Anda di halaman 1dari 22

GL 5

PEMANFAATAN OBAT HERBAL DAN FITOFARMAKA


PADA BIDANG KESEHATAN IKAN UNTUK
PENGENDALIAN PENYAKIT IKAN
KEGIATAN PEREKAYASAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN 2021

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2021
1. Pengendalian Penyakit pada ikan Catfish

1.2. Pemanfaatan Fitofarmaka untuk Pencegahan


Bakteri Edwarsiella Ichtaluri Pada Pembenihan Ikan
Patin
Tujuan
Pemanfaatan obat herbal dan fitofarmaka untuk pengendalian
bakteri pada pembenihan ikan patin.

Sasaran
Mencari solusi teknik peningkatan kesehatan ikan dengan
pengembangan bahan-bahan herbal (fitofarmaka) yang lebih
ramah lingkungan, mudah dan murah diperoleh, berkhasiat,
dan aman bagi konsumen
BAHAN DAN METODA
Bahan yang digunakan :
- Serbuk Kunyit
- Serbuk Bawang putih
- Serbuk Daun Kayu putih
METODE
Beberapa tahapan pembuatan herbal dimulai dari penyiapan serbuk
herbal dan penyimpanan sebelum digunakan.

Penimbangan Herbal: Serbuk herbal (3 jenis herbal) ditimbang


masing-masing sesuai dengan dosis . Serbuk bawang putih, Daun Kayu
Putih dan kunyit merupakan tepung serbuk herbal komersil.

Pencampuran Herbal: Proses melarutkan herbal dengan air bersih.

Dosis : 0,1 %, 1,1 %, 2,1 % dan 3,1 % dari bobot total pakan
Penyediaan Bakteri E. Ichtaluri

Sediaan bakteri uji dimulai dari penyiapan isolat dan untuk


memastikan merupakan bakteri E Ichtaluri dengan metode pewarnaan
gram dan uji fisiologi dan kimia.
Kemudian dibandingkan dengan ciri bakteri E Icthaluri (Swan &
White,1989)

Persiapan Pakan Uji


Pakan yang digunakan adalah pakan komersial protein 28 – 30 %
Semprotkan dengan sprayer kepakan dan dikering anginkan.
Herbal yang gunakan adalah
- 50 % Serbuk daun Kayu Putih
- 25 % Serbuk Bawang Putih
- 25 % Serbuk Kunyit
Persiapan Wadah dan ikan Uji
Wadah yang digunakan :
Akuarium ukuran 60x30x30 cm, sebanyak 18 buah
Ikan uji adalah : benih ikan patin ukuran rata-rata 5 cm
Uji in Vivo
Perlakuan pencegahan A,B,C,D pakan diberikan selama 2 minggu
kemudian dilakukan penyuntikan E Ictaluri sebanyak 0,1 mL
kepadatan 107 cfu/mL.
No Perlakuan Total (%) Daun Kayu Bawang Kunyit (%)
Putih (%) Putih (%)
1 KN 0 0 0 0
2 KP 0 0 0 0
3 A 0,1 0,05 0,025 0,025
4 B 1,1 0,55 0,275 0,275
5 C 2,1 1.05 0,525 0,525
6 D 3,1 1,55 0,775 0,775
KN = Kontrol Negatif KP = Kontrol Positif
Parameter yang diamati
- Respon makan
- Pertumbuhan ikan
- Kelangsungan hidup ikan
- Gejala klinis
- Makrokopis organ dalam

Analisis Data

- Menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL)


- Analisis statistik dilakukan dengan Anova single factor yang
dilanjutkan dengan uji Duncan (p<0,05).
1.2. Penggunaan Fitofarmaka untuk Pengobatan
Bakteri Edwarsiella Ichtaluri Pada Pembenihan Ikan
Patin

Tujuan
Pemanfaatan obat herbal dan fitofarmaka untuk pengendalian
bakteri pada pembenihan ikan patin.

Sasaran
Mencari solusi teknik peningkatan kesehatan ikan dengan
pengembangan bahan-bahan herbal (fitofarmaka) yang lebih
ramah lingkungan, mudah dan murah diperoleh, berkhasiat,
dan aman bagi konsumen
BAHAN DAN METODA
Bahan yang digunakan :
- Serbuk Kunyit
- Serbuk Bawang putih
- Serbuk Daun Kayu putih
METODE
Beberapa tahapan pembuatan herbal dimulai dari penyiapan serbuk
herbal dan penyimpanan sebelum digunakan.

