Anda di halaman 1dari 18

KEKUATAN HUBUNGAN

Kelompok 4
ODDS RASIO (OR) DAN
RISIKO RELATIF (RR)
-Intan Prasetiawati
-Jersani Septiani
Tambunan
- Kismi Ayu
- Maula Habib Salah
Sugun
- Mentari
- Muzaimah
Pengertian
Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi paparan (faktor risiko)
dengan kejadian penyakit; dihitung dari angka kejadian penyakit
pada kelompok berisiko (terpapar faktor risiko) dibanding angka
kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak
terpapar faktor risiko). Sedangkan Relative risk adalah mencari
penyebab kejadian yang berkaitan dengan kesehatan suatu
populasi. Hubungan sebab akibat tidak hanya membutuhkan
adanya hubungan statistik, namun mempunyai beberapa
persyaratan yang salah satunya adalah bukti tentang keeratan
hubungan antara faktor yang dicurigai sebagai akibat faktor
tersebut.
KASUS
 Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan
antara hepatomegali (iya dan tidak) dengan
terjadinya syok (iya dan tidak) pada pasien anak
yang mengalami demam berdarah dengue.
Jawab
 Variabel hepatomegali dan syok adalah variabel
kategorik. Akibatnya, uji hipotesis yang digunakan
adalah uji Chi-square. Bila uji Chi-square tidak
memenuhi syarat, gunakan uji alternatifnya, yaitu
uji Fisher. Besarnya kekuatan hubungan diketahui
dari parameter nilai OR karena desain yang
digunakan adalah kasus kontrol.
Langkah-langkah dengan
Menggunakan SPSS
 Buka file data_kekuatan_hubungan
 Klik Analyze
 Klik Descriptives statistics
 Klik Crosstabs
 Masukan syok ke dalam Column (s)
 Masukan hepatomegali ke dalam Row(s)
 Klik kotak cell, pilih Column pada Percentages
 Klik kotak Statistics, pilih Chi square disebelah kiri atas dan
Risk di kanan bawah
 Klik Countinue dan OK
Hepatomegali *Syok Crosstabulation

Syok
Ya Tidak
Total

Hepatomegali Ya Count 31 32 63
% within Syok 83,8% 19,2% 30,9%

tidak Count 6 135 141


% within Syok 16,2% 80,8% 69,1%

Total Count 37 167 204


% within Syok 100,0% 100,0% 100,0%
Chi-square Test

value af Asymp.Sig Exact Sig Exact Sig


(2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-square 59,259b 1 ,000


Continuity Correction 56,270 1 ,000
Likelihood Ratio 56,229 1 ,000
Fishers Exact Test
Linear-by-Linear ,000 ,000
Assocation 1
N of Valid Cases 58,968 ,000

204
a. Compited only for a 2x2 table
b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5.
The minimum expected count is 11.43
Interpretasi Hasil
1. Dari semua pasien yang menderita syok, sebanyak 83,8% mengalami
hepatomegali. Sedangkan dari semua pasien yang tidak syok, hanya 19,2%
yang mengalami hepatomegali.
2. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Chi-Square, dengan nilai p sebesar
0,000. Artinya, secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara
hepatomegali dengan syok.
3. Parameter kekuatan hubungan yang digunakan adalah OR (lihat baris
pertama pada risk estimate), yaitu sebesar 21,80 dengan IK 95% 8,39-56,66.
Artinya, pasien dengan hepatomegali mempunyai kemungkinan (odds) 21,80
kali untuk mengalami syok dibandingkan dengan pasien yang tidak
hepatomegali.
4. Besar nilai OR bisa dihitung secara manual. Rumus nilai OR adalah ad/bc
cobalah hitung nilai OR dari tabel diatas secara manual.
5. Rumus umum untuk membaca OR adalah
sebagai berikut.
Perbandinganodds kategori atas dibandingkan
dengan kategori bawah
Untuk mengalami kolom kiri adalah sebesar....
Pada kasus di atas, cara membacanya adalah
"kemungkinan (odds) kategori atas (hepatomegali)
dibandingkan dengan kategori bawah (tidak
hepatomegali) untuk mengalami kolom kiri (syok)
adalah sebesar 21,80.
6. Sebagai konsekuensi dari interpretasi poin lima,
pemberian kode saat melakukan entry data, kode
hepatomegali harus lebih kecil daripada tidak
hepatomegali, misalnya 1 untuk hepatomegali dan 2
untuk tidak hepatomegali. Begitu juga kode syok
harus lebih kecil daripada tidak syok, misalnya 1
untuk syok, dan 2 untuk tidak syok.

7. Pada kasus ini, persentase dibuat bentuk kolom,


bukan bentuk baris. Hal ini karena desain penelitian
adalah desain kasus kontrol. Apabila desain
penelitian adalah kohort, maka persentase dibuat
bentuk baris.
8. Dari semua pasien yang mengalami hepatomegali,
sebanyak 49,2% mengalami syok. Sedangkan dari
semua pasien yang tidak hepatomegali, hanya 4,4%
yang mengalami syok.

9. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Chi-


Square, dengan nilai p sebesar 0,000. Artinya, secara
statistik terdapat hubungan yang bermakna antara
hepatomegali dengan syok.
10. Parameter kekuatan hubungan yang digunakan
adalah RR (lihat baris kedua pada risk estimate), yaitu
sebesar 11,56 dengan IK 95% 5,08-26,31. Artinya,
pasien dengan hepatomegali mempunyai kemungkinan
(probabilitas) 11,56 kali untuk mengalami syok
dibandingkan dengan pasien yang tidak hepatomegali.
11. Besar nilai RR bisa dihitung secara manual. Rumus
nilai RR adalah a/(a+b) : c/(c+d). Cobalah hitung nilai
RR dari tabel di atas secara manual. 12. Rumus umum
untuk membaca RR adalah sebagai berikut.
Perbandingan kemungkinan (probabilitas) kategori
atas dibandingkan dengan kategori bawah untuk
mengalami kolom kiri adalah sebesar....... Pada
kasus di atas, cara membacanya adalah
"kemungkinan (probabilitas) kategori atas
(hepatomegali) dibandingkan dengan kategori
bawah (tidak hepatomegali) untuk mengalami
kolom kiri (syok) adalah sebesar 11,56.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai