Anda di halaman 1dari 8

Malang Journal of Midwifery (MAJORY)

Volume 5 (1) (2023), Pages 37-44


p-ISSN : 2656-6761; e-ISSN : 2774-8650

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI


SUNTIKAN DENGAN HIPERTENSI
Is Susiloningtyas1, Suryo Ediyono2

1
Prodi Kebidanan Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2
Universitas Sebelas Maret Solo

susiloningtyas@unissula.ac.id

Submitted : April 20, 2023/ Reviewed : April 27, 2023/Accepted : April 30, 2023

ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Menurut
data badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, provinsi Jawa Tengah menduduki urutan ke tiga dengan
jumlah penduduk 32.382.657 jiwa. Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang paling banyak dipakai,
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen
dan progesteron.. Menurut data BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) pengguna KB
Suntik di Jawa Tengah paling banyak dibandingkan dengan metode kontrasepsi yang lain yaitu mencapai
914.544 jiwa. Salah satu kekhawatiran pemakaian metode kontrasepsi suntikan adalah hipertensi. Jenis
penelitian ini merupakan non eksperimen yang merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik akseptor suntik yang meliputi umur,
pendidikan serta lama penggunaan KB suntik dengan hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh akseptor suntik 3 bulan yang datang ke bidan Syarifah Mranggen Demak dengan sampel sebanyak
65 orang. Tehnik analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yang diperoleh dari 65orang,
menunjukkan bahwa sebagian besar usia ibu yang menggunakan kontrasepsi KB suntik adalah ibu yang
berusia antara 36-40 tahun yaitu sebanyak 19 orang (29,2%), lama penggunaan kontrasepsi suntik antara 3-
5 tahun sebanyak 30 orang (46,1%), tekanan darah akseptor dengan kontrasepsi suntikan adalah normal
sebanyak 61 orang (93,8%) dan yang mengalami hipertensi sebanyak 4 orang (6,2%). Ibu yang
menggunakan akseptor suntik KB yang mengalami kenaikan tekanan darah adalah yang lama penggunaan
KB suntik lebih dari 8 tahun dan berusia 36-40 tahun sebanyak 5 orang dan tidak ada hubungan antara
lama penggunaan kontrasepsi dengan hipertensi.
Kata Kunci : Hipertensi, Kontrasepsi Suntikan

ABSTRACT
Indonesia is a country that has a high population density. According to data from the Central Statistics
Agency (BPS) in 2010, Central Java Province ranks third with a population of 32,382,657 people.
Injectable contraceptives, the most widely used are contraceptive drugs that aim to prevent pregnancy
where the raw material contains estrogen and progesterone preparations. According to data from the
National Family Planning Coordinating Board (BKKBN), the most injection family planning users in
Central Java were compared to other contraceptive methods, reaching 914,544 people. One of the concerns
of using injection contraceptive methods are hypertension. This research was a non-experimental study
which was a descriptive analytic study with a cross sectional approach. The population in this study were
all injection family planning acceptors who came to the midwife Syarifah Mranggen Demak, a sample of
30 people.The results of the study, which were obtained from 30 people, showed that the majority of
mothers who used injectable contraceptive contraception were women aged 36-40 years, namely 19 people
(29.2%), that the duration of using injection contraception was between 3-5 years 30 people (46.1%), blood
pressure acceptors with injection contraception was normal as many as 61 people (93.8%) and those who
had hypertension were 4 people (6.2%). Mothers who use family planning injection acceptors who
experience an increase in blood pressure are 5 people who have used injection contraception more than 8
years and aged 36-40 years and there is no relationship between the length of contraception use and
hypertension

Keywords : hypertension, injection contraception

Copyright © 2023 by authors. This is an open access article under the CC BY-SA
License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 37
PENDAHULUAN sudah memakai terlalu lama yaitu lebih
Indonesia merupakan salah satu negara dari 8 tahun bisa menyebakan terjadinya
yang memiliki tingkat kepadatan penduduk hipertensi.
yang tinggi. Menurut data Badan Pusat Hipertensi adalah suatu peningkatan
Statistik (BPS) tahun 2010 peningkatan tekanan darah didalam arteri. Hipertensi
jumlah penduduk telah terjadi di Indonesia meupakan keadaan tanpa gejala, dimana
setiap tahunnya. Jumlah penduduk tekanan yang abnormal tinggi didalam
Indonesia pada tahun 2010 adalah arteri menyebabkan resiko terhadap stroke.
237.641.326 jiwa. Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan hasil penelitian Rumerung
menduduki urutan ke tiga yang jumlah (20) bahwa tidak ada hubungan bermakna
penduduknya 32.382.657 jiwa. anatara lama penggunaan Suntik dengan
Kontrasepsi suntik adalah obat hipertensi.
kontrasepsi yang bertujuan untuk Dari hasil penelitian Ardiansyah
mencegah terjadinya kehamilan dimana (2017), didapatkan angka kejadian
bahan bakunya mengandung preparat peningkatan tekanan darah sistolik
estrogen dan progesteron. Jenis metode sebanyak 57,6%. Angka ini merupakan
kontrasepsi yang digunakan untuk angka yang tergolong besar, karena lebih
mengendalikan kehamilan seperti Pil, IUD, dari separuh dari subjek penelitian
Implant, kondom serta MOP/MOW, tetapi sedangkan peningkatan tekanan darah
yang paling banyak digunakan di diastolik sebanyak 36,3%.
Indonesia adalah metode kontrasepsi Pola hubungan tersebut menunjukkan
suntikan. bahwa penggunaan kontrasepsi suntik KB
Menurut data BKKBN (Badan selama satu tahun maka tekanan darah
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) semakin mengalami kenaikan baik sistolik
pengguna KB Suntik di Jawa Tengah maupun diastolik.
paling banyak dibandingkan dengan Berdasarkan survei pendahuluan di
metode kontrasepsi yang lain yaitu Bidan Syarifah akseptor Suntik dalam 1
mencapai 914.544 akseptor. bulan rata-rata 300 akseptor baik yang baru
Kekhawatiran utama pemakaian maupun kunjungan ulang. Kemudian
metode kontrasepsi suntikan adalah dilakukan sampling acak didapatkan ada
peningkatan Berat badan, hipertensi dll. yang meningkat tensinya menjadi yang
Menurut Hartanto (2012) bahwa akseptor awalnya normal 120/80 mmHg menjadi
penggunaan kontrasepsi suntikan yang 150/90 mmHg. Adapun tujuan penelitian

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 38
ini adalah untuk mengetahui hubungan Tabel 1 Karakteristik Responden di Bidan
Syarifah Mranggen (n=65)
antara lama penggunaan kontrasepsi Variabel f %
suntikan dengan hipertensi. Usia
15-20 tahun 0 0
21-25 tahun 3 4.6
26-30 tahun 15 23.1
METODE 31-35 tahun 14 21.5
Jenis penelitian ini merupakan non 36-40 tahun 19 29.2
41-45 tahun 8 12.3
eksperimen yang merupakan penelitian 46-50 tahun 6 9.23
Pendidikan
deskriptif analitik dengan pendekatan cross
SD 10 15
sectional, yaitu yang mempelajari SMP 16 25
SMA 25 38.5
dinamika hubungan antara faktor-faktor D3 1 1.5
dan efek dengan cara pendekatan, S1 13 20
Pekerjaan
observasi atau pengumpulan data sekaligus PNS 3 4.6
Swasta 42 64.6
pada satu kali dan waktu secara IRT 18 27.7
bersamaan. Populasi dalam penelitian ini Buruh 2 3.1
Tabel 1 menunjukkan bahwa dilihat
adalah seluruh akseptor KB Suntik yang
dari usia, sebagian besar ibu yang
datang ke bidan Syarifah Mranggen
menggunakan kontrasepsi KB suntik
Demak . Adapun sampelnya yaitu
berusia antara 36-40 tahun yaitu sebanyak
sebanyak 65 orang. Waktu pengambilan
19 orang ( 29,2%), ibu dengan usia antara
data Januari-Maret 2022 Teknik
26-30 tahun sebanyak 15 orang ( 23,1%),
pengambilan sampel yang digunakan
ibu usia antara 31-35 tahun sebanyak 14
adalah purposive sampling. Alat
orang (21,5%), sedangkan ibu usia antara
pengumpulan data yang digunakan yaitu
41-45 yaitu sebanyak 8 orang (12,3%) dan
kuesioner tentang lama penggunaan
ibu usia antara 46-50 tahun sebanyak 6
metode kontrasepsi suntik, sedangkan
orang (9,23%)
untuk mengetahui kejadian hipertensi
Pendidikan ibu, sebagian besar
dilakukan melalui rekam medis. Analisis
responden berpendidikan Sekolah
data menggunakan uji chi square pada taraf
Menangah Atas yaitu sebanyak 25 orang
kepercayaan 95%.
(38,5%), berpendidikan sekolah menengah
pertama sebanyak 16 orang (25%),
HASIL
berpendidikan Sarjana sebanyak 13 orang
Karakteristik responden tergambar
(20%) sedangkan berpendidikan Sekolah
pada tabel berikut ini :

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 39
Dasar sebanyak 10 orang (15%), dan Analisis Bivariat
Diploma sebanyak 1 orang (1,5%). Tabel 4. Hubungan Faktor Usia terhadap Hipertensi
di Bidan Syarifah Mranggen Demak
Pekerjaan ibu yang paling banyak Tekanan Darah
Nilai
Usia Normal Hipertensi
p
adalah swasta sebanyak 42 orang (64,6%), f % f %
21-25 tahun 3 100 0 0
sebagai IRT sebanyak 18 orang (27,7%), 26-30 tahun 15 100 0 0
31-35 tahun 13 92.5 1 7.5
pegawai negeri sebanyak 3 orang (4,6%) 36-40 tahun 16 84.2 3 15.8 0.06
41-45 tahun 7 87.5 1 12.5
dan yang menjadi buruh sebanyak 2 orang 46-50 tahun 4 66.7 2 33.3
Total 58 89.2 7 10.8
(3,1%). Berdasarkan tabel 4 diatas,
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden menunjukkan proporsi ibu yang
Berdasarkan lama penggunaan jenis
suntikan di Bidan Syarifahh Mranggen menggunakan akseptor suntik KB yang
Demak (n=65)
Lama penggunaan f %
mengalami kenaikan tekanan darah adalah
0-2 tahun 9 13.8 yang berusia 36-40 tahun sebanyak 3 orang
3-5 tahun 30 46.1
6-8 tahun 5 7.7 (15,8%). Hasil Uji chi square
>8 tahun 21 32.3 menunjukkan bahwa nilai p:= 0,06, hal ini
Tabel 2 menunjukkan bahwa lama
menunjukkan nilai P lebih besar dari nilai
penggunaan kontrasepsi suntik antara 3-5
α 0,05 yang artinya tidak ada hubungan
tahun sebanyak 30 orang (46,1%), > 8
antara usia dengan kenaikkan tekanan
tahun sebanyak 21 orang (32,3%), sedang
darah
antara 0-2 tahun sebanyak 9 orang (13,
Tabel 5. Hubungan faktor lama penggunaan
8%) dan antara 6-9 tahun sebanyak 5 orang kontrasepsi suntikan dengan hipertensi di
Bidan Syarifah Mranggen Demak
(7,7%). Tekanan Darah
Lama Nilai
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Normal Hipertensi
penggunaan p
f % f %
Berdasarkan tekanan darah di Bidan
0-2 tahun 9 100 0 0
Syarifah Mranggen Demak(n=65)
3-5 tahun 30 100 0 0
Kategori Tekanan Darah f % 6-8 tahun 3 60 2 40 0.07
Normal 61 93.8 >8 tahun 16 76.2 5 23.8
Hipertensi 4 6.2 Total 58 89.2 7 10.8
Tabel 3 menunjukkan bahwa tekanan Tabel 5 di atas menunjukkan proporsi
darah akseptor dengan kontrasepsi ibu yang menjadi akseptor suntik KB yang
suntikan adalah normal sebanyak 61 orang mengalami kenaikan tekanan darah adalah
(93,8%) dan yang mengalami hipertensi yang lama penggunaan KB suntik lebih
sebanyak 4 orang ( 6,2%). dari 8 tahun yaitu sebanyak 5 orang
(23,8%). Hasil uji chi square menunjukkan
bahwa nilai p = 0,07, hal ini menunjukkan
nilai p lebih besar dari nilai α yaitu 0,05,
yang artinya tidak ada hubungan antara

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 40
lama penggunaan kontrasepsi dengan disimpulkan bahwa usia mempunyai
kenaikan tekanan darah. hubungan yang positif dengan pemilihan
jenis alat kontrasepsi dimana seiring
PEMBAHASAN tingginya tingkat kematangan atau usia
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa responden akan diikuti kenaikan dalam
sebagian besar usia ibu yang menggunakan pemilihan jenis alat kontrasepsi non
kontrasepsi KB suntik adalah antara 36-40 hormonal. Usia merupakan salah satu
tahun yaitu sebanyak 19 orang ( 29,2%), faktor yang mempengaruhi tekanan darah/
ibu dengan usia antara 26-30 tahun hipertensi. Semakin tua seseorang maka
sebanyak 15 orang ( 23,1%), ibu usia semakin besar resiko terserang hipertensi.
antara 31-35 tahun sebanyak 14 orang Berdasarkan tabel 1, sebagian besar
(21,5%), sedangkan ibu usia antara 41-45 responden berpendidikan Sekolah
yaitu sebanyak 8 orang (12,3%) dan ibu Menangah Atas yaitu sebanyak 25 orang
usia antara 46-50 tahun sebanyak 6 orang (38,5%), berpendidikan sekolah menengah
(9,23%). pertama sebanyak 16 orang (25%),
Menurut Darwizar (2002), bahwa berpendidikan Sarjana sebanyak 13 orang
usia seseorang tidak akan mempengaruhi (20%) sedangkan berpendidikan Sekolah
di dalam pemilihan penggunaan jenis Dasar sebanyak 10 orang (15%), dan
kontrasepsi. Berdasar hasil penelitian Diploma sebanyak 1 orang (1,5%).
bahwa semakin seseorang dewasa semakin Menurut Hegar (2010) bahwa
banyak orang lebih hati-hati didalam semakin tinggi pendidikan seseorang akan
pengambilan keputusan . semakin baik pengetahuan. Pengetahuan
Wawan dan Dewi (2010) juga dipengaruhi oleh pendidikan formal.
berpendapat semakin tinggi umur Pengetahuan sangat erat hubungannya
seseorang, maka tingkat kematangan dan dengan pendidikan. Diharapkan bahwa
kekuatan seseorang akan lebih matang dengan pendidikan yang tinggi maka orang
dalam berfikir. Menurut teori Hartanyo tersebut akan semakin luas
(2012) bahwa usia ibu PUS diatas 35 tahun pengetahuannya. Akan tetapi seseorang
di anjurkan menggunakan kontrasepsi berpendidikan rendah mungkin
efektif jangka panjang seperti Kontap, IUD pengetahuannya rendah pula. Hal ini
dan Implant. Tetapi pada penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan
banyak yang menggunakan kontrasepsi pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari
hormonal yaitu suntikan. Sehingga dapat pendidikan formal saja, akan tetapi dapat

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 41
diperoleh melalui pendidikan non formal. kontasepsi suntikan dianggap tepat karena
Pengetahuan bisa didapat dari media sesuai dengan pendapatan ekonomi.
televisi, radio, media sosial dan informasi Menurut Hartantyo (2012) salah satu
yang lain. Pengetahuan yang baik akan kontrasepsi efektif jangka panjang IUD
berpengaruh seseorang untuk bertingkah lebih ekonomis dibandingkan dengan
laku positif. suntikan.
Harapannya dengan pendidikan yang Tabel 2 menunjukkan lama
tinggi ibu-ibu akan menggunakan penggunaan kontrasepsi suntik antara 3-5
kontrasepsi yang sesuai dengan usia. tahun sebanyak 30 orang (46,1%), > 8
Pendidikan yang tinggi akan tahun sebanyak 21 orang (32,3%), sedang
mempengaruhi pola pikir akseptor didalam antara 0-2 tahun sebanyak 9 orang (13,
memilih dan menggunakan alat 8%) dan antara 6-9 tahun sebanyak 5 orang
kontrasepsi, seperti memilih alat (7,7%).
kontrasepsi yang mempunyai efek samping Kontrasepsi suntikan memiliki
yang rendah terhadap dirinya. kelebihan dan kekurangan. Dimana
Pekerjaan ibu yang paling banyak seseorang kalau sudah merasa aman dan
adalah swasta sebanyak 42 orang (64,6%), nyaman dengan salah satu kontasepsi akan
sebagai IRT sebanyak 18 orang (27,7%), sulit untuk beralih ke kontrasespsi lain
pegawai negeri sebanyak 3 orang (4,6%) yang sesuai dengan keadaannya. Menurut
dan yang menjadi buruh sebanyak 2 orang Hartantyo (2012) kekurangan dari suntikan
(3,1%) yang dipakai terlalu lama akan
Pekerjaan sangat erat hubungannya menyebabkan terganggunya pola haid
dengan pendapatan ekonomi keluarga. seperti amenorrhea, kenaikkan BB dan
Pekerjaan juga dapat mempengaruhi kenaikkan tekanan darah. Berdasarkan
dalam pengambilan suatu keputusan serta hasil penelitian Preputri A (2013) bahwa
tekanan darah seseorang. Semakin lama akseptor didalam memilih salah satu alat
masa kerja maka tekanan darah juga akan kontrasepsi berdasarkan rasa aman dan
semakin meningkat. nyaman terhadap alat kontrasepsi tersebut.
Rata–rata pendapatan UMR Perasaan tidak aman dan nyaman terhadap
kabupaten Demak adalah Rp. 2.240.000 alat kontasepsi dapat disebabkan masih
dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari- kurangnya informasi yang diperoleh
hari masih kurang, sehingga didalam tentang MKJP terutama IUD.
mengambil keputusan didalam penggunaan

