Anda di halaman 1dari 22

Praktik-praktik publikasi ilmiah tidak etis

di Indonesia: Akar masalah dan solusi


Arief Anshory Yusuf
WASPADALAH, WASPADALAH!

KEJAHATAN TERJADI KARENA ADA


NIAT DAN KESEMPATAN!!
Relevansi dan pentingnya publikasi ilmiah
• Innovation-lead growth Pengeluaran R&D (% PDB) 2018

• Publikasi ilmiah di jurnal adalah bagian tak terpisahkan dari


riset; bagian dari quality-control dari riset; bagian dari 2.20
akuntabilitas dari riset yang prosesnya dikelola oleh komunitas 2.07

ilmuwan secara independen


• Indonesia tertinggal dalam innovation dan innovation-lead 1.30
growth (Lihat Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan, 2021)
• Resource (termasuk dana R&D), serta pengelolaan, insenti
adalah berbagai factor yang membuat riset belum berjalan baik; 0.63
ekosistem riset, intinya, belum baik. 0.08
• Ini salah satu akar permasalahannya. Rendahnya publikasi Singapore China Malaysia Thailand Indonesia
hanya gejala saja (symptom)
Sumber: Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan (2021)
Akselerasi publikasi ilmiah (1)
• Indonesia tertinggal dalam jumlah publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah belum jadi budaya di
perguruan tinggi (di 2000-an).
• Kualitas perguruan tinggi juga tertinggal. Ranking PT-PT di Indonesia rendah, publikasi
ilmiah berkontribusi terhadap perankingan
• Yang nantinya direspon dengan policy yang tidak menyelesaikan masalah karena indikatornya
kualitas bukan kuantitas.
• Publikasi di jurnal internasional bereputasi mulai digalakkan
• Awal mula permasalahan. Confusion between means and ends.
• Kepangkatan terutama guru besar “syarat khusus” jurnal internasional bereputasi
(scopus-indexed).
Akselerasi publikasi ilmiah (2)
• Publikasi (baik journal maupun conference proceedings terindeks di Scopus) mendapat
nilai besar dalam system ‘kum’ kepangkatan.
• Publikasi di jurnal international bereputasi menjadi syarat lulus mahasiswa pasca sarjana
(terutama S3)
• Alokasi dana riset perguruan tinggi menggunakan jumlah publikasi sebagai salah satu
ukurannya (problematic karena masalah ‘corner solution’.
• Universitas-universitas secara internal membuat system insentif untuk menggalakkan
publikasi. Ini juga prone to penyalahgunaan (cobra effect: publikasi mahasiswa-dosen, co-
authorship issue, vanity publication lead to ISBN crisis, dll).
Hasilnya?
• Jumlah publikasi (document terindeks Scopus)
melesat meninggalkan negara-negara tetangga.
• Tetapi
• Didominasi oleh conference proceedings (tanpa makna Source: Macháček, V., & Srholec, M.
karena conference nya diada-adakan di Indonesia dan (2021). Predatory publishing in
berkualitas sangat jelek). Nyampah. Kita juara dunia Scopus: evidence on cross-country

dalam conference proceedings, menjadi bahan


differences. Scientometrics, 1-25.

“lelucon” di kalangan global. Ada paper ilmiahnya.


• Jumlah jurnal artikel berkualitas baik meningkat, tapi
dalam proporsi menurun tajam, termasuk dalam
proporsi kolaborasi international (indicator quality
assurance dari riset).
• Studi ilmiah menunjukkan kita ranking 2 (setelah
kazakstan) dalam proporsi jurnal predatory.
• Semua itu, bahkan setelah lebih dari satu decade,
tidak ada kemajuan berarti dalam rangking
universitas; innovation index kita masih tertinggal,
bahkan oleh Brunei.
THE Official Ranking Ranking* 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
133 133 UI
162 162 UI
181–190 185 UI
194 196 UI
201–250 218 UI UI

Ranking PT-PT
201–250 227 ITB
201–250 240 UGM
201-250 245 ITB

di Indonesia
201–250 250 ITB
251+ 251 UI
251–300 264 ITB

menurun
251–300 287 IPB
301–350 305 ITS
301–350 310 ITB ITB

terus.
301–350 312 ITS
301–350 316 UGM
301–350 336 IPB
301–350 339 UGM
351–400 372 ITS
351–400 381 IPB
351–400
351–400
385
395
UGM
IPB
Catatan: THE umumnya
401+ 456 UNDIP ITS dianggap lebih baik dari QS
401+ 480 UNPAD UGM
401+ 482 UB IPB
401+ 509 TELKOM UNDIP
401+ 536 UB UNPAD
NO. P A P ER S IND EX E D IN W EB OF S CI EN C E S MA IN COL L E CT I O N NO. P A P ER S IND EX E D IN W EB OF S CI EN C E S MA IN COL L E CT I O N
800000 25000

