Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN STASE

MIDSIDE AUDIO POST

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah Stase

FIKRI BAIHAKI

1190150065

SUARA

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM S.1

FAKULTAS FILM DAN TELEVISI

INSTITUT KESENIAN JAKARTA

2023
Institut Kesenian Jakarta

Fakultas Film dan Televisi

Program Studi Televisi dan Film S.1

Peminatan Suara

Lembar Persetujuan Stase

Nama : Fikri Baihaki

NIM : 1190150065

Tempat Stase : Midside Audio Post

Laporan Stase ini telah siap diujikan dalam Sidang Stase, pada:

tanggal/bulan/tahun.

Jakarta, ……………………

( …………………….. )

Dosen Stase
Institut Kesenian Jakarta

Fakultas Film dan Televisi

Program Studi Televisi dan Film S.1

Peminatan Suara

Lembar Pengesahan Stase

Nama : Fikri Baihaki

NIM : 1190150065

Tempat Stase : Midside Audio Post

Laporan Stase ini telah selesai diujikan dalam Sidang Stase, pada:

tanggal/bulan/tahun.

Jakarta, ……………………

( Danu Murti, M.Sn. ) ( …………………… )

Ketua Program Studi Dosen Stase


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada Penulis

sehingga dapat menyelesaikan serangkaian tugas dari mata kuliah Stase

pada tahun 2022 ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang telah ikut terlibat dalam penyusunan laporan

Stase ini, terkhusus kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa;

2. Orang tua dan keluarga;

3. Keluarga besar Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian

Jakarta;

4. Bapak Hanief Jerry, M.Sn., selaku Dekan FFTV IKJ

5. Bapak Danu Murti, M.Sn. , selaku Ketua Program Studi Fakultas

Televisi dan Film S-1

6. Ibu Rohaya Said, S.Sn, M.M selaku Koordinator Stase semester

Gasal 2022/2023;

7. Bapak Hans Kristian, S.Sn selaku Asisten Koordinator Stase

semester Gasal 2022/2023;

8. Ibu Anita Yusnita, S.Sn Koordinator Stase semester Gasal

2022/2023;

9. Ibu Safitri Dwi Larasati, S.Sn Asisten Koordinator Stase semester

Gasal 2022/2023;
10. Bapak Larry Luthfianza Mirza Fadhil Yacub, S.Sn. selaku

Koordinator Stase semester Gasal 2022/2023;

11. Ibu Diana Puspita Widya Ekaningrum, S.Sn. selaku Asisten

Koordinator Stase semester Gasal 2022/2023;

12. Bapak Syaifullah Praditya, selaku penanggung jawab pelaksanaan

magang di Midside Audio Post

13. Bapak Surya Sudarmadji, Bapak Hasrullah, Muhammad Sidiq

yang sudah menerima dan membimbing Penulis selama pelaksanaan

Stase di Midside Audio Post

Tanpa bantuan dari beberapa pihak yang membantu, Stase yang

Penulis jalankan ini tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Penulis

sangat bersyukur atas segala pelajaran dan pengalaman yang telah

didapatkan selama menjalankan proses Stase. Penulis juga meminta maaf

atas kekurangan dan kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan dan

penyusunan Laporan Stase ini.

Penulis berharap Laporan Stase ini dapat bermanfaat bagi Penulis,

teman-teman, dan adikadik angkatan di kampus FFTV IKJ.

Jakarta, 2022

Fikri Baihaki
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN STASE

LEMBAR PENGESAHAN STASE

LEMBAR PENILAIAN STASE

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Stase

1.3 Kegiatan

1.4 Tempat

1.5 Waktu Pelaksanaan

1.6 Indikator Keberhasilan Stase

BAB 2 TEMPAT STASE

2.1 Profil

2.2 Struktur Organisasi

2.3 Departemen/Divisi dalam Organisasi

2.4 Prestasi/Karya Perusahaan


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap mahasiswa diharapkan dapat memperoleh ilmu yang cukup

setelah keluar dari institusi. Tidak terkecuali dengan Institut Kesenian Jakarta,

yang mengharapkan mahasiswanya lulus dengan bekal ilmu yang cukup

untuk terjun kedalam industri kesenian. Pada setiap tingkatnya yang dilalui di

Institut Kesenian Jakarta tentunya memiliki mata kuliah yang diharapkan

dapat mengembangkan minat dan bakat setiap mahasiswa. Pada semester ini,

mahasiswa di Institut Kesenian Jakarta diharuskan untuk mengikuti

matakuliah Stase yang memiliki bobot 4 Satuan Kredit Semester (SKS)

sebagai syarat pencapaian pada semester tersebut.

Melalui mata kuliah Stase ini, mahasiswa ditujukan untuk

mensinergikan teori yang telah dipelajari selama kuliah dengan apa yang ada

di industri khususnya film. Nantinya mahasiswa akan mendapatkan gambaran

secara penuh mengenai penerapan ilmu di dunia kerja profesional.

Mata kuliah Stase merupakan kegiatan praktek kerja lapangan yang

bertujuan agar mahasiswa dapat mengamati dan membuat penilaian dalam

bentuk laporan kritis terhadap kondisi dunia kerja profesional atau industri

berdasarkan keilmuan yang telah diperoleh selama studi. Menambah

wawasan, pengetahuan, serta ilmu-ilmu yang bisa melengkapi ilmu yang

sudah dipelajari pada masa perkuliahan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat

meningkatkan skill, koneksi, serta pengalaman yang baru kepada setiap


mahasiswa yang menjalankannya nantinya akan membekali mahasiswa/i agar

siap memasuki dunia kerja. Untuk itu, dalam pemilihan tempat Stase terdapat

ketentuan tertentu yang harus memenuhi kualifikasi dari Ketua Program Studi

Televisi dan Film.

1.2 Tujuan

Berikut adalah tujuan mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Stase

ini, antara lain:

1. Untuk dapat memahami deskripsi kerja dari peminatan yang dipilih,

dalam sebuah sistem kerja produksi/penciptaan berdasarkan standard

operating procedure (SOP) yang berlaku dalam dunia kerja

profesional atau industri.

2. Mahasiswa mampu menerapkan dan patuh pada kode etik profesi

sesuai dengan kebijakan dunia kerja profesional di tempat Stase.

3. Mahasiswa mampu berdaptasi terhadap sistem kerja profesional di

tempat Stase.

4. Mahasiswa mampu berlatih dan terlibat aktif dalam setiap tahapan

proses kerja, berdasarkan keilmuan yang telah diperoleh selama studi.

1.3 Kegiatan

Kegiatan yang akan Penulis lakukan selama menjalani mata kuliah

Stase adalah mengikuti proses post production produksi film, series, dan lain-

lain sebagai foley artist. Dalam proses ini, Penulis sangat ingin mempelajari
tentang efisiensi kerja pada tahap post production yang nantinya akan

berguna bagi diri Penulis sendiri.

1.4 Tempat Stase

MIDSIDE AUDIO POST

PIC : Syaifullah Praditya

Alamat : Jalan Mandar V DC 3 No.8, Pd. Jaya, Kec. Pd. Aren, Kota

Tanggerang Selatan, Banten.

Penulis menjalani Stase di perusahaan audio post, dan di bawah

naungan Bapak Syaifullah Praditya selaku pemilik Midside Audio Post.

Alasan mengapa Penulis memilih tempat Stase ini karena Penulis ingin

memperdalam ilmu dalam bidang audio post, kemudian banyak sekali hal

yang ingin Penulis pelajari selama berada di Midside. Contohnya dalam hal

pengalaman, skill, pengetahuan dan segala aspek yang ada dalam proses kerja

dibidang kreatif pada tahapan pasca produksi di bidang audio post.

1.5 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan Stase ini dilakukan dari tanggal 23

September 2022 sampai 15 Desember 2022. Penulis melaksanakan kegiatan

Stase di kantor Midside Audio Post. Pada tahapan awal ini Penulis masih

dalam tahap latihan dalam proses kerja audio post dan juga menganalisis

proses kerja pada divisi SFX Editor. Setelah itu barulah Penulis dapat

melakukan kerja pada proses audio post sebagai foley artist.


1.6 Indikator Keberhasilan Stase

Berikut adalah indikator keberhasilan yang ingin dicapai selama

Penulis Stase, antara lain:

1. Memahami workflow pada divisi SFX Editor dibagian foley artist dalam

proses audio post.

2. Berusaha belajar mengatasi dan menghadapi permasalahan yang terjadi

selama proses audio post.

3. Bisa beradaptasi dengan sistem kerja industri yang menuntut

fleksibelitas, konsekuensi dan komitmen dalam bekerja.


BAB 2

TEMPAT STASE

2.1 Profil

Nama : Midside Audio Post

Alamat : Jalan Mandar V DC 3 No.8, Pd. Jaya, Kec. Pd. Aren, Kota

tanggerang Selatan, Banten.

Email : midsidepost@gmail.com

Midside Audio Post merupakan perusahaan audio post production

service yang didirikan pada bulan Juli 2018. Midside Audio Post dibentuk

oleh Bapak Syaifullah Praditya sebagai pemilik dari perusahaan ini. Beberapa

film dan series telah dikerjakan oleh perusahaan ini pada bagian audio post.

2.2 Struktur Organisasi

Berikut merupakan struktur organisasi pda production house Midside

Audio Post;
2.3 Departemen/Divisi dalam Organisasi

Sebagai bagian dari divisi SFX editor, Penulis pada tahap awal latihan

sebagai foley artist dan dalam pengawasan supervising sound editor. Di mana

supervising sound editor bertanggung jawab terhadap semua elemen suara

pada suatu film dan mengawasi beberapa divisi departemen suara pada audio

post salah satunya SFX editor yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu

spotting effect, ambience dan foley.

Penulis yang bertanggung jawab sebagai foley artist akan selalu

berkomunikasi dengan supervising sound editor agar kualitas suara masih

tetap terjaga dan suara yang dihasilkan masih sama seperti dengan yang

aslinya. Selain itu tugas foley artist di sini membuat ulang unsur efek suara

pada film yang bertujuan untuk membuat kejelasan (clarity) dan mengisi efek
suara dalam frame semirip mungkin dengan yang aslinya agar penonton

merasa nyaman dengan apa yang dilihat dan didengar, penonton tidak merasa

terganggu dengan suara yang dihadirkan.

2.4 Prestasi Perusahaan

Berikut karya yang telah dikerjakan oleh perusahaan Midside Audio

Post, antara lain :

NO. TAHUN JUDUL FILM


1 2022 The Sexy Doctor Is Mine
2 2022 Kambodja
3 2022 Ngeri Ngeri Sedap
4 2022 Iblis Dalam Kandungan
5 2022 Pelangi Tanpa Warna
6 2021 Senzano Savana
7 2021 Pintu Surga Terakhir
8 2021 Hari Yang Dijanjikan
9 2020 100% Halal
10 2020 Nikah Yuk
BAB 3

POSISI DAN PELAKSANAAN MAGANG

3.1 Posisi dan Deskripsi Kerja

Dalam proses pelaksanaan Stase ini, Penulis mengerjakan project

series yang berjudul Surat Cinta Untuk Starla yang bertugas pada bagian

foley artist. Menurut David Bordwell dalam bukunya yang berjudul Film Art:

An Introduction bahwa foley diartikan sebagai spesialis efek suara yang

menciptakan gerakan dengan berjalan kaki atau memindahkan material

kedalam nampan besar dari berbagai zat (pasir, tanah, kaca, dan sebagainya).

Jack Foley merupakan pelopor suara dalam tahap pascaproduksi. (24)

Sebagai foley artist, Penulis bertanggung jawab untuk mengisi semua

footstep dan movement tokoh dalam film. Penulis mempelajari cara untuk

mengisi suara gesekan baju yang saling bersentuhan dan properti yang

disentuh oleh tokoh. Misalkan Penulis mengisi pergerakan tokoh yang sedang

mengambil ponsel dengan menggerakan ponsel sesuai dengan alasnya, jika di

dalam film ponsel itu berada di atas material kayu maka suara harus

dibunyikan pada alas kayu supaya menyesuaikan dengan gambar.

Biasanya foley mixer meminta suaranya dibuat berbunyi lebih jelas

seperti tanpa dibuat-buat supaya terdengar natural gesekan dan sentuhan

antara ponsel dengan alas kayunya. Dikarenakan dalam film, suara yang tidak

ada dibuat menjadi ada sedangkan yang sudah ada dibuat lebih ada. Menurut

Vanessa Theme Ament dalam bukunya yang berjudul The Foley Grail bahwa

foley menambahkan kesan dramatisasi pada sebuah film yang bahkan pada
kehidupan nyata kita tidak selalu memperdulikan suara itu, contohnya saat

mengambil gelas atau buku. Triknya adalah dengan cara mengambil barang

tanpa terlalu banyak gesekan, bila terlalu banyak gesekan akan

mengakibatkan suara itu terdengar seperti dibuat-buat. (106-107)

Begitu pula dengan footstep, cara itu juga diterapkan pada saat

mengisi langkah kaki tokoh. Misalnya saat tokoh berjalan di atas bebatuaan

begitu pula dengan apa yang Penulis lakukan untuk menaruh kerikil di atas

alas semen supaya menghasilkan suara yang terasa berjalan seperti di atas

permukaan yang beraspal. Contoh lainnya saat scene berada di hutan yang

datarannya rumput, biasanya menggunakan alas rumput sintetis yang

ditambahkan dengan pita kaset, jika di rumput yang lebat maka terkadang

akan ditambahkan daun kering untuk menimbulkan suara “krek” dari daun

kering yang akan terasa lebih nyata.

Dalam buku The sound effect bible: How to Create and Record

Hollywood Style Sound Effects, Ric Viers membahas lima jenis sound effect

diantaranya; hard effect, foley sound effect, background effect, Electronic

Effects/Production Elements, Sound Design Effects. Menurutnya foley sound

effect adalah proses menampilkan suara yang selaras dengan gambar efek

suara foley yang paling umum adalah langkah kaki namun, ada suara yang

jauh lebih rumit yang dapat dibuat oleh seorang pemain, yang disebut foley

artist. Contohnya foley artist meningkatkan adegan perkelahian dengan

gerakan dan benturan pakaian. (30)


Sedangkan menurut Tomlinson Holman dalam bukunya yang berjudul

Sound for Film and Television, Third Edition bahwa Foley sound effect lah

yang membuat suara tampak lebih nyata, karena saat perekaman foley suara

kehidupan nyata dilebih-lebihkan supaya terdengar. Di England disebut foley

walker karena foley yang paling menonjol adalah langkah kaki. Banyak suara

kecil biasanya mendominasi Foley: langkah kaki, gemerisik pakaian,

menuangkan segelas air, memindahkan kursi, dan bahkan pukulan semuanya

disebut foley effect. (162)

Dari kedua kutipan tersebut memiliki kesamaan yang mengartikan

foley artist seperti yang diatas, dan penulis menyimpulkan foley masuk

kedalam sound effect yang terpisah dengan hard effect atau soft effect.

Menurut penulis foley sound effect lebih mengarah ke hard effect tetapi

berbeda cara kerjanya karena suara di proses selaras dengan gambar.

Contohnya mengambil suara roda koper menggunakan kursi roda kantor.

3.2 Persiapan Kerja yang Dilakukan

Setelah Penulis berdiskusi dengan Bapak Syaifullah dalam

menentukan jobdesc¸Penulis diajarkan mengenai dasar-dasar menjadi foley

artist. Selama Penulis belajar menjadi foley artist. Penulis mengalami kaki

yang terasa kaku hingga pegal-pegal karena cara jalan yang salah. Hal ini

menjadi pelajaran yang sangat penting untuk seorang foley artist dalam

menyikapi pekerjaannya yang membutuhkan gestur badan yang benar dalam

pekerjaannya.
Dua minggu berlalu, Penulis mulai diuji untuk foley pada episode 4

series My Ice Girl yang telah tayang di Vidio.com. Bapak Syaifullah Praditya

ingin melihat sudah sejauh mana perkembangan Penulis dalam hal foley,

masih banyak kekurangan dari sync terhadap gambar begitu pula dengan

power yang dihasilkan masih kurang tekanan. Positifnya cara jalan Penulis

sudah mulai lebih baik dari sebelumnya, Bapak Syaifullah Praditya menilai

jika penulis lebih sering melakukannya kemungkinan besar penulis akan lebih

cepat menguasainya.

3.3 Pelaksanaan Kerja yang Dilakukan

Penulis melaksanakan foley di Midside Audio Post untuk mengerjakan

episode 1 Surat Cinta Untuk Starla. Penulis kemudian diberi kepercayaan

oleh Bapak Syaifullah Praditya untuk mengisi beberapa footstep pada series

yang berjudul My Ice Girl pada episode 6,7,8 tetapi dalam catatan tidak full

pada setiap episodenya dan masih dalam pengawasan.

