LITERASI Dan NUMERASI IPS Kelas 7
LITERASI Dan NUMERASI IPS Kelas 7
26 September 1997, Indonesia berduka atas kecelakaan pesawat Garuda Indonesia Airbus A300-B4 yang
jatuh dan terbakar di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Mengutip kompas.com, pesawat dengan nomor penerbangan GA 152 itu mengangkut 222 penumpang dan
12 awak pesawat dan dilaporkan jatuh terbakar pada pukul 13.18 WIB. Seluruh penumpang dan awak
pesawat dilaporkan meninggal dunia.
Direktur Utama Garuda Indonesia saat itu, Soepandi, mengatakan, pesawat tersebut dipiloti oleh Capt.
Rachmo Wiyogo meninggalkan Bandara Cengkareng pukul 11.30 WIB.
Sebelum terjadi kecelakaan, kontak terakhir dari pilot yang diterima oleh petugas bandara sekitar pukul
13.18 WIB dengan posisi pesawat menuju ke arah Bandara Polonia. Selanjutnya, pesawat itu tidak terlihat
lagi di radar.
Direktur Operasi Garuda Indonesia, Dharmadi mengatakan, lokasi jatuhnya pesawat berada di tanah datar
dan sedikit berbukit, di dekat perkampungan.
Ia menjelaskan, pada saat pesawat mau mendarat, tingkat visibility (jarak pandang) sekitar 600 sampai
800 meter. Diketahui, di sekitar daerah itu untuk keamanan terbangnya dengan ketinggian 7.500 kaki.
Daerah aman ini sudah termasuk sektor 25 miles.
1. Dari hasil pengamatan terlihat pada peta jarak bandara Polonia medan dengan lokasi kecelakaan
pesawat tersebut berjarak 34 cm dengan skala pada peta 1: 10.000 berapakah jarak pada sebenar
nya ?
2. Dalam wacana di atas ketinggian pesawat terbang berada pada 7.500 dari daratan
Jika 1 ft atau kaki adalah 0,3 meter atau 30 sentimenter (cm). berapakah jarak ketinggian pesawat
dalam satuan ukuran Meter ?
3. Apa pendapatmu tentang berita kecelakaan pesawat terbang tersebut ?
4. Pesawat tersebut berangkat Bandara Cengkareng pukul 11.30 WIB. Dan akan tiba di Bandara
Polonia pukul 13.18 WIB berapa jam kah jarak tempuh pesawat terbang tersebut ?
5. Siapakah yang harus bertanggung jawab dalam musibah kecelakaan tersebut ?
Sebelum masuk ke rumus dan cara menghitung skala peta, kita harus paham dulu
pengertiannya.
Pengertian skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan
antara jarak sebenarnya dengan jarak pada peta.
Kan gak mungkin tuh kartografer menggambar peta wilayah tapi pakai ukuran jarak
yang sebenarnya. Jadi, untuk merepresentasikan hal tersebut dibuatlah skala.
Dengan begitu, pembaca peta bisa mengetahui jarak yang sebenarnya di lapangan.
Skala peta adalah representasi penentu jarak sebenarnya di lapangan.
(Dok. unsplash.com by Adolfo Felix)
Pembahasan lain mengenai rumus skala pada peta, meliputi macam-macam skala dan
jenis peta berdasarkan skala, ada di artikel berikut: Skala Peta, Rumus, dan
Macamnya.
Rumus Skala
Contoh skala yang bisa dihitung dengan rumus (Dok.
Manajemen Sekolah)
Contoh skala di atas adalah contoh skala yang ditulis dalam bentuk Skala Angka atau
Skala Numerik.
Misalnya 1:100.000, 1:500.000. 1:1.000.000 dan seterusnya.
Terus kalau dalam sebuah peta skalanya ditulis 1:400.000 bagaimana cara mencari
jarak sebenarnya?
Angka 1 pada 1:400.000 artinya, 1 cm pada peta mewakili 400.000 cm pada jarak
sebenarnya.
Misalnya jarak antara kecamatan A dan kecamatan B di suatu peta dengan skala
1:400.000 adalah 2 cm maka jarak sebenarnya adalah 2 cm X 400.000 cm = 800.000
cm atau 8 km.
Supaya elo bisa menghitung jarak sebenarnya di lapangan hanya dengan melihat peta,
maka gunakan rumus skala dengan sistem piramida berikut ini: