Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN MAGANG/STASE

FREELANCER - LEONTIUS TITO

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah Stase

SHIDDIQ SATRIA

1160130033

KAMERA

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM (D-III)

FAKULTAS FILM DAN TELEVISI

INSTITUT KESENIAN JAKARTA

2019
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG STASE

Institut Kesenian Jakarta

Fakultas Film dan Televisi

Program Studi Produksi Film dan Televisi (D-III)

Peminatan Produksi

Lembar Persetujuan Stase

Nama : Shiddiq Satria

NIM : 1160130033

Tempat Stase : Leontius Tito

Laporan Stase ini telah siap diujikan pada Sidang Stase Program Studi Produksi

Film dan Televisi Fakultas Film Dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, pada :

Jakarta,3/6 Januari 2020

Koordinator Stase

(Noviana Styaji, S.Sn)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal Stase tepat pada

waktunya. Proposal Stase ini adalah sebagai salah satu syarat untuk tugas mata

kuliah Stase di Program Studi Televisi dan Film D-III di Institut Kesenian Jakarta.

Tujuan dari laporan Stase ini yaitu untuk melaporkan segala sesuatu yang saya

kerjakan pada saat Stase di Freelance Leotius Tito.

Atas dukungan dan bimbingan dari beberapa pihak saya dapat

menyelesaikan Proposal Stase ini, Maka saya mengucapkan banyak terima kasih

kepada pihak-pihak terkait yang telah membimbing saya. Saya ucapkan terima

kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberikan kelancaran dalam

menyelesaikan Proposal Stase/Magang.

2. Kedua orang tua saya yang telah mendoakan dan mendukung saya.

3. Keluarga besar Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta

4. Bapak Dr. R.B. Armantono, M.Sn sebagai Dekan Fakultas Film dan Televisi

IKJ

5. Bapak Hanief Jerry, M.Sn sebagai Kaprodi Televisi dan Film D-III

6. Ibu Noviana Styaji, S.Sn sebagai koordinator Stase/Magang.

7. Bapak Leontius Tito, S.Sn selaku Director of Photography (DOP)

iii
Demikian kata pengantar proposal stase ini, maka saya bisa

menyelesaikan Proposal Stase ini dengan sebaik-baiknya.

Jakarta, _________________

Hormat Saya,

Shiddiq Satria

1160130033

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA ATAU COVER ................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Waktu Pelaksanaan .................................................................................2

1.3 Curriculum Vitae......................................................................................3

BAB 2 TEMPAT STASE

2.1 Profil ........................................................................................................5

BAB 3 POSISI DAN PELAKSANAAN STASE

3.1 Posisi dan Deskripsi Pekerjaan.................................................................7

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Stase merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat di Fakultas

Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta. Pada mata kuliah ini

mahasiswa dituntut untuk mencari pengalaman dalam bekerja di industri

kreatif secara langsung. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya

belajar di dalam kampus saja, tetapi juga belajar bagaimana kinerja di

lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa

selalu diberi pengertian agar memilih tempat Stase yang berkompeten.

Hal itu juga menjadikan mahasiswa berlomba-lomba untuk mencari

tempat Stase yang terbaik dari yang paling baik. Dari mata kuliah ini

diharapkan mahasiswa dapat lebih siap setelah lulus dari Institut

Kesenian Jakarta. Di tempat magang atau Stase juga diharapkan agar

mahasiswa menjadi orang yang lebih jujur, bekerja keras serta

bertanggung jawab. Juga yang paling terpenting adalah kami belajar

untuk mencari solusi dalam setiap masalah yang terdapat di lapangan.

Hal-hal itulah yang akan didapatkan oleh mahasiswa ketika mereka telah

merasakan bekerja langsung di lapangan. Bekerja langsung di lapangan

juga akan membuat mahasiswa mengerti bagaimana cara bekerja secara

tim dengan orang lain, sekaligus mengamati setiap perilaku orang yang

1
berada di dalam tim tersebut, mengingat begitu banyak kasus yang

terjadi di lapangan yang selama ini mahasiswa belum mengerti.

