Bab I Andi
Bab I Andi
PENDAHULUAN
geologi yang dilakukan pada umumnya masih berskala regional 1: 250.000, jadi
geologi skala 1 : 25.000, dimana lokasi penelitian berada pada Daerah Bulu Sirua
dengan cakupan luasan daerah yang relatif lebih sempit tetapi diharapkan dapat
menyajikan informasi geologi dan informasi potensi geologi yang lebih spesifik
sumber daya geologi secara lebih maksimal untuk kemajuan bangsa dan negara.
galian pada Daerah Bulu Sirua Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Provinsi
Sulawesi Selatan .
1
2
25.000 yang merupakan perbesaran dari peta rupa bumi Indonesia, Lembar
Bogor.
sejarah geologi dan potensi bahan galian pada daerah Bulu Sirua Kecamatan
geologi dan bahan galian yang terdapat pada daerah Bulu Sirua Kecamatan Bonto
(Gambar 1.1).
3
Secara astronomis daerah penelitian terletak pada 120° 27' 00" - 120° 30'
30" Bujur timur dan 06° 00' 00" – 06° 04' 00" Lintang Selatan. Daerah Penelitian
terpetakan dalam peta Rupa Bumi Indonesia sekala 1 : 50.000 Lembar Benteng
Bogor). Luas daerah penelitian mencakup wilayah 3.5’ x 4’ atau 5,4 km x 7,2 km,
dengan luas sekitar 42,34 Km2. Daerah penelitian ini dapat dicapai dengan
menggunakan jalur baik jalur darat berupa kendaraan roda empat atau roda dua
maupun jalur air berupa perahu dan kapal laut serta jalur udara berupa pesawat
terbang.
bahan galian. Peta yang digunakan pada penelitian ini adalah peta dengan skala 1 :
25.000 dimana jarak antar stasiun pengamatan geologi lebih kurang berjarak 250
meter di lapangan atau sama dengan 1 cm di peta. Jenis lintasan yang digunakan
dalam pengambilan data meliputi 3 jenis, yaitu lintasan sungai, lintasan jalan, dan
lintasan kompas.
5
– singkapan geologi yang masih segar ( fresh ). Lintasan jalan dilakukan pada
semua jalan yang terdapat di daerah penelitian, terutama jalan yang baru dibuka
atau digerus karena akan ditemukan singkapan geologi yang masih segar ( fresh ).
topografi (jalan, sungai, bukit) yang tidak tergambar pada peta dasar yang
digunakan.
penelitian lapangan, tahap pengolahan data dan analisis laboratorium, serta tahap
daerah penelitian dari literatur ataupun tulisan – tulisan yang berisi tentang
detail dan pengecekan ulang. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
lintasan yang akan dilalui untuk mendapatkan data yang akurat dengan
kondisi singkapan.
pelapukan (jenis dan tingkat pelapukan), soil (warna, jenis dan tebal
7
soil), erosi (jenis dan tingkat erosi), gerakan tanah, sungai (jenis
sungai, arah aliran, bentuk penampang dan pola aliran sungai serta
yang meliputi pengolahan data geomorfologi, stratigrafi dan data struktur geologi.
dengan membuat sayatan tipis batuan dengan ketebalan 0,03 mm, lalu
nama batuan.
mikroskop binokuler.
penelitian.
daerah penelitian, yang didasarkan pada data sebaran bahan galian, akses
Data-data yang telah diolah dan dianalisis dan hasil interpretasi dituangkan
dalam bentuk tulisan ilmiah secara deskriptif. Laporan pemetaan geologi yang
telah disusun kemudian dipresentasikan dalam bentuk ujian seminar hasil di depan
dosen penguji. Setelah itu, dilakukan perbaikan pada laporan dan pada akhirnya
penelitian. Pada tahap ini laporan yang telah disusun dalam bentuk laporan
Alat dan bahan yang akan digunakan selama kegiatan penelitian ini terbagi
dalam dua kategori yakni alat yang digunakan pada saat di lapangan dan alat yang
peta rupa bumi sekala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal Edisi I tahun 1991.
3. Laptop
5. Palu geologi
8. Kamera digital 16 MP
11. Komparator
14. Busur
15. Penggaris
16. Clipboard
9. Kamera digital 12 MP
10. Literatur
Pulau Sulawesi.
Rab Sukamto (1975), penelitian pulau Sulawesi dan pulau-pulau yang ada
Hasan Ngabito (1990) dalam Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian