Anda di halaman 1dari 26

JAWABAN UAS

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Pendidikan Anak
Hambatan Emosi dan Perilaku
Dosen Pengampu :Abdul Rahim, M.Pd

Disusun oleh :
Oktavia Dwi Pusparini (2017015205)
6H

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2020
a. Analisis

No Indikator Edi Dona


1) Permasalahan a) Kekacauan sering saja a. Setiap hari ia terlihat
terjadi di kelas, murung dan sama sekali
dikarenakan ulah dari Edi. tidak memiliki ekspresi
b) Edi yang terlihat wajah yang ceria.
hiperaktif dan selalu susah b. Setiap kali bertemu
untuk dikendalikan dengan orang lain, ia
perilakunya setiap kali tidak mau menatap mata
justru mengganggu teman- orang yang mengajaknya
temannya di kelas. berinteraksi, terlihat
c) Ia hampir tidak bisa malu dan justru cemas.
menyelesaikan tugas yang Dia hanya tertunduk
harus ia selesaikan. diam dan sampai berjam-
d) Rentang perhatiannya jampun ia akan selalu
sangat pendek sehingga diam tanpa melakukan
berpengaruh terhadap suatu kegiatan apapun.
pemahamannya dalam c. Ia sangat pasif di kelas
memahami suatu materi. dan tidak akan
e) Prestasi akademiknya melakukan kegiatan
sangatlah jauh dari potensi apapun jika tidak
intelegensi yang ia miliki. diperintah.
Seringkali ia dilabel anak d. Perilakunya sama halnya
nakal dan pembuat onar seperti robot.
2) Latar Pola asuh dan lingkungan Riwayat Dona sebelumnya, ia
belakang adalah korban kekerasan dari
ayahnya.
3) Kelebihan a) Kemampuan berpikir Informasi dari ibunya, Dona
kritisnya sebenarnya memiliki ketertarikan
sangat bagus, seringkali ia menjahit dan membuat
memiliki ide-ide kreatif pernak-pernik dari bahan
dalam membuat suatu apapun.
produk.
b) Hobinya pun juga cukup
menarik, ia sangat pintar
berimajinasi dalam
melukis

b. Kesimpulan dari aset/kelebihan dan limitasi/hambatan anak, kemudian ambil prioritas


masalah

Permaslahan pada dua anak ini sangat berbeda. Permasalahan berbanding terbalik Edo
yang hiperaktif dan dona yang pasif. Latar belakang permasalahan mereka pun
berbeda Dona menjadi pemurung akibat kekerasaan dari Ayahnya sementara Edo
menjadi hiperaktif akibat lingkungannya dan sepertinya dari pola asuh yang
memanjakan anaknya sehingga sulit diatur.

Fokus permasalahan yang ada disini bagaimana guru dapat membuat anak yang
hiperaktif dan pasif menjadi siswa aktif dengan pendekatan secara ekologi maupun
psikologi positif. Menerapkan berbagai media dan metode pembelajaran dalam kelas.
Selain itu guru harus membuat suasana kelas menjadi kondusif dan interaktif.

c. Program untuk membantu Edi maupun Dona, tentukan satu teknik modifikasi perilaku
yang bisa membantu anak dalam membentuk perilaku yang adaptif, jelaskan pula
bagaimana pelaksanaan dari teknik tersebut di kelas