Dengan pernyataan tersebut saya memilih stase dengan Leontius

Tito, seorang sinematografer yang memiliki cukup banyak pengalaman.

Salah satu alesan saya memilih beliau adalah untuk mengetahui bentuk

kerja di industri audio visual dalam bidang sinematografi dan mempelajari

bagaimana konsep dari tata letak kamera atau tata letak lampu yang

benar. Selain itu juga dapat menambah jaringan kerja bersama para

bekerja kreatif di lapangan.

1.2 Waktu pelaksanaan

Dalam kalender akademik Institusi Kesenian Jakarta program mata kuliah

stase ini sudah di tentukan dengan waktu yaitu 1 sampai 2 bulan,

terhitung dari bulan Oktober sampai dengan bulan November 2019, dan

saya akan melaksanakan stase sebagai assistant camera untuk

membantu Leontius Tito yang merupakan seorang Director of

Photography (DOP). Sedangkan waktu stase saya mengikuti personal PIC

saya yang diperkirakan pada awal Oktober hingga akhir November.

2
1.3 Biodata / CV Mahasiswa

Curriculum Vitae

Nama : SHIDDIQ SATRIA

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 22 Juni 1998

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki – laki

Alamat : Jalan Pitara raya, Gang hj ganeng Kel/

Kec Pancoran Mas Rt01/Rw02 no 95 kota Depok

RIWAYAT PENDIDIKAN

- SDN PITARA 02 ( 2003 – 2010 )

- SMP BINTARA ( 2010 – 2013 )

- SMA BINTARA ( 2013 – 2016 )

- INSTITUT KESENIAN JAKARTA ( 2016 – Sekarang )

PENGALAMAN KERJA

- ASIAN PARA GAMES 2018

( sebagai assistant kamera pada pertandingan Goal Ball di Balai Kartini )

- IKLAN DIGITAL - UNICHARM SILCOT MAXIMIZER CATTON 2019

( sebagai behind the scene pada iklan tersebut )

3
- IKLAN DIGITAL - KANZAI 2019

( sebagai artistik pada project tersebut )

- MUNCRAT TV 2019

( sebagai penata kamera pada project tersebut )

4
BAB 2

TEMPAT STASE

2.1 Profile

Nama : Leontius Tito

Alamat : Jalan Cempaka blok L1/9, Pondok Hijau Permai, Bekasi

Email : dpleontius@gmail.com

No Hp : 087783203151

Web : https://youtube.com/channel/UCMVk66QjuHGq2WiSLmwwkpQ

Leontius Tito telah lama bekerja pada industri perfilman di Indonesia

dengan profesinya sebagai Director Of Photography (DOP). Pengalaman

dalam bidang sinematografi membuatnya mendapatkan penghargaan

dan salah satu karyanya yang berjudul “Elegi Melodi” pernah masuk

dalam nominasi film pendek terbaik FFI 2018 (Piala Citra).

5
Berikut adalah beberapa project yang telah dibuat oleh Leontius Tito,

antara lain:

 Lemantun, Merah Kuning Films tahun 2014

 Lembusura, Merah Kuning Films tahun 2014

 Elegi Melodi, Studio Antelope tahun 2017

 Oldies Buddies, Rubamera Creative Lab tahun 2019

 Rooftop and Afternoon Talks, Ravacana Films tahun 2019

 Keripik Paling Enak Di Dunia, Tim2one tahun 2017

 Indie Account, Ga Percaya?, Cimb Niaga tahun 2019

 Budak Cinta Mertua, Skinny Indonesia 24 tahun 2019

 Tutup Satu Buka Lima, Es Teler 77 tahun 2019

 Apa Arti Senyum Keluarga?, Tanya Pepsodent tahun 2017

 Mudik TV, Booking Lokal tahun 2019

 Moduit Dong! Duit, Moduit Digital Indonesia tahun 2019

 Dawn Of Speed, Speed Creed Community tahun 2014

 Sang Pengantar, Linden Pictures tahun 2016

 Look and Roll, Igloohome tahun 2017

 How To Drive In Indonesia, Skinny Indonesia 24 tahun 2018

 Bersahabat Dengan Mangrove, Djarum Trees For Life tahun 2019

6
BAB 3

POSISI DAN PELAKSANAAN STASE

3.1 Posisi dan Deskripsi Pekerjaan

Saya menjalankan Stase bersama Bapak Leontius Tito di dalam produksi

Iklan digital “Torabika Quiz” pada tanggal 19 Oktober 2019. Di dalam

produksi ini saya mendapat posisi sebagai asisten kamera 1, untuk

menjadi asisten kamera 1 saya masih membutuhkan seseorang dengan

memiliki berbagai macam kelebihan. Asisten kamera harus memahami

pengetahuan tentang teknik kamera, lensa, dan berbagai peralatan

pendukung lainnya. Pada saat produksi harus bisa bekerja dengan cepat

karena jadwal yang ketat, sedikit latihan, dan pengambilan lensa

dengan cepat. Mereka harus benar-benar dalam keadaan sehat, dapat

berkonsentrasi dengan penuh dan mampu menahan segala bercandaan

dalam keadaan stres atau genting. 1

Asisten kamera 1 (Focus Puller) Membantu juru kamera dalam

melaksanakan tugas dan kewajiban, khususnya yang yang bersifat

teknis, antara lain pemasangan tiap bagian kamera sampai siap untuk

digunakan, mengatur fokus sesuai dengan kebutuhan, memindahkan

dan menempatkan kamera pada posisi yang telah ditetapkan. Asisten

1
Burum H. Stephen. “American Cinematographer Manual” page:100
7
kamera 1 bertanggung jawab untuk pengecekan semua jenis alat

(equipment) khususnya lensa yang dibutuhkan oleh sinematografer

untuk menghindari penggunaan alat-alat yang rusak atau standar untuk

digunakan. 2

Selama melakukan Stase, saya mengetahui bahwa pekerjaan

menjadi asisten kamera 1 tidaklah berbeda jauh seperti dengan yang

saya pelajari di kampus. Secara workflow pun sebenarnya hampir

sama dengan pembuatan film, Saya membawakan lensa untuk DOP

dan membantu menyiapkan kamera, dan setiap sd card yang sudah

terisi penuh, saya bergegas langsung kepada loader untuk

memberikan data yang sudah penuh untuk di back up. Walaupun

memiliki beberapa perbedaan seperti tidak ada pengerjaan camera

report karena menurut mereka camera report tidak terlalu

dibutuhkan dalam pembuatan Iklan Digital.

2
http://axbarock.blogspot.com/2018/06/pengertian-tugas-dan-hak-asisten-kamera.html?=1

8
3.2 Pelaksanaan kerja yang dilakukan

Pada hari pertama saya mejalani Stase, Produksi dilaksanakan pada hari

Sabtu 19 Oktober 2019 di My Studio (Studio 2) Jalan Bintaro No.8

RT.10/RW.10, Bintaro. Dengan crew call pada pukul 7.30 WIB dan on-

camera pada pukul 10.00 WIB. Sebelum take saya membantu Bapak

Leontius Tito untuk mempersiapkan peralatan kamera yang akan dipakai.

Kamera yang dipakai pada produksi itu menggunakan kamera Black

Magic Pocket, kemudian lensa yang digunakan yaitu lensa Sigma 50mm,

karena untuk mengambil kebutuhan Medium Shot . Kemudian setelah

kamera sudah dipersiapkan dan crew lighting hanya sendiri saya diberi

tugas oleh DOP untuk membantu Gaffer mempersiapkan beberapa

peralatan lampu yang akan digunakan pada produksi tersebut. Antara

peralatan lampu antara lain yaitu seperti c-stand, statif, apple box, cable,

green screen dan sandbag. Ketika Gaffer sudah mempersiapkan lampu

saya mengasih perleng dan langsung mencoloknya. Kemudian saya

membantu Gaffer untuk memasang green screen untuk Background yang

telah ditentukan.

