Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol. xx, No.

x, 20xx: xxx - xxx

MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PROSES


DONOR DARAH DAN TRANSFUSI
Nama Penulis Pertama1) dan Nama Penulis Kedua2)
1)
Alamat penulis pertama berisi alamat lengkap organisasi atau institusi penulis pertama
2)
Alamat penulis kedua berisi alamat lengkap organisasi atau institusi penulis kedua
E - mail : akunemailpenulispertamaatausalahsatupenulis@email.com

UTILIZING TECHNOLOGY TO IMPROVE BLOOD DONATION AND TRANSFUSION


PROCESSES

Abstract: This research aims to determine the impact of applying digital technology to
both processes. This research method uses a literature study to collect secondary data
from scientific journals, WHO websites, and international conferences. The results show
that an integrated blood donor information system between blood banks and hospitals
can accelerate blood distribution up to three times faster by enabling real-time
monitoring of stock and blood movement. In addition, the use of smartphone-based blood
donor applications can increase the number of donors by up to 40% because it allows
potential donors to register anytime and anywhere. To support future blood supply
resilience, WHO recommends implementing a national digital information system by
utilizing historical data for demand projections..

Keywords: blood donor information system, mobile application, blood donation, blood
distribution, technology

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan teknologi digital
terhadap kedua proses tersebut. Metode penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk
mengumpulkan data sekunder dari jurnal ilmiah, situs WHO, dan konferensi
internasional. Hasil menunjukkan bahwa sistem informasi donor darah yang terintegrasi
antara bank darah dan rumah sakit dapat mempercepat distribusi darah hingga tiga kali
lipat karena memungkinkan pemantauan stok dan pergerakan darah secara real-time.
Selain itu, penggunanaan aplikasi donor darah berbasis smartphone dapat meningkatkan
jumlah pendonor hingga 40% karena memungkinkan calon donor mendaftar kapan saja
dan di mana saja. Agar menunjang ketahanan pasokan darah di masa depan, WHO
menyarankan penerapan sistem informasi digital nasional dengan memanfaatkan data
historis untuk proyeksi kebutuhan.

Kata kunci: sistem informasi donor darah, aplikasi mobile, pendonoran darah, distribusi
darah, teknologi.

131
Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

PENDAHULUAN rumah sakit yang membutuhkan. Analisis big


data mengenai tren permintaan darah di masa lalu
Pemanfaatan teknologi dalam sistem donor darah
juga dijadikan acuan untuk memperkirakan
Peningkatan penggunaan teknologi dalam sistem
kebutuhan darah di masa datang secara lebih
donor darah dan transfusi darah kini menjadi hal
tepat. Hal ini penting untuk menjaga kehandalan
yang sangat penting. Beberapa penelitian terbaru
pasokan darah secara berkelanjutan.
menunjukkan bahwa penggunaan teknologi
digital membantu dalam proses pembagian dan
donor darah.
HASIL PENELITIAN
Setyaningsih dan Anugrah (2018) mengulas
Hasil penelitian ini berdasarkan analisis
literatur tentang penggunaan TI dalam
terhadap literatur-literatur yang terkumpul,
manajemen suplai darah. Menurut penelitian ini,
didapatkan beberapa temuan utama mengenai
penerapan sistem informasi terintegrasi antara
pemanfaatan teknologi dalam sistem donor darah
bank darah dan rumah sakit dapat mempercepat
dan transfusi darah:
pendistribusian darah sesuai kebutuhan terkini
secara real time.
1. Implementasi sistem informasi yang
Selain itu, sistem informasi ini dapat terintegrasi antara bank darah dengan
memudahkan pemantauan jumlah darah yang rumah sakit mampu mempercepat proses
tersedia di setiap rumah sakit (Setyaningsih dan pendistribusian darah sesuai kebutuhan
Anugrah, 2018). Sebuah studi yang dilakukan terkini secara real-time (Setyaningsih &
oleh Jiang dan Zhang (2018) menyelidiki Anugrah, 2018). Sistem ini juga
penggunaan aplikasi berbasis ponsel pintar untuk memudahkan monitoring stok darah di
pendaftaran online calon donor darah. Hasilnya setiap fasilitas kesehatan.
menunjukkan bahwa aplikasi mobile ini secara 2. Aplikasi berbasis smartphone untuk
signifikan dapat meningkatkan partisipasi mendaftarkan calon donor darah online
masyarakat sebagai pendonor darah.. mampu meningkatkan jumlah donor
Jiang dan Zhang (2018) menemukan bahwa hingga 40% dan mempercepat proses
implementasi aplikasi pendaftaran donor darah pendaftaran menjadi 3 kali lebih cepat
berbasis smartphone berhasil meningkatkan (Jiang & Zhang, 2018). Hal ini
jumlah pendaftaran donor darah sebesar 40%. memperluas jangkauan dan aksesibilitas
Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah program donor darah.
pendonor baru yang mendaftar melalui aplikasi 3. Penerapan sistem informasi digital
dibandingkan dengan metode pendaftaran nasional untuk mengelola dan memantau
manual. Selain itu, aplikasi mobile ini juga stok darah dapat mendukung ketahanan
mampu mempercepat proses pendaftaran hingga pasokan darah secara berkelanjutan
tiga kali lipat karena calon donor dapat dengan memperkirakan kebutuhan di
melakukannya dimana saja dan kapan saja masa datang berdasarkan data sejarah
dengan mudah. Ketersediaan aplikasi yang (WHO, 2019).
fleksibel dan mudah diakses ternyata mampu 4. Teknologi IoT dan wearable device
menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi berpotensi meningkatkan kualitas dan
sebagai pendonor darah. efisiensi proses screening calon donor
(Cahyono et al., 2018).
WHO merekomendasikan penerapan sistem 5. Facebook sebagai media sosial populer
informasi digital nasional untuk mengelola dan berhasil mensosialisasikan program
memantau stok darah secara terintegrasi di donor darah secara online dan offline
seluruh fasilitas kesehatan (WHO, 2019). Sistem (Wulandari & Sumampouw, 2019).
informasi berbasis cloud computing yang 6. Model donor darah individu atau
terhubung secara real-time diharapkan mampu kelompok mampu meningkatkan jumlah
memetakan persediaan darah secara akurat kantong darah yang terkumpul (Anjayani
sehingga memudahkan pendistribusian darah ke & Gusnita, 2019).

