Anda di halaman 1dari 8

Posisi Menyusui dan Perlekatan ASI yang

Benar

Posisi Menyusui dan Perlekatan Yang Benar Sumber: lactationlink.com

Banyak Mama yang mengalami masalah saat menyusui. Puting lecet atau bayi menggigit saat
menyusui, membuat menyusui tidak menyenangkan buat Mama dan si kecil. Penyebabnya
terkadang tidak disadari oleh Mama, yakni posisi menyusui dan perlekatan yang salah.

Akibat Posisi Menyusui dan Perlekatan yang Salah


Beberapa dampak dari posisi menyusui yang tidak benar dan perlekatan yang salah diantaranya:

 Puting payudara Mams lecet sehingga Mama pun semakin enggan untuk menyusui
 ASI tidak keluar dengan efektif sehingga payudara Mama menjadi bengkak
 Keluarnya ASI tidak lancar sehingga bayi tidak puas menyusu
 Bayi menggigit saat menyusui karena tidak nyaman

Oleh karena itu, bila Mama mengalami hal diatas, cek apakah posisi menyusui Mama sudah
benar atau perlekatannya sudah benar. Baik Mama baru maupun Mama yang sudah memiliki
anak, biasanya mengalami masalah ini.
Persiapan Menyusui yang Benar
Persiapan sebelum menyusui juga sangatlah diperlukan, Mams. Mama harus mencuci tangan
terlebih dahulu sebelum menyusui si kecil. Bila Mama tinggal di udara panas, Mama bisa
menggunakan kain hangat untuk mengelap area payudara agar tidak berkeringat.

Sesaat sebelum menyusui, Mama dapat memerah payudara dengan tangan atau menstimulasi
puting. Apabila ASI telah keluar sedikit, segera oleskan ke puting payudara. ASI ini berfungsi
sebagai antiseptik dan meningkatkan kelembaban pada puting susu.

Kemudian, pilihlah posisi menyusui yang nyaman bagi Mama, bisa duduk, berbaring miring,
maupun berbaring telentang. Posisikan si kecil sesuai dengan tips di bawah ini ya.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini Makanan Ibu Menyusui yang Wajib Dihindari

Posisi Menyusui yang Benar Tandai Sukses ASI

(Sumber Gambar: https://wellroundedny.com/ergonomics-for-moms-breastfeeding-positions/)

Menyusui dengan posisi yang benar adalah dasar pemberian ASI yang harus Mama ketahui.
Apabila posisi saja sudah tidak bagus, maka pemberian ASI tidak akan efektif.

Posisi yang bagaimana sih yang dianjurkan? Menurut Utama Roesli dan Elizabeth Yohmi dalam
Buku Bedah ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), posisi yang dianjurkan adalah sebagai
berikut:
 Posisi harus senyaman mungkin, dapat berbaring (tidur terlentang atau tidur miring)
maupun duduk. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan Mama, posisi badan si
kecil, serta posisi mulut si kecil dan payudara Mams (perlekatan/attachment).
 Si kecil saat disusui harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap payudara dengan
hidung menghadap ke puting dan badan si kecil menempel dengan badan Mama
(sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher).
 Sentuh bibir bawah si kecil dengan puting, tunggu sampai mulut si kecil terbuka lebar
dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan punggung dan bahu si
kecil (bukan kepala si kecil).
 Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut si kecil dengan cara menyusuri
langit-langitnya.
 Masukkan payudara Mama sebanyak mungkin ke mulut si kecil sehingga hanya sedikit
bagian areola bawah yang terlihat dibanding aerola bagian atas.
 Bibir si kecil akan memutar keluar, dagu si kecil menempel pada payudara dan puting
susu terlipat di bawah bibir atas si kecil.

Posisi Menyusui yang Benar vs Posisi yang Salah

Posisi menyusui yang Benar Posisi menyusui yang Salah


Muka si kecil menghadap ke payudara (chin to
breast)
Badan si kecil menjauh badan Mama
Perut/dada si kecil menempel pada perut/dada
Mama (chest to chest)
Badan si kecil tidak menghadap ke badan
Mama
Seluruh badan si kecil menghadap ke badan
Mama hingga telinga si kecil membentuk garis
Hanya leher dan kepala tersanggah
lurus dengan lengan leher si kecil
Tidak ada kontak mata antara Mama dan si
Seluruh punggung si kecil tersanggah dengan
kecil
baik
C-hold tetap dipertahankan
Ada kontak mata antara ibu dengan si kecil

Pegang belakang bahu jangan kepala si kecil

Kepala terletak dilengan bukan didaerah siku

Biarkan mulut si kecil terbuka lebar dan cukup banyak area payudara yang masuk ke dalam
mulut si kecil agar lidahnya dapat memeras kelenjar susu. Si kecil harus memeras atau menarik
keluar jaringan payudara sehingga membentuk puting buatan/dot yang bentuknya lebih panjang
dari puting susu.

ADVERTISEMENT
Puting susu sendiri hanya membentuk sepertiga dari puting buatan/ dot. Hal ini dapat Mampaps
lihat saat si kecil selesai menyusui.

Dengan cara inilah si kecil mengeluarkan ASI dari payudara. Hisapan efektif tercapai bila si
kecil menghisap dengan hisapan dalam dan lambat. Si kecil terlihat menghentikan sejenak
hisapannya dan Mama dapat mendengar suara ASI yang ditelan.

Beberapa Posisi Menyusui yang Benar

Beberapa posisi yang bisa Mama coba saat menyusui si kecil, yakni posisi berbaring dalam
posisi di samping, posisi cradle, posisi lengan silang (cross arm position), posisi di bawah lengan
(under arm position).

Posisi menyusui berbaring dalam posisi di  Mama bisa istirahat setelah operasi
samping Caesar
 Menjaga agar hidung si kecil tetap di
depan puting payudara Mams, dan si
kecil tidak perlu menolehkan lehernya
untuk mencapai payudara.

 Lengan bawah si kecil berada di


samping Mama
 Jaga agar kepala si kecil tidak terlalu
Posisi menyusui Cradle
jauh masuk ke dalam siku Mams agar si
kecil tidak sulit untuk tetap melekat

 Berguna bagi si kecil kembar untuk


mengalirkan seluruh ASI
 Memungkinkan Mama untuk melihat
Posisi menyusui di bawah lengan (Underarm
perlekatan dengan baik
position)
 Menjaga agar leher si kecil tidak
tertekuk

 Bermanfaat untuk si kecil yang


memiliki berat badan lahir rendah sakit
 Mama dapat mengkontrol kepala dan
Posisi menyusui lengan silang (Cross arm tubuh si kecil,
position)  Menjaga agar kepala si kecil tidak
dipegang terlalu kuat agar si kecil tidak
sulit bergerak

Mama bisa membaca lebih jauh mengenai posisi menyusui yang menunjang perlekatan pada
infografis berikut ini
Perlekatan Yang Baik Antara Si Kecil dan Mama

Agar ASI dapat keluar dari kedua payudara dengan seimbang, selain posisi yang harus Mama
perhatikan, perlekatan yang baik antara si kecil dan Mams juga harus diperbaiki.

Berikut tanda perlekatan yang baik antara si kecil dan Mama, yakni dagu si kecil menyentuh
payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah terputar keluar, lebih banyak areola bagian atas yang
terlihat dibanding areola bagian bawah, dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting.

Perlekatan yang baik akan menghindarkan si kecil dari perasaan tidak puas dan ingin menyusui
lebih sering dan lama. Selain itu, perlekatan yang baik menghindarkan luka dan rasa nyeri pada
puting susu dan payudara membengkak.
Ciri yang menandakan perlekatan meyusui yang tidak baik:

 dagu tidak menempel pada payudara dengan tepat


 mulut si kecil tidak terbuka lebar
 bibir terlihat mencucu/monyong
 bibir bawah si kecil terlipat ke dalam sehingga pengeluaran ASI akan terhalang oleh lidah
 areola bagian bawah dari payudara Mama akan lebih banyak terlihat
 Mama merasakan rasa sakit pada puting saat menyusui si kecil

Tanda ASI keluar dengan baik dan perlekatan menyusui sudah benar

 Mama akan mendengar suara tegukan dan gerakan menelan (bukan menyedot seperti
minum dari sedotan)
 Si kecil menghisap ASI dengan gerakan menjulurkan lidah menekan ke langit-langit
sehingga ASI terperah keluar dari puting masuk kedalam mulut si kecil
 Gerakan gelombang lidah si kecil dari depan ke belakang dan menekan payudara ke atas
langit-langit
 Payudara terasa kosong setelah menyusui
 Bayi tampak tenang dan kenyang setelah menyusui

Mama bisa memberikan ASI selama 5-15 menit sampai selesai baru dapat diberikan menyusu
pada payudara yang lain untuk menyeimbangkan stimulasi di kedua payudara. Mams juga harus
memberikan ASI sebanyak 8 kali dalam 24 jam, bahkan pada malam hari. Apabila si kecil sudah
kenyang dan payudara yang tidak digunakan menyusui terasa penuh, Mama bisa memompa
payudara tersebut dan menyimpannya.

Baca Juga: ASI Hanya Keluar Di Satu Payudara! Gimana Cara Mengatasinya?

Cukupnya ASI bagi si kecil akan ditandai dengan buang air kecil lebih dari 6 kali dengan warna
urin tidak pekat dan tidak berbau menyengat, berat badan si kecil naik lebih dari 500 gram dalam
sebulan, dan si kecil merasa tenang dan melepaskan diri dari payudara Mama.

So, Mams, yang terpenting adalah posisi dan perlekatan yang baik antara si kecil dan Mama.
Setelah itu, pemberian ASI secara teratur dari kedua payudara akan menyeimbangkan
pengeluaran ASI.

Bila tidak langsung berhasil, luangkan waktu Mams, konsistensi, dan kesabaran dalam menyusui
si kecil agar kebutuhan ASI si kecil optimal terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai