Tugas 2 Metopen Sufrianto
Tugas 2 Metopen Sufrianto
Nama : Sufrianto
NIM : 4820102230023.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Apotek
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25, tahun 1980, yang dimaksud dengan
bisnis. Berorientasi bisnis artinya tidak lepas dari usaha dagang, yaitu harus
2003).
distribusi dan pelayanan obat kepada masyarakat antara lain melalui apotek
(Ahaditomo, 2000).
Pelayanan di apotek ada dua jenis yaitu pelayanan disaat penjualan (sales
service) merupakan pelayanan yang diberikan oleh apotek kepada konsumen saat
membeli obat di apotek dan Pelayanan sesudah penjualan (after sales service)
3
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu
produk dan harapan-harapannya. Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan
atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak
puas tetapi jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan merasa puas. Jika kinerja
tertentu, bukan hanya kelekatan atau preferensi rasional. Hasilnya adalah kesetiaan
Dikatakan untuk mendapatkan konsumen tidak sulit, tetapi yang lebih sulit
loyal terhadap apotek adalah lebih sulit. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang
Terdapat lima determinan kualitas jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut
(Kotler, 1994) :
dari personil.
informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang
utama dalam pelayanan obat atas dasar resep dan pelayanan obat tanpa resep serta
untuk praktek dokter (Anief, 2000). Apoteker adalah tepat sebagai tenaga yang
memberi nasehat kepada langganan pemakai obat tanpa resep. Arti informasi obat
bagi rakyat adalah besar. Informasi secara umum terhadap golongan obat untuk
5
pengobatan sendiri akan dapat menolong pasien untuk memahami lebih baik
mengenai aksi obat, mencegah dan merawat risiko yang mungkin timbul (Anief,
1991). Salah satu fungsi Apoteker sebagai penanggung jawab teknis farmasi yaitu
adalah sebagai pemberi informasi kepada masyarakat dan segala sesuatu yang ingin
memberikan informasi kepada setiap pasien bagaimana cara mengunakan atau minum
obatnya. Dengan pemberian informasi kepada pasien, maka dapat dijalin hubungan
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.( 2006). Manajemen Administrasi Rumah Sakit, 3-4, 9, UI, Press, Jakarta.
Ahaditomo, (2000). Membangun Peran Farmasi Indonesia Sebagai Guardian Bagi
Konsumen Obat . Di sampaikan Pada Seminar Tentang Dampak UU No.8/1999
Tentang Perlindungan Konsumen, 24 juli 2000, Jakarta Dokumen ISFI, tidak
dipublikasikan.
Anief, M. (1991). Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Anief , M. (2000). Manajemen Pemasaran di Bidang Farmasi, Cetakan I, 81-82,