Anda di halaman 1dari 16

WALIKOTA MOJOKERTO

PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN WALIKOTA MOJOKERTO


Nomor : 188.45/ / 417.101.3/2022

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DI KECAMATAN KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA MOJOKERTO,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka upaya percepatan


penurunan stunting perlu melakukan intervensi
yang terintegrasi, terpadu dan sinergi dari lintas
sektor, lintas program dan kegiatan;
b. Bahwa untuk mensinergikan pelaksanaan
intervensi percepatan penurunan stunting di
kota mojokerto perlu membentuk Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS);
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
tersebut pada huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan keputusan walikota tentang
pembentukan tim percepatan penurunan
stunting di kota mojokerto;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undangan Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting
7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004
tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4424);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010
tentang Penguatan Peran Gubernur Sebagai
Wakil Pemerintah Pusat Di Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5107) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang
Penguatan Peran Gubernur Sebagai Wakil
Pemerintah Pusat Di Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5209);
9. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013
tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 100);
10. Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun
2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang (Berita
Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor
1110);
12. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/436/KPTS/013/2021 tentang Tim
Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Kinerja
Kabupaten/Kota Percepatan Pencegahan
Stunting Terintegrasi Provinsi Jawa Timur tahun
2021-2024;
Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4
13. Tahun 2014 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif.

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang


Memperhatikan : 1. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Surat Edaran Nomor 2160/HL.0101/J5/2022
tentang Pembentukan Tim Percepatan
2. Penurunan Stunting Daerah

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Mojokerto
Tugas Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kota
Mojokerto.
KEDUA : Susunan Tim sebagaimana dimaksud pada diktum
KESATU tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA
mempunyai tugas mengoordinasikan, menyinergikan,
dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting ditingkat Kota dan kecamatan,
dengan :
1. Mengoordinasikan, mensinkronisasikan, dan
memastikan pelaksanaan kebijakan, program
dan kegiatan percepatan penurunan Stunting
terintegrasi antar organisasi perangkat daerah
dan pemerintah kelurahan, maupun dengan
pemangku kepentingan lainnya di tingkat kota;
2. Memastikan pelaksanaan peningkatan kapasitas
kelembagaan dan sumber daya manusia di
tingkat kota, kecamatan, hingga tingkat kelurahan
yang dibutuhkan untuk percepatan penurunan
Stunting;
3. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan
dengan pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting
di tingkat kota;
4. Merumuskan dan memfasilitasi pelaksanaan aksi
terintegrasi manajemen pendampingan untuk
percepatan penurunan Stunting ditingkat kota,
kecamatan, hingga tingkat kelurahan;
5. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan percepatan penurunan
Stunting bersama secara lintas sektor di tingkat
kota;
6. Membentuk TPPS di tingkat kecamatan dan TPPS
kelurahan; dan
7. Melaporkan penyelenggaraan percepatan
penurunan Stunting kepada Tim Pengarah 1 (satu)
kali dalam 1(satu) bulan atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Di tetapkan di :Mojokerto
Pada tanggal,

WALIKOTA MOJOKERTO,

IKA PUSPITASARI, SE
LAMPIRAN
KEPUTUSAN WALIKOTAMOJOKERTO
NOMOR : 188.45/ / 417.101.3/2022
TENTANG TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TINGKAT KECAMATAN KOTA MOJOKERTO
A. STRUKTUR ORGANISASI TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KECAMATAN MAGERSARI

Pengarah: Walikota
Anggota Pengarah
RAMIL
Danramil dan Kapolsek
KetuaPelaksana: Camat Magersari
Wakil Ketua: Kepala Puskesmas
Sekretaris: Koordinator Penyuluh KB

Bidang Pelayanan Intervensi Sensitif dan Bidang Koordinasi Penggerakan Lapangan Bidang Koordinasi Data
Intervensi Spesifik Koordinator: - Ketua TP PKK Kecamatan Koordinator: - Sekretaris Camat Magersari
Koordinator: - Ketua IBI Magersari Anggota: - Kasi Tata Pemerintahan
Anggota: - Kasi Sosial dan Pemberdayaan Anggota : - Kasi Ketentraman dan Ketertiban Pengolah Data Kecamatan
Masyarakat Kec. Magersari Umum Kec. Magersari Magersari
Kasi Perekonomian, Fisik dan prasarana wilayah Ketua FKKS Penyuluh KB
Kec. Magersari TOGA
Bidan Koordinator TOMA
Koordinator Gizi TODAT
LAMPIRAN
KEPUTUSAN WALIKOTAMOJOKERTO
NOMOR : 188.45/ / 417.101.3/2022
TENTANG TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TINGKAT KECAMATAN KOTA MOJOKERTO
B. STRUKTUR ORGANISASI TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KECAMATAN PRAJURITKULON

Pengarah: Walikota
Anggota Pengarah
RAMIL
Danramil dan Kapolsek
KetuaPelaksana: Camat Prajuritkulon
Wakil Ketua: Kepala Puskesmas
Sekretaris: Koordinator Penyuluh KB

Bidang Pelayanan Intervensi Sensitif dan Bidang Koordinasi Penggerakan Lapangan Bidang Koordinasi Data
Intervensi Spesifik Koordinator: - Ketua TP PKK Kecamatan Koordinator: - Sekretaris Camat
Koordinator: - Ketua IBI Prajuritkulon Prajuritkulon
Anggota: - Kasi Sosial dan Pemberdayaan Anggota : - Kasi Ketentraman dan Ketertiban Anggota: - Kasi Tata Pemerintahan
Masyarakat Kec. Prajuritkulon Umum Kec. Prajuritkulon Pengolah Data Kecamatan
Kasi Perekonomian, Fisik dan prasarana wilayah Ketua FKKS Prajuritkulon
Kec. Prajuritkulon TOGA Penyuluh KB
Bidan Koordinator TOMA
Koordinator Gizi TODAT
LAMPIRAN
KEPUTUSAN WALIKOTAMOJOKERTO
NOMOR : 188.45/ / 417.101.3/2022
TENTANG TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TINGKAT KECAMATAN KOTA MOJOKERTO
C. STRUKTUR ORGANISASI TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KECAMATAN KRANGGAN

Pengarah: Walikota
Anggota Pengarah
RAMIL
Danramil dan Kapolsek
KetuaPelaksana: Camat Kranggan
Wakil Ketua: Kepala Puskesmas
Sekretaris: Koordinator Penyuluh KB

Bidang Pelayanan Intervensi Sensitif dan Bidang Koordinasi Penggerakan Lapangan Bidang Koordinasi Data
Intervensi Spesifik Koordinator: - Ketua TP PKK Kecamatan Koordinator: - Sekretaris Camat Kranggan
Koordinator: - Ketua IBI Kranggan. Anggota: - Kasi Tata Pemerintahan
Anggota: - Kasi Sosial dan Pemberdayaan Anggota : - Kasi Ketentraman dan Ketertiban Pengolah Data Kecamatan
Masyarakat Kec Kranggan. Umum Kec. Kranggan . Kranggan
Kasi Perekonomian, Fisik dan prasarana wilayah Ketua FKKS. Penyuluh KB
Kec. Kranggan . TOGA.
Bidan Koordinator. TOMA.
Koordinator Gizi. TODAT.
SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN TUGAS TIM PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING TINGKAT KECAMATAN
No. INSTANSI/ JABATAN
URAIAN TUGAS
LEMBAGA DALAM TIM
1. Walikota Pengarah 1. Memberikan arahan bagi perumusan dan pelaksanaan
2. Danramil dan Anggota kebijakan, rencana, program dankegiatan percepatan
Kapolsek Pengarah penurunan Stunting ditingkat kota;
2. Memberikan pertimbangan,saran, dan rekomendasi
dalam penyelesaian kendala dan hambatan
penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting di
tingkat kota;
3. Melakukan rapat dengan pelaksana 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun atausewaktu-waktu apabiladiperlukan;
dan
4. Melaporkan penyelenggaraan percepatan penurunan
Stunting kepada Gubernur 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
3. Camat Ketua Mengkoordinasikan dan memastikan pelaksanaan
Pelaksana percepatan penurunan Stunting untuk mencapai target
penurunan Stunting kota, melalui:
1. Mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
seluruh kegiatan percepatan penurunan Stunting
dikecamatan dan kelurahan ;
2. Merumuskan strategi dan kebijakan pelaksanaan
program kerja di seluruh tingkat pelaksanaan
percepatan penurunan Stunting dalam mencapai target
yang telah ditetapkan;
3. Mengoptimalkan fungsi danperan ketua-ketua bidang
agar tercapai efisiensi dan efektifitas organisasi;
4. Mewakili TPPS untuk membuat
persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain setelah
mendapatkan kesepakatan dalam rapat TPPS ditingkat
kecamatan;
5. Memimpin rembuk Stunting kecamatan 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu waktu apabila
diperlukan.
4. Kepala Wakil Ketua 1. Melaksanakan tugas-tugas Ketua Pelaksana apabila
Puskesmas Pelaksana berhalangan;
2. Membantu Ketua Pelaksana dalam merumuskan
strategi dan kebijakan dalam pelaksanaan program
kerja pelaksanaan percepatan penurunan Stunting kota
dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Koordinator Sekretaris 1. Memberi masukan kebijakan bersama-sama Ketua
Penyuluh KB Pelaksana dalam penyeleggaraan TPPS kecamatan;
2. Mengoordinasikan penyelenggaran di bidang
administrasi dan tata kerja kelembagaan TPPS
kecamatan dan melakukan koordinasi antar bidang dan
antar kelembagaan;
1. Merumuskan dan mengusulkan peraturan dan
ketentuan organisasi di
bidang administrasi dan tata kerja untuk menjadi
kebijakan organisasi;
2. Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktivitas TPPS
kecamatan di bidang administrasi dan tata kerja, serta
menghadiri rapat-rapat;
3. Memfasilitasi kerja internal organisasi antar bidang;
4. Membuat laporan periodik kegiatan TPPS kecamatan;
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua
Pelaksana sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan TPPS kecamatan;
BIDANG PELAYANAN INTERVENSI SPESIFIKINTERVENSI SENSITIF
6; Ketua IBI Koordinator 1. Mengoordinasikan proses rujukan pelayanan dan
pendampingan terhadap sasaran penurunan Stunting
agar dapat berjalan dengan baik di tingkat kecamatan;
2. Peningkatan Gizi dan Kesehatan ibu hamil
3. Intervensi tata laksana gizi buruk, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan balita;
7. Bidan Anggota
4. Peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik
Koordinator pengasuhan dan gizi ibu dan anak;
5. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan
kesehatan.
6. Menyusun dan memastikan pelaksanaan mekanisme
pendampingan kelompok sasaran dan keluarga berisiko
Stunting, mengacu pada strategi nasional dan rencana
8. Koordinator Anggota aksi nasional percepatan penurunan Stunting;
7. Mengoordinasikan surveilans keluarga berisiko Stunting
Gizi
di kecamatan;
8. Mengoordinasikan dan memastikan berjalannya
pendampingan bagi keluarga berisiko Stunting di
kecamatan;
9. Mengoordinasikan dan memastikan terlaksananya
pendampingan bagi kelompok sasaran percepatan
penurunan stunting di kecamatan;
10. penyelenggaraan kelas pengasuhan dalam kegiatan Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu)/Taman Pos Pelayanan
Terpadu (Taman Posyandu);
11. Peningkatan angka partisipasi sekolah dan penurunan
angka putus sekolah;
12. Penguatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS);
13. Mendukung pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
pada remaja putri;
14. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta capaian
kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
9. Kasi Sosial dan Anggota 1. Melakukan rapat internal Bidang Pelayanan Intervensi
Pemberdayaan Spesifik dan Intervensi Sensitif 1 (satu) kali dalam 1
Masyarakat (satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
2. Mengoordinasikan pelaksanaan Meningkatkan akses
10. Kasi Anggota terhadap makanan bergizi dan mendorong ketahanan
Perekonomian, pangan meliputi;
Fisik dan 3. Membantu Akses Standar Bantuan Pangan Non Tunai
prasarana (BPNT);
wilayah 4. Membantu Akses kegiatan Pekarangan Pangan Lestari;
5. Mengoordinasikan pelaksanaan Peningkatan Jaminan
Mutu dan Keamanan Pangan untuk Produk Pertanian,
Peternakan, Kelautan, dan Perikanan;
6. Mensosialisasikan kebijakan Daerah terkat ketahanan
pangan dalam upaya pencegahan stunting;
7. Memadukan sumber pendanaan, mengembangkan
sistem manajemen data ketahanan pangan Daerah;
8. Menyusun rencana program/kegiatan, indikator,
pendanaan, dan lokasi dalam rangka pencegahan
stunting untuk dibahas di rembuk stunting;
9. Mengawal usulan rencana program/kegiatan terkait
pencegahan stunting masuk dalam rencana
pembangunan daerah, di bawah koordinasi Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah;
10. Berkoordinasi dengan perangkat daerah maupun pihak
lainnya sehubungan dengan forifikasi bahan pangan
utama
11. Mengoordinasikan pelaksanaan program/ kegiatan
terkait pencegahan stunting yaitu peningkatan akses
sanitasi layak dan penyediaan air bersih;
12. Mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan sarana
dan prasarana air bersih, Sistem Penyediaan Air
Minum Kelurahan (SPAM Kelurahan), dan sanitasi
kelurahan (IPAL);
13. Mengoordinasikan pelaksanaan Bantuan Rumah Sehat
(BRS); dan
14. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi;
15. Pengolah Data Kecamatan Melaksanakan
pengembangan Kawasan mandiri pangan dan/atau
Pekarangan Pangan Lesati (P2L) secara berkelanjutan;
16. Melakukan pembinaan, peningkatan kepasitas dan
mendorong partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program Kawasan mandiri pangan dan pelaksanaan
program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang
berkelanjutan;
17. Melakukan pembinaan terhadap kelompok tani,
peternak, dan kelompok lainnya yang relevan dengan
penguatan ketahanan pangan dan gizi seperti
pembagian bibit kepada kelompok tani dan kegiatan
yang mendukung lainnya;dan
18. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil akhir
pelaksanaan, mengukur capaian kinerja, serta
menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi
pelasanaan program/kegiatan.
19. Mensosialisasikan kebijakan daerah terkait
perlindungan perempuan dan anak serta jaminan
sosial masyarakat dalam upaya pencegahan stunting;
20. Memadukan sumber pendanaan, mengembangkan
sistem manajemen data sasaran penerima
perlindungan sosial dan jaminan sosial;
21. Menyusun rencana program/kegiatan, indikator,
pendanaan, dan lokasi dalam upaya pencegahan
stunting untuk dibahas dalam rembuk stunting terkait
perlindungan perempuan dan anak serta jaminan
sosial masyarakat;
22. Berkoordinasi dengan Perangkat Daerah terkait
perlindungan perempuan dan anak serta jaminan
sosial masyarakat;
23. Melakukan evaluasi terhadap data keluarga penerima
manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan
melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan
(PKH);
24. Membantu Penguatan dan pengembangan Lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak;
25. Menyalurkan peran serta organisasi masyarakat, dunia
usaha dan media masa untuk pemenuhan hak anak;
26. Membantu akses pelayanan kesehatan dan akses
pangan bergizi, melalui peningkatan akses bantuan
uang tunai untuk keluarga miskin Program Keluarga
Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
untuk keluarga kurang mampu; dan
27. Melakukan pemantauan pelaksanaan
program/kegiatan di tingkat kecamatan/kelurahan dan
membuat pencatatan dan pelaporan secara berkala.
28. mensosialisasikan kebijakan daerah terkait koperasi,
usaha kecil dan menengah, perindustrian dan
perdagangan yang terkait dengan program pencegahan
stunting;
29. Mengoordinasikan rencana program/kegiatan, lokasi
kegiatan terkait pencegahan Stunting untuk dibahas
dalam rembuk stunting;
30. Mengawal akses pangan aman dan bergizi, melalui
penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan
pengawasan obat dan makanan, pengawasan produk
pangan fortifikasi dan pengawasan; dan
31. Meningkatkan kesadaran, komitmen, dan praktek
penggunaan bahan pangan aman dan bergizi melalui
kegiatan sosialisas, penyuluhan, pembinaan dan
penyediaan konseling pada masyarakat dan
mewujudkan kelurahan pangan aman;

11. koordinator Anggota 1. Menyusun rencana program/kegiatan, indikator,


kader pendanaan dan lokasi terkait pencegahan stunting
untuk dibahas dalam rembuk stunting;
2. Meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat
dengan penyediaan akses Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD);
3. Meningkatkan kesadaran, komitmen dan praktek
pengasuhan dan gizi ibu dan anak dengan promosi
stimulasi anak usia dini dan pemantauan tumbuh-
kembang anak;
4. Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi
untuk remaja dan anak usia sekolah;
5. Meningkatkan kapasitas pendidik dan tenaga
kependidikan dengan koordinasi dengan perangkat
daerah lain dalam pelatihan bagi peningkatan
kompetensi pendidik Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) yang berorientasi gizi;
6. Memberikan masukan materi tentang gizi pada mata
pelajaran yang sesuai di semua jenjang pendidikan;
7. Koordinasi dengan perangkat daerah untuk
pelaksanaan program/kegiatan yang beririsan dengan
Perangkat Daerah dan lintas sektor terkait lainnya;
BIDANG KOORDINASI PENGGERAKAN LAPANGAN
12. Ketua TP PKK Koordinator Meningkatkan kesadaranpublik dan mendorong perubahan
Kecamatan perilaku masyarakat untuk percepatan penurunan
13. Kasi Anggota Stunting di tingkat kecamatan yang dilakukan melalui:
Ketentraman 1. Memfasilitasi dan mengawal penyusunan strategi
dan Ketertiban komunikasi perubahan perilaku penurunan Stunting
Umum tingkat kecamatan sebagai acuan untuk mengadvokasi
pemerintah kelurahan dan melakukan komunikasi,
informasi dan edukasi bagi kelompok sasaran;
2. Melaksanakan kampanye publik terkait percepatan
14. Ketua FKKS Anggota penurunan Stunting di kecamatan secara
15. TOGA Anggota berkelanjutan;
16. TOMA Anggota 3. Mengembangkan kapasitas kelompok sasaran dan
17. TODAT pendukung komunikasi perubahan perilaku, melalui
Anggota
penyediaan materi komunikasi, kegiatan pelatihan,
sosialisasi, dan lain sebagainya;
4. Memfasilitasi komunikasi antar pribadi sesuai konteks
kelompok sasaran di kecamatan;
5. Melakukan rapat internal Bidang Perubahan Perilaku
dan Pendampingan Keluarga 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
6. Bersinergi dengan mitra, organisasi masyarakat,
organisasi kemasyarakatan melalui kampanye publik
terkait percepatan penurunan Stunting di kecamatan
7. Mengoordinasikan, menyinkronisasikan, dan
memastikan pelaksanaan kebijakan, program dan
kegiatan percepatan penurunan Stunting antar
organisasi perangkat daerah dan kelurahan, terutama
di lokasi intervensi prioritas lokus Stunting;
8. Mengoordinasikan dan memastikan pelaksanaan 8
(delapan) aksi konvergensi di kota;
9. Melaksanakan rembuk Stunting di tingkat kecamatan;
10. Memfasilitasi pembentukan TPPS di tingkat
kecamatan dan kelurahan;
11. Mengoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan dan
peningkatan kapasitas kepada organisasi pemerintah
kecamatan, pemerintah kelurahan, dan pemangku
kepentingan terkait kebijakan, program, dan kegiatan
dalam rangka penyelenggaraan percepatan penurunan
Stunting;
12. Menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan
pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan
percepatan penurunan Stunting di tingkat kecamatan;

