Anda di halaman 1dari 26

MAN JUDUL

HALAMAN JUDUL

LAPORAN KERJA PRAKTIK – TF 4001

ANALISIS ROOM MODES STUDIO


RECORDING

DARNO JEREMIA SILABAN


NIM.120320020

ALTA INTEGRA

PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
Halaman ini sengaja dikosongkan

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana teknik dari Institut Teknologi Sumatera

“ANALISIS ROOM MODES STUDIO RECORDING “

disusun oleh
DARNO JEREMIA SILABAN
NIM. 120320020

Yang telah menyelesaikan Kerja Praktik di ALTA Integra


pada tanggal 5 Juni s/d 4 Agustus 2023

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Rifqi Ikhwanuddin, S.T., M.T. Tasya Nadya Hartati


NIP. 199204122019031015 Senior Acoustic Consultant

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Teknik Fisika

Dr. Vera Khoirunisa, S.Si., M.T.


NIP. 198908312019032021
Disetujui pada tanggal:

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja
Praktik di ALTA Integra yang dimulai pada tanggal 5 Juni 2023 – 4
Agustus 2023. Kerja Praktik ini banyak memberikan manfaat terutama
bagi mahasiswa, sehingga mendapatkan pengetahuan lebih di lapangan
kerja yang tidak di dapatkan di bangku perkuliahan.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktik dan penyusunan laporan ini,
penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
baik itu berupa bimbingan, kesempatan dan petunjuk yang diperlukan
dalam penyelesaian laporan Kerja Praktik ini. Sehubungan dengan itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung segala bentuk
kegiatan penulis;
2. Ibu Dr. Vera Khoirunisa, S.Si., M.T. selaku koordinator
Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Sumatera;
3. Bapak Rifqi Ikhwanuddin, S.T., M.T. sebagai pembimbing
Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Sumatera;
4. Bapak Diego Ginting selaku Project Manager ALTA Integra;
5. Kakak Tasya Nadya Hartati sebagai pembimbing lapangan
Kerja Praktik;
6. Teman - teman Mahasiswa Teknik Fisika yang selalu
memberikan semangat;
7. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan
laporan kerja praktik yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktik ini masih banyak


kekurangan dan kekeliruan. Oleh karna itu, penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya serta sangat menerima kritik dan saran dari pihak
manapun sehingga dapat memperbaiki kekurangan dan kekeliruan pada
laporan kerja praktik ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan
kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

iii
Lampung,

Darno Jeremia Silaban


NIM. 20320020

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................vii

DAFTAR TABEL.................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1

I.1 Latar Belakang...........................................................1

I.2 Ruang Lingkup..........................................................2

I.3 Profil Perusahan.........................................................2

1.3.1. Sejarah Perusahaan.............Error! Bookmark not


defined.

1.3.2. Logo Perusahaan...................................................3

1.3.3. Nilai Perusahaan. .Error! Bookmark not defined.

1.3.4. Struktur Organisasi................................................4

BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK........................................5

2.1. Proses Pelaksanaan Kerja Praktik.........................5

2.2. Gambaran Umum Hasil Kerja Praktik..........................6

v
2.2.1. Pengukuran Akustik Ruang...................................6

2.2.2. Software Acoustic Engineering dan Design..........7

2.2.3. Analisis Room Modes............................................7

BAB III HASIL PEMBELAJARAN........................................................9

3.1. Deskripsi Tugas Khusus...............................................9

3.2. Metode Penyelesaian Tugas Khusus..........................10

3.2.1. Studi Literatur.....................................................10

3.2.2. Simulasi..............................................................10

3.3. Hasil dan Pembahasan................................................10

3.3.1 Take Band Room...................................................10

3.3.2. Control Room.....................................................11

3.3.3. Vocal Room........................................................12

BAB IV PENUTUP................................................................................14

4.1 Kesimpulan....................................................................14

4.2. Saran.............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Logo ALTA Integra...........................................................3


Gambar 1. 2 Struktur Organisasi ALTA Integra....................................4
Gambar 3. 1 Hasil simulasi Amcoustic Take Band Room
Gambar 3. 2 Hasil simulasi Amcoustic Control Room
Gambar 3. 3 Hasil simulasi Amcoustic Vocal Room

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Proses Pelaksanaan Kerja Praktik...........5

viii
ix
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ilmu akustik merupakan sebuah disiplin ilmu yang fokus pada
fenomena suara dan interaksi suara dengan lingkungan sekitar. Dalam
bidang ilmu akustik, terdapat dua cabang utama yang paling dikenal,
yaitu arsitektur akustik dan pengendalian gangguan(kebisingan).
Akustik arsitektur mempelajari tentang pantulan suara, penyebaran
suara, dan kualitas suara di dalam ruangan [1]. Sementara itu,
pengendalian gangguan berkaitan dengan penyebaran suara, serta cara
untuk menghambatnya [2]. Untuk mengimplementasikan konsep-konsep
dari kedua cabang tersebut di dunia nyata, seringkali diperlukan jasa
konsultan akustik yang memiliki keahlian di bidang ini [3].
Salah satu komponen yang memiliki signifikansi penting dalam
lingkungan ruangan adalah akustik. Fungsi utama akustik adalah untuk
memastikan kejelasan suara, baik dalam percakapan maupun
penggunaan ruangan untuk keperluan musik atau aktivitas lainnya.
Desain ruangan harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti
pantulan suara, durasi kegemaan, dan tingkat penyerapan suara oleh
material yang digunakan. Setiap jenis ruangan memiliki kebutuhan
desain yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya,
misalnya ruangan percakapan yang mengedepankan kejelasan suara
bicara, atau ruangan musik yang membutuhkan akustik yang optimal
[4].
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas rekaman dengan
menghasilkan resonansi yang berlebihan adalah fenomena yang dikenal
sebagai room modes. Room modes terjadi ketika gelombang suara yang
memantul dari dinding-dinding ruangan saling berinterferensi,
menyebabkan penguatan atau pelemahan pada frekuensi tertentu [5].
Analisis room modes bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik
akustik ruangan, termasuk dimensi dan bentuk ruangan, material
peredam suara yang digunakan, serta penempatan perangkat audio dan
posisi pengguna. Dengan pemahaman dan analisis yang baik terhadap
mode ruangan, desain studio rekaman dapat ditingkatkan untuk

1
menciptakan lingkungan rekaman yang memiliki keseimbangan
akustik yang optimal [6].

I.2Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari pelaksanaan Kerja Praktek ini terdiri
dari 2 (dua) tujuan.
 Tujuan Umum
1. Melaksanakan dan memenuhi kegiatan Kerja Praktik
Teknik Fisika ITERA
2. Memperluas jaringan dengan pihak diluar Kampus guna
mengetahui lingkungan kerja.
 Tujuan Khusus
1. Memahami pengukuran akustik pada ruangan
2. Memahami software untuk Acoustic Engineering & De-
sign
3. Dapat menganalisis Room Modes Studio Recording

I.3Profil Perusahan

1.3.1. Sejarah Perusahaan


ALTA Integra adalah adalah konsultan teknik multi-disiplin yang
meliputi bidang-bidang fisika bangunan. ALTA Integra dibentuk pada
tahun 2005 oleh Pak Herwin Gunawan di bawah PT Quantum
Globalindo. ALTA Integra merupakan perusahaan layanan konsultasi
yang bergerak di bidang fisika bangunan terpadu. Nama ALTA Integra
merupakan singkatan dari Acoustic Lighting Thermal Air-Quality
Integration. Dalam melakukan pekerjaan desain dan konsultasi, ALTA
Integra selalu memulai dengan memahami tujuan proyek, mengamati
permasalahan yang dihadapi, mempelajari referensi desain dan
standarisasi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi seperti
International Organization for Standardization (ISO), Illuminating
Engineering Society (IES), American Society of Heating & Air-
Conditioning Exngineers (ASHRAE), dan lain-lain.
Selain itu, ALTA Integra juga tergabung dalam organisasi
internasional terkait dengan lingkup kerjanya, di antaranya Acoustical

2
Society of America (ASA), American Society of Heating & Air-
Conditioning Exngineers (ASHRAE), Illuminating Engineering Society
(IES). Saat ini, ALTA Integra juga memberikan sertifikasi bangunan
hijau LEED Certification (Leadership in Energy and Environmental
Design) dari United State Green Building Council (USGBC), Greenship
dari GBCI (Green Building Council Indonesia), Green Globes,
Greenmark dari BCA (Building and Construction Authority) di
Singapura, dan WELL Certification dari International Well Building
Institute (IWBI).
ALTA Integra memiliki banyak ragam lingkup pekerjaan yang
dikerjakan yaitu sebagai berikut:
1. Acoustic Engineering & Design
2. Lighting Engineering Desain
3. Thermal Energy Modeling
4. Audiovisual Media Technology Desain
5. Green Building Advisory & Certification
6. Healthy Building Advisory & Certification
Hingga saat ini, ALTA Integra melayani konsultasi di bidang
fisika bangunan pada berbagai jenis bangunan seperti bangunan publik,
studio produksi kreatif, kantor, 12 bangunan pendidikan, bangunan
kesehatan, hotel, rumah tinggal, bangunan industri, dan transportasi
perkotaan.

1.3.2. Logo Perusahaan

Gambar
Gambar 1.1
1.1.1Logo
1. LogoALTA
ALTA Integra
Integra
3
1.3.4. Struktur Organisasi

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi ALTA Integra

4
BAB II

PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

2.1. Proses Pelaksanaan Kerja Praktik


Waktu Deskripsi Kegiatan

5-16 Juni 2023 Pengenalan kantor ALTA Integra, melakukan


pengukuran Akustik Ruang di PT.
Astrazeneca, Memahami Kalkulator STC,
membuat desain di Sketchup dan memahami
standar-standar Akustik
19-30 Juni 2023 Belajar dan memahami software INSUL dan
Ease
3-14 Juli 2023 Membuat desain Di Sketchup, mencari 10
istilah yang ada dalam Akustik dan persentasi
10 istilah Akustik
17-18 Juli 2023 Belajar mandiri dan pemberian tugas khusus
dari pembimbing lapangan
19 Juli-1 Agustus 2023 Pengerjaan tugas khusus

2-4 Agustus 2023 Persentasi tugas khusus kepada ALTA


Integra dan akhir Kerja Praktik

Pelaksanaan Kerja Praktik akan dimulai pada tanggal 5 Juni


2023 hingga 4 Agustus 2023 di perusahaan ALTA Integra. Kegiatan ini
berlangsung selama 9 minggu dan dimulai dengan pengenalan
mahasiswa terhadap lingkungan kerja di kantor. ALTA Integra memiliki
beragam bidang pekerjaan yang menarik minat untuk mempelajari dan
memahami tentang Teknik & Desain Akustik. Oleh karena itu,
mahasiswa akan diberikan materi dasar tentang pemahaman Akustik dan
Desain oleh pembimbing lapangan. Selanjutnya diadakan sesi diskusi
bersama pembimbing lapangan untuk memperdalam pemahaman materi.
Selain itu, mahasiswa juga akan diperkenalkan dengan perangkat lunak
yang digunakan dalam teknik dan desain akustik seperti Sketchup,

Tabel 2. 1 Proses Pelaksanaan Kerja Praktik


AutoCAD, INSUL, dan Ease. Selama Praktik Kerja ini, mahasiswa lebih
banyak belajar secara mandiri karena ada banyak proyek dan tugas yang
harus dikerjakan oleh pembimbing lapangan dan staf ahli di ALTA
Integra. Namun apabila siswa mengalami kebingungan dan ingin
berdiskusi dengan pembimbing lapangan, pembimbing lapangan
tersebut akan selalu siap untuk membantu.

2.2. Gambaran Umum Hasil Kerja Praktik


Selama menjalani kerja praktik, berbagai kegiatan yang telah
dilakukan memberikan pengalaman berharga yang dapat menjadi
panduan dalam mempersiapkan karier setelah lulus kuliah. Kerja praktik
yang telah dilakukan di ALTA Integra telah memberikan kontribusi
yang signifikan dalam mencapai tujuan utama, yaitu memenuhi dan
menyelesaikan mata kuliah kerja praktik dalam kurikulum Teknik
Fisika. Selain itu, ada manfaat tambahan yang diperoleh, seperti
memperluas jaringan hubungan profesional dan memperkenalkan
Teknik Fisika kepada individu yang belum memiliki pemahaman yang
mendalam tentang penerapan ilmu Teknik Fisika itu sendiri.

