Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM UPAYA

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER SISWA


DI SD NEGERI NGUPASAN YOGYAKARTA

ARTIKEL JURNAL

Oleh:
OKTAVIA DWI PUSPARINI

2017015205

PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANPESERTA DIDIK
YOGYAKARTA
2021
IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM UPAYA
PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER SISWA
DI SD NEGERI NGUPASAN YOGYAKARTA.

Oktavia Dwi Pusparini


Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
E-mail: oktaviadwipsprn@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini berjudul Implementasi Sekolah Ramah Anak dalam Upaya
Penanaman Nilai-Nilai Karakter Siswa di SD Negeri Ngupasan Yogyakarta. Penelitian ini
membahas tentang proses penanaman nilai-nilai karakter siswa di Sekolah Ramah Anak
SD Negeri Ngupasan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali: (1)implementasi sekolah
ramah anak dalam upaya penanaman nilai-nilai karakter siswa (2) faktor pendukung dan
faktor penghambat (3)solusi dalam mengatasi faktor penghambat implementasi sekolah
ramah anak dalam penanaman nilai-nilai karakter siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Narasumber penelitian yaitu kepala sekolah, 4 guru kelas,
koordinator sekolah ramah anak dan 4 siswa. Pengumpulan data berupa wawancara,
observasi dan dokumentasi. Instrumen data penelitian berupa pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan observasi, meningkatkan
ketekunan, triangulasi (sumber, teknik, dan waktu) dan bahan referensi. Analisis data
menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan
meningkatkan ketekunan, menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan
triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Implementasi sekolah ramah
anak dalam upaya penanaman nilai-nilai karakter siswa di SD Negeri Ngupasan telah
menerapkan Program Sekolah Ramah Anak sejak tahun 2017. Proses penanaman nilai-nilai
karakter dalam sekolah ramah anak SD Negeri Ngupasan dilakukan dengan perencanaan
penanaman nilai-nilai karakter, pelaksanaan penanaman nilai-nilai karakter, strategi
penanaman nilai-nilai karakter, penggunaan media pembelajaran, penggaitan nilai-nilai
karakter pada kegiatan sekolah. (2) Faktor pendukung yaitu program sekolah, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, sarana dan prasarananya. Faktor penghambat yaitu orang tua siswa
dan siswa dengan berbagai macam karakter. (3)Solusinya komunikasi antara orang tua,
siswa dan pihak sekolah menggunakan whatsapp group, Workshop dengan Komisi
Perlindungan Anak Indonesia dan study banding Sekolah Ramah Anak lainnya.
Kata Kunci: Implementasi, Sekolah Ramah Anak, Penanaman Nilai-Nilai Karakter
Siswa
THE IMPLEMENTATION OF CHILD FRIENDLY SCHOOL EFFORT
INCULCATING THE STUDENT CHARACTER VALUES
AT NGUPASAN ELEMENTARY SCHOOL YOGYAKARTA

Oktavia Dwi Pusparini


Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
E-mail: oktaviadwipsprn@gmail.com

Abstract: This research title is The implementation of child friendly school effort
inculcating the student character values at Ngupasan Elementary School
Yogyakarta. This research discuss about the process inculating the student character
values at child friendly school Ngupasan Elementary School. This research aims to
describe: (1) The implementation of child friendly school inculcating the character
values, (2) The supporting factor and inhibitory factor (3) The solution carried out
in the implementation of child friendly school implanting the value of character
students Ngupasan Elementary School. This research is qualitative descriptive
research. Research data sources are principals, 4 teacher classes, coordinator of
child friendly school and 4 students. Data collection techniques using interviews,
observation, and documentation. These research instruments are observation
guidelines, interview guidelines, and documentation. Test the validity of data using
observation, increase persistence, triangulation (source, technique, and timing), and
use reference material. The data analysis techniques in this study used Miles and
Huberman analyses consisting of collection, reduction, display and conclusions.
The results showed that (1)Implementation of a child-friendly school Program at
Ngupasan Elementary School since 2017.The process of inculcating the character
values in a child-friendly school Ngupasan Elementary School. has done by the
planning, implementing, strategy, the using of learning media, integrating character
in school activities. (2)Supporting factors are school program, Teachers and
Education Facilitators, facilities and infrastructure. Inhibitory factors are variety of
characters of student’s, and student parents. (3)The solution is communication
among parents and students using whatsapp group, a workshop with the Indonesian
Child Protection Commission, and study visit to another child-friendly school.
Keywords: implementation, child friendly school, inculcating the student character
values

PENDAHULUAN menjadi manusia yang beriman dan


Pendidikan merupakan salah satu bertakwa kepada Tuhan, merdeka lahir
bentuk kemerdekaan setiap manusia batinnya dalam belajar, luhur akal budinya,
termasuk anak-anak untuk memperoleh cerdas dan memiliki ketrampilan, serta
haknya. Hak-hak anak diantaranya sehat jasmai dan rohaninya untuk menjadi
pendidikan wajib 12 tahun, penegakan anggota masyarakat yang mandiri
disiplin, pengembangan kapasitas, bertanggung jawab atas kesejahteraan
pengembangan keterampilan, martabat, bangsa, tanah air serta manusia pada
harga diri, kepercayaan diri, pengembangan umumnya.
kepribadian, minat, bakat, kemampuan Sekolah ramah anak merupakan suatu
untuk hidup (bersosial) dalam kehidupan di konsep sekolah yang secara terbuka dengan
masyarakat, hak terhadap akses dan konten mengaplikasikan pembelajaran yang
pendidikan, dan hak untuk pemanfaatan memperhatikan secara penuh
waktu luang dan kegiatan seni budaya bagi perkembangan psikologis peserta didik.
anak. Tamansiswa sebagai cikal bakal Mengembangkan kebiasaan atau perilaku
berdirinya pendidikan di Indonesia juga belajar sesuai dengan kondisi alamiah dan
memiliki tujuan dalam pendidikan yaitu kejiwaan anak. Sekolah Ramah Anak
membangun anak anak atau peserta didik adalah sekolah yang berusaha keras dengan
kesadaran untuk memenuhi dan menjamin ,kemauan (Cipta,Rasa,Karsa) sedangkan
hak-hak anak secara optimal dalam setiap istilah “pekerti” artinya “tenaga”. Jadi
aspek kehidupan secara terencana dan “budipekerti” itu sifatnya jiwa manusia,
bertanggung jawab. Prinsipnya yaitu non mulai angan-angan hingga terjelma sebagai
diskriminasi kepentingan (tidak ada tenaga. Dengan adanya “budipekerti” itu
keistimewaan bagi anak-anak tertentu), hak setiap manusia berdiri sebagai manusia
hidup serta penghargaan penuh terhadap merdeka lahir dan batinnya (berpribadi),
anak dalam belajar (Kristanto, 2011: 41). yang dapat memerintah atau menguasai diri
Buku Panduan Sekolah Ramah Anak sendiri (mandiri, zelfbeheersching). Inilah
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan manusia yang beradab dan itulah maksud
Perlindungan Anak Republik Indonesia dan tujuan pendidikan. Pendidikan itu
Tahun 2015 menyatakan bahwa Sekolah berkuasa untuk mengalahkan dasar-dasar
Ramah Anak didefinisikan sebagai program dari jiwa manusia, baik dalam arti
untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, melenyapkan dasar-dasar yang jahat dan
sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan memang dapat dilenyapkan, maupun dalam
hidup, yang mampu menjamin pemenuhan arti “naturaliseeren” (menutupi,
hak dan perlindungan anak dari kekerasan, mengurangi) tabiat-tabiat jahat yang
diskriminasi, dan perlakuan menyimpang “biologis” atau yang tak dapat lenyap sama
lainnya, selama anak berada di pada sekali, karena sudah bersatu dengan jiwa.
