NAMA : Riris Arta D Simanjuntak
NPM : 22410200432
The Architectural Design Process
No. English Text
1. The architectural design process
has seven main design phases,
each of which plays a critical
role in the success of the project.
2. Whether you're a landowner
planning a new building, an
architect chasing a big
commission, or a prospective
homebuyer, you need a clear
understanding of what to expect
in all seven phases of design.
3. The seven phases in the
architectural design process are:
The pre-design phase: Also
known as the programming
Indonesia Text
Proses desain arsitektur memiliki tujuh fase desain utama,
yang masing-masing memainkan peran penting dalam
keberhasilan proyek.
Apakah anda seorang pemilik tanah yang merencanakan
bangunan baru, seorang arsitek yang mengejar komisi
besar, atau seorang calon pembeli rumah, anda
memerlukan pemahaman yang jelas tentang apa yang
diharapkan dalam ketujuh fase desain.
Tujuh fase dalam proses desain arsitektur adalah:
Fase pra-desain: juga dikenal sebagai fase pemrograman,
fase ini memulai proses desain arsitektur.
 phase, this phase kicks off the
architectural design process.

4. In the pre-design phase, the
architect interfaces with the
client to learn about the plot of
land, any existing structures,
and the client's wishes for the
future building.
5. (Whenever possible, an in-
person site analysis gives the
most accurate information for
all project types.) The architect
researches local zoning and
land use restrictions, then makes
a cost estimate as part of their
competitive bid to win the
commission.
Pada fase pra-desain, arsitek berinteraksi dengan klien
untuk belajar tentang sebidang tanah, struktur yang ada,
dan keinginan klien untuk bangunan masa depan.
(Bila memungkinkan, analisis situs secara langsung
memberikan informasi yang paling akurat untuk semua
jenis proyek.) Arsitek meneliti zonasi lokal dan pembatasan
penggunaan lahan, kemudian membuat perkiraan biaya
sebagai bagian dari tawaran kompetitif mereka untuk
memenangkan komisi.

6. If the parties agree on terms and Jika para pihak menyetujui persyaratan dan ruang lingkup
the scope of the project, they proyek, mereka membuat kontrak untuk layanan arsitektur.
draw up a contract for
architectural services.

7. The schematic design phase: In
this next phase, the architectural
design team begins to translate
the client's wishes into a
building design concept.
Fase desain skematik: Pada fase berikutnya, tim desain
arsitektur mulai menerjemahkan keinginan klien kedalam
konsep desain bangunan.

8. This may involve sketches, Ini mungkin melibatkan sketsa, gambar, rendering 3D, dan
drawings, 3D renderings, and rencana lokasi awal, denah lantai, dan ketinggian
preliminary site plans, floor bangunan.
plans, and building elevations.

9. Any building systems, such as Setiap sistem bangunan, seperti HVAC dan pipa ledeng,
HVAC and plumbing, also juga termasuk dalam desain skematik.
belong in the schematic designs.

10. The design development phase: Fase pengembangan desain: Ini adalah fase dimana maksud
This is the phase where the desain arsitek bermanifestasi sebagai rencana terperinci.
architect's design intent
manifests as a detailed plan.
11. If the project requires a Jika proyek membutuhkan insinyur struktural, orang itu
structural engineer, that person biasanya bergabung dengan tim pada saat ini.
typically joins the team at this
point.

12. The architect also presents the Arsitek juga menyajikan klien dengan finishing eksterior
client with both exterior and dan interior, yang akan naik keatas struktur dasar.
interior finishes, which will go
atop the foundational structure.

13. Finishes can greatly affect the Finishing dapat sangat mempengaruhi total biaya proyek
total cost of a construction konstruksi (serta jadwal proyek), sehingga fase ini harus
project (as well as the project ditangani dengan sangat hormat.
schedule), so this phase must be
handled with the utmost degree
of respect.

14. At this point, a more realistic Pada titik ini, perkiraan biaya yang lebih realistis akan
cost estimate will come into terlihat.
view.

15. The construction documents Fase dokumen konstruksi: Pada fase berikutnya dari proses
phase: In this next phase of the desain arsitektur, desain menjadi kenyataan.
architectural design process,
design becomes a reality.

16. The architect produces two sets Arsitek menghasilkan dua set gambar rinci yang
of detailed drawings that specify menentukan setiap detail desain akhir mereka.
every detail of their final design.

17. One set is called the Satu set disebut set konstruksi, dan tetap di tempat selama
construction set, and it remains proses konstruksi.
on-site throughout the
construction process.

18. The other set is called the Set lainnya disebut set izin, yang dikirim arsitek ke otoritas
permit set, which the architect perizinan lokal, apakah itu kota atau kabupaten.
sends to the local permitting
authority, whether that's a city
or a county.

19. In a design-build project, the in- Dalam proyek desain-bangun, kontraktor konstruksi in-
house construction contractor house terlibat pada saat ini.
becomes involved at this point.
20. The building permit phase: At
this point, the architect must
submit the permit set of
drawings as part of a larger
permit application.
21. The city or county reviews the
submittals for structural
integrity and adherence to
zoning laws and building codes.
22. Permitting can be one of the
slowest parts of the construction
process, but it protects
architects, builders, and
property owners from
potentially dangerous
construction errors.
23. Simple construction projects in
permissive municipalities can
get approval in a matter of days.
24. If you're building something
ambitious, or if you're building
in a historic district, the
permitting process can take
months.
25. The bidding and negotiation
phase (optional): If the building
is a design-build project that is
designed and built by the same
firm, there is no need to field
bids from construction
contractors.
26. If no contractor comes pre-
attached, the client and the
architect interview contractors
and solicit competitive bids.
27. Potential contractors sit down
with the client and architect to
Tahap izin bangunan: Pada titik ini, arsitek harus
menyerahkan set gambar izin sebagai bagian dari aplikasi
izin yang lebih besar.
Kota atau kabupaten meninjau pengajuan untuk integritas
struktural dan kepatuhan terhadap undang-undang zonasi
dan kode bangunan.
Perizinan dapat menjadi salah satu bagian paling lambat
dari proses konstruksi, tetapi melindungi arsitek,
pembangun, dan pemilik properti dari kesalahan konstruksi
yang berpotensi berbahaya.
Proyek konstruksi sederhana di kota madya permisif bisa
mendapatkan persetujuan dalam hitungan hari.
Jika anda membangun sesuatu yang ambisius, atau jika
anda membangun di distrik bersejarah, proses perizinan
bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Tahap penawaran dan negosiasi (opsional): Jika bangunan
adalah proyek desain-bangun yang dirancang dan dibangun
oleh perusahaan yang sama, tidak perlu mengajukan
tawaran dari kontraktor konstruksi.
Jika tidak ada kontraktor yang datang sebelumnya, klien
dan arsitek mewawancarai kontraktor dan meminta tawaran
kompetitif.
Kontraktor potensial duduk bersama klien dan arsitek
untuk memeriksa set gambar konstruksi dan mendiskusikan
 go through the construction
drawing sets and discuss
materials and schedules.
28. Contractors seek shovel-ready
projects to keep their crews busy
throughout the year.
29. Therefore you will have a better
chance of securing a contractor
—and a competitive price—if
your project is already permitted
and ready to go.
30. The construction administration
phase: In this final phase, the
architect's role shifts from
creative design to project
management.
31. While they don’t physically
manage the job site, they make
regular site visits to ensure that
the project is being executed
according to their plans.
32. The contractor and their crew
assumes control of the project
like a film director taking over a
screenwriter's script.
bahan dan jadwal.
Kontraktor mencari proyek siap-sekop untuk membuat kru
mereka sibuk sepanjang tahun.
Oleh karena itu, anda akan memiliki kesempatan yang
lebih baik untuk mendapatkan seorang kontraktor dan
harga yang kompetitif, jika proyek anda sudah diizinkan
dan siap digunakan.
Fase administrasi konstruksi: Pada fase akhir ini, peran
arsitek bergeser dari desain kreatif ke manajemen proyek.
Meskipun mereka tidak secara fisik mengelola lokasi kerja,
mereka melakukan kunjungan lapangan secara teratur
untuk memastikan bahwa proyek dijalankan sesuai dengan
rencana mereka.
Kontraktor dan kru mereka mengambil kendali proyek
seperti sutradara film yang mengambil alih naskah penulis
skenario.