700000
US SINGAPORE

20000

600000
MALAYSIA

500000
15000
THAILAND

400000
VIETNAM

10000
300000

ENGLAND
INDONESIA
200000

5000

100000 PHILIPPINES

SEA

0 0
1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000 2020 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020

Source: Clarivate Analytics (Web of Sciences)


Ranking of Global Innovation Index of ASEAN countries (WIPO, 2020)

World Ranking (131 countries)

Overall Human capital & Market sophisti- Business Knowledge and


ASEAN Ranking Country Institutions Infrastruc-ture Creative outputs
GII research cation sophisti-cation technology outputs

1 Singapore 8 1 8 13 4 6 14 18

2 Malaysia 33 40 29 48 20 31 38 35

3 Viet Nam 42 83 79 73 34 39 37 38

4 Thailand 44 65 67 67 22 36 44 52

5 Philippines 50 91 86 63 86 29 26 57

6 Brunei 71 25 51 46 76 44 129 89

7 Indonesia 85 111 92 80 62 114 71 83

9 Cambodia 110 112 122 120 72 119 96 102

10 Myanmar 129 123 107 115 127 131 83 130

Sumber: World Intelectual Property Organization/WIPO, 2020


Proporsi proceedings 2018 (%)
70.0
60.0 57.3

50.0
40.0
26.4
Sumber: Scopus, via Scival 30.0 22.3
15.7 17.8
20.0 14.5 13.1 13.9 13.4
9.9
10.0
0.0
Sumber: Scopus, via Scival
Kepangkatan Guru Besar dan Etika Publikasi
Semua GB pada akhirnya
• Sistem pemberian GB di Indonesia belum sepenuhnya berlandaskan
meritokrasi, faktor senioritas (dan lain-lain) masih dominan.
• GB menarik karena memperpanjang masa pensiun, menambah
tunjungan (walah hanya 1x gaji pokok), dan mendapat “penghargaan”
dari masyarakat. Sayangnya, belum tentu GB ini ‘proportionally’ lebih
produktif dari non-GB (Perlu dikaji).
• Syarat publikasi ilmiahnya sangat rendah dibandingkan standar
global. Syarat khusus hanya 1 publikasi sepenjang karir akademik.
Banyak GB yang mendadak publikasi saat tahun pengajuan GB.
• Kombinasi berbagai factor (lihat slide sesudah ini) bahkan membuat
sekelompok calon GB melanggar etika-etika agar dapat memenuhi
syarat khusus. Bahkan di fasilitasi oleh institusinya (lihat investigasi
Kompas). Ini mengganggu kepentingan publik.
PEMETAAN PERMASALAHAN PELANGGARAN ETIKA PUBLIKASI ILMIAH DI INDONESIA
Pelanggaran etika
PERMASALAHAN publikasi ilmiah

Internal
SUMBER MASALAH Eksternal

AKAR MASALAH AKAR MASALAH


Kualitas SDM dosen Moralitas/ Rendahnya global Sistem insentif yang Kurang global Timing, kordinasi, big Liberalisasi dan
Riset bukan prioritas
dan peneliti Dishonesty/Pendidikan exposure tidak sempurna bencmarking push vs gradual komersialisasi PT

Fasilitasi keaktifan di Meningkatkan dana Tata ulang syarat Pelajari international Sinkronisasi reform
Perbaiki rekruitmen Tegakan kode etik Bijak dengan metrics
asosiasi internasional riset publik publikasi S3/fleksible practices dgn fasilitasi riset

Perbaiki penjenjangan Pendidikan etika sejak Incentive swasta Tata ulang aturan PT sebagai pusat
Adjunct fellowship Gradual tapi terarah
karir dini dalam riset kepangkatan/GB pengetahuan

Fasilitasi riset utk Sempurnakan system


Student exchange
dosen insentif di PT

Mobilitas dosen antar SOLUSI Hindari Perverse SOLUSI


PT incentives
The economics of
publication incentives
in Indonesia
12/6=
2 dokumen

Kurva Iso-Cost
Jurnal baik

Proceedings/predatory journals 12/1=12 dokumen

Kurva Iso-Benefit Kurva Iso-Benefit


Jurnal baik

Jurnal baik
Perfect substitute: Imperfect substitute:
Kum/pangkat Kum/pangkat bukan
adalah segalanya segalanya

Proceedings/predatory journals Proceedings/predatory journals


12/6= Dosen murni mengejar Rasio effort:
2 dokumen pangkat Waktu yang diperlukan (bulan) untuk
Linear benefit curve membuat jurnal abal-abal dibagi waktu
yang diperlukan untuk membuat jurnal
yang baik
Jurnal baik

Rasio effort lebih 1 bulan/6 bulan = 1/6 = 0.16


kecil dari rasio
Corner solution Rasio benefit (misal pangkat):
benefit
Nilai kredit (kum) jurnal predatory
(proceeding) dibagi kum jurnal baik
Proceedings/predatory journals 12/1=12 dokumen 15/40 = 0.375
0.16<0.375 => corner solution
12/6=
2 dokumen Dosen mengejar pangkat dan
aktualisasi
Non-linear benefit curves
Jurnal baik

Rasio effort lebih Non-Corner


kecil dari rasio solution
benefit

Proceedings/predatory journals 12/1=12 dokumen


Quota on
proceedings/low quality
journal Kombinasi dari berbagai
policy ini bisa
menyelesaikan masalah
Quota
Jurnal baik

Training on journal
Proceedings/predatory journals publication

Alter incentives (naikan kredit jurnal bagus,


kurangi kredit jurnal jelek)

Jurnal baik
Jurnal baik

Proceedings/predatory journals Proceedings/predatory journals


Memberikan pemahaman dan edukasi bahwa:
kepangkatan/kum bukan segalanya (imperfect
substitute). Ada rekognisi internasional, ada
kepuasaan berkontribusi, ada legasi, ada malu, nama
baik dll => kurve benefit berubah dari linear menjadi
non-linear (convex)
Jurnal baik

Proceedings/predatory journals

Corner solution is no longer


optimum. Not maximizing
benefit.
Publikasi sebagai syarat kelulusan
Dosen Mahasiswa
Jumlah artikel yang dipublikasikan di jurnal Journal of Engineering and Applied Sciences
Asian Journal of Information Technology
11
3
6
0
potentially predatory (discontinued) di FEB International Business Management
Entrepreneurship and Sustainability Issues
4
1
2
2
UNPAD berdasarkan status penulis utama International Journal of Applied Business and Economic Research 4 8
Journal of Asian Finance, Economics and Business 1 4
Dosen Mahasiswa International Journal of Supply Chain Management 1 7
Academy of Strategic Management Journal 5 33
40
Opcion 2 3
Journal of Applied Economic Sciences 0 5
International Journal of Scientific and Technology Research 12 1
35 Advanced Science Letters 1 5
Actual Problems of Economics 0 2
International Journal of Economic Research 1 4
30 Management Science Letters 0 1
International Journal of Entrepreneurship 0 2
Journal of Entrepreneurship Education 0 4
25 International Journal of Innovation, Creativity and Change 3 10
European Research Studies Journal 0 3
Utopia y Praxis Latinoamericana 1 3
20 International Journal of Recent Technology and Engineering 0 6
International Journal of Economics and Business Administration 1 1
Academy of Accounting and Financial Studies Journal 1 2
15 International Journal of Engineering and Technology 0 1
Journal of Business and Retail Management Research 1 0
Journal of Advanced Research in Law and Economics 0 1
10 Asian Journal of Scientific Research 0 1
Mediterranean Journal of Social Sciences 1 0
Research Journal of Applied Sciences 0 1
5 Review of International Geographical Education Online 0 1
Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues 0 3
Journal of Management Information and Decision Sciences 0 1
0 Academy of Entrepreneurship Journal 0 1
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 International Journal of Economic Perspectives 0 1
54 125
Publikasi sebagai syarat
kelulusan S3
• Awalnya “confusing means and ends”
• Bukan international practice yg umum
• Belanda salah satu dari sedikit yg mempraktekkan
• India menerapkan di 2016 dicabut di 2022. Alasan:
• Low quality publication, predatory journals boom
• Tidak umum dilakukan di negara-negara lain.
• Good research will end up in good journals anyway (post-doctoral)
Solusi di Indonesia (ikuti India).
• Jangan diwajibkan. Didorong aja, di-encourage dengan incentive. Misal cum-laude, atau
penghapusan SPP semester terakhir.
• Hargai perbedaan kultur publikasi antar disiplin. Serahkan ke fakultas wajib atau tidak.
Terima Kasih
Arief Anshory Yusuf

Anda mungkin juga menyukai