lingkungan satuan pendidikan, serta Ki Hadjar Dewantara memperhatikan
mendukung partisipasi aktif anak terutama keseimbangan cipta, rasa, dan karsa dalam
dalam perencanaan, kebijakan, pendidikan bukan hanya sekedar proses
pembelajaran dan pengawasan. Sekolah pemindahan ilmu pengetahuan saja kepada
Ramah Anak bukan membangun sekolah siswa atau transfer of knowledge, namun
yang baru, namun mengkondisikan sebuah juga sekaligus pendidikan merupakan
sekolah menjadi nyaman dan proses transformasi nilai karakter kepada
menyenangkan bagi anak, serta memastikan siswa (transformation of value). Dalam
sekolah dapat memenuhi hak anak dan artian pendidikan merupakan proses
melindunginya, karena sekolah menjadi pembetukan karakter siswa agar menjadi
tempat rumah kedua bagi anak, setelah sebenar-benar manusia.
rumahnya sendiri. Sesuai dengan pemikiran Berdasarkan observasi saat magang 3
Ki Hadjar Dewantara sebagai tokoh pada bulan September sampai Oktober
pendidikan nasional telah lama memikirkan tahun 2020 SD Negeri Ngupasan
tentang pendidikan karakter. Mengasah merupakan sekolah yang senantiasa
kecerdasan budi atau perilaku sangat baik, memberikan penanaman nilai-nilai karakter
karena dapat membangun budipekerti yang di dalam setiap pembelajaran termasuk
baik dan kuat, hingga dapat mewujudkan kedalam muatan pembelajaran PPKn dan
kepribadian (persoonlijkhheid) dan karakter kegiatan sekolahnya namun dirasa kurang
(jiwa yang berasas hukum kebatinan) optimal saat pandemi ini. Dalam kegiatan
seseorang. Jika itu terjadi maka orang akan pembelajaran guru masih sering
senantiasa dapat mengalahkan hawa nafsu menekankan pada aspek kognitif karena
dan tabiat-tabiatnya yang asli (bengis, keterbatasan waktu yang ada. Kurang lebih
murka, pemarah, kikir, keras, dan lain-lain) dua jam waktu dalam sehari dan tuntutan
(Ki Hadjar Dewantara dalam Majelis Luhur kompetensi dasar yang harus dicapai
Persatuan Tamansiswa: 1977: 24). membuat guru menjadi kurang optimal
Budi pekerti atau karakter, bermakna dalam menanamkan berbagai nilai-nilai
bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan karakter dari Kemendikbud. Selain itu,
kehendak atau kemauan, yang banyaknya muatan pembelajaran dan
menimbulkan tenaga. Ketahuilah bahwa berbagai muatan lainnya membuat guru
“budi” itu berarti pikiran, perasaan bingung untuk menyisipkan nilai-nilai
karakter disamping menyelesaikan dalam penelitian ini adalah penelitian
kompetensi capaian yang harus di capai deskriptif kualitatif, yaitu
siswa. Permasalah selanjutnya pada latar mendeskripsikan implementasi
belakang keluarga siswa baik sosial, sekolah ramah anak dalam upaya
ekonomi, budaya, asal, warna kulit menanamkan nilai-nilai karakter
membuat keberagaman di sekolah. siswa di SD Negeri Ngupasan
Rawannya tindakan pelecehan (bullying) Yogyakarta berdasarkan data yang
sangat dikhawatirkan. Banyak contoh kasus diperoleh pada saat penelitian.
bullying yang membuat siswa menjadi Peneliti menggunakan jenis
trauma dan lebih memilih untuk menjadi penelitian ini karena peneliti ingin
orang yang pendiam atau menutup diri dari mendeskripsikan suatu fenomena
lingkungannya. Diawali dengan hal kecil sesuai dengan keadaaan yang
seperti menyebutkan nama orang tua atau sebenarnya dialami oleh subjek
bentuk fisik. Permasalahan berikutnya penelitian dan menyajikan data
selama belajar dati rumah terdapat siswa tersebut dalam bentuk kata-kata.
yang tidak disiplin mengumpulkan tugas Penelitian kualitatif deskriptif
terlebih lagi sampai ada yang mengabaikan merupakan penelitian yang bersifat
tugas yang diberikan. Selain itu, terlihat saat mengumpulkan, mengolah dan
siswa yang mengumpulkan tugas namun menyajikan data hasil penelitian
berpenampilan kebarat-baratan dengan dalam bentuk kata-kata atau uraian
warna rambut yang warna-warni (disemir). naratif dan tidak menekankan pada
Mengingat pentingnya upaya untuk angka (Sugiyono, 2013: 22).
mewujudkan Sekolah Ramah Anak dalam 2. Setting Penelitian
penanaman nilai-nilai karakter pada siswa Penelitian dilaksanakan di SD
sekolah dasar demi generasi Indonesia yang Negeri Ngupasan. Alamat Sekolah
lebih baik dan mengoptimalkan pemberian Jalan Reksobayan No. 6, Kelurahan
hak-hak anak maka saya berharap skripsi ini Ngupasan, Kecamatan
dapat bermanfaat bagi seluruh pengemban Gondomanan, Kota Yogyakarta.
pendidikan yang ada di Indonesia terkait 3. Data dan Sumber Data
dengan Sekolah Ramah Anak sehingga cita- Penelitian ini menggunakan dua
cita untuk mewujudkan anak Indonesia sumber data yang digunakan untuk
yang sehat, ceria, cerdas, berakhlak mulia, mencari, mengumpulkan data dan
memiliki nilai nilai sesuai dengan pedoman mengolah hasil data. Sumber data
Kemendikbud dapat terwujud secara tersebut berupa sumber data primer
optimal dengan meminilamisir kendala- dan sekunder. Sumber data primer
kendala yang ada dalam proses adalah sumber data yang langsung
pelaksanaannya. memberikan data kepada pengumpul
Berdasarkan uraian permasalahan data, sedangkan sumber data
latar belakang yang ada di atas, peneliti sekunder merupakan sumber data
melakukan penelitian mengenai yang tidak langsung memberikan
Implementasi Sekolah Ramah Anak di SD data kepada pengumpul data. Sumber
Negeri Ngupasan dalam baik dalam primer dalam penelitian ini adalah
pelaksanaannya serta meneliti tentang kepala sekolah, guru kelas dan siswa
faktor pendukung, faktor penghambat, dan yang bersangkutan langsung dalam
solusi dalam mengatasi hambatan yang program sekolah ramah anak.
terjadi dalam pelaksanaan sekolah ramah Sumber data sekunder dalam
anak. penelitian ini diperoleh dari hasil
METODE observasi, wawancara dan
1. Desain Penelitian dokumentasi.
Jenis penelitian yang digunakan 4. Variabel Penelitian
Variabel penelitan dalam tukang kebun.Berdasarkan hasil observasi,
penelitan ini adalah implementasi wawancara dan dokumentasi mengenai
sekolah ramah anak dalam upaya Implementasi Sekolah Ramah Anak dalam
menanamkan nilai-nilai karakter Upaya Penanaman Nilai-Nilai Karakter,
siswa di SD Negeri Ngupasan maka dapat diidentifikasi beberapa hasil
Yogyakarta. penelitian, diantaranya sebagai berikut:
5. Teknik Pengumpulan Data 1. Implementasi Sekolah Ramah Anak.
Teknik pengumpulan data yang Implementasi sekolah ramah anak
digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam upaya penanaman nilai-nilai
observasi, wawamcara dan karakter siswa di SD Negeri
dokumentasi. Jenis observasi yang Ngupasan, dilakukan melalui
digunakan peneliti adalah observasi program sekolah ramah anak yaitu
non partisipasi serta wawancara yang latar belakang program sekolah
digunakan peneliti adalah wawancara ramah anak, kebijakan sekolah ramah
semiterstruktur. anak, implementasi sekolah ramah
6. Instrumen Penelitian anak, dan penanaman karakter.
Instrumen penelitian yang Berdasarkan hasil pengumpulan data
digunakan peneliti dalam penelitian melalui wawancara, observasi, dan
ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi diperoleh informasi
dokumentasi. bahwa SD Negeri Ngupasan dalam
7. Teknik Analisis Data menerapkan implementasi sekolah
Teknik analisis data yang ramah anak dalam upaya penanaman
digunakan dalam penelitian ini nilai-nilai karakter siswa telah
menggunakan model analisis data memenuhi beberapa pedoman
menurut Miles and Huberman. program sekolah ramah anak.
Aktivitas dalam analisis data yaitu Kebijakan Sekolah Ramah Anak
data collection (pengumpulan data), yaitu Kepala Sekolah, guru, dan wali
data reduction (reduksi data), data murid melakukan koordinasi dalam
display (penyajian data), conclustion upaya melindungi siswa dari
(kesimpulan). Model interaktif dalam kekerasan di sekolah, Upaya
analisis data menurut Miles and pencegahan anak putus sekolah
Huberman dalam Djunaidi (2012 : dengan berkordinasi dengan
306-312). pemerintah melalui dana BOS dan
HASIL DAN PEMBAHASAN dana bantuan untuk siswa berlatar
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri belakang ekonomi menengah
Ngupasan yang terletak di JL. Reksobayan kebawah, Komitmen tentang bebas
No. 6, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan asap rokok dan bebas NAPZA, Guru
Gondomanan, Kota Yogyakarta. SD Negeri mengintegrasikan materi lingkungan
Nupasan Terdapat 12 ruang kelas, 1 ruang hidup dan kesehatan dalam
guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang pembelajaran di Kelas, dan
mushola, 1 kantin, 1 ruang aula, 1 ruang Pemantauan kesehatan siswa secara
perpustakaan, 1 laboratorium IPA, 1 ruang rutin. Implementasi Sekolah Ramah
TIK, 1 ruang kesenian, 14 kamar mandi, 1 Anak dengan adanya sosialisasi
ruang UKS, 1 ruang gudang, 1 ruang tata program SRA dengan KPAI Jogja.
usaha. Tahun pelajaran 2020/2021, siswa Sosialisasi yang digelar untuk wali
SD Negeri Ngupasan berjumlah 321 peserta murid, siswa dan guru SD Negeri
didik, selain itu juga memiliki 1 kepala Ngupasan. Bantuan dana dari CSR
sekolah, 12 guru kelas, 2 guru olahraga, 3 bekerjasama dengan BPD
guru agama, 2 pustakawan, 3 tenaga diwujudkan dalam bentuk
administrasi, 1 penjaga sekolah, dan 1 workshop/sosialisasi dan pojok baca
siswa. Selain itu, ada bantuan CCTV yang belum ada di Sekolah lain.
dari Pusat. Proses penanaman nilai- Disana siswa ditanamkan nilai
nilai karakter dalam sekolah ramah kerjasama dan mandiri. Strategi
anak SD Negeri Ngupasan dilakukan Penanaman Nilai-Nilai Karakter
melalui proses penanaman nilai-nilai yaitu Penanaman karakter paling
karakter dalam sekolah ramah anak efektif diterapkan di Kelas baru
SD Negeri Ngupasan yaitu ditambahkan dengan pembiasaan di
perencanaan penanaman nilai-nilai Luar Kelas seperti membuang
karakter, pelaksanaan penanaman sampah pada tempatnya, Guru
nilai-nilai karakter, strategi sebagai model, teladan atau panutan
penanaman nilai-nilai karakter, yang senantiasa memberikan contoh
penggunaan media pembelajaran, untuk berperilaku baik baru
pengaitan nilai-nilai karakter pada diterapkan pada anak. Untuk media
kegiatan sekolah, dan reaksi dan di SD Negeri Ngupasan ini cukup
partisipasi siswa dan wali murid lengkap ada media 2 dimensi berupa
terhadap penanaman nilai-nilai gambar/poster, kemudian media 3
karakter pada implementasi sekolah dimensi berupa alat peraga/KIT yang
ramah anak. tersedia di kelas maupun di
Perencanaan melalui program Laboratorium IPA dan Media Audio
sekolah kemudian penyusunan Visual berupa Video yang
anggaran dan diteruskan kedalam ditayangkan di Kelas menggunakan
kegiatan belajar mengajar yang LCD yang sudah tersedia.
