Anda di halaman 1dari 6

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : PGSD


Kode/Nama MK : PDGK4104/ Perspektif Pendidikan SD
Tugas :1
Penulis Soal/Institusi : Andayani

Soal :
1. Ada 4 sasaran utama dalam pendidikan di SD (menurut Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi, 2006), yaitu Kemelekwacanaan, Kemampuan Berkomunikasi, Kemampuan
Memecahkan Masalah, dan Kemampuan Bernalar (berpikir kritis dan kemampuan
penalaran matematis). Berikan ilustrasi dengan menguraikan 2 contoh kegiatan untuk
menggambarkan implementasi dari masing-masing sasaran utama dalam pendidikan
di SD tersebut.

Jawaban:

1. Kemelekwacanaan :

Contohnya :

 Kegiatan literasi rutin setiap hari selama 15 menit sebelum waktu belajar mengajar
dimulai, hal ini dapat meningkatkan minat baca pada murid SD dengan cara yang
menyenangkan
 One month one book. Peserta didik diwajibkan membaca minimal satu buku dalam
sebulan dengan tema bebas sesuai minat murid-murid. Kegiatan ini dijamin akan
meningkatkan kecintaan para siswa-siswi untuk mencari buku kesukaan mereka
dan semakin tertarik untuk menghabiskan waktu luang mereka dengan berliterasi.

2. Kemampuan Berkomunikasi

Contohnya :

 Bagaimana Kabarmu?. Ini adalah metode yang sangat sederhana yang dapat
diaplikasikan setiap minimal 15 menit sehari dengan berusaha menanyakan hal-hal
yang dilakukan para murid pada hari libur mereka. Dengan membiarkan mereka
mengutarakan pendapat dan pengalaman, maka keberanian mereka untuk
berkomunikasi didepan umum juga akan meningkat.
 Presentasi interaktif. Tidak hanya membaca, peserta didik juga dianjurkan untuk
menanyakan pendapat para audiens saat sedang mempresentasikan suatu project.
Hal ini bertujuan untuk membangun semangat leadership untuk memimpin suatu
kelompok dan keberanian untuk mengutarakan pendapat terkait suatu
pembahasan. Bagi peserta didik yang mencoba akan diberi poin plus, hal ini
tentunya akan menambah daya saing mereka untuk terus berlatih mengutarakan
pendapat yang baik dan konstruktif.

3. Kemampuan Memecahkan Masalah

Contohnya :

 Diskusi kelompok interaktif dengan media e-learning. Misalnya, disediakan sebuah


video kemudian murid-murid diminta untuk berkelompok dan mendiskusikan
masalah serta solusi yang ada di video tersebut. Hal ini akan memupuk kebiasaan
diskusi yang baik antar kelompok dan guru yang sedang mengajar.
 Praktek pembelajaran kooperatif. Jadi disediakan sebuah kasus di kelas tersebut,
misal kasus pencurian ayam di kampung durian runtuh. Para peserta didik harus
berkelompok dan diberi peran masing-masing. Dengan cara ini murid-murid akan
memerankan suatu peran dan harus mampu memposisikan dirinya menjadi orang
lain. Metode ini akan membantu kemampuan problem solving mereka sekaligus
dapat membangun bibit kerja sama dalam suatu kelompok.

4. Kemampuan Bernalar

Contohnya :

 Permainan logika. Guru menyediakan sebuah topik yang ternyata adalah sebuah
riddle, para murid diminta untuk memikirkan apakah topik/fakta yang diutarakan
guru tersebut fakta atau fiktif. Dengan cara ini murid dilatih pemikirannya untuk
terhindar dari sifat mudah percaya, dan mendorong mereka untuk berpikir kritis
agar tidak mudah termakan hoax.
 Membacakan cerita misteri atau teka-teki. Setiap 10 menit sebelum pulang sekolah,
guru akan membacakan suatu cerita misteri dan bagi murid yang dapat
menyelesaikan jalan cerita tersebut diperbolehkan pulang duluan. Hal ini akan
mendorong semangat kompetitif mereka serta kemampuan berpikir kritis para
murid.

2. Uraikan dengan contoh hubungan antara pentingnya melatih kemampuan motorik


kasar dan halus pada siswa SD terhadap perkembangan berpikir mereka.
Jawaban :

Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar
atau seluruh anggota tubuh, yang dipengaruhi oleh usia, berat badan dan perkembangan
anak secara fisik. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, atau naik turun
tangga.

Perkembangan motorik ini beriringan dengan proses kematangan fisik anak. Dan
kemampuan motorik ini merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu perkembangan sistem
saraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, dan lingkungan yang
mendukung perkembangan kemampuan motorik.

Misalnya, anak akan mulai berjalan jika sistem sarafnya sudah matang, proporsi kakinya
cukup kuat untuk menopang tubuhnya, dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil
mainannya.

motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan
dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan secara rutin, seperti bermain puzzle,
menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya dan sebagainya.

