Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL ILMIAH

Pengaruh Implementasi Extrakulikuler Pramuka dalam Meningkatkan Pendidikan


Karakter Mandiri Siswa di SDN 12 Sungai Sapih Aia Pacah Padang

Oleh:

Devi Yusni Rismadani

2010013411040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2022
Pengaruh Implementasi Extrakulikuler Pramuka Terhadap Pendidikan Karakter

Mandiri Siswa di SDN 12 Sungai Sapih Aia Pacah Padang


Devi Yusni Rismadani

Pendidikan Guru Seklah Dasar Universitas Bung Hatta

Deviyusnirismadani21@gmail.com

Abs

trak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan karakter mandiri melalui kegiatan

ekstrakulikuler pramuka di SD Negeri 12 Sungai Sapih Aia Pacah Kota Padang beserta

factor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

kualitatif. Subek penelitian ini adalah Pembina pramuka dan siswa kelas tinggi maupun kelas

rendah sebagai anggota pramuka. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan

studi dokumentasi. Data dianalisis dengan langkah-langkah reduksi data, display data, dan

penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber

dan teknik crosscheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai karakter kemandirian

yang ditanamkan adalah sikap mandiri, (2) Kegiatan ekstrakulikule pramuka dalam

mewujudkan pendidikan karakter mandiri pada siswa SD Negeri 12 Sungai Sapih Aia Pacah

Kota Padang dilakukan melalui (a) kegiatan latihan rutin pramuka, (b) kegiatan berkemah,

(c) lomba tingkat, dan (d) jamboree. Strategi yang digunakan adalah strategi pemanduan

(cheerleading), strategi pujian dan hadiah (praise-and-reward), strategi definisikan dan

latihan (define-and-drill) dan strategi penegakan disiplin (forced formality). Dalam hal ini
sudah sampai pada tahap moral doing tetapi belum tercapai secara maksimal karena tidak

semua siswa mempraktikkan nilai karakter mandiri tersebut dalam perilaku dikehidupannya

sehari-hari, (3) Faktor yang mendukung yaitu adanya keingian dan kesadaran dari diri siswa,

serta adanya support dari wali kelas, guru dan orang tua, (4) Faktor penghambatnya yaitu

membutuhkan waktu serta proses yang cukup lama untuk menerapkan karakter mandiri

kepada siswa, serta adanya pengaruh buruk dari kondisi perlakuan orang tua dan

lingkungannya seperti teman sebaya dsb.

Kata kunci: ekstrakurikuler, pramuka, pendidikan karakter, mandiri, siswa

PENDAHULUAN

Pendidikan Karakter adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat


suatu tindakan yang mendidik dan di peruntukkan bagi generasi selanjutnya. Menurut
Thomas Lickona (2012:81) karakter memiliki 3 bagian yang saling berhubungan yaitu
pengetahuan moral, perasaann moral, dan perilaku moral. Ketiga hal tersebut diperlukan agar
mengarahkan suatu kehidupan moral. Dengan demikian anak-anak dapat menilai karakter
dengan baik dan benar, sangat perhatian dengan karakter yang benar, serta melakukan
karakter dengan benar.

Dalam pendidikan karakter terdapat nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan


diantaranya yaitu nilai religius, jujur, bertanggung jawab, hidup sehat, disiplin, percaya diri,
pantang menyerah, berjiwa wirausaha, berjiwa patriot, kreatif, inovatif, mandiri, berpikir
logis/kritis, rasa nasionalisme yang tinggi, bermusyawarah, tolong menolong, dsb. Dari yang
telah dijabarkan tersebut, ada salah satu nilai yaitu nilai karakter mandiri. Mandiri
didefinisikan sebagai sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung dengan orang lain
dalam mengerjakan, menghadapi, menyelesaikan tugas-tugas (Kemendiknas, 2010).
Kemandirian seseorang tidak dapat diukur dari usia seseorang tersebut, tetapi salah satunya
dapat dilihat dari bagaimana perilakunya.

Upaya untuk menanamkan nilai karakter mandiri selain mengintegrasikan melalui


kegiatan belajar mengajar yaitu salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler pramuka. Hal
tersebut karena hakikatnya pramuka memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuan pendidikan
nasional dan pendidikan karakter.

Adapun upaya yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut yaitu dengan
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti latihan
rutin Pramuka yang mengacu pada pembentukan karakter kemandirian siswa. Selain itu,
pramuka di sekolah biasanya sering mengukir prestasi setiap tahunnya bagi sekolah. Hal
tersebut tentunya mendorong dalam penanaman nilai karakter kemandirian seperti yang
dikehendaki. Bahwa pramuka dapat membantu dalam membentuk karakter mandiri pada
peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pembina pramuka di SDN 12 Sungai
Sapih menyatakan bahwa kegiatan pramuka dapat dan berhasil menanamkan nilai-nilai
karakter mandiri siswa secara bertahap. Adanya berbagai macam kegiatan yang telah
direncanakan contohnya seperti kegiatan latihan rutin tiap minggunya selama kurang lebih 1-
2 jam yang dilaksanakan pada setiap hari sabtu, kegiatan berkemah yang diselenggarakan
oleh pangkalan gudep setiap tahunanya, lomba tingkat pada berbagi jenjang tingkatan dan
Jambore. Pramuka di sekolah ini juga sering mengukir prestasi yang memuaskan setiap
tahunanya baik di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) , Kwartir Cabang (Kabupaten).

Diharapakan dengan adanya mengikuti kegiatan rutin ekstrakulikuler pramuka


peserta didik dapat lebih mandiri dari sebelumnya dan jika peserta didik semakin berprestasi
dalam bidang kepramukaan diharapkan semakin melekat nilai karakter mandirinya.
Penelitian yang relevan dari SD Negeri 2 Karangcegak yang mana responden dalam
penelitian ini adalah siswa di tingkat Sekolah Dasar kelas V di pembina ekstrakurikuler
pramuka. Dari hasil penelitian di dapat bahwa ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka
terhadap karakter mandiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan persamaan
regresi Y = 24.702 + 0,456X dan melalui uji t yang menunjukkan thitung sebesar 7,991
dibandingkan dengan ttabel (db = 66) yaitu 1,998 taraf signifikansi 5% jadi
thitung > ttabel. Besar pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap karakter mandiri yaitu
sebesar 49,2%. Berdasarkan hasil wawancara dengan pembina hasil kuesioner kepada siswa
dapat peneliti simpulkan bahwa dengan adanya pramuka dapat mempengaruhi karakter
mandiri, integritas dan nasionalisme. Hal ini ditunjukkan dari jawaban wawancara dengan
pengamalan dasa dharma pramuka dan memberikan contoh perilaku guru yang baik kepada
siswa dapat menumbuhkan karakter mandiri. Kegiatan dalam pramuka yang meliputi
berkemah, baris-berbaris, permainan, dan keterampilan dapat menumbuhkan karakter siswa
yaitu mandiri.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Implementasi Ekstrakulikuler Pramuka Terhadap Pendidikan Karakter Mandiri Siswa di SDN
12 Sungai Sapih Aia Pacah Padang”. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pendidikan karakter mandiri melalui adamya kegiatan ekstrakulikuler pramuka di SD Negeri
12 Sungai Sapih serta faktor pendukung dan penghambatnya.

