 ) Dry Chemical Powder
Menurut KEPPRES RI No.23 Tahun 1992
Mengenai penggunaan bahan Chloro Flouro Carbon
Bahwa mulai 1 Januari 1997 tidak boleh digunakan

◼ Lapisan Ozon adalah lapisan yang terdapat


pada stratosphere bumi ( lapisan udara
yang berada antara 10 – 60 km dari per
mukaan bumi ) yang berfungsi melindu
ngi bumi dari sinar ultra violet matahari
yang membahayakan makhluk hidup .
◼ Dampak :
➢ Bahaya kanker kulit .

➢ Menurunnya sistem daya tahan tubuh .

➢ Menyebabkan katarak .

➢ Terganggunya panen pertanian .


Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980

Jenis Refillin Testing


Water 5gth 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Chemical Foam 2 th 5 th

Dry powder 1 th 5 th
Halogen 5 th 5 th

CO2 10 th 10-5-5 th
PEMELIHARAAN APAR
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per -04/Men/1980

Pemeriksaan
Uraian 1 bl. 6 bl. 1 th.

Chek : Penempatan, ✓.

Chek : keadaan fisik cacat/karat ✓.

Chek : Keadaan tekanan ✓.

Chek : keadaan media ✓.

Chek : tanggal pengisian ulang ✓.

Chek : kelengkapan ✓.

Chek : label ✓.
RECORDING
No Reg. Lokasi Tgl Refill Tgl Test Hasil pemeriksaan
APAR
Alat Pemadam Api Ringan
DEFINISI APAR Adalah alat pemadam yang
bisa di-angkut, diangkat dan
dioperasikan oleh satu
orang.

JENIS APAR
JENIS BASAH JENIS KERING

Foam Air Powder Halon CO₂


STANDAR APAR

APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik

Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun

APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Pemasangan dan Penempatan APAR
✓ Pada posisi yang mudah dilihat,
dicapai / diambil dan dilengkapi
dengan tanda pemasangan .
✓ Harus sesuai dengan jenis dan
kelas kebakaran .
✓ Pada ketinggian 15 – 120 cm .
✓ Pada suhu antara 40 C – 490 C
TANDA PEMASANGAN

125 cm APAR
APAR
120 cm

15 cm
PERSYARATAN TEKNIS APAR
1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat)
2. Etiket harus dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas .
3. Segel harus dalam keadaan utuh .
4. Selang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan baik
5. Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang dengan erat
6. Untuk storage pressure tekanan tidak boleh kurang dari
batas yang telah ditentukan .
7. Untuk type cartridge tidak ada kebocoran pada membran
tabung gas .
8. Belum lewat masa kadaluwarsa .
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil
CARA PENGGUNAAN
APAR
KOMPONEN APAR

Pin

Petunjuk tekanan

Pegangan (handle)

Nozzle
Tabung Utama
SEBELUM
MENGGUNAKAN APAR
CEK
TEKANAN
APAR
LANGKAH PENGGUNAAN APAR
INGAT PASS
1 2 3 4

Pin = Lepaskan PIN Arahkan Nozzle ke Semprot Sapu


Titik Api
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMADAMAN
API
FIRE SAFETY TRIANGLE

FIRE FIRE

FUEL Human Lives

FIRE FIRE

FEP FSM
Fire Emergency Plan

Rev. 02/2021
RENCANA DARURAT KEBAKARAN
Keselamatan Kebakaran (Fire Safety)
POTENSI KEJADIAN DARURAT
Struktur ERT
HUMAN
Sumber Daya Manusia
VIOLATION
Kesiapan,
Ketanggapan dan
BANJIR Recovery
Kompetensi
Ketanggapan,
Ketanggapan dan
Recovery
GEMPA
BUMI
FIRE Tim ERT mengerti fungsi
dan tugasnya
Pencegahan, Ketanggapan
BOMB Ketanggapan dan dan Recovery
Fasilitas ERT
Ketanggapan dan Recovery
Recover
Proteksi Aktif / Pasif

RIOT MEDIS Prosedur


Kesiapan, Kesiapan dan
Ketanggapan dan SOP, Emergency Plan,
Ketanggapan
Recovery Evcacuation Map, Flowchart,
Emergency Contact
Keselamatan Kebakaran
Dasar Hukum
MKKG dan MKKL dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan kebakaran. Panduan SOP Internal Perusahaan

Pergub DKI No. 8 / 2008


Pencegahan dan Penanggulangan Emergency Action Plan
Bahaya Kebakaran Standards

Pergub No. 143 / 2016


Manajemen Keselamatan Kebakaran
Internal Company
Gedung (MKKG) dan Lingkungan Standard/SOP

Pengguna, atau badan pengelola bangunan gedung wajib ISO 45001:2018, SNI, NFPA)
Fire Safety, Natural Disaster,
menyediakan :
Medical arise, Human violation
a. Sarana Penyelamatan Jiwa
and Technology failure
b. Akses pemadam kebakaran
c. Proteksi kebakaran
d. Manajemen keselamatan kebakaran gedung
Keselamatan Kebakaran
Struktur Tim Tanggap Darurat
Keselamatan Kebakaran
Program Tim Tanggap Darurat
PROGRAM TIM TANGGAP

DARURAT 2019/2020
T UJUAN :
(1). M e n c e g a h terjadinya kej ad i an k e b a k a r a n d a n (2). Memi nimalisir d a m p a k aki b at kej ad i an d a r u r a t y a n g ti d ak d i i n gi ngkan
2019/2020
NO PROGRAM FREKUENSI PIC
Sept Oct Nov Dec Jan Feb M ar Apr May Jun Jul Aug

P e n g a j u a n f as i l i t as T i m T a n g g a p D a r u r a t ( F i r e k i t d a n M e d i c a l kit)
1 Once B u i l d i ng M a n a g e r

M e l a k s a n a k a n p at r ol i g a b u n g a n ( j oi n t p at r ol ) K e s e l a m a t a n K e b a k a r a n
s e b a g a i u p a y a p e n c e g a h a n k e b a k a r a n d a n d a r u r a t l ai n
BM, H S E , S e m u a Chief / L e a d e r (Eng, T R , S e c ,
2 Mont hly
Cleaning)

P em el i h a r a a n d an per aw a t a n per alat an pr ot eks i keb a k a r a n ( gens et ,


3 r u a n g p o m p a , a l a r m d a n d et e k s i ) W eek l y, Mont hly d an S emes t er Engineering

M e l a k s a n a k a n l at i h a n p e n a n g g u l a n g a n k e b a k a r a n , s i m u l as i d a n
4 evaku as i p en g h u n i S emes t er HSE

M en y u s u n R T D K ( E m er g e n c y A c t ion P lan) d an dok u m e n t S O P


5 ked ar u r a t a n lainn ya Once HSE

Melaku k an ins peks i ber k al a t er h a d a p per alat an pr ot eks i keb a k a r a n


6 d a n s a r a n a j al an k el u ar ( A P A R , H y d r a n t , D e t e c t o r , S i s t e m p o m p a , Mont hly d an S emes t er E ngin e e r i n g , S ec ur i t y , H S E
utilit as l a i n n y a )

Meni ng k at k an komp et e ns i per s on i l T T D d al am bi dan g p en c e g a h a n d an


7 pen a n g g u l a n g a n T en t at i v e HSE

8 M e l a k u k a n s os i al i s a s i d a n p e n y u l u h a n k e p e n g h u n i T en t at i v e T e n a n t R el at i o n s

M e l a k u k a n k o o r d i n a s i d e n g a n D i n a s t er k ai t ( D a m k a r , R S , K e p o l i s i a n ,
9 dll) Q uar t er ly HSE

Mel a ks a n a k a n pem er i ks a a n R K K / S K K b er s am a d en g a n t im
10 D amkar Year l y HSE

Dibuat ol eh :

Chief W a r d e n / B M
Keselamatan Kebakaran
Tugas dan Tanggungjawab
1. CHIEF WARDEN (KEPALA) :
❑ Menyusun program kerja
❑ Melaksanakan koordinasi pengendalian dan penanggulangan kondisi darurat
❑ Mengkoordinasikan evakuasi penghuni / pemakai gedung

2. DEPUTY CHIEF WARDEN (WK. KEPALA) :


❑ Membantu Chief Warden dalam pelaksanaan tugas sehari-sehari
❑ Mewakili Chief Warden jika berhalangan hadir
❑ Melaksanakan pengadaan pelatihan
❑ Memfasilitasi pemeriksaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

3. FIRE FIGHTER (DAMKAR) :


❑ Memadamkan api dengan APAR dan hydrant
❑ Memfasilitasi petugas Damkar

4. FLOOR WARDEN (REGU EVAKUASI) :


❑ Menginstruksikan semua penghuni/pengguna untuk keluar dari bangunan
❑ Memimpin pelaksanaan evakuasi lewat tangga darurat dan berkumpul di titik kumpul yang ditentukan

5. FLOOR WARDEN (REGU ASSEMBLY POINT) :


❑ Menghitung jumlah penghuni/pengguna gedung pada saat berkumpul di titik kumpul
Keselamatan Kebakaran
Tugas dan Tanggungjawab
6. FIRST AIDER (REGU P3K) :
❑ Melakukan pemeriksaan kelengkapan fasilitas Pertolongan Pertama
❑ Memberikan Pertolongan Pertama kepada korban yang sakit atau cidera
❑ Mengatur pengiriman orang sakit dan / atau cidera ke Rumah Sakit terdekat

7. SECURITY (REGU PENGAMANAN AREA) :


❑ Membantu memadamkan api sejak dini
❑ Membantu regu evakuasi dalam melaksanakan evakuasi penghuni/pengguna gedung
❑ Melaksanakan penyelamatan penghuni/pengguna bangunan gedung yang terperangkap di daerah kebakaran
❑ Melaksanakan penyelamatan khusus kepada orang cacat, wanita hamil, lanjut usia dan / atau orang sakit
❑ Melaksanakan pengamanan lokasi kebakaran dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab

8. COMMUNICATION & CONTROL ROOM (REGU KOMUNIKASI DAN PENGARAH) :


❑ Memberitahukan kepada seluruh penghuni / pengguna bangunan gedung bahwa telah terjadi kondisi darurat (kebakaran, gempa
bumi, dan lain-lain) dan agar tidak panik, setelah perintah dari Chief Warden
❑ Melakukan komunikasi dengan Dinas Damkar, Kepolisian, Rumah Sakit, dan gedung terdekat
❑ Memeriksa dan up date nomor-nomor darurat secara berkala

9. ENGINEERING (REGU TEKNISI) :


❑ Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan dan pengujian peralatan bangunan gedung (Sound system, alarm dan detector,
CCTV, lift, kelistrikan, genset, AC, ventilasi, Pompa-pompa dan peralatan kebakaran lainnya)
❑ Regu Teknisi terdiri dari beberapa operator : operator lift, operator listrik & genset, operator AC & ventilasi, Operator pompa
❑ Memeriksa keadaan apabila alarm berbunyi dan menginformasikan ke Chief Warden
Keselamatan Kebakaran
Tugas dan Tanggungjawab
Keselamatan Kebakaran Colliers 29

Manual dan Prosedur


▪ Standing Banner : dipasang di area lobby atau pada Digital display board
▪ Poster Antisipasi Gempa : dipasang pada madding dan di-share via WAG/Email
▪ Dokumen Emergency Action Plan : diprint/dishare untuk didistribusikan ke seluruh personil tim ERT
▪ Dokumen Tenant’s Safety Handbook : diprint/dishare ke seluruh penghuni gedung sebagai panduan menghadapi kondisi darurat

Banner Poster Antisipasi Gempa


Keselamatan Kebakaran
Skenario Pemadaman dan Evakuasi
Keselamatan Kebakaran
Paging Komunikasi Darurat Kebakaran
Teks 1 (diulang 3 kali)
*Dibacakan saat akan dilakukan evakuasi lokal (1 lantai or 3 lantai), dimana peralihan dari APAR ke Hydrant (min.3 APAR tidak dapat memadamkan
api)
Mohon perhatian // Terdapat keadaan darurat di lantai , mohon para penghuni yang berada di lantai agar dapat melakukan evakuasi
menggunakan tangga darurat terdekat dan dilarang menggunakan lift // Bagi penghuni yang memiliki gangguan kesehatan atau sedang hamil, dapat
menghubungi petugas Emergency Respon Team atau Security terdekat.

Teks 2 (diulang 4 kali)


*Dibacakan saat akan dilakukan evakuasi total (semua lantai), dimana Hydrant belum maksimal untuk memadamkan api, dan diperlukan bantuan
tim Damkar setempat
Mohon perhatian // Terdapat keadaan darurat di lantai , kepada semua penghuni yang berada di lantai sampai dengan lantai , mohon segera
melakukan evakuasi menggunakan tangga darurat terdekat dan dilarang menggunakan lift // Bagi penghuni yang memiliki gangguan kesehatan atau
ibu yang sedang hamil, harap menghubungi Emergency Respon Team dan Petugas Security.

Teks 3 (diulang 3 kali)


*Dibacakan saat proses evakuasi sedang berlangsung
Mohon perhatian kepada seluruh penghuni yang sedang menuruni tangga darurat, dimohon agar tetap menggunakan tangga darurat sampai lantai
dasar dan langsung menuju ke titik berkumpul. Jangan berlari, tetap berpegangan pada handrail dan jangan memainkan ponsel selama proses evakuasi
Keselamatan Kebakaran
Rambu dan Informasi Keselamatan Kebakaran
Rambu Evakuasi Deskripsi Rambu Fasilitas Deskripsi
Untuk menunjukan lokasi fire Untuk menandakan kotak P3K
door exit

Untuk menunjukan rute ke pintu Untuk menandakan lokasi


darurat tandu

Untuk menunjukan rute Untuk menandakan lokasi


menuju assembly point (arah titik kumpul
kiri)

Untuk menunjukan rute Untuk menandakan lokasi


menuju assembly point (arah Titik panggil manual
lurus) (biasanya pada hydrant
indoor)
Keselamatan Kebakaran
Rambu dan Informasi Keselamatan Kebakaran
Rambu Fasilitas Deskripsi Rambu Larangan Deskripsi
Untuk menandakan lokasi Larangan merokok pada area
APAR tersebut

Untuk menandakan lokasi Larangan menyalakan api


selang hidrant pada area tersebut

Larangan menggunakan
lift untuk evakuasi
kebakaran

Larangan masuk bagi


yang tidak
berkepentingan
Keselamatan Kebakaran
Rambu dan Informasi Keselamatan Kebakaran
Ketinggian Pemasangan Rambu-
rambu/Signs.
• Untuk penempatan di tempat tinggi
(misalnya. Tanda lokasi kebakaran
dan peralatan keselamatan, tanda
EXIT di lokasi tinggi), tempatkan
tanda minimal 2 meter di atas
ketinggian lantai.

• Untuk penempatan di lokasi


sedang, biasanya, tempatkan
pusat tanda 1,2 meter ~ 1,7 meter
di atas ketinggian lantai.

• Untuk penempatan yang berada di


tempat rendah (misalnya. EXIT Min. 2 meter
ROUTE), bagian atas tanda harus
diletakkan maksimal atau tidak
1,2 ~ 1,7 meter
boleh melebihi dari 0,5 meter di
atas ketinggian lantai sehingga
tanda tersebut dapat dilihat dalam
Maks. 0.5 meter
kondisi ruangan penuh asap.
Keselamatan Kebakaran
Safety Equipment Signs
Digunakan untuk menunjukkan adanya situasi Area :
bahaya yang PASTI menyebabkan kematian Panel DB/listrik, Cover mesin, Perimeter,
atau cedera serius Floor/side opening area (falling risks)

Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya Area :


yang BISA menyebabkan kematian atau cedera Penyebrangan, Setiap ruangan utilitas
serius

Area :
Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya
Kondisi lantai basah, r. lab, permukaan mesin
(seperti tersandung, terpeleset, terjatuh, atau di
area penyimpanan bahan yang mudah terbakar)
yang bisa menyebabkan luka