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 42
Tabel 3 menunjukkan Hasil Tabel 4 menunjukkan menunjukkan
penelitian bahwa tekanan darah akseptor nilai p lebih besar dari nilai α 0,05 yang
dengan kontrasepsi suntikan adalah normal artinya tidak ada hubungan antara usia
sebanyak 61 orang (93,8%) dan yang dengan kenaikkan tekanan darah.
mengalami hipertensi sebanyak 4 orang ( Umur mempengaruhi terjadinya
6,2%). hipertensi. Dengan bertambahnya umur,
Peningkatan tekanan darah pada resiko terkena hipertensi menjadi lebih
penggunaan kontrasepsi suntikan salah besar sehingga prevalensi dikalangan usia
satu faktornya adalah lamanya penggunaan lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40%. Bisa
suntik tersebut. Selama penggunaan disimpulkan bahwa yang mengalami
kontrasepsi terjadi peningkatan ringan kenaikkan tekanan darah bisa diakibatkan
tekanan darah sistolik dan diastolik, karena faktor usia. Hasil penelitian
terutama pada 2 tahun pertama menunjukkan masih ada beberapa orang
penggunaannya. Tekanan darah tinggi yang usianya 46-40 sebanyak 2 orang
dijumpai pada 2–4% wanita pemakai (33,3%) mengalami kenaikkan tekanan
kontrasepsi hormonal, terutama yang darah.
mengandung etinilestradiol. Keadaan ini Hasil Uji chi square pada tabel 5
erat kaitannya dengan usia wanita dan menunjukkan bahwa nilai p = 0,07. Hal ini
lama penggunaan. Kejadian hipertensi menunjukkan nilai p lebih besar dari nilai
meningkat sampai 2-3 kali lipat setelah 4 α yaitu 0,05, yang artinya tidak ada
tahun penggunaan kontrasepsi hormonal hubungan antara lama penggunaan
yang mengandung estrogen. Jika tekanan kontrasepsi dengan kenaikan tekanan
darah > 160/95 mmHg sebaiknya jangan darah.
diberikan kontrasepsi hormonal yang Dari hasil penelitian dengan jumlah
mengandung estrogen, dan bila tekanan sampel 65 orang dan yang mengalami
darah >200/120 mmHg semua jenis kenaikan hanya sekitar 5 orang,
kontrasepsi hormonal merupakan menandakan bahwa belum tentu
kontraindikasi. Etinilestradiol merupakan penggunaan kontrasepsi hormonal yang
penyebab terjadinya hipertensi, lama khususnya suntik mengakibatkan
progesterone memiliki pengaruh minimal tekanan darah meningkat, bisa diakibatkan
terhadap tekanan darah. Dijumpai yang lainnya seperti faktor usia karena ada
peningkatan angiostensinogen dan 3 responden berusia 36-40 tahun
angiostensin II (Baziad, 2002). mengalami kenaikan tekanan darah

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 43
PENUTUP Saifuddin,dkk. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi 2011
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu
ibu yang menggunakan akseptor suntik KB Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
yang mengalami kenaikan tekanan darah
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
adalah yang lama penggunaan KB suntik Medik
lebih dari 8 tahun yaitu sebanyak 5 orang;
Preputri Andriasnati. 201...Faktor Yang
akseptor yang mengalami kenaikan Berhubungan Dengan Pemilihan Alat
Kontrasepsi Pada Wanita Di Wilayah
tekanan darah adalah yang berusia 36- 40
Pesisir Kecamatan Bantaeng
tahun dan 46-50 tahun, kemungkinan Kabupaten Bantaeng
disebabkan faktor usia; dan tidak ada Kementrian Kesehatan Republik
hubungan antara lama penggunaan Indonesia’ (2021)Pedoman pelayanan
Kontrasepsi dan Keluarga Berencana.
kontrasepsi dengan hipertensi.
Adapun keterbatasan dalam penelitian Matahari, R. and Utami, F. P. (2018)
BUKU AJAR KELUARGA
ini adalah variabel yang diteliti adalah BERENCANA DAN KONTRASEPSI.
karakteristik akseptor dan lamanya
Sumantri, H. (2015) Metodologi penelitian
akseptor didalam penggunaan suntik 3 kesehatan. Prenada Media.
bulan, tetapi untuk usia memang dilakukan
analisis Bivariat, karena ditemukan ada
beberapa responden yang usia 36-40tahun
mengalami hipertensi

REFERENCES
Profil Kesehatan Kabupaten Demak, 2013

Badan Pusat Statistik 2017

Hartanto H. Keluarga berencana dan


kontrasepsi Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan. 2012

BKKBN. Arah pembangunan


kependudukan dan keluarga
berencana: Jakarta. 2012.

Sastroasmoro S, Dasar-dasar Metodologi


Penelitian Klinis, Edisi ke-2, CV
Sagung Seto, Jakarta, 2002

Published by Poltekkes Kemenkes Malang & IBI Ranting Pendidikan Kota Malang
www.http://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/MAJORY 44

Anda mungkin juga menyukai