Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH

USAHA JASA PARIWISATA

DISUSUN OLEH :

Nama: Bryan Yudi Aldo Hutauruk


Nim: 3212421019
Kelas: B Reguler 2021

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat Nya, saya dapat menyelesaikan tugas kuliah ini yaitu “Critical Book Review” dalam
mata kuliah Usaha Jasa Pariwisata dengan dosen pengampu Ibu Dra. Flores Tanjung M.A dan
Bapak Pulung Sumiarti S.Pd, M.Si . Dengan itu saya mereview buku dengan judul yang
berbeda. Saya mengharapkan tidak hanya terpenuhinya tugas kuliah, tetapi juga dapat
bermanfaat bagi semua pembacanya, dan semoga juga dapat menambah pengetahuan bagi
saya dan pembaca. Saya sadar bahwa saya masih dalam proses belajar, dan laporan ini pun
tidak luput dari kesalahan. Saya mohon maaf jika ada terdapat kesalahan pada penulisan dan
tata bahasa dalam laporan ini, dan saya mohon kritik dan saran membangun untuk laporan
yang telah saya buat ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat
bermanfaat dan bias menambah pengetahuan pembaca.

Penulis

Bryan Hutauruk

Medan, November 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I........................................................................................................................................iv

PENDAHULUAN................................................................................................................iv

A. Rasionalisasi Critical Book Review...........................................................................iv

B. Manfaat Critical Book Review...................................................................................iv

C. Tujuan Critical Book Rivew.......................................................................................iv

D. Informasi Bibliografi...................................................................................................v

BAB II.......................................................................................................................................6

RINGKASAN BUKU...........................................................................................................6

A. Buku Utama.................................................................................................................6

B. Buku Pembanding.....................................................................................................10

BAB III....................................................................................................................................14

PEMBAHASAN..................................................................................................................14

A. Kelebihan dan Kekurangan Buku..............................................................................14

BAB IV....................................................................................................................................15

PENUTUP...........................................................................................................................15

A. Kesimpulan................................................................................................................15

B. Saran..........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Critical Book Review


Critical book review merupakan salah satu instrument yang dapat mendukung
keberhasilan dalam proses pembelajaran di bangku perkuliahan. Indikator
keberhasilan critical book report untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran
dapat dilihat dari terciptanya kemampuan mahasiswa untuk mengevaluasi penjelasan,
interpretasi serta analisis mengenai kelebihan maupun kelemahan baik dari jurnal,
sehingga berdampak besar bagi pengembangan cara berfikir dari mahasiswa yang
pada akhirnya menambah pemahaman dan pengetahuan mahasiswa itu sendiri
terhadap kajian mata kuliah yang telah diambil. Dengan kata lain, melalui critical
book reviewt mahasiswa diajak untuk menguji pemikiran dari pengarang maupun
penulis berdasarkan sudut pandang yang akan dibangun oleh setiap mahasiswa
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.

B. Manfaat Critical Book Review


1. Untuk mengetahui kajian mengenai manajemen sstem informasi dan pemasaran
usaha jasa pariwisata di Indonesia.
2. Untuk mengetahui perencanaan strategis sistem informasi pada dinas pariwisata
dan kebudayaan.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari buku yang di review.
4. Untuk penilai mata kuliah usaha jasa pariwisata.

C. Tujuan Critical Book Rivew


1. Agar dapat lebih paham mengenai manajemen dalam bidang pariwisata.
2. Agar dapat membandingkan dengan buku lain yang memiliki kajian materi yang
sama.
3. Dapat menjadikan sebuah laporan yang singkat dan jelas.

iv
D. Informasi Bibliografi
1. Informasi bibliografi buku utama
Judul Buku : Manajemen sistem informasi dan pemasaran usaha jasa
pariwisata di Indonesia
Penulis : Dra. Flores Tanjung M.A dan Pulung Sumiarti, S.Pd,M.Si
Penerbit :-
Kota Terbit :-
Tahun Terbit :-
Tebal Buku : 257 Halaman
ISBN :-

2. Informasi bibliografi buku pembanding


Judul Buku : Cara pemandu wisata istana maimun dalam memeahami
kebutuhan wisatawan
Penulis : Dra. Flores Tanjung M.A dan Pulung Sumiarti, S.Pd,M.Si
Penerbit :-
Kota Terbit :-
Tahun Terbit :-
Tebal Buku : 237 Halaman
ISBN :-

v
BAB II
RINGKASAN BUKU
A. Buku Utama
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manajemen
adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang di kerjakan
oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau
target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber
daya yang tersedia. Sistem Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
perangkat unsur yang berkaitan untuk membangun sebuah totalitas. Jumlah wisatawan
mancanegara yang masih relatif rendah dan dengan potensi wisata yang jauh lebih besar
dan beragam dibanding negara tetangga Indonesia sesungguhnya berpeluang cukup besar
untuk menarik jauh lebih banyak lagi wisatawan mancanegara ke negaranya.

Fenomena perkembangan dunia pariwisata dalam era globalisasi ini menunjukkan


banyak perubahan yang sangat signifikan dari aspek bisnis akomodasi, kuliner, atraksi
wisata, Transportasi Udara, Transportasi Darat, Transportasi Laut, serta Bisnis Travel,
paket-paket wisata yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Dampak yang terjadi adalah
tidak seimbangnya sarana prasarana pariwisata dengan meningkatnya wisatawan yang
ada. Menurut peninjauan secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa
sansekerta yang terdiri atas dua suku kata yaitu "pari” dan "wisata". Pari berarti berulang-
ulang atau berkali-kali, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi
pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berulang ulang atau (Musanef, 1996 :
8). Pariwisata adalah kegiatan di mana orang terlibat dalam perjalanan jauh dari rumah
(bepergian) antar daerah atau antar negara terutama untuk bisnis atau kesenangan dimana
orang tersebut tidak menetap atau mencari pekerjaan di tempat tersebut.

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. pengaturan


dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu.
jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Menerapkan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat di praktikkan
tanpa mengerti apa itu manajemen. pengertian ilmu manajemen secara umum wajib di
pahami agar dapat di implementasikan dengan baik. Secara umum Manajemen adalah
suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang di kerjakan oleh
individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target
6
dari individu

7
ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.
Ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan
yang ingin dicapai dapat terpenuhi.

Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah bidang yang mulal berkembang


sejak tahun 1960-an. Secara umum sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai
sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi Sistem informasi manajemen
juga dikenal dengan ungkapan lain, seperti "sistem Informasi", "sistem pemrosesan
informasi", "sistem informasi dan pengambil keputusan" Sistem informasi manajemen
menggambarkan suatu unit atau badan khusus yang bertugas untuk mengumpulkan berita
dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan
memakai prinsip system. Menurut Terry dalam Nawawi (2011:54), ada empat fungsi
manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (actuating), dan fungsi pengendalian
(controlling). Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manusia yang memiliki sumber daya yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat Menurut Hasibuan (2013:2) manajemen terdiri
dari enam unsur (6 M) yaitu men, money, method, materials, machines, dan market.

Menurut Siswanto (2012:28) adalah sesuatu yang ingin direalisasikan, yang


menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada seorang manajer.
Sasaran Manajemen Menurut Siswanto (2012:4) sasaran manajemen terdiri dari :

• Orang (manusia) Yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah
menjadi unsur integral dari organisasi atau badan tempat ia bekerja sama untuk
mencapai tujuan.
• Mekanisme kerja Yaitu tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang
mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.

Tempat wisata di setiap daerah tersebut memiliki keunikan dan kelebihan


masing-masing. Jawa Timur merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya
alamnya dan cukup potensial untuk mendatangkan devisa yang sangat besar jika
sumber daya alam tersebut dapat dikelola dengan baik. Hingga saat ini Jawa Timur
memiliki lebih dari 500 tempat wisata yang tercatat dan dapat ditemukan melalui
internet research. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki
kekayaan alam yang
8
melimpah. Selain kekayaan alam, pesona alam Indonesia juga tidak kalah
menakjubkan dengan negara lain dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara
yang menjadi “Monaco of Asia” favorit para wisatawan mancanegara. Danau Toba
merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia yang terdapat di Sumatera Utara dan
merupakan salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi apabila berada di
Sumatera Utara. Sebagai salah satu keajaiban dunia, Danau Toba memiliki potensi
wisata yang luar biasa. Danau terbesar di Asia Tenggara ini memiliki keindahan alam
yang luar biasa dan keanekaragaman hayati yang melimpah.

Danau Toba berada pada ketinggian antara 900 – 2.200 mdpl (BPS, 2013) dan
kedalaman mencapai ±500m (LIPI,2018), dikelilingi oleh pegunungan serta dataran
tinggi yang tersebar ditujuh kabupaten. Letak geografis tersebut menjadikan
masyarakat di kawasan Danau Toba bermata pencarian dari hasil pertanian,
peternakan dan dari hasil hutan. Kota Parapat adalah Kota Pariwisata yang bersejarah
dan sudah lama menjadi kota tujuan utama untuk berwisata ke Danau Toba.
Pariwisata merupakan sumber ekonomi utama kota ini, karena banyak masyarakat di
kota Parapat menggantungkan hidupnya pada sektor ekonomi pariwisata; seperti
Usaha kuliner, Usaha Souvenir, Usaha Kapal Motor, sampai Usaha Penginapan. Oleh
karena itu, Pemerintah mencanangkan pembangunan Kota ini untuk mewujudkan
program pembangunan Danau Toba sebagai “Monaco of Asia” dengan pembentukan
suatu lembaga Badan Pelaksana Otorita Danau Toba yang disingkat dengan BPODT,
dan secara khusus masuk dalam program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di
nomor urut 6 pada tabel “88 daftar Kawasan Strategis Pariwisata 110 Nasional” pada
“Lampiran III Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 50 tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010 – 2025”.

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau sekumpulan


proses dimana data dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan agar data tersebut
menjadi berguna untuk kebutuhan pengambilan suatu keputusan. Tujuan utama dari
sistem ini adalah untuk mengumpulkan dan mengatur semua data dari berbagai
tingkat perusahaan, meringkas, kemudian memfasilitasi dan meningkatkan kualitas
dari pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas
sebuah perusahaan. Sistem ini berbasis komputer dan dapat berupa lembar excel atau
platform yang lebih kompleks. Selain itu data dapat diakses dan diolah secara internal
maupun eksternal. Sehingga, sistem informasi yang digunakan lebih efisien dan

9
produktif.

10
Setiap destinasi pariwisata harus mempunyai strategi promosi yang baik untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, salah
satu contohnya ialah pariwisata pedesaan memiliki peluang dalam melakukan
pengembangan wisata diantaranya melalui pengembangan atraksi wisata,
pengembangan sarana prasarana, pengembangan pemasaran, pengembangan
masyarakat.

Tujuan pengembangan wisata yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas


dan kuantitas dari potensi dan sumber daya manusia. Salah satu pengembangan yang
dilakukan pada suatu destinasi yaitu desa wisata. Desa wisata merupakan kawasan
pedesaan yang memiliki berbagai macam atraksi wisata. Atraksi wisata tersebut
dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dan
menetap, menghabiskan waktu berhari-hari, mengenal lebih dekat budaya desa dan
melakukan aktivitas yang dilakukan masyarakat desa. Siklus pengolahan data yang
dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle. Informasi yang
tepat waktu dapat dicapai dengan komponen teknologi. Komponen teknologi sistem
komputer mempercepat proses pengolahan data dan teknologi telekomunikasi
mempercepat proses transmisi data, sehingga membuat informasi dapat disajikan tepat
waktunya. Informasi yang akurat dapat dicapai dengan komponen kontrol. Komponen
kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem inforamasi dara kesalahankesalahan
yang di sengaja atau tidak disengaja.

Terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam implementasi


sistem antara lain:

 Tahapan uji coba


 Tahapan evaluasi
 Tahapan perbaikan/revisi
 Tahapan penerapan system.

Tahapan uji coba merupakan tahapan penerapan sistem dengan suatu pengawasan
yang cermat pada tiap-tiap sub sistem, tahapan ini pada dasarnya merupakan
implementasi sistem yang sebenarnya dalam kondisi yang sebenarnya juga, sehingga apa
yang terjadi pada tahapan ini itulah yang akan terjadi dalam penerapan sistem
selanjutnya. Tahapan
11
evaluasi merupakan tahapan yang bisa dilakukan selama uji coba berlangsung atau
sesudah uji coba selesai, namun evaluasi secara menyeluruh biasanya dilakukan sesudah.

B. Buku Pembanding
Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia dalam menghasilkan
devisa negara. Pariwisata memiliki keterkaitan sektoral maupun keterkaitan spasial yang
tinggi. Oleh karenanya dalam mengembangkan kepariwisataan harus memiliki konsep
pengembangan yang jelas serta sesuai dengan potensi dan kondisi yang dimiliki oleh
sebuah daerah. Dalam mengembangkan kepariwisataan baik dari proses perencanaan
sampai dengan pelaksanaan pengembangannya tentunya beberapa pihak ikut terlibat
diantaranya pemerintah, masyarakat beserta industri yang didukung oleh akademisi dan
pers. Keharmonisan hubungan antara semua pihak terkait harus terjalin melalui suatu
komunikasi yang dikelola dengan baik. Pemandu wisata adalah orang yang pertama kali
dijumpai oleh wisatawan dalam rangka mewujudkan harapan dan impian atas tour yang
telah dibayarnya. Wisatawan bagaikan seorang bocah kecil di tengah hiruk pikuknya
pasar. Ia tidak tahu harus melangkah kemana, ia membutuhkan bimbingan untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya. Adalah tugas Pemandu wisata untuk menemani,
mengarahkan, membimbing, menyarankan wisatawan di tengah-tengah ketidaktahuannya
itu. Pemandu wisata adalah seseorang yang memegang peranan penting dalam kegiatan
tur maupun transfer. Ia menjadi tumpuan harapan wisatawan, perusahaan yang
mempekerjakannya, bahkan daerah atau negara tempat ia bekerja. Untuk itulah, ia harus
memenuhi persyaratan tertentu agar dapat mengemban amanat yang demikian berat
secara profesional.

Persyaratan tersebut menyangkut hal-hal yang bersifat fisik maupun psikis.

 Syarat fisik/penampilan pemandu wisata Penampilan dalam pengertian ini


mengandung makna yang luas, tidak sekedar baju, celana, rok, sendal, dan
sebagainya akan tetapi keseluruhan yang tampak dari luar diri seseorang itu.
 Syarat Psikis/kepribadian pemandu wisata Secara teori yang dimaksud dengan
kepribadian adalah integritas psikofisik sebagai resultan dari hereditas,
lingkungan dan kematangan yang bersifat unik dan dinamis serta berbeda satu
dengan yang lainnya.

12
Kode etik pemandu wisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan
Musyawarah Nasional I Himpunan Pemandu Wisata Indonesia dengan Keputusan
Nomor 07/MUNAS.I/X/1988, meliputi hal-hal sebagai berikut:

 Pemandu wisata harus mampu menciptakan kesan penilaian yang baik atas
daerah, negara bangsa, dan kebudayaan.
 Pemandu wisata dalam menjalankan tugasnya harus mampu menguasai diri,
senang, segar, rapi, bersih serta berpenampilan yang simpatik (menghindari
bau badan, perhiasan, dan parfum yang berlebihan).
 Pemandu wisata harus mampu menciptakan suasana gembira dan sopan
menurut kepribadian Indonesia .
 Pemandu wisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang
sama kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang
dan tidak meminta komisi.
 Pemandu wisata mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta
mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum,
peraturan, adat kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek.

Pemandu wisata dapat dikatakan sebagai jantung dari sebuah tur atau transfer
sebab ia adalah seseorang yang harus dapat memompa dan menghidupkan suasana
sehingga wisatawan benar-benar dapat memperolah pengalaman menarik sebagimana
diharapkan. Oleh karenanya pemandu wisata harus memahami organ atau komponen
lain yang dapat membentuk pengalamanpengalamanitu. Agar dapat melaksanakan
kegiatannya dengan baik, maka seorang pemandu wisata harus membekali dirinya
dengan pengetahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dalam kegiatan
tersebut. Secara umum pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang pemandu wisata
meliputi pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan tentang wisatawan dan
pengetahuan tentang kegiatan yang dilakukan. Informasi yang dibutuhkan oleh
pemandu wisata haruslah digali dari sumbersumber yang benar-benar relevan dan
dapat dipercaya sehingga informasi yang didapat benar-benar berkualitas dan
memberikan manfaata sebagaimana diharapkan, sumber informasi bagi pemandu
wisata antara lain adalah: (pengalaman pribadi, penyedia fasilitas, kantor pemerintah,
organisasi/asosiasi, perpustakaan, media massa, dll.).

13
Salah satu ciri informasi yang berkualitas adalah up to date atau terkini yang
mengandung makna bahwa informasi tersebut merupakan kondisi yang paling akhir
dari apa yang diinformasikan. Untuk mendapatkan informasi terkini pemandu wisata
harus senantiasa memperbaharuinya dengan selalu mengikuti perkembangannya
melalui sarana-sarana yang tersedia. Beberapa informasi yang sering mengalami
perubahan dan perlu mendapat perhatian utama untuk dilakukan pembaharuan antara
lain kurs mata uang, tanggal, waktu, data, statistik, temperatur udara, kondisi politik,
dan lain-lain.

Wisata Berbicara bagi seorang pemandu wisata adalah suatu seni


penyampaian informasi yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang
mendengarkannya. Dilihat dari cara penyampaiannya maka bahasa yang digunakan
dalam berbicara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 Bahasa Lisan Bahasa lisan yaitu berbicara dengan menggunakan lisan sebagai
sarananya.
 Bahasa Tubuh Menurut keterangan para ahli bahwa dalam ketrampilan
berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya hanyalah 7%, bagaimana kita
mengatakan 38% dan bahasa tubuh pentingnya adalah 55% (Peter
Thomson,1997:57).

Pengetahuan akan seluk beluk wisata memang merupakan hal mutlak yang
harus dikuasai oleh seorang pemandu wisata. Namun, pengetahuan itu saja tidak
cukup. Salah satu pengetahuan yang perlu Anda kuasai adalah pengetahuan mengenai
ilmu P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Sering terjadi wisatawan yang
tiba-tiba mabuk perjalanan, kejang-kejang, sesak nafas bahkan sakit jantung selama
dalam kegiatan wisata. Anda sebaiknya dapat menguasai keadaan seperti ini,
meskipun ada Tour Leader yang berkewajiban mendampingi wisatawan, namun jika
Anda juga memiliki pengetahuan P3K, tentu akan sangat memudahkan pertolongan
untuk wisatawan yang tiba-tiba sakit tersebut. Ada sebuah kata mutiara berbunyi
“Pandangan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda”. Meskipun makna
dari kata 78 mutiara tersebut sedikit bernuansa sarkasme, namun seorang pemandu
wisata haruslah dapat “menggoda” pada pandangan pertama. Menggoda dapat
diartikan menarik perhatian namun namun tidak mencolok. Pemandu wisata yang
handal selalu ingin menjadi lebih baik setiap waktu.Pengetahuan yang luas,
penampilan yang menarik,
14
kesehatan prima serta perilaku yang menyenangkan akan mempercepat karir Anda
menjadi pemandu wisata yang profesional.

15
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan Buku

 Kelebihan buku utama : Pembahasan yang disajikan lengkap mengenai


manajemen usaha jasa pariwisata, Pengunaan cover yang menarik.
 Kekurangan buku utama : Identitas buku tidak lengkap, Ada terdapat jarak
paragraf yang sangat jauh.

 Kelebihan buku pembanding : Terdapat penjelasan dari terjemahan bahasa


asing yang digunakan.
 Kekurangan buku pembanding : Penggunaan angka yang berlebihan,
Identitas buku tidak lengkap.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manajemen
adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang di
kerjakan oleh individu atau kelompok. Secara umum sistem informasi manajemen
didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi
Sistem informasi manajemen juga dikenal dengan ungkapan lain, seperti "sistem
Informasi", "sistem pemrosesan informasi", "sistem informasi dan pengambil
keputusan" Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu unit atau badan
khusus yang bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi
informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip system.
Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia dalam menghasilkan
devisa negara. Pariwisata memiliki keterkaitan sektoral maupun keterkaitan spasial
yang tinggi. Pekerjaan sebagai seorang Pemandu Wisata saat ini semakin dibutuhkan,
karena banyak wisatawan yang menggunakan tenaga pemandu wisata untuk
menikmati perjalanan wisata mereka dengan lebih nyaman dan aman.

B. Saran
Dalam pembuatan laporan critical book review ini jauh dari kata sempurna
maka dari itu penulis mengharapkan beberapa tambahan kalimat kajian mengenai
materi usaha jasa pariwisata sebagai penyempurnaan laporan ini. Sekian dan
Terimakasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Flores tanjung, P. S. CARA PEMANDU WISATA ISTANA MAIMUN DALAM MEMAHAMI


KEBUTUHAN WISATAWAN.

Flores Tanjung, P. S. MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DAN PEMASARAN USAHA JASA


PARIWISATA DI INDONESIA.

18

Anda mungkin juga menyukai