Tidak berpotensi terjadinya cidera, hanya Area :


bersifat pemberitahuan saja Ruangan khusus (CCTV, dan area terbatas
lainnya)
Keselamatan Kebakaran
Fire Equipment Signs

Area :
Setiap lantai (pada koridor atau lobby
elevator)
Keselamatan Kebakaran
Fire Equipment Signs

Area :
Guard house (pos satpam)

FIRE VEHICLE ACCESS


Keselamatan Kebakaran
Emergency Call Number

Area :
Control Room, Reception Desk
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
1. Public Address System :
▪ Public Address System digedung ini dapat menjangkau semua area umum terasuk di area
kantor masing-masing tenants, sistem ini berguna untuk menyampaikan pesan dan instruksi
ketika terjadi kondisi darurat.
2. Manual Fire Alarm :
▪ Fire alarm terletak di indoor hydrant box (IHB) yang ada di setiap lantai. Adapun warna kotak
hydrant tersebut adalah warna merah.
▪ Lokasi hydrant box dapat dilihat pada lampiran Floor Plan masing-masing lantai.
▪ Semua penghuni gedung harus mengetahui dan terbiasa dengan lokasi fire alarm dan hydrant
box yang ada didekat area kerjanya.
▪ Untuk dapat mengaktifkan alarm tersebut, silahkan baca instruksi yang tertera pada hydrant
box tersebut.
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) :
APAR terletak di setiap koridor lantai dan dipasang pada dinding dengan warna merah pada
tabungnya. Instruksi penggunaan dapat dilihat pada tabung APAR tersebut
4. Hydrant (Outdoor dan Indoor) :
Selain terdapat manual fire alarm pada indoor hydrant, hydrant juga dapat digunakan untuk
memadamkan api dengan tekanan air yang ada. Agar dapat digunakan maka hydrant
membutuhkan selang (fire hose) untuk memadamkan api, dan hanya personil terlatih yang boleh
melakukannya.
5. Sprinkler :
Sprinkler dipasang di seluruh area umum bangunan, serta
di dalam kantor Tenants. Unit sprinkler sangat sensitif terhadap panas dan akan aktif secara
otomatis pada suhu 680C
.
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
6. Heat Detector :
Heat Detector akan aktif bila mendeteksi suhu yang mencapai 55o C
sampai dengan suhu ekstrem yang mencapai titik 63o C, atau dapat
pula aktif hanya dengan mendeteksi kenaikan suhu antara 12o C
hingga 15o C
7. Smoke Detector :
Cara kerja smoke detector adalah mendeteksi kebakaran dengan
variabel yang ditinjau yaitu asap
8. Fire Alarm Panel (MCFA)
Fungsinya untuk menerima sinyal masuk (input) dari semua detektor
serta komponen pendeteksi, lalu memberikan sinyal keluar (output)
melalui komponen yang sudah ditetapkan
9. Annunciator
Merupakan suatu alat yang menjadi bagian dari control panel fire
alarm system dengan fungsi sebagai monitoring tambahan namun
tidak dapat berfungsi aktif layaknya control panel
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
10. Tangga dan Pintu Darurat
▪ Tangga darurat dan rute Exit diidentifikasi dengan jelas oleh rambu yang ada di semua
lantai.
▪ Tangga darurat diberi tekanan udara untuk mencegah masuknya asap dan dirancang
untuk tahan api hingga 2 jam.
▪ Semua Penyewa dan karyawan mereka harus familiar dengan lokasi tangga darurat di
lantai masing-masing. Disarankan untuk berjalan menuruni tangga hingga ke lantai
dasar, sehingga rute evakuasi sudah diketahui dengan sangat baik oleh setiap
tenants, jika terjadi kebakaran.
11. Titik Kumpul (assembly point)
▪ Assembly point atau tempat berhimpun adalah tempat di area sekitar gedung atau di
luar lokasi yang dijadikan sebagai tempat berkumpul setelah proses evakuasi dan
dilakukan perhitungan pada saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran dan
gempa bumi
▪ Letak assembly poin bayangan (alternative)
12. Elevator (lift)
▪ Saat general alarm aktif, maka semua lift passanger akan turun ke lantai dasar secara
otomatis (homing). Pintu lift akan terbuka dan menutup kembali secara otomatis.
▪ Semua lift tidak dapat difungsikan saat kondisi darurat, kecual lift service yang dapat
difungsikan oleh petugas damkar / engineering gedung (dapat digunakan untuk
evakuasi korban dengan keterbatasan fisik).
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Facilities
Nama Perlengkapan Minimal Peruntukan Minimal
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 5 Kg: 3 Untuk keperluan memadamkan api atau membuka akses jalan penyelamatan
unit
Breathing Apparatus (SCBA) 6 L, 300 bar : 2 Untuk suplai oksigen kepada personil yang melakukan penyelamatan di saat kondisi
unit ruangan penuh asap