Penimbangan Herbal: Serbuk herbal (3 jenis herbal) ditimbang


masing-masing sesuai dengan dosis . Serbuk bawang putih, Daun Kayu
Putih dan kunyit merupakan tepung serbuk herbal komersil.

Pencampuran Herbal: Proses melarutkan herbal dengan air bersih.

Dosis : 0,2 %, 2,2 %, 4,2 % dan 6,2 % dari bobot total pakan
Penyediaan Bakteri E. Ichtaluri

Sediaan bakteri uji dimulai dari penyiapan isolat dan untuk


memastikan merupakan bakteri E Ichtaluri dengan metode pewarnaan
gram dan uji fisiologi dan kimia.
Kemudian dibandingkan dengan ciri bakteri E Icthaluri (Swan &
White,1989)

Persiapan Pakan Uji


Pakan yang digunakan adalah pakan komersial protein 28 – 30 %
Semprotkan dengan sprayer kepakan dan dikering anginkan.
Herbal yang gunakan adalah
- 50 % Serbuk daun Kayu Putih
- 25 % Serbuk Bawang Putih
- 25 % Serbuk Kunyit
Persiapan Wadah dan ikan Uji
Wadah yang digunakan :
Akuarium ukuran 60x30x30 cm, sebanyak 18 buah
Ikan uji adalah : benih ikan patin ukuran rata-rata 5 cm
Uji in Vivo
Perlakuan pengobatan perlakuan A,B,C,D dilakukan penyuntikan E
Ictaluri sebanyak 0,1 mL kepadatan 107 cfu/mL. Kemudian pada hari
kedua diberi pakan yang sudah mengandung fitofarmaka selama 8 hari
No Perlakuan Total (%) Daun Kayu Bawang Kunyit (%)
Putih (%) Putih (%)
1 KN 0 0 0 0
2 KP 0 0 0 0
3 A 0,2 0,1 0,05 0,05
4 B 2,2 1,1 0,55 0,55
5 C 4,2 2,1 1,05 1,05
6 D 6,2 3,1 1,55 1,55
KN = Kontrol Negatif KP = Kontrol Positif
Parameter yang diamati
- Respon makan
- Pertumbuhan ikan
- Kelangsungan hidup ikan
- Gejala klinis
- Makrokopis organ dalam

Analisis Data

- Menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL)


- Analisis statistik dilakukan dengan Anova single factor yang
dilanjutkan dengan uji Duncan (p<0,05).
2. Pengendalian Penyakit pada ikan Nila

2.2. Pemanfaatan Fitofarmaka untuk Pencegahan


Bakteri Streptococcus agalactiae inneae Pada
Pembenihan Ikan Nila

Tujuan
Pemanfaatan obat herbal dan fitofarmaka untuk pengendalian bakteri
pada pembenihan ikan nila.

Sasaran
Mencari solusi teknik peningkatan kesehatan ikan dengan pengembangan
bahan-bahan herbal (fitofarmaka) yang lebih ramah lingkungan, mudah
dan murah diperoleh, berkhasiat, dan aman bagi konsumen
BAHAN DAN METODA
Bahan yang digunakan :
- Serbuk Kunyit
- Serbuk Bawang putih
- Serbuk Daun Kayu putih
METODE
Beberapa tahapan pembuatan herbal dimulai dari penyiapan serbuk
herbal dan penyimpanan sebelum digunakan.

Penimbangan Herbal: Serbuk herbal (3 jenis herbal) ditimbang


masing-masing sesuai dengan dosis . Serbuk bawang putih, Daun Kayu
Putih dan kunyit merupakan tepung serbuk herbal komersil.

Pencampuran Herbal: Proses melarutkan herbal dengan air bersih.

Dosis : 0,1 %, 1,1 %, 2,1 % dan 3,1 % dari bobot total pakan
Penyediaan Bakteri E. Ichtaluri

Sediaan bakteri uji dimulai dari penyiapan isolat dan untuk


memastikan merupakan bakteri S agalactiae dengan metode
pewarnaan gram dan uji fisiologi dan kimia.
Kemudian dibandingkan dengan ciri bakteri S agalactiae (Swan &
White,1989)

Persiapan Pakan Uji


Pakan yang digunakan adalah pakan komersial protein 28 – 30 %
Semprotkan dengan sprayer kepakan dan dikering anginkan.
Herbal yang gunakan adalah
- 50 % Serbuk daun Kayu Putih
- 25 % Serbuk Bawang Putih
- 25 % Serbuk Kunyit
Persiapan Wadah dan ikan Uji
Wadah yang digunakan :
Akuarium ukuran 60x30x30 cm, sebanyak 18 buah
Ikan uji adalah : benih ikan patin ukuran rata-rata 5 cm
Uji in Vivo
Perlakuan pencegahan A,B,C,D pakan diberikan selama 2 minggu
kemudian dilakukan penyuntikan S agalactiae sebanyak 0,1 mL
kepadatan 107 cfu/mL.
No Perlakuan Total (%) Daun Kayu Bawang Kunyit (%)
Putih (%) Putih (%)
1 KN 0 0 0 0
2 KP 0 0 0 0
3 A 0,1 0,05 0,025 0,025
4 B 1,1 0,55 0,275 0,275
5 C 2,1 1.05 0,525 0,525
6 D 3,1 1,55 0,775 0,775
KN = Kontrol Negatif KP = Kontrol Positif
Parameter yang diamati
- Respon makan
- Pertumbuhan ikan
- Kelangsungan hidup ikan
- Gejala klinis
- Makrokopis organ dalam

Analisis Data

- Menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL)


- Analisis statistik dilakukan dengan Anova single factor yang
dilanjutkan dengan uji Duncan (p<0,05).
2.2. Penggunaan Fitofarmaka untuk Pengobatan
Bakteri Streptococcus agalactiae Pada Pembenihan
Ikan Nila

Tujuan
Pemanfaatan obat herbal dan fitofarmaka untuk pengendalian
bakteri pada pembenihan ikan nila.

Sasaran
Mencari solusi teknik peningkatan kesehatan ikan dengan
pengembangan bahan-bahan herbal (fitofarmaka) yang lebih
ramah lingkungan, mudah dan murah diperoleh, berkhasiat,
dan aman bagi konsumen
BAHAN DAN METODA
Bahan yang digunakan :
- Serbuk Kunyit
- Serbuk Bawang putih
- Serbuk Daun Kayu putih
METODE
Beberapa tahapan pembuatan herbal dimulai dari penyiapan serbuk
herbal dan penyimpanan sebelum digunakan.

Penimbangan Herbal: Serbuk herbal (3 jenis herbal) ditimbang


masing-masing sesuai dengan dosis . Serbuk bawang putih, Daun Kayu
Putih dan kunyit merupakan tepung serbuk herbal komersil.

Pencampuran Herbal: Proses melarutkan herbal dengan air bersih.

Dosis : 0,2 %, 2,2 %, 4,2 % dan 6,2 % dari bobot total pakan
Penyediaan Bakteri E. Ichtaluri

Sediaan bakteri uji dimulai dari penyiapan isolat dan untuk


memastikan merupakan bakteri S agalactiae dengan metode
pewarnaan gram dan uji fisiologi dan kimia.
Kemudian dibandingkan dengan ciri bakteri S agalactiae (Swan &
White,1989)

Persiapan Pakan Uji


Pakan yang digunakan adalah pakan komersial protein 28 – 30 %
Semprotkan dengan sprayer kepakan dan dikering anginkan.
Herbal yang gunakan adalah
- 50 % Serbuk daun Kayu Putih
- 25 % Serbuk Bawang Putih
- 25 % Serbuk Kunyit
Persiapan Wadah dan ikan Uji
Wadah yang digunakan :
Akuarium ukuran 60x30x30 cm, sebanyak 18 buah
Ikan uji adalah : benih ikan patin ukuran rata-rata 5 cm
Uji in Vivo
Perlakuan pengobatan perlakuan A,B,C,D dilakukan penyuntikan E
Ictaluri sebanyak 0,1 mL kepadatan 107 cfu/mL. Kemudian pada hari
kedua diberi pakan yang sudah mengandung fitofarmaka selama 8 hari
No Perlakuan Total (%) Daun Kayu Bawang Kunyit (%)
Putih (%) Putih (%)
1 KN 0 0 0 0
2 KP 0 0 0 0
3 A 0,2 0,1 0,05 0,05
4 B 2,2 1,1 0,55 0,55
5 C 4,2 2,1 1,05 1,05
6 D 6,2 3,1 1,55 1,55
KN = Kontrol Negatif KP = Kontrol Positif
Parameter yang diamati
- Respon makan
- Pertumbuhan ikan
- Kelangsungan hidup ikan
- Gejala klinis
- Makrokopis organ dalam

Analisis Data

- Menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL)


- Analisis statistik dilakukan dengan Anova single factor yang
dilanjutkan dengan uji Duncan (p<0,05).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai