Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK

DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN


KEJADIAN HIPERTENSI PADAAKSEPTOR KB SUNTIK DMPA DI
PUSKESMAS LEYANGAN

ARTIKEL

Oleh :
ZAINATUL MUKAROMAH
NIM. 030217A163

PRODI D-IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDIWALUYO
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Artikel skripsi dengan judul “Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik


Depomedroksi Progesteron Asetat (DMPA) Dengan Kejadian Hipertensi Pada
akseptor KB Suntik DMPA di Puskesmas Leyangan” Disusun Oleh:
Nama : Zainatul Mukaromah
NIM : 030217A163
Progam Studi : DIV Kebidanan
Telah disetujui oleh pembimbing skripsi program studi DIV Kebidanan Universitas
Ngudiwaluyo, pada :

Ungaran, November 2018

Hapsari Windayanti, S.SiT.,M.Keb


NIDN. 0628018401
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO
MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN KEJADIAN
HIPERTENSI PADA AKSEPTOR KB DMPA DI PUSKESMAS LEYANGAN

Zainatul Mukaromah(1), Hapsari Windayanti(2), Ari Widyaningsih(3)


e-mail : ZainaUAA@gmail.com
Progam Studi DIV KebidananFakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ngudiwaluyo

ABSTRAK
LatarBelakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan
jantung, selain mengakibatkan gagal jantung hipertensi dapat mengakibatkan gagal
ginjal maupun penyakit serebrovaskuler. Berdasarkan hasil data pada RM (Rekam
Medis) pada 6 akseptor KB suntik DMPA bahwa terdapat 4 ibu akseptor DMPA
mengalami tekanan darah tinggi yaitu ≥ 140/90 mmHg dan 2 akseptor KB DMPA
yang setelah penggunaan tekanan darah tetap normal ≤ 120/80 mmHg.
Tujuan: Mengetahui hubungan lama penggunaan KB suntik Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA) dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Leyangan.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah korelasional, dan menggunakan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB
suntik DMPA di Puskesmas Leyangan yang berjumlah 122 ibu pada bulan Januari-
Juli 2018.
Hasil Penelitian: Menunjukan bahwa presentase responden yang menggunakan KB
Suntik DMPA < 5 tahun sebanyak 25 akseptor (45,5%) dan > 5 tahun lebih banyak
yaitu 30 akseptor (54,5%), yang tidak mengalami hipertensi sebanyak 33 akseptor
dengan peresentase 60,0% dan yang mengalami hipertensi terdapat 22 akseptor
dengan presentase yaitu 40,0%. Berdasarkan uji Chi Square di dapat nilai P value
sebesar 0,027. Oleh karena P value = 0,027 < α (0,05), maka Ha diterima, artinya ada
hubungan yang signifikan antara lama pemakaian KB Suntik DMPA dengan kejadian
hipertensi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara lama penggunaan
kontrasepso Depo Medroksi Progesteron Asetan dengan kejadian Hipertensi.
Kata Kunci: Lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA, Hipertensi
Keputakaan: 7(2010-2016)

1
ABSTRACT

Background: Hypertension is one of the main risk factors for heart problem, in
addition to causing hypertensive heart failure can cause kidney failure or
cerebrovascular disease. Based on the data from medical report on 6 DMPA injection,
there werw 4 DMPA injected contraception female with high blood pressure, namely
≥ 140/90 mmHg and 2 DMPA injection female acceptors who used injectable
contraceptive DMPA with normal blood pressure ≤ 120/80 mmHg.
Purpose: To determine the correlation between the duration of injectable
contraceptive use of depomedroxy Progesterone Asetan (DMPA) and the incidence of
hypertension in DMPA female acceptors in Leyangan public health center.
Research Method: The design of thid research was correlational research and used a
cross sectional approach. The population in this study was all DMPA injection female
acceptors in Leangan public health center, which were 122 mothers of DMPA
injection acceptors in January-July 2018.
Result: The use of < 5 years 25 acceptors (45,5%), > 5 years 30 acceptors (54,5%).
Those who did not experience hypertension were 33 acceptors with a percentage of
60,0%, and those who had hypertension were 22 acceptors with a percentage of
40,0%. Baced on Chi Square test in the P value of 0,027. Because P value = 0,027 <
α (0,05), then Ha was accepted meaning that there was a significant correlation
between the duration on family planning using DMPA injections and the incidence of
hypertension.
Conclution: There was a significan correlation DMPA injected cotrception between
hypertension.
Keywords: Duration of use of DMPA injected contraception, Hypertension
Literature: 7 (2010-2016)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) 2016 menurut jenis kontrasepsi paling
merupakan bagian integral dari tinggi yaitu akseptor KB suntik yaitu
pembangunan nasional yang bertujuan sebesar 47,96%, pil 22,81%, implant
melembagakan“Keluarga Berkualitas”. 11,20%, IUD 10,61%, kondom 3,23%,
Program KB ini sudah merupakan MOW 3,54%, MOP 0,64% (Profil
suatu keharusan dalam upaya kesehatan Indonesia, 2016).
menanggulangi pertumbuhan Berdasarkan data di Kabupaten
penduduk dunia umumnya dan Semarang peserta KB aktif pada Tahun
penduduk Indonesia khususnya. 2016 sebesar 203.751. Presentasi
Berhasil tidaknya dan program KB ini terbanyak yaitu pada akseptor KB
juga akan menentukan kesejahteraan suntik sebesar 54,4%, pil 13,1%, IUD
bangsa Indonesia (Setyarini, 2015). 10,2%, kondom 7,5%, MOW 7,5%,
Berdasarkan data profil kesehatan implant 6,5%, MOP 0,8% (Profil
Indonesia peserta KB aktif pada Tahun Kesehatan Kota Semarang, 2016).

2
Alat kontrasepsi yang paling Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan
banyak digunakan adalah jenis angka prevalensi hipertensi secara
suntikan yaitu kontrasepsi suntikan nasional (25,8%), jika dibanding hasil
progestin (depoprovera). Salah satu Riskesdas tahun 2007 (31,7/1000)
efek samping yang mungkin menunjukkan adanya penurunan angka
disebabkan oleh kontrasepsi ini yaitu prevalensi, namun hal ini tetap perlu
terjadi perubahan pada lipid serum diwaspadai mengingat hipertensi
pada penggunaan jangka panjang, merupakan salah satu faktor risiko
dimana didapatkan terjadi penurunan penyakit degeneratif antara lain
kadar High Density Lipoprotein- penyakit jantung, stroke dan penyakit
kolesterol (HDL-kolesterol) yang pembuluh darah lainnya.
dapat meningkatkan resiko Badan kesehatan Dunia (WHO)
meningkatnya tekanan darah memperkirakan jumlah hipertensi akan
(Hartanto, 2010). terus meningkat seiring dengan jumlah
Perubahan tekanan darah tinggi penduduk yang membesar pada 2025
dapat terjadi pada 5% pemakaian mendatang, diproyeksikan sekitar 29%
kontrasepsi hormonal. Tekanan darah atau sekitar 1,6 miliar orang diseluruh
akan meningkat secara bertahap dan dunia mengalami hipertensi.
tidak akan menetap. Wanita yang Berdasarkan hasil studi
memakai kontrasepsi selama 5 tahun pendahuluan di Puskesmas Leyangan
atau lebih, frekuensi perubahan didapatkan data akseptor KB hormonal
tekanan darah tinggi meningkat 2 pada Bulan Januari- Juli 2018 adalah
sampai 3 kali dari pada tidak memakai KB suntik DMPA sebanyak 122
alat kontrasepsi hormonal. Resiko akseptor. Berdasarkan hasil data pada
terjadinya tekanan darah tinggi akan RM (rekam medis) pada 6 akseptor
meningkat dengan bertambahnya KB suntik DMPA bahwa terdapat 4
umur, lama pemakaian kontrasepsi dan ibu akseptor KB suntik DMPA
bertambahnya berat badan (Dewi dan mengalami tekanan darah tinggi yaitu
Familia, 2010). ≥ 140/90 mmHg dan 2 ibu akseptor
Hipertensi dikenal secara umum KB suntik DMPA yang setelah
sebagai penyakit kardiovaskuler. pemakaian kontrasepsi KB suntik
Penyakit ini diperkirakan DMPA tekanan darah tetap normal ≤
menyebabkan 4,5% dari beban 120/70 mmHg.
penyakit secara global dan Berdasarkan uraian di atas, peneliti
prevalensinya hampir sama dinegara tertarik melakukkan penelitian tentang
berkembang maupun dinegara maju. Hubungan lama Penggunaan
Penyakit ini merupakan salah satu Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi
faktor risiko utama gangguan jantung, Progesteron Asetat (DMPA) dengan
selain mengakibatkan gagal jantung kejadian Hipertensi pada Akseptor KB
hipertensi dapat mengkibatkan gagal DMPA di Puskesmas Leyangan.
ginjal maupun penyakit
serebrovaskuler. (Depkes, 2014).

3
Tujuan Penelitian h Pemakaian KB Suntik
Mengetahui hubungan lama DMPA di
penggunaan kontrasepsi suntik Depo PuskesmasLeyangan
Medroksi Progesteron Asetat (DMPA)
dengan kejadian hipertensi pada Kejadian Frekuensi Persentase
akseptor KB DMPA di Puskesmaa Hipertensi (N) (%)
Leyangan. Setelah
Pemakaian
METODE PENELITIAN KB Suntik
DMPA
Desain penelitian ini adalah
Tidak 33 60,0
penelitian korelasional. Penelitian Hipertensi
menggunakan pendekatan cross Hipertensi 22 40,0
sectional. Populasi 122 responden Total 55 100,0
,Jumlah sampel 55 responden. Kriteria
inklusi yaitu ibu akseptor KB DMPA Tabel 1.3 Hubungan Lama Pemakaian
di Puskesmas Leyangan. Teknik KB Suntik DMPA dengan
pengambilan sampel dengan quota kejadian Hipertensi di
sampling. Analisis data meliputi Puskesmas Leyangan
analisis univariat dan bivariat dengan Lama Perubahan Tekanan Jumlah
menggunakan uji Chi-square. pengg Darah P
Penelitian di ambil melalui data unaan Td % Hi % N % Value
sekunder yaitu data di dalam Rekam KB k per
Medis (RM) Suntik Hi ten
DMP per si
HASIL DAN PEMBAHASAN A ten
Hasil Penelitian si
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Lama <5 19 34, 6 10, 25 45,
Pemakaian KB suntik tahun 5 9 5 0,027
>5 14 25, 16 29, 30 54,
DMPA di
tahun 5 1 5
PuskesmasLeyangan 33 63, 22 36, 55 100
Total
6 4 ,0
Lama Frekuensi Persentase
Pemakaian (N) (%) Pembahasan
Pemakaian Analisis Univariat
KB suntik 1. Lama Pemakaian KB Suntik
DMPA DMPA
<5 tahun 25 45,5 Hasil penelitian yang dilakukan di
>5 tahun 30 54,5 Puskesmas Leyangan Ungaran Timur,
Total 55 100
dapat disimpulkan bahwa dari 55
akseptor KB suntik DMPA yang
menggunakan KB suntik DMPA
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi selama < 5 tahun lebih sedikit dari
TerjadinyaHipertensiSetela

4
pada akseptor KB > 5 tahun yaitu suntik DMPA yaitu sebanyak 22
sebanyak 30 akseptor (54,5%). akseptor dengan persentase 40,0%.
Penelitian ini sesuai dengan Dalam penelitian ini didapatkan
penelitian Fatmasari pada tahun 2018 bahwa akseptor yang terkena
dengan hasil analisis penelitian hipertensi rata-rata berusia > 35 tahun,
mengenai lama pemakaian pada usia 35 tahun keatas akan rentan
kontrasepsi menunjukan bahwa mengalami peningkatan tekanan darah
responden dengan lama pemakaian , < karena banyak zat kapur yang beredar
5 tahun sebanyak 43 responden bersamaaliran darah, sehingga
(43,0%), sedangkan responden lama elastisitas arteri berkurang ditambah
pemakaian kontrasepsi 23-39 bulan dengan pemakaian kontrasepsi suntik
sebanyak 18 responden (42,9%). Dapat yang mengandung hormone
dilihat bahwa jumlah responden progesterone yang menjadi salah satu
yang menggunakan kontrasepsi ≥ 5 penyebab peningkatan tekanan darah
tahun adalah jumlah terbanyak yaitu apabila digunakan dalam jangka waktu
57 responden (57,0%). yang lama, ini dapat dikarenakan
Lama pemakaian kontrasepsi suntik bahwa semakin bertambahnya umur
adalah jangka waktu pemakaian semakin besar pula resiko untuk
kontrasepsi suntik yang digunakan menderita tekanan darah tinggi. Hal ini
pada wanita. Pemakaian kontrasepsi juga berhubungan dengan regulasi
suntik sangat mudah karena hormone yang berbeda. Namun untuk
kontrasepsi suntik dapat dipakai segera mengurangi hal ini responden yang
setelah melahirkan, cocok untuk umurnya > 35 tahun disarankan untuk
mencegah kehamilan atau menggunakan kontrasepsi
menjarangkan kehamilan dalam jangka nonhormonal (Bell,2015).
panjang, setelah penggunaan
kontraepsi suntik kesuburan juga akan Analisis Bivariat
cepat pulih kembali, KB suntik juga 1. Hubungan Lama Pemakaian
tidak mengganngu hubungan suami Kontrasepsi Suntik DMPA
istri, lebih menghemat biaya karena Dengan Kejadian Hipertensi
suntik ulang 3 bulan sekali, serta tidak Berdasarkan hasil penelitian yang
mengganggu proses menyusui dilakukan di Puskesmas Leyangan
(Irianto,2014). dengan jumlah 55 akseptor,
2. Hipertensi penggunaan kontrasepsi DMPA < 5
Hasil penelitian yang dilakukan di tahun yang tidak mengalami hipertensi
Puskesmas Leyangan, dapat ada 19 akseptor (34,5%), dan yang
disimpulkan bahwa dari 55 akseptor, mengalami hipertensi ada 6 akseptor
33 akseptor tidak mengalami (10,9%). Sedangkan untuk pemakaian
hipertensi setelah pemakaian KB KB suntik DMPA > 5 tahun didapat
suntik DMPA persentase 60,0%. yang tidak hipertensi 14 akseptor
Sedangkan untuk yang mengalami (25,5%), dan yang mengalami
hipertensi setelah pemakaian KB hipertensi 16 akseptor (29,1%).

