Anda di halaman 1dari 77

ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.

150 MW

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka peningkatan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil
dan merata serta mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu dilakukan percepatan
pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan termasuk pembangunan pembangkit 35.000
MW dan jaringan transmisi sepanjang 46.000 km dengan mengutamakan penggunaan
energi baru dan terbarukan dalam rangka mendukung upaya penurunan emisi gas rumah
kaca. Pemerintah Pusat menugaskan kepada PT PLN (Persero) dengan memberikan
dukungan berupa penjaminan, percepatan Perizinan dan non perizinan, penyediaan energi
primer, tata ruang, penyediaan tanah, dan penyelesaian hambatan dan permasalahan, serta
penyelesaian permasalahan hukum yang dihadapi.
Untuk mengatasi krisis listrik yang sering terjadi pemerintah telah merencanakan
program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang dituangkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2016. Program percepatan pembangunan pembangkit tersebut
adalah program yang diselaraskan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT.
PLN (Persero) tahun 2016 – 2025. Pemerintah bersama PLN dan swasta akan membangun
beberapa pembangkit, terdiri dari PLN dengan total kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek
oleh swasta/Independent Power Producer (IPP) dengan total kapasitas 25.904 MW.
Dengan memperhatikan kondisi tersebut di atas maka PT. PLN (Persero)
menugaskan PT Indonesia Power untuk merencanakan dan membangun Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok 3 di kawasan PT Indonesia Power UP Semarang dengan
kapasitas terpasang 800 MW. Pengembangan ini dilakukan dengan memanfaatkan aset-
aset yang telah dimiliki oleh perusahaan seperti lahan, fasilitas sistem bahan bakar,
dermaga, switchyard dan jalan masuk, sehingga pembangunan PLTU/PLTGU/PLTG 800
MW ini, PT. PLN (Persero) tidak memerlukan pembebasan lahan yang baru.
Kapasitas pembangkit terpasang saat ini sebesar 1.350 MW dengan jenis
pembangkit yang beroperasi berupa PLTU-1 50 MW; PLTU-2 50 MW; PLTU-3 200 MW;
PLTGU Blok I (GTG 3x110 MW; STG 1x195 MW) dan PLTGU Blok II (GTG 3x110 MW; STG
1x195 MW). Total kapasitas terpasang setelah penambahan 800 MW (brutto) menjadi
sebesar 2.150 MW. Hingga saat ini kawasan PLTU/PLTGU/PLTG Tambak Lorok telah
dilakukan beberapa pengembangan operasional, yaitu:
1. Tahun 2008 dilakukan rehabilitasi dan gasifikasi PLTU-3 yang dilengkapi dengan
studi AMDAL yang disetujui berdasar SK Gubenur Jawa Tengah Nomor
660.1/6/2008 tanggal 11 Februari 2008. Mengacu pada Pasal 73 Peraturan
PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
I-1
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Pemerintah No. 27 Tahun 2012, tentang Izin Lingkungan, dinyatakan dokumen


Amdal ini dipersamakan sebagai Izin Lingkungan
2. Tahun 2010- dilakukan pengembangan bahan bakar MFO dan gas untuk PLTGU
Tambak Lorok yang dilengkapi dengan studi AMDAL yang disetujui berdasarkan SK
Walikota Semarang Nomor 660.3/100, pada tanggal 30 Maret 2010. Mengacu pada
Pasal 73 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012, tentang Izin Lingkungan,
dinyatakan dokumen Amdal ini dipersamakan sebagai Izin Lingkungan
3. Tahun 2012 direncanakan penambahan kapasitas pembangkit PLTU/PLTGU/PLTG
dari 1350 MW menjadi 1500 MW dengan penambahan satu unit PLTG. Rencana
kegiatan ini telah mendapatkan Izin Lingkungan dari Gubernur Provinsi Jawa
Tengah No 660.1/40 Tahun 2012 Tanggal 21 September 2012 Tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Pengembangan dan Operasional PLTU/PLTGU/PLTG 1.500
MW Tambak Lorok Di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah Hingga saat ini
rencana kegiatan tersebut tidak jadi direalisasikan, sehingga izin lingkungan yang
sudah diterbitkan dinyatakan kedaluwarsa (> 3 tahun).
Pada tahun 2016, telah dilakukan Feasibility Study of New Tambak Lorok Combined
Cycle Power Plant oleh AF-Consult Ltd dan dinyatakan layak untuk dilakukan pembangunan
di kawasan tersebut. Dokumen Feasibility Study tersebut sebagai acuan menyusun
Adendum ANDAL dan RKL-RPL dalam upaya PT Indonesia Power untuk mendapatkan Izin
Lingkungan.

1.1.1 Justifikasi Rencana Perubahan Kegiatan

Merujuk pada Keputusan Walikota Semarang No 660.3/100 Tentang Persetujuan


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Kegiatan Pengembangan Kawasan
PLTU-PLTGU Tambak Lorok Semarang Oleh PT.Indonesia Power Unit Bisnis
Pembangkitan Semarang di Jalan Ronggowarsito Komplek Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang, Tanggal 20 Maret 2010, diktum kelima “Apabila dilakukan perluasan,
pemindahan dan atau perubahan rencana kegiatan sehingga Dokumen Persetujuan AMDAL
sebagaimana dimaksud diktum pertama tidak sesuai lagi untuk dijadikan acuan pengelolaan
lingkungan hidup rencana kegiatan tersebut, maka wajib dilakukan studi AMDAL baru”
(mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan).
Kewajiban menyusun Adendum Andal dan RKL-RPL mengacu pada arahan dari
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Nomor 660.1/BLH.II/0097 tanggal 18
Januari 2016, Angka 4 butir b yang menetapkan perubahan kelayakan lingkungan hidup dan
rekomendasi UKl-UPL dilakukan melalui proses penyusunan dan penilaian Adendum
ANDAL dan RKL-RPL sepanjang tidak menimbulkan dampak penting hipotetik (DPH) baru
PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
I-2
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

dalam proses kajian dampak dan tidak ada perluasan wilayah ekologis. Kegiatan
penambahan kapasitas pembangkit sebesar 800 MW yang direncanakan merupakan
kegiatan yang tipikal sama dengan kegiatan pembangkit yang sudah berjalan dan berada di
dalam lahan eksisiting, sehingga tidak menghasilkan DPH baru dan menyebabkan
perluasan wilayah ekologis.
Berdasarkan Keputusan Gubenur Jawa Tengah No 660.1/40 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Pengembangan dan Operasional PLTU/PLTGU/PLTG 1.500 MW
Tambak Lorok di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah tanggal 21 September 2012, diktum
keenam yang menyebutkan PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit
Thermal Jawa Bali wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan apabila
usaha dan/atau kegiatan direncanakan untuk dilakukan perubahan meliputi: perubahan
kepemilikan usaha, perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, perubahan
yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi kriteria salah satunya
penambahan kapasitas produksi, dan tidak dilaksanakannya rencana usaha dan/atau
kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan Izin Lingkungan. Sampai saat ini PT
Indonesia Power Unit Pembangkit Semarang belum melakukan pembangunan pembangkit
dengan kapasitas 1500 MW sesuai yang direncanakan. Mengacu pada Pasal 50 ayat 2
huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012, pemrakarsa mengajukan perubahan
izin lingkungan karena tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.
Mengacu pada Pasal 50 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan, PT. Indonesia Power UP Semarang selaku Pemrakarsa Kegiatan
wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan apabila kegiatan yang telah
memperoleh Izin Lingkungan direncanakan untuk dilakukan perubahan.
Perubahan rencana kegiatan berupa penambahan kapasitas PLTU/PLTGU/PLTG
800 MW di atas lahan 2,00 Ha, ini sudah memenuhi ketentuan sebagaimana tertulis dalam
Pasal 50 ayat (2) huruf c yaitu :

Angka 1 perubahan
: dalam penggunaan alat-alat produksi yang
berpengaruh terhadap lingkungan hidup;

Angka 2 penambahan
: kapasitas produksi;

Angka 3 perubahan
: spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan;

Angka 4 perubahan
: sarana usaha dan/atau kegiatan; dan
huruf e tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 3
(tiga) tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


I-3
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Merujuk pada ayat (3), sebelum mengajukan permohonan perubahan Izin


Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas, pemrakarsa wajib mengajukan
permohonan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup.
Selain beberapa rujukan diatas kewajiban penyusunan Adendum Andal dan RKL-
RPL juga didasarkan pada Berita Acara Rapat Koordinasi Teknis dan Tinjauan Lapangan
Dalam Rangka Penentapan Dokumen Lingkungan Hidup dan Kewenangan Penilaiaan
Dokumen Lingkungan Hidup Rencana Pengembangan Kapasitas Pembangkit Indonesia
Power Unit Pembangkitan Semarang di Tambak Lorok Oleh PT Indonesia Power UP
Semarang, Nomor 660.1/DINAS LINGKUNGAN HIDUP II/0097 tanggal 18 Januari 2016
ditetapkan bahwa PT Indonesia Power UP Semarang diwajibkan menyusun dokumen
Adendum ANDAL dan RKL-RPL untuk memperoleh Izin Lingkungan. Dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
Tabel 1. 1 Perubahan Kegiatan

No Rencana Perubahan Kategori perubahan


1. Penambahan kasapasitas pembangkit Penambahan kapasitas produksi dan
sebesar 800 MW dari 1350 MW menjadi 2.150 perubahan dalam penggunaan alat-alat
MW produksi yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup;
2. Perubahan air pendingin dari 22,66 m 3/det • perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan
menjadi 36,93 m3/det • perubahan spesifikasi teknik yang
memengaruhi lingkungan
3. Penambahan debit air proses menjadi 20.700 • perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan
ltr/det • perubahan spesifikasi teknik yang
memengaruhi lingkungan
4. Penambahan luas bangunan 10.625 m2 perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan
5. Penambahan saluran intake • perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan
• perubahan spesifikasi teknik yang
memengaruhi lingkungan

1.1.2 Kewenangan Penilaian Dokumen

Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013
Tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta
Penerbitan Izin Lingkungan, kegiatan pengembangan dan operasional PLTU/PLTGU/PLTG
800MW Tambak Lorok merupakan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Bersifat
Strategis Yang Merupakan Kewenangan Bupati/Walikota yang Penilaian Amdalnya
Dilakukan Oleh KPA Kabupaten/Kota, namun berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan No. S.734/PKTL-PDLUK/2015 tanggal 24 Juli
2015 tentang kewenangan Penilaian Amdal atau UKL-UPL untuk rencana usaha dan/atau
kegiatan yang berlokasi di wilayah laut dari garis pantai sampai dengan 12 mil ke arah laut
lepas dan /atau perairan kepulauan dilaksanakan oleh KPA Provinsi. PLTU/PLTGU/PLTG

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


I-4
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Tambak Lorok merupakan yang memanfaatkan perairan laut, sehingga kewenangan


penilaian dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL kegiatan Pengembangan dan
Operasional PLTU/PLTGU/PLTG 800MW Tambak Lorok yang akan berada di Komisi Penilai
Amdal Provinsi Jawa Tengah. Kewenangan penerbitan keputusan kelayakan/ketidaklayakan
lingkungan hidup dan perubahan izin lingkungan oleh Gubernur Jawa Tengah. Penentuan
kewenangan penilaian dokumen juga mengacu pada Pasal 11 ayat (2) Permen LH No. 8
Tahun 2013, dimana rencana usaha dan/atau kegiatan yang penyusunan Amdalnya
menggunakan pendekatan terpadu atau kawasan dan kewenangan penilaiannya berada di
KPA provinsi dan KPA kabupaten/kota penilaian Amdalnya dilakukan KPA Provinsi.
Rencana pengembangan PT. Indonesia Power merupakan kegiatan yang penyusunan
amdalnya menggunakan pendekatan terpadu yang kewenanganan penilaiannya berada di
KPA Provinsi Jawa Tengah dan KPA Kota Semarang.
Pendekatan studi yang dilakukan dalam penyusunan Adendum Andal dan RKL-RPL
ini adalah pendekatan terpadu, sedangkan sistematika penyusunan dokumen ini merupakan
modifikasi dari lampiran I, II dan III peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan.

1.2 Tujuan dan Manfaat Perubahan Rencana Kegiatan

1.2.1 Tujuan

Tujuan dari rencana kegiatan adalah penambahan kapasitas pembangkit sebesar


800 MW, di PLTU/PLTGU/PLTG PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang.

1.2.2 Manfaat

Bertambahnya kapasitas pembangkit di PLTU/PLTGU/PLTG PT. Indonesia Power


Unit Pembangkitan Semarang untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik bagi masyarakat,
serta tercapainya Program Percepatan Pembangunan Pembangkit 35.000 MW sesuai
dengan kebijakan pemerintah.
Manfaat rencana kegiatan penambahan kapasitas sebesar 800 MW untuk mengikuti
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2006 yaitu Program Percepatan Pembangunan
Pembangkit 35.000 MW adalah program yang diselaraskan dengan Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN (Persero) tahun 2006 – 2015 yang telah ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2059 K/31/MEM/2005.

1.3 Pelaksanaan Adendum Andal dan RKL-RPL

1.3.1 Pemrakarsa dan Penanggungjawab Adendum ANDAL dan RKL–RPL

Nama Perusahaan : PT.Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


I-5
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Kegiatan/Usaha : Pembangkit listrik


Alamat Usaha : Jalan Ronggowarsito, Tanjung Emas, Kota Semarang
Penaggungjawab : Tarwaji
Jabatan : General Manager
Telepon : (024) 3518371; (024) 3546835
Fax : (024) 3546835
Website : www.indonesiapower.co.id

1.3.2 Identitas Penyusun Adendum ANDAL dan RKL–RPL

Tim pelaksana Studi Adendum Andal dan RKL-RPL Pengembangan dan


Operasional PLTU/PLTGU/PLTG 800 MW di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah,
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Pasal 10 ayat
1 tentang Izin Lingkungan berbunyi bahwa ”Pemrakarsa dalam menyusun dokumen AMDAL
dapat dilakukan sendiri atau meminta bantuan kepada pihak lain“. Pasal 10 ayat 2 yang
berbunyi “Pihak lain sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi penyusun AMDAL dapat
dilakukan perorangan atau yang tergabung dalam lembaga penyedia jasa penyusunan
dokumen AMDAL“, serta Pasal 11 ayat 1 yang berbunyi “Penyusunan dokumen AMDAL
wajib dilakukan oleh Penyusun AMDAL yang memiliki sertifikat kompetensi Penyusun
AMDAL“, sehingga PT. Indonesia Power UP Semarang melalui surat Nomor
113.1/193/UPSMG/2016 tanggal 30 November 2016 menunjuk tim penyusun dan tenaga
ahli untuk melakukan studi Adendum Andal dan RKL-RPL Pembangunan PLTGU 800 MW
Tambak Lorok. Adapun tim penyusun dan tenaga ahli tersebut tercantum pada Tabel 1.2.
Tabel 1. 2 Penyusun Adendum Amdal IP

No Nama Jabatan/Klasifikasi Masa Berlaku

Ketua Tim Penyusun,Sertifikat KTPA No.K.002.09.09.11.000031


1 Ika Bagus Priyambada,ST,M.Eng 4 September 2018
Team Leader
Anggota Tim Penyusun, Sertifikat ATPA
24 Desember
2 Wiris Sutiono,SE,MM No.A060.01.13.11.000644
2018
Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Budaya
Anggota Tim Penyusun, Sertifikat KTPA
3. Ir.Sugeng Widada,M.Si No.K078.08.14.11.000617 3 September 2017
Tenaga Ahli Hidrooceanografi
Anggota Tim Penyusun, Sertifikat ATPA
24 Desember
4. Arya Rezagama,ST,MT No.A.062.03.13.11.000685
2018
Tenaga Ahli Lingkungan
5. Dr.Haryono S Huboyo,ST,MT Tenaga Ahli Kualitas Udara
6. Drs. Tony Yulianto, MT Tenaga Ahli Kebisingan dan Getaran
6. Ir.Winardi Dwi Nugraha, MSi Tenaga Ahli Sipil

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


I-6
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

No Nama Jabatan/Klasifikasi Masa Berlaku


7. Wiharyanto Oktiawan,ST,MT Tenaga Ahli Fisik Kimia Kualitas Air Permukaan
8. Dr. Badrus Zaman,ST,MT Tenaga Ahli Biologi
9. Karnoto,ST,MT Tenaga Ahli Kelistrikan
10. Nur Sigit Pramana, ST Tenaga Ahli Perpetaan
11. Dodik Pramono,dr,Msi.Med Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat

12. Ir.Indro Sumantri,M.Eng Tenaga Ahli Fisik Kimia Kualitas Air Limbah
13. Aris Ismanto, SSI, MSi. Tenaga Ahli Pemodelan Limbah Bahang

14. Muhammad Arief Setiawan,ST Asisten Tenaga Ahli Teknik Lingkungan

15 Drs.Subagiyo,Msi Tenaga Ahli Biologi Kelautan

1.4 Deskripsi Perubahan Rencana Kegiatan

Kapasitas terpasang eksisting yang sudah operasional adalah sebesar 1.350 MW,
sedangkan pengembangan PLTU/PLTGU/PLTG yang akan dibangun memiliki kapasitas
maksimal 800 MW sehingga total kapasitas terpasang adalah 2.150 MW. Kajian Amdal
dilakukan dengan pendekatan Amdal terpadu dengan substansi yang menunjukkan kegiatan
suatu kawasan.

1.4.1 Status Adendum Andal dan RKL-RPL

Penyusunan Adendum Andal dan RKL-RPL Rencana Pengembangan Kapasitas


Eksisting 1.350 MW menjadi 2.150 MW PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang
dilakukan setelah penyusunan studi kelayakan teknis “New Tambak Lorok Combined
Cycle Power Plant”.

1.4.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang


Wilayah Kota Semarang

Pembangunan PLTU/PLTGU/PLTG 800 MW berada pada lahan eksisting yang


sudah ada dalam kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tambak Lorok di Kecamatan
Semarang Utara sesuai pada Gambar 1.1. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 14 tahun 2011 tentang RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031 seperti
pada pasal 28 mengenai rencana jaringan listrik poin 5 (a) yang menyatakan bahwan
peningkatan dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tambak Lorok di
Kecamatan Semarang Utara; Kemudian pada poin 6 di perkuat untuk rencana penyediaan
listrik di Kota Semarang pada tahun 2031 sebesar 542.822 kVA. Sedangkan pada pasal 84
terkait Kawasan Industri akan direncanakan peningkatan kualitas kawasan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Tambak Lorok di Kecamatan Semarang Utara.
PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
I-7
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Gambar 1. 1 RTRW Kota Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


I-8
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Tabel 5. 1 Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)


Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Dampak Penting Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam ANDAL)
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan Persepsi Adanya sossialisasi Tidak timbulnya persepsi Sosialisasi rencana kegiatan Pembangunan Kelurahan Sebelum dan Pelaksana :
dan Sikap Masyarkat rencana kegiatan dan negatif masyarakat akibat PLTGU Semarang (1 x 800 MW) di Kota Tanjung Mas setelah • PT Indonesia Power
survey Pembangunan PLTGU Semarang, Provinsi Jawa Tengah Sosialisasi (RW 12, RW 13 kegiatan studi
lapangan untuk Semarang (1 x 800 rencana kegiatan dilakukan dengan cara yang dan RW 14) dan perencanaan Pengawas:
kegiatan MW) terutama di praktis dan sederhana, agar mudah diterima Kelurahan berlangsung • Dinas Lingkungan
pengembangan Kelurahan oleh masyarakat. Kemijen RW 05) Hidup Dan
PLTGU 800 MW Tanjungmas dan • Sosialisasi terutama berisi tentang tujuan Kehutanan Provinsi
Kelurahan Kemijen. dan manfaat proyek terhadap masyarakat Jawa Tengah,
secara luas, kegiatan yang akan dilakukan, • Dinas Lingkungan
jadwal pelaksanaan kegiatan, dan dampak Hidup Kota
yang ditimbulkan. Semarang,
• Sosialisasi rencana kegiatan dan CSR • Kecamatan
dilakukan dengan melibatkan formal leader Semarang Utara
(Camat, Lurah, Staf. Lurah, LPMK), informal • Kelurahan Tanjung
leader (Tokoh pemuda, alim ulama, pemuka Mas
masyarakat, LSM) dan masyarakat biasa • Kelurahan Kemijen
• Mengembangkan institusi lokal (Camat,
Kelurahan, RW, RT LSM permerhati Pelaporan:
Lingkungan) untuk mengkomunikasikan • Dinas Lingkungan
berbagai persoalan dan Hidup Dan
pemecahannya.dengan membentuk forum Kehutanan Provinsi
komuniskasi Jawatengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
B. Tahap Konstruksi
1 Peningkatan Rekruitment tenaga Tenaga kerja lokal yang • Menginformasikan kebutuhan tenaga kerja Kelurahan Sebelum dan Pelaksana :
Kesempatan Kerja kerja konstruksi terserap / bekerja 40% konstruksi (jumlah dan kualifikasi) pada Tanjung Mas selama kegiatan • PT Indonesia
dari 300 TK yang kegiatan tahap konstruksi. (RW 12, RW 13 konstruksi Power
dibutuhkan • Pemrakarsa mengutamakan tenaga kerja dan RW 14) dan berlangsung, pada Pengawas:
lokal dibandingkan tenaga kerja non-lokal Kelurahan proses rekruitmen • Dinas Lingkungan
jika memang tersedia sesuai dengan Kemijen RW 05) tenaga kerja Hidup Dan
kualifikasi yang dibutuhkan. Kehutanan
• Memberikan program CSR (pemberdayaan Provinsi Jawa
masyarakat) kepada masyarakat yang tidak Tengah,
mendapatan kesempatan kerja. • Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-1
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
2 Peluang berusaha Rekruitment tenaga Adanya warga sekitar • Memberikan tempat bagi warga sekitar Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
kerja konstruksi yang dapat melakukan untuk usaha informal seperti warung Tanjung Mas konstruksi • PT Indonesia
kegiatan usaha untuk makanan dan minuman (RW 12, RW 13 berlangsung Power
memenuhi kebutuhan • Memberikan program CSR (pemberdayaan dan RW 14) dan Pengawas:
pekerja pada kegiatan masyarakat) kepada masyarakat yang tidak Kelurahan • Dinas Lingkungan
konstruksi . mendapatan kesempatan kerja. Kemijen RW 05) Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-2
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
3 Peningkatan Rekruitment tenaga tenaga kerja lokal yang • Pemrakarsa mengutamakan tenaga kerja Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
Pendapatan kerja konstruksi terserap / bekerja 40% dari lokal dibandingkan tenaga kerja non-lokal Tanjung Mas konstruksi • PT Indonesia
masyarakat 300 TK yang dibutuhkan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan (RW 12, RW 13 berlangsung Power
• Memberikan program CSR (pemberdayaan dan RW 14) dan Pengawas:
masyarakat) kepada masyarakat yang tidak Kelurahan • Dinas Lingkungan
mendapatan kesempatan kerja. Kemijen (RW 05) Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
4 Perubahan Persepsi Rekruitment tenaga Tidak timbulnya persepsi • Pemrakarsa menginformasikan kebutuhan Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
dan sikap masyarakat kerja konstruksi negatif masyarakat bahkan tenaga kerja konstruksi (jumlah dan Tanjung Mas rekruitmen TK. • PT Indonesia
meningkatkan persepsi kualifikasi) pada kegiatan tahap konstruksi. (RW 12, RW 13 konstruksi Power
positif akibat Rekruitment • Pemrakarsa mengutamakan tenaga kerja dan RW 14) dan berlangsung Pengawas:
tenaga kerja konstruksi lokal dibandingkan tenaga kerja non-lokal Kelurahan • Dinas Lingkungan
pembangunan PLTGU jika memang tersedia sesuai dengan Kemijen (RW 05) Hidup Dan
Semarang (1 x 800 kualifikasi yang dibutuhkan Kehutanan
MW) terutama di • Memberikan program CSR (pemberdayaan Provinsi Jawa
Kelurahan masyarakat) kepada masyarakat yang tidak Tengah,
Tanjungmas dan mendapatan kesempatan kerja. • Dinas Lingkungan
Kelurahan Kemijen. • Memberikan informasi program CSR Hidup Kota
perbaikan sarana dan prasana) kepada Semarang,
masyarakat • Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-3
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
5 Penurunan Mobilisasi peralatan Tidak adanya Intensitas Sosialisasi operasional PLTGU Semarang (1 x Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
kenyamanan keluhan dan protes 800 MW) dan dampak-dampak yang Tanjung Mas mobilisasi • PT Indonesia
masyarakat ditimbulkan. Pengelolaan dampak penurunan (RW 12, RW 13 peralatan Power
yang diwujudkan kualitas udara, kebisingan, ganguan lalu lintas dan RW 14) dan berlangsung Pengawas:
dalam bentuk protes dan pada kegiatan mobilisasi peralatan, antara lain:: Kelurahan • Dinas Lingkungan
tuntutan kepada • Menerapkan kontrol ketat terhadap alat Kemijen ( RW 05) Hidup Dan
pemrakarsa pengendali emisi untuk kondisi abnormal Kehutanan
sampai mengarah pada • Memperapat pagar pembatas yang Provinsi Jawa
penolakan masyarakat menyerap tingkat kebisingan dan dapat Tengah,
terhadap kegiatan menahan persebaran debu lebih luas. • Dinas Lingkungan
mobilisasi peralatan • Pengolahan air limbah di WWTP, oil Hidup Kota
PLTGU Semarang (1 x separator Semarang,
800 MW) terutama di • Melaksanakan rekomendasi andal lalin • Kecamatan
Kelurahan Tanjungmas • Melaksanakan program CSR perbaikan Semarang Utara
dan Kelurahan Kemijen. sarana dan prasana) kepada masyarakat dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-4
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
6 Perubahan Persepsi Mobilisasi peralatan Tidak adanya intensitas • Memberikan informasi rencana kegiatan Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
dan sikap masyarakat keluhan persepsi negatif dan pengelolaan lingkungan yang akan Tanjung Mas mobilisasi • PT Indonesia
masyarakat bahkan dilaksanakan (RW 12, RW 13 peralatan Power
meningkatkan persepsi • Memberikan program CSR dan RW 14) dan berlangsung Pengawas:
positif akibat mobilisasi (pemberdayaan masyarakat) kepada Kelurahan • Dinas Lingkungan
peralatan pembangunan masyarakat yang tidak mendapatan Kemijen ( RW 05) Hidup Dan
PLTGU Semarang (1 x kesempatan kerja. Kehutanan
800 • Memberikan informasi program CSR Provinsi Jawa
MW) terutama di perbaikan sarana dan prasana) kepada Tengah,
Kelurahan masyarakat • Dinas Lingkungan
Tanjungmas dan Hidup Kota
Kelurahan Kemijen. Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
7 Penurunan Mobilisasi material Tidak adanya Intensitas Sosialisasi operasional PLTGU Semarang (1 x Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
kenyamanan keluhan dan protes 800 MW) dan dampak-dampak yang Tanjung Mas mobilisasi materail • PT Indonesia
masyarakat ditimbulkan. Pengelolaan dampak penurunan (RW 12, RW 13 berlangsung Power
yang diwujudkan kualitas udara, kebisingan, ganguan lalu lintas dan RW 14) dan Pengawas:
dalam bentuk protes dan pada kegiatan mobilisasi material , antara lain:: Kelurahan • Dinas Lingkungan
tuntutan kepada • Menerapkan kontrol ketat terhadap alat Kemijen ( RW 05) Hidup Dan
pemrakarsa pengendali emisi untuk kondisi abnormal Kehutanan
sampai mengarah pada • Memperapat pagar pembatas yang Provinsi Jawa
penolakan masyarakat menyerap tingkat kebisingan dan dapat Tengah,
terhadap kegiatan menahan persebaran debu lebih luas. • Dinas Lingkungan
mobilisasi material • Penyiraman jalan dengan air serta Hidup Kota
PLTGU Semarang (1 x penyiramanair pada tapak kegiatan Semarang,
800 MW) terutama di • Penutupan material yang diangkut • Kecamatan
Kelurahan Tanjungmas deengan terpal. Semarang Utara
dan Kelurahan Kemijen. • Melaksanakan rekomendasi andal lalin dan Semarang
• Melaksanakan program CSR perbaikan Timur

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-5
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
sarana dan prasana) kepada masyarakat • Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen
Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
8 Perubahan Persepsi Mobilisasi material Tidak adanya Intensitas • Memberikan inforasi rencana kegiatan dan Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
dan sikap masyarakat keluhan dan protes pengelolaan lingkungan yang akan Tanjung Mas mobilisasi material • PT Indonesia
masyarakat dilaksanakan (RW 12, RW 13 berlangsung Power
yang diwujudkan • Memberikan program CSR dan RW 14) dan Pengawas:
dalam bentuk protes dan (pemberdayaan masyarakat) kepada Kelurahan • Dinas Lingkungan
tuntutan kepada masyarakat yang tidak mendapatan Kemijen ( RW 05) Hidup Dan
pemrakarsa kesempatan kerja. Kehutanan
sampai mengarah pada • Memberikan informasi program CSR Provinsi Jawa
penolakan masyarakat perbaikan sarana dan prasana) kepada Tengah,
terhadap kegiatan masyarakat • Dinas Lingkungan
mobilisasi materail Hidup Kota
PLTGU Semarang (1 x Semarang,
800 MW) terutama di • Kecamatan
Kelurahan Tanjungmas Semarang Utara
dan Kelurahan Kemijen. dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-6
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
9 Peningkatan Air larian Penyiapan lahan Tidak terjadinya aliran air • Pembuatan drainase dengan Pada area Segera setelah Pelaksana :
hujan di permukaan tanah dimensi yang memadai untuk dapat rencana tapak proses • PT Indonesia
yang kemungkinan mengalirkan debit air sebesar 0,092 m3/detik pembangunan pengurugaan dan Power
menggenangi wilayah sehingga tidak ada aliran air hujan yang pembangkit dan pematangan lahan Pengawas:
sekitarnya tidak tertampung di saluran drainase fasilitas selesai • Dinas Lingkungan
tersebut. pendukungnya Hidup Kota
Semarang,
Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
10 Penurunan Penyiapan lahan Tidak adanya Intensitas Sosialisasi operasional PLTGU Semarang (1 x Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
Kenyamanan keluhan dan protes 800 MW) dan dampak-dampak yang Tanjung Mas penyiapan lahan • PT Indonesia
masyarakat ditimbulkan. Pengelolaan dampak penurunan (RW 12, RW 13 berlangsung Power
yang diwujudkan kualitas udara, kebisingan, ganguan lalu lintas dan RW 14) dan Pengawas:
dalam bentuk protes dan pada kegiatan penyiapan lahan , antara lain:: Kelurahan • Dinas Lingkungan
tuntutan kepada • Memperapat pagar pembatas yang Kemijen ( RW 05) Hidup Dan
pemrakarsa menyerap tingkat kebisingan dan dapat Kehutanan
sampai mengarah pada menahan persebaran debu lebih luas. Provinsi Jawa
penolakan masyarakat • Penyiraman jalan dengan air serta Tengah,
terhadap kegiatan penyiraman air pada tapak kegiatan • Dinas Lingkungan
penyiapan lahan PLTGU • Penutupan material yang diangkut dengan Hidup Kota
Semarang (1 x 800 MW) terpal. Semarang,
terutama di Kelurahan • Melaksanakan rekomendasi andal lalin • Kecamatan
Tanjungmas dan • Pengolahan air limbah di WWTP, oil Semarang Utara
Kelurahan Kemijen. separator dan saluran pembuangan dan Semarang
(drainase) Timur
• Melaksanakan informasi program CSR • Kelurahan
perbaikan sarana dan prasana) kepada Tanjung Mas
masyarakat • Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-7
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
11 Perubahan Persepsi Penyiapan lahan Tidak adanya Intensitas • Memberikan informasi rencana kegiatan dan Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
dan sikap masyarakat keluhan dan protes pengelolaan lingkungan yang akan Tanjung Mas penyiapan lahan • PT Indonesia
masyarakat dilaksanakan (RW 12, RW 13 berlangsung Power
yang diwujudkan dan RW 14) dan Pengawas:
dalam bentuk protes dan • Memberikan program CSR (pemberdayaan Kelurahan • Dinas Lingkungan
tuntutan kepada masyarakat) kepada masyarakat yang tidak Kemijen ( RW 05) Hidup Dan
pemrakarsa mendapatan kesempatan kerja. Kehutanan
sampai mengarah pada Provinsi Jawa
penolakan masyarakat Tengah,
• Memberikan informasi program CSR
terhadap kegiatan • Dinas Lingkungan
penyiapan lahan PLTGU perbaikan sarana dan prasana) kepada
Hidup Kota
Semarang (1 x 800 masyarakat
Semarang,
MW) terutama di • Kecamatan
Kelurahan Tanjungmas Semarang Utara
dan Kelurahan Kemijen. dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
Tahap Operasional
1 Peningkatan Rekreuitment tenaga Adanya tenaga kerja lokal • Menginformasikan kebutuhan tenaga kerja Kelurahan Sebelum dan Pelaksana :
Kesempatan kerja kerja yang terserap operasional (jumlah dan kualifikasi) pada Tanjung Mas selama kegiatan PT Indonesia Power
kegiatan tahap konstruksi. (RW 12, RW 13 operasional Pengawas:
• Pemrakarsa mengutamakan tenaga kerja dan RW 14) dan berlangsung, pada a. Dinas Lingkungan
lokal dibandingkan tenaga kerja non-lokal Kelurahan proses rekruitmen Hidup Dan
jika memang tersedia sesuai dengan Kemijen RW 05) tenaga kerja Kehutanan Provinsi
kualifikasi yang dibutuhkan Jawa Tengah,
• Memberikan program CSR (pemberdayaan b. Dinas Lingkungan
masyarakat) kepada masyarakat yang tidak Hidup Kota
mendapatan kesempatan kerja. Semarang,
• Memberikan informasi program CSR perbaikan c. Kecamatan
sarana dan prasana) kepada masyarakat Semarang Utara
dan Semarang
Timur
d. Kelurahan Tanjung

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-8
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Mas
e. Kelurahan Kemijen

Pelaporan:
a. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
2 Peningkatan Rekreuitmen tenaga Adanya tenaga kerja lokal • Pemrakarsa mengutamakan tenaga kerja Kelurahan Sebelum dan Pelaksana :
Pendapatan kerja yang terserap lokal dibandingkan tenaga kerja non-lokal Tanjung Mas selama kegiatan PT Indonesia Power
masyarakat sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan (RW 12, RW 13 operasional Pengawas:
• Melaksanakan program CSR dan RW 14) dan berlangsung, pada a. Dinas Lingkungan
(pemberdayaan masyarakat) kepada Kelurahan proses rekruitmen Hidup Dan
masyarakat yang tidak mendapatan Kemijen (RW 05) tenaga kerja Kehutanan Provinsi
kesempatan kerja. Jawa Tengah,
• Melakdsanakan program CSR perbaikan b. Dinas Lingkungan
sarana dan prasana) kepada masyarakat Hidup Kota
Semarang,
c. Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
d. Kelurahan Tanjung
Mas
e. Kelurahan Kemijen
Pelaporan:
a. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
3 Perubahan Persepsi Rekreuitmen tenaga Tidak adanya Intensitas • Memberikan informasi rencana kegiatan dan Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
dan sikap masyarakat kerja keluhan dan protes pengelolaan lingkungan yang akan Tanjung Mas rekreuitmen PT Indonesia Power
masyarakat dilaksanakan (RW 12, RW 13 tenaga kerja Pengawas:
yang diwujudkan • Memberikan program CSR (pemberdayaan dan RW 14) dan berlangsung a. Dinas Lingkungan
dalam bentuk protes dan masyarakat) kepada masyarakat yang tidak Kelurahan Hidup Dan
tuntutan kepada mendapatan kesempatan kerja. Kemijen ( RW 05) Kehutanan Provinsi
pemrakarsa • Memberikan informasi program CSR Jawa Tengah,
sampai mengarah pada perbaikan sarana dan prasana) kepada b. Dinas Lingkungan
penolakan masyarakat masyarakat Hidup Kota
terhadap kegiatan Semarang,
rekreuitmen tenaga kerja c. Kecamatan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-9
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
PLTGU Semarang (1 x Semarang Utara
800 MW) terutama di dan Semarang
Kelurahan Tanjungmas Timur
dan Kelurahan Kemijen. d. Kelurahan Tanjung
Mas
e. Kelurahan Kemijen

Pelaporan:
a. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

4 Penurunan Kualitas commisioning Parameter TSP, SO2, Memberikan informasi mengenai prosedur kerja Lokasi PT Selama Pelaksana :
udara NO2, , O3, Pb memenuhi sebelum melaksanakan pekerjaan, terutama Indonesia Power masa PT Indonesia Power
baku mutu sesuai SK Gub pekerjaan yang menggunakan keahlian. commissioning Pengawas:
No.8/2001 ttg Baku Mutu • Menggunakan alat pelindung diri bagi para Dinas Lingkungan
Udara Ambien pekerja pada saat melaksanakan Hidup Kota Semarang,
pekerjaan
• Segera menerapkan kontrol ketat terhadap Pelaporan:
alat pengendali emisi untuk kondisi a. Dinas Lingkungan
abnormal Hidup Dan
• Mempersingkat kondisi abnormal Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

4a. Peningkatan commisioning Parameter Kebisingan • Membuat barier dengan menanam pohon Area Pembangkit Selama Pelaksana :
Kebisingan ambien di permukiman jenis berdaun rapat pada tepi batas antara masa PT Indonesia Power
tidak melebihi 55 dB(A) kawasan pembangkit terhadap commissioning
sesuai KepMenLh No.48 permukiman Pengawas:
th.1996 ttg Baku Tingkat • Mengatur waktu commisioning untuk tidak Dinas Lingkungan
Kebisingan, dengan dilakukan selama 24 jam Hidup Kota Semarang,
toleransi 3 dB(A)
Pelaporan:
c. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
d. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-10
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup

5 Peningkatan suhu air commisioning Tidak terjadi peningkatan • Pengaliran air panas dari kondensor Pada saluran Selama kegiatan Pelaksana :
laut suhu air laut yang melebihi melalui saluran terbuka sehingga kontak pembungan air commissioning dan PT Indonesia Power
Baku Mutu Lingkungan langsung dengan atmosfir dan terjadi panas dari operasi Pengawas:
Hidup No 51 tahun 2004 pendinginan sebelum dibuang ke laut kondensor hingga pembangkit listrik Dinas Lingkungan
• Untuk meminimalisir area yang terkena ke outlet di laut Hidup Kota Semarang,
dampak dari kenaikan temperatur, air akan
dilepaskan ke lingkungan melalui sistem Pelaporan:
multiport sehingga segera terjadi a. Dinas Lingkungan
pencampuran antara air dari unit Hidup Dan
pembangkit dengan air laut Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

6 Penurunan commisioning Tidak adanya Intensitas Sosialisasi operasional PLTGU Semarang (1 x Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
kenyamanan keluhan dan protes 800 MW) dan dampak-dampak yang Tanjung Mas commisioning PT Indonesia Power
masyarakat ditimbulkan. Pengelolaan dampak penurunan (RW 12, RW 13 berlangsung Pengawas:
yang diwujudkan kualitas udara, kebisingan, ganguan lalu lintas dan RW 14) dan a. Dinas Lingkungan
dalam bentuk protes dan pada kegiatan commisioning, antara lain:: Kelurahan Hidup Dan
tuntutan kepada • Menerapkan kontrol ketat terhadap alat Kemijen ( RW 05) Kehutanan Provinsi
pemrakarsa pengendali emisi untuk kondisi abnormal Jawa Tengah,
sampai mengarah pada • Pengolahan air limbah, oil separator dan b. Dinas Lingkungan
penolakan masyarakat saluran pembuangan (drainase) Hidup Kota
terhadap kegiatan Semarang,
commisioning PLTGU c. Kecamatan
Semarang (1 x 800 MW) Semarang Utara
terutama di Kelurahan dan Semarang
Tanjungmas dan Timur
Kelurahan Kemijen. d. Kelurahan Tanjung
Mas
e. Kelurahan Kemijen

Pelaporan:
a. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawa Tengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-11
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
7 Perubahan Persepsi commisioning Tidak adanya Intensitas • Memberikan inforMasi rencana kegiatan dan Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
dan sikap masyarakat keluhan dan protes pengelolaan lingkungan yang akan Tanjung Mas commisioning PT Indonesia Power
masyarakat dilaksanakan (RW 12, RW 13 berlangsung Pengawas:
yang diwujudkan • Memberikan informasi program CSR dan RW 14) dan a. Dinas Lingkungan
dalam bentuk protes dan (pemberdayaan masyarakat) kepada Kelurahan Hidup Dan
tuntutan kepada masyarakat yang tidak mendapatan Kemijen ( RW 05) Kehutanan Provinsi
pemrakarsa kesempatan kerja. Jawa Tengah,
sampai mengarah pada • Memberikan informasi program CSR b. Dinas Lingkungan
penolakan masyarakat perbaikan sarana dan prasana) kepada Hidup Kota
terhadap kegiatan masyarakat Semarang,
commisioning PLTGU c. Kecamatan
Semarang (1 x 800 Semarang Utara
MW) terutama di dan Semarang
Kelurahan Tanjungmas Timur
dan Kelurahan Kemijen. d. Kelurahan Tanjung
Mas
e. Kelurahan Kemijen

Pelaporan:
a. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

8 Penurunan Kualitas Kegiatan operasional -Parameter SOx, NOx, • Melakukan pemeliharaan secara rutin turbin Lokasi PT Selama Pelaksana :
udara dan perawatan TSP memenuhi baku mutu pembangkit Indonesia Power masa PT Indonesia Power
pembangkit emisi seperti tertuang • Melakukan pengendalian emisi pencemar operasi dan Pengawas:
dalam PermenLH 21/2008 dengan alat pengendali yang dikontrol pemeliharaan Dinas Lingkungan
-Parameter TSP, SO2, secara kontinyu Hidup Kota Semarang,
NO2, ,O3, Pb memenuhi • Melakukan penanaman tanaman penyerap
baku mutu sesuai SK Gub gas pencemar udara antara lain bambu, Pelaporan:
No.8/2001 ttg Baku Mutu akasia dan tanaman sejenis lainnya baik dip a. Dinas Lingkungan
Udara Ambien agar pembatas maupun di dalam lokasi Hidup Dan
-Parameter NH3 dan H2S pabrik Kehutanan Provinsi
memenuhi baku mutu Jawatengah
sesuai KepMenLH b. Dinas Lingkungan
No.50/1996 Hidup Kota
Semarang

8.a Peningkatan Kegiatan operasional Parameter Kebisingan • Membuat barier dengan menanam pohon Area batas Selama Pelaksana :
Kebisingan dan perawatan ambien di permukiman jenis berdaun rapat pada tepi batas antara Pembangkit masa PT Indonesia Power
pembangkit tidak melebihi 55 dB(A) kawasan pembangkit terhadap permukiman operasi dan
sesuai KepMenLh No.48 pemeliharaan Pengawas:
th.1996 ttg Baku Tingkat

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-12
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Kebisingan, dengan Dinas Lingkungan
toleransi 3 dB(A) Hidup Kota Semarang,

Pelaporan:
c. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
d. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

9 Peningkatan suhu air Kegiatan operasional Tidak terjadi peningkatan • Pengaliran air panas dari kondensor Pada saluran Selama kegiatan Pelaksana :
laut dan perawatan suhu air laut yang melebihi melalui saluran terbuka sehingga kontak pembungan air commissioning dan PT Indonesia Power
pembangkit Baku Mutu Lingkungan langsung dengan atmosfir dan terjadi panas dari operasi Pengawas:
Hidup No 51 tahun 2004 pendinginan sebelum dibuang ke laut kondensor hingga pembangkit listrik Dinas Lingkungan
• Untuk meminimalisir area yang terkena ke outlet di laut Hidup Kota Semarang,
dampak dari kenaikan temperatur, air akan
dilepaskan ke lingkungan melalui sistem Pelaporan:
multiport sehingga segera terjadi a. Dinas Lingkungan
pencampuran antara air dari unit pembangkit Hidup Dan
dengan air laut Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

10 Penurunan Kegiatan operasional Tidak adanya Intensitas Sosialisasi operasional PLTGU Semarang (1 x Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
kenyamanan dan perawatan keluhan dan protes 800 MW) dan dampak-dampak yang Tanjung Mas commisioning PT Indonesia Power
pembangkit masyarakat ditimbulkan. Pengelolaan dampak penurunan (RW 12, RW 13 berlangsung Pengawas:
yang diwujudkan kualitas air larian, kebisingan, gangguan dan RW 14) dan a. Dinas Lingkungan
dalam bentuk protes dan lalulintas, getaran, timbulan limbah padat dan Kelurahan Hidup Dan
tuntutan kepada kegiatan pemeliharaan, antara lain : Kemijen ( RW 05) Kehutanan Provinsi
pemrakarsa • Memperapat pagar pembatas yang Jawa Tengah,
sampai mengarah pada menyerap tingkat kebisingan b. Dinas Lingkungan
penolakan masyarakat • Pengolahan air limbah di WWTP, oil Hidup Kota
terhadap kegiatan separator dan saluran pembuangan Semarang,
operasional dan perwatan (drainase) c. Kecamatan
pembangkit PLTGU Semarang Utara
Semarang (1 x 800 MW) dan Semarang
terutama di Kelurahan Timur
Tanjungmas dan d. Kelurahan Tanjung
Kelurahan Kemijen. Mas
e. Kelurahan Kemijen

Pelaporan:
a. Dinas Lingkungan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-13
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
11 Perubahan Persepsi Kegiatan operasional Tidak adanya Intensitas Memberikan inforMasi rencana kegiatan dan Kelurahan Selama kegiatan Pelaksana :
dan sikap masyarakat dan perawatan keluhan dan protes pengelolaan lingkungan yang akan Tanjung Mas opersional dan PT Indonesia Power
pembangkit masyarakat dilaksanakan (RW 12, RW 13 perawatan Pengawas:
yang diwujudkan dan RW 14) dan pembangkit a. Dinas Lingkungan
dalam bentuk protes dan • Memberikan informasi program CSR Kelurahan berlangsung Hidup Dan
tuntutan kepada (pemberdayaan masyarakat) kepada Kemijen ( RW 05) Kehutanan
pemrakarsa masyarakat yang tidak mendapatan Provinsi Jawa
sampai mengarah pada kesempatan kerja. Tengah,
penolakan masyarakat • Memberikan informasi program CSR b. Dinas Lingkungan
terhadap kegiatan perbaikan sarana dan prasana) kepada Hidup Kota
operasional dan masyarakat Semarang,
perawatan pembangkit c. Kecamatan
PLTGU Semarang (1 x Semarang Utara
800 MW) terutama di dan Semarang
Kelurahan Tanjungmas Timur
dan Kelurahan Kemijen. d. Kelurahan
Tanjung Mas
e. Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
a. Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawatengah
b. Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
Dampak Tidak Penting Yang Dikelola (RKL yang telah direncanakan dan merupakan bagian dari Rencana Kegiatan)

Tahap Konstruksi

1 Penurunan kualitas Mobilisasi peralatan Parameter TSP, SO2, NO2, • Memberikan informasimengenai prosedur Lokasi PT Selama Pelaksana :
udara O3, Pb memenuhi baku kerja Indonesia POwer masa PT Indonesia Power
mutu sesuai SK Gub • sebelum melaksanakan pekerjaan, terutama konstruksi Pengawas:
No.8/2001 ttg Baku Mutu pekerjaan yang menggunakan keahlian. berlangsung Dinas Lingkungan
Udara Ambien • Menggunakan alat pelindung diri pada saat Hidup Kota Semarang,
melaksanakan pekerjaan
• Menyirami jalan dengan air untuk Pelaporan:
mengurangi hamburan debu a. Dinas Lingkungan
• Membuat rambu-rambu peringatan Hidup Dan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-14
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
• Tapak proyek yang dekat dengan Kehutanan Provinsi
permukiman penduduk di pagar untuk Jawatengah
mengurangi debu b. Dinas Lingkungan
• Menjalankan kendaraan pengangkut pada Hidup Kota
kecepatan sedang Semarang
• Memelihara jalan akses ke project site dalam
kondisi baik (tidak berlubang, bergelombang
dsb)
• Memelihara mesin kendaraan pengangkut
secara teratur
2 Peningkatan Mobilisasi peralatan Tidak terjadi kemacetan • Mobilsasi peralatan tidak dilakukan pada jam Jl Coaster (Akses Selama kegiatan Instansi Pelaksana:
Gangguan lalu lintas lalu-lintas atau nilai derajat sibuk (09.00 – 16.00) dan setelah jam 18.00 masuk Indonesia mobilisasi • PT. Indonesia
kejenuhan tidak melebihi • Melakukan pembongkaran peralatan di Power) peralatan Power
nilai standar yang dalam lokasi tapak proyek. Instansi Pengawas:
ditentukan 0,85 • Berkoordinasi dengan Dishubkominfo Kota • Dishubkominfo Kota
(MKJI,1997) Semarang dan Satlantas Kota Semarang Semarang
• Pembuatan rambu-rambu lalu-lintas seperti: Instansi Penerima
hati-hati ada proyek dan flash light. Laporan:
• Penyediaan petugas pengatur lalu-lintas • Dinas Lingkungan
• Pengaturan lalu-lintas keluar masuk proyek Hidup Kota
dan perparkiran serta pembatasan Semarang
kecepatan 20 km/jam pada areal pendekat • Dinas Lingkungan
• Parkir pekerja dan karyawan di dalam tapak Hidup Dan
proyek Kehutanan Prov.
• Kendaraan pengangkut material dan Jateng
peralatan sebelum kelura dari tapak proyek
harus membersihakan ban kendaraan
3 Penurunan Mobilisasi peralatan Tidak adanya Intensitas o Menyiapkan petugas keamanan yang Tapak proyek dan Selama kegiatan Pelaksana :
kamtibmas keluhan dan protes bekerjasama dengan lingkungan sekitar sekitarnya mobilisasi • PT Indonesia Power
masyarakat terjadinya o Membuat pagar pembatas lokasi kegiatan (Kelurahan peralatan
gangguan kamtibmas o Menyiapkan penerangan yang memadai Tanjung Mas berlangsung Pengawas:
pada pada malam hari (RW 12, RW 13 • Dinas Lingkungan
o Bekerjasama dengan aparat Kelurahan dan RW 14) dan Hidup Dan
dalam menciptakan ketertiban dan Kelurahan Kehutanan Provinsi
keamanan (Babinkamtibmas dan Polsek Kemijen RW 05) Jawa Tengah,
setempat) • Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara dan
Semarang Timur
• Kelurahan Tanjung
Mas
• Kelurahan Kemijen

Pelaporan:

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-15
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Provinsi
Jawa Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
4 Penurunan Kualitas Mobilisasi material Parameter TSP, SO2, • Memberikan informasi mengenai prosedur Kelurahan Selama Instansi Pelaksana:
udara NO2, O3, Pb memenuhi kerja Tanjung Mas masa • PT Indonesia Power
baku mutu sesuai SK Gub • sebelum melaksanakan pekerjaan, terutama dan Kelurahan konstruksi
No.8/2001 ttg Baku Mutu pekerjaan yang menggunakan keahlian. Kemijen. berlangsung Instansi Pengawas:
Udara Ambien • Menggunakan alat pelindung diri pada saat • Dinas Lingkungan
melaksanakan pekerjaan Hidup Kota
• Menyirami jalan dengan air untuk Semarang
mengurangi hamburan debu
• Menutup bak pengangkut material dengan • Instansi Penerima
terpal Laporan:
• Membuat rambu-rambu peringatan • Dinas Lingkungan
• Tapak proyek yang dekat dengan Hidup Dan
permukiman penduduk di pagar untuk Kehutanan Provinsi
mengurangi debu dan kebisingan Jateng
• Menjalankan kendaraan pengangkut pada • Dinas Lingkungan
kecepatan sedang Hidup Kota
• Memelihara jalan akses ke project site dalam Semarang
kondisi baik (tidak berlubang, bergelombang
dsb)
• Memelihara mesin kendaraan pengangkut
secara teratur

6 Peningkatan Mobilisasi material Tidak terjadi kemacetan • Mobilsasi material tidak dilakukan pada jam Jl Coaster (Akses Selama kegiatan Instansi Pelaksana:
Gangguan lalu lintas lalu-lintas atau nilai derajat sibuk (09.00 – 16.00) dan setelah jam 18.00 masuk Indonesia mobilisasi material • PT. Indonesia
kejenuhan tidak melebihi • Melakukan pembongkaran material di dalam Power) Power
nilai standar yang lokasi tapak proyek. Instansi Pengawas:
ditentukan 0,85 • Melakukan pembersihan ban kendaraan • Dishubkominfo Kota
(MKJI,1997) sebelum keluar lokasi proyek Semarang
• Berkoordinasi dengan Dishubkominfo Kota Instansi Penerima
Semarang dan Satlantas Kota Semarang Laporan:
• Pembuatan rambu-rambu lalu-lintas seperti: • Dinas Lingkungan
hati-hati ada proyek dan flash light. Hidup Kota
• Penyediaan petugas pengatur lalu-lintas Semarang
• Pengaturan lalu-lintas keluar masuk proyek • Dinas Lingkungan
dan perparkiran serta pembatasan Hidup Dan
kecepatan 20 km/jam pada areal pendekat Kehutanan Prov.
• Parkir pekerja dan karyawan di dalam tapak Jateng
proyek

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-16
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
7 Penurunan Mobilisasi material Tidak adanya Intensitas • Menyiapkan petugas keamanan yang Tapak proyek dan Selama kegiatan Pelaksana :
kamtimbmas keluhan dan protes bekerjasama dengan lingkungan sekitar sekitarnya mobilisasi material • PT Indonesia
masyarakat terjadinya • Membuat pagar pembatas lokasi kegiatan (Kelurahan berlangsung Power
gangguan kamtibmas • Menyiapkan penerangan yang memadai Tanjung Mas
pada pada malam hari (RW 12, RW 13 Pengawas:
• Bekerjasama dengan aparat Kelurahan dan RW 14) dan • Dinas Lingkungan
dalam menciptakan ketertiban dan Kelurahan Hidup Dan
keamanan (Babinkamtibmas dan Polsek Kemijen RW 05) Kehutanan
setempat) Provinsi Jawa
Tengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
8 Penurunan Sanitasi Mobilisasi material • Sanitasi lingkungan • melakukan disiminasi informasi terkait Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pelaksana :
lingkungan dan permukiman baik dengan persyaratan kesehatan rumah dan penduduk pembangunan PT. Indonesia Power
• Tidak ada peningkatan tinggal dan kesehatan lingkungan sekitar PLTGU Pengawas :
prevalensi penyakit permukiman berdasarkan Kepmenkes No berlangsung • Dinas Kesehatan
diare selama tahap 829/Meenkes/SK/VII/1999, Kota Semarang
mobilisasi material. • Melaksanakan Keputusan Menteri • Dinas Lingkungan
Kesehatan Nomor : Hidup Kota
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Semarang
persyaratan kesehatan lingkungan kerja Pelaporan :
perkantoran dan industri • Dinas Lingkungan
• Membuat SOP tentang mobilisasi peralatan Hidup dan
dan material Kehutanan Propinsi
Jawa Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-17
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Semarang

9 Peningkatan Mobilisasi material Tidak ada peningkatan • Pengendalian debu dengan cara antara lain Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pelaksana :
Pravalensi penyakit prevalensi penyakit ISPA, penyiraman ban secara berkala, penutupan dan penduduk pembangunan PT. Indonesia Power
akibat kegiatan mobilisasi bak truk secara rapat, antara lain dengan sekitar PLTGU
peralatan dan material terpal, pembatasan kecepatan truk, dan berlangsung Pengawas :
pada pembangunan lain-lain. • Dinas Kesehatan
Indonesia Power. • Melakukan kegiatan yang bersifat promotif Kota Semarang
Tidak ada peningkatan dan preventif pada khususnya terhadap • Dinas Lingkungan
penyakit Demam berdarah penyakit ISPA pada individu terkena dampak Hidup Kota
dengue akibat dari kegiatan mobilisasi sarana dan Semarang
pembangunan pabrik. prasarana pembangunan Indonesia Power Pelaporan :
terhadap masyarakat yang tinggal di • Dinas Lingkungan
sekitar jalur transportasi. Hidup dan
• Perda kota Semarang no 5 tahun 2010 Kehutanan Propinsi
tentang pengendalian penyakit Demam Jawa Tengah
Berdarah Dengue . • Dinas Lingkungan
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Hidup Kota
no.1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Semarang
Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang
Rumah
10 Penurunan Kualitas Penyiapan lahan Parameter TSP, SO2, • Memberikan informasi Kelurahan Selama Instansi
udara NO2, , O3, Pb memenuhi • mengenai prosedur kerja Tanjung Mas masa Pelaksana:
baku mutu sesuai SK Gub • sebelum melaksanakan dan Kelurahan konstruksi • Indonesia Power
No.8/2001 ttg Baku Mutu • pekerjaan, terutama pekerjaan Kemijen. Instansi
Udara Ambien • yang menggunakan keahlian. Pengawas:
• Menggunakan alat pelindung diri pada saat • Dinas Lingkungan
melaksanakan pekerjaan Hidup Kota
• Menyirami jalan di sekitar project site Semarang
dengan air untuk mengurangi hamburan Instansi Penerima
debu Laporan:
• Membuat rambu-rambu peringatan • Dinas Lingkungan
• Memelihara mesin alat konstruksi seperti Hidup Dan
dozer, excavator, pemadat tanah secara Kehutanan
teratur Provinsi Jateng
• Membuat pagar yang menutup tapak project dan
untuk mengurangi emisi debu konstruksi • Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
11 Penurunan Kualitas Penyiapan lahan Tidak terjadi peningkatan • Pembukaan lahan, pengurugan, pematangan Pada areal lokasi Selama kegiatan Pelaksana :
air permukaan dan air konsentrasi padatan lahan dan penyiapan areal kerja dilakukan pengurugan dan penyiapan lahan • PT Indonesia
laut tersuspensi air laut yang secara bertahap dan terbatas hanya pada pematangan lahan berlangsung Power
melampaui baku mutu tapak proyek (pengurugan dan Pengawas:
pada Keputusan Menteri • Membuat saluran drainase sekeliling batas pematangan lahan) • Dinas Lingkungan
Lingkungan Hidup No 51 luar tapak proyek dengan dimensi yang Hidup Kota

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-18
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
tahun 2004 mampu menampung limpasan permukaan Semarang,
pada periode puncak hujan Sebelum Pelaporan:
kegiatan konstruksi dimulai • Dinas Lingkungan
• Melakukan tebang pilih, dimana pohon tidak Hidup Dan
ditebang semua, hanya lahan untuk Kehutanan
bangunan saja yang pohonnya ditebang Provinsi Jawa
Tengah
• Membangun settling pond dengan dimensi
• Dinas Lingkungan
yang mampu menampung volume limpasan Hidup Kota
permukaan pada periode puncak hujan. Semarang
• Pemasangan sediment trap pada saluran
drainase dan outlet kolam penampung
sedimen (settling pond) yang dilengkapi filter
Sebelum kegiatan konstruksi dimulai

12 Hilangnya Biota darat Penyiapan lahan Tergantikannya tumbuhan • Melaksanakan program penghijauan yang Pada area lokasi Dimulai Setelah • Instansi
yang hilang di lokasi telah disiapkan sesuai dengan SOP pengurugan kegiatan Pelaksana: PT
pengurugan dengan penanaman tumbuhan baru sesuai lahan tapak pengurugan lahan Indonesia Power
dengan jenis dan jumlah yang hilang di proyek dan area selesai. • Instansi
sekitar tapak proyek RTH lain Pengelolaan Pengawas:
• Jenis tanaman dapat diperkaya dengan secara intensif Dinas Lingkungan
jenis-jenis yang dibutuhkan untuk jenis- dilakukan pada Hidup Kota
jenis fauna liar yang masuk ke dalam fase awal Semarang
katagori dilindungi dan terancam yang ada pertumbuhan hasil • Instansi Penerima
di area kajian. penanaman Laporan:
• Melakukan penanaman di area terbuka • Dinas Lingkungan
yang masuk dalam area RTH dengan Hidup Dan
jenis-jenis tanaman yang mendukung Kehutanan
peningkatan kemelimpahan satwa liar Provinsi
serta untuk meningkatkan konservasi Jawatengah
jenis-jenis satwa liar dilindungi yang • Dinas Lingkungan
ditemukan . Hidup Kota
• Perawatan tumbuhan baru dan RTH Semarang
secara umum menggunakan SOP yang
ada (telah dibuat).
• Melakukan induksi kepada seluruh pekerja
konstruksi maupun karyawan/operator
pembangkit PT IP mengenai kepedulian
kepada lingkungan termasuk flora dan
fauna.
13 Penurunan Penyiapan lahan Tidak adanya Intensitas • Menyiapkan petugas keamanan yang Tapak proyek dan Selama kegiatan Pelaksana :
kamtibmas keluhan dan protes bekerjasama dengan lingkungan sekitar sekitarnya penyiapan lahan • PT Indonesia
masyarakat terjadinya • Membuat pagar pembatas lokasi kegiatan (Kelurahan berlangsung Power
gangguan kamtibmas • Menyiapkan penerangan yang memadai Tanjung Mas Pengawas:
pada pada malam hari (RW 12, RW 13 • Dinas Lingkungan
• Bekerjasama dengan aparat Kelurahan dan RW 14) dan Hidup Dan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-19
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
dalam menciptakan ketertiban dan Kelurahan Kehutanan
keamanan (Babinkamtibmas dan Polsek Kemijen RW 05) Provinsi Jawa
setempat) Tengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
• Kelurahan Tanjung
Mas
• Kelurahan Kemijen
Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
14 Penurunan Kualitas Konstruksi Parameter TSP, SO2, Memberikan informasi mengenai prosedur kerja Kelurahan Selama Instansi Pelaksana:
udara pembangkit NO2, , O3, Pb memenuhi sebelum melaksanakan pekerjaan, terutama Tanjung Mas masa • PT Indonesia
baku mutu sesuai SK Gub pekerjaan yang menggunakan keahlian. dan Kelurahan konstruksi Power
No.8/2001 ttg Baku Mutu • Menggunakan alat pelindung diri pada Kemijen. Instansi Pengawas:
Udara Ambien saat melaksanakan pekerjaan • Dinas Lingkungan
• Menyirami jalan dengan air untuk Hidup Kota
mengurangi hamburan debu Semarang
• Membuat rambu-rambu peringatan Instansi Penerima
• Tapak proyek di pagar untuk mengurangi Laporan:
debu • Dinas Lingkungan
• Memelihara mesin alat alat konstruksi Hidup Dan
secara teratur Kehutanan
Provinsi Jateng N
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-20
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
15 Peningkatan Konstruksi Parameter Kebisingan • Memelihara mesin alat konstruksi secara Tapak proyek PT. Selama Instansi Pelaksana:
kebisingan pembangkit ambien tidak melebihi 70 teratur agar dapat mengurangi kebisingan Indonesia Power masa PT Indonesia
dB(A) sesuai KepMenLh • Membuat pagar yang menutup tapak project konstruksi Power
No.48 th.1996 ttg Baku untuk mengurangi kebisingan Instansi Pengawas:
Tingkat Kebisingan • Menggunakan alat earplug atau earmuff bagi • Dinas Lingkungan
para pekerja konstruksi saat alat konstruksi Hidup Kota
bekerja Semarang
• Efisiensi penggunaan alat alat berat Instansi Penerima
Laporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi Jateng
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
16 Peningkatan Air larian Konstruksi Tidak terjadinya aliran air Pembuatan drainase permanen dengan Pada area Bersamaan Instansi Pelaksana:
pembangkit hujan di permukaan tanah dimensi yang memadai sehingga mampu pembangunan dengan konstruksi • PT Indonesia
yang kemungkinan mengalisrkan air dengan debit 0,025 m3/det, pembangkit dan pembangkit dan Power
menggenangi wilayah sehingga tidak ada aliran air hujan yang tidak fasilitas sarana
sekitarnya tertampung di saluran drainase tersebut. pendukungnya pendukungnya Instansi Pengawas:
Disamping itu juga akan dibangun kolam retensi • Dinas Lingkungan
untuk menampung air hujan aagr tidak Hidup Kota
melimpas ke luar area tapak kegiatan. Semarang

Instansi Penerima
Laporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Prov.
Jateng
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
17 Penurunan Kualitas Konstruksi Tidak terjadi penurunan • Pembuatan kolam pengendap / settling Pada areal lokasi Selama kegiatan Instansi Pelaksana:
air permukaan dan air pembangkit dan kualitas air laut yang pond sementara, sebelum air dari lokasi konstruksi konstruksi / • PT Indonesia Power
laut sarana penunjangnya melampaui baku mutu kegiatan dialirkan ke laut. pembangkit dan pembangunan
pada Keputusan Menteri • Pemeliharaan settling pond sarana berlangsung Instansi Pengawas:
Lingkungan Hidup No 51 • Metode pelaksanaan konstruksi yang penunjangnya • Dinas Lingkungan
tahun 2004 memadai Hidup Kota
• Mengelola limbah yang baik dari kegiatan Semarang
base camp pekerja konstruksi dengan IPAL Instansi Penerima
Portable Laporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup dan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-21
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Kehutanan Prov.
Jateng
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
18 Sequencing dan Konstruksi Tidak terjadi sequencing • Penempatan dasar pondasi pada lapisan Pada area Bersamaan Instansi Pelaksana:
subsidence pembangkit dan dan subsidence sehingga litologi yang keras dan sesuai dengan daya pembangunan dengan konstruksi • Indonesia Power
sarana merusak bangunan dan dukung berdasarkan perhirungan bearing pembangkit dan pembangkit dan • Instansi
pendukungnya atau sarana-prasarana di capacity saat desain pondasi fasilitas sarana Pengawas:
sekitar lokasi kegiatan • Pemberian bantuan berupa perbaikan pendukungnya pendukungnya Dinas Lingkungan
ataupun penambahan drainase dan atau pompa untuk mengatasi Hidup Kota
genangan akibat banjir rob banjir rob untuk wilayah kampung yang Semarang
berbatasan langsunbg dengan lokasi tapak Instansi Penerima
kegiatan. Laporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
Provinsi Jateng
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
19 Penurunan Biota air Konstruksi - Tidak terjadi • Pembuatan pencegah penyebaran partikel Pada areal lokasi Selama kegiatan Instansi Pelaksana:
laut pembangkit peningkatan dalam air laut disekitar proyek denga pembangunan pembangunan • PT Indonesia
konsentrasi padatan membangun tanggul sementara dengan intake baru intake baru/ Power
tersuspensi air laut trucuk bambu yang dilapisi plastik kedap Konstruksi
yang melampaui baku air selama kegiatan pembangunan intake pembangkit Instansi Pengawas:
mutu pada Keputusan dilakukan secara cermat sesuai dengan • Dinas Lingkungan
Menteri Lingkungan desain yang telah ditetapkan sehingga Hidup Kota
Hidup No 51 tahun dapat bekerja secara optimum. Semarang
2004 lampiran III (Baku • Melakukan pemantauan efektivitas kinerja Instansi Penerima
mutu air laut untuk biota trucuk bambu dan melakukan perbaikan Laporan:
laut ) yaitu 80 mg/l desain trucuk bamboo untuk memperbaiki • Dinas Lingkungan
- kapal-kapal yang dan atau meningkatkan efektivitas nya Hidup Dan
terlibat dalam kegiatan sesuai dengan hasil pemantauan. Kehutanan
melaksanakan SOP • Observasi lapangan terkait dengan Provinsi
manajemen air ballast. penaatan SOP manajemen air ballast Jawatengah
Komposisi, kemelimpahan untuk kapal-kapal yang terlibat dalam • Dinas Lingkungan
dan keragaman biota kegiatan. Hidup Kota
perairan (plankton, Semarang
benthos dan nekton)
setara dengan kondisi
sebelum ada kegiatan
20 Penurunan Konstruksi Tidak adanya Intensitas • Menyiapkan petugas keamanan yang Tapak proyek dan Selama kegiatan Pelaksana :
kamtibmas pembangkit keluhan dan protes bekerjasama dengan lingkungan sekitar sekitarnya konstruksi • PT Indonesia
masyarakat terjadinya • Membuat pagar pembatas lokasi kegiatan (Kelurahan pembangkit Power
gangguan kamtibmas • Menyiapkan penerangan yang memadai Tanjung Mas berlangsung

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-22
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
pada pada malam hari (RW 12, RW 13 Pengawas:
• Bekerjasama dengan aparat Kelurahan dan RW 14) dan • Dinas Lingkungan
dalam menciptakan ketertiban dan Kelurahan Hidup Dan
keamanan (Babinkamtibmas dan Polsek Kemijen RW 05) Kehutanan
setempat) Provinsi Jawa
Tengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
21 Penurunan Sanitasi Konstruksi • Sanitasi lingkungan dan • Melakukan disiminasi informasi terkait Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pelaksana :
lingkungan pembangkit permukiman baik dengan persyaratan kesehatan rumah dan penduduk pembangunan • PT. Indonesia
• Tidak ada peningkatan tinggal dan kesehatan lingkungan sekitar PLTGU Power
prevalensi penyakit permukiman berdasarkan Kepmenkes No berlangsung Pengawas :
diare selama tahap 829/Menkes/SK/VII/1999, • Dinas Kesehatan
pembangunan • Melaksanakan Keputusan Menteri Kota Semarang
Indonesia power. Kesehatan Nomor : • Dinas Lingkungan
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Hidup Kota
persyaratan kesehatan lingkungan kerja Semarang
perkantoran dan industri Pelaporan :
▪ Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Propinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-23
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
22 Peningkatan Konstruksi Tidak ada peningkatan • Perda kota Semarang no 5 tahun 2010 Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pelaksana :
Pravalensi penyakit pembangkit penyakit Demam berdarah tentang pengendalian penyakit Demam dan penduduk pembangunan • PT. Indonesia
dengue akibat Berdarah Dengue . sekitar PLTGU Power
pembangunan pabrik. • Peraturan Menteri Kesehatan RI berlangsung Pengawas :
no.1077/Menkes/Per/V/2011 tentang • Dinas Kesehatan
Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Kota Semarang
Rumah • Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
Pelaporan :
▪ Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Propinsi Jawa
Tengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
23 Gangguan Konstruksi Tidak ada kejadian • Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Lokasi kegiatan Selama tahap Instansi Pelaksana:
Keselamatan dan Pengembangan penyakit akibat kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1980 konstruksi PLTGU • PT. Indonesia
Kesehatan Kerja (K3) PLTU / PLTGU kecelakaan kerja tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Power
pada Konstruksi Bangunan Instansi Pengawas:
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan • Dishubkominfo
Transmigrasi No.: Per.03/MEN/1982 Kota Semarang
Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Instansi Penerima
Kerja. Laporan:
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. • Dinas Lingkungan
Per.05/MEN/1996 tentang Hidup Kota
SistemManajemen Keselamatan dan Semarang
Kesehatan Kerja • Dinas Lingkungan
• Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Hidup Dan
Dan Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep. Kehutanan Prov.
174/MEN/1986. No.: 104/KPTS/1986 Jateng
tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi
• Melakukan pekerjaan sesuai SOP
23 Gangguan lalu lintas Demobilisasi Tidak terjadi kemacetan • Demobilsasi peralatan tidak dilakukan Jl Coaster (Akses Selama kegiatan Instansi Pelaksana:
peralatan lalu-lintas atau nilai derajat pada jam sibuk (09.00 – 16.00) dan masuk Indonesia demobilisasi • PT. Indonesia
kejenuhan tidak melebihi setelah jam 18.00 Power) peralatan Power
nilai standar yang • Berkoordinasi dengan Dishubkominfo Kota Instansi Pengawas:
ditentukan 0,85 Semarang dan Satlantas Kota Semarang • Dishubkominfo
(MKJI,1997) • Pembuatan rambu-rambu lalu-lintas Kota Semarang
seperti: hati-hati ada proyek dan flash Instansi Penerima
light. Laporan:
• Penyediaan petugas pengatur lalu-lintas • Dinas Lingkungan
• Pengaturan lalu-lintas keluar masuk Hidup Kota

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-24
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
proyek dan perparkiran serta pembatasan Semarang
kecepatan 20 km/jam pada areal pendekat • Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan Prov.
Jateng
Tahap Operasi

1. Biota air laut commissioning - Tidak terjadi gangguan • Limbah bahang dikelola sesuai dengan Pada intake, Selama kegiatan Instansi Pelaksana:
terhadap plankton dan SOP pengelolaan limbah bahang yaitu Outfall, Dekat commissioning • PT Indonesia
benthos yang Pengaliran air panas dari kondensor dengan budidaya Power
ditunjukkan dengan nilai melalui saluran terbuka sehingga kontak tambak Sejajar
indeks berada pada langsung dengan atmosfir dan terjadi dengan budidaya Instansi Pengawas:
kisaran nilai saat kondisi pendinginan sebelum dibuang ke tambak ( 1 km) • Dinas Lingkungan
eksisting. laut.Untuk meminimalisir area yang kearah pantai, Hidup Kota
terkena dampak dari kenaikan temperatur, Sejajar dengan Semarang
- Kualitas lingkungan air akan dilepaskan ke lingkungan melalui lokasi intake ke
perairan di sekitar PT IP sistem multiport sehingga segera terjadi arah pantai/2 km Instansi Penerima
tidak melebih baku mutu pencampuran antara air dari unit dari intake, Laporan:
kualitas air laut untuk pembangkit dengan air laut Sejajar dengan • Dinas Lingkungan
pelabuhan (Lampiran I • Limbah cair pembangkit diolah didalam outfall ke arah Hidup Dan
KepMenLH no. 51/2004) WWTP sesuai dengan SOP pantai/1 km dari Kehutanan
 Total padatan • Segera melakukan kegiatan penanganan outfall, Sekitar Provinsi
tersuspensi : 80 mg/l kedaruratan sesuai dengan SOP pada muara kanal Jawatengah
 Suhu : alami saat terjadi gangguan pada kinerja sistem • Dinas Lingkungan
(diperbolehkan 3 oC lebih pengelolaan limbah bahang dan WWTP. Hidup Kota
tinggi dari suhu alami) Semarang
 Salinitas : alami
 Cd : 0,01 mg/l
 Cu : 0,05 mg/l
 Pb : 0,05 mg/l
 Zn : 0,1 mg/l
- Kualitas lingkungan
perairan di area yang
berdekatan dengan
tambak tidak melebih
baku mutu untuk biota
perairan (Lampiran III
KepMen LH No 51/2004
 Variabel fisika kimia yang
digunakan sebagai
indikaytor adalah :
 Total padatan
tersuspensi : 80 mg/l
 Suhu : alami
(diperbolehkan 3 oC lebih
tinggi dari suhu alami)

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-25
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
 Salinitas : 34 o/oo
 DO : > 5 mg/l
 Cd : 0,001 mg/l
 Cu : 0,008 mg/l
 Pb : 0,008 mg/l
 Zn : 0,05 mg/l

2. kamtibmas commissioning Tidak adanya Intensitas • Menyiapkan petugas keamanan yang Tapak proyek dan Selama kegiatan Pelaksana :
keluhan dan protes bekerjasama dengan lingkungan sekitar sekitarnya commissioning • PT Indonesia
masyarakat terjadinya • Membuat pagar pembatas lokasi kegiatan (Kelurahan berlangsung Power
gangguan kamtibmas • Menyiapkan penerangan yang memadai Tanjung Mas
pada pada malam hari (RW 12, RW 13 Pengawas:
• Bekerjasama dengan aparat Kelurahan dan RW 14) dan • Dinas Lingkungan
dalam menciptakan ketertiban dan Kelurahan Hidup Dan
keamanan (Babinkamtibmas dan Polsek Kemijen RW 05) Kehutanan
setempat) Provinsi Jawa
Tengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
3. Peningkatan commissioning Tidak ada peningkatan • Pengendalian kualitas udara dengan cara Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pelaksana :
Prevalensi kesakitan prevalensi kesakitan pemasangan alat penangkap debu, dan penduduk operasional • PT. Indonesia
saluran pernafasan, saluran pernafasan dan pembuatan trap pada cerobong udara. sekitar PLTGU Power
diare dan penyakit diare . • Memberikan informasi kepada masyarakat berlangsung
psikosomatis tentang kegiatan yang dilakukan oleh Pengawas :
pemrakarsa dalam pengelolaan lingkungan. • Dinas Kesehatan
• Melaksanakan Keputusan Menteri Kota Semarang

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-26
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Kesehatan Nomor : • Dinas Lingkungan
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Hidup Kota
persyaratan kesehatan lingkungan kerja Semarang
perkantoran dan industri Pelaporan :
• Bekerjasama dengan Puskesmas untuk ▪ Dinas Lingkungan
melakukan pemberantasan penyakit Demam Hidup Dan
berdarah dengue. Kehutanan
• Bekerjasama dengan Puskesmas Propinsi Jawa
Bekerjasama dengan Puskesmas atau Tengah
dokter keluarga untuk melakukan • Dinas Lingkungan
penyuluhan tentang faktor risiko diare dan Hidup Kota
infeksi saluran cerna. Semarang
4. Biota air laut Operasional dan • Sistem pengelolaan • Limbah bahang dikelola sesuai dengan Pada intake, Selama kegiatan Instansi Pelaksana:
perawatan limbah bahang dan SOP pengelolaan limbah bahang yaitu Outfall, Dekat Operasional dan • PT Indonesia
pembangkit limbah caor Pengaliran air panas dari kondensor melalui dengan budidaya perawatan Power
pembangkit dilakukan saluran terbuka sehingga kontak langsung tambak Sejajar pembangkit
sesuai dengan SOP dengan atmosfir dan terjadi pendinginan dengan budidaya Instansi Pengawas:
• Sistem pengelolaan sebelum dibuang ke laut.Untuk tambak ( 1 km) • Dinas Lingkungan
limbah bahang dan meminimalisir area yang terkena dampak kearah pantai, Hidup Kota
WWTP.dalam kondisi dari kenaikan temperatur, air akan Sejajar dengan Semarang
terawatt dilepaskan ke lingkungan melalui sistem lokasi intake ke
• Efektivitas kinerja multiport sehingga segera terjadi arah pantai/2 km Instansi Penerima
sistem pengelolaan pencampuran antara air dari unit dari intake, Laporan:
limbah bahang dan pembangkit dengan air laut. Sejajar dengan • Dinas Lingkungan
WWTP.terpantau • Limbah cair pembangkit diolah didalam outfall ke arah Hidup Dan
dengan baik dan WWTP sesuai dengan SOP pantai/1 km dari Kehutanan
terdokumentasikan. • Melakukan perawatan sistem pengelolaan outfall, Sekitar Provinsi
• Tersedia SOP limbah bahang dan WWTP secara terjadwal muara kanal Jawatengah
kedaruratan untuk sesuai dengan SOP. • Dinas Lingkungan
menangani gangguan • Melakukan pemantauan secara rutin untuk Hidup Kota
sistem pengelolaan mengetahui efektifitas kinerja sistem Semarang
limbah bahang dan pengelolaan limbah bahang dan WWTP
WWTP. serta segera melakukan perbaikan jika
• Tidak terjadi gangguan terjadi penurunan efektivitas kinerja.
terhadap plankton, • Segera melakukan kegiatan penanganan
benthos dan nekton kedaruratan sesuai dengan SOP pada saat
yang ditunjukkan terjadi gangguan pada kinerja sistem
dengan nilai indeks pengelolaan limbah bahang dan WWTP.
berada pada kisaran • Mewajibkan kapal-kapal yang terlibat
nilai saat kondisi dalam kegiatan melaksanakan SOP
eksisting manajemen air ballast.
• Kualitas lingkungan
perairan di sekitar PT
IP tidak melebih baku
mutu kualitas air laut
untuk pelabuhan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-27
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
(Lampiran I KepMenLH
no. 51/2004)
 Total padatan
tersuspensi : 80 mg/l
 Suhu : alami
(diperbolehkan 3 oC
lebih tinggi dari suhu
alami)
 Salinitas : alami
 Cd : 0,01 mg/l
 Cu : 0,05 mg/l
 Pb : 0,05 mg/l
 Zn : 0,1 mg/l
• Kualitas lingkungan
perairan di area yang
berdekatan dengan
tambak tidak melebih
baku mutu untuk biota
perairan (Lampiran III
KepMen LH No
51/2004
 Variabel fisika kimia
yang digunakan
sebagai indikaytor
adalah :
 Total padatan
tersuspensi : 80 mg/l
 Suhu : alami
(diperbolehkan 3 oC
lebih tinggi dari suhu
alami)
 Salinitas : 34 o/oo
 DO : > 5 mg/l
 Cd : 0,001 mg/l
 Cu : 0,008 mg/l
 Pb : 0,008 mg/l
 Zn : 0,05 mg/l
5. kamtibmas Operasional dan Tidak adanya Intensitas • Menyiapkan petugas keamanan yang Tapak proyek dan Selama kegiatan Pelaksana :
perawatan keluhan dan protes bekerjasama dengan lingkungan sekitar sekitarnya operasional dan • PT Indonesia
pembangkit masyarakat terjadinya • Membuat pagar pembatas lokasi kegiatan (Kelurahan perawatan Power
gangguan kamtibmas • Menyiapkan penerangan yang memadai Tanjung Mas pembangkit
pada pada malam hari (RW 12, RW 13 berlangsung Pengawas:
• Bekerjasama dengan aparat Kelurahan dan RW 14) dan • Dinas Lingkungan
dalam menciptakan ketertiban dan Kelurahan Hidup Dan
keamanan (Babinkamtibmas dan Polsek Kemijen RW 05) Kehutanan
setempat) Provinsi Jawa

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-28
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Tengah,
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang,
• Kecamatan
Semarang Utara
Dan Semarang
Timur
• Kelurahan
Tanjung Mas
• Kelurahan
Kemijen

Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Dan
Kehutanan
Provinsi
Jawatengah
• Dinas Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
6. Peningkatan Operasional dan Tidak ada peningkatan • Pengendalian kualitas udara dengan cara Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pelaksana :
Prevalensi kesakitan perawatan prevalensi kesakitan pemasangan alat penangkap debu, dan penduduk operasional • PT. Indonesia
saluran pernafasan, pembangkit saluran pernafasan dan pembuatan trap pada cerobong udara. sekitar PLTGU Power
diare dan penyakit diare • Memberikan informasi kepada masyarakat berlangsung
psikosomatis tentang kegiatan yang dilakukan oleh Pengawas :
pemrakarsa dalam pengelolaan • Dinas Kesehatan
lingkungan. Kota Semarang
• Melaksanakan Keputusan Menteri • Dinas Lingkungan
Kesehatan Nomor : Hidup Kota
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Semarang
persyaratan kesehatan lingkungan kerja Pelaporan :
perkantoran dan industri ▪ Dinas Lingkungan
• Bekerjasama dengan Puskesmas untuk Hidup Dan
melakukan pemberantasan penyakit Kehutanan
Demam berdarah dengue. Provinsi Jawa
• Bekerjasama dengan Puskesmas Tengah
Bekerjasama dengan Puskesmas atau • Dinas Lingkungan
dokter keluarga untuk melakukan Hidup Kota
penyuluhan tentang faktor risiko diare dan Semarang
infeksi saluran cerna.

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-29
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Lokasi Periode
Indikator Keberhasilan Institusi
Dampak Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
No. Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
7. Gangguan Operasional PLTU / Tidak ada kejadian • Undang-Undang Ri No. 1 Tahun 1970 Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pelaksana :
Keselamatan dan PLTGU penyakit akibat kerja dan Keselamatan Kerja operasional PT. Indonesia Power
Kesehatan Kerja (K3) kecelakaan kerja • Undang-Undang Ri No. 36 Tahun 2009 PLTGU Pengawas :
Kesehatan berlangsung • Dinas Kesehatan
• Undang-Undang Ri No. 3 Tahun 1992 prop. Jateng
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) • Dinas Lingkungan
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Hidup dan
No.50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Kehutanan Propinsi
Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Jawa Tengah
Kerja Pelaporan :
• Peraturan Menteri Sumber Daya Mineral Dinas Lingkungan
No.046 Tahun 2006 Tentang Perubahan Hidup dan Kehutanan
Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Propinsi Jawa Tengah
Daya Mineral No.0045 Tahun 2006 Tentang
Instalasi Ketenagalistrikan
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 12
tahun 2015.
• Kepmenakertrans No : Kep-75/MEN/2002
Tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Nomor : SNI-04-0225-2000
Mengenai Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 2000) Di Tempat Kerja
• Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2003
tentang sertifikasi Kompetensi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
• Melakukan sesuai SOP

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


V-30
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Tabel 6.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)


Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
Dampak Penting Yang Dipantau (Hasil Arahan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam ANDAL)
A. Tahap Pra-Konstruksi
1 Persepsi dan Intensitas keluhan dan sosialisasi rencana • Kotak saaran/ Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
Sikap protes masyarakat kegiatan pengembangan pengaduan. (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
Masyarkat PLTGU 800 MW • Wawancara dengan 14) dan Kelurahan konstruksi Power Hidup Kota n Hidup
penduduk Kelurahan Kemijen (RW 05) berlangsung Semarang Dan
Tanjung Mas (RW 12, dengan • Kecamatan Kehutanan
RW 13 dan RW 14) frekuensi Semarang Provinsi
dan Kelurahan pemantauan Utara Jateng
Kemijen (RW 05) dan aksidental • Kecamatan • Dinas
tenaga kerja yang Semarang Lingkunga
terserap Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
B. Tahap Konstruksi
1 Kesempatan Jumlah tenaga kerja lokal Rekruitment tenaga kerja • Wawancara dengan Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
Kerja yang terserap / bekerja konstruksi penduduk Kelurahan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
Tanjung Mas (RW 12, 14) dan Kelurahan rekruitkonstruks Power Hidup Kota n Hidup
RW 13 dan RW 14) dan Kemijen (RW 05) i berlangsung Semarang Dan
Kelurahan Kemijen (RW dengan • Kecamatan Kehutanan
05) dan tenaga kerja frekuensi Semarang Provinsi
yang terserap pemantauan Utara Dan Jateng
• Data dianalisis secara aksidental Semarang • Dinas
deskriptif kualitatif Timur Lingkunga
• Kelurahan n Hidup
Tanjung Kota
Mas Dan Semarang
Kemijen

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-1
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
2 Peluang warga sekitar yang dapat Rekruitment tenaga kerja • Wawancara dengan Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
berusaha melakukan kegiatan usaha konstruksi penduduk Kelurahan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
untuk memenuhi kebutuhan Tanjung Mas (RW 12, 14) dan Kelurahan rekruitmen Power Hidup Kota n Hidup
pekerja pada kegiatan RW 13 dan RW 14) dan Kemijen (RW 05) tenga kerja Semarang Dan
konstruksi . Kelurahan Kemijen (RW konstruksi • Kecamatan Kehutanan
05) dan warga yang berlangsung Semarang Provinsi
membuka usaha dengan Utara Dan Jateng
• Data dianalisis secara frekuensi Semarang • Dinas
deskriptif kualitatif pemantauan Timur Lingkunga
aksidental • Kelurahan n Hidup
Tanjung Kota
Mas Dan Semarang
Kemijen

3 Pendapatan tenaga kerja lokal yang Rekruitment tenaga kerja • Wawancara dengan Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
masyarakat terserap konstruksi penduduk Kelurahan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
Tanjung Mas (RW 12, 14) dan Kelurahan rekruitmen Power Hidup Kota n Hidup
RW 13 dan RW 14) dan Kemijen (RW 05) tenaga kerja Semarang Dan
Kelurahan Kemijen (RW konstruksi • Kecamatan Kehutanan
05) dan tenaga kerja berlangsung Semarang Provinsi
yang terserap dengan Utara Dan Jateng
• Data dianalisis secara frekuensi Semarang • Dinas
deskriptif kualitatif pemantauan Timur Lingkunga
aksidental • Kelurahan n Hidup
Tanjung Kota
Mas Dan Semarang
Kemijen

4 Persepsi dan Intensitas keluhan dan Mobilisasi peralatan • Kotak saaran/ Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
sikap protes masyarakat pengaduan. (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
masyarakat • Wawancara dengan 14) dan Kelurahan mobilisasi Power Hidup Kota n Hidup
penduduk Kelurahan Kemijen (RW 05- berlangsung Semarang Dan
Tanjung Mas (RW 12, dengan • Kecamatan Kehutanan
RW 13 dan RW 14) dan frekuensi Semarang Provinsi
Kelurahan Kemijen (RW pemantauan Utara Jateng
05) aksidental • Kecamatan • Dinas
• Data dianalisis secara Semarang Lingkunga
deskriptif kualitatif Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
5 Dampak Intensitas keluhan dan Mobilisasi peralatan o Kotak Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
kenyamanan protes masyarakat saran/pengaduan. (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
terjadinya gangguan o Wawancara dengan 14) dan Kelurahan mobilisasi Power Hidup Kota n Hidup

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-2
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
kenyamanan tinggal penduduk Kelurahan Kemijen (RW 05) peralatan Semarang Dan
Tanjung Mas (RW 12, berlangsung • Kecamatan Kehutanan
RW 13 dan RW 14) dengan Semarang Provinsi
dan Kelurahan frekuensi Utara Jateng
Kemijen (RW 05) pemantauan • Kecamatan • Dinas
• Data dianalisis aksidental Semarang Lingkunga
secara deskriptif Timur n Hidup
kualitatif • Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
6 Persepsi Intensitas keluhan dan Mobilisasi peralatan o Kotak Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
masyarakat protes masyarakat saran/pengaduan. (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
o Wawancara dengan 14) dan Kelurahan mobilisasi Power Hidup Kota n Hidup
penduduk Kelurahan Kemijen (RW 05) peralatan Semarang Dan
Tanjung Mas (RW 12, berlangsung • Kecamatan Kehutanan
RW 13 dan RW 14) dengan Semarang Provinsi
dan Kelurahan frekuensi Utara Jateng
Kemijen (RW 05) pemantauan • Kecamatan • Dinas
• Data dianalisis aksidental Semarang Lingkunga
secara deskriptif Timur n Hidup
kualitatif • Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
7 Dampak Intensitas keluhan dan Mobilisasi material o Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
kenyamanan protes masyarakat terjadinya o Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
gangguan kenyamanan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan mobilisasi Power Hidup Kota n Hidup
tinggal Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) material Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
8 Persepsi Intensitas keluhan dan Mobilisasi material • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
masyarakat protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan mobilisasi Power Hidup Kota n Hidup
Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) material Semarang Dan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-3
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
• Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
9 Peningkatan Air hujan yang mengalir di Penyiapan Lahan Pengamatan secara visual titik di lokasi drainase Selama tahap PT. • Dinas • Dinas
Air larian atas permukaan tanah hasil saat terjadi hujan dan utama menuju ke badan penyiapan Indonesia Lingkungan Lingkunga
mpenyiapan lahan pengukuran pada drainase air (laut) lahan lahan, Power Hidup Kota n Hidup
menggenangi/membanjiri utama yang telah dibuat satu kali per 6 Semarang Dan
daerah sekitarnya bulan pada Kehutanan
saat musim Provinsi
hujan Jateng
• Dinas
Lingkunga
n Hidup
Kota
Semarang
10 Penurunan Kandungan TSS pada air Penyiapan Lahan Pengukuran kualitas air laut Muara drainase yang Selama tahap PT. • Dinas • Dinas
DampakTerh laut sesuai baku mutu pada dan membandingkan keluar dari lokassi penyiapan Indonesia Lingkungan Lingkunga
adap Keputusan Menteri dengan baku mutu air laut kegiatan lahan lahan, Power Hidup Kota n Hidup
Kualitas Air Lingkungan Hidup No 51 pada Keputusan Menteri satu kali per 6 Semarang Kota
Permukaan tahun 2004 Lingkungan Hidup No 51 bulan pada Semarang
dan Laut tahun 2004 saat musim • Dinas
(Peningkatan hujan Lingkunga
konsentrasi n Hidup
Muatan Dan
Padatan Kehutanan
Tersuspensi) Provinsi
pada air laut Jawa
penerima Tengah
drainase dari
tapak
kegiatan
11 Biota Darat Hilangnya tumbuhan yang Penyiapan lahan • Penghitungan jenis dan Di lokasi pengurugan Sebelum PT. • Dinas • Dinas
ada di lokasi kegiatan individu tumbuhan yang tapak proyek penyiapan Indonesia Lingkungan Lingkunga
pengurugan lahan tapak berpotensi hilang di lahan Power Hidup Kota n Hidup
proyek tapak proyek dilakukan, satu Semarang Kota
kali dengan Semarang
dilakukan • Dinas
penghitungan Lingkunga

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-4
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
total individu n Hidup
pohon dan Dan
semak yang Kehutanan
akan Provinsi
dihilangkan. Jawa
Tengah
12 Kenyamanan Intensitas keluhan dan Penyiapan lahan • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
protes masyarakat terjadinya • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
gangguan kenyamanan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan penyiapan Power Hidup Kota n Hidup
tinggal Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) lahan Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
• Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
13 Persepsi dan Intensitas keluhan dan Penyiapan lahan • Kotak Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
sikap protes masyarakat saran/pengaduan. (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
masyarakat • Wawancara dengan 14) dan Kelurahan penyiapan Power Hidup Kota n Hidup
penduduk Kelurahan Kemijen (RW 05) lahan Semarang Dan
Tanjung Mas (RW 12, berlangsung • Kecamatan Kehutanan
RW 13 dan RW 14) dengan Semarang Provinsi
dan Kelurahan frekuensi Utara Jateng
Kemijen (RW 05) pemantauan • Kecamatan • Dinas
• Data dianalisis aksidental Semarang Lingkunga
secara deskriptif Timur n Hidup
kualitatif • Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen

C Tahap Operasi
1 Kesempatan Jumlah tenaga kerja lokal Rekreuitmen tenaga kerja • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
kerja yang terserap / bekerja • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan rekuritmen Power Hidup Kota n Hidup
Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) tenaga kerja Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) dan tenaga kerja frekuensi Utara Jateng
lokal yang terserap pemantauan • Kecamatan • Dinas

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-5
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
• Data dianalisis secara aksidental Semarang Lingkunga
deskriptif kualitatif Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
2 Pendapatan tenaga kerja lokal yang Rekreuitmen tenaga kerja • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
masyarakat terserap • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan rekuritmen Power Hidup Kota n Hidup
Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) tenaga kerja Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) dan tenaga kerja frekuensi Utara Jateng
lokal yang terserap pemantauan • Kecamatan • Dinas
• Data dianalisis secara aksidental Semarang Lingkunga
deskriptif kualitatif Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
3 Persepsi dan Intensitas keluhan dan Rekreuitmen tenaga kerja • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
sikap protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
masyarakat penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan rekruitmen Power Hidup Kota n Hidup
Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) tenaga kerja Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
• Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
4 Penurunan Parameter TSP, SO2, NO2, Commisioning Pemantauan kualitas udara Kelurahan 1 kali Selama PT. • Dinas • Dinas
Kualitas , O3, Pb memenuhi baku ambien 24 jam untuk Tanjung Mas masa Indonesia Lingkungan Lingkunga
udara mutu sesuai SK Gub parameter TSP, SO2, NO2, dan Kelurahan commissionin Power Hidup Kota n Hidup
No.8/2001 ttg Baku Mutu , O3, Pb di lokasi titik Kemijen. g, Semarang Dan
Udara Ambien penaatan. Kehutanan
Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkunga

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-6
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
n Hidup
Kota
Semarang
4a Peningkatan Parameter Kebisingan Commisioning • Dengan sebuah sound • Area pembangkit 1 kali Selama PT. • Dinas • Dinas
Kebisingan ambien di permukiman tidak level meter diukur • Kelurahan Masa Indonesia Lingkungan Lingkunga
melebihi 55 dB(A) sesuai tingkat tekanan bunyi Tanjung Mas commissioning, Power Hidup Kota n Hidup
KepMenLh No.48 th.1996 ttg dB(A) selama 10 • Kelurahan Semarang Dan
Baku Tingkat Kebisingan, (sepuluh) menit untuk Kemijen. • Kehutanan
dengan toleransi 3 tiap pengukuran. Provinsi
dB(A)/Tingkat Kebisingan Pembacaan dilakukan Jateng
Siang malam setiap 5 (lima) detik. • Dinas
Waktu pengukuran Lingkunga
dilakukan selama n Hidup
aktifitas 24 jam (LSM) Kota
dengan cara pada siang Semarang
hari tingkat aktifitas
yang paling tinggi
selama 10 jam (LS)
pada selang waktu
06.00 - 22. 00 dan
aktifitas dalam hari
selama 8 jam (LM)
pada selang 22.00 -
06.00.
• Data hasil pengukuran
tingkat kebisingan
siang malam
dibandingkan dengan
KepMenLh No.48
th.1996 ttg Baku
Tingkat Kebisingan
untuk permukiman
sebesar 55 dB(A)
dengan toleransi 3
dB(A)
5 Peningkatan Parameter kualitas air laut commisioning • Pengukuran suhu air laut Pada lokasi outlet, Enam bulan PT. • Dinas • Dinas
suhu air laut (dalam hal ini suhu) sesuaii in situ menggunakan lokasi dekat tambak sekali selama Indonesia Lingkungan Lingkunga
Keputusan Menteri Water Qyuality Checker nelayan setempat, dan kegiatancomiss Power Hidup Kota n Hidup
Lingkungan Hidup No 51 • Membandingkan hasil pada perairan dekat ioning dan Semarang Dan
tahun 2004 pengukuran dengan baku inlet operasi Kehutanan
mutu kualitas air laut pembangkit Provinsi
sesuai Keputusan Menteri listrik Jateng
Lingkungan Hidup No 51 berlangsung • Dinas
tahun 2004 Lingkunga
n Hidup
Kota

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-7
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
Semarang
6 kenyamanan Intensitas keluhan dan commisioning • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
protes masyarakat terjadinya • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
gangguan kenyamanan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan commisioninga Power Hidup Kota n Hidup
tinggal Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) berlangsung Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan dengan • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW frekuensi Semarang Provinsi
05) pemantauan Utara Jateng
• Data dianalisis secara aksidental • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen

7 Persepsi dan Intensitas keluhan dan commisioning • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
sikap protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
masyarakat penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan commisioning Power Hidup Kota n Hidup
Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) berlangsung Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan dengan • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW frekuensi Semarang Provinsi
05) pemantauan Utara Jateng
• Data dianalisis secara aksidental • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
8 Penurunan •Parameter SOx, NOx, Kegiatan operasional dan • Pemantauan kualitas Kelurahan Selama PT. • Dinas • Dinas
Kualitas TSP memenuhi baku perawatan pembangkit udara emisi (TSP, SO2, Tanjung Mas masa Indonesia Lingkungan Lingkunga
udara mutu emisi seperti NO2, opasitas, CO) dari dan Kelurahan operasi Power Hidup Kota n Hidup
tertuang dalam cerobong aktif Kemijen. pemeliharaan, Semarang Dan
PermenLH 21/2008 • Pemantauan kualitas 6 bulan sekali Kehutanan
•Parameter TSP, SO2, udara ambien 24 jam (udara ambien) Provinsi
NO2, , O3, Pb untuk parameter TSP, dan tiap saat Jateng
memenuhi baku mutu SO2, NO2, , O3, Pb di dengan CEMS • Dinas
sesuai SK Gub lokasi titik penaatan. untuk emisi), Lingkunga
No.8/2001 ttg Baku • Pemantauan dengan n Hidup
Mutu Udara Ambien CEMS untuk parameter Kota
Total Partikel, SO2, Semarang
opasitas, CO dan NO2

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-8
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
8a Peningkatan •Parameter Kebisingan Kegiatan operasional dan • Dengan sebuah sound • Area pembangkit 3 bulan sekali PT. • Dinas • Dinas
Kebisingan ambien di permukiman perawatan pembangkit level meter diukur • Kelurahan selama Indonesia Lingkungan Lingkunga
tidak melebihi 55 dB(A) tingkat tekanan bunyi Tanjung Mas operasional Power Hidup Kota n Hidup
sesuai KepMenLh dB(A) selama 10 • Kelurahan Semarang Dan
No.48 th.1996 ttg Baku (sepuluh) menit untuk Kemijen. Kehutanan
Tingkat Kebisingan, tiap pengukuran. Provinsi
dengan toleransi 3 Pembacaan dilakukan Jateng
dB(A)/Tingkat setiap 5 (lima) detik. • Dinas
Kebisingan Siang Lingkunga
Waktu pengukuran
malam n Hidup
dilakukan selama
aktifitas 24 jam (LSM) Kota
dengan cara pada siang Semarang
hari tingkat aktifitas
yang paling tinggi
selama 10 jam (LS)
pada selang waktu
06.00 - 22. 00 dan
aktifitas dalam hari
selama 8 jam (LM)
pada selang 22.00 -
06.00.
• Data hasil pengukuran
tingkat kebisingan
siang malam
dibandingkan dengan
KepMenLh No.48
th.1996 ttg Baku Tingkat
Kebisingan untuk
permukiman sebesar 55
dB(A) dengan toleransi
3 dB(A)
9 Peningkatan Parameter kualitas air laut Kegiatan operasional dan • Pengukuran suhu air Pada lokasi outlet, Enam bulan PT. • Dinas • Dinas
suhu air laut (dalam hal ini suhu) sesuaii perawatan pembangkit laut in situ lokasi dekat tambak sekali selama Indonesia Lingkungan Lingkunga
Keputusan Menteri menggunakan Water nelayan setempat, dan kegiatancomiss Power Hidup Kota n Hidup
Lingkungan Hidup No 51 Qyuality Checker pada perairan dekat ioning dan Semarang Dan
tahun 2004 • Membandingkan hasil inlet operasi Kehutanan
pengukuran dengan pembangkit Provinsi
baku mutu kualitas air listrik Jateng
laut sesuai Keputusan berlangsung • Dinas
Menteri Lingkungan Lingkunga
Hidup No 51 tahun 2004 n Hidup
Kota
Semarang
10 kenyamanan Intensitas keluhan dan Kegiatan operasional dan • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
protes masyarakat terjadinya perawatan pembangkit • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
gangguan kenyamanan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan operasional Power Hidup Kota n Hidup

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-9
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
tinggal Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) dan perawatan Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
• Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
11 Persepsi dan Intensitas keluhan dan Kegiatan operasional dan • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
sikap protes masyarakat perawatan pembangkit • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
masyarakat penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan operasional Power Hidup Kota n Hidup
Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) dan perawatan Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
• Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
• Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
Dampak Tidak Penting Yang Dikelola (RPL yang telah direncanakan dan merupakan bagian dari Rencana Kegiatan)
Tahap konstruksi
1 Penurunan Parameter TSP, SO2, Mobilisasi peralatan -Pemantauan kualitas udara Kelurahan Selama PT. Dinas • Dinas
kualitas NO2, O3, Pb memenuhi ambien 24 jam untuk Tanjung Mas masa Indonesia Lingkungan Lingkung
udara baku mutu sesuai SK Gub parameter TSP, SO2, NO2, dan Kelurahan konstruksi, 6 Power Hidup Kota an Hidup
No.8/2001 ttg Baku Mutu , O3, Pb di lokasi titik Kemijen. bulan sekali Semarang Dan
Udara Ambien penaatan. Kehutan
an
Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkung
an Hidup
Kota
Semaran
g
2 Gangguan Kemacetan dan tundaan Mobilisasi peralatan Pengumpulan data lalu- Jl. Coaster Selama PT. Indonesia Dishubkominfo • Dinas
lalulintas lalu-lintas lintas dilakukan dengan kegiatan Power Kota Lingkunga
survei lalu-lintas dan konstruksi Semarang n Hidup

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-10
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
pengamatan lapangan berlangsung Kota
Data lalu-lintas dianalisis dengan Semarang
dengan membandingkan frekuensi • Dinas
dengan standar MKJI pemantauan 6 Lingkunga
(enam) bulan n Hidup
sekali Dan
Kehutanan
Prov.
Jateng

3 kamtibmas Intensitas keluhan dan Mobilisasi peralatan • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. a. Dinas a. Dinas
protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
terjadinya gangguan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan mobilisasi Power Hidup Kota n Hidup
kamtibmas Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) peralatan Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung b. Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
• Data dianalisis secara pemantauan c. Kecamatan b. Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
d. Kelurahan Kota
Tanjung Mas Semarang
e. Kelurahan
Kemijen
4 Penurunan Parameter TSP, SO2, Mobilisasi material • Pemantauan kualitas udara Kelurahan Selama PT. Dinas • Dinas
Kualitas NO2, O3, Pb memenuhi ambien 24 jam untuk Tanjung Mas masa Indonesia Lingkungan Lingkung
udara baku mutu sesuai SK Gub parameter TSP, SO2, dan Kelurahan konstruksi, 6 Power Hidup Kota an Hidup
No.8/2001 ttg Baku Mutu NO2, , O3, Pb di lokasi Kemijen. bulan sekali Semarang Dan
Udara Ambien titik penaatan. Kehutan
an
Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkung
an Hidup
Kota
Semaran
g
6 Gangguanl Kemacetan dan tundaan Mobilisasi material Pengumpulan data lalu- Jl. Coaster Selama PT. Indonesia Dishubkominf • Dinas
lalu lintas lalu-lintas lintas dilakukan dengan kegiatan Power o Kota Lingkunga
survei lalu-lintas dan konstruksi Semarang n Hidup
pengamatan lapangan berlangsung Kota
Data lalu-lintas dianalisis dengan Semarang
dengan membandingkan frekuensi • Dinas
dengan standar MKJI pemantauan 6 Lingkunga
(enam) bulan n Hidup

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-11
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
sekali Dan
Kehutanan
Prov.
Jateng

7 kamtimbmas Intensitas keluhan dan Mobilisasi material • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. a. Dinas • Dinas
protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
terjadinya gangguan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan mobilisasi Power Hidup Kota n Hidup
kamtibmas Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) peralatan Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung b. Kecamatan Kehutanan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang Provinsi
05) frekuensi Utara Jateng
• Data dianalisis secara pemantauan c. Kecamatan • Dinas
deskriptif kualitatif aksidental Semarang Lingkunga
Timur n Hidup
d. Kelurahan Kota
Tanjung Mas Semarang
Kelurahan
Kemijen
8 Sanitasi Sanitasi lingkungan Mobilisasi material • Pengambilan data Lokasi kegiatan dan Selama PT. Indonesia • Dinas • Dinas
lingkungan dan permukiman baik sekunder dari Dinas penduduk sekitar kegiatan Power Kesehatan Lingkunga
Kesehatan dan mobilisasi Kota n Hidup
Tidak ada peningkatan Puskesmas meliputi material Semarang Dan
prevalensi penyakit angka kesakitan diare berlangsung • Dinas Kehutanan
diare selama tahap (morbiditas, termasuk Lingkungan Provinsi
mobilisasi material. insidensi dan Hidup Kota Jateng
prevalensi), Semarang • Dinas
• Penilaian sanitasi Lingkunga
lingkungan pada n Hidup
lingkungan PLTU dan Kota
lingkungan permukiman Semarang
penduduk
• Pengumpulan data
primer dari masyarakat
dilakukan dengan cara
menilai sanitasi
lingkungan pabrik dan
lingkungan permukiman
penduduk, dengan
penyebaran kuesener,
wawancara dan atau
observasi secara
langsung terhadap
masyarakat di daerah
lokasi terdampak
kegiatan.

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-12
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
9 Pravalensi Tidak ada Peningkatan mobilisasi material • Pengambilan data Lokasi kegiatan dan Selama PT. Indonesia • Dinas Dinas
penyakit kasus penyakit ISPA. sekunder dari Dinas penduduk sekitar kegiatan Power Lingkungan Lingkungan
Kesehatan dan konstruksi Hidup Dan Hidup Dan
Puskesmas meliputi pabrik Kehutanan Kehutanan
angka sakit (prevalensi berlangsung Propinsi Propinsi Jawa
penyakit) ISPA. Jawa Tengah
• Pengambilan data kadar Tengah
debu udara pada jalur
Kegiatan mobilisasi
material pada
masyarakat di sekitar
aktifitas kegiatan
• Melakukan evaluasi hasil
kegiatan promotif dan
preventif yang telah
dilakukan. Apabila masih
terjadi kesenjangan,
maka dilakukan
penyuluhan tiap rumah
sesuai dengan kondisi
yang ada.
10 Penurunan Parameter TSP, SO2, Penyiapan lahan Pemantauan kualitas udara Kelurahan Selama masa PT. • Dinas • Dinas
Kualitas NO2, O3, Pb memenuhi ambien 24 jam untuk Tanjung Mas konstruksi, 6 Indonesia Lingkungan Lingkung
udara baku mutu sesuai SK Gub parameter TSP, SO2, NO2, dan Kelurahan bulan sekali Power Hidup Kota an Hidup
No.8/2001 ttg Baku Mutu , O3, Pb di lokasi titik Kemijen. Semarang Dan
Udara Ambien penaatan. Kehutan
an
Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkung
an Hidup
Kota
Semaran
g
11 Penurunan Kepmen LH Nomor 51 Penyiapan lahan Pemantauan kualitas air laut Perairan lokasi Selama Indonesia Dinas • Dinas
Kualitas air Tahun 2004 tentang Baku di lokasi titik penaatan. tempat air larian kegiatan Power Lingkungan Lingkung
permukaan Mutu Air Laut untuk Biota masuk penyiapan Hidup Kota an Hidup
dan ai laut Laut meliputi parameter lahan dan Semarang Dan
kecerahan, kekeruhan, dilakukan Kehutan
BOD, TSS dan NO3-N setiap 3 bulan an
sekali Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkung
an Hidup

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-13
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
Kota
Semaran
g
12 Hiangnya - jumlah dan spesies Penyiapan lahan - Observasi lapangan Di lokasi pengurugan sebelum PT. • Dinas • Dinas
Biota darat tumbuhan yang jumlah dan spesies bibit tapak proyek dan area penyiapan Indonesia Lingkungan Lingkung
dihilangkan tanaman pengganti. RTH lahan selesai Power Hidup Kota an Hidup
- Jumlah dan jenis - Observasi lapangan dilakukan satu Semarang Dan
spesies bibit tanaman lapangan jumlah dan kali dilanjutkan Kehutan
yang ditanamn di area spesies bibit tanaman 1 bulan sekali an
RTH sebagai baru pada kegiatan selama Provinsi
pengganti sama penghijauan lain kegiatan Jateng
dengan yang - Observasi lapangan penghijauan. • Dinas
dihilangkan. biodiversitas flora dan Lingkung
- Jumlah dan jenis-jenis fauna darat (mamalia, an Hidup
tanaman baru untuk aves, reptile, insekta, Kota
meningkatkan dan amfibi). Semaran
keragaman flora dan - Observasi lapangan g
fauna terutama yang kondisi RTH
dilindung dan
terancam.
Kondisi RTH
13 kamtibmas Intensitas keluhan dan Penyiapan lahan • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkung
terjadinya gangguan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan penyiapan Power Hidup Kota an Hidup
kamtibmas Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) lahan Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang an
05) frekuensi Utara Provinsi
• Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan Jateng
deskriptif kualitatif aksidental Semarang • Dinas
Timur Lingkung
• Kelurahan an Hidup
Tanjung Kota
Mas Semaran
• Kelurahan g
Kemijen
14 Penurunan Parameter TSP, SO2, Konstruksi pembangkit Pemantauan kualitas udara Kelurahan Selama masa PT. • Dinas • Dinas
Kualitas NO2,O3,Pb memenuhi ambien 24 jam untuk Tanjung Mas konstruksi, 6 Indonesia Lingkungan Lingkung
udara baku mutu sesuai SK Gub parameter TSP, SO2, NO2, dan Kelurahan bulan sekali Power Hidup Kota an Hidup
No.8/2001 ttg Baku Mutu , O3, Pb di lokasi titik Kemijen. Semarang Dan
Udara Ambien penaatan. Kehutan
an
Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkung

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-14
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
an Hidup
Kota
Semaran
g
15 Peningkatan Parameter Kebisingan Konstruksi pembangkit • Dengan sebuah sound Area konstruksi Selama masa PT. • Dinas • Dinas
kebisingan ambien tidak melebihi 70 level meter diukur Pembangkit konstruksi, 3 Indonesia Lingkungan Lingkung
dB(A) sesuai KepMenLh tingkat tekanan bunyi bulan sekali Power Hidup Kota an Hidup
No.48 th.1996 ttg Baku dB(A) selama 10 Semarang Dan
Tingkat Kebisingan (sepuluh) menit untuk Kehutan
tiap pengukuran. an
Pembacaan dilakukan Provinsi
setiap 5 (lima) detik. Jateng
Waktu pengukuran • Dinas
dilakukan selama Lingkung
aktifitas 24 jam (LSM) an Hidup
dengan cara pada siang Kota
hari tingkat aktifitas Semaran
yang paling tinggi g
selama 10 jam (LS)
pada selang waktu
06.00 - 22. 00 dan
aktifitas dalam hari
selama 8 jam (LM)
pada selang 22.00 -
06.00.
Data hasil pengukuran
tingkat kebisingan siang
malam dibandingkan
dengan KepMenLh No.48
th.1996 ttg Baku Tingkat
Kebisingan untuk
permukiman sebesar 55
dB(A) dengan toleransi 3
dB(A)
16 Peningkatan Air hujan yang mengalir di Konstruksi pembangkit Pengamatan secara visual titik di lokasi drainase Selama PT. • Dinas • Dinas
Air larian atas permukaan tanah listrik dan sarana saat terjadi hujan dan utama menuju ke badan konstruksil Indonesia Lingkungan Lingkung
hasil mpenyiapan lahan pendukungnya pengukuran pada drainase air (laut) pembangkit Power Hidup Kota an Hidup
menggenangi/membanjiri utama yang telah dibuat berlangsung, Semarang Dan
daerah sekitarnya satu kali per 6 Kehutan
bulan pada an
saat musim Provinsi
hujan dan Jateng
dilajutkan pada • Dinas
tahap operasi Lingkung
an Hidup
Kota

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-15
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
Semaran
g
17 Penurunan Kepmen LH Nomor 51 Konstruksi pembangkit Pemantauan kualitas air laut Perairan lokasi tempat Selama Indonesia Dinas • Dinas
Kualitas air Tahun 2004 tentang Baku listrik dan sarana di lokasi titik penaatan. air larian masuk kegiatan Power Lingkungan Lingkung
permukaan Mutu Air Laut untuk Biota pendukungnya kontruksi dan Hidup Kota an Hidup
dan ai laut Laut, dilakukan Semarang Dan
setiap 3 bulan Kehutan
sekali an
Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkung
an Hidup
Kota
Semaran
g
18 sequancing Tanah di sekitar lokasi Konstruksi pembangkit Pengamatan secara visual Di sekitar lokasi Selama Indonesia • Dinas • Dinas
kegiatan terangkat listrik dan sarana terutama saat pembuatan pembangunan konstruksi Power Lingkungan Lingkung
sehingga merusak pendukungnya pondasi hingga konstriksi pembangkit pembangkit Hidup Kota an Hidup
bangunan di atasnya bangunan di atas pondasi berlangsung, Semarang Dan
satu kali per 3 Kehutan
bulan an
Provinsi
Jateng
• Dinas
Lingkung
an Hidup
Kota
Semaran
g
19 Gangguan - Penaatan merekam Konstruksi pembangkit - Pemantauan dokumen Perairan sekitar intake Selama PT. • Dinas • Dinas
Biota air laut kegiatan pemantauan rekaman kegiatan baru kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkung
dan perbaikan trucuk. pemantauan dan konstruksi Power Hidup Kota an Hidup
- Konsentrasi padatan perbaikan trucuk. intake baru dan Semarang Dan
tersuspensi air laut - Observasi lapangan dilakukan Kehutan
tidak melampaui baku terkait dengan penaatan setiap 1 bulan an
mutu air laut untuk SOP manajemen air sekali Provinsi
biota laut yaitu 80 mg/l ballast untuk kapal-kapal Jateng
(lampiran III Keputusan yang terlibat dalam • Dinas
Menteri Lingkungan kegiatan. Lingkung
Hidup No 51 tahun Sampling plankton, benthos an Hidup
2004) dan nekton kemudian Kota
- Penaatan SOP dilakukan identifikasi jenis Semaran
manajemen air ballast dan jumlah individu untuk g
oleh kapal-kapal yang menentukan nilai indeks
terlibat dalam kegiatan keanekaragaman dan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-16
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
PT IP indeks dominansinya
Komposisi, kemelimpahan
dan keragaman biota
perairan (plankton,
benthos dan nekton)
setara dengan kondisi
sebelum ada kegiatan
20 kamtibmas Intensitas keluhan dan Konstruksi pembangkit • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkung
terjadinya gangguan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan konstruksi Power Hidup Kota an Hidup
kamtibmas Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) pembangkit Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan berlangsung • Kecamatan Kehutan
Kelurahan Kemijen (RW dengan Semarang an
05) frekuensi Utara Provinsi
• Data dianalisis secara pemantauan • Kecamatan Jateng
deskriptif kualitatif aksidental Semarang • Dinas
Timur Lingkung
• Kelurahan an Hidup
Tanjung Kota
Mas Semaran
• Kelurahan g
Kemijen
21 Sanitasi • Sanitasi lingkungan Konstruksi pembangkit • Pengambilan data Lokasi kegiatan dan Selama PT. Indonesia • Dinas Dinas
lingkungan dan permukiman baik sekunder dari Dinas penduduk sekitar kegiatan Power Lingkungan Lingkungan
Kesehatan dan konstruksi Hidup Dan Hidup Dan
• Tidak ada Puskesmas meliputi pabrik Kehutanan Kehutanan
peningkatan angka kesakitan diare berlangsung Propinsi Propinsi Jawa
prevalensi penyakit (morbiditas, termasuk Jawa Tengah
diare selama tahap insidensi dan prevalensi), Tengah
mobilisasi material. • Penilaian sanitasi
lingkungan pada
lingkungan PLTU dan
lingkungan permukiman
penduduk
• Pengumpulan data primer
dari masyarakat
dilakukan dengan cara
menilai sanitasi
lingkungan pabrik dan
lingkungan permukiman
penduduk, dengan
penyebaran kuesener,
wawancara dan atau
observasi secara
langsung terhadap
masyarakat di daerah

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-17
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
lokasi terdampak
kegiatan.

22 Pravalensi Tidak ada peningkatan Konstruksi pembangkit • Pengambilan data Lokasi kegiatan dan Selama PT. Indonesia • Dinas Dinas
penyakit penyakit Demam berdarah sekunder dari Dinas penduduk sekitar kegiatan Power Lingkungan Lingkungan
dengue. Kesehatan dan konstruksi Hidup Dan Hidup Dan
Puskesmas meliputi pabrik Kehutanan Kehutanan
angka sakit (prevalensi berlangsung Propinsi Propinsi Jawa
penyakit) DBD, Jawa Tengah
Container index pada Tengah
rumah sekitar kegiatan
dan di Indonesia Power.
• Pengumpulan data
primer dari masyarakat
dilakukan penyebaran
kuesener, wawancara
dan atau observasi
secara langsung
terhadap masyarakat di
daerah lokasi terdampak
kegiatan.
23 Gangguan • Tidak ada kecelakaan Konstruksi Pengumpulan data Tapak kegiatan Selama PT. Indonesia • Dinas Dinas
Keselamatan kerja Pengembangan PLTU / penderita kecelakaan kerja kegiatan Power Lingkungan Lingkungan
dan • Penyakit akibat kerja PLTGU dan penyakit akibat kerja konstruksi Hidup Dan Hidup Dan
Kesehatan minimal dilakukan oleh dokter Pengembanga Kehutanan Kehutanan
Kerja sehingga dapat diketahui n dan Propinsi Propinsi Jawa
kemungkinan penyebabnya. operasional Jawa Tengah
Data penderita kecelakaan PLTU / Tengah
dan penyakit akibat kerja PLTGU
dianalisis secara deskriptif
kualitatif dan kuantitatif.
24 Gangguan Kemacetan dan tundaan Demobilisasi peralatan Pengumpulan data lalu- Jl. Coaster Sekali selama PT. Indonesia • Dishubkomi • Dinas
lalu lintas lalu-lintas lintas dilakukan dengan kegiatan Power nfo Kota Lingkunga
survei lalu-lintas dan demobilisasi Semarang n Hidup
pengamatan lapangan peralatan Kota
Data lalu-lintas dianalisis berlangsung Semarang
dengan membandingkan • Dinas
dengan standar MKJI Lingkunga
n Hidup
Dan
Kehutanan
Prov.
Jateng

Tahap Operasi
1 Gangguan - Penaatan SOP commissioning - Observasi lapangan Sekitar lokasi Tiga bulan PT. • Dinas • Dinas

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-18
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
Biota air laut pengelolaan limbah terkait penaatan intake,Outfall, Dekat sekali selama Indonesia Lingkungan Lingkung
bahang dan limbah cair terhadap SOP dengan budidaya comissioning Power Hidup Kota an Hidup
pembangkit. pengelolaan limbah tambak Sejajar dengan pembangkit Semarang Dan
- Penaatan merekaman bahang dan limbah cair budidaya tambak ( 1 Kehutan
kegiatan observasi dan pembangkit km) kearah pantai, an
perbaikan kinerja sistem - Observasi dokumen Sejajar dengan lokasi Provinsi
pengolalaan limbah rekaman kinerja sistem intake ke arah pantai/2 Jateng
bahang dan WWTP. pengelolaan limbah km dari intake, Sejajar • Dinas
- Komposisi, bahang dan WWTP. dengan outfall ke arah Lingkung
kemelimpaha dan - Sampling plankton, pantai/1 km dari outfall, an Hidup
indeks keanekaragaman benthos dan nekton Sekitar muara kanal Kota
plankton, benthos dan kemudian dilakukan Semaran
nekton minimal setara identifikasi jenis dan g
dengan kondisi sebelum jumlah individu untuk
ada kegiatan. menentukan nilai indeks
keanekaragaman dan
- Kualitas lingkungan indeks dominansinya
perairan di sekitar PT IP Pengambilan sampel air dan
tidak melebih baku mutu analisis kualitas air
kualitas air laut untuk
pelabuhan (Lampiran I
KepMenLH no. 51/2004)
 Total padatan
tersuspensi : 80
mg/l
 Suhu : alami
(diperbolehkan 3
oC lebih tinggi dari

suhu alami)
 Salinitas : alami
 Cd : 0,01 mg/l
 Cu : 0,05 mg/l
 Pb : 0,05 mg/l
 Zn : 0,1 mg/l
- Kualitas lingkungan
perairan di area yang
berdekatan dengan
tambak tidak melebih
baku mutu untuk biota
perairan (Lampiran III
KepMen LH No
51/2004
 Variabel fisika
kimia yang
digunakan
sebagai indikaytor

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-19
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
adalah :
 Total padatan
tersuspensi : 80
mg/l
 Suhu : alami
(diperbolehkan 3
oC lebih tinggi dari

suhu alami)
 Salinitas : 34 o/oo
 DO : > 5 mg/l
 Cd : 0,001 mg/l
 Cu : 0,008 mg/l
 Pb : 0,008 mg/l
 Zn : 0,05 mg/l

2 kamtibmas Intensitas keluhan dan commissioning • Kotak saran/pengaduan. Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
protes masyarakat • Wawancara dengan (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkung
terjadinya gangguan penduduk Kelurahan 14) dan Kelurahan commisioning Power Hidup Kota an Hidup
kamtibmas Tanjung Mas (RW 12, Kemijen (RW 05) berlangsung Semarang Dan
RW 13 dan RW 14) dan dengan • Kecamatan Kehutan
Kelurahan Kemijen (RW frekuensi Semarang an
05) pemantauan Utara Provinsi
• Data dianalisis secara aksidental • Kecamatan Jateng
deskriptif kualitatif Semarang • Dinas
Timur Lingkung
• Kelurahan an Hidup
Tanjung Kota
Mas Semaran
• Kelurahan g
Kemijen
3 Gangguan - Penaatan SOP Operasional dan - Observasi lapangan Sekitar lokasi Tiga bulan PT. • Dinas • Dinas
Biota air laut pengelolaan limbah perawatan pembangkit kondisi sistem intake,Outfall, Dekat sekali selama Indonesia Lingkungan Lingkung
bahang dan limbah cair pengelolaan limbah dengan budidaya Operasional Power Hidup Kota an Hidup
pembangkit bahang dan limbah tambak Sejajar dengan dan perawatan Semarang Dan
- Penaatan perawatan pembangkit. budidaya tambak ( 1 pembangkit Kehutan
sistem pengelolaan - Observasi dokumen km) kearah pantai, an
limbah bahang dan rekaman kegiatan Sejajar dengan lokasi Provinsi
WWTP. perawatan sistem intake ke arah pantai/2 Jateng
- Ketersediaan dokumen pengelolaan limbah km dari intake, Sejajar • Dinas
rekaman kegiatan bahang dan WWTP. dengan outfall ke arah Lingkung
perawatan sistem - Observasi dokumen pantai/1 km dari outfall, an Hidup
pengelolaan limbah rekaman kegiatan Sekitar muara kanal Kota
bahang pemantauan efektivitas Semaran
- Ketersediaan dokumen kinerja sistem g
rekaman kegiatan pengelolaan limbah
pemantauan efektivitas bahang dan dan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-20
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
kinerja sistem WWTP.serta kegiatan
pengelolaan limbah kedaruratan yang
bahang dan kegiatan dilakukan untuk
kedaruratan yang menangani pada saat
dilakukan untuk terjadi gangguan pada
menangani pada saat sistem pengelolaan
terjadi gangguan pada limbah bahang dan
sistem pengelolaan WWTP.
limbah bahang. - Observasi lapangan
- Penaatan kapal-kapal terkait dengan penaatan
yang terlibat dalam SOP manajemen air
kegiatan terhadap SOP ballast untuk kapal-kapal
manajemen air ballast yang terlibat dalam
- Komposisi, kegiatan
kemelimpaha dan - Sampling plankton dan
indeks keanekaragaman benthos kemudian
plankton, benthos dan dilakukan identifikasi jenis
nekton minimal setara dan jumlah individu untuk
dengan kondisi sebelum menentukan nilai indeks
ada kegiatan. keanekaragaman dan
- Kualitas lingkungan indeks dominansinya.
perairan di sekitar PT IP - Sampling air dan
tidak melebih baku mutu pengukuran kualitas air
kualitas air laut untuk
pelabuhan (Lampiran I
KepMenLH no. 51/2004)
 Total padatan
tersuspensi : 80 mg/l
 Suhu : alami
(diperbolehkan 3 oC
lebih tinggi dari suhu
alami)
 Salinitas : alami
 Cd : 0,01 mg/l
 Cu : 0,05 mg/l
 Pb : 0,05 mg/l
 Zn : 0,1 mg/l
- Kualitas lingkungan
perairan di area yang
berdekatan dengan
tambak tidak melebih
baku mutu untuk biota
perairan (Lampiran III
KepMen LH No 51/2004
 Variabel fisika kimia
yang digunakan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-21
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
sebagai indikaytor
adalah :
 Total padatan
tersuspensi : 80 mg/l
 Suhu : alami
(diperbolehkan 3 oC
lebih tinggi dari suhu
alami)
 Salinitas : 34 o/oo
 DO : > 5 mg/l
 Cd : 0,001 mg/l
 Cu : 0,008 mg/l
 Pb : 0,008 mg/l
Zn : 0,05 mg/l
4 kamtibmas Intensitas keluhan dan Operasional dan • Kotak Kelurahan Tanjung Mas Selama PT. • Dinas • Dinas
protes masyarakat perawatan pembangkit saran/pengaduan. (RW 12, RW 13 dan RW kegiatan Indonesia Lingkungan Lingkunga
terjadinya gangguan • Wawancara dengan 14) dan Kelurahan operasional Power Hidup Kota n Hidup
kamtibmas penduduk Kelurahan Kemijen (RW 05) dan perawatan Semarang Dan
Tanjung Mas (RW 12, pembangkit • Kecamatan Kehutanan
RW 13 dan RW 14) berlangsung Semarang Provinsi
dan Kelurahan dengan Utara Jateng
Kemijen (RW 05) frekuensi • Kecamatan • Dinas
• Data dianalisis pemantauan Semarang Lingkunga
secara deskriptif aksidental Timur n Hidup
kualitatif • Kelurahan Kota
Tanjung Semarang
Mas
• Kelurahan
Kemijen
5. Kesehatan Tidak ada peningkatan Kegiatan operasional • Pengambilan data kadar Lokasi kegiatan dan Enam bulan PT. • Dinas Dinas
masyarakat prevalensi penyakit ISPA, debu dan gas Sox, NOx penduduk sekitar sekali , selama Indonesia Lingkungan Lingkungan
diare dan DBD dan TSP ( sesuai kegiatan Power Hidup Dan Hidup Dan
dengan Permen LH No operasional Kehutanan Kehutanan
21 th 2008) pada jalur PLTU Propinsi Propinsi Jawa
pemajanan pada berlangsung Jawa Tengah
masyarakat di sekitar Tengah
PLTU.
• Penilaian persyaratan
kesehatan lingkungan
kerja perkantoran dan
industri sesuai
Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor :
1405/Menkes/SK/XI/200
2
• Pengambilan data

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-22
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
sekunder dari Dinas
Kesehatan atau
Puskesmas meliputi
angka sakit (prevalensi
penyakit) ISPA, diare
dan DBD, container
index pada rumah
sekitar kegiatan dan di
Indonesia Power.
• Melakukan evaluasi hasil
kegiatan promotif dan
preventif yang telah
dilakukan. Apabila masih
terjadi kesenjangan,
maka dilakukan
penyuluhan tiap rumah
sesuai dengan kondisi
yang ada.
• Pengumpulan data
primer dari masyarakat
dengan penyebaran
kuesener, wawancara
dan atau observasi
secara langsung
terhadap masyarakat di
daerah lokasi terdampak
kegiatan.
6. Gangguan Tidak ada kecelakaan Kegiatan operasional Pengumpulan data Tapak kegiatan Selama PT. Indonesia • Dinas Dinas
Keselamatan kerja penderita kecelakaan kerja kegiatan Power Lingkungan Lingkungan
dan Penyakit akibat kerja dan penyakit akibat kerja konstruksi Hidup Dan Hidup Dan
Kesehatan minimal dilakukan oleh dokter Pengembanga Kehutanan Kehutanan
Kerja sehingga dapat diketahui n dan Propinsi Propinsi Jawa
kemungkinan penyebabnya. operasional Jawa Tengah
• Data penderita PLTU / Tengah
kecelakaan dan penyakit PLTGU
akibat kerja dianalisis
secara deskriptif kualitatif
dan kuantitatif.
5 Pravalensi Tidak ada peningkatan Commissioning • Pengambilan data kadar Lokasi kegiatan dan Selama PT. Indonesia • Dinas Dinas
penyakit prevalensi penyakit ISPA, debu dan gas pada jalur penduduk sekitar kegiatan Power Lingkungan Lingkungan
diare dan DBD pemajanan pada operasional Hidup Dan Hidup Dan
masyarakat di sekitar pabrik Kehutanan Kehutanan
aktifitas kegiatan berlangsung Propinsi Propinsi Jawa
• Penilaian persyaratan Jawa Tengah
kesehatan lingkungan Tengah
kerja perkantoran dan

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-23
ADENDUM ANDAL & RKL-RPL PLTU/PLTGU/PLTG dari 1.350 MW Menjadi 2.150 MW

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
N Jenis
Metode Pengumpulan dan Waktu dan Penerima
o. Dampak Indikator / Parameter Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
Analisis Data Frekuensi Laporan
Yang Timbul
industri sesuai
Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor :
1405/Menkes/SK/XI/200
2
• Pengambilan data
sekunder dari Dinas
Kesehatan atau
Puskesmas meliputi
angka sakit (prevalensi
penyakit) ISPA, diare
dan DBD, container
index pada rumah sekitar
kegiatan dan di
Indonesia Power.
• Melakukan evaluasi hasil
kegiatan promotif dan
preventif yang telah
dilakukan. Apabila masih
terjadi kesenjangan,
maka dilakukan
penyuluhan tiap rumah
sesuai dengan kondisi
yang ada.
• Pengumpulan data
primer dari masyarakat
dengan penyebaran
kuesener, wawancara
dan atau observasi
secara langsung
terhadap masyarakat di
daerah lokasi terdampak
kegiatan.

PT INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG


VI-24

Anda mungkin juga menyukai