MANAJEMEN KEUANGAN
Pertemuan ke 4
KINERJA PERUSAHAAN
1. Likuiditas
Dengan demikian, likuiditas badan usaha berarti kemampuan perusahaan untuk dapat
menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban
finansialnya pada saat di tagih.
Likuiditas badan usaha dapat diketahui dari neraca pada suatu saat antara lain dengan
membandingakn jumlah aktiva lancar (current assets) di suatu pihak dengan hutang lancar
(current Liabilities), di lain pihak. Hasil perbandingan tersebut apa yang disebut Current Ratio.
Current ratio ini merupakan ukuran yang berharga untuk mengukur kesanggupan suatu
perusahaan untuk memenuhi “current obligation”.
NERACA
PT. LANGGENG JAYA
Per 31 Desembar 2003
12.000 AL/CL
CR = 2 atau 200 % CR =
HL/CL
6.000
Hal ini berati setiap hutang lancar sebesar Rp. 1,- harus dijamin dengan aktiva
lancar Rp. 2,-
Apabila dalam mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai
alat pengukurnya, maka current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan jalan
sebagai berikut :
Usaha mempertinggi tingkat current ratio suatu perusahaan secara rinci dapat
dilihat sebagai berikut :
Contoh :
Apabila sebagian aktiva tetap dijual seharga Rp 4.000,- maka sekarang aktiva
tetap berkurang dengan jumlah tersebut dan aktiva lancarnya bertambah menjadi
Rp. 16.000,-.
Apabila mendapat tambahan modal sendiri sebesar Rp. 4.000,- maka sekarang
modal sendiri berubah menjadi Rp. 24.000,- dan aktiva lancarnya bertambah
menjadi Rp. 16.000,-.
Apabila mendapat tambahan hutang jangka panjang sebesar Rp. 4.000,- maka
sekarang hutang jangka panjang berubah menjadi Rp. 18.000,- dan aktiva
lancarnya bertambah menjadi Rp. 16.000,-.
Contoh :
Apabila sebagian aktiva tetap dijual seharga Rp. 2.000,- dan hasil penjualan
tersebut dipakai untuk membayar hutang lancarnya, maka sekarang aktiva tetap
berkurang dengan jumlah tersebut dan hutang lancarnya pun berkurang menjadi
Rp. 4.000,-.
19
Contoh :
Contoh :
Apabila sebagian hutang lancar sebesar Rp. 4.000,- dan digunakan untuk
membayar hutang lancarnya, maka sekarang aktiva lancar berkurang menjadi Rp.
8.000,- dan hutang lancarnya berkurang menjadi Rp. 2.000,-.
Latihan
Pada akhir tahun 2018 suatu perusahaan mempunyai aktiva lancar sejumlah Rp.40.000 aktiva
tetap Rp. 60.000 hutang lancar Rp. 20.000 hutang jangka panjang Rp. 30.000 dan modal
sendirinya Rp. 50.000
a. Apabila untuk mempertahankan current ratio 400%, berapakah inventory yang harus dijual
untuk melunasi hutang lancarnya?
b. Perusahaan ingin membayar hutang lancar akan tetapi agar current rationya tidak kurang
dari 300%, maka berapakah jumlah aktiva tetap yang harus dijual?
c. Apabila perusahaan menginginkan Current ratio 350%, maka berapakah tambahan modal
sendiri untuk membeli persediaan barang?
23
2. Solvabilitas
Contoh :
NERACA
PT. LANGGENG JAYA
Per 31 Desembar 2003
Berdasarkan laporan neraca tersebut, maka besarnya solvabilitas perusahaan adalah sebesar
200%.
40.000
Solvabilitas = = 2 atau 200 %
20.000
Hal ini berarti setiap total hutang sebesar Rp. 1,00 harus dijamin oleh total aktiva Rp. 2,00
24
Dalam hubungan antara likuiditas dengan solvabilitas, ada empat kemungkinan yang
dapat dialami oleh perusahaan, yaitu :
Baik perusahaan yang insolvable maupun yang illikuid, kedua-duanya pada suatu waktu
akan menghadapi kesukaran finansiil, yaitu pada waktu tiba saatnya untuk memenuhi
kewajibannya.
Perusahaan yang insolvable tetapi likuid tidak segera dalam keadaan kesukaran finansiil,
tetapi perusahaan yang illikuid akan segera dalam kesukaran karena segera menghadapi
tagihan-tagihan dari krediturnya. Perusahaan yang insolvable tetapi likuid masih dapat
bekerja dengan baik, dan sementara itu masih mempunyai atau waktu untuk memperbaiki
solvabilitasnya. Tetapi apabila usahanya tidak berhasil, maka pada akhir perusahaan
tersebut akan menghadapi kesukaran juga.
a. Menambah aktiva tetap tanpa menambah hutang, atau menambah aktiva relatif lebih
besar daripada tambahan hutangnya.
b. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva, atau mengurangi hutang relatif lebih
besar dari pada berkurangnya aktiva.