direncanakan melalui RPP. 2. Faktor Pendukung yaitu Program
Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai sekolah atau kegiatan sekolah seperti
Karakter dengan cara Guru sholat berjamaah, ekstrakulikuler
menyelipkan nilai-nilai karakter PRB, Sekolah Adiwiyata, Pendidikan
dengan administratif yaitu RPP Luar Sekolah (Outbond, kunjungan
dengan memaksimalkan sarana museum), dan Budaya 5S.
prasarana yang ada di Sekolah seperti Guru/Pendidik dan tenaga
LCD dan Alat Peraga sebagai media kependidikan (PTK) dengan kualitas
pembelajatan, Guru melaksanakan pendidikannya sebagai model atau
pembelajaran non-deskriminatif, figur yang patut contoh dan diteladani
non-SARA, serta menggunakan oleh siswa. Sarana dan prasarananya
penilaian otentik, Guru seperti (Kantin Sehat, Permainan,
membebaskan anak untuk Pojok baca, lapangan yang luas,
mengapresiasi kegiatan seni maupun taman, perpustakaan, gamelan,
budaya dengan adanya kunjungan angkulung, ruang komputer,
museum, membatik, karnaval, dan laboratorium IPA, CCTV, Media
pentas akhir tahun serta Pembelajaran, LCD dll). Faktor
ekstrakulikuler karawitan penghambat yaitu Faktor kasihan oleh
(memainkan gamelan/alat musik beberapa orang tua siswa membuat
jawa) dan angklung (alat musik sunda siswa menjadi malas, tidak disiplin,
berupa bilah bambu yang dirangkai) dan tidak jujur dalam mengerjakan
dengan memanfaatkan fasilitas tugas. Beberapa orang tua yang acuh
sarana prasarana yang ada di dengan program sekolah. Siswa
Sekolah, dan Pembiasaan melalui dengan berbagai macam karakter
afeksi dan kegiatan ekstrakulikuler dalam kelas. Ada beberapa anak yang
untuk penanaman karakternya. susah untuk bisa diajak berkerjasama,
Contoh dengan adanya kegiatan namun tidak semuanya akibat
Pengurangan Resiko Bencana (PRB)
pergaulan atau lingkungan Skep/VII/2017 tentang Pengangkatan
luar(masyarakat) siswa. Tim Pelaksana Pengembangan
3. Solusi yang dilakukan dalam Sekolah Ramah Anak. Latar belakang
mengatasi hambatan dalam proses penylenggaraan Program Sekolah
penanaman nilai-nilai karakter dalam Ramah Anak di SD Negeri Ngupasan
sekolah ramah anak SD Negeri yaitu karena keinginan warga sekolah
Ngupasan yaitu Komunikasi antara untuk menyiptakan sekolah yang
orang tua, siswa dan pihak sekolah menyenangkan dan melindungi hak-
makanya ada forum kelas dimana hak anak sehingga anak betah berada
forum kelas itu tujuannya di Sekolah.
menjembatani sampainya informasi 2. Proses penanaman nilai-nilai karakter
dari sekolah ke orang tua dan itu ada dalam sekolah ramah anak SD Negeri
setiap kelas sehingga kita memiliki Ngupasan melalui program
group WA. Meningkatkan implementasi sekolah ramah anak
pengetahuan orang tua terhadap dilakukan dengan perencanaan
program SRA dan peningkatan penanaman nilai-nilai karakter,
SDM/PTK yang ada disekolah maka pelaksanaan penanaman nilai-nilai
diadakan workshop atau pelatihan karakter, strategi penanaman nilai-
dengan instansi terkait dengan nilai karakter, penggunaan media
Perlindungan Anak (Sekolah Ramah pembelajaran, penggaitan nilai-nilai
Anak) yaitu KPAI selain itu bisa studi karakter pada kegiatan sekolah dan
banding sekolah SRA lainnya partisipasi siswa dan wali murid
Komunikasi yang intensif dan lebih terhadap penanaman nilai nilai
mendalam antara guru dengan siswa karakter pada implementasi sekolah
yang memiliki karakter yang kurang ramah anak.
baik. Tidak bosan-bosannya Guru 3. Faktor pendukung dan faktor
mengingatkan pada siswa untuk penghambat implementasi sekolah
berperilaku baik. ramah anak dalam upaya penanaman
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN nilai-nilai karakter siswa di SD
SARAN Negeri Ngupasan terdapat faktor
Simpulan pendukung yaitu program sekolah
Berdasarkan hasil penelitian dan atau kegiatan sekolah seperti sholat
pembahasan diatas dan sesuai dengan fokus berjamaah, ekstrakulikuler PRB,
penelitian yaitu tentang implementasi Sekolah Adiwiyata, Pendidikan Luar
sekolah ramah anak dalam upaya Sekolah (Outbond, kunjungan
penanaman nilai-nilai karakter siswa di SD museum), dan Budaya 5S,
Negeri Ngupasan Yogyakarta, maka dapat Guru/Pendidik dan tenaga
ditarik kesimpulan sebagai berikut: kependidikan (PTK) dengan kualitas
1. Implementasi sekolah ramah anak pendidikannya sebagai model atau
dalam upaya penanaman nilai-nilai figur yang patut contoh dan diteladani
karakter siswa di SD Negeri oleh siswa, Sarana dan prasarananya
Ngupasan telah menerapkan Program seperti (Kantin Sehat, Permainan,
Sekolah Ramah Anak sejak tahun Pojok baca, lapangan yang luas,
2017. SD Negeri Ngupasan menjadi taman, perpustakaan, gamelan,
gugus depan Sekolah Ramah Anak angkulung, ruang komputer,
berdasarkan SK dari Pemerintah Kota laboratorium IPA, CCTV, Media
Yogyakarta Dinas Pendidikan UPT Pembelajaran, LCD dll). Namun
Pengelola Taman Kanak-Kanak dan terdapat faktor penghambat yaitu
Sekolah Dasar Wilayah Barat pertama adanya faktor kasihan oleh
Yogyakarta nomor 050/422- beberapa orang tua siswa membuat
siswa menjadi malas, tidak disiplin, sekolah ramah anak yang ada di SD
dan tidak jujur dalam mengerjakan Negeri Ngupasan Yogyakarta.
tugas. Kedua masih ada beberapa 2. Adanya hasil penelitian ini dapat
orang tua yang acuh dengan program memberikan gambaran bagi
sekolah. Ketiga yaitu siswa dengan mahasiswa atau calon guru Sekolah
berbagai macam karakter dalam Dasar dari adanya faktor pendukung
kelas, ada beberapa siswa yang susah dalam proses penanaman nilai-nilai
untuk bisa diajak berkerjasama, karakter melalui implementasi
namun tidak semua dan biasanya sekolah ramah anak, yaitu dengan
akibat pergaulan atau lingkungan adanya pendukung sarana prasarana,
luar(masyarakat) siswa. maupun kerjasama antara Pendidik
4. Solusi yang dilakukan dalam dan Tenaga Kependidikan dalam
mengatasi hambatan dalam proses artian semua warga sekolah baik
penanaman nilai-nilai karakter dalam Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua
sekolah ramah anak SD Negeri atau Wali Murid, dan warga sekolah
Ngupasan yaitu pertama komunikasi lainnya untuk membentuk karakter
antara orang tua, siswa dan pihak anak.
sekolah makanya ada forum kelas 3. Adanya hasil penelitian ini dapat
gimana forum kelas itu tujuannya memberikan gambaran bagi
menjembatani sampainya informasi mahasiswa atau calon guru Sekolah
dari sekolah ke orang tua dan itu ada Dasar, dari adanya faktor penghambat
setiap kelas sehingga kita memiliki dalam proses penanaman nilai-nilai
group WA. Kedua, untuk karakter melalui implementasi
meningkatkan pengetahuan orang tua sekolah ramah anak, yaitu kurangnya
terhadap program SRA dan paartisipasi sebagian orangtua peserta
peningkatan Pendidik dan Tenaga didik baik dan kurangnya kesadaran
Kependidikan yang ada disekolah SDM yang ada di sekolah tentang
maka diadakan workshop atau sekolah ramah anak.
pelatihan dengan instansi terkait Saran
dengan Perlindungan Anak (Sekolah Berdasarkan simpulan diatas, saran yang
Ramah Anak) yaitu KPAI selain itu dapat disampaikan oleh peneliti sebagai
bisa study banding Sekolah Ramah berikut: Bagi Peserta Didik
Anak lainnya. Ketiga, Komunikasi Mengoptimalisasi hak-hak anak dan siswa
yang intensif dan lebih mendalam tidak melupakan kewajibannya di sekolah
antara guru dengan siswa yang untuk berpartisipasi dalam kemajuan
memiliki karakter yang kurang baik. sekolah. Bagi Guru Guru menjadi lebih
Tidak bosan-bosannya Guru kreatif dan inovatif dalam proses
mengingatkan pada siswa untuk pembelajaran yang berlangsung di kelas.
berperilaku baik Bagi Sekolah Penelitian ini dapat
Implikasi digunakan pihak sekolah sebagai evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian dari dari proses implementasi sekolah ramah
implementasi sekolah ramah anak dalam anak. Bagi Orangtua Meningkatkan
upaya penanaman nilai-nilai karakter siswa wawasan tentang Sekolah Ramah Anak dan
maka implikasi dari penelitian ini yaitu: Meningkatkan kesadaran orang tua
1. Adanya hasil penelitian ini dapat terhadap pentingnya karakter bagi anak.
memberikan gambaran bagi Bagi Peneliti Selanjutnya dapat menggali
mahasiswa atau calon guru Sekolah lebih dalam pada perbedaan sekolah ramah
Dasar, untuk menanamkan nilai-nilai anak dan sekolah konvesional baik dari
karakter melalui implementasi bagian.
DAFTAR PUSTAKA
Deputi Tumbuh Kembang Anak. 2015.
Pedoman Sekolah Ramah Anak.
Jakarta: Kementrian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dewantara, K. (1977). Bagian pertama:
Pendidikan. Yogyakarta Majelis
Luhur Persatuan Tamansiswa.
Ghong, M. Djunadi dan Fauzan Almanshur.
2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Kristanto, Ismatul Khasanah, Mila
Karmila. 2011. Identifikasi model
sekolah ramah anak (SRA) jenjang
satuan pendidikan anak usia dini se-
kecamatan Semarang selatan. Jurnal
Penelitian PAUDIA. Volume 1 No
1. E-jurnal. Ikippgrismg.ac.id. Hal
121
Pusparini, Oktavia Dwi. 2021.
Implementasi Sekolah Ramah Anak
dalam Upaya Penanamkan Nilai-
Nilai Karakter Siswa di SD Negeri
Ngupasan Yogyakarta.. Skripsi.
Tidak diterbitkan. Yogyakata.

Anda mungkin juga menyukai