KAJIAN TEORITIK
Penelitian ini menggunakan teori dari karakter, pendidikan karakter, teori mandiri.
Karakter merupakan perilaku, watak seseorang yang menjadi pembeda dengan orang lain,
setiap manusia memiliki watak berbeda-beda. Seseorang yang berperilaku baik tidak hanya
diperoleh dari lingkungan keluarga saja melainkan juga diperoleh dari lembaga pendidikan
yaitu sekolah. Menurut Kertajaya (Hidayatullah, 2010:15) “karakter adalah ‘ciri khas’ yang
dimiliki oleh suatu benda atau individu”.
Menurut Wiyani (2013:27-28) “Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang
dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua
dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar memiliki sifat peduli
berpendirian, dan bertanggung jawab”. Sedangkan menurut Daryanto & Darmiatun (2013:64)
“Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang
dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan agnggota masyarakat, untuk membantu anak-
anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung
jawab”. Kemudian menurut Gunawan (2014:24) “Pendidikan karakter adalah segala sesuatu
yang dilakukan guru yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik”.
Berdasarkan paparan teori tersebut, maka pendidikan karakter ialah proses yang
dilakukan untuk mendidik siswa ke arah yang lebih baik. Hal tersebut bukan hanya diberikan
satu kali saja, melainkan dilakukan secara rutin/terus menerus. Pendidikan karakter menjadi
hal yang diutamakan dalam pendidikan, karena pendidikan bertujuan untuk memanusiakan
manusia dan menjadikan manusia memiliki kepribadian yang utuh.
Proses pendidikan karakter diibaratkan pada sebuah kalimat yaitu apa yang ditanamkan
sama seperti apa yang akan diperoleh nanti. Ibarta tersebut berarti bahwa pembentukan
karakter anak saat usianya ditahap perkembangan atau ditahap pembentukan kepribadian
sangat berpengaruh pada kepribadiannya dimasa depan nanti. Salah satu pembentukan
karakter yang segera perlu ditanamkan pada anak usia sekolah dasar adalah pendidikan
karakter mandiri. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya, menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, pantang menyerah, tanggungjawab, percaya diri, dan memanfaatkan
waktu luang dengan baik adalah bentuk pembentukan karakter mandiri yang perlu ditanamkan
pada anak. Wibowo (2012:7) berpendapat bahwa karakteristik psikologis siswa usia SD adalah
masa-masa dominan dalam pembentukan karakter dan kepribadian. Jika pada masa ini
penanaman karakter mandiri dengan secara sempurna, maka akan menjadi pondasi dasar dan
kepribadian anak ketika dewasa kelak.
Nilai-nilai karakter mandiri merupakan salah satu upaya agar membantu
perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratnya menuju ke arah
peradaban yang manusiawi dan lebih baik. Sebagi contoh dapat dikemukakan misalnya
anjuran atau perintah terhadap anak agar tidak bergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan berbagai tugas serta persoalan, naum hal tersebut bukan berarti melarang untuk
bekerjasama secara kolaboratif melainkan tidak boleh melemparkan tugas dan tanggungjawab
kepada orang lain. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional
yang terdapat pada Pasal I UU SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan,
kepribadian dan akhlak mulia.
Mandiri adalah salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam setiap proses kehidupan
atua perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan
dari orang lain, bahkan mencoba memecahkan masalah sendiri tanpa meminta bantuan orang
lain. Menurut Poerwadarminta (2007:221) mandiri adalah tidak bergantung pada orang lain.
Beberapa perilaku mandiri yang dapat didefinisikan, yaitu: 1) Menemukan diri atau identitas
diri; 2) Memiliki kemampuan inisiatif; 3)Membuat pertimbangan sendiri dalalm bertindak; 4)
Mencukupi kebutuhan sendiri; 5) Bertanggungjawab atas tindakannya; 6) Mampu
membebaskan diri sendiri dari keterikatan yang tidak perlu; 7) Dapat mengambil keputusan
sendiri dalam bentuk kemampuan memilih; 8) Tekun; 9) Percaya diri; 10) Berkeinginan
mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain; 11) Puas terhadap hasil usahanya sendiri.

METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah pembina
pramuka dan siswa kelas tinggi dan rendah yang ada di SD Negeri 12 Sungai Sapih Aia Pacah
Kota Padang sebagai anggota pramuka.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi berupa secara langsung maupun dari sekolah. Analisis
data peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh lalu dianalisis
melalui reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data
digunakan triagulasi sumber dan teknik serta crosscheck.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


SD Negeri 12 Sungai Sapih merupakan salah satu sekolah dasar yang berusaha dan
tetap konsisten dalam membangun budaya karakter. Hal tersebut terlihat jelas dari visi dan
misi sekolah, kurikulum seta fasilitas yang disediakan sekolah.
1. Pendidikan Karakter Mandiri Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka
Adapun beberapa kegiatan pramuka yang berperan dalam mewujudkan pendidikan
karakter mandiri pada peserta didik SD Negeri 12 Sungai Sapih Aia Pacah Kota Padang
diantaranya yaitu (a) kegiatan latihan rutin, (b) kegiatan berkemah, (c) kegiatan lomba
tingkat, (d) kegiatan jambore. Berikut akan dibahas nilai karakter yang ditanamkan,
strategi dan tahapan pendidikan karakter mandiri dalam kegiatan-kegiatan pramuka secara
lebih terperinci.
a. Nilai Karakter Mandiri Yang Ditanamkan Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler
Pramuka
1) Kegiatan Latihan Rutin
Nilai-nilai mandiri pada kegiatan latihan rutin tersebut sesuai dengan ciri-ciri
individu yang mandiri menurut pendapat Antonius (2002:145) dan memenuhi dua
indikator mandiri menurut steinberg (dalam yusuf, 2001) diantaranya adalah
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan tanpa campur tangan orang lain
(changes in decision making abilities) dan memiliki rasa percaya diri dalam
mengambil keputusan (self reliance in decision making).
Latihan rutin pramuka merupakan salah satu hal yang sangat berperan dalam
mewujudkan pendidikan karakter mandiri dikarenakan intensitas waktu yang
cukup lama dan rutin dilaksanakan setiap minggunya sehingga kegiatan latihan
rutin dapat dijadikan sebagai kegiatan yang dapat dilihat progressnya dari setiap
pertemuan. Dalam kegiatan ini pembina menyampaikan materi-materi
kepramukaan yang diintegrasikan dengan menanamkan nilai karakter mandiri.
2) Kegiatan Berkemah
Dalam pelaksanaannya di Gudep pangkalan SDN 12 Sungai Sapih kegiatan
berkemah dilakukan seperti halnya Persami (Perkemahan Sabtu Minggu). Adapun
nilai-nilai karakter mandiri yang ditanamkan pada saat berkemah diantaranya
adalah berani mengambil keputusan saat dihadapkan dengan permasalahan
ataupun tugas yang diberikan, selalu membangung kepercayaan dirinya sendiri
bahwa dirinya sanggup dan mampu menjalakan tugas, dan mengenal kemampuan
dirinya sendiri. Dari beberapa nilai karakter mandiri tersebut telah memenuhi tiga
aspek dalam karakter mandiri menurut Paul Suparno dalam Ratna Megawangi
(2007:40). Selain menanamkan nilai karakter mandiri kegiatan berkemah juga
merupakan kegiatan yang dijadikan sebagai tolok ukur sejauh mana siswa sebagai
anggota pramuka telah menerapkan kemandirian dalam kesehariannya.
3) Lomba Tingkat
Adapun nilai-nilai karakter mandiri yang ditanamkan pada kegiatan Lomba
tingkat diantaranya adalah memiliki cita-cita agar menjadi regu terbaik,
memanfaatkan kesempatan apapun untuk menunjukkan yang terbaik, percaya diri
sendiri, berusaha keras untuk meraih sukses dengan menggunakan kesiapan
pengetahuan dan keterampilan kepramukaan yang telah dipelajari. Nilai-nilai
tersebut sesuai dengan pendapatnya Tabrani (2003:67- 69) tentang cirri-ciri anak
yang memiliki kepribadian mandiri.
4) Jambore
Adapun nilai-nilai karakter mandiri yang ditanamkan pada kegiatan jambore ini
diantaranya adalah rasa percaya diri, mampu mengerjakan pekerjaan secara
individu, menguasai keahlian dan keterampilan, bertanggung jawab, disiplin
memiliki cita-cita dan selalu memanfaatkan kesempatan sebagai peluang-peluang
baik yang bisa dimanfaatkan. Nilai-nilai karakter mandiri tersebut sesuai dengan
cirri-ciri individu mandiri menurut Antonius (2002:145) dan Tabrani (2003:67-69)

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Karakter Disiplin di SDN 12

Sungai Sapih Aia Pacah Kota Padang

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung disini adalah faktor yang mendukung penuh dalam


pengembangan pendidikan karakter dalam mata ekstrakulikuler pramuka di
Sekolah Dasar Negeri 12 Sungai Sapih Aia Pacah Kota Padang.
Praktik di sekolah dari faktor pendukung atau penunjang penerapan karakter
mandiri di SD Negeri 12 Sungai Sapih Aia Pacah Kota Padang yaitu adanya
keinginan dan kesadaran diri siswa, serta adanya motivasi atau dorongan dari wali
kelas, guru, dan orang tua.
b. Faktor Penghambat
Sedangkan faktor penghambat yaitu faktor yang menghambat pelaksanaan
pendidikan karakter dalam ekstrakulikuler pramuka di Sekolah Dasar Negeri 12
Sungai Sapih Aia Pacah Kota Padang
Praktik di sekolah dari faktor penghambat atau kendalanya yaitu membutuhkan
waktu serta proses yang cukup lama untuk menerapkan karakter mandiri kepada siswa,
serta adanya pengaruh buruk dari kondisi perlakuan orang tua dan lingkungannya
seperti teman sebaya dsb.

KESIMPULAN DAN SARAN

Nilai-niali karakter kemandirian yang ditanamkan untuk mewujudkan pendidikan


karakter mandiri diantaranya adalah sikap disiplin, tidak menggantungkan orang lain,
keberanian, kepercayaan diri, solutif atau mampu mengambil keputusan, dan bertanggung
jawab. Adanya pramuka tersebut dapat memberikan dampak atau hal positif kepada peseta
didik. Kegiatan pramuka yang berperan dalam mewujudkan pendidikan karakter mandiri
pada siswa yaitu a) Kegiatan latihan Rutin, b) Kegiatan berkemah, c) Lomba Tingkat dan d)
Jambore.

Pembina pramuka di SD Negeri 12 Sungai Sapih Aia Pacah Kota Padang dalam
menanamkan nilai-nilai karakter mandiri menggunakan strategi pemanduan (cheerleading),
strategi pujian, strategi definisikan dan latihkan (define-and-drill) dan strategi penegakan
disiplin (forced-formality). Peran kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam mewujudkan
pendidikan karakter mandiri sudah sampai pada tahap moral doing akan tetapi belum
maksimal karena masih terdapat beberapa siswa yang belum menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dan menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan, sehingga masih perlu
dorongan dari pihak lain seperti orang tua maupun lingkungannya.

SARAN

Berdasarkan simpulan, maka disajikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa alangkah baiknya apa yang telah diajarkan dari kegiatan pramuka di sekolah
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi pembina bisa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi ajar
pramuka kepada peserta didik serta untuk mengikuti KMD dan KML sebagai dasar
pelatihan guru.
3. Untuk mengatasi kekurangan dari aspek nilai karakter tersebut, sebaiknya sekolah
memiliki langkah-langkah tertentu untuk mengatasi kekurangan tersebut.
4. Untuk penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dikaji untuk melakukan
penelitian selanjutnya karena penelitian ini masih sangat sederhana sehingga perlu
adanya penelitian yang mendalam dalam melakukan kajian peran kegiatan pramuka
untuk meciptakan atau mewujudkan nilai-nilai karakter.
DAFTAR PUSTAKA

Maryono, M., Budiono, H., & Okha, R. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter
Mandiri Di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 3(1), 20-38.

Agus Wibowo. (2012). Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa


Berperadaban. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Barnawi dan M. Arifin. (20013). Strategi & Kebijakan Pembelajaran Karakter.


Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.

H.E Mulyasa. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.

Lukman Santosa. (2014). Panduan Terlengkap Pramuka. Yogyakarta : Buku Biru.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung :


Alfabeta.

Zainal Aqib. (2011). Pendidikan Karakter, Membangun Perilaku Anak Bangsa. Bandung
: Irama Widya.

Daryanto & Darmiatun, S. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.


Yogyakarta: Gava Media

Mulyasa. (2014). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Abdul Majid dan Dian Adayani. (2013). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.

Lickona,Thomas. (2013). Character matters (Persoalan Karakter). Jakarta : Bumi


Aksara.

Anda mungkin juga menyukai