Fire Suit (baju tahan api) : 2 pcs Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
api
Helm (tahan api) : 2 pcs Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
api
Sepatuh Tahan Api : 2 pair Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
api
Sarung Tangan Tahan Api : 2 pair Untuk dipakai oleh personil yang akan melakukan penyelamatan korban dalam kobaran
Lampu Senter : 2 unit apiUntuk keperluan penanggulangan, evakuasi, pengamanan, penyelamatan &
Kapak Besar : 1 pcs penilaian
Untuk kerusakan
membukan jalan penyelamatan saat kebakaran masih berlangsung
Head Lamp : 2 unit Untuk keperluan penanggulangan, evakuasi, pengamanan, penyelamatan &
penilaian kerusakan
Megaphone (Toa) : 1 unit Untuk alat bantu panggil atau komunikasi kepada objek korban yang terjebak
digedung

Medical Bag (complete) : 1 pcs Untuk keperluan pertolongan pertama (termasuk oxygen, bidai dan fire blanket)
Pita penghalang (barrier tape) : 1 roll Untuk keperluan pengamanan dan pembatas akses masuk kedalam ke gedung
Nozzle jet : 2 pcs Untuk keperluan aksesoris hidrant tambahan jika dibutuhkan
Nozzle spray : 2 pcs Untuk keperluan aksesoris hidrant tambahan jika dibutuhkan
Linggis : 1 pcs Untuk keperluan membuka panel dalam kondisi emergency
Fire blanket : 2 pcs Untuk memadamkan api secara manual
Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Training
External training / licensed training by Kemnaker :
❑ Fire Safety Manager : Chief Warden
❑ Petugas Peran Pemadam Tingkat D : Fire Fighter
❑ Petugas P3K di Tempat Kerja : First aider
Contoh Lisensi Damkar Tk. D
Internal by Management / sertifikat atau daftar hadir :
❑ Dasar-dasar MKKG / ERT
❑ Teori Keselamatan Kebakaran (Fire Safety)
❑ Praktikum Pemadaman Api (Hydrant, APAR, Karung
goni)
❑ Simulasi (Melakukan Evakuasi atau pertolongan Fire fighting drill Evacuation drill

medis)

First Aid Hydrant drill w/ Damkar


Keselamatan Kebakaran
Fire Safety Training
Orientation Tabletop
Exercise Walk-
Memberikan
pembekalan teori Setiap regu through Drill
dan konsep secara dibagikan tugas dan Functional
sistematis fungsinya serta Melakukan praktik
latihan komunikasi penanganan sesuai Drill
dalam 1 ruangan flowchart dan sudah General
menyebar ke ruang Melakukan
yang berbeda-beda peralatan (deteksi, Evacuation
alarm, komunikasi,
pemadaman, dan Praktik penanganan
utilitas lainnya) evakuasi seluruh
penghuni gedung
menuju titik kumpul

Timeline Simulasi
Backdraft
Backdraft adalah situasi pembakaran
gas secara cepat yang biasanya
mengakibatkan ledakan. Backdraft
disebabkan oleh masuknya udara
secara tiba-tiba ke dalam api yang
telah menghabiskan sebagian besar
oksigen yang tersedia di sebuah
ruangan atau gedung.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai