Anda di halaman 1dari 23

Contoh Kasus 1 Uji Hubungan Variabel-Variabel Kategori dengan Uji Chi-Square Pearson

& Regresi Logistik

Misalkan diberikan data sebagai berikut.

Berdasarkan data tersebut diketahui sebagai berikut.

 Jumlah responden sebanyak 40.


 Terdapat 3 variabel kategori, yakni stres, gizi, dan daya tahan.
 Variabel stres terdiri dari 2 kategori, yakni tidak stres (diberi kode 0) dan stres (diberi kode 1).
 Variabel gizi terdiri dari 2 kategori, yakni baik (diberi kode 1), dan buruk (diberi kode 0).
 Variabel daya tahan terdiri dari 2 kategori, yakni baik (diberi kode 1) dan tidak baik (diberi kode
0).

Pertanyaan yang diajukan:

 Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara stres dan daya tahan
 Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara gizi dan daha tahan

Hasil Uji Hubungan Variabel-Variabel Kategori dengan Uji Chi-Square Pearson

Uji Hubungan Stres dan Daya Tahan Tubuh

Crosstab

Daya Tahan Tubuh

Tidak Baik Baik Total


Stres Tidak Stres Count 6 14 20
% within Stres 30.0% 70.0% 100.0%
Stres Count 12 8 20
% within Stres 60.0% 40.0% 100.0%
Total Count 18 22 40
% within Stres 45.0% 55.0% 100.0%

 Dari 20 responden yang tidak stres, 6 responden (30%) memiliki daya tahan tubuh tidak baik,
sementara 14 responden (70%) memiliki daya tahan tubuh baik.

 Dari 20 responden yang stres, 12 responden (60%) memiliki daya tahan tubuh tidak baik,
sementara 8 responden (40%) memiliki daya tahan tubuh baik.

Terdapat kecenderungan, semakin tinggi tingkat stres, maka daya tahan


tubuh semakin menurun.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 3.636a 1 .057
b
Continuity Correction 2.525 1 .112
Likelihood Ratio 3.696 1 .055
Fisher's Exact Test .111 .055
Linear-by-Linear Association 3.545 1 .060
N of Valid Cases 40

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.00.
b. Computed only for a 2x2 table

Berdasarkan hasil uji chi-square Pearson, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) adalah 0,057 > 0,05, hal
ini berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan (secara statistika) antara stres dan daya tahan tubuh.

Uji Hubungan Gizi dan Daya Tahan Tubuh

Crosstab

Daya Tahan Tubuh

Tidak Baik Baik Total


Gizi Buruk Count 12 6 18
% within Gizi 66.7% 33.3% 100.0%
Baik Count 6 16 22
% within Gizi 27.3% 72.7% 100.0%
Total Count 18 22 40
% within Gizi 45.0% 55.0% 100.0%

 Dari 18 responden dari kelompok gizi buruk, 12 responden (66,7%) memiliki daya tahan tubuh
tidak baik, sementara 6 responden (33,3%) memiliki daya tahan tubuh baik.

 Dari 22 responden dari kelompok gizi baik, 6 responden (27,3%) memiliki daya tahan tubuh tidak
baik, sementara 16 responden (72,7%) memiliki daya tahan tubuh baik.

Terdapat kecenderungan, semakin tinggi tingkat gizi, maka daya tahan tubuh
semakin tinggi.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.208a 1 .013
b
Continuity Correction 4.718 1 .030
Likelihood Ratio 6.355 1 .012
Fisher's Exact Test .024 .014
Linear-by-Linear Association 6.052 1 .014
N of Valid Cases 40

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.10.
b. Computed only for a 2x2 table

Berdasarkan hasil uji chi-square Pearson, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) adalah 0,013 < 0,05, hal
ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara gizi dan daya tahan tubuh.

Langkah-Langkah dalam SPSS pada Uji Hubungan Variabel-Variabel Kategori dengan Uji Chi-
Square Pearson
Pertanyaan yang diajukan:

 Memperkirakan berapa kali lebih mungkin terjadinya daya tahan baik (kode 1, last), untuk
responden dengan gizi baik, dibandingkan responden dengan gizi buruk (sebagai reference
category), serta menguji apakah signifikan secara statistika.
 Memperkirakan berapa kali lebih mungkin terjadinya daya tahan baik (kode 1, last), untuk
responden tidak stres, dibandingkan responden stres (sebagai reference category), serta menguji
apakah signifikan secara statistika.

Hasil Berdasarkan Regresi Logistik

Categorical Variables Codings


sebagai reference
Parameter
coding category
Frequency (1)
Gizi Buruk 18 .000
Baik 22 1.000
Stres Tidak Stres 20 1.000
Stres 20 .000
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


a
Step 1 Stres(1) 1.291 .731 3.118 1 .077 3.638
Gizi(1) 1.704 .731 5.436 1 .020 5.496
Constant -1.334 .659 4.095 1 .043 .263
a. Variable(s) entered on step 1: Stres, Gizi.

 Responden dengan gizi baik, 5,496 kali lebih mungkin, memiliki daya tahan baik, dibandingkan
dengan responden dengan gizi buruk (sebagai reference category), serta signifikan secara
statistika, yakni ditandai oleh nilai Sig. 0,020 < 0,05.

 Responden yang tidak stres, 3,638 kali lebih mungkin, memiliki daya tahan baik, dibandingkan
dengan responden yang stres (sebagai reference category), namun tidak signifikan secara
statistika, yakni ditandai oleh nilai Sig. 0,077 > 0,05.

Langkah-Langkah Regresi Logistik


Hasil Berdasarkan Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


a
Step 1 Stres -1.291 .731 3.118 1 .077 .275
Gizi 1.704 .731 5.436 1 .020 5.496
Constant -.043 .619 .005 1 .945 .958
a. Variable(s) entered on step 1: Stres, Gizi.

 Diketahui, variabel stres tidak berpengaruh signifikan terhadap daya tahan tubuh, yakni
ditandai dengan nilai Sig. 0,077 > 0,05. Diketahui nilai koefisien regresi variabel stres adalah -
1,291, bernilai negatif, hal ini berarti variabel stres berpengaruh negatif terhadap daya tahan
tubuh. Dengan kata lain, tingkat stres yang semakin meningkat, cenderung dapat membuat
daya tahan tubuh menurun.

 Diketahui, variabel gizi berpengaruh signifikan terhadap daya tahan tubuh, yakni ditandai
dengan nilai Sig. 0,020 < 0,05. Diketahui nilai koefisien regresi variabel gizi adalah 1,704,
bernilai positif, hal ini berarti variabel gizi berpengaruh positif terhadap daya tahan tubuh.
Dengan kata lain, tingkat gizi yang semakin meningkat, cenderung dapat membuat daya tahan
tubuh meningkat.
Langkah-Langkah Regresi Logistik
Contoh Kasus 2 Uji Hubungan Variabel-Variabel Kategori dengan Uji Chi-Square Pearson
& Regresi Logistik

Misalkan diberikan data sebagai berikut.


Berdasarkan data tersebut diketahui sebagai berikut.

 Jumlah responden sebanyak 60.


 Terdapat 3 variabel kategori, yakni stres, gizi, dan daya tahan.
 Variabel stres terdiri dari 2 kategori, yakni tidak stres (diberi kode 0) dan stres (diberi kode 1).
 Variabel gizi terdiri dari 3 kategori, yakni rendah (diberi kode 1), sedang (diberi kode 2), dan
tinggi (diberi kode 3).
 Variabel daya tahan terdiri dari 2 kategori, yakni baik (diberi kode 1) dan tidak baik (diberi kode
0).

Pertanyaan yang diajukan:

 Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara stres dan daya tahan
 Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara gizi dan daha tahan
Hasil Uji Hubungan Variabel-Variabel Kategori dengan Uji Chi-Square Pearson

Uji Hubungan Stres dan Daya Tahan Tubuh

Crosstab

Daya Tahan Tubuh

Tidak Baik Baik Total


Stres Tidak Stres Count 10 28 38
% within Stres 26.3% 73.7% 100.0%
Stres Count 16 14 30
% within Stres 53.3% 46.7% 100.0%
Total Count 26 42 68
% within Stres 38.2% 61.8% 100.0%

 Dari 38 responden yang tidak stres, 10 responden (26,3%) memiliki daya tahan tubuh tidak baik,
sementara 28 responden (73,7%) memiliki daya tahan tubuh baik.

 Dari 30 responden yang stres, 16 responden (53,3%) memiliki daya tahan tubuh tidak baik,
sementara 14 responden (46,7%) memiliki daya tahan tubuh baik.

Terdapat kecenderungan, semakin tinggi tingkat stres, maka daya tahan


tubuh semakin menurun.

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.182a 1 .023
b
Continuity Correction 4.101 1 .043
Likelihood Ratio 5.211 1 .022
Fisher's Exact Test .027 .021
Linear-by-Linear Association 5.106 1 .024
N of Valid Cases 68

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.47.
b. Computed only for a 2x2 table
Berdasarkan hasil uji chi-square Pearson, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) adalah 0,023 < 0,05, hal
ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara stres dan daya tahan tubuh.

Uji Hubungan Gizi dan Daya Tahan Tubuh

Crosstab

Daya Tahan Tubuh

Tidak Baik Baik Total


Gizi Rendah Count 10 7 17
% within Gizi 58.8% 41.2% 100.0%
Sedang Count 13 18 31
% within Gizi 41.9% 58.1% 100.0%
Tinggi Count 3 17 20
% within Gizi 15.0% 85.0% 100.0%
Total Count 26 42 68
% within Gizi 38.2% 61.8% 100.0%

 Dari 17 responden dari kelompok gizi rendah, 10 responden (58,8%) memiliki daya tahan tubuh
tidak baik, sementara 7 responden (41,2%) memiliki daya tahan tubuh baik.

 Dari 31 responden dari kelompok gizi sedang, 13 responden (41,9%) memiliki daya tahan tubuh
tidak baik, sementara 18 responden (58,1%) memiliki daya tahan tubuh baik.

 Dari 20 responden dari kelompok gizi tinggi, 3 responden (15%) memiliki daya tahan tubuh tidak
baik, sementara 17 responden (85%) memiliki daya tahan tubuh baik.

Terdapat kecenderungan, semakin tinggi tingkat gizi, maka daya tahan tubuh
semakin tinggi.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 7.803a 2 .020
Likelihood Ratio 8.359 2 .015
Linear-by-Linear Association 7.511 1 .006
N of Valid Cases 68

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 6.50.

Berdasarkan hasil uji chi-square Pearson, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) adalah 0,020 < 0,05, hal
ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara gizi dan daya tahan tubuh.

Langkah-Langkah dalam SPSS pada Uji Hubungan Variabel-Variabel Kategori dengan Uji Chi-
Square Pearson
Pertanyaan yang diajukan:

 Memperkirakan berapa kali lebih mungkin terjadinya daya tahan baik (kode 1, last), untuk
responden dengan gizi tinggi, dibandingkan responden dengan gizi rendah (sebagai reference
category), serta menguji apakah signifikan secara statistika.
 Memperkirakan berapa kali lebih mungkin terjadinya daya tahan baik (kode 1, last), untuk
responden dengan gizi sedang, dibandingkan responden dengan gizi rendah (sebagai reference
category), serta menguji apakah signifikan secara statistika.
 Memperkirakan berapa kali lebih mungkin terjadinya daya tahan baik (kode 1, last), untuk
responden tidak stres, dibandingkan responden stres (sebagai reference category), serta menguji
apakah signifikan secara statistika.

Hasil Berdasarkan Regresi Logistik

Dependent Variable
Encoding
Original
Value Internal Value
Tidak Baik 0
Baik 1
Categorical Variables Codings sebagai reference
Parameter coding
category
Frequency (1) (2)
Gizi Rendah 17 .000 .000
Sedang 31 1.000 .000
Tinggi 20 .000 1.000
Stres Tidak Stres 38 1.000

Stres 30 .000

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


a
Step 1 Stres(1) 1.329 .567 5.494 1 .019 3.778
Gizi 7.341 2 .025

Gizi(1) .685 .646 1.125 1 .289 1.984


Gizi(2) 2.259 .841 7.224 1 .007 9.576
Constant -1.103 .619 3.171 1 .075 .332
a. Variable(s) entered on step 1: Stres, Gizi.

 Responden dengan gizi tinggi, 9,576 kali lebih mungkin, memiliki daya tahan baik, dibandingkan
dengan responden dengan gizi rendah (sebagai reference category), serta signifikan secara
statistika, yakni ditandai oleh nilai Sig. 0,007 < 0,05.
 Responden dengan gizi sedang, 1,984 kali lebih mungkin, memiliki daya tahan baik,
dibandingkan dengan responden dengan gizi rendah (sebagai reference category), namun tidak
signifikan secara statistika, yakni ditandai oleh nilai Sig. 0,289 > 0,05.

 Responden yang tidak stres, 3,778 kali lebih mungkin, memiliki daya tahan baik, dibandingkan
dengan responden yang stres (sebagai reference category), serta signifikan secara statistika, yakni
ditandai oleh nilai Sig. 0,019 < 0,05.
Langkah-Langkah Regresi Logistik

Hasil Berdasarkan Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


a
Step 1 Stres -1.305 .565 5.344 1 .021 .271
Gizi 1.088 .403 7.308 1 .007 2.969
Constant -1.065 .826 1.662 1 .197 .345
a. Variable(s) entered on step 1: Stres, Gizi.
 Diketahui, variabel stres berpengaruh signifikan terhadap daya tahan tubuh, yakni ditandai
dengan nilai Sig. 0,021 < 0,05. Diketahui nilai koefisien regresi variabel stres adalah -1,305,
bernilai negatif, hal ini berarti variabel stres berpengaruh negatif terhadap daya tahan tubuh.
Dengan kata lain, tingkat stres yang semakin meningkat, cenderung dapat membuat daya tahan
tubuh menurun.

 Diketahui, variabel gizi berpengaruh signifikan terhadap daya tahan tubuh, yakni ditandai
dengan nilai Sig. 0,007 < 0,05. Diketahui nilai koefisien regresi variabel gizi adalah 1,088,
bernilai positif, hal ini berarti variabel gizi berpengaruh positif terhadap daya tahan tubuh.
Dengan kata lain, tingkat gizi yang semakin meningkat, cenderung dapat membuat daya tahan
tubuh meningkat.

Langkah-Langkah Regresi Logistik


Contoh Kasus 3 Regresi Logistik

Diberikan contoh data sebagai berikut.


Uji Hubungan Keturunan dan Penyakit Gula

Keturunan Gula * Penyakit Gula Crosstabulation

Penyakit Gula
Tidak Terkena Terkena
Penyakit Gula Penyakit Gula Total
Keturunan Gula Tidak Keturunan Gula Count 28 12 40
% within Keturunan Gula 70.0% 30.0% 100.0%
Keturunan Gula Count 10 30 40
% within Keturunan Gula 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 38 42 80
% within Keturunan Gula 47.5% 52.5% 100.0%

 Dari 40 responden yang tidak memiliki keturunan gula, 28 responden (70%) tidak terkena
penyakit gula, sementara 12 responden (30%) terkena penyakit gula.

 Dari 40 responden yang memiliki keturunan gula, 10 responden (25%) tidak terkena penyakit
gula, sementara 30 responden (75%) terkena penyakit gula.

Terdapat kecenderungan, responden yang memiliki keturunan gula,


berpeluang lebih tinggi untuk terkena penyakit gula, dibandingkan responden
yang tidak memiliki keturunan gula.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 16.241a 1 .000
b
Continuity Correction 14.486 1 .000
Likelihood Ratio 16.848 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 16.038 1 .000
N of Valid Cases 80

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.00.
b. Computed only for a 2x2 table

Berdasarkan hasil uji chi-square Pearson, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-sided) adalah 0,000 < 0,05, hal
ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara keturunan gula dan penyakit gula.

Hasil Berdasarkan Regresi Logistik

Dependent Variable Encoding


Original Value Internal Value
Tidak Terkena Penyakit Gula 0
Terkena Penyakit Gula 1

sebagai reference
Categorical Variables Codings category
Parameter
coding

Frequency (1)
Keturunan Gula Tidak Keturunan Gula 40 .000
Keturunan Gula 40 1.000

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Keturunan(1) 1.378 .552 6.235 1 .013 3.968

Usia .092 .030 9.621 1 .002 1.096

Constant -4.064 1.138 12.749 1 .000 .017

a. Variable(s) entered on step 1: Keturunan, Usia.


 Diketahui, variabel usia berpengaruh signifikan terhadap penyakit gula, yakni ditandai dengan
nilai Sig. 0,002 < 0,05. Diketahui nilai koefisien regresi variabel usia adalah 0,092, bernilai
positif, hal ini berarti variabel usia berpengaruh positif terhadap penyakit gula. Dengan kata lain,
usia yang semakin meningkat, cenderung berdampak pada meningkatnya resiko terjadi penyakit
gula. Diketahui nilai Exp(B) untuk usia adalah 1,096, yang dapat diinterpretasikan responden
dengan usia 1 tahun lebih tua/tinggi, diperkirakan berpeluang untuk terkena penyakit gula 1,096
kali lebih mungkin, dibandingkan responden dengan usia 1 tahun lebih muda. Sebagai contoh,
responden dengan usia 35 tahun, diperkirakan berpeluang untuk terkena penyakit gula 1,096 kali
lebih mungkin, dibandingkan responden dengan usia 34 tahun. Begitu juga responden dengan
usia 34 tahun, diperkirakan berpeluang untuk terkena penyakit gula 1,096 kali lebih mungkin,
dibandingkan responden dengan usia 33 tahun.

 Responden dengan keturunan gula, 3,968 kali lebih mungkin, berpeluang terkena penyakit gula,
dibandingkan dengan responden yang tidak ada keturunan gula (sebagai reference category),
serta signifikan secara statistika, yakni ditandai oleh nilai Sig. 0,013 < 0,05.

Langkah-Langkah Regresi Logistik

Anda mungkin juga menyukai