Penulis hanya diberi beberapa menit saja di dalam satu episode

dikarenakan cara jalan Penulis yang masih kurang sync pada gambar.

Masalah yang teradi Ketika mengerjakan project ini ialah jika Penulis sudah

bisa sync dengan gambar, namun power yang dihasilkan pada saat melakukan

footstep kurang dan perlu diperbaiki lagi. Masalah itu selalu penulis alami

selama belajar melakukan foley di Midside Audio Post. Mengapa hanya

episode 6,7,8 saja, karena pada saat Penulis memulai Stase di Midside Audio

Post sedang ada project series itu dan film layar lebar.
Setelah melakukan beberapa kali percobaan foley, Penulis diberikan

tanggung jawab langsung untuk memegang satu project series yang berjudul

Surat Cinta Untuk Starla. Pada episode 1 Penulis menyelesaikan foley dalam

waktu 2 setengah hari karena ada beberapa kendala. Kendala ialah ketika

awal mula melakukan foley Penulis dan foley mixer melakukan penyocokan

sepatu yang digunakan oleh tokoh dengan sepatu yang ada pada ruang foley

penyocokan itu lumayan memakan banyak waktu untuk Penulis yang baru

saja diberi kepercayaan memegang langsung project series. Teknik

perekaman foley mengunakan close miking yang akan membantu

memfokuskan suara dan mengurangi efek dari ruangan untuk menghasilkan

suara yang jernih.

Kemudian karena ini project yang benar-benar pertama kali Penulis

kerjakan, membuat pikiran penulis buyar yang menyebabkan Penulis

melakukan kesalahan cara melangkah. Tekanan yang kurang pasa saat

melangkah dan tidak konsisten, mengakibatkan pekerjaan yang dilakukan

Penulis menjadi lebih banyak membutuhkan waktu. Seharusnya bila sudah

lancar bisa melakukannya hanya dalam waktu satu hari.

Suara langkah yang kurang bervariasi membuat Penulis harus

mengeksplorasi banyak hal untuk mendapatkan suara yang tidak monoton dan

tidak terasa dibuat-buat. Karena setiap karakter memiliki gaya jalan yang

berbeda-beda, jadi perlu adanya variasi dalam foley footstep. Seperti apa yang

ditulis oleh Vanessa Theme Ament dalam bukunya yang berjudul The Foley

Grail bahwa sangat umum bila foley artist pemula berjalan dengan langkah
yang datar, plop, plop, plop. Begitu pula dengan suara tumit kemudian jari

kaki yang terlalu banyak juga terdengar seperti ta-da, ta-da, ta-da itu tidak

terdengar bagus. Perlunya rasa nyaman terhadap suatu karakter akan

menimbulkan suara langkah kaki yang tidak dibuat-buat. (106)

Solusi dari masalah itu ialah dengan mengulang hingga menghasilkan

suara yang tepat dan membutuhkan kesabaran. Bila power yang dihasilkan

tidak besar maka tubuh Penulis agak membungkuk setengah rukuk kemudian

mulai berjalan. Karena dengan tubuh seperti itu akan menjadikan tumpuan

semakin berfokus kepada kaki, jadi suara yang dihasilkan akan terasa lebih

memiliki power.

Penulis selesai mengerjakan foley Surat Cinta Untuk Starla episode 1.

Tetapi muncul masalah baru pada tahapan editing offline, materi dikirim

kembali dengan revisi puzzle dan adanya beberapa perubahan gambar serta

waktu yang terpotong hingga kurang lebih 10 menit. Dikarenakan editor

series ini diganti, maka mengharuskan Penulis foley mengulang materi dari

menit awal.

3.4 Hubungan Kerja Dengan Depertemen / Divisi Lain

Sebagai seorang yang diberi tanggung jawab sebagai foley artist maka

akan berhubungan langsung dengan foley mixer. Foley mixer yang bertugas

mengarahkan bagian mana dari ssebuah film yang harus Penulis isi footstep-

nya oleh foley artist, cocok atau tidak suaranya dengan gambar, pemilihan

sepatu yang tepat untuk menghasilkan suara yang pas. Kemudian hasil foley
akan dilanjutkan ke ruang mixing kemudian Penulis juga berhubungan dengan

Re-Recording Mixer karena hasil pengerjaan yang telah dikerjakan nantinya

akan diserahkan pada Re-recording mixer.

Penulis juga berhubungan dengan spotting effect. Jika suara yang

dibutuhkan oleh spotting effect tidak ditemukan pada sound library maka

bagian spotting effect akan langsung menghubungi foley mixer atau foley

artist untuk membuat efek-efek suara yang dibutuhkan.


BAB 4

HASIL DAN ANALISIS MAGANG

4.1 Hasil/Capaian Kerja Selama Magang

Capaian kerja selama magang di Midside Audio Post sebagai seorang

yang mengerjakan foley artist. Penulis mendapatkan banyak hal yang dapat

dipelajari mengenai proses kerja pada post production audio. Sebagai seorang

yang mengambil peminatan suara, penulis mulai memahami bagaimana

proses kerja pada post production audio yang baik dan benar, tentunya

penulis juga memperlajari banyak hal apa saja job desc dan divisi yang

berada pada Audio Post seperti Re-recording mixer, Dialog Editor, ADR

Mixer, ADR Editor, SFX Editor (Spot FX, Ambience), Foley Artist dan Foley

Mixer.

Dalam melakukan proses foley, penulis juga harus bisa membuat

suara dari barang-barang yang dapat menyerupai suara asli dari gambarnya.

Contoh sederhananya seperti suara mengambil frame foto biasanya penulis

harus mengisi suara tersebut kemudian penulis mengisinya dengan suara

remot air conditioner yang dibuka tutup batrainya tanpa dilepas kemudian

digerakan berbarengan dengan memerasnya hingga mendapatkan bunyi yang

sesuai dengan apa yang dimau foley mixer.

Penulis juga mempelajari bagaimana penggunaan shortcut yang ada

pada Pro Tools HD guna mempercepat proses pengerjaan fooley mixer

misalnya seperti “D” untuk fade in, “G” untuk fade out, “F” untuk

crossfade, “shift+s” untuk solo mode track, “command + shift + n” untuk


new track dan banyak shortcut lainnya yang ternyata banyak dan perlu

penulis pelajari. Kemudian penulis juga mempelajari bagaimana proses ketika

foley telah selesai, perlu dilakukknya save copy session untuk diberikan

kepada Re-recording Mixer.

Penulis berhasil menghadapi masalah yang terjadi Ketika proses

pengambilan foley berlangsung, contohnya ketika penulis dapat mengatasi

permasalahan gestur tubuh, kemudian membuat suara seperti menginjak

lumpur dengan cara menaruh kain basah ke dalam nampan yang diisi air

kemudian menginjak/ditekan menggunakan tangan hingga mendapatkan

suara yang diinginkan.

Penulis juga mampu beradaptasi dalam lingkungan tempat Penulis

melakukan Stase serta memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan

kerja Penulis.

4.2 Analisis Atas Hasil/Capaian Kerja Selama Magang

Dari apa yang telah penulis kerjakan selama melaksanakan Stase di

Midside Audio Post. Penulis mulai memahami dan mempelajari bagaimana

proses kerja pada departemen postproduction audio.

Penulis mendapatkan sebuah pengalaman proses pengerjaan suara

yang dilakukan pada tahap postproduction audio, yang mana sebelumnya

berbeda dengan cara kerja penulis. Contohnya seperti membuat session yang

seharusnya penamaan session yang sebelumnya penulis tidak melakukan hal


tersebut dan dasar-dasar yang sebenernya penting untuk dilakukan pada saat

proses pengerjaan berlangsung.

Setelah mengerjakan foley pada project series ini, penulis juga

menikmati bagaimana proses stase berlangsung. Penulis ingin mengetahui

lebih dalam lagi bagaimana proses kerja disetiap divisi pada Audio post.

Penulis merasa dengan melaksanakan stase ini membuat penulis mendapatkan

pengalaman dan juga menambah wawasan mengenai proses kerja

professional di industri khususnya pada postproduction audio.

Penulis rasa telah berhasil dalam mencapai indikator keberhasilan

yang tertera pada bab 1, antara lain:

1. Penulis mulai memahami workflow pada divisi SFX Editor dibagian

foley artist dalam proses audio post. Keberhasilan indikator dicapai

dengan cara mengamati cara kerja pada lingkungan Midside Audio

Post, dari melihat senior bekerja hingga mencoba dan mempraktikan

ilmu yang diberikan.

2. Penulis belajar mengatasi dan menghadapi permasalahan yang terjadi

selama proses audio post terutama pada saat foley. Penulis akhirnya

berhasil mengatasi dan menghadapi permasalahan Ketika Penulis salah

dalam hal gestur tubuh yang mengakibatkan tubuh penulis pegal-pegal

dan hasil yang kurang memuaskan. Namun, setelah itu penulis jadi

mengetahui bagaimana gestur yang tepat sehingga hasilnya juga

memuaskan serta tubuh penulis lebih terbiasa.


3. Sudah mulai bisa beradaptasi dengan sistem kerja industri yang

menuntut fleksibelitas, konsekuensi dan komitmen dalam bekerja.

4. Penulis juga mulai paham beberapa sistem kerja pada setiap masing-

masing departemen suara pada tahap Audio Post, seperti job desk

spotting ambience, foley Mixer, spotting effect.

4.3 Penggunaan Teknologi Terbarukan

Selama melaksanakan proses Stase, Penulis menggunakan teknologi

terbaru menurut penulis seperti software soundminer yang digunakan untuk

menyimpan semua meta data efek suara yang mana ketika mengerjakan

sebuah project, penulis tidak perlu susah mencari folder efek suara satu-

persatu. Dengan adanya software Soundminer ini penulis hanya perlu mencari

di kolom pencarian dan menuliskan kata kunci efek suara yang diperlukan

seperti “door wood”, “punch”, “car drive” dan beberapa kata kunci efek

suara lainnya.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah menyelesaikan mata kuliah Stase, penulis merasa

mendapatkan banyak pengalaman serta wawasan yang belum penulis dapat di

perkuliahan. Hal ini membuat pengalaman dan wawasan yang penulis

dapatkan akan membantu dikemudian hari dan juga akan menjadi bekal yang

bisa dibilang cukup untuk mendapatkan kesempatan pekerjaan setelah lulus

kuliah.

Penulis belajar banyak mengenai proses kerja di industri khususnya di

bidang post production audio. Adapun perbandingan antara sistem indusri

dan pendidikan, menurut penulis tidak terlalu jauh dengan apa yang telah

penulis pelajari di perkuliahan. Hal-hal mendasar yang telah di pelajari pada

saat perkuliahan membantu penulis saat melaksanakan praktik kera lapangan.

Dari semua yang penulis dapatkan secara teori dan praktik saat, hal ini

membantu penulis untuk mempersiapkan diri sebelum terjun langsung ke

dunia industri. Praktik kerja lapangan yang Penulis kerjakan selama kurang

lebih 3 bulan ini berjalan dengan baik dengan arahan Bapak Syaifullah

Praditya, hal yang menjadi perbandingan ialah penulis melatih untuk bersikap

professional dalam melakukan pekerjaan dan juga penulis melatih untuk

beradaptasi dengan berbagai macam permasalahan yang akan dihadapi pada

saat kerja.
5.2 Saran

Mata kuliah Stase ini sangat membantu penulis untuk memahami

materi-materi yang sebelumnya berupa teori pada saat perkuliaan, di mata

kuliah ini penulis mencoba mempraktikannya secara langsung.

Penulis merasa stase pada semester ini membuat mahasiswa terbagi

fokusnya, karena mata kuliah lainnya yang menurut penulis hal ini menjadi

sulit untuk membagi fokus dan memperhatikan mata kuliah lainnya. Saran

dari penulis sebaiknya mata kuliah stase ini perlu dilaksanakan dalam satu

semester full tanpa ada jadwal untuk mata kuliah lainnya, yang mana menurut

penulis hal ini akan membuat mahasiswa dapat fokus pada mata kuliah stase.
Daftar Pustaka

Viers, R. (2008). The Sound Effect Bible: How to Create and Record Hollywood

Style Sound Effect".

Wyatt, H., & Amyes, T. (2005). Audio Post Production for Television and Film:

An Introduction to Technology and Techniques 3rd Edition.

Bordwell, D. & Thompson, K. (2004). Film Art: An Introduction 10th Edition.

Ament, T,V. (2009). The Foley Grail: The Art of Performing Sound for Film,

Games, and Animation.

Anda mungkin juga menyukai