2.2.1. Pengukuran Akustik Ruang


Dalam konteks arsitektur, akustik sering dibagi menjadi dua
aspek, yaitu akustik ruang yang berhubungan dengan pengaturan bunyi
yang diinginkan, dan kontrol gangguan yang terkait dengan
pengendalian bunyi yang tidak diinginkan. Kualitas suara dalam suatu
ruangan besar sebagian ditentukan oleh karakteristik fisik ruangan itu
sendiri. Oleh karena itu, pengaturan bunyi dalam bangunan memiliki
dua tujuan utama, yaitu menjaga kesehatan (yang sangat penting) dan
memberikan pengalaman yang menyenangkan (yang juga diupayakan)
[7].
ALTA Integra telah banyak menyelesaikan sejumlah proyek,
yang melibatkan berbagai tahapan, mulai dari design, pengukuran dan
survei lokasi hingga tahap eksekusi. Salah satu praktik yang dilakukan
adalah pengukuran akustik ruang, termasuk pengukuran background
noise, reverberation time (RT), dan transmission loss. Selama kerja
praktik, saya juga diminta untuk melakukan pengukuran. Hal ini
membantu untuk memahami cara mengukur akustik ruang, membuat

6
layout yang benar, serta menentukan strategi perlakuan yang sesuai
dengan keinginan klien. Pengalaman ini sangat penting bagi kami
sebagai mahasiswa, karena memberikan gambaran nyata tentang
pekerjaan di lapangan.

2.2.2. Software Acoustic Engineering dan Design


ALTA Integra menggunakan beberapa software untuk Acoustic
Engineering & Design diantaranya AutoCAD, Sketchup, INSUL dan
Ease. Pada Kerja Praktik ini saya dapat memahami penggunaan dari
software diatas berkat bantuan dan arahan dari pembimbing lapangan
walaupun masih kurang terlalu mahir. Tetapi pembimbing lapangan
telah mengajari saya dasar- dasar dalam penggunaan software Acoustic
Engineering & Design. AutoCAD biasanya digunakan untuk membuat
layout dari suatu desain bangunan. Sketchup biasanya digunakan untuk
membuat desain 3d dari suatu bangunan, dimana desain 3d ini
berpatokan kepada desain layout yang telah dibuat di software AutoCAD
sebelumnya. Kemudian INSUL, software ini digunakan untuk membuat
material-material peredam atau difusi suara untuk sebuah bangunan.
Selanjutnya software Ease yang digunakan untuk mensimulasikan hasil
dari desain 3d yang telah dibuat di software Sketchup sebelumnya.

2.2.3. Analisis Room Modes


Secara umum, ketika sebuah ruangan diberikan sumber suara,
input energi akustik pada frekuensi modal menyebabkan gelombang
berdiri yang disebut mode ruangan. Hal ini menghasilkan distribusi
energi akustik yang tidak merata dengan fluktuasi tekanan besar yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti rasio ukuran ruangan, bentuk
ruangan, penyerapan permukaan, dan konfigurasi dinding. Mode
ruangan diketahui mengubah respons medan bebas dari loudspeaker
elektrodinamik dan merupakan salah satu hambatan utama untuk
reproduksi suara yang akurat di ruang dengar [8].

Room modes adalah fenomena akustik yang terjadi ketika suara


memantul di dalam ruangan dan berinterferensi satu sama lain. Misalkan
kita duduk di sudut ruangan dan memainkan nada tertentu di gitar. Suara

7
yang dihasilkan akan memantul ke dinding dan menciptakan getaran di
ruangan. Pada titik tertentu, gelombang suara yang dipantulkan ini akan
bertemu dengan gelombang suara asli yang keluar dari gitar. Ketika dua
gelombang suara ini bertemu, mereka bisa saling menguatkan atau
saling melemahkan.

8
BAB III

HASIL PEMBELAJARAN

3.1. Deskripsi Tugas Khusus


Pada kegiatan Kerja Praktik ini, mahasiswa diberikan tugas
khusus Analisis Room Modes Studio Recording. Dimana mahasiswa
harus menentukan dimensi yang tepat untuk desain studio recording
yang akan di analisis terlebih dahulu. Analisis room modes penting
karena dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang
karakteristik akustik dari ruangan. Room modes merujuk pada fenomena
gelombang berdiri yang terbentuk di dalam ruangan ketika terdapat
sumber suara. Ketika ruangan di respon oleh sumber suara, energi
akustik yang masuk pada frekuensi modal menyebabkan terbentuknya
gelombang berdiri yang disebut room modes.

Menganalisis room modes memungkinkan kita untuk


mengidentifikasi frekuensi dan distribusi energi akustik yang tidak
merata di dalam ruangan. Faktor-faktor seperti ukuran ruangan, bentuk
ruangan, penyerapan permukaan, dan konfigurasi dinding dapat
mempengaruhi terbentuknya room modes. Ketika room modes tidak
diabaikan, mereka dapat mengganggu distribusi energi akustik yang
merata dan menyebabkan fluktuasi tekanan suara yang signifikan.
Dalam konteks reproduksi suara yang akurat di ruang dengar,
pemahaman tentang room modes sangat penting. Dengan menganalisis
dan memahami room modes, kita dapat mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk mengatasi hambatan utama dalam mencapai reproduksi
suara yang akurat. Dengan demikian, analisis room modes memainkan
peran kunci dalam merancang ruangan dengar yang optimal.

9
3.2. Metode Penyelesaian Tugas Khusus

3.2.1. Studi Literatur


Mengumpulkan jurnal yang berkaitan dengan akustik ruang dan
room modes.

3.2.2. Simulasi
Menggunakan Amcoustic Calculator untuk menganalisis room
modes.

3.3. Hasil dan Pembahasan

3.3.1 Take Band Room


Pada takeband room di dapatkan dimensi panjang 750 cm, lebar
600 cm dan tinggi 350 cm. Dimensi ini dapat di katakan layak jika
memenuhi room modes characteristic diantaranya Bonello (modes per
third), Bolt-area, dan Trevor Cox. Berikut ini merupakan gambar hasil
analisis menggunakan Amcoustics Calculator:

10
Gambar 3. 1 Hasil simulasi Amcoustic Take Band Room

3.3.2. Control Room


Pada control room di dapatkan dimensi panjang 600 cm, lebar
475 cm dan tinggi 325 cm. Dimensi ini dapat di katakan layak jika
memenuhi room modes characteristic diantaranya Bonello (modes per
third), Bolt-area, dan Trevor Cox. Berikut ini merupakan gambar hasil
analisis menggunakan Amcoustics Calculator:

11
Gambar 3. 2 Hasil simulasi Amcoustic Control Room

3.3.3. Vocal Room


Pada vocal room di dapatkan dimensi panjang 750 cm, lebar 600
cm dan tinggi 350 cm. Dimensi ini dapat di katakan layak jika
memenuhi room modes characteristic diantaranya Bonello (modes per
third), Bolt-area, dan Trevor Cox. Berikut ini merupakan gambar hasil
analisis menggunakan Amcoustics Calculator:

12
Gambar 3. 3 Hasil simulasi Amcoustic Vocal Room

Ada 3 syarat dalam penggunakan Amcoustic Calculator


diantarnya:
 Bonello (modes per third), dimana pada diagram batang bonello
yang ditunjukkan oleh gambar 1.3 s/d 1.5 angkanya tidak bisa
tiba-tiba melonjak naik atau pun turun.
 Bolt-area, pada gambar 1.3 s/d 1.5 terlihat ada kolom yang
berisi peta dimana di dalamnya ada tanda x. Jika dimensi yang
ingin kita buat di katakan memenuhi syarat, maka tanda x
tersebut harus berada di dalam peta yang bertuliskan bolt-area.
 Trevor Cox, ini hampir sama dengan bolt area dimana pada
gambar 1.3 s/d 1.5 ada bulatan kuning yang dilingkari tanda
merah. Jika dimensi yang ingin kita buat dikatakan memenuhi
syarat, maka bulatan kuning itu harus berada di area berwarna
abu-abu tetapi lebih bagus lagi kalau berada di area berwarna
hitam.
Tetapi terlepas dari itu semua, jika kita ingin membuat dimensi dari
sebuah desain recording studio. Kita tidak bisa langsung menggunakan
mutlak hasil simulasi dari Amcoustic Calculator, kita harus tetap
membuat analisis manual atau perhitungan manual agar dimensi yang
ingin kita buat lebih akurat.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis room modes dalam studio rekaman, dapat


ditarik kesimpulan bahwa room modes memiliki pengaruh signifikan
terhadap kualitas akustik dalam studio rekaman. Room modes adalah
fenomena interferensi gelombang suara yang terjadi antara pantulan
suara dari dinding-dinding ruangan. Hal ini dapat menghasilkan
penguatan atau pelemahan frekuensi tertentu, yang dapat mempengaruhi
kualitas rekaman dan reproduksi suara.

Pentingnya analisis room modes dalam studio rekaman terletak


pada upaya untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang
ditimbulkan oleh room modes. Dengan memahami karakteristik room
modes di ruangan, seperti frekuensi dan amplitudo yang terpengaruh,
kita dapat merancang solusi akustik yang tepat, seperti penggunaan
peredam suara, penempatan perangkat audio, dan penyesuaian tata letak
ruangan. Dengan mengatasi masalah room modes, kita dapat
menciptakan lingkungan rekaman yang lebih seimbang secara akustik,
menghasilkan rekaman yang lebih jernih dan berkualitas tinggi. Lo bisa
tanyakan kepada mahasiswa rajin yang ahli di bidang akustik studio
rekaman untuk informasi lebih lanjut.

14
4.2. Saran
Untuk menganalisis room modes pada desain studio rekaman,
ada beberapa hal yang harus di perhatikan. Pertama, penting untuk
mempertimbangkan dimensi dan bentuk ruangan secara matang.
Ruangan dengan dimensi yang berbanding lurus atau berbanding
segitiga dapat mengurangi terjadinya room modes yang tidak
diinginkan. Selain itu, penggunaan material peredam suara yang tepat
pada dinding, langit-langit, dan lantai ruangan juga dapat membantu
mengurangi efek room modes.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan penempatan


perangkat audio dan alat-alat dalam ruangan. Menghindari penempatan
perangkat audio dan alat-alat di titik-titik yang dapat memperkuat atau
memperlemah room modes dapat membantu menciptakan lingkungan
rekaman yang lebih seimbang secara akustik. Selain itu, penggunaan
diffuser dan bass trap yang tepat juga dapat membantu mengatasi
masalah room modes.

15
DAFTAR PUSTAKA
[1] AFACOUSTICS, “Noise Control,” [Online]. Available:
https://www.af-acoustics.com/noise-control/.
[2] Britannica, “architectural acoustics,” [Online]. Available:
https://www.britannica.com/science/architectural-acoustics.
[3] “CAV Review,”[Online]. Available:
https://www.cav.psu.edu/assets/newsletters/CAVreview19.pdf.
[4] Kusuma Raditya, Suyanto, dan Prajitno. “Analisis dan Simulasi
Optimasi Parameter Akustik Ruang pada Smart Classroom
Departemen Fisika ITS”. JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.
10, No. 2 (2021), 2337-3520.
[5] Marmaroli, P., Mark,A., & Romain, B., 2023. Towards the
detection and classification of indoor events using a loudspeaker.
[6] Satwiko, P. 2009. Fisika Bangunan. Andi.Yogyakarta.
[7] Shevyn David. (2009). What are Room Modes. Diakses pada 1
April 2009, dari https://gikacoustics.net/what-are-room-modes/
[8] The acoustic design for a recording studio. (2022). Diakses pada
7juni 2022, dari
https://www.milkaudiostore.com/articles/recording-and-mix/the-
acoustic-design-for-a-recording-studio/
.

16

Anda mungkin juga menyukai