Reinforcement adalah proses dimana stimulus meningkatkan kemungkinan terjadinya


perilaku yang telah dimunculkan. Contohnya menekan pedal akan terjadi kembali karena
stimulus makanan. Setiap stimulus yang meningkatakan kemungkinan terjadi kembalinya
perilaku.
Reinforcement Positif adalah konsekuensi positif yang mengarahkan perilaku untuk
meningkatkan kemunkinan terjadinya kembali perilaku tersebut. Konsekuensi yang
ditambahkan kelingkungan yang menyebabkan peningkatan dalam respon yang telah
terjadi. Contohnya rapor diakhir semester kemungkinan menjadi pemicu peningkatan
semangat belajar untuk setiap semester selanjutnya. Disini perilaku yang semakin sering
muncul disebut dengan operan respon, sedangkan konsekuensi positif dari respon tersebut
diistilahkan penguat positif.
Dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan penguatan
reinforcement positif adalah :
1.      Timing
Penguat positif harus diberikan dalam waktu yang singkat mengikuti responnya. Delay of
reinforcement merupakan bagian dari waktu antara penguat positif dan respon yang akan
mengurangi efisiensi dari operant conditioning.
2.      Konsistensi pemberian reinforcement
Pemberian penguatan harus konsisten dilakukan, diberikan setelah setiap terjadinya
respon.
Penguatan positif yang terjadi bukan hanya karena sengaja diatur/ dibentuk secara
sengaja. Konsekuensi yang alamiah dari perilaku juga bisa menjadi penguat. Kita akan
selalu dipengaruhi oleh konsekuensi dari perilaku kita, dan juga selalu belajar untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan kita melalui operant conditioning.

Tipe Penguatan Positif


Penguatan positif muncul dari bawaan sejak lahir dan juga melalui proses belajar.
Karena itu penguatan positif terbagi atas dua tipe yaitu penguat (reinforcer) primer dan
sekunder.
Penguatan Primer merupakan penguat positif bawaan yang tidak dapat didapatkan
melalui belajar. Reinforcer primer memuaskan beberapa kebutuhan biologis contohnya
makan bagi lapar, minum bagi yang haus. Penguat sekunder mempelajari penguat positif,
penguat sekunder dipelajari seperti classical conditioning.
Reinforcement Negatif
Reinforcement negatif adalah perilaku yang menghilangkan sesuatu yang negatif,
yang mendorong peningkatan kemungkinan bahwa respons yang telah muncul akan
diulang di masa depan.
Contohnya: pada saat terluka, kita akan mengobatinya dengan obat luka, dengan demikian
kita telah menghilangkan/mengurangi sesuat yang negatif (pemberian obat pada luka).
Maka besar kemungkinan jika kita terluka kembali maka kita akan menggunakan obat
luka tersebut kembali. Penguatan negative mengajarkan kepada individu bahwa
melakukan tindakan akan menghilangkan kondisi negative yang ada di lingkungan.
Penguatan Negatif terjadi ketika perilaku menghapus atau menghindari sesuatu yang
negatif, dan perilaku tersebut mempunyai kemungkinan untuk meningkatkan hasil pada
masa selanjutnya.

Ada dua tipe dari penguatan negatif :


1.      Escape Conditioning
Yaitu pengondisian yang terjadi dikarenakan sesuatu yang negatif berhenti.
2.      Avoidance Conditioning
Yaitu pengondisian yang dilakukan dengan cara menghindar dari sesuatu yang negatif.
Pengondisian ini terjadi karena perilaku mencegah terjadinya sesuatu yang negatif.

Hukuman/Punishment    
Punishment atau hukuman adalah sebuah konsekuensi negatif dari sebuah perilaku,
yang mana  menekan sebuah pengurangan frekuensi dari prilaku yang dihasilkan. Ketika
secara pantas digunakan, hukuman hukuman dapat menjadi sebuah dan alat hasil untuk
mengurangi dari perilaku yang tidak pantas.
Didalam kehidupan kita bagaimana pun hukmana secara fisik masih digunakan
kepada anak-anak oleh orang tua, guru dan lain lainya pada sang penguasa.  Sebagai
tambahan terhadapa masalah etik dalam penggunaan “psychal punishment” ada bahaya
yang serius  yang bisa dihasilkan akibat dari penggunaan berbagai cara dari hukuman.
Cara-cara menggunakan punishment:
1.      Jangan menggunakan huluman fisik
2.      Hukum perilaku yang tidak pantas bertahap
3.      Yakinlah bahwa kamu telah melakukan reinforcement dengan positif
Guru dalam
4.      Lakukan menciptakan
penyelesaian lingkungan
terhadap  individu,kelas (ekologi)
hukuman yang
perlaku apa efektif bagidiberi
yang akan anak dan
hambatanterhadap
penolakan emosi dan perilaku
semua carasocial (aheps)? dikedepannya sampai perilakunya terhenti.
dari hukuman
5.      Jangan
a. gabungan hukuman
Pengelolaan kelas. dengan
Dalam penghargaan
hal ini adalahuntuk
posisiperilaku yang samaPosisi duduk
duduk AHEPS.
6.      Sekali kali
yangkamu harus
paling melanjutkan
ideal hukuman,
adalah berada jangan
dibarisan kembali ke awal.
tengah.
b. Memilih teman sebangku. Guru memilih anak yang menjadi tauladan di kelas
untuk duduk Bersama AHEPS.
c. Memberikan tanggungjawab. Tanggungjawab yang paling sederhana
memimpin doa setiap memulai dan menutup pelajaran, atau bentuk
taggungjawab yang lain.
d. Mengingatkan tentang tata tertib atau aturan di kelas
e. Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid yang
paling dekat dekat dengan lingkungan anak. Contoh kerja kelompok
f. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (conducive learning
community) sehingga anak dapat belajar secara efektif di dalam suasana yang
memberikan rasa aman, penghargaan, tam ancaman dan memberikan
semangat. Hal ini terkait strategi, metode, media dan lain-lain
g. Membangun hubungan yang supportive dan penuh perhatian di kelas dan
seluruh civitas sekolah.
h. Menciptakan peluang bagi siswa untuk menjadi aktif dan penuh makna
d. Rancangan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan dari ketertarikan dan juga cara belajar
anak tersebut sehingga akan membantu anak dalam mengoptimalkan potensi akademiknya
serta meningkatkan partisipasi dalam belajar.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Sindurejan


Kelas / Semester : 3 /1
Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan (Tema 2)
Sub Tema : Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia (Sub Tema 2)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, Matematika, SBdP
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 1 hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan: Bahasa Indonesia

NO Kompetensi Indikator
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng yang 3.8.1 Mengidentifikasi informasi isi
disajikan secara lisan, tulis, dan visual dongeng yang didengar dengan
dengan tujuan untuk kesenangan tepat.
3.8.2 Memahami tanda baca yang
terdapat pada sebuah dongeng.
3.8.3 Menganalisis tanda baca yang
terdapat pada sebuah dongeng.
4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng 4.8.1 Membaca dongeng dengan lafal,
sebagai bentuk ungkapan diri intonasi, dan ekspresi yang tepat.
menggunakan kosa kata baku dan kalimat 4.8.2 Menyajikan pesan yan terdapat
pada sebuah dongen dengan
Efektif
menggunakan kosakata yang tepat.
4.8.3 Berdiskusi tentang pesan yang
terdapat pada dongeng
menggunakan kosakata yang tepat.

Muatan : Matematika

NO Kompetensi Indikator
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung 3.1.1 Mengetahui sifat- sifat opersai
pada bilangan cacah. hitung bilangan cacah.
3.1.2 Memahami cara menemukan sifat
pertukaran pada perkalian dengan
tepat.
3.1.3 Menganalisis sifat pertukaran pada
perkalian dengan tepat.
4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan 4.1.1 Menggunakan sifat pertukaran pada
perkalian untuk menyelesaikan
penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada
masalah dengan tepat.
bilangan cacah. 4.1.2 Mengidentifikasikan sifat
pertukaran pada perkalian.
4.1.3 Menyebutkan sifat pertukaran pada
perkalian dalam operasi hitung.