5
Berdasarkan hasil uji chi square di kebutuhan darah kejaringan, akibatnya
dapatkan p value 0,027< 0,05 tekanan darah meningkat maka
menunjukan bahwa ada hubungan terjadilah tekanan darah tinggi.
yang signifikan antara lama pemakaian Hal ini sesuai dengan pendapat
KB suntik DMPA dengan kejadian Prawiroharjo 2008, Menurut para ahli
hipertensi. kandungan hormone progesterone
Penelitian ini sesuai dengan dalam bentuk hormone sintesis Depo
penelitian Intan Sari (2017) dengan Medroxi Progesterone acetat (DMPA)
judul Hubungan antara lama mempermudah metabolisme
Penggunaan Kontrasepsi Depo perubahan karbohidrat dan gula
Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) menjadi lemak sehingga lemak
Dengan Perubahan Tekanan Darah dibawah kulit bertambah dan
Pada Akseptor KB DMPA Di menurunkan aktivitas fisik. Selain itu
Puskesmas Prabumulih Barat dengan hormone progesterone (DMPA) juga
hasil penelitian menunjukkan bahwa merangsang pusat pengendali nafsu
berdasarkan uji korelasi Kendall Tau makan di hipotalamus yang
diperoleh nilai pvalue 0,025 dengan T menyebabkan nafsu makan bertambah
hitung sebesar -0,421, oleh karena sehingga akseptor makan lebih banyak
pvalue 0,023 < α (0,05), maka ada dari biasanya. Akibatnya pemakaian
hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi dapat menyebabkan
kontrasepsi suntik (Depo Medroksi perubahan berat badan diantaranya
Progesterone Asetat) DMPA dengan terjadi kenaikan berat badan sehinga
perubahan tekanan darah di puskesmas terdapat penumpukan lemakini
Prabumulih Barat. menyebabkan penyempitan pembuluh
Penelitian diatas sesuai denga teori darah, keadaan memacu jantung
Hartono (2010) hormone progesterone memompa lebih kuat sehingga dapat
mempermudah perubahan karbohidrat menyebabkan peningkatan tekanan
dan gula menjadi lemak, sehingga darah.
lemak banyak yang bertumpuk dikulit Peningkatan tekanan darah biasanya
dan bukan merupakan karena retensi ditemukan pada wanita yang
(penimbinan) cairan tubuh, selain itu menggunakan kontrasepsi kontrasepsi
juga DMPA merangsang pusat hormonal baik yang mengandung
pengendali nafsu makan dihipotalamus esterogen maupun progesterone.
yang dapat menyebabkan aksepto Penggunaan kontrasepsi setelah 5
makan lebih banyak dari biasanya, tahun pemakaian dapat meningkatkan
sehingga orang yang kelebihan lemak tekanan darah karena volume plasma
(hiperlipidemia) berpotensi mengalami akibat meningkatnya aktivitas rennin-
penyumbatan darah sehingga suplai angiostensin aldosteron yang muncul
oksigen dan zat makanan ke organ ketika kontrasepsi digunakan. Teori
tubuh terganggu. Penyempitan dan menyebutkan bahwa metode
sumbatan oleh lemak ini memacu kontrasepsi suntik DMPA yang
jantung untuk memompa darah lebih mengandung hormone progesterone
kuat lagi agar dapat memasok dapat mempengaruhi tekanan darah.

6
Progesterone dapat merendahkan kadar = 0,000). Penelitian ini dengan jelas
HDL- kolesterol serta meninggikan mengungkapkan bahwa ada
kadar LDL-kolesterol, sehingga terjadi peningkatan pada semua parameter
aterosklerosis kadar LDL-kolesterol lipid yang merusak dan penurunan
tinggi dalam darah yang dapat ukuran lipid yang menguntungkan.
menyebabkan penyempitan pembuluh Oleh karena itu, dapat disimpulkan
darah dan retensi perifer pembuluh bahwa penggunaan DMPA secara
darah kemudian mengakibatkan terus menerus dapat mempengaruhi
peningkatan pembuluh darah wanita terhadap risiko penyakit
(Hartanto,2010). kardiovaskular dalam jangka panjang.
Dalam penelitian Santa,dkk (2014)
yang berjudul effect of hormonal KESIMPULAN
contraceptives on lipid profile and the 1. Hasil penelitian dari 55 ibu yang
risk indices for cardiovascular disease memakai KB suntik DMPA bahwa
in a Ghanaian Community didapatkan yang lamanya < 5 tahun berjumlah
hasil bahwa peningkatan tekanan darah 25 akseptor (45,5%) dan yang
diastolik (BP) setelah penggunaan lamanya > 5 tahun berjumlah 30
kontrasepsi hormonal adalah signifikan akseptor dengan persentase 54,5%.
p=0,006 , Indeks masa tubuh 2. Hasil penelitian dari 55 ibu akseptor
didapatkan p= 0,003 dan total KB suntik DMPA didapatkan
kolesterol (TC) didapatkan p=0,000. bahwa ibu yang tidak mengalami
dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa hipertensi sebanyak 33 (60,0%)
penggunaan kontrasepsi hormonal akseptor, dan yang mengalami
dapat meningkatkan tekanan darah, hipertensi 22 (40,0%) akseptor.
berat badan, dan total kolesterol 3. Didapatkan hasil uji Chi Square
perubahan ini membawa risiko dengan nilai P value sebesar 0,027.
potensial dalam perkembangan Oleh karena P value=0,027 < α
penyakit kardiovaskuler. (0,05), maka Ha diterima, artinya
Penelitian ini sejalan dengan ada hubungan yang signifikan
penelitian Dilsyad,dkk (2016) yang antara lama pemakaian KB suntik
berjudul cardiovascular disease risk DMPA dengan kejadian hipertensi
associated with the long term use of di Puskesmas Leyangan.
Depot Medroxy Progesterone Acetat
dengan hasil bahwa menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
perbedaan yang signifikan secara
statistik di semua parameter profil Bell,K.,Twiggs,J.,Olin,B.R.2015.Hype
lipid, yaitu kolesterol (P = 0,000), rtention: The Silent Killer: Updated
LDL (P = 0,000), kolesterol JNC-8 Guideline Recommendation.
lipoprotein densitas sangat rendah (P = Alabama Pharmasi
0,000), high-density lipoprotein (P = Association.WWW.aparx.org
0,000), kolesterol total (p=0,000)
trigliserida (P = 0,000), Castelli indeks
I (P = 0,000) dan Castelli indeks II ( P

7
Dewi, S. dan Familia, D. 2010. Hidup Irianto K. 2014. Epidemiologi
Bahagia Dengan Hipertensi. Penyakit Menular dan Tidak Menular
Yogyakarta: A Plus Books. Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta
Dilsyad,Huma,dkk. 2016. Profil Kesehatan Indonesia, 2016
Cardiovascular disease risk associated
with the long term use of depot Profil Kesehatan Semarang, 2016
medroxy progesterone acetate. The
Santa,Sheila dkk. 2014. effect of
American journal of the medical
hormonal contraceptives on lipid
sciences 352 (5),487-492
profile and the risk indices for
Hartanto. 2010. Keluarga Berencana cardiovascular disease in a Ghanaian
dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Community. International journal of
Sinar Harapan. women’s healt. 4:6 597-603
http://www.yukitabaca.com/2014/04/ef
ek-samping-kb-suntik-3-bulan-.html
(diakses tanggal 5 mei 2018)
Setyarini, D. I. 2015. Lama Penggunaan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA)
dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Akseptor Kontrasepsi Suntik. Jurnal Informasi
Kesehatan Indonesia. Vol. 1. No. 1 (8-16).

Anda mungkin juga menyukai