Di produksi ini tidak banyak menggunakan lampu karena di dalam

produksi ini dilaksanakan didalam studio dan dengan konsep yang

sederhana, lampu yang dipakai pada produksi ini antara lain adalah

9
lampu Aputure 300D II yang dilapisi softbox 60x90 untuk kebutuhan Key

Light.

Key light berperan sebagai kunci pencahayaan atau cahaya yang paling

kuat yang digunakan dalam menerangi objek.3 kemudian ada lampu

Aputure Amaran 627C untuk kebutuhan Back Light, Back Light adalah

sumber pencahayaan yang disorot dari belakang objek atau benda.

kemudian ada 2 lampu LED yang diletakan kanan kiri mengarah ke

Background dan untuk mendapatkan pencahayaan fill light. Fill Light

adalah sumber cahaya pengisi di bagian yang berlawanan dari key light,

biasanya intensitas cahaya dari fill light harus lebih redup dibandingkan

cahaya key light.4 Kemudian saya mendapatkan tugas oleh DOP untuk

memasang Reflector tepat di sebelah kiri serong depan posisi talent. Di

saat berjalannya shooting saya di perintahkan untuk mengambil baterai

kamera oleh DOP karena isi baterai yang ada didalam kamera tersebut

sudah habis. Setelah baterai baru sudah terpasang didalam kamera

kemudian baterai yang baru saja dilepas dari kamera langsung saya

charger kembali sesuai dengan prosedur yang diarahkan oleh DOP,

Ditengah berjalannya shooting saya mendapatkan kesempatan oleh DOP

untuk mengoperasikan kamera Black Magic Pocket, hal tersebut

merupakan pengalaman pertama saya dan saya baru tahu bahwa pada

3
http://www.vectroid.net/blogs/tips/3-point-pencahayaa-sinematografi
4
http://kinibisa.com/artikel/detail/fotografi-sinematografi/subdetail/camera-lighting/read/3-
teknik-lighting-dasar-dalam-pengambilan-film-untuk-pemula

10
kamera Black Magic Pocket yang saya gunakan ini memiliki 2 fitur yang

memiliki fungsi yang sama yaitu untuk melakukan recording, yang

pertama adalah tombol record warna merah kecil yang berada diposisi

pada bagian depan kamera dan terletak di bawah adaptor lensa. Dan

tombol record yang kedua posisinya berada didalam layar pada kamera

Black Magic Pocket denga tombol warna merah kecil yang posisinya

berada ditengah bawah layar kamera dan untuk mengoperasikanya hanya

tinggal di sentuh pada layar kamera tersebut karena kamera ini memiliki

fitur tambahan lainya yaitu layar touch screen. Seiring berjalannya waktu

saya diberi tahu bahwa sd card yang ada didalam kamera tersebut sudah

mulai penuh dan kemudian saya langsung menyiapkan sd card cadangan

untuk menggatikannya. Setelah sd card baru sudah terpasang, kemudian

saya diperintahkan oleh DOP untuk memberikan sd card yang penuh

kepada DIT untuk melakukan backup data pada sd card tersebut. Pada

saat break saya mencoba bertanya kepada DOP untuk melihat menu dan

opsi apa saja yang ada didalam kamera Black Magic Pocket tersebut,

seperti letak menu untuk mengatur Iso, Shutter Speed. dan Kelvin untuk

mengoptimalkan pengoperasian kamera.

Adapun masalah yang saya alami dibagian departement kamera yaitu

ketika sutradara sudah mengatakan cut saya langsung menyentuh tombol

record pada layar kamera yang bergambar tombol merah kecil untuk

11
memberhentikan proses recording tetapi tidak berhasil, kemudian saya

mencoba menyetuh layar tersebut sampai ketiga kalinya dan ternyata

kamera masih dalam keadaan record. Akhirnya saya coba lagi, dan

ternyata ketika sentuhan yang kedua itu seharusnya sudah berhenti

merekam, tetapi saya terlalu terburu-buru untuk menekannya. Solusinya

yang diberitahukan oleh DOP kepada saya yaitu menginformasikan

kepada DIT bahwa telah terjadinya ada data yang tidak sengaja terekam

dan tangan saya harus di bersihkan oleh tissue sebelum menyentuh layar

kamera karena kemungkinan tangan saya basah karena terjadinya keluar

keringat. Jadi saya menggukanan pilihan pertama yaitu memberhentikan

record pada kamera dengan tombol kecil yang ada didepan kamera.

Pada project selanjutnya saya menjalani stase kedua saya. Produksi ini

dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2019 di MD Entertaiment Studio

Jalan Raya Ceger No.61 RT.05/RW.01 Jakarta Timur. Dengan crew call

pada pukul 06.00 WIB. Sesampai dilokasi saya segera mempersiapkan

peralatan pribadi saya yang berstandarkan sesuai SOP, barang-barang

yang saya siapkan antara lain yaitu sarung tangan, festbag, dan

perlengkapan lainnya. Di produksi ini saya diposisikan sebagai crew

lighting, setelah perlengkapan pribadi saya sudah siap saya langsung

membantu gaffer untuk menurunkan alat-alat lighting dari mobil alat

ketempat yang telah disediakan. Setelah alat sudah dipindahkan, saya

12
dan crew lighting lainnya segera mengecek tempat terlebih dahulu untuk

scene pertama di lokasi. Kemudian kami pun langsung mepersiapkan

beberapa lampu yang akan dipakai untuk scene Interior kantor tersebut.

Lampu yang digunakan yaitu satu lampu Aputure 300D II yang dilapisi

softbox 60x90, satu lampu Film Gear mini par 200, satu lampu kinoflo dan

satu lampu led flexsible. Ketika lampu sudah siap gaffer pun langsung

mengkonfirmasikan kepada DOP untuk melakukan cek frame terlebih

dahulu. Pada pukul 8.30 WIB kamera on take, saya dan tim lighting dibagi

dua, sebagian menjaga lampu yang ada dilokasi sebagian sarapan terlebih

dahulu.

Seiring berjalannya waktu scene kantor sudah selesai, scene selanjutnya

adalah Exterior pinggir jalan depan gedung rumah sakit. Jam menunjukan

pukul 10.00 WIB Saya dan tim lighting segera mempersiapkan peralatan

seperti c-stand kemudian dipasang cuter light, sebagian tim ligthting

mengambil sandbag dan apple box. Cuter light dipersiapkan agar ketika

DOP melihat layar kamera tidak silau yang pada saat itu cuacanya sangat

terik. Kemudian c-stand yang telah didirikan harus dilapisi oleh sandbag

di kaki besi tersebut karena agar tidak jatuh ketika ada terhembus angin.

Pada saat adegan di exterior jalan raya, saya diberi tugas oleh DOP untuk

membawa motor kemudian memboncengkan DOP dibelakangnya, karena

13
adegan ini untuk mengambil shot dari depan pada saat talent yang

sedang membawa motor di jalan raya. Saat malam tiba pada pukul 19.00

WIB saya dan tim lighting mempersiapkan peralatan lampu di sebuah

restoran, seperti biasa sebelum lampu dipersiapkan yang pertama ketika

set-up untuk pencahayaan pada scene ini yaitu harus berhati-hati karena

didalam restoran ini memiliki beberapa barang yang mudah pecah

contohnya seperti lampu restoran yang sudah ada tergantung di dinding

atas. Kemudian saya dan tim lighting langsung mempersiapkan peralatan

lampu untuk pencahayaan yang sudah ditentukan oleh DOP.

Adapun masalah yang dialami pada project ini adalah ketika pada saat

scene exterior pinggir jalan, Di saat saya dan teman saya sedang

membawa c-stand menuju tempat lokasi kemudian ketika saya menaruh

c-stand di aspal jalan, teman saya yang sedang membawa c-stand pun

terlepas dari tangannya yang ia pegang, kemudian c-stand tersebut jatuh

ke ibu jari saya yang masih berada dibawah. Beberapa menit kemudian

ibu jari saya pun mengeluarkan darah.

Solusinya yaitu dengan cepat saya langsung memberi tahu kepada DOP

untuk meminta pengobatan kepada tim produksi untuk diambilkan P3K,

kemudian saya diberikan handsaplast oleh tim produksi tersebut. Untuk

14
menghindari kecelakaan dalam bekerja alahkah baiknya kita harus selalu

mengikuti K3 (keselamatan dan kesehatan kerja).

Pada project selanjutnya saya menjalani stase ketiga saya. Produksi ini

dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2019 dan ada beberapa lokasi yang

akan dipakai untuk produksi ini. Lokasi yang pertama yaitu di Cinemaxx

Plaza Mampang Jakarta Selatan. Dengan crew call dan load equipment

pada pukul 11.00 WIB kemudian camera roll pada pukul 12.40 WIB

sampai estimasi wrap pada pukul 02.00 WIB.

Di produksi ini saya menjalani stase bersama Bapak Leontius Tito di

Production Dapur Film musik video untuk soundtrack Film Habibie Ainun

3 yang dinyanyikan oleh Adiva Ramadhani yang berjudul “Denganmu”.

Kemudian saya diposisikan oleh DOP untuk menjadi asisten kamera 1

pada produksi tersebut. Sebelum take saya menyiapkan peralatan

kamera terlebih dahulu dan mempersiapkan tas alat yang saya pakai

kemudian fastbag serta sarung tangan karena dengan memakai peralatan

ini saya telah menerapkan kesehatan keselamatan dalam kerja, kemudian

kamera yang akan dipakai untuk produksi ini yaitu kamera Sony Alfa 7s

Mark II serta mempersiapkan beberapa lens, automos, dan tripod.

Di take pertama ini saya diberikan tugas oleh DOP untuk memasang

lensa 24mm pada kamera tersebut, karena untuk mengambil layar

didalam bioskop membutuhkan ukuran lensa yang memiliki focal leght


15
yang luas sehingga bisa mendapatkan panjang dan lebar dari layar di

bioskop tersebut. Setelah saya sudah mempersiapkan peralatan kamera

saya juga sedikit membantu gaffer untuk memasang peralatan lampu.

Lampu yang digunakan pada scene di dalam bioskop ini menggunakan

lampu led flexible dua, yang pertama diletakan dibawah layar bioskop

kemudian yang kedua diletakan dibelakang tempat duduk penonton dan

lampu Arputure satu ini letakan di pojok kiri belakang kursi penonton lalu

diarahkan keatas untuk mendapatkan ambience cahaya.

Ketika posisi kamera berada di depan layar bioskop kemudian kamera

menghadap ke kursi penonton lampu led flexible di set di dimmer

sehingga intensitas cahaya nya bisa terang dan redup sehingga bisa

memperlihatkan bagaimana cahaya dari layar bioskop ketika sedang

menonton. Di produksi ini kami tidak menggunakan perekaman suara

karena musik pada video clip ini sudah diproduksi terlebuh dahulu dan

untuk elemen suaera sendiri hanya dijadikan guide untuk adegan yang

akan diambil dalam produksi ini.

Kemudian pada lokasi yang kedua yaitu di Terowongan Kendal Dukuh

Atas Jakarta Selatan. Sambil menunggu lampu terowongan kendal dukuh

atas menyala, saya mempersiapkan kembali peralatan kamera yang akan

dipakai. Walaupun di terowongan ini sangat ramai tetapi di produksi ini

tetap berjalan dengan lancar karena tim produksi sudah berkoordinasi

16
oleh pihak keamanan setempat, sehingga menjadi tempat tontonan

orang disekitar terowongan. Setelah scene terowongan sudah selesai

kami pindah lokasi yang ketiga yaitu di Taman Dukuh Atas dekat

Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Saat pindah lokasi semua crew

hanya berjalan kaki dikarenakan lokasi selanjutnya berdekatan dengan

lokasi sebelumnya, terkecuali untuk crew departement kamera dan

lighting yang harus menggunakan mobil untuk pindah ke lokasi

selanjutnya, dikarenakan peralatan kamera dan peralatan lampu cukup

banyak.

Ketika tim department kamera sudah sampai di lokasi, saya langsung

mempersiapkan kembali peralatan kamera seperti tripod dan lensa yang

akan dipakai sesuai kebutuhan yang DOP tentukan. Di take pertama saya

lokasi saya diperintahkan oleh DOP untuk memasang lensa 50mm pada

kamera, karena untuk mengambil medium shot pada adegan tersebut.

kemudian. Medium Shot merupakan shot yang menunjukkan beberapa

bagian dari subjek secara lebih rinci, pada subyek manusia tipe shot ini

akan menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.5 Seiring

berjalannya waktu, kami pun pindah lokasi selanjutnya.

Lokasi yang ke empat yaitu di Taman Spot budaya 2 dekat pinggir jalan

Jendral Sudirman. Karena lokasinya dekat dengan lokasi sebelumnya para

5
https://tumpi.id/14-tipe-shot-dalam-pengambilan-gambar-film/
17
crew hanya berjalan kaki dan tim department kamera dan tim lighting

hanya berjalan saja walaupun peralatan kamera cukup banyak

sebelumnya saya masukan terlebih dahulu ketemapat tas yang sudah

disediakan. Dan beda dengan tim lighting, yang hanya mengangkat dua

lampu led flexible ke lokasi berikutnya dikarenak waktu yang sudah larut

malam. Sekitar pada pukul 00.00 kami pun pindah lokasi berikutnya, yaitu

berada di jembatan penyebrangan orang di Taman Dukuh Atas.

Saat adegan ini saya membantu DOP untuk memasang alat zhiyun

stabilizer pada kamera sony alfa 7s mark II. Karena pada saat adegan ini

ingin mengambil shot ketika talent sedang berjalan dan kamera pun

mengikutinya dari depan talent tersebut. Tepat pada pukul 03.30 WIB

sutradara berteriak WRAP untuk shootingan ini. Kemudian saya

merapihkan peralatan kamera yang saya bawa ini.

Adapun masalah yang dialami pada project ini yaitu ketika pada saat mau

ambil take, ada sedikit masalah pada kabel automos sehingga pada layar

automos tidak bisa connect pada kamera.

Solusi yang saya lakukan yaitu mencari kabel pengganti di tas peralatan

kamera dan alhamdulillah ternyata ada kabel pengganti dan akhirnya

langsung saya pasang untuk kabel yang terbaru.

18
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan dan Penutup

Kesimpulan yang saya dapatkan dari teori dan apa yang saya dapatkan

selama saya Stase adalah betapa cukup berbedanya proses produksi yang

saya pelajari dari kampus dan dari tempat saya Stase. Perbedaan yang

saya dapati adalah pertama, kesehatan, keselamatan, dan keamanan

kerja kemudian saya terapkan jarang selama saya menjalakan Stase.

Untuk workflow, saya mendapati bahwa proses produksi hampir sama

dengan apa yang saya pelajari di kampus. Hanya ada beberapa bagian

yang tidak ada dari apa yang saya pelajari di kampus. Para crew dalam

Iklan Digital yang selama ini saya ini mereka tidak menggunakan camera

report. Mereka tidak menggunakan camera report karena 2 hal tersebut

tidak terlalu dibutuhkan dalam proses produksi Musik Video. Dan pada

produksi Musik Video ini tidak memakai perekam suara karena perekam

suara sudah terlebih dahulu untuk diproduksikan.

Dari Stase ini juga saya jadi mengetahui bahwa masih kurangnya

pelaksanaan standar operasional prosedur dalam dunia industri ini.

19
Namun, Banyak pelajaran lainnya juga yang saya dapat dari Stase ini yaitu

bagaimana cara set-up kamera dengan benar, cara pengoperasian kamera

dengan benar, dan juga pengaturan warna asli pada kamera. Saya juga

belajar bagaimana cara memegang peralatan yang baik agar tidak terjadi

kecelakaan membawa alat- alat kamera ataupun lampu. Banyak

kelebihan dan pembelajaran baru yang saya dapatkan dari Stase ini.

Dengan melaksanakan Stase saya sadar bahwa saya ingin memperbaiki

kekurangan dalam proses produksi yang akan datang. Namun, dengan

adanya Stase ini saya juga jadi mendapatkan pengalaman, pelajaran, dan

juga pamahaman yang baru tentang proses produksi dalam divisi kamera.

Selain itu, saya juga mendapatkan banyak koneksi dari luar kampus di

dunia industri bekat Stase ini.

20
DAFTAR PUSAKA

Brown, Blain. 2012. Cinematography Theory and Practice. USA: ELSEVIER INC.

Brown, Blain. 2015. The Filmmaker’s guide to digital imaging. USA: Focal Press.

Burum H., Stephen. 2007. American Cinematographer Manual Ninth Edition –

Volume I. USA: The ASC Press

Heiderich, Timothy. 2012. Cinematography Techniques: The Different Types of

Shots in Film. USA: VIDEOMAKER

Sumber lain :

http://axbarock.blogspot.com/2018/06/pengertian-tugas-dan-hak-asisten-

kamera.html?=1

http://www.vectroid.net/blogs/tips/3-point-pencahayaa-sinematografi

http://kinibisa.com/artikel/detail/fotografi-sinematografi/subdetail/camera-

lighting/read/3-teknik-lighting-dasar-dalam-pengambilan-film-untuk-pemula

21
FOTO/BEHIND

THE SCENE

untuk project yang pertama foto ini

diambil ketika take pertama yang

menjelaskan bahwa si talent sedang

membicarakan tentang quiz pada iklan

torabika capucinno.

Foto ini diambil ketika saya mendapatkan

kesempatan oleh DOP untuk merecord

kamera Black Magic Pocket.

22
Foto ini diambil ketika tim kamera dan
lighting sudah set-up tetapi masih
menunggu talent datang ke lokasi.

23
Foto ini diambil
ketika talent
sedang briefing
oleh sutradara
untuk segment
selanjutnya

Foto ini diambil


ketika produksi
ini sudah wrap
cepat karena
talent nya tidak terlalu banyak salah.

Pada project yang kedua, foto ini


diambil ketika tim lighting sedang
mempersiapkan pencahayaan untuk
scene kantor.

24
Foto ini diambil ketika talent yang sedang di berikan arahan oleh astrada 1

Foto ini diambil ketika DOP dan asisten


kamera 1 sedang mempersiapkan
peralatan kamera untuk scene di
pinggir jalan.

25
Foto ini diambil ketika saya diberi
kesempatan oleh DOP untuk melihat
bagaimana menu setting pada kamera
yang DOP gunakan.

Foto ini diambil ketika DOP sedang


membicarakan tentang shot untuk scene
di jalan raya dengan sutradara.

26
Foto ini diambil ketika di di jalan dukuh
atas, suasana disini sangat ramai karena
bertepatan dengan jam pulang kerja.

Foto ini diambil ketika lampu terowongan


baru saja menyala dan sedang membawa
peralatan kamera dan lampu.

27
Foto ini diambil di dalam terowongan
ketika sedang mengambil take sehingga
banyak orang-orang yang ingin
menontonnya.

Foto ini diambil ketika sedang menunggu


kereta lewat karena untuk
memperlihatkan background dari adegan
tersebut.

28
Foto ini diambil ketika berada lokasi
pertama di dalam bioskop cinemax
mampang jakarta selatan

Foto ini diambil ketika ingin


bersiap siap untuk pindah ke
lokasi selanjutnya.

29

Anda mungkin juga menyukai