Muatan: SBdP

NO Kompetensi Indikator
3.3 Mengetahui dinamika gerak tari. 3.3.1 Memahami dinamika gerak tari.
3.3.2 Mengidentifikasi gerak cepat
tangan dalam suatu tari dengan
tepat.
3.3.3 Menganalisis gerak capat tangan
dalam suatu tari.
4.3 Memeragakan dinamika gerak tari. 4.3.1 Menyajikan dinamika gerak tari.
4.3.2 Memeragakan gerak cepat tangan
dalam suatu tari dengan tepat.
4.3.3 Berdiskusi tentang dinamika gerak
cepat tangan pada suatu tari.

C. TUJUAN
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat Mengetahui sifat- sifat opersai
hitung bilangan cacah dengan tepat.
2. Dengan mengamati contoh, siswa dapat Memahami cara menemukan sifat pertukaran
pada perkalian dengan tepat
3. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa Menganalisis sifat pertukaran pada
perkalian dengan tepat.
4. Dengan mengamati contoh, siswa dapat Menggunakan sifat pertukaran pada perkalian
untuk menyelesaikan masalah dengan tepat.
5. Dengan mengamati contoh, siswa dapat Mengidentifikasikan sifat pertukaran pada
perkalian mandiri
6. Dengan mengamati contoh, siswa dapat Menyebutkan sifat pertukaran pada perkalian
dalam operasi hitung dengan benar
7. Dengan menyimak teks dongeng yang dibacakan, siswa dapat Mengidentifikasi
informasi isi dongeng yang didengar dengan tepat
8. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat Memahami tanda baca yang terdapat pada
sebuah dongeng dengan benar
9. Dengan kegiatan review, siswa dapat Menganalisis tanda baca yang terdapat pada
sebuah dongeng dengan baik
10. Setelah menyimak, siswa mampu Membaca dongeng dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat.
11. Setelah berdiskusi, siswa mampu Menyajikan pesan yan terdapat pada sebuah dongen
dengan menggunakan kosakata yang tepat.
12. Setelah berdiskusi, siswa mampu Berdiskusi tentang pesan yang terdapat pada
dongeng menggunakan kosakata yang tepat.
13. Dengan mengamati gambar di buku, siswa dapat Memahami dinamika gerak tari
dengan benar.
14. Dengan mengamati gambar di buku, siswa dapat Mengidentifikasi gerak cepat tangan
dalam suatu tari dengan tepat.
15. Dengan mengamati gambar di buku, siswa dapat Menganalisis gerak capat tangan
dalam suatu tari dengan baik
16. Dengan menyimak video, siswa mampu Menyajikan dinamika gerak tari dengan
mandiri.
17. Dengan menyimak video, siswa mampu Memeragakan gerak cepat tangan dalam
suatu tari dengan tepat.
18. Dengan menyimak video, siswa mampu Berdiskusi tentang dinamika gerak cepat
tangan pada suatu tari dengan mandiri
D. MATERI
1. Gerakan-gerakan kucing.
2. Teks dongeng yang berjudul “Kisah Petani dan Anak Harimau”.
3. Sifat pertukaran pada perkalian.
4. Soal perkalian.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Permainan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa 10
Pendahulua menurut agama dan keyakinan masing-masing menit
n dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
2. Melakukan komunikasi tentang kabar dan
kehadiran siswa.
3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan
lagu yang relevan. Menyanyikan lagu Garuda
Pancasila atau lagu nasional lainnya.
(Nasionalisme)
4. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam
mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa
anak. Mengingatkan kembali aturan kelas yang
sudah dibentuk dan disepakati bersama.
6. Pembiasaan membaca/menulis 15-20 menit
dimulai dengan guru menceritakan tentang kisah
masa kecil salah satu tokoh dunia, kesehatan,
kebersihan, makanan/minuman sehat, cerita
inspirasi atau motivasi . Sebelum membacakan
buku guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi
dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Apa judul buku
 Kira-kira ini menceritakan tentang apa
 Pernahkan kamu membaca judul buku
seperti ini
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
8. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
salah satu kegiatan berikut yaitu tanya jawab,
mengulas kembali beberapa hal tentang kegiatan
sebelumnya, menceritakan pengalaman, atau
kegiatan lainnya.
Kegiatan A. Mencoba 150
Inti 9. Siswa dibagi berkelompok, setiap kelompok terdiri menit
dari lima siswa (Satu kelompok: siswa kemampuan
tinggi, rendah dan kebutuhan khusus) untuk
bersama-sama menirukan gerakan-gerakan
kucing.
a. Gerakan kucing mencakar-cakar.
b. Gerakan kucing menangkap tikus.
c. Menggabungkan gerakan mencakar-cakar dan
menangkap tikus.
10. Tiap-tiap kelompok menampilkan gerakan-gerakan
tersebut dengan gerakan cepat di depan kelas.
(Creativity and Innovation)
(Remembering, Understanding, Applying)
11. Guru mengamati siswa saat melakukan
menampilkan gerakan-gerakan tersebut.

12. Berdasarkan penampilan kelompok tersebut,


memunculkan kerja sama dalam kelompok dan
pendampingan bagi siswa tunagrahita, hambatan
emosi dan perilaku.  mencapai peer tutor
13. Siswa dalam beberapa kelompok. Setiap siswa
secara bergiliran menceritakan kembali dongeng
“Kisah Petani dan Anak Harimau” di depan teman-
teman satu kelompok. (Creativity and Innovation)
14. Guru mengamati kegiatan bercerita dengan
berkeliling kelas.
(Remembering, Understanding)
15. Siswa menuliskan pesan yang terdapat pada
dongeng Kisah “Petani dan Anak Harimau.”
(Mandiri, Creativity and Innovation)
(Remembering, Understanding)
16. Siswa menyimak review tentang sifat pertukaran
pada perkalian yang dilakukan guru.
17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya jika ada hal-hal yang kurang dimengerti.
18. Siswa mengerjakan latihan yang menerapkan sifat
pertukaran pada perkalian.
19. Setelah semua siswa menyelesaikan soal-soal
latihan, guru dan siswa membahas jawaban tiap-tiap
soal.
20. Siswa diminta memeriksa jawaban masing-masing
dan diminta jujur jika ada jawaban yang benar atau
salah.
21. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.
Siswa juga merapikan peralatan yang digunakan
untuk disimpan di tempatnya.
(Critical Thinking and Problem Formulation)
(Remembering, Understanding, Applying)
22. Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya kepada
temannya.
23. Siswa mendiskusikan gambar, kalimat dan
penyajian.--> mencapai peer colaboration
24. Siswa dengan kemampuan mandiri diajak
mengkritisi poster dan petunjuk yang tersedia
dalam buku teks.
25. Siswa akan membuat poster menggunakan kalimat
petunjuk dengan tema hemat energi.
26. Awalnya siswa mengisi bagan yang ada di buku
siswa tentang petunjuk menghemat energi. Siswa
juga menuliskan topik, mengapa harus hemat energi
dan kalimat ajakan.
27. Guru memeriksa pekerjaan siswa, jika dirasa sudah
benar siswa akan membuat poster. Siswa membuat
poster dengan menggunakan kalender bekas yang
salah satu sisinya sudah terpakai. Guru bisa
membuat menu pilihan, boleh membuat poster
dengan dalam bentuk gambar/visual, sketsa gambar
dan tulisan, atau artikel/cerita. (penilaian 1)
Pilihan tugas :
1. poster gambar
2. Sketsa gambar dan tulisan
3. Artikel/cerita
a. Siswa low vision menyampaikan secara
verbal dan tulisan,
b. Siswa tunagrahita menyampaikan dalam
bentuk gambar dan kata sederhana
c. Siswa dengan mandiri menyampaikan
dalam bentuk artikel/ rancangan cerita
d. Siswa slow learner dibantu dengan teman
satu kelompok.
e. Siswa dengan hambatan emosi perilaku
bisa disesuaikan berdasarkan kemampuan
kognitifnya, jika memang kemampuannya
cukup bagus bisa memilih berdasarkan
ketertarikannya.
28. Siswa dengan kemampuan mandiri membuat
cerita tentang pengalaman pribadinya
B. Berdiskusi
1. Di dalam kelompoknya siswa mengamati data
yang ada di buku siswa.
2. Siswa juga mendiskusikan cara pengoperasian
perkalian sederhana Siswa tunagrahita dibantu
dengan gambar, misalnya potongan roti, bagian