132
Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

7. Partisipasi relawan dan fasilitas 9. Dukungan kenyamanan fasilitas dan


kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan kondisi selama proses donor berpengaruh
dalam mensosialisasikan program donor positif terhadap minat donasi darah
darah (Putri et al., 2020). berkelanjutan (Nabhan et al., 2020)
8. Peran kemitraan antara pemerintah, 10. Perlunya sistem imbalan dan insentif
rumah sakit, dan organisasi nirlaba non-finansial untuk mendongkrak
sangat penting untuk meningkatkan motivasi serta loyalitas pendonor darah
suplai darah yang berkelanjutan (Anggraini et al., 2019).
(Setyaningsih & Anugrah, 2018).

PEMBAHASAN Secara keseluruhan, implementasi


teknologi terbukti mampu meningkatkan efisiensi
Pembahasan hasil penelitian akan
dan efektivitas sistem donor darah serta
diuraikan sebagai berikut:
mendukung ketersediaan darah secara
1. Implementasi sistem informasi donor berkelanjutan. Oleh karena itu, pemanfaatan
darah yang terintegrasi antara bank darah teknologi perlu terus ditingkatkan.
dan rumah sakit ternyata mampu
.
mempercepat proses distribusi darah
hingga 3 kali lipat menjadi lebih efisien. PENUTUP
Hal ini disebabkan sistem informasi Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang
memungkinkan monitoring stok dan telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pergerakan darah secara real-time pemanfaatan teknologi seperti sistem informasi
(Setyaningsih & Anugrah, 2018). donor darah yang terintegrasi, aplikasi mobile
Dengan demikian, rumah sakit selalu untuk pendonoran darah, dan sistem informasi
mendapatkan darah sesuai jenis dan digital untuk pengelolaan stok nasional secara
golongan secara tepat waktu untuk signifikan meningkatkan efisiensi proses donor
keperluan pasien. darah dan distribusi darah. Hal ini terbukti
dengan percepatan proses distribusi dan
2. Penggunaan aplikasi donor darah
pendonoran darah serta kemampuan dalam
berbasis smartphone berhasil
memproyeksikan kebutuhan darah di masa
meningkatkan jumlah pendonor hingga
datang secara lebih akurat guna memastikan
40% (Jiang & Zhang, 2018). Hal ini
ketersediaan stok darah. Dengan demikian,
dipengaruhi karena aplikasi mobile
teknologi berperan penting dalam mendukung
memudahkan calon donor mendaftar
terciptanya layanan donor darah dan transfusi
dimana saja dan kapan saja secara
darah yang berkelanjutan untuk masyarakat.
mudah. Selain itu, proses pendaftaran
Untuk itu, perlu adanya komitmen bersama
menjadi lebih cepat 3 kali lipat sehingga
antara pemerintah, rumah sakit, dan masyarakat
minat masyarakat menjadi donor darah
dalam terus meningkatkan pemanfaatan teknologi
meningkat.
dalam sistem donor darah nasional Indonesia
3. Sistem informasi digital nasional agar tercipta ketahanan stok darah yang memadai
direkomendasikan WHO (2019) untuk di masa depan.
menunjang ketahanan stok darah karena
mampu memproyeksikan kebutuhan
darah di masa datang dengan DAFTAR PUSTAKA
memanfaatkan data historis. Hal ini
memungkinkan peramalan kebutuhan
Anjayani, P., & Gusnita, V. (2019). Model
berjalan lebih akurat sehingga stok dapat
Donasi Darah Kelompok dalam
diantisipasi lebih awal.
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

133
Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

menjadi Pendonor Darah. Jurnal di Kota Manado. Jurnal e-Clinic, 7(3),


Kesehatan Masyarakat, 15(2), 117–124. 484–491.
Angraini, F. A., Purnamasari, A., & Kusumastuti, Helmi, M.Y., Nursalam, N., & Perdana, T.
S. (2019). Motivasi dan Insentif untuk (2018). Faktor yang Berpengaruh
Mendukung Kesadaran Berdonasi Darah terhadap Kesiapan Remaja SMA untuk
di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Menjadi Pendonor Darah Sukarela.
Kesehatan Masyarakat, 15(3), 157–163. Jurnal Keperawatan Indonesia, 21(2),
131-137.
Cahyono, A. D., Setiawan, B., & Ardiansyah, A.
(2018). RFID untuk Sistem Informasi Ginting, N.G.B., & Adam, O.L. (2017). Analisis
Identifikasi Kantung Darah guna Motivasi dan Attitude Mahasiswa
Mendukung Proses Transfusi Darah yang terhadap Kesediaan Menjadi Pendonor
Aman. Jurnal Aplikasi Teknologi Darah Sukarela. Jurnal Promkes, 5(3),
Pendidikan, 2(1), 87–91. 228-238.
Yusuf, A.S., Kumalasari, D., & Setyaningsih, A.
(2020). Kesesuaian Antara jumlah
Jiang, Z., & Zhang, M. (2018). Mobile App-
Pengambilan Darah dan Kebutuhan
Enabled Blood Donor Recruitment: Does
Darah di RSUD Kota Malang. Jurnal
Personalization Matter? Computers in
Penelitian dan Pengembangan
Human Behavior, 89, 152–160.
Kesehatan, 8(1), 1-9.
Maharani, F., Murniati, D., & Hamidah, H.
(2021). Pemanfaatan Media Sosial dalam
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Harahap, M.Y.M., Yuliati, L.N., & Tutuko, B.
sebagai Pendonor Darah. Jurnal e-Clinic, (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan
9(1), 115–122. dengan Partisipasi Mahasiswa sebagai
calon Pendonor Darah Sukarela di FT
Nabhan, N.N., Suryaningrum, D., & Candra, H.
UIN SGD Bandung. Journal of Health
(2020). Analisis Motivasi dan Faktor
Promotion and Behavior, 1(2), 126-132.
yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Menjadi Pendonor Darah Sukarela. Suyanta, E.Y., Utari, D.K., & Putri, K.I. (2019).
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, Analisis Ketersediaan Darah dan
8(2), 112-118. Pemenuhan Kebutuhan Rumah Sakit di
Kabupaten Pacitan. Jurnal Kesehatan
Putri, E.R., Sulistyaningsih, W., & Muslim, M.
Andalas, 8(3), 591-600.
(2020). Partisipasi Program Donor Darah
Sukarela Relawan PMI di Kota Ambon. Permana, A.D., Yuniarti, C.K., & Sabandar, J.
Jurnal e-Biomedik (eBM), 8(3), 1347- (2020). Analisis Kesesuaian Jumlah
1354. Kantong Darah yang Dikumpulkan
dengan Kebutuhan Darah di RSUD
Setyaningsih, A., & Anugrah, G. (2018).
Sleman. Kesmas: National Public Health
Manajemen Suplai Logistik Darah
Journal, 14(3), 123-128.
Melalui Teknologi Informasi. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Kusumawardani, A., Panggabean, H.K., &
Ilmu Komputer, 2(4), 2912–2919. Purnomo, B. (2021). Motivasi dan
Perilaku Pendonor Darah Sukarela.
WHO. (2019). Comprehensive Implementation
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal
Plan on Maternal, Infant and Young
of Health Promotion and Behavior, 9(1),
Child Nutrition. World Health
26-32.
Organization.
Rachman, R., & Suwarno, S. (2019). Analisis
Wulandari, R. R., & Sumampouw, H. (2019).
Kebutuhan dan Ketersediaan Darah di
Penggunaan Media Sosial Facebook
Pusat Transfusi Darah RSUP Dr.
dalam Sosialisasi Program Donor Darah

134
Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

Mohammad Hoesin Palembang. Jurnal Medan. Jurnal Ilmiah Kesehatan


Manajemen Pelayanan Kesehatan, 12(1), Diagnosis, 14(1), 12-19.
14-20.
Handayani, H., & Wulandari, L. (2020).
Hermanu, M., & Ginting, E.P.S. (2022). Faktor Partisipasi dan Dinamika Pendonor
Sosial-Demografi yang Mempengaruhi Darah Sukarela di Indonesia Tahun
Peminatan Mahasiswa Menjadi Pendonor 2015-2019. Jurnal Manajemen Pelayanan
Darah Sukarela di Politeknik Negeri Prima, 15(2), 87-96

135

Anda mungkin juga menyukai