BIDANG KOORDINASI DATA


18. Sekretaris Koordinator Mengkoordinasikan dan memastikan terlaksananya
Camat pengumpulan dan pengolahan data, pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi serta pengelolaan pengetahuan
yang diperoleh dari berbagai sumber dalam rangka
Percepatan Penurunan Stunting di kecamatan yang
dilaksanakan, melalui:
1. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
terkait percepatan penurunan Stunting dari berbagai
sumber, antara lain dari data BPS, data
kementerian/lembaga dan organisasi perangkat
daerah, Sistem Pendataaan Stunting Nasional yang
ada di kota dan sumber data lainnya terkait
Percepatan Penurunan Stunting;
2. Mengumpulkan dan mengolah data keluarga berisiko
Stunting di kecamatan;
3. Melakukan pengelolaan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk mendukung percepatan penurunan
Stunting di kecamatan;
4. Melaksanakan audit Stunting di kecamatan;
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi di tingkat
kecamatan dengan melibatkan TPPS di kelurahan,
dengan mengacu pada indikator kinerja capaian
operasionalisasi Percepatan penurunan Stunting pada
strategi nasional dan rencana aksi nasional;
6. Menyusun pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi
kepada tim pengarah kecamatan.
7. Mensosialisasikan kebijakan daerah terkait dengan
program kampanye nasional tentang stunting dan
kampanye perubahan perilaku terkait stunting melalui
diseminasi dan penyebarluasan informasi melalui
berbagai media dalam rangka pencegahan stunting;
8. Meningkatkan ketersediaan layanan internet dan
informasi berbasis digital elektronik lainnya untuk
menunjang ketersediaan data dan pengetahuan terkait
stunting di wilayah Kecamatan ;
19. Kasi Tata Anggota 1. Ikut serta mempublikasikan semua upaya
Pemerintahan program/kegiatan terkait pencegahan stunting untuk
menggugah kesadaran dan komitmen semua pihak
Koordinator terkait serta masyarakat untuk mendukung
20 Lapangan PLKB Anggota perubahan perilaku berhubungan dengan
program/kegiatan pencegahan stunting;
2. Memfasilitasi dukungan Lembaga/organisasi non
pemerintah yang mendukung dalam pengembangan
teknologi telekomunikasi dan inforamasi;
3. Melakukan pemantauan pelaksanaan
program/kegiatan yang terkait kegiatan
pengembangan teknologi telekomunikasi dan
informasi di tingkat kecamatan/kelurahan dan
membuat pelaporan secara berkala; dan
4. Melakukan evaluasi dan menelaah hasil akhir
pelaksanaan program/kegiatan kampanye nasional
tentang stunting dan kampanye peruabahan perilaku
serta melakukan penilaian kinerja serta menyusn
laporan hasil kegiatan.
5. Mengedukasi resiko perkawinan yang tidak
tercatatkan;
6. Berkoordinasi dan kerja sama dengan Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
bawahnya, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak serta Perangkat Daerah/pihak
terkait lainnya untuk pemenuhan kebutuhan data
dasar kependudukan Nomor Induk Kependudukan
(NIK) yang terkait sasaran program/kegiatan
pencegahan dan penanganan stunting;
7. Meningkatkan akses bimbingan/pembinaan pra nikah
pada pasangan calon pengantin non muslim, dengan
penguatan regulasi terkait kewajiban bagi pasangan
calon pengantin mengikuti kursus calon pengantin
maupun kelas calon pengantin dan harus memiliki
kartu calon pengantin yang telah disahkan oleh
penyelenggara kursus calon pengantin/kelas calon
pengantin di tingkat fasilitas kesehatan, dan
diserahkan sebagai persyaratan sebelum akad nikah
bagi pasangan calon pengantin.

Di tetapkan di :Mojokerto
Pada tanggal,

WALIKOTA MOJOKERTO,

IKA PUSPITASARI, SE
Lampiran Surat Nomo : 440/ /417.502.5/2022
Tanggal : 22 Maret 2022

KAJIAN ATAS USULAN PENETAPAN


SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA MOJOKERTO
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING ( TPPS)
KECAMATAN KOTA MOJOKERTO

Bersama ini disampaikan kajian yang melandasi kebutuhan terhadap produk hukum
berupa Surat Keputusan Wali Kota Mojokerto tentang Pembentukan Tim Percepatan
Penurunan Stunting ( TPPS ) Kecamatan di Kota Mojokerto
1. Tujuan :

Sebagai landasan hukum dan acuan kegiatan serta mensinergikan pelaksanaan


intervensi dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di Kota Mojokerto
sehingga perlu dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS )
Kecamatan Kota Mojokerto
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kota Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur;

- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360);
- Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 100);
- Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting;
- Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu Dan
Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);
2. Penjelasan :

Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting;


mengamanatkan bahwa Dalam rangka pencapaian target nasional prevalensi Stunting
pada tahun 2024 sebesar l4% (empat belas persen) Sedangkan angka Prevalensi
stunting nasional pada tahun 2022 Masih mencapai angka 27 % maka diperlukan
upaya percepatan pencapaian target yang diamanatkan dengan mengupaya percepatan
penurunan stunting melalui kegiatan intervensi yang terintegrasi, terpadu dan sinergi
dari lintas sektor, lintas program, untuk mensinergikan pelaksanaan intervensi
percepatan penurunan stunting di kota Mojokerto perlu membentuk Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS) di Tingkat Kecamatan .

Demikian kajian ini disampaikan, sebagai kelengkapan penjelasan atas permohonan


penerbitan Peraturan Daerah Kota Mojokerto.

KEPALA DINAS KESEHATAN,


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
KOTA MOJOKERTO

dr. TRIASTUTIK SRI PRASTINI, Sp.A.


Pembina Utama Muda
NIP 19660513 199707 2 002

Anda mungkin juga menyukai