buah. Siswa low vision dibantu dengan media
konkrit misalnya dengan permen, bola pecahan
dan balok kayu bilangan. Siswa dengan
kemampuan mandiri menilai pengoperasian
perkalian sederhana
3. Satu perwakilan kelompok akan menyampaikan
hasil pekerjaannya.
4. Guru mendiskusikan mengenai cara
pengoperasian perkalian sederhana
5. Siswa bereksplorasi membandingkan pecahan
dengan penyebut yang berbeda.
a. Siswa tunagrahita menujukan gambar
oprasi perkalian
b. Siswa slow kearner diberikan
pendampingan individual untuk memahami.
c. Siswa low vision mmengoperasikan
perkalian dengan bantuan benda konkrit
d. Siswa dilibatkan aktif dalam kelompok
untuk mendapat bantuan dari teman sebaya
dan pendampingan individual.
6. Siswa dengan kemampuan mandiri
menciptakan perkalian sederhana dengan
contoh gambar
7. Siswa akan mengoperasikan perkalian dengan
menggukan garis bilangan.
a. Siswa low vision dibantu dengan contoh
perkalian
b. Siswa tunagrahita mengoprasikan
perkalian dengan mencocokkan gambar
banyak benda sesuai perkaliannya yang
ditunjuk.
c. Siswa slow learner mengoprasikan
perkalian dengan bantuan teman dalam
kelompok.
8. Guru meminta siswa untuk bereksplorasi
dengan perkalian lainnya secara berpasangan.
Guru menyiapkan gambar benda. Siswa
mengambil gambar perkalian dan
mengamatinya
9. Guru memberikan pendampingan individual
bagi siswa yang kesulitan memahami.
10. Siswa menuliskan kesimpulan.
11. Guru dan siswa melakukan diskusi klasikal
membahas mengenai cara menemukan hasil
perkalian
12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
jika mereka menemukan cara yang berbeda
untuk menemukan hasil perkalian
13. Guru menuliskan cara-cara yang ditemukan
oleh siswa.
14. Siswa diminta memilih satu cara yang dirasa
paling mudah, dan menjelaskan alasannya.
15. Siswa membaca cara melakukan perkalian yang
ada di buku siswa.
6. Kamu bisa meletakkannya pada garis bilangan.
Jika letaknya semakin ke kanan maka nilai
pecahan tersebut semakin besar. Bagi siswa
tunagrahita, low vision, slow learner dan
kesulitan matematika diberikan dengan
bantuan gambar pembagian benda sama.
C. Berlatih
1. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada
di buku siswa.

Jika telur disimpan pada 5 kotak maka tiap


kotak berisi 4 butir telur.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang
bilangan
4 x 5 = 20

Jika telur disimpan pada 4 kotak maka tiap


kotak berisi 5 butir telur.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang
bilangan
4 5 = 20
Maka kita dapat menuliskan bentuk
perkalian dari penyimpanan telur Beni.
5 x 4 = 4 x 5

Jika wortel disimpan pada 2 kotak maka


tiap kotak berisi 7 buah wortel.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang
bilangan
2 X 7 = 14

Jika wortel disimpan pada 7 kotak maka


tiap kotak berisi 2 buah
wortel.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang
bilangan
7 x 2 = 14
Maka kita dapat menuliskan bentuk
perkalian dari pemberian
wortel kepada kelinci.
2 x 7 = 7 2

