Anda di halaman 1dari 5

DZIKIR JALALLAH

AL Habib Abu Bakar As-Segaf

‫َاْلَم ْو ُج ْو ُد ِفْي ُك ِّل َز َم اِن‬ ‫اَل ِاٰل َه ِااَّل ْهّٰللا‬


Artinya : “Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu ada di setiap zaman.”

‫َاْلَم ْعُبْو ُد ِفْي ُك ِّل َم َك اِن‬ ‫اَل ِاٰل َه ِااَّل ْهّٰللا‬


Artinya : “Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu di sembah di setiap
tempat.”

‫َاْلَم ْذ ُك ْو ُر ِبُك ِّل ِلَس اِن‬ ‫اَل ِاٰل َه ِااَّل ْهّٰللا‬


Artinya : “Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang selalu disebut di setiap lisan.”

‫َاْلَم ْعُر ْو ُف ِباِإْل ْح َس اِن‬ ‫اَل ِاٰل َه ِااَّل ْهّٰللا‬


Artinya : “Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang terkenal dengan kebaikan-Nya.”

‫ُك َّل َيْو ٍم ُهَو ِفْي َش ْأِن‬ ‫اَل ِاٰل َه ِااَّل ْهّٰللا‬
Artinya : “Tiada tuhan selain Allah, Dzat yang setiap hari berada dalam
kekuasaan-Nya.”

‫َاَاْلَم اُن َاَاْلَم اُن‬ ‫اَل ِاٰل َه ِااَّل ْهّٰللا‬


Artinya : “Tiada tuhan selain Allah, Berilah kami kemanan dan keselamatan.”

‫َو ِم ْن ِفْتَنِة الَّش ْيَطاُن‬ ‫ِم ْن َز َو اِل اِإْل ْيَم اِن‬


Artinya : “Dari hilangnya iman dan dari godaan setan.”

‫َيا َقِد ْيَم اِإْل ْح َس اُن َك ْم َلَك َع َلْيَنا ِم ْن ِإْح َس اٌن‬


Artinya : “Wahai dzat yang tidak mempunyai permulaan didalam kebaikannya,
betapa banyak dari-Mu kepada kami dari pada kebaikan-kebaikan.”
‫ِاْح َس اُنَك اْلَقِد ْيٌم َيا َح َّناُن َيا َم َّناٌن‬
Artinya : “Sungguh kebaikan-Mu tidak berawal, Wahai tuhan yang Maha
santun dan Maha pemberi nikmat.”

‫َيا َرِح ْيُم َيا َر ْح َم ٌن َيا َغ ُفْو ُر َيا َغ َّفاٌر‬


Artinya : “Wahai yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Wahai yang Maha
Pengampun dan Maha Pemaaf.”

‫ِاْغ ِفْر َلَنا َو اْر َحْم َنا َو َأْنَت َخ ْيُر الَّراِح ِم ْيَن‬
Artinya : “Ampunilah kami dan sayangilah kami, dan sesungguhnya engkau
paling baiknya dzat yang menyayangi.”

‫َو َص َّلى ُهللا َع ٰل ى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع ٰل ى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلْم َو اْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب‬
‫اْلَع اَلِم ْيٌن‬
Artinya : “Dan semoga tambahan Rahmat ta’dzim Allah tercurahkan kepada
junjungan kami Nabi Muhammad ( Semoga Allah memberikan sholawat dan
salam kepada-Nya ) dan atas keluarga serta para sabatnya dan juga tambahan
kesejahteraan dan segala puji bagi Allah ‫ ﷻ‬Tuhan seluruh alam.”

‫َألّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َقَم ِر ْالُو ُج ْو ِد ِفْي َهَذ ااْلَيْو ِم َو ِفْي ُك ِّل َيْو ٍم‬
‫َو ِفْي اْلَيْو ِم ْالَم ْو ُع ْو ِد ِس ًّر ا َو َج ْهًرا ِفْي الُّد ْنَيا َو ْاألخرة َو َع لى آِلِه‬
‫( َو َص ْح ِبِه َو َس ِّلْم‬10x)
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi
Muhammad, rembulannya alam, pada hari ini, setiap hari setiap hari dan pada
hari yang dijanjikan, secara diam-diam dan terang-terangan di dunia dan di
akhirat, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya. (10x)
Aamiin...
TALQIN DZIKIR JALALAH DARI HABIB ABU BAKAR AS-SEGAF SEBAGAI
PERANTARA MERAIH HUSNUL KHOTIMAH
Laduni.ID, Jakarta - Pada tahun 1937 Masehi Al-Habib Abu Bakar bin
Muhammad As-Segaf datang ke Kwitang untuk menghadiri Maulid Akhir
Khomis Awwal Ashar yang diselenggarakan di Masjid Kwitang oleh Al-Habib Ali
bin Abdurrohman Al-Habsyi.
Ketika acara akan disudahi, Habib Ali meminta Habib Abu Bakar As-Segaf untuk
memimpin Talqin Dzikir. Habib Ali berkata kepada yang hadir:
"Kita akan dengar dan ikuti Talqin Dzikir yang mana dimohon kepada seorang
yang sama-sama kita cintai Al-Habib Abu Bakar dari kota Gresik (Habib Ali
menahan pembicaraannya, lalu terdengar suara tangis beliau sambil
meneruskan bicaranya beliau berkata). Hadirin lihatlah, beliau punya wajah-
wajah yang nampak akan Nur Cahaya Rosulullah SAW beruntung bagi kita atas
kehadirannya."
Setelah, lalu Habib Abu Bakar berdiri dan Habib Ali juga turut berdiri di
sampingnya. Kemudian Habib Abu Bakar memulai Talqin Dzikir dengan
meyampaikan perihal berikut ini:
“Orang Islam hidup dengan kalimat Laa ilaaha illallah, mati dengan kalimat Laa
ilaaha illallah, selamat di alam barzakh berkat Laa ilaaha illallah, masuk surga
karena Laa ilaaha illallah.”
Saat itu, Habib Ali Kwitang menangis, begitu juga para jamaah yang hadir, yang
beribu-ribu jumlahnya.
Kemudian Habib Abu Bakar mengangkat tangannya dan mengeluarkan jari
telunjuk beliau menghadap langit, seraya berkata:

‫َقاَل الَّن ِبُّي ﷺ َاْف َض ُل َم ا ُقْلُت َاَن ا َو الَّن ِبُّيْو َن ِم ْن َقْب ِلْي اَل ِاٰل َه ِااَّل‬
‫ُهّٰللا ُم َح َّم ٌد َّر ُسْو ُل ْهّٰللا ﷺ َك ِلَم ُة اْل َح ُّق َع َلْي َه ا َن ْح ًيا َو َع َلْي َه ا َن ُمْو ُت‬
‫َو َع َلْي َه ا ُنْب َع ُث ِاْن َش آَء َهَّللا َت َع اَلى ِم َن اآْل ٍم ِنْي َن آِم ْيٌن‬
Artinya: "Telah bersabda nabi (Muhammad) semoga Allah memberikan
sholawat dan salam kepadanya, bahwasanya: ‘Seutama-utamanya ucapan
yang pernah kusebutkan (kuajarkan), begitu juga para nabi sebelumku adalah
Tiada tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah (Semoga Allah memberikan
sholawat dan salam kepada-Nya) adalah perkataan yang benar. Atas-Nya aku
dihidupkan, atas-Nya aku dimatikan, atas-Nya aku dibangkitkan, jika Allah yang
Maha Luhur menghendaki termasuk orang yang aman. Semoga Allah
mengabulkan… " (Kitab An-Nasho'ih Ad-Diniyah).
Setelah Habib Abu Bakar As-Segaf menuntun hadirin dengan dzikir di atas,
beliau bercerita :
"Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang sholeh, beliau adalah Al-Qodhi
Abdullah Al-Baghdadi. Beliau berkata: ‘Aku pernah melihat Nabi Muhammad
SAW di dalam mimpi dan beliau terlihat pucat sekali, lalu aku bertanya kepada
Nabi Muhammad SAW, ‘Kenapa engkau wahai Nabi, wajah engkau pucat
sekali?’”
“Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab: ‘di malam ini telah meninggal 1.500
orang dari umatku, dua dari mereka meninggal dalam keadaan iman dan
sisanya meninggal tanpa membawa iman (su'ul khotimah).’”
“Aku bertanya lagi kepada Nabi Muhammad SAW, Lalu apa kiat-kiat dari
engkau untuk orang-orang yang bermaksiat agar mereka meninggal dengan
membawa iman?’”
“Nabi Muhammad SAW berkata: ‘Ambillah kertas ini dan baca isinya, siapa
orang membacanya dan membawanya lalu dia memindahkan dari satu tempat
ke tempat yang lain (menyebarkan dan mengajarkan) maka termasuk
golonganku dan akan meninggal dalam keadaan membawa iman, akan tetapi
siapa orang yang telah mendengarkannya dan dia tidak membacanya, tidak
menyebarkannya maka dia lepas dariku dan akupun lepas darinya."
‘Seketika itu aku langsung terbangun dari tidurku dan aku lihat kertas tersebut
telah ada digenggamanku dan ternyata di dalamnya berisi tulisan (dzikir) yang
penuh barokah itu.’
Diceritakan dalam sebuah riwayat, bahwasanya Al-Habib Abu Bakar bin
Muhammad As-Segaf diingatkan juga oleh Nabi Muhammad SAW melalui
mimpi tentang keutamaan dzikir tersebut agar didawamkan (istiqomah
diamalkan) dan di kabarkan ke seluruh umat Nabi Muhammad SAW.
Demikianlah kisah seputar dzikir jalalah yang ditalqin langsung oleh Habib Abu
Bakar As-Segaf dan diriwayatkannya didapatkan langsung dari Rasulullah SAW.
Dzikir Jalalah tersebut bisa menjadi perantara dalam mengantarkan kita
meraih husnul khotimah di akhir hayat. Tetap dalam keadaan iman dan
selamat.
Setiap kali agenda Haul Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Segaf, Dzikir
Jalalah ini ditalqin kembali oleh para habaib kepada para jamaah dan
dianjurkan untuk senantiasa mengamalkannya sebagaimana telah dilakukan
oleh para muhibbin. Wallahu ‘Alam bis Showab.
Semoga kita dapat mengamalkan membaca Dzikir Jalalah tersebut dalam
setiap kesempatan yang baik. Sehingga Allah SWT menakdirkan kita termasuk
golongan yang dapat meraih husnul khotimah di akhir hayat hidupnya.
Aamin.

Anda mungkin juga menyukai