25
3. Rentabilitas
Rentabilitas dapat diukur dengan membandingkan antara laba suatu pihak dengan
aktiva dilain pihak dan umumnya dirumuskan sebagai :
L
× 100%
M
Dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah
modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
a. Rentabilitas ekonomi
Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri
dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan
dalam presentase. Atau kemampuan suatu perusahaan dengan modal yang bekerja di
dalamnya untuk menghasilkan laba perusahaan.
Laba yang digunakan untuk menghitung rentabilitas ekonomi adalah laba usaha
(net operating income)
Rentabilitas Ekonomi :
L
= × 100%
M
Atau
1) Profit Margin, yiatu perbandingan antara “net operating income” dengan “net sales”,
perbandingan mana dinyatakan dalam persentase.
Dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa profit margin ialah selisih antara net sales
dengan “operating expenses”. (Harga pokok penjualan + biaya administrasi + biaya
penjualan + biaya umum)
Net Sales
Turnover of operating assets = × 100%
Operating Assets
Dari contoh tersebut di atas kita langsung dapat mengetahui rentabilitas ekonomi
(earning power)
4.000
= × 100% = 10%
80.000
Kitapun dapat menghitung earning power dengan menghitung lebih dahulu “profit
margin” dan “operating assets turnover” nya, kemudian kedua hasil tersebut di kalikan
4.000
Profit Margin = × 100% = 5%
80.000
80.000
Operating Assets Turnover = =2x
40.000
Contoh :
Suatu perusahaan yang semula mempunyai net sales setahun sebesar Rp.80.000 dapat
dinaikkan menjadi Rp. 100.000. Sedangkan operating expenses semula adalah Rp.
76.000. Untuk dapat menambah sales tersebut diperlukan tambahna biaya usaha sebesar
Rp. 10.000 sehingga jumlah biaya usaha menjadi Rp. 86.000. Setelah ada tambahan
sales dan biaya usaha maka net operating income yang diperoleh perusahaan tersebut
adalah Rp.14.000 yaitu Rp.100.000 – Rp. 86.000 sehingga ada tambahan laba usaha
sebesar Rp. 10.000. Profit margin sesudah ada kenaikan sales sebesar :
14.000
× 100% = 14%
100.000
2) Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai ditingkat tertentu diusahakan adanya
pengurangan operating expenses yang sebesar-besarnya atau dengan kata lain
mengurangi biaya usaha relative lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari
sales. Meskipun jumlah sales selama periode tertentu berkurang, tetapi oleh karena
disertai dengan berkurangnya operating expenses yang lebih sebanding maka akibatnya
ialah bahwa profit marginnya semakin besar.
Contoh :
Sales berkurang menjadi Rp. 70.000 dan berkurangnya sales ini disertai dengan usaha
menekan biaya-biaya sehingga menjadi Rp. 56.000. Dengan demikian maka
berkurangnya sales adalah Rp. 10.000 yaitu Rp. 80.000 – Rp. 70.000 sedangkan
operating expensesnya berkurang dengan Rp. 20.000 yaitu Rp. 76.000 – Rp. 56.000 .
Net operating income setelah berkurangnya sales adalah Rp. 14.000 yaitu Rp. 70.000 –
Rp. 56.000.
14.000
× 100% = 20%
70.000
Atau kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya
untuk menghasilkan keuntungan. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas
modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak
perseroan atau income tax. (EAT = Earning After Tax). Sedangkan modal yang
diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan.
L
= × 100%
M
atau
EAT
= × 100%
Modal Sendiri
contoh :
NERACA
PT Biru
Per 31 Desember 2018.
Net Profit
-
Profit Margin Total cost + Taxes Adm & General
: expenses
sales
ROA
X Selling expenses
cash
sales
Total Assets
+ Inventory
Fixed Assets
45
Soal 1
Pada akhir tahun 2016 suatu perusahaan mempunyai aktiva lancar sejumlah Rp. 900.000,-
aktiva tetap 1.100.000,- hutang lancar Rp. 300.000,- hutang jangka panjang Rp. 700.000,- dan
modal sendirinya Rp. 1.000.000,-
a. Apabila perusahaan menginginkan Current Ratio 350%, maka berapakah tambahan modal
sendiri untuk membeli persediaan barang ?
b. Apabila perusahaan menginginkan untuk membayar hutang lancar akan tetapi supaya
current rationya tidak kurang dari 400% , maka berapakah jumlah aktiva tetap yang harus
dijual?
c. Untuk mempertahankan current ratio 400%, berapakah inventory yang harus dijual untuk
melunasi hutang lancarnya?
e. Perusahaan merencanakan akan membayar sebagian hutangnya yang dibiayai dari hasil
penjualan aktiva tetap dan sebagian dari penambahan modal sendiri sebesar Rp. 250.000,-
Apabila perusahaan menginginkan tingkat solvabilitasnya sebesar 125%, berapakah
besanya nilai aktiva yang harus dijual dan berapakah hutang yang sebenarnya harus
dibayarkan?
Soal 2
Soal 3
Berikut ini disajikan laporan keuangan PT. BINTANG periode 31 Desember 2018 sebagai
berikut :
47
Bersadarkan data di atas saudara diminta untuk menyusun kembali Laporan Keuangan Neraca
dan Rugi Laba PT. BINTANG dengan mengikuti format yang benar.