2. Siswa tunagrahita dan kesulitan matematika


dibuatkan soal khusus sesuai kemampuan.
Siswa kemampuan mandiri diajak mengkritisi
soal dan membuat soal nilai pecahan sendiri.
Siswa mengerjakan secara individu dengan cara
yang dianggap paling mudah.
3. Siswa mendiskusikan jawabannya secara
berpasangan.
4. Diskusi klasikal, guru memberikan kesempatan
kepada siswa soal yang dianggap sulit.
5. Guru menayangkan tarian tradisional sederhana
memuat beberapa gerakan tarian dan
penjelasannya.
6. Siswa dengan kelompok yang sama melakukan
diskusi gerakan tarian
7. Perwakilan kelompok melakukan presentasi
Kegiatan A. Renungkan 15
Penutup 1. Siswa melakukan perenungan dengan menit

menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku


siswa.
2. Guru dapat menambahkan pertanyaan
perenungan berdasarkan panduan yang terdapat
pada lampiran buku guru.
B. Pengayaan
Siswa bisa diberikan soal-soal dengan pecahan
senilai yang lebih rumit.
C. Remidial
Siswa yang belum bisa membandingkan pecahan
dapat mengulang kegiatan bersama guru. Kegiatan
bisa dilakukan seusai jam belajar. Kegiatan
dilakukan sekitar 30–60 menit. Kegiatan dapat
dilakukan untuk beberapa siswa sekaligus.
D. Kerja Sama dengan Orang Tua
Siswa menyampaikan kepada orang tuanya tentang
poster yang telah mereka buat dan meminta
pendapat orang tua.
Salam dan do’a penutup.

G. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 3 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
2. Media Ajar Guru Indonesia SD/MI untuk kelas 3
3. Teks dongeng
4. Keyboard (Jika ada) / midi (musik tanpa lagu) Tomat
5. Kertas
6. Selotip

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian sebagai berikut. Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran
dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil
penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja
atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Sikap
2. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis: Skor
a. Melengkapi soal-soal yang memiliki sifat pertukaran pada perkalian
Banyak soal: 2 buah
Skor maksimal: 100
Skor setiap jawaban: 50
Kunci Jawaban

Jika telur disimpan pada 5 kotak maka tiap kotak berisi 4 butir telur.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang bilangan
4 x 5 = 20
Jika telur disimpan pada 4 kotak maka tiap kotak berisi 5 butir telur.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang bilangan
4 5 = 20
Maka kita dapat menuliskan bentuk perkalian dari penyimpanan telur Beni.
5 x 4 = 4 x 5

Jika wortel disimpan pada 2 kotak maka tiap kotak berisi 7 buah wortel.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang bilangan
2 7 = 14

Jika wortel disimpan pada 7 kotak maka tiap kotak berisi 2 buah
wortel.
Kita dapat menuliskannya dalam lambang bilangan
7 x 2 = 14
Maka kita dapat menuliskan bentuk perkalian dari pemberian
wortel kepada kelinci.
3 x 7 = 7 2

3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian: Unjuk Kerja
Rubrik Penilaian Menirukan Gerakan Kucing

No Kriteria Baik sekali Baik Cukup Perlu


bimbingan
4 3 2 1
1 Ketepatan Siswa Siswa Siswa Siswa
mampu mampu mampu
menirukan tidak dapat
menirukan menirukan menirukan
gerakan menirukan
gerakan sebagian sebagian
gerakan
kucing besar kecil
kucing
mencakar- gerakan gerakan
mencakar-
kucing kucing
cakar dan
cakar dan
mencakar- mencakar-
menangkap
menangkap
cakar dan cakar dan
tikus dengan
tikus.
menangkap menangkap
tepat.
tikus. tikus.
2 Kecepatan Siswa Siswa Siswa Siswa
mampu mampu mampu
gerakan tidak dapt
melakukan melakukan melakukan
melakukan
gerakan sebagian sebagian
gerakan
dengan besar kecil
dengan
cepat. gerakan gerakan
cepat.
dengan dengan
cepat. cepat.
Instrumen Menirukan Gerakan Kucing

Kriteria 1 (v) Kriteria 2 (v)


No Nama Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5

b. Penilaian : Observasi (Pengamatan)


Instrumen Observasi Menceritakan Kembali Isi Dongeng

No Kriteria Terlihat (v) Belum Terlihat (v)

1 Cerita sesuai dengan isi dongeng

2 Suara terdengar dengan jelas

3 Dapat menceritakan kembali isi

dongeng dengan lancar

Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.

1. Bahasa Indoensia: (siswa dengan IQ tinggi)

Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Kriteria pendampingan
4 3 2 1
Pemilihan Topik aktual Topik kurang Topik kurang Topik tidak
Topik dan faktual aktual namun aktual dan sesuai dengan
faktual faktual tema
Penggunaan Kosa kata Kosa kata Kosa kata Kosa kata
bahasa bervariasi dan kurang kurang monoton dan
struktur bervariasi dan bervariasi dan struktur
kalimat sesuai struktur struktur kalimat tidak
EYD kalimat sesuai kalimat kurang sesuai EYD
EYD sesuai EYD
Hak dan Semua contoh Sebagian besar Sebagain kecil Contoh yang
kewajiban yang diberikan contoh yang contoh yang diberikan tidak
dapat sesuai diberikan diberikan sesuai dengan
aplikasi dalam sesuai dengan sesuai dengan aplikasi dalam
kehidupan aplikasi dalam aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari kehidupan kehidupan sehari-hari
sehari-hari sehari-hari
Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian
cerita menarik, cerita menarik cerita mudah cerita kurang
mudah dan mudah dipahami menarik dan
dipahami dan dipahami namun kurang sulit dipahami
menimbulkan menarik
inspirasi

2. Matematika-Eksplorasi operasi perkalian

Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.

Matematika: Membandingkan mengoperasikan perkalian (siswa IQ tinggi)

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu


pendampingan
4 3 2 1
Keterampilan Membuat Membuat Membuat Belummampu
berpikir rencana dan rencana dan rencana membuat
strategi untuk strategi menguji nilai rencana dan
menguji menguji dua strategi
mengoperasika mengoperasika mengoperasika penyelesaian
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
pendampingan
4 3 2 1
n perkalian n perkalian n perkalian masalah
dalam namun belum membuat
penyelesaian dapat strategi
masalah menyelesaikan penyelesaian
masalah masalah

Pengetahuan 1. Meletakkan Memenuhi 2 Memenuhi satu Belum


dan nilai kriteria kriteria memenuhi
pemahaman mengoperas kriteria
ikan
perkalian
2. Memberika
n contoh
mengoperas
ikan
perkalian
dalam
kehidupan
sehari-hari

I. Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (tanggung jawab dan disiplin)


Catatan:

 Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan


keterampilan.
 Belum terlihat

 Mulai terlihat

 Mulai berkembang

 Sudah terlihat/membudaya

 Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah siswa
di kelas.

Contoh alternatif penilaian sikap

Nama : ……………………….

Kelas/Semester : .....................................

Pelaksanaan Pengamatan : .....................................

Mulai
Belum Mulai Membuday Keteranga
No Sikap Berkemban
Terlihat Terlihat a n
g

1. Disiplin

2. Tanggung
jawab

Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.


 Penilaian sikap (patuh, tertib, kreatif, dan mengikuti prosedur).

KRITERIA Keterang
an
NO SIKAP
Belum Mulai Mulai Membudaya
Terlihat terlihat Berkembang
1 Patuh
2 Tertib
3 Kreatif
4 Mengikuti
prosedur

Catatan Guru
1. Masalah :……….

2. Ide Baru :………..

3. Momen Spesial :………….

Mengetahui Yogyakarta, 6 Juli 2020


Kepala Sekolah, Guru Kelas III

................................... ...................................

Anda mungkin juga menyukai