Kemampuan motorik halus setiap anak berbeda-beda, baik dalam hal kekuatan maupun
ketepatannya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang
didapatnya. mendapatkan stimulasi tepat. Anak justru bisa menjadi bosan dan malas
mengembangkan kemampuan motorik halusnya jika ia kurang mendapatkan rangsangan.
Motorik anak SD perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan motorik
anak SD berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual anak ( perkembangan
berpikir mereka). Faktor gizi, pola pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperan dalam
perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik anak SD berlangsung secara
bertahap tapi memiliki alur kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap anak.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik anak SD
adalah sebagai berikut:

 Memberikan kesempatan belajar anak untuk mempelajari kemampuan motoriknya,


agar ia tak mengalami kelambatan perkembangan.
 Memberikan kesempatan mencoba seluas-luasnya agar ia bisa menguasai
kemampuan motoriknya.
 Memberikan contoh yang baik, karena mempelajari dan mengembangkan
kemampuan motoriknya lewat cara meniru, si kecil perlu mendapat contoh (model)
yang tepat dan baik.
 Memberikan bimbingan karena meniru tanpa bimbingan tak akan mendapatkan
hasil optimal. Ini penting agar ia mengenali kesalahannya.

3. Rancanglah secara jelas dan rinci sebuah kegiatan kokurikuler (mahasiswa boleh
memilih dalam pembelajaran tematik atau salah satu bidang studi) selama 2 minggu
yang dapat mengembangkan dan menguatkan pendidikan karakter siswa SD. Adapun
komponen Rancangan yang harus diuraikan meliputi tujuan pembelajaran, aktivitas
kokurikuler yang dilakukan siswa disesuaikan dengan tujuan, produk atau hasil yang
diharapkan dari siswa, nilai karakter yang ingin ditanamkan kepada siswa, metode dan
alat bantu jika ada, alokasi waktu untuk mencapai setiap tujuan pembelajaran
(diperkirakan untuk kegiatan 2 minggu). Format Rancangan dibuat dalam table seperti
di bawah ini

Jawaban :
Pembelajaran Kelas III
Buku Tema 2 ( Menyayangi Tumbuhan dan hewan)

Tujuan Aktivitas Produk/ Hasil Nilai Metode dan Alokas


pembelajara Kokurikuler karakter Alat bantu i
n Siswa yang Waktu
ditanamka
n
siswa dapat  Mengerjaka  Adanya rasa Jujur,  Metode 20
menemukan n tugas jujur, peduli Peduli, Ceramah, menit
arti penting secara terhadap kasih pemberia
berterima berkelompo tugas yang sayang n tugas
kasih kepada k diberikan kelompok
sesama  Mengunjung oleh guru , tugas
manusia i teman yang  Kepedulian piket,
sebagai wujud sedang sakit terhadap kunjunga
pengamalan  Piket kelas teman n sosial
sila Pancasila  Mengucapka  Berterimakas
yang n terima ih kepada  Alat
dilambangkan kasih saat sesame bantu
dalam teman teman Mikrofon
“Garuda membantu  Adanya sikap
Pancasila”.  Menyimak jujur, peduli
ceramah dan
singkat dari berterimakas
guru tentang ih dengan
penanaman sesame
akhlak manusia
moral
manusia

Siswa dapat  Menanam  Rasa Tanggung  Ceramah 20


menyayangi dan tanggung jawab,  Infokus menit
tumbuhan memelihara jawab atas peduli  video
dan hewan bunga di taman di
yang hidup di depan depan
sekitar kita ruangan ruangan
kelas kelas
 Belajar di  Mengamati
luar kelas tumbuhan
 Mengunjungi dan hewan
hutan yang
lindung bermanfaat
 Menonton bagi
video yang manusia
berhubunga
n dengan
makhluk
hidup
(hewan dan
tumbuhan)
4. Buatlah bahan cerita terdiri dari 1 halaman Folio bergaris (boleh diketik 1,5 spasi atau
di tulis tangan rapi dan terbaca) yang melibatkan siswa untuk menanamkan nilai-nilai
bersosialisasi dan berkomunikasi di sekolah . Ikuti rambu-rambu penulisan berikut.
a. Ada judul yang sifatnya mengajak keterlibatan siswa
b. Ditulis sasaran kelas siswa
c. Badan cerita di dalamnya mengandung unsur adanya keterlibatan siswa
d. Di alinea terakhir diuraikan nilai-nilai bersosialisasi dan berkomunikasi seperti apa
yang dapat dipetik atau dipelajari dari bahan cerita tersebut,

Jawaban :

Pengembangan Diri siswa di Sekolah

Setiap hari sabtu, di sekolah kami menggunakan waktu selama 40 menit untuk
kegiatan pengembangan diri siswa. Semua anggota sekolah berkumpul di halaman sekolah
, baik itu kepala sekolah, guru, karyawan TU dan seluruh siswa. Kegiatan tersebut
dilaksanakn dengan tujuan untuk mencari bibit – bibit unggul siswa, dan mengasah
keterampilan siswa dalam segala bidang, misalnya : ceramah(pidato), story telling,
menyanyi, shalawat, tarian, dan sebagainya.
Para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, ada yang merasa
senang karena dapat berapresiasi dalam kegiatan tersebut. Namun ada pula yang merasa
malu untuk tampil di depan . kegiatan ini sangat efektif untuk meningkatkan kreativitas
siswa di sekolah. Minat dan bakat siswa dapat terasah dalam kegiatan. Dan juga timbul
perasaan bahagia dan semangat dari siswa setelah pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dipandu oleh guru yang bertugas pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan pemandu yang berbeda – beda, para siswa tidak merasa jenuh dan bosan
mengikuti kegiatan tersebut. Dengan adanya kegiatan ini, siswa diharapkan dapat
bersosialisasi dengan baik di depan umum misalnya dengan berpidato, selain untuk
mengasah minat dan bakat siswa, kegiatan ini berisi tentang ceramah singkat dari guru
yang bertujuan menanamkan nilai – nilai moral pada diri siswa.

Anda mungkin juga menyukai