Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Maklumatika

Vol. 5, No. 2, Januari 2019 I SSN : 2407-5043


PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO
BERBASIS E-COMMERCE

Ilamsyah1, Ruli Supriati2, Asha Fadilah3


1,2,3
Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja
Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang, 15117 Telp. (021) 552969
e-mail: sandroalfeno@yahoo.com1 , arief.saptono@raharja.info2 , asha@raharja.info3

Abstrak
Saat ini sudah banyak situs atau website E-Commerce bermunculan guna memasarkan produk-
produk apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat, namun tidak tidak begitu dengan jasa Foto yang
sebenarnya diperlukan terutama untuk para pasangan yang ingin melakukan pernikahan, sistem
pemesaan untuk jasa foto yang saat ini ada masih tergolong semi manual, yakni harus datang langsung
ke studio foto, telpon atau lihat sosial media dari studio foto tersebut, namun hal itu sangat tidak
efektif dan efisien karena kita tidak bisa memandingkan kualitas dan harga studio foto secara cepat,
kita harus terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan informasi-informasi mengenai Foto lainnya.
Analisa sistem yang dilakukan menggunakan metode SWOT yang memudahkan peneliti dalam
pembuatan dan pengembangan sistem kedepannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
analisa ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan study pustaka. Untuk menampilkan hasil
analisa tersebut digunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu visualisasi
pemrograman berbasis objek. Tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah masyarakat dalam
mencari informasi tentang kualitas dan harga dari banyak studio foto secara cepat dan tidak
menyusahkan dalam pernacrian untuk kemudian mereka pilah yang mana yang sesuai dengan
keinginan mereka, selain itu memberikan wadah bagi studio foto yang ingin memasarkan jasanya.

Kata kunci : Sistem, Informasi, Pemasaran, E-Commerce, Foto

1. PENDAHULUAN
1.2. Latar Belakang Masalah

Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan


teknologi internet, hal tersebut dimungkinkan karena Internet tak bisa dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari anak muda zaman sekarang. Sebanyak 49,52 persen pengguna internet
di Tanah Air adalah mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun. Populasi penduduk Indonesia
saat ini mencapai 262 juta orang. Lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang telah
terhubung jaringan internet sepanjang 2017, setidaknya begitu menurut laporan teranyar
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Mayoritas pengguna internet
sebanyak 72,41 persen masih dari kalangan masyarakat urban. Pemanfaatannya sudah lebih
jauh, bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga membeli barang, memesan transportasi,
hingga berbisnis dan berkarya.
Semakin naiknya perberkembang internet saat ini membuat segala aktifitas yang
dilakukan tidak bisa lepas dari peran teknologi tersebut, bukan hanya pendidikan, pekerjaan,
bahkan penjulaan saat ini sudah bertranformasi dari konvensional menjadi penjualan yang
bersifat teknologi atau disebut juga dengan Internet Marketing. Internet Marketing adalah
sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa
dengan menggunakan media Internet. Banyak metode penjualan menggunakan Internet
Marketing mulai dari website/blog (Web development), promosi melalui banner di website
milik orang lain, promosi melalui optimalisasi mesin pencari informasi search engine
optimization (SEO), promosi melalui e-mail (email advertising), pemasaran melalui sistim
afiliasi (affiliate marketing), serta iklan interaktif (interactive advertising). Sebagai contoh, dalam
140
Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

kaitannya dengan dunia jasa yang semakin memudahkan dan melancarkan hubungan antara antara
pelaku jasa dengan pencari jasa. Namun masih sedikit penggunaan teknologi dalam pemasaran dan
pencarian jasa studio foto, mungkin hanya sebatas menggunakan sosial media dalam pemasarannya.
Jasa Foto sangat diperlukan terutama oleh calon pasangan yang akan melakukan pernikahan, baik
untuk prosesi foto Prewedding atau bahkan foto saat acara resepsi pernikahan tersebut. Untuk saat ini
tidak mudah mencari jasa studio foto dengan kualitas baik dengan harga terjangkau, kita harus survei
terlebih dahulu kepada banyak studio foto dengan memakan waktu yang lumayan lama karena masih
sedikitnya sistem yang memberikan informasi mendetail tentang banyak studio foto tersebut. Selain
itu, dari sisi pelaku jasa masih sulit dalam memasarkan jasanya karena terhalang media informasi,
sekalipun ada hanya sebatas pemasaran saja, tidak mencakup pemesanan dan pembayaran secara
sistem.
Permasalahan-permasalahan di atas harus dapat diminimalisir dengan memanfaatkan pesatnya
perkembangan teknologi saat ini. Maka diperlukan suatu sistem yang dapat membuat pelaku jasa
(Foto) dapat dengan mudah memasarkan jasanya agar membuat pencari jasa Foto dapat dengan mudah
mencari informasi dari banyak studio foto mengenai kualitas dan harga yang di tawarkan serta studio
fotopun data.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya yaitu bagaimana
merancang sistem baru yang lebih memudahkan pada saat mencari, memesan serta menjual jasa foto
yang saat ini sedang banyak diminati ?

2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, 3 (tiga) metode yang Peneliti gunakan antara lain:
1. Metode Observasi (Observasi Research)
Dalam metode ini, Peneliti mengamati secara mendalam mengenai sumber masalah yang
ada baik yang bersifat Distorsi ataupun Eskalasi, kemudian data yang dihasilkan akan
dikumpulkan guna mencari solusi dari masalah tersebut.
2. Metode Kepustakaan (Library Research)
Dalam metode ini, Peneliti membaca dan mengumpulkan data melalui buku-buku atau
artikel yang memiliki latar belakang sama dengan hal yang sedang Penelitu amati guna
melengkapi data yang didapat sebelumnya dengan teori-teori yang dikembangkan oleh para
ahli guna menunjang metode observasi yang digunakan.
2.2. Analisa Data
Dalam metode analisa sistem penulis menggunakan metode berupa analisa SWOT. Analisa
SWOT digunakan digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek, perlunya analisa SWOT sebagai
pendukung yang membantu organisasi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang
diperlukan bagi berlangsungnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan.

Tabel 1. Analisa Data Swot


FAKTOR Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)

INTERNAL  Berbasis Website  Proses Pemesanan dan


 Manajemen Pemasaran Pemasaran terlalu sulit
& dan Pemasahan Berbasis  UI dan UX sederhana
E-Commerce
FAKTOR  Proses Pembayaran Sudah
terkoneksi dengan
EKSTERNAL Website

141
Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 140 – 150

24 Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO

 Dijadikan Website E-  Memperkenalkan teknogi  Membuat sistem yang


Commerce pilihan untuk informasi jasa pemesanan sudah terkomputerisasi
memesan jasa foto dan pemasaran jasa foto sehingga mudah dalam
 Memanfaatkan website penggunaannya.
sebagai media seluruh
proses di dalam sistem
 Mempermudah
pemesanan dan pencarian
jasa foto untuk para calon
pengantin kegiatan belajar
mengajar
Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

 Penjual jasa foto yang tidak  Merancang sistem dengan  Memberikan beberapa
jujur proses pembayaran dp aturan dalam proses
 Calon pengantin yang hanya terlebih dahulu untuk pemesanan dan pemasaran
ingin coba-coba memesan proses awal jasa foto jasa foto untuk menhindari
 Jaminan bagi penjual jasa menghubungi customer di pihak-pihak yang tidak
atau pemesan jasa kediamannya bertanggung jawab
 DP sampai kepada
penjual jasa foto pada saat
setelah penjual datang
menemui cutomer dan
proses tersebut atas
persetujuan customer

2.3. Metode Perancangan Ptototype

Tahap analisis selesai maka langkah selanjutnya adalah melakukan Pemodelan terhadap hasil dari
kedua langkah di atas. Ada 2 (dua) metode yang dipakai Peneliti Antara lain :
1. Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk
memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman berorientasi
objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, namun disini Peneliti
hanya menggunakan 2 diagram yaitu Usecase Diagram dan Activity Diagram.
2. Balsamiq Mockup 3
Balsamiq Mockup 3 adalah program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan tampilan
user interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat
memudahkan dalam membuat desain prototyping aplikasi yang akan kita buat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Definisi Prototype

Menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55) “Prototype didefinisikan
sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system
berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut
prototyping”.

142
Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

Menurut Nartiningsih dan Siahaan dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 (2017:725)
Prototype adalah proses iteratif dalam pengembangan sistem, di mana kebutuhan diubah ke dalam
sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara
pengguna dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyederhanakan proses.”

3.2. Definisi Sistem

Menurut Mahatmyo (2014:5), “Sistem secara umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian
yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.”
Padeli, dkk dalam ICIT Journal Vol. 3 No. 2 (2017:3), “Sistem didefinisikan sebagai
serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas
bersama-sama. Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen komponen yang memiliki
unsur keterkaitan antara satu dan lainnya”.

3.3. Definisi Informasi

Menurut Irwansyah, dkk (2014:2), “Data sendiri adalah kumpulan item yang belum diproses,
yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video”.
Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan dalam Taufiq (2013:13), “Data adalah bahan
mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan ianformasi atau keterangan, baik kualitatif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta”.

3.4. Definisi Pemesanan

Menurut Staf (2018), “Pemesanan memiliki 1 arti. Pemesanan berasal dari kata dasar pesan.
Pemesanan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pemesanan dapat menyatakan
nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Menurut chiokanaiya09 (2018), “Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu
dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaanbarang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya.”

3.5. Definisi Pemasaran

Menurut Philip Kotler dalam Suyanto (2004), “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Tujuan pemasaran harus berdasarkan keputusan
keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran.”
Menurut Morrisan (2010), “Pengertian pemasaran yang paling populer adalah penjualan.
Pengertian lain mengenai pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau penjualan
secara eceran. Bagi sebagian orang, kegiatan pemasaran mencakup sejumlah kegiatan seperti riset
pemasaran, penentuan harga, atau perencanaan produk.”

3.6. Definisi Jasa

Menurut Sugiarto, dkk (2007), “Jasa merupakan layanan seseorang/instansi/barang yang akan
memenuhi kebutuhan masyarakat.” Menurut Gultom, dkk (2014), “Jasa adalah setiap tindakan atau
aktifitas dan bukan benda, yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik), konsumen terlibat aktif dalam proses produksi dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”

3.7. Definisi E-Commerce

Menurut Rerung (2018), “Merupakan jenis website yang pada umumnya untuk melakukan
aktivitas jual-beli produk atau jasa melalui dunia maya. Ada beberapa fitur yang wajib dimiliki jenis

143
Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24
website ini seperti katalog produk/jasa, informasi stok produk, keranjang belanja, customer service,
dan lainlain. Website E-Commerce tentu saja dibuat dengan bentuk dinamis. Jenis website E-
Commerce berfokus pada pemesanan produk dan traksaksi daring.”
Menurut Sakti (2014), “Banyak versi dari definisi e-commerce. Namun, secara garis besar, e-
commerce dapat didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan usaha perdagangan yang sebagian atau
seluruhnya menggunakan media internet sebagai media komunikasinya.”

3.8. Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil Analisa yang telah dilakukan terhadap sistem pemesanan dan pencarian jasa
Studio yang ada saat ini maka didapatkan permasalahan-permasalahan diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem pemesanan dan pencarian jasa Studio Foto yang masih manual, hanya berbekal
social media seperti Facebook, Twitter dan Instagram.
2. Kurangnya kepercayaan pencari jasa terhadap Studio Foto yang ditemukan, baik takut akan
kualitas jelek atau bahkan tertipu studio foto fiktif.
3. Proses pemesanan dan pembayaran masih menggunakan metode manual baik uang tunai
ataupun transfer langsung kerekening studio foto tersebut, tentu hal tersebut membuat
pencari jasa was was uang yang sudah di transfer hilang karena jasa studio foto yang fiktif.
4. Contoh hasil foto yang kurang lengkap tidak disertai dengan keterangan pada setiap foto.
5. Deskripsi paket foto yang kurang lengkap terkadang membuat pencari jasa kurang paham
dan salah paham

3.9. Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah yang akan diusulkan sebagai berikut:

1. Merancang sebuah sistem penjualan jasa dan pemesanan jasa studio foto secara online
berbasis Android.
2. Merancang tampilan antarmuka untuk penjual jasa studio foto secara baik dengan
mempertimbangkan kenyamanan pegguna sistem.
3. Merancang tampilan antarmuka untuk pencari jasa studio foto secara baik dengan
mempertimbangkan kenyamanan pegguna sistem.
4. Merancang sistem dengan sistem kerja baik dan teroganisir satu dengan yang lain.
5. Merancang sistem yang dapat membuat penjual dan pencari jasa yakin dan sepenuhnya
percaya terhadap sistem ini, mulai dari proses perncarian sampai pelunasan jasa studio foto
yang dipilih.

144
Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

4.4. Rancangan Sistem Yang Diusulkan


4.4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 1. Use Case proses Pemasaran dan Pemesanan Jasa Foto

Pada Use Case di atas menjelaskan seluruh aktifitas yang akan berjalan dari sistem yang
diusulkan, mulai dari Penjual Jasa ( StuFo ) registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan akun dari
sistem StuFo tersebut yang nantinya akun tersebut akan digunakan setiap waktu ketika ingin masuk (
login ) ke dalam sistem StuFo. Ketika Penjual Jasa sudah registrasi maka otomatis masuk ( login ) ke
dalam sistem. Selanjutnya Penjual Jasa yang sudah registrasi diperkenankan mendaftar sebagai
“Penjual Jasa Studio Foto” pada sistem kemudian diharuskan mengisi lengkap data Studio Foto yang
ingin di daftarkan mulai dari Nama Studio Foto, Alamat dan No. Telepon selain itu diharuskan untuk
memilih domisili pelayanan jasa yang diterima, tahap terakhir pendaftaran adalah dengan mengupload
semua foto terbaik hasil jepretan Studio Foto yang didaftarkan guna menarik minat calon pemesan
jasa. Untuk Pencari Jasa studio foto dimulai dari pembuatan akun terlebih dahulu sama seperti Penjual
Jasa studio foto yang nantinya akun tersebut digunakan untuk melihat-lihat dan memesan jasa studio

145
Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24 tersebut. Selanjutnya Pencari Jasa harus mendaftar terlebih dahulu sebagai Pencari Jasa dengan
foto
mengisi biodata lengkap. Untuk tahap pemesanan jasa dimulai dari proses pemilihan domisili studio
foto yang tersedia kemudian cari Studio Foto yang diinginkan, jika sudah dapat yang sesuai bisa
langsung chat via sistem ataupun hubungin via No. Telepon yang tertera di kronologi Penjual Jasa,
apabila sudah sesuai dan sepakat dengan Penjual Jasa maka Pencari Jasa dapat langsung menekan
tombol “Pesan Jasa” dan selanjutnya diharuskan mengisi data pemesanan secara lengkap, jika sudah
maka harus segera membayarkan DP melalui kode yang diberikan oleh sistem. Selanjutnya Penjual
Jasa akan mendapatkan notifikasi pembayaran dari Pemesan Jasa, jika sudah maka 2 x 24 jam Penjual
Jasa diwajibkan dating ke kediaman Pencari Jasa untuk diskusi mengenai teknis pada hari H. Jika
tahap-tahap di atas sudah diselesaikan maka ketika H-1 Penjual Jasa harus sudah mulai mengatur tata
letak spot spot foto pada tempat resepsi, apabila sudah di atur oleh Penjual Jasa maka Pencari Jasa
diwajibkan untuk menekan tombol “Jujur” pada sistem, ketika ditekan maka otomatis pembayaran DP
akan langsung terkirim ke rekening Penjual Jasa secara otomatis. Tahap selanjutnya Pencari Jasa
diminta untuk melunasi pembayaran yang masih tersisa menggunakan kode yang disediakan sistem
yang nantinya pembayaran akan otomatis masuk ke dalam rekening Penjual Jasa, apabila sudah di
dibayarkan seluruhya maka Penjual Jasa akan mendapatkan notifikasi pelunasan pembayaran, jika
sudah mendapatkan notifikasi Penjual Jasa di wajibkan untuk menekan tombol “Lunas”.

4.4.2. Rancangan Antarmuka Sistem


1. Antarmuka Awal Sistem

Gambar 2. Antarmuka Awal Sistem


Gambar 2 adalah halaman utama antar muka sistem yang berisi pilihan untuk membuat akun baru
(register) atau masuk dengan akun yang sudah ada (login).

2. Validasi Sistem

Gambar 3. Registrasi dan Login

Gambar 3 adalah form yang digunakan untuk pembuatan akun (registrasi) sistemserta form untuk
login jika sudah punya akun dari sistem.

146
Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

3. Form Update Biodata StuFo dan Profil StuFo

Gambar 4. Form Input Biodata Studio Foto dan Gambar 5. Profil Studio Foto

Gambar 4 adalah form yang digunakan untuk memasukan biodata Studio Foto yang akan menjual
jasa di dalam sistem ini. Gambar 5 adalah tampilan biodata lengkap Studio Foto berisi nama
Studio Foto, nomor telepon, alamat, dan social media dari Studio Foto tersebut.

4. Form Upload Paket Foto dan Pemilihan Domisili Untuk Pemesan Jasa

Gambar 6. Form Upload Paket Foto dan Gambar 7. Pemilihan Domisili Untuk
Pemesan Jasa

Gambar 6 adalah form untuk mengupload paket foto yang Studio Foto sediakan, lengkap dengan
Harga dan Deskripsi di masing-masing paket.
Gambar 7 adalah tampilan pemilihan domisili agar pemesan jasa dapat mendapatkan Studio Foto
yang dekat dengan kediamannya, hal tersebut tentu akan mengurangi efisiensi waktu pada saat
mengirim matrial untuk proses pendekoran.

5. Dashboard Pemesanan dan Galeri StuFo

Gambar 8. Dashboard Pemesanan dan Gambar 9. Galeri Studio Foto

147
Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24 Gambar 8 adalah antarmuka dari fitur pemesanan pada sistem ini yang berisikan contoh hasil
foto, nama paket, harga dan deskripsi.
Gambar 9 berisikan semua contoh hasil foto yang Studio Foto cantumkan.

6. Form Data Booking dan Informasi Pembayaran

Gambar 10. Form Input Data Pemesanan dan Gambar 11. Informasi Pembayaran

Gambar 10 adalah form untuk memesan dari paket yang sudah kita pilih sebelumnya, dalam form
ini berisikan kolom-kolom yang harus diisi sesuai anjuran pada sistem.
Gambar 11 adalah tampilan informasi pembayaran yang berisikan kode pembayaran, tampilan ini
munculkan jika tahap pemesanan selesai.

7. Notifikasi StuFo Jujur dan Notifkasi Selesaikan Sisa Pembayaran

Gambar 12. Notifikasi StuFo Jujur dan Gambar 13. Notifkasi Selesaikan Sisa
Pembayaran

Gambar 12 adalah tampilan notifikasi dari sistem apakah Studio Foto yang dipilih jujur atau
tidak, notifikasi tersebut akan muncul apabila Studio Foto yang dipilih telah datang ke kediaman
dari pemesan untuk tahap kesepakatan pemesanan jasa.
Gambar 13 adalah tampilan notifikasi dari sistem apakah acara anda sudah selesai dan Studio
Foto menjalankan tugasnya dengan baik, notifikasi tersebut akan muncul apabila Studio Foto
yang dipilih telah menyelesaikan kewajibannya.

148
Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

8. Informasi Pelunasan dan Notifkasi Pelunasan

Gambar 14 Informasi Pelunasan dan Notifkasi Pelunasan

Gambar 14 adalah informasi pembayaran pelunasan dari paket yang dipilih, tampilan tersebut
akan muncul apabila sudah mengklik “Sudah” pada tampilan Gambar 13 serta notifikasi yang
akan muncul ketika pemesan sudah melunasi pembayaran, jika sudah dilunasi maka Studio Foto
harus mengklik Lunas dan mengklik tombol Terimakasih.

5. SIMPULAN

Dari Permasalah yang telah dirumuskan di latar belakang dapat disimpulkan bahwa diperlukan
suatu sistem terkomputerisasi yang dapat membuat proses pemasaran dan dan pemasaran jasa foto
lebih sistematis dan membuat para pengguna lebih dipermudah dengan berbagai macam fitur di dalam
sistem ini yang membuat semua proses lebih efektif dan efisien. Tidak Seperti kebanyakan toko online
berbasis ( e-commerce ) yang ada, sistem ini dilengkapi dengan fitur bayar DP sebesar 10% terlebih
dahulu, fitur tersebut dimaksudkan agar pemesan tidak terlalu keberatan dengan harga yang tertera
untuk paket yang dipilih karena pemabayan dalam sistem ini dapat dicicil. Dalam Sistem ini uang
Down payment (DP) yang pemesan bayarkan akan dikirim setelah StuFo mengunjungi kediaman dari
pemesan jasa, hal tersebut dimaksudkan agar uang yang sudah dikirim aman dari oknum StuFo yang
tidak bertanggung jawab. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat
terutama para calon penganting dalam mencari semua informasi tentang studio foto yang berkualitas
dan memiliki harga terjangkau dan Dapat membantu dalam proses pemasaran para pemilih jasa foto
tanpa harus mengeluarkan biaya.

DAFTAR PUSTAKA

Chiokanaiya09. 2018. “Fungsi Pemasaran”, available at:


https://www.coursehero.com/file/26305086/Makalahdoc/. [Accessed: 19 September 2018].

Fajarianto, Otto. 2016. “Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis
Mobile”. Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1, Mei 2016.

Gultom Dedek K., Paham Ginting, dan Beby Kf Sembiring. 2014. “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara”. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 14
No. 01, April 2014.

Mahatmyo, Atyanto. 2014. “Sistem Informasi Akuntansi”. Sleman: Deepublish.

Morrisan. 2010. “Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu”. Jakarta: Prenadamedia


Group.

149
Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24
Nartiningsih dan Kondar Siahaan. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Administrasi Keuangan Siswa Pada SMK Unggul Sakti Jambi”. Jurnal Manajemen
Sistem Informasi Vol. 2, No.3, September 2017.

Padeli, Mulyati, dan Alvega Awanda. 2017. “Building Database Hasil Evaluasi Belajar
Siswa pada SMAN 2 Kota Tangerang”. Jurnal CERITA Vol. 3 No. 2, Agustus 2017.

Rerung, Rintho Rante. 2018. “E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi
Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.

Sakti, Nufransa Wira. 2014. “Buku Pintar Pajak E-Commerce”. Jakarta: Visimedia.

Staf. 2018. “Arti Kata Pemesanan Makna Pengertian dan Definisi Dari Pemesanan”,
available at: https://www.apaarti.com/pemesanan.html. [Accessed: 18 September 2018].

Sugiarto, Tedy Herlambang, Brastoro, Rachmat Sudjana dan Said Kelana. 2007. Ekonomi
Mikro (Edisi Baru). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

150

Anda mungkin juga menyukai