Anda di halaman 1dari 2

Pengaturan mengenai PLTU Batu Bara dimulai dari Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 71 Tahun 2006 tentang Penugasan Kepada PT. PLN (Persero) untuk
pembangunan Pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara yang dikenal sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Walupun pembangunan PLTU Batu bara sudah
dilakukan jauh sebelum peraturan ini dibuat. Saat ini Perpres Nomor 71 Tahun 2006 telah
diubah untuk yang ke empat kalinya melalui Perpres Nomor 193 Tahun 2014. Dalam
Peraturan ini baik peraturan terdahulu maupun yang sekarang hanya berisikan penugasan
untuk pembangunan PLTU kepada PT. PLN (Persero), hanya beberapa substansi didalamnya
yang diubah tetapi intinya sama. Pengaturan mengenai PLTU Batu Bara ini baru sekedar
perintah untuk perintah membangunnya, itupun hanya terdapat pada Peraturan Presidan saja
dan Permen ESDM. Adapun regulasi yang menjadi landasan untuk pendirian PLTU Batubara
dilokasi tertentu dikeluarkan oleh pemerintah daerah, karena dalam pembangunan PLTU
Batubara melibatkan juga pemerintah daerah. PLTU Batu bara dalam hal ini belum memiliki
pengaturan yang spesifik dan tegas mengenai pembangunannya, mengenai pengoperasiannya
mengapa ia disitu. Landasan- landasan hukumnya telah ada seperti yang telah disebutkan
diatas, dan juga beberapa undang-undang yang telah disebutkan pada bab terdahulu.
Hak Atas Lingkungan Hidup Yang Baik dan Sehat Dalam Pengaturan PLTU Batubara
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.
“Energi pasti memiliki sumbernya, sumber energi menurut undang-undang ini
adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui
proses konversi atau transformasi”
Asas dan tujuan yang dianut oleh undang-undang ini salah satunya adalah terjaganya
kelestarian fungsi lingkungan hidup yang dalam pengelolaannya energi harus memberikan
jaminan terhadap kualitas maupun fungsi lingkungan yang lebih baik. Secara asas dan tujuan
undang-undang ini telah memberikan jaminan untuk terpenuhinya hak atas lingkungan yang
baik dan sehat, walaupun tidak secara eksplisit menyebutkan akan hal tersebut. Dalam pasal 8
undang-undang ini mewajibkan dalam penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan
memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup. Begitu pula untuk pemanfaatan energi dilakukan berdasarkan asas dalam
undang-undang ini yaitu, mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya energi;
mempertimbangkan aspek teknologi, sosial, ekonomi, konservasi, dan lingkungan; dan
memprioritaskan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan kegiatan ekonomi di
daerah penghasil sumber energi. (SABUBU, 2020)

PUSTAKA
SABUBU, T. A. W. (2020). Pengaturan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Dalam
Peraturan Perundang-Undangan.

LINK JURNAL
1. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/28